5 Langkah Implementasi Disaster Recovery Saat Terjadi Bencana

Implementasi Disaster Recovery

5 Langkah Implementasi Disaster Recovery Saat Terjadi Bencana

 

Pesatnya perkembangan digitalisasi, memberi harapan bagi para pengusaha untuk menemukan berbagai solusi yang memudahkan pekerjaannya. Mulai dari internet hingga layanan cloud computing, kini tersedia untuk masyarakat demi meningkatkan  produktivitas. Namun menggunakan teknologi cloud computing saja ternyata belum cukup, karena bayang-bayang bencana yang bisa terjadi kapan saja. Baik bencana  alam maupun human error bisa saja menyerang keamanan data  penting perusahaan yang tersimpan pada perangkat dengan sistem keamanan yang lemah. Untuk itu, diperlukan adanya Disaster Recovery Plan demi menghindari hal tersebut.

Menurut proxsisgroup.com, Jika dikaitkan dengan bisnis berbasis informasi teknologi (IT), Disaster Recovery Plan merupakan program tertulis dan telah disetujui, diimplementasikan, serta dievaluasi secara periodik. Sistem ini difokuskan untuk semua kegiatan yang perlu dilakukan baik sebelum hingga setelah bencana. Untuk itu, Disaster Recovery Plan disusun berdasarkan kajian secara menyeluruh terhadap bencana-bencana potensial yang mencakup fasilitas, lokasi geografis, atau industri.

Lalu, seberapa penting Disaster Recovery bagi perusahaan?

Beberapa waktu lalu, sebuah kebakaran terjadi di Kejaksaan Agung Jakarta. Dilansir dari Tempo, kebakaran yang terjadi telah melahap 6 lantai sekaligus termasuk gedung sumber daya manusia (SDM). Kejadian ini tentu tidak hanya menghanguskan gedung tersebut, bahkan dokumen kepegawaian yang masih bersifat konvensional pun hancur terbakar oleh api dan akan sulit ditemukan kembali. Untuk itu, sistem Disaster Recovery sangat penting demi menyelamatkan dan menjadi tindakan preventif untuk melindungi data-data yang hilang akibat terjadinya bencana. 

Mengingat risiko bencana tersebut dapat tiba-tiba saja menyerang organisasi/perusahaan lain, Zettagrid sebagai salah satu layanan cloud computing di Indonesia menawarkan Disaster Recovery as a Service (DRaaS). Melalui kecanggihan yang ditawarkan, DRaaS ini memberikan manfaat utama lain bagi perusahaan. Diantaranya, mampu melindungi perusahaan dari kegagalan layanan komputer utama, meminimalisir risiko organisasi terhadap penundaan dalam penyediaan layanan, menjamin keandalan dari sistem yang menyediakan simulasi, hingga meminimalisir proses pengambilan keputusan oleh personal selama bencana terjadi.

Namun sebelum itu, beberapa langkah dalam mengimplementasikan DRaaS pun harus dilakukan. Berikut beberapa langkah implementasi disaster recovery dengan menggunakan Zerto Virtual Manager yang dapat dilakukan ketika sistem IT perusahaan mengalami bencana:

 

  1.     Pengaturan WAN

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan koneksi WAN dengan menggunakan VPN Tunnel atau Leased Line. Jika sudah aktif, Anda sudah bisa membuat Zerto Virtual Manager (ZVM) dengan kapasitas 2 vCPU, 4GB RAM dan minimal storage sebesar 60GB. 

  1.     Konfigurasi 

Selanjutnya, Anda dapat menginstall ZVM pada salah satu Virtual Machine (VM) di on-premise. Setelah terpasang, kembangkan proses pemasangan Zerto Virtual Replication (ZVR) dengan Zerto Cloud Connect jika Anda perlu menyimpan kapasitas data dalam jumlah kecil.  Namun sebaliknya, jika Anda memiliki kapasitas data dalam jumlah besar, maka tim IT akan membantu mengekstraksi data dari on-premise perusahaan ke data center Zettagrid. 

  1.     Memproteksi Data

Untuk memproteksi data, Anda perlu melakukan sinkronisasi dan replikasi Zerto Data secara berkala. Dengan demikian, masing-masing virtual machine (VM) akan direplikasi dan dikirimkan ke infrastruktur cloud Zettagrid. 

  1.     Mengaktifkan Failover

Setelah semua proses di atas telah terpasang, Anda bisa mulai mengaktifkan scenario failover apabila terjadi bencana. Pada proses ini, beberapa bagian failover atau semua VM yang telah direplikasi di cloud akan dikirimkan ke on-premise untuk penggunaan resource sehari-hari.

  1.     Memonitor SecondSiteDR

Terakhir, Anda hanya perlu memonitor seluruh proses SecondSite Disaster Recovery pada Dashboard Zerto Virtual Manager. Perlu diketahui bahwa tahap ini bersifat opsional, sehingga Anda hanya perlu melakukannya secara mingguan maupun bulanan.  

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penggunaan dan pengaplikasian Disaster Recovery pada sistem IT bisnis anda, anda dapat menghubungi kami di sini, atau e-mail ke sales@zettagrid.id.