Posts

Teknologi Cloud yang Umum ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Featured Image - Teknologi Cloud yang Umum ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Teknologi Cloud yang Umum Ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Pertanyaan umum yang mungkin sering ditanyakan oleh banyak pelaku bisnis maupun user IT terkait teknologi cloud adalah ‘Apa itu Cloud Computing?’. Hal ini tentu sudah banyak penjelasan yang membahasnya diberbagai media. Namun, bukan hanya itu saja yang banyak dibahas ketika orang-orang tersebut ingin mengetahui terkait cloud computing.

Bahkan dari satu pertanyaan itu dapat memungkinkan timbulnya pertanyaan lain terkait cloud computing. Seperti yang dipaparkan Nicki Pereira selaku Chief Technology Officer dari Zettagrid, yang mana video ini dibuat untuk menjawab pertanyaan umum yang sering dipertanyakan oleh pelaku bisnis dan user IT terkait cloud computing.

Sudah tidak diragukan lagi jika cloud computing menjadi salah satu inovasi teknologi yang dianggap efektif dan efisien bagi sebuah bisnis. Bahkan semenjak diterapkannya work from home beberapa tahun lalu, hal ini membuat banyak perusahaan yang secara massal mulai memanfaatkan solusi cloud untuk membantu bisnis mereka tetap berjalan seperti biasanya.

Dan ini akan terus-menerus dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, baik dari kelas bawah maupun atas. Namun, sebelum mulai memanfaatkan solusi cloud ke dalam bisnis ada baiknya pahami dahulu terkait teknologi cloud. Nah, berikut ini beberapa pertanyaan dan penjelasan singkat yang kita rangkum dalam video Nicki Pereira pada situs website Tech in Asia.

  1. Bagaimana AI Dapat Mendefinisikan Ulang Teknologi Cloud Dan Memberikan Efisiensi Pada Bisnis?

AI atau artificial intelligence dapat membantu meningkatkan proses secara otomatis, menghemat kesulitan membutuhkan pembaruan individu atau manual yang konstan. Dalam video tersebut Nicki mengatakan bahwa adanya teknologi cloud dengan bantuan AI, diharapkan para engineers dan partners dari Zettagrid dapat lebih fokus pada hal-hal yang perlu mereka fokuskan. Seperti halnya beban kerja orang-orang yang mereka manfaatkan untuk membuat konten di situs website, dan melakukan campaign perusahaan yang dilakukan secara manual. Dengan AI semua akan terbantu sehingga meningkat secara otomatis.

  1. Apa Batasan Praktis Pada Teknologi Cloud?

Menurutnya ada beberapa keterbatasan pada teknologi cloud yang diantaranya ketergantungan pada konektivitas internet.  Kemudian, kebutuhan teknologi cloud yang terus berkembang ini mungkin memerlukan perubahan rencana dari waktu ke waktu. Seperti membeli sesuatu yang sesuai kebutuhan perusahaan untuk bisa digunakan hingga lima tahun kedepan. Dan Batasan lainnya ialah masalah keamanan data, ini karena kemudahan akses dalam mencari informasi di cloud.

  1. Industri Utama Mana Yang Paling Memanfaatkan Solusi Cloud?

Dalam video tersebut Nicki Peirera menjelaskan bahwa Zettagrid memiliki banyak konsumen di industri asuransi dan keuangan. Di mana dalam industri ini memerlukan pemeriksaan kepatuhan setiap tahunnya. Selain itu, mereka juga diharuskan melakukan kegiatan pemulihan bencana (DR), failover, failback tahunan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik dan tepat.

  1. Mengapa Banyak Orang Beralih Ke Teknologi Cloud Meskipun Berbagai Risiko Yang Ada Didalamnya?

Ini karena pada kenyataannya manfaat penggunaan cloud jauh lebih besar daripada risikonya. Seperti yang dijelaskan Nicki dalam video Tech in Asia yang berjudul ‘Cloud Technology Help Center’, dengan beralih ke teknologi cloud memungkinkan perusahaan untuk fokus pada bisnis mereka alih-alih mengkhawatirkan tentang infrastruktur. Biarkan penyedia layanan cloud yang menangani infrastrukturnya, sehingga fokus dalam meningkatkan bisnis. Mungkin benar pada awalnya risiko yang banyak diberitakan itu dapat saja terjadi, namun dengan adanya perbaikan secara terus-menerus akan jauh lebih baik dan keuntungannya akan jauh lebih besar.

  1. Apakah Teknologi Cloud Rentan Terhadap Ransomware? Jika Iya, Bagaimana Risiko Ini Dapat Dimitigasi?

Apa pun rentan terhadap ransomware. Nicki mengatakan bahwa ini merupakan salah satu kasus penyebaran virus yang proaktif, yang mana ini dapat terjadi pada siapa saja dan bahkan terjadi setiap saat. Beberapa ransomware ada yang ditargetkan sasarannya, sementara yang lain tidak disengaja, seperti virus yang menyebar secara teratur. Maka dari itu, pastikan untuk melakukan pemeriksaan keamanan secara konsisten. Karena hal itu dapat membantu mencegah dari serangan ransomware pada bisnis Anda.

Itulah beberapa pemaran yang umum pertanyaan orang-orang terkait teknologi cloud. Disini Zettagrid sebagai perusahaan yang menyediakan layanan cloud bertujuan membantu para perusahaan yang ingin mengadopsi teknologi cloud sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Zettagrid telah memiliki banyak cabang diberbagai negara, salah satunya di Indonesia.

Di mana Zettagrid Indonesia menjadi penyedia layanan cloud lokal yang telah terjamin keamanannya dan tim ahli dibidang teknologi cloud yang terpercaya. Zettagrid Indonesia juga telah dilengkapi dengan sertifikasi dari ISO9001, ISO27001 dan VMware Cloud Verified Provider. Jika Anda tertarik untuk melakukan konsultasi terkait layanan cloud dan kebutuhan IT lainnya, hubungi kami disini atau e-mail kami ke sales@zettagrid.id.

Sumber utama artikel ini dari Techinasia.com

MyAccount Release 72 (Leeuwin) Notes

Summary

Release 72 (Leeuwin) and Release 71 (Kalbarri) are combined in this announcement. Veeam Insider Protection can now be purchased from the MyAccount portal and a range of improvements and bug fixes have been introduced.

Features

  • Support automated purchase and management of Veeam Insider Protection options on Veeam Cloud Connect Backup. (71)

Improvements

  • Improve validation of partner code on account creation (r72)
  • Improve tooltips on password change, payments (r72)
  • Password reset notification for parent account included reset link (r72)
  • Improve Direct Debit form field order (r72)
  • Improve display of pending payments (r72)
  • Support migration from VMware NSX-V plans to NSX-T (r71)
  • Improve error messages and display in subscription overview pages (r71)
  • Automatically trim whitespace from usernames when logging in (r71)
  • Improved data loading spinners in overview page, including VPS (r71)

Bug Fixes

  • Restore user and seed password display for firewalls (r72)
  • Fix quote summary display (r72)
  • Fix SGD payment options (r72)
  • Fix display of VCDA (VMware Cloud Availability) dialog (r71)
  • VCCR (Veeam Cloud Connect Replication) cancel button hidden (r71.1)

Veeam Insider Protection Kini Telah Tersedia

Veeam Insider Protection screenshot

Kabar gembira! Veeam Insider Protection (VIP) kini telah tersedia untuk mengamankan backup dari pelanggan Zettagrid. VIP memungkinkan pengguna untuk memiliki “recycle bin” dari Veeam Backup (VCCB) Anda, sehingga data Anda terlindung dari penghapusan backup yang tidak disengaja atau dari faktor lainnya.

Dalam beberapa kasus, menyimpan backup primary atau tambahan di penyimpanan cloud Zettagrid mungkin tidak cukup untuk memastikan keamanan data.

Data yang dicadangkan tetap berisiko hilang atau corrupt karena serangan dari dalam. Misalnya, seorang peretas dapat memperoleh akses ke konsol Veeam backup & Replication secara lokal dan menghapus data backup Anda, termasuk backup off-site yang disimpan di Zettagrid. Atau mungkin administrator backup customer dapat secara sengaja atau tidak sengaja menghapus backup dari repositori cloud Zettagrid.

Veeam Backup & Replication memungkinkan Anda untuk melindungi data Anda dari serangan semacam ini.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pricing dan cara pemesanan, silakan lihat Halaman Support kami untuk Veeam Insider Protection. Partner juga dapat melihat informasi lebih lanjut terkait produk ini di Partner Portal.

MyAccount Release 70 (Jurien) Notes

MyAccount Release 70 (Jurien) Notes

MyAccount Release 70 (Jurien) Notes

Summary

Release 70 (Jurien) provides several major enhancements to the Zettagrid MyAccount Portal, specifically the display of Virtual Data Centres. Here is the full list of new features.

Features

  • Service Details Display Refresh – new layout, more relevant information, more info about VMs in VDC display including power, disk allocation, backup & replication status, and VMWare tools.
  • Improved Indonesian Address Handling
  • Allow VDCs to have multiple “Windows VDC Licences”
  • Subscription Contract Display in MyAccount (for Network services)
  • Improved non-cloud service type subscription display (AUS only)
  • Preparation to Support for NSX-T Edges & NSX-V to NSX-T Migration
  • Vendor Upgrades (vCloud, Veeam, VCDA)
    • Support Upgrade to VCloud 10.3.3
    • Support Upgrade to Veeam 11a

Bug Fixes

  • Allow VPS management actions after cancellation is scheduled
  • Fix logic error in SecondSite and VPS disk provisioning
  • Shopping Cart: VDCB & VCC bug: Storage allowed to be set to zero at resize

Backup Data Secara Berkala, Apa Perlu?

Backup Data, Apa Perlu?

Mengapa Perlu Dilakukan Backup Data Secara Berkala

 

Untuk bisa mempertahankan sebuah data agar tidak hilang atau lupa menyimpannya, banyak orang melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan cara menyimpannya di berbagai tempat tanpa mempedulikan keamanannya. Selain itu, kehilangan data juga bisa terjadi karena bermacam sebab, seperti karena virus, kerusakan hardware, dan lain sebagainya.

Salah satu perkembangan teknologi yang kini sudah mulai mengambil alih fungsi Harddisk atau Flashdisk sebagai tempat penyimpanan data adalah layanan cloud computing. Di mana salah satu fungsi dalam layanan cloud ini, kita dapat melakukan penyimpanan data, dan juga bisa membackup data tanpa perlu menghabiskan banyak perangkat hardware.

Ini menjadikannya tempat penyimpanan data yang lebih fleksibel, efisien, dan terjamin keamanannya saat terserang virus seperti Malware. Selain itu, dengan layanan cloud kita dapat menyimpan data berdasarkan harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan yang bisa digunakan kembali jika dibutuhkan.

Maka dari itu, kita perlu melakukan backup data agar dapat menghindari kehilangan data, serta dapat memanfaatkan data itu sebagai penunjang data lain ke depannya. Istilah dari backup itu sendiri merupakan tindakan menyalin data atau file dari satu perangkat ke media penyimpanan lain, seperti Hard Disk eksternal, USB Flashdisk, maupun sistem penyimpanan cloud.

Sementara, istilah dari cloud backup adalah layanan yang memindahkan salinan data atau file dan menyimpannya di sebuah server yang terjamin keamanannya, yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehilangan data. Cloud Backup ini dapat digunakan untuk membackup file dari media penyimpanan fisik seperti hard disk dan flashdisk, dan secara virtual, dari penyimpanan cloud ke penyimpanan cloud lainnya.

Backup berbasis cloud menjadi opsi yang bagus terutama untuk perusahaan yang sedang berkembang, yang mana kapasitas penyimpanan data mereka akan terus bertambah.

Oleh sebab itu, sekarang sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan layanan cloud computing untuk memaksimalkan penyimpanan data mereka. Dan dengan mudah mereka untuk melakukan backup data perusahaan yang ada secara berkala.

Berikut ini manfaat jika kita melakukan cloud backup data secara berkala:

  • Meminimalisir kerugian apabila terjadi hal-hal yang tidak terduga. Seperti terjadinya kerusakan pada sistem IT komputer saat terjadi bencana, atau serangan virus lainnya.
  • Pemulihan data yang lebih reliabel, sehingga data yang sempat rusak atau hilang kapan saja bisa kembali pulih dengan mudah. Apabila kita melakukan backup secara berkala, maka ketika terjadi insiden terhadap file kita, semua itu dapat dengan mudah dipulihkan.
  • Keamanan yang terjamin, berkat hadirnya sistem keamanan dari cloud backup seperti autentikasi maupun enkripsi data dalam menjaga pertahanan keamanan data milik kita dari hacker.
  • Biaya yang lebih fleksibel, karena layanan cloud menggunakan sistem pembayaran pay as you go. Di mana kita hanya membayar sebanyak kapasitas yang kita gunakan. Serta saat penggunaan bertambah kita dapat dengan mudah memperbarui paket sesuai kapasitas yang diinginkan.
  • Pencadangan data yang bisa dilakukan kapan saja, sehingga kita tidak perlu menghabiskan waktu dalam melakukan backup data. Karena dengan layanan cloud, pencadangan dilakukan melalui jaringan internet, di mana kita dapat mengatur sync sesuai yang diinginkan.

Dari manfaat melakukan cloud backup secara berkala yang akan kita rasakan itu, tentunya perlu kita lakukan secara tepat dan konsisten. Dengan melakukan backup data berbasis cloud, bisa membuat kita bebas dari kekhawatiran karena telah memberikan perlindungan data dari ancaman apapun.

Mengingat pentingnya data bagi sebuah bisnis, sebagai provider cloud lokal yang menyediakan layanan cloud backup, Zettagrid Indonesia dapat membantu Anda menyelesaikan masalah tersebut. Veeam Backup salah satu layanan cloud yang terjamin kualitasnya, di mana sudah banyak para konsumen Zettagrid rasakan sendiri manfaatnya. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait cloud, Anda dapat menghubungi langsung ke tim kami melalui sales@zettagrid.id.

Mitigating The Risk of Hacker And Ransomware with Backup

hacker and ransomwareMitigating The Risk of Hacker And Ransomware with Backup

As digital technology evolves today, ransomware becomes one of easily concerning cyber scourge of our time. This type of malware can infect your computers, locking down business data and systems, until you have no access to it all. Most companies will usually pay the ransom as any downtime at all could be devastating to their business continuity. However, it doesn’t guarantee that your business data will be corrupt-free or has no malware infectious that caused data loss. Then, what can enterprises take to protect their data and business continuity against ransomware?

Find the answer on “Zettagrid #NgabuburIT: Mitigating The Risk of Hacker And Ransomware with Backup” and meet our expert, Gery Surjaudaja as Product Specialist at Zettagrid Indonesia.

Event Details:

Date: Thursday, 21 April 2022

Time: 03.00 – 04.00 PM

Link to register: bit.ly/zgngabuburit

Join us and win OVO credits! Limited slots!

4 Langkah Mudah Amankan cPanel dan Plesk Backup Dengan AOS

cPanel dan Plesk Backup AOS

4 Langkah Mudah Amankan cPanel dan Plesk Backup Dengan Arupa Object Storage

 

Ketika kita berbicara mengenai Control Panel untuk sebuah website pasti kita terbesit dua Control Panel ini yaitu Plesk dan cPanel. Kedua control panel ini dapat mengatur banyak fungsi penunjang sebuah website seperti FTP, Email, CMS Manager dan beberapa fitur lainnya. Maka dari itu penting untuk user memiliki backup untuk Pleask dan cPanel pada websitenya. 

Backup adalah proses membuat data cadangan dengan cara menyalin atau membuat arsip data komputer sehingga data tersebut dapat digunakan kembali apabila terjadi kerusakan atau kehilangan. Tujuan utama dari proses backup adalah untuk mengembalikan data pada satu kondisi di point in time atau titik tertentu di masa lalu ketika data tersebut hilang. baik karena terhapus atau karena rusak. 

cPanel dan Plesk secara default telah melakukan backup yang dimana backup tersebut di simpan pada Server cPanel dan Plesk sendiri atau disebut onsite. Backup pada cPanel dapat di konfigurasi secara Harian, Mingguan dan Bulanan. 

Metode default backup cPanel dan Plesk merupakan backup on-site atau di dalam hardisk server, Metode backup ini sangat beresiko ketika hardisk yang menyimpan backup tersebut fail. Untuk menghindari hal ini sebaiknya dilakukan backup dengan metode penyimpanan remote site. 

Hal ini juga dapat menunjang strategi backup ideal yaitu dengan menggunakan metode backup 3-2-1. Metode backup 3-2-1 dapat tercapai dengan syarat sebagai berikut. Data harus memilik 3 salinan backup, Backup pertama di simpan di 2 media yang berbeda dan 1 backup disimpan secara offsite. Untuk penerapan metode 3-2-1 pada cPanel dan Plesk anda dapat menggunakan solusi dari Arupa Object Storage (AOS). AOS akan membantu menerapkan Off-Site Backup untuk melakukan Backup pada cPanel/Plesk. 

Backup cPanel dan Plesk dapat dilakukan melalui remote Storage. Untuk konfigurasinya sendiri pun terbilang mudah dikarenakan hanya memerlukan 3 credential yaitu : Hostname, Access Key dan Secret Key. Ketiga credential tersebut dapat anda lihat melalui halaman dashboard Arupa Object Storage.  

Berikut adalah langkah melakukan konfigurasi backup cPanel menggunakan AOS: 

  1. Pertama akses Web Host Manager / WHM lalu dapat ke menu Backup > Backup Configuration 

cPanel Backup AOS

 

 

2. Setelah masuk ke dalam Backup Configuration lalu ke tab Additional Destinations, Pada Destination Type dapat dipilih S3 Compatible > Lalu Create New Destination 

 

cpanel backup AOS

 3. Isilah informasi kredensial Arupa Object Storage (AOS), Setelah mengisikan kredensial dapat melakukan klik “Save and Validate Installation” 

cpanel backup AOS

cpanel backup AOS 

 

Catatan:  

  • <Destinantion Name> : Dapat diisikan Nama dari Destinasi tersebut 
  • <S3 Endpoint> : Dapat diisikan URL Arupa Object Storage 
  • <Bucket> : Dapat diisikan bucket yang telah dibuat pada AOS 
  • <Access Key> : Dapat diisikan Access Key, Access key terdapat pada portal AOS 
  • <Secret Key> : Dapat diisikan Secret Key, Secret key terdapat pada portal AOS 

 

Sedangkan berikut adalah cara melakukan konfigurasi backup pada Plesk dengan AOS: 

  1. Download Extensions “S3 Backup” 

Plesk backup AOS

 

 

2. Selanjutnya dapat menuju Domains > Lalu ke menu Backup & Restore 

Plesk Backup AOS

 

3. Selanjutnya dapat ke menu Remote Storage Settings untuk konfigurasi Remote Storage 

Plesk Backup AOS

 

4. Selanjutnya pilih Amazon S3 Backup 

Plesk Backup AOS

 5. Pada bagian ini dapat diisikan dengan kredensial Arupa Object Storage 

Plesk Backup AOS 

 

Catatan :  

  • <Service Provider> : Dapat dipilih Custom 
  • <API Endpoint URL> : Dapat diisikan URL Arupa Object Storage 
  • <Login Key> : Dapat diisikan Access Key, Access key terdapat pada portal AOS 
  • <Password Key> : Dapat diisikan Secret Key, Secret key terdapat pada portal AOS 
  • <Bucket> : Dapat diisikan bucket yang telah dibuat pada AOS 
  • <Path> : Dapat diisikan folder yang telah di buat didalam bucket 

 

Nah mudah bukan? Ayo amankan cPanel dan Plesk anda dengan melakukan backup offsite dengan Arupa Object Storage. Untuk informasi berlangganan anda dapat menghubungi kami di WhatsApp bit.ly/hallozetta atau melalui kami disini. 

Backup dan Disaster Recovery, Apa Bedanya?

backup dan disaster recovery

Backup dan Disaster Recovery, Apa Bedanya?

Backup dan Disaster Recovery menjadi dua teknologi yang populer di sektor bisnis maupun institusi publik saat ini. Berkat kemampuannya untuk mecadangkan sistem dan data organisasi, risiko kehilangan data dapat diminimalisir bisnis semaksimal mungkin. Itu sebabnya, Backup dan Disaster Recovery kerap dijadikan solusi dan strategi oleh organisasi untuk melindungi kelangsungannya dari ancaman kehilangan data.

Namun demikian, kedua solusi ini memiliki cara kerja dan konsep  yang berbeda, lho, dalam memulihkan sistem dan data organisasi. Bahkan, Backup dan Disaster Recovery merupakan dua teknologi yang terpisah secara praktik dan fungsi spesifiknya. Lalu, apa sih yang membedakan keduanya? Simak selengkapnya di bawah ini:

Pengertian Backup

Di era digital seperti saat ini, backup data sudah banyak dilakukan oleh organisasi dari berbagai sektor. Dengan melakukannya secara rutin, organisasi dapat mencadangkan dan menyimpan datanya di penyimpanan data sekunder.

Secara istilah, backup merupakan kemampuan untuk menyalin atau mencadangkan data asli ke medium penyimpanan yang berbeda. Cadangan data ini sering dijadikan strategi oleh organisasi maupun individu untuk menjaga datanya dari ancaman kehilangan seperti human error, ransomware, maupun hardware failure.

Pada berbagai kasus, membackup data bisa dilakukan dengan menggunakan solusi cloud backup dari penyedia layanan cloud. Dengan menggunakan solusi ini, bisnis bisa menyalin dan menyimpan datanya di solusi off-site dengan lebih fleksibel, efisien, dan dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga: Kenali 5 Keuntungan Dalam Menggunakan Cloud Backup 

Lalu, bagaimana jika sewaktu-waktu data menghilang, bisakah organisasi mendapatkan datanya kembali?

Bisnis tentu bisa mendapatkan datanya kembali, apabila rutin membackup datanya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jadi, jika bisnis Anda memanfaatkan cloud dan telah menentukan serta mengkonfigurasikan jadwal backup baik harian, mingguan, maupun bulanan, bisnis bisa mendapatkan salinan datanya kembali ketika mengalami masalah kehilangan data.

Pengertian Disaster Recovery

Saat menjalankan bisnis, kita tidak dapat memprediksi kapan dan bagaimana suatu bencana dapat terjadi. Baik itu bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau bencana buatan seperti kebakaran. Apabila bisnis tidak siap dalam menghadapi masalah ini, tentu kelangsungan bisnis dapat terancam, mulai dari mengalami downtime, terhentinya operasional dan layanan bisnis, hingga hilangnya data.

Oleh sebab itu, solusi pemulihan data sangat diperlukan bisnis untuk menghadapi masalah ini. Salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan bisnis ialah Disaster Recovery.

Secara praktik, Disaster Recovery adalah sebuah konsep yang menempatkan perangkat IT, sistem, aplikasi, hingga data cadangan di data center sekunder.  Sistem ini dirancang khusus dengan tujuan agar bisnis bisa memulihkan sistem dan datanya, apabila bencana alam dan kegagalan operasional sistem dialami oleh bisnis.

Beberapa organisasi terkadang memahami Disaster Recovery secara keliru dan menganggap bahwa teknologi ini sama dengan backup. Padahal, keduanya memiliki cara kerja yang berbeda dalam memulihkan sistem dan data organisasi. Bila pada cloud backup, bisnis membackup sistem dan datanya ke cloud untuk melindungi bisnis dari kehilangan data akibat human error dan ransomware. Pada Disaster Recovery, justru bisnis menempatkan sistem, aplikasi, hingga data cadangannya di data center sekunder.

Jadi, ketika bisnis mengalami bencana alam atau downtime akibat kegagalan hardware, bisnis bisa memulihkan operasional IT-nya dengan mengaktifkan scenario failover. Dengan demikian, data center sekunder segera aktif untuk menyediakan data yang telah disalin dari data center primer kepada Anda. Di sisi lain, begitu data center sekunder aktif, yang primer pun segera melakukan pemulihan agar dapat digunakan kembali setelah bencana berhasil diatasi.

Baca juga: 5 Langkah Implementasi Disaster Recovery Saat Terjadi Bencana

Kesimpulan

Memanfaatkan cloud backup dan Disaster Recovery memang sangat diperlukan oleh bisnis untuk menjaga resource sistem dan datanya agar tetap tersedia. Namun, mengetahui kebutuhan secara spesifik juga penting untuk dilakukan bisnis untuk menentukan solusi yang tepat, mengingat Backup dan Disaster Recovery adalah dua solusi dengan sistem kerja yang berbeda.

Zettagrid Indonesia merupakan penyedia layanan cloud Indonesia menyediakan cloud Infrastructure as a Services (IaaS) berupa Virtual Data Center (VDC), Virtual Server, Backup as a Services (BaaS), Disaster Recovery as a Services (DRaaS), dan lainnya. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Perlukah Melakukan Backup Pada Microsoft Teams?

Backup Microsoft TeamsPerlukah Melakukan Backup Pada Microsoft Teams?

Aktif menggunakan layanan kolaboratif seperti Microsoft Teams memang bisa memudahkan sistem kerja perusahaan. Tapi, pernahkah terpikirkan oleh Anda untuk juga menerapkan sistem Backup pada Microsoft Teams?

Setelah satu tahun diterjang pandemi COVID-19, kini banyak perusahaan menerapkan sistem kerja dari mana saja atau hybrid working. Sejalan dengan penerapannya, berbagai online tools pun menjadi primadona yang dimanfaatkan oleh bisnis untuk bisa berkomunikasi dan bekerja secara kolaboratif. Salah satunya adalah dengan menggunakan layanan Microsoft Teams.

Bagi Anda yang menggunakan Microsoft Teams, Anda pasti berpikir jika layanan satu ini mampu memudahkan sistem kerja perusahaan. Apalagi jika bisnis menerapkan hybrid working, pastinya pertemuan tatap muka, penyimpanan data, dan proyek kerja bersama tetap terasa mudah dilakukan mengingat layanan ini menawarkan beragam fitur kolaboratif. 

Namun demikian, menggunakan Microsoft Teams tanpa strategi perlindungan data saja sangat berisiko bagi bisnis. Coba bayangkan, saat akses dan data Microsoft Teams bisnis Anda terserang hacker atau Human Error, kehilangan data tentu menjadi dampak utama yang bisa disebabkan oleh kedua ancaman tersebut. Oleh sebab itu, bisnis perlu memikirkan ulang terkait keamanan data di Microsoft Teams-nya.

Aktif melakukan Backup pada Microsoft Teams bisa menjadi salah satu pilihan untuk menghindari ancaman tadi. Dengan menyimpan salinan data ke cloud, Anda tidak perlu khawatir lagi akan kehilangan data atau akses ke layanan tersebut. Tak hanya itu, beberapa alasan juga turut mendasari pentingnya melakukan Backup pada Microsoft Teams. Salah empat di antaranya bisa Anda lihat di bawah ini:

1. Data Tidak Sengaja Terhapus

Backup Microsoft Teams

(Source: abluecup from Getty Images)

Alasan utama yang perlu Anda pertimbangkan terkait pentingnya Backup ialah pengguna bisa saja menghapus data, file, atau kontak penting di Microsoft Teams secara tidak sengaja. Atau dalam kasus lain, pengguna menimpa data penting dengan yang tidak terpakai di layanan tersebut. 

Akibatnya, kehilangan data bisa terjadi di Microsoft Teams bisnis Anda. Meskipun Anda berpikir Microsoft 365 menyediakan OneDrive Recycle Bin, namun fitur tersebut tetap tidak akan efektif untuk mengembalikan data penting yang telah lama terhapus atau tertimpa. 

Backup bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Dengan menyalin layanan Microsoft 365 ke cloud, perusahaan bisa memulihkan kembali data yang hilang ke On-Premise, sehingga risiko kehilangan data dapat diminimalisir semaksimal mungkin. 

2. Kebutuhan Regulasi Perusahaan 

Backup Microsoft Teams

(Source: Ricfard Villalonundefined Undefined from Getty Images)

Dalam organisasi atau perusahaan terkadang Anda dituntut untuk memiliki Backup pada seluruh data Anda. Begitu pula jika bisnis Anda menggunakan layanan Microsoft 365, Backup pastinya juga diperlukan sebagai kebutuhan regulasi perusahaan.

Maka dari itu, melakukan Backup pada Microsoft 365 penting dilakukan tidak hanya untuk menghindari ancaman kehilangan data, tetapi juga untuk mematuhi kebutuhan regulasi penyimpanan atau perlindungan data.

3. Ancaman Internal Bisnis

(Source: shironosov from Getty Images Pro)

Pernahkah Anda mendengar seorang karyawan sengaja menghapus semua datanya ketika akan keluar dari pekerjaannya? Atau melihat seorang karyawan menyabotase sistem IT perusahaan lantaran bersengketa dengan Manajemen? 

Dua kasus internal tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi pada bisnis. Bahkan bila manajemen lengah, dua kasus tersebut bisa merugikan perusahaan. Oleh sebab itu, antisipasi dengan sistem keamanan data yang solid penting dilakukan oleh perusahaan. Sehingga ini akan menghindari terjadinya kehilangan data, terutama di Microsoft Teams. 

Backup bisa menjadi opsi untuk melindungi bisnis dari risiko kehilangan data. Sehingga ketika salah satu data penting di Microsoft Teams terhapus, bisnis bisa tetap mendapatkan salinan datanya kembali melalui sistem Backup.

4. Ancaman External Bisnis  

(Source: undefined undifined from Getty Images Pro)

Bencana alam hingga serangan siber, pastinya telah menjadi bayang-bayang bisnis ketika menjalani sistem hybrid working. Bagaimana tidak, dengan bekerja dari mana saja, ancaman bisa lebih mudah menghampiri. Apalagi bila bisnis Anda tidak memiliki sistem keamanan data yang optimal. Tentunya ini akan berisiko tidak hanya bagi satu atau dua pengguna, tetapi juga untuk seluruh operasional bisnis.

Maka dari itu, memiliki strategi perlindungan data seperti Backup bisa menjadi solusinya. Selain bertujuan untuk menyalin data Microsoft Teams bisnis Anda, Backup juga berfungsi untuk meminimalisir kerugian akibat hilangnya data atau sistem mengalami yang downtime.

Itulah beberapa alasan mengapa Anda perlu menerapkan strategi Backup pada Microsoft Teams. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait solusi Backup pada layanan Microsoft 365, Anda bisa menghubungi tim kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Hindari Kehilangan Data Office 365 Dengan Strategi Ini

kehilangan dataHindari Kehilangan Data Office 365 Dengan Strategi Ini

 Data Office 365 yang hilang dan rusak memang bisa menjadi bencana bagi bisnis. Apalagi jika bisnis tidak memiliki salinan data yang hilang, keberlangsungan bisnis pasti menjadi kekhawatiran utama bagi pengusaha. Lalu, bagaimana caranya agar bisnis bisa meminimalisir risiko kehilangan data Office 365?

Pada artikel sebelumnya, Anda telah diperlihatkan beberapa penyebab kehilangan data di Office 365. Mulai dari serangan malware atau ransomware, human error, hingga overwritten data, ketiganya sangat berpeluang untuk merusak dan menghapus data bisnis. Coba bayangkan, apa yang terjadi jika data bisnis, penjualan, hingga internal manajemen Anda hilang karena ketiga insiden tersebut? Pastinya akan sangat merepotkan bagi organisasi. Bahkan Skykick menyebutkan kehilangan data di Office 365 bisa meraup kerugian hingga $ 3.957 US Dollar.

Oleh sebab itu, strategi pun perlu dipersiapkan agar bisnis bisa meminimalisir risiko kehilangan data dan aset yang dimiliki oleh organisasi. Di bawah ini, Skykick telah merangkum cara agar bisnis bisa melalui kehilangan data Office 365 tanpa memicu tantangan lain. Berikut ulasannya:

1. Pertimbangkan regulasi perlindungan data Office 365

kehilangan data

(Sumber: jirsak from Getty Images)

Berbicara tentang perlindungan data Office 365, sebenarnya ada beberapa solusi yang dirancang untuk melindungi dan memulihkan data untuk cloud Software as a Service (SaaS) satu ini. Masing-masing didesain untuk tujuan tertentu dan sebagai hasilnya, satu atau lebih solusi tersebut membutuhkan perlindungan data yang lengkap dan persyaratan pemulihan data bisnis.

Untuk itu, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan oleh bisnis untuk meminimalisir potensi kehilangan data di Office 365:

  •  Sistem perlindungan data: Di sini bisnis bisa mulai dengan mengevaluasi data apa yang ingin dilindungi, perlukah legal atau syarat compliance untuk melindungi data, hingga solusi seperti Business Continuity dan Disaster Recovery (BCDR). Hal ini dilakukan agar untuk menentukan solusi yang tepat dalam meminimalisir risiko kehilangan data.
  • Kecepatan dan resensi pemulihan data: Pada langkah ini, bisnis harus menentukan seberapa lama toleransi kehilangan data (Recovery Point Objective, RPO) dan seberapa cepat data dapat dikembalikan (Recovery Time Objective, RTO). Pada umumnya, pertimbangan RTO dan RPO bergantung kepada sektor bisnis yang dijalankan. Contohnya, untuk institusi finansial, perlu kemampuan untuk mengembalikan data hingga yang terbaru.

2. Tentukan solusi perlindungan data yang sesuai

(Sumber: Natali_Mis from Getty Images Pro)

Setelah mempertimbangkan dan mengevaluasi sistem perlindungan data, bisnis bisa mulai memilih solusi untuk melindungi data Office 365. Beberapa solusi yang mungkin bisa dipertimbangkan oleh bisnis, di antaranya Backup, Archiving, hingga Business Continuity dan Disaster Recovery (BCDR).

Sayangnya, meski memiliki fungsi yang sama, ketiga solusi tersebut menawarkan sistem yang berbeda. Jika BCDR menawarkan Ongoing backup untuk data di seluruh sistem dan archiving menyediakan lokasi terpisah untuk menyimpan maupun mengamankan data, maka Backup memberikan sistem pengembalian data secara berkala dan otomatis tergantung kebutuhan resources. Maka dari itu, bisnis perlu menentukan apa yang sesuai untuk data, terutama Office 365.

3. Persiapkan strategi backup

(Sumber: 5432action from Getty Images)

Pada langkah kedua, bisnis tentu telah mempertimbangkan solusi terbaik sesuai dengan kebutuhannya. Maka bisa dipastikan jika bisnis mengalami kerusakan atau kehilangan data Office 365, merancang strategi Backup adalah opsi terbaik untuk meminimalisir risiko yang terjadi setelah insiden. 

Strategi Backup untuk Office 365 bisa bisnis lakukan dengan mulai mengevaluasi data dan layanan Office 365 apa saja yang ingin dibackup, berapa lama waktu yang dibutuhkan bisnis untuk mengembalikan data, hingga seberapa sering bisnis ingin membackup data (apakah backup dijadwal secara harian, mingguan, atau bulanan?). Sehingga jika terjadi insiden pada layanan Office 365, strategi satu ini bisa tereksekusi dengan baik.

Itulah beberapa hal yang bisa dipersiapkan oleh bisnis dalam meminimalisir risiko kehilangan data Office 365. Dengan mempersiapkan #SolusiYangPasti, bisnis tetap bisa menyelamatkan kelangsungannya. Tapi, apa sih #SolusiYangPasti untuk data Office 365? Nantikan kami di topik selanjutnya ya!

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang solusi cloud kami, hubungi kami di sini atau ke sales@arupa.id.