Posts

Tips Manajemen Data pada Multicloud

manajemen data multicloud

Dalam era digital saat ini, data telah menjadi aset yang sangat berharga bagi setiap organisasi. Oleh karena itu, manajemen data yang efektif sangat penting. Salah satu pendekatan yang semakin populer dalam manajemen data adalah penggunaan multicloud.

Apa Itu Multicloud?

Multicloud adalah pendekatan di mana suatu organisasi menggunakan lebih dari satu layanan cloud dari beberapa penyedia cloud. Dengan multicloud, organisasi dapat memanfaatkan keunggulan masing-masing platform cloud, seperti kapabilitas, fitur, dan harga yang berbeda.

Manajemen Data dalam Multicloud

Manajemen data dalam multicloud mencakup berbagai aktivitas seperti pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, dan analisis data. Selain itu, manajemen data juga melibatkan migrasi data antara berbagai platform cloud.

Tantangan Manajemen Data dalam Multicloud

Kompleksitas

Salah satu tantangan utama dalam manajemen data multicloud adalah kompleksitas. Setiap penyedia cloud memiliki cara mereka sendiri dalam menangani data, yang bisa berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, organisasi perlu memiliki pemahaman yang baik tentang cara kerja setiap platform.

Keamanan Data

Masalah keamanan data juga menjadi perhatian utama. Data yang disimpan di cloud bisa menjadi target serangan cyber. Oleh karena itu, organisasi perlu memastikan bahwa mereka memiliki langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi data mereka.

Solusi Manajemen Data Multicloud

Untuk mengatasi tantangan ini, banyak organisasi beralih ke solusi manajemen data multicloud. Solusi ini dirancang untuk menyederhanakan proses manajemen data dan memastikan bahwa data dapat dengan mudah diakses dan dipindahkan antara berbagai platform cloud.

Alat Manajemen Data

Solusi manajemen data multicloud juga menyediakan alat untuk memantau dan mengelola kinerja, keamanan, dan biaya terkait dengan penyimpanan data. Ini memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana dan di mana mereka menyimpan data mereka.

Tips dalam Manajemen Data di Multicloud

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam manajemen data di multicloud:

  1. Pahami Kebutuhan Anda: Sebelum memilih platform cloud, pahami terlebih dahulu kebutuhan organisasi Anda. Apakah Anda membutuhkan penyimpanan data besar, analisis data cepat, atau komputasi berat? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda memilih platform yang tepat.
  2. Gunakan Solusi Manajemen Data: Solusi manajemen data multicloud dapat membantu menyederhanakan proses manajemen data. Solusi ini biasanya menyediakan alat untuk migrasi data, manajemen kinerja, dan keamanan data.
  3. Prioritaskan Keamanan: Keamanan data harus menjadi prioritas utama dalam manajemen data multicloud. Pastikan bahwa Anda memiliki langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi data Anda.
  4. Lakukan Backup Data: Selalu lakukan backup data Anda secara berkala. Ini akan membantu Anda menghindari kehilangan data jika terjadi masalah.
  5. Monitor Kinerja: Gunakan alat pemantauan untuk melacak kinerja platform cloud Anda. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi dan mengatasi masalah sebelum mereka mempengaruhi operasi Anda.
  6. Pelajari tentang Hukum dan Regulasi: Beberapa industri memiliki regulasi khusus tentang bagaimana data harus dikelola dan disimpan. Pastikan Anda memahami hukum dan regulasi ini dan memastikan bahwa manajemen data Anda mematuhi mereka.

Manajemen data dalam multicloud adalah proses yang kompleks tetapi penting. Dengan pemahaman yang baik tentang tantangan yang terlibat dan dengan menggunakan solusi manajemen data multicloud yang tepat, organisasi dapat memanfaatkan keuntungan multicloud sambil meminimalkan risiko. Dengan demikian, mereka dapat menggunakan data mereka dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Zettagrid Indonesia sebagai penyedia layanan cloud terkemuka, dapat menjadi solusi ideal untuk manajemen data dan seluruh infrastruktur IT perusahaan Anda. Dengan berbagai layanan yang ditawarkan, mulai dari cloud hosting hingga disaster recovery, Zettagrid Indonesia dapat membantu memastikan bahwa data Anda aman, mudah diakses, dan dikelola dengan efisien. Selain itu, Zettagrid juga menawarkan dukungan teknis yang handal, memastikan bahwa perusahaan Anda dapat memaksimalkan penggunaan teknologi cloud. Dengan Zettagrid Indonesia, Anda dapat fokus pada apa yang paling penting: mengembangkan bisnis Anda. Hubungi kami melalui slaes@zettagrid.id atau nomor +62811283878.

Cloud Security: Tren dan Cara Melindungi Infrastruktur IT dari Ancaman Siber

cloud security Zettagrid Indonesia

Cloud computing, atau komputasi awan, adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menggunakan sumber daya komputasi, seperti data, aplikasi, dan infrastruktur, melalui internet. Cloud computing menawarkan berbagai manfaat, seperti efisiensi, fleksibilitas, skalabilitas, dan biaya rendah. Namun, cloud computing juga membawa tantangan baru dalam hal keamanan siber, yaitu upaya untuk melindungi data dan sistem dari serangan, gangguan, atau pencurian oleh pihak yang tidak berwenang.

Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian ekonomi global akibat serangan siber diperkirakan mencapai US$ 10,5 triliun pada tahun 2024, meningkat dari US$ 3 triliun pada tahun 2015. Serangan siber tidak hanya merugikan individu dan organisasi, tetapi juga dapat mengancam stabilitas dan keamanan nasional. Oleh karena itu, penting bagi pengguna cloud computing untuk memahami tren dan cara melindungi infrastruktur IT dari ancaman siber.

Tren Keamanan Siber di Cloud Computing

Beberapa tren keamanan siber yang berkembang di cloud computing adalah sebagai berikut:

  • Evolusi ransomware. Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk mengembalikannya. Serangan ransomware semakin canggih dan berbahaya, dengan tebusan yang semakin mahal dan target yang semakin luas. Penyerang tidak hanya menyasar data, tetapi juga infrastruktur, layanan, dan aplikasi cloud. Contoh serangan ransomware terhadap cloud computing adalah serangan terhadap Colonial Pipeline, perusahaan pipa minyak terbesar di AS, yang mengakibatkan gangguan pasokan bahan bakar dan kerugian sekitar US$ 5 juta.
  • Arsitektur zero trust. Zero trust adalah konsep keamanan yang tidak mengasumsikan kepercayaan terhadap siapa pun atau apa pun dalam jaringan, baik internal maupun eksternal. Zero trust mengharuskan verifikasi identitas dan otorisasi yang ketat untuk setiap permintaan akses, serta pemisahan dan enkripsi data. Zero trust menjadi semakin relevan di cloud computing, karena lingkungan cloud melibatkan banyak entitas, seperti pengguna, perangkat, aplikasi, layanan, dan penyedia cloud, yang berpotensi rentan terhadap serangan siber.
  • Keamanan berbasis AI. Artificial intelligence (AI), atau kecerdasan buatan, adalah teknologi yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti belajar, berpikir, dan beradaptasi. AI dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan cloud computing, dengan cara mendeteksi, mencegah, dan merespons ancaman siber secara otomatis dan efisien. AI juga dapat membantu mengoptimalkan kinerja dan efisiensi sistem keamanan cloud, dengan cara mengurangi beban kerja dan biaya operasional.
  • Keamanan multi-cloud. Multi-cloud adalah strategi yang menggunakan lebih dari satu penyedia layanan cloud untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Multi-cloud dapat memberikan manfaat, seperti redundansi, fleksibilitas, dan diversifikasi. Namun, multi-cloud juga menimbulkan tantangan keamanan, karena pengguna harus mengelola dan mengintegrasikan berbagai platform, standar, dan kebijakan keamanan cloud. Untuk itu, dibutuhkan solusi keamanan yang dapat menyediakan visibilitas, kontrol, dan konsistensi lintas cloud.
  • Keamanan edge computing. Edge computing adalah paradigma yang memindahkan komputasi dari pusat data cloud ke dekat sumber data, seperti perangkat IoT, sensor, atau kamera. Edge computing dapat meningkatkan kecepatan, ketersediaan, dan efisiensi data, terutama untuk aplikasi yang memerlukan latensi rendah dan bandwidth tinggi. Namun, edge computing juga meningkatkan risiko keamanan, karena perangkat edge dapat menjadi titik masuk bagi penyerang untuk mengakses data dan sistem cloud. Oleh karena itu, dibutuhkan mekanisme keamanan yang dapat melindungi perangkat edge dari serangan siber.

Cara Melindungi Infrastruktur IT dari Ancaman Siber

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi infrastruktur IT dari ancaman siber di cloud computing adalah sebagai berikut:

  • Mengadopsi praktik keamanan terbaik. Praktik keamanan terbaik adalah langkah-langkah yang dapat membantu meningkatkan postur keamanan infrastruktur IT, seperti mengimplementasikan firewall, antivirus, enkripsi, autentikasi, otorisasi, pemantauan, dan audit. Praktik keamanan terbaik juga meliputi mengikuti standar dan regulasi keamanan yang berlaku, seperti ISO 27001, NIST 800-53, dan GDPR.
  • Menggunakan layanan keamanan cloud. Layanan keamanan cloud adalah solusi yang disediakan oleh penyedia layanan cloud atau pihak ketiga untuk membantu pengguna mengamankan infrastruktur IT di cloud. Layanan keamanan cloud dapat mencakup berbagai fungsi, seperti proteksi data, identitas, jaringan, aplikasi, dan infrastruktur.
  • Meningkatkan kesadaran dan edukasi keamanan. Kesadaran dan edukasi keamanan adalah proses yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pengguna terkait dengan keamanan siber. Kesadaran dan edukasi keamanan dapat membantu pengguna mengenali dan menghindari ancaman siber, serta mengadopsi perilaku keamanan yang baik. Kesadaran dan edukasi keamanan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan, seminar, kampanye, dan simulasi.

Cloud computing adalah teknologi yang menawarkan berbagai manfaat, tetapi juga membawa tantangan baru dalam hal keamanan siber. Untuk itu, pengguna cloud computing perlu memahami tren dan cara melindungi infrastruktur IT dari ancaman siber. Beberapa tren keamanan siber yang berkembang di cloud computing adalah evolusi ransomware, arsitektur zero trust, keamanan berbasis AI, keamanan multi-cloud, dan keamanan edge computing. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi infrastruktur IT dari ancaman siber di cloud computing adalah mengadopsi praktik keamanan terbaik, menggunakan layanan keamanan cloud, dan meningkatkan kesadaran dan edukasi keamanan. Dengan demikian, pengguna cloud computing dapat memanfaatkan teknologi ini dengan aman dan optimal.

Apa itu SSL? Cara Kerja dan Fungsinya

Apa itu SSL? Cara Kerja dan Fungsinya

Apa itu SSL? Berikut ini sedikit pembahasan terkait SSL, mulai dari pengertian, fungsi dan cara kerjanya seperti apa. Jadi, SSL merupakan protokol yang memastikan keamanan data yang dikirim ke dan diterima dari server web. SSL berarti Secure Sockets Layer, dan ini melindungi informasi yang bergerak antara browser pengguna dan situs web yang mereka akses. Ketika menjelajahi internet, Anda menyetujui perjanjian dengan situs web setiap kali mengunjunginya. Perjanjian ini disebut “jabat tangan SSL”.

Langkah pertama dalam membuat sesi SSL dimulai ketika browser mengirimkan informasi terenkripsi tentang dirinya sendiri (seperti jenis sistem operasi) untuk berkomunikasi secara aman dengan server di mana  konten situs tersebut berada. Kemudian server membalas dengan kunci enkripsinya sendiri sebelum memulai komunikasi normal antara browser dan server.”

Yang dimaksud dengan SSL?

Protokol Secure Sockets Layer (SSL) adalah teknologi keamanan standar untuk membuat tautan terenkripsi antara server web dan browser. Penggunaan SSL yang paling umum adalah untuk menyediakan komunikasi yang aman antara server web dan komputer atau perangkat pengguna.

Jika Anda pernah memasukkan nomor kartu kredit saat melakukan pembelian di internet, maka Anda telah menggunakan protokol SSL. SSL juga digunakan oleh bank dan institusi besar lainnya yang memiliki data sensitif yang harus dijaga kerahasiaannya melalui jaringan publik seperti Internet.

Dan alasan utama mengapa SSL diciptakan adalah karena kebutuhan akan metode enkripsi yang lebih baik daripada yang tersedia pada saat itu (DES). Data terenkripsi yang dikirim melalui SSL tidak dapat dibaca hingga mencapai tujuannya di mana ia didekripsi lagi sehingga dapat dibaca oleh manusia atau komputer.

Bagaimana cara kerja SSL?

Ketika browser terhubung ke situs web yang dilindungi SSL, browser pertama-tama akan mengirimkan sejumlah informasi tentang dirinya sendiri. Ini termasuk dalam nomor versi dan detail lain tentang sistem operasi dan pengaturannya. Selanjutnya, browser akan meminta sertifikat digital dari server yang terhubung dengannya. Hal ini seperti menyerahkan kartu identitas Anda, sehingga siapa pun yang berurusan dengan Anda tahu siapa Anda.

Server kemudian memeriksa apakah semua informasi ini sesuai dengan apa yang ada di file untuk Anda. Dengan kata lain, mengkonfirmasi bahwa Anda benar-benar orang yang mereka pikirkan. Dan mengembalikan salah satu dari dua hal, yakni pesan kesalahan yang mengatakan sesuatu seperti “Maaf, tetapi saya tidak mengenali browser ini” atau salinan kunci publik yang ditandatangani secara digital dari kunci publik mereka sendiri (jadi sekarang kedua belah pihak memiliki kunci publik masing-masing).

Jika semuanya berjalan dengan baik di sini, maka langkah kedua adalah membuat koneksi terenkripsi antara peramban dan server menggunakan teknik kriptografi kunci publik.

Fungsi SSL

Fungsi SSL adalah untuk mengamankan koneksi antara server dan browser pengguna. Artinya, jika Anda memasang sertifikat SSL, ketika seseorang mengunjungi situs web Anda, peramban mereka akan berkomunikasi dengan situs web tersebut menggunakan saluran terenkripsi.

Alasan sederhananya, SSL dapat memastikan bahwa peramban pengguna berkomunikasi dengan situs web yang benar. Dengan kata lain, SSL melindungi pengguna dari serangan phishing. Ini juga melindungi mereka dari penyadapan data oleh pihak ketiga yang mungkin ingin mencuri kata sandi atau nomor kartu kredit atau informasi sensitif lainnya yang dapat dikirim melalui koneksi yang tidak perlu melakukan enkripsi. Pada umumnya masih digunakan oleh sebagian besar situs web.

Oleh sebab itu, jika Anda ingin mengamankan lalu lintas web Anda dan meningkatkan kepercayaan pelanggan, SSL adalah pilihan yang tepat. Sangat mudah untuk memulai dan tidak ada batasan siapa yang dapat menggunakannya. Meskipun Anda belum memiliki sertifikat SSL, masih ada cara untuk memanfaatkan teknologi ini sekarang juga.

Zettagrid Indonesia sebagai salah satu layanan cloud service yang juga menyediakan SSL dapat  membantu Anda menghadapi serangan kejahatan yang ada di dunia maya sesuai dengan kebutuhan IT perusahaan. Jika Anda berniat untuk menggunakan solusi maupun kebutuhan IT lainnya dari kami, segera lakukan konsultasi langsung dengan tim kami melalui sales@zettagrid.id atau hubungi ke sini.

Google Translate yang Dirancang untuk Phishing

Featured image - google translate yang dirancang untuk phising

Ketika membicarakan tentang bagaimana penjahat dunia maya melakukan aksinya, banyak yang selalu menyarankan agar Anda melihat URL dengan cermat saat mengklik tautan di email. Ini adalah tanda bahaya lainnya, di mana terdapat tautan ke halaman yang diterjemahkan menggunakan Google Translate.

Secara teori, kemungkinan bahwa pengirim email tersebut mengundang Anda untuk mengunjungi situs dalam bahasa yang berbeda dan berusaha untuk terlihat membantu Anda. Namun dalam prakteknya, teknik ini paling sering digunakan untuk menghindari mekanisme anti phishing. Jika pesan email itu merupakan bagian dari korespondensi bisnis, serta saat situs yang dibuka setelah mengklik tautan meminta Anda untuk memasukkan kerahasiaan email, maka segera keluar dari jendela browser dan hapus email tersebut.

Mengapa Penyerang Menggunakan Tautan Google Translate

Seperti contoh berikut yang menampilkan phishing terbaru melalui tautan Google Terjemahan atau translate yang tertangkap oleh jebakan dari tim Kapersky:

Banner image - phising terbaru melalui tautan google translate

Pengirim email menyatakan bahwa pesan tersebut adalah semacam dokumen pembayaran yang tersedia secara khusus untuk penerimanya. Yang mana harus dipelajari penerima untuk “presentasi rapat kontrak dan pembayaran selanjutnya”. Tautan tombol Buka mengarah ke situs yang diterjemahkan oleh Google Terjemahan. Namun, ini menjadi jelas hanya saat mengkliknya, karena di email tersebut akan muncul seperti ini:

Kata-kata yang kompleks mungkin disengaja oleh penyerang. Hal ini upaya penyerang untuk menciptakan kesan bukan penutur asli bahasa Inggris untuk membuat tautan Google Terjemahan tampak lebih meyakinkan. Atau mungkin mereka belum pernah melihat email sungguhan dengan dokumen keuangan. Perhatikan dua tautan di bawah (“Berhenti Berlangganan Dari Daftar Ini” dan “Kelola Preferensi Email”), sertasendgrid.net domain di tautan tersebut.

Ini adalah tanda bahwa pesan tidak dikirim secara manual, tetapi melalui layanan surat resmi, dalam hal ini layanan SendGrid. Tetapi ESP lainnya dapat digunakan seperti pada umumnya. Layanan jenis ini biasanya melindungi reputasi mereka dan secara berkala menghapus kampanye email yang ditujukan untuk phishing dan memblokir pembuatnya. Itulah sebabnya pelaku penyerangan menjalankan tautan mereka melalui Google Terjemahan. Di mana mekanisme keamanan ESP melihat domain Google yang sah dan tidak menganggap situs tersebut mencurigakan. Dengan kata lain, ini merupakan upaya tidak hanya untuk menipu target pengguna akhir, tetapi juga filter layanan perantara.

Seperti apa tautan ke halaman yang diterjemahkan oleh Google Translate?

Dengan Google Translate, Anda dapat menerjemahkan seluruh situs web hanya dengan memberikan tautan dengan memilih bahasa sumber dan bahasa target. Hasilnya adalah tautan ke halaman dimana domain asli dihubungkan dengan tanda penghubung, dan URL dilengkapi dengan domain terjemahkan.goog. Kemudian, diikuti dengan nama halaman asli dan kunci- kunci yang menunjukkan bahasa dari mana yang digunakan untuk menerjemahkan dan ke bahasa mana hasil terjemahan itu ditujukan. Contohnya, URL terjemahan halaman beranda blog berbahasa Inggris di situs www.kaspersky.com/blog ke dalam bahasa Spanyol akan terlihat seperti ini:

www-kaspersky-com.translate.goog/blog/?_x_tr_sl=auto&_x_tr_tl=es&_x_tr_hl=en&_x_tr_pto=wapp.

Email phishing yang tim Kapersky analisis berupaya memancing pengguna ke sini:

Banner image - email phising melalui google translate

Meskipun ada beberapa rangkaian karakter yang tidak jelas pada bilah alamat browser, hal ini terlihat jelas bahwa tautan itu telah diterjemahkan oleh Google Translate.

Untuk mencegah agar karyawan perusahaan Anda tidak tertipu oleh trik penjahat yang ada di dunia maya, disarankan untuk secara berkala memperbarui pengetahuan mereka tentang taktik phishing. Misalnya, dengan mengirimkan tautan yang relevan ke blog partner atau lebih baik lagi, meningkatkan kesadaran mereka tentang ancaman cyber modern dengan bantuan perangkat pembelajaran khusus.

Sebagai informasi tambahan, dalam contoh di atas, pengguna yang terlatih tidak akan pernah sampai ke halaman phishing. Kemungkinan dokumen keuangan yang sah yang ditujukan kepada penerima tertentu dikirim melalui layanan ESP sangat kecil.

Untuk lebih memastikan, kami juga merekomendasikan menggunakan solusi dengan teknologi antiphishing. Baik pada tingkat mail server perusahaan maupun pada semua perangkat karyawan.

Zettagrid Indonesia sebagai salah satu layanan cloud service yang dapat membantu Anda menghadapi serangan kejahatan yang ada di dunia maya sesuai dengan kebutuhan IT perusahaan. Jika Anda berniat untuk menggunakan solusi maupun kebutuhan IT lainnya dari kami, segera lakukan konsultasi langsung dengan tim kami melalui sales@zettagrid.id atau hubungi ke sini.

Artikel kurasi ini bersumber dari situs web Kaspersky  dengan blog yang berjudul “Google Translate for Phising” dengan penulis Roman Dedenok, yang diterbitkan pada tanggal 24 November 2022.

Teknologi Cloud yang Umum ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Featured Image - Teknologi Cloud yang Umum ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Teknologi Cloud yang Umum Ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Pertanyaan umum yang mungkin sering ditanyakan oleh banyak pelaku bisnis maupun user IT terkait teknologi cloud adalah ‘Apa itu Cloud Computing?’. Hal ini tentu sudah banyak penjelasan yang membahasnya diberbagai media. Namun, bukan hanya itu saja yang banyak dibahas ketika orang-orang tersebut ingin mengetahui terkait cloud computing.

Bahkan dari satu pertanyaan itu dapat memungkinkan timbulnya pertanyaan lain terkait cloud computing. Seperti yang dipaparkan Nicki Pereira selaku Chief Technology Officer dari Zettagrid, yang mana video ini dibuat untuk menjawab pertanyaan umum yang sering dipertanyakan oleh pelaku bisnis dan user IT terkait cloud computing.

Sudah tidak diragukan lagi jika cloud computing menjadi salah satu inovasi teknologi yang dianggap efektif dan efisien bagi sebuah bisnis. Bahkan semenjak diterapkannya work from home beberapa tahun lalu, hal ini membuat banyak perusahaan yang secara massal mulai memanfaatkan solusi cloud untuk membantu bisnis mereka tetap berjalan seperti biasanya.

Dan ini akan terus-menerus dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, baik dari kelas bawah maupun atas. Namun, sebelum mulai memanfaatkan solusi cloud ke dalam bisnis ada baiknya pahami dahulu terkait teknologi cloud. Nah, berikut ini beberapa pertanyaan dan penjelasan singkat yang kita rangkum dalam video Nicki Pereira pada situs website Tech in Asia.

  1. Bagaimana AI Dapat Mendefinisikan Ulang Teknologi Cloud Dan Memberikan Efisiensi Pada Bisnis?

AI atau artificial intelligence dapat membantu meningkatkan proses secara otomatis, menghemat kesulitan membutuhkan pembaruan individu atau manual yang konstan. Dalam video tersebut Nicki mengatakan bahwa adanya teknologi cloud dengan bantuan AI, diharapkan para engineers dan partners dari Zettagrid dapat lebih fokus pada hal-hal yang perlu mereka fokuskan. Seperti halnya beban kerja orang-orang yang mereka manfaatkan untuk membuat konten di situs website, dan melakukan campaign perusahaan yang dilakukan secara manual. Dengan AI semua akan terbantu sehingga meningkat secara otomatis.

  1. Apa Batasan Praktis Pada Teknologi Cloud?

Menurutnya ada beberapa keterbatasan pada teknologi cloud yang diantaranya ketergantungan pada konektivitas internet.  Kemudian, kebutuhan teknologi cloud yang terus berkembang ini mungkin memerlukan perubahan rencana dari waktu ke waktu. Seperti membeli sesuatu yang sesuai kebutuhan perusahaan untuk bisa digunakan hingga lima tahun kedepan. Dan Batasan lainnya ialah masalah keamanan data, ini karena kemudahan akses dalam mencari informasi di cloud.

  1. Industri Utama Mana Yang Paling Memanfaatkan Solusi Cloud?

Dalam video tersebut Nicki Peirera menjelaskan bahwa Zettagrid memiliki banyak konsumen di industri asuransi dan keuangan. Di mana dalam industri ini memerlukan pemeriksaan kepatuhan setiap tahunnya. Selain itu, mereka juga diharuskan melakukan kegiatan pemulihan bencana (DR), failover, failback tahunan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik dan tepat.

  1. Mengapa Banyak Orang Beralih Ke Teknologi Cloud Meskipun Berbagai Risiko Yang Ada Didalamnya?

Ini karena pada kenyataannya manfaat penggunaan cloud jauh lebih besar daripada risikonya. Seperti yang dijelaskan Nicki dalam video Tech in Asia yang berjudul ‘Cloud Technology Help Center’, dengan beralih ke teknologi cloud memungkinkan perusahaan untuk fokus pada bisnis mereka alih-alih mengkhawatirkan tentang infrastruktur. Biarkan penyedia layanan cloud yang menangani infrastrukturnya, sehingga fokus dalam meningkatkan bisnis. Mungkin benar pada awalnya risiko yang banyak diberitakan itu dapat saja terjadi, namun dengan adanya perbaikan secara terus-menerus akan jauh lebih baik dan keuntungannya akan jauh lebih besar.

  1. Apakah Teknologi Cloud Rentan Terhadap Ransomware? Jika Iya, Bagaimana Risiko Ini Dapat Dimitigasi?

Apa pun rentan terhadap ransomware. Nicki mengatakan bahwa ini merupakan salah satu kasus penyebaran virus yang proaktif, yang mana ini dapat terjadi pada siapa saja dan bahkan terjadi setiap saat. Beberapa ransomware ada yang ditargetkan sasarannya, sementara yang lain tidak disengaja, seperti virus yang menyebar secara teratur. Maka dari itu, pastikan untuk melakukan pemeriksaan keamanan secara konsisten. Karena hal itu dapat membantu mencegah dari serangan ransomware pada bisnis Anda.

Itulah beberapa pemaran yang umum pertanyaan orang-orang terkait teknologi cloud. Disini Zettagrid sebagai perusahaan yang menyediakan layanan cloud bertujuan membantu para perusahaan yang ingin mengadopsi teknologi cloud sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Zettagrid telah memiliki banyak cabang diberbagai negara, salah satunya di Indonesia.

Di mana Zettagrid Indonesia menjadi penyedia layanan cloud lokal yang telah terjamin keamanannya dan tim ahli dibidang teknologi cloud yang terpercaya. Zettagrid Indonesia juga telah dilengkapi dengan sertifikasi dari ISO9001, ISO27001 dan VMware Cloud Verified Provider. Jika Anda tertarik untuk melakukan konsultasi terkait layanan cloud dan kebutuhan IT lainnya, hubungi kami disini atau e-mail kami ke sales@zettagrid.id.

Sumber utama artikel ini dari Techinasia.com

Peranan Cyber Security dalam Mencegah Ancaman Cyber

Featured image - Peranan cyber dalam mencegah ancaman cyber

Peranan Cyber Security dalam Mencegah Ancaman Cyber

Ancaman cyber di era sekarang ini terbilang cukup besar, karena teknologi yang kian canggih dan maju membuat ancaman itu semakin mudah dilakukan. Menurut Kaspersky sebagai sebuah perusahaan keamanan cyber, terdapat 11 juta percobaan serangan cyber pada kuartal pertama tahun 2022 ini.

Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang berselancar di internet dan mudah percaya pada hal-hal yang belum jelas asalnya. Salah satu ancaman cyber yang sedang marak terjadi belakang ini adalah melalui email dan pesan teks, di mana kita diminta mengklik tautan yang dikirim melalui email atau pesan teks. Ancaman ini biasa disebut dengan phishing. 

Namun kita tidak perlu khawatir, hal ini dapat diantisipasi dengan hadirnya Cyber Security. Cyber Security sendiri merupakan suatu upaya atau tindakan yang dilakukan untuk melindungi sistem komputer dari serangan dan akses ilegal. Upaya ini sangat diperlukan bagi para pengguna internet.

Additional Image - CIA Triad merupakan konsep dari cyber security

(Source: Jussi Nikander – ResearchGate)

Secara sederhana, konsep dari Cyber Security yang dikenal sebagai CIA Triad itu mengacu pada penerapan dalam memastikan kerahasiaan (Confidentiality), integritas (Integrity), dan ketersediaan (Availability) sistem atau informasi.  Dari konsep CIA Triad inilah kita bisa mengetahui bagaimana peran cyber security bekerja bagi para pengguna internet.

Upaya Penerapan Cyber Security terhadap Ancaman Cyber

Seperti kasus serangan kejahatan melalui Phishing ini, banyak orang tertipu dengan langsung mengklik tautan yang ada di pesan tersebut. Biasanya tautan itu digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil data atau informasi pribadi para pengguna internet. Phishing juga dapat berbentuk tautan untuk mengunduh software tertentu, yang mana sebenarnya itu adalah Malware.

Malware atau Malicious Software digunakan juga untuk mengumpulkan data atau menyebabkan kerusakan pada komputer pengguna yang menyamar sebagai perangkat lunak yang legal. Maka dari itu, penerapan cyber security bisa digunakan untuk melindungi data diri kita maupun data konsumen. Pada umumnya upaya penerapan cyber security dikenal dengan tiga jenis, yakni cloud security, network security, dan information security

  • Cloud Security, upaya untuk melindungi data diri atau perusahaan yang tersimpan di cloud. Ancaman cloud security yang banyak ditemui adalah penyalahgunaan serta pencurian data, dan pembajakan traffic layanan. Pada upaya ini sangat penting halnya dalam memastikan keamanan data, biasanya bisa dilakukan dengan menggunakan firewall, VPN hingga enkripsi data.
  • Network Security, upaya melindungi jaringan internal dengan meningkatkan sistem keamanan network atau jaringan. Keamanan jaringan tentunya sangat penting dilakukan mengingat traffic data terjadi setiap hari melalui network. Upaya network security juga berguna untuk melindungi aset kita dari ancaman cyber crime. Yang umumnya digunakan dalam praktik network security adalah penggunaan antivirus dan firewall, atau menggunakan two factor authentication
  • Information Security, upaya melindungi informasi data pribadi dengan mencegah akses ilegal, penggunaan atau modifikasi, serta penghancuran informasi yang tidak sah. Biasanya ancaman ini banyak dijumpai bagi pengguna mobile banking atau aplikasi yang membutuhkan data diri untuk mengaksesnya. Maka upaya pencegahannya adalah bisa dengan autentikasi, atau logging, dan enkripsi data.

Untuk mencegah kehilangan data secara permanen, kita bisa menggunakan solusi backup seperti Veeam untuk melakukan backup data milik kita. Hal ini dilakukan agar kita dapat memulihkan kembali data yang hilang atau rusak apabila terkena ancaman kejahatan nantinya. Selain itu, kita juga bisa menggunakan cloud storage untuk menyimpan data sensitif pribadi maupun konsumen.

Sebagai penyedia layanan cloud provider di Indonesia, Zettagrid telah terjamin secara integritas (Integrity). Salah satu produk kami, yakni Veeam Backup, pernah membantu salah satu klien kami untuk memulihkan data mereka akibat serangan ransomware. Ini membuktikan bahwa upaya backup berkala adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh bisnis. Itulah salah satu solusi yang bisa Anda gunakan dalam menghadapi ancaman cyber pada saat ini. Selain bisa membantu menghadapi ancaman kejahatan dari Malware, Zettagrid bisa membantu Anda dengan layanan cloud computing lainnya yang Anda butuhkan tentunya. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang Cloud Computing silahkan hubungi kami melalui email ke sales@zettagrid.id.

Mengapa Firewall Memiliki Peranan Penting dalam Network Security?

Featured Image - Mengapa Firewall memiliki peranan penting dalam network security?

Firewall Memiliki Peranan Penting dalam Network Security. Mengapa?

Keamanan jaringan atau Network Security menjadi faktor penting dalam mencegah ancaman cyber selama berselancar di internet. Terlebih untuk semua bisnis yang memanfaatkan jaringan internet dalam produktivitas mereka setiap harinya. Sebab itu, kita perlu melakukan cara untuk mencegah ancaman tersebut yang dapat merusak aktivitas bisnis nantinya. Disinilah peran  firewall menjadi penting dalam network security.

Meskipun hal itu penting untuk dilakukan, masih banyak para pengguna internet yang menganggapnya sebagai hal yang sepele. Inilah kenapa mereka sering mengalami kerugian dari serangan cyber yang bisa menghilangkan data bisnis sewaktu-waktu. Salah satu strategi atau metode yang sering digunakan untuk mencegah ancaman cyber tersebut adalah dengan menggunakan Firewall. Firewall menjadi alat atau tools untuk mencegah serta mengatasi ancaman cyber selama menggunakan jaringan internet.

Definisi dari network security sendiri merupakan sebuah aturan dan konfigurasi yang dibuat untuk melindungi integritas, kerahasiaan, maupun ketersediaan jaringan komputer, dan data. Sementara, definisi dari firewall adalah sebuah sistem keamanan yang digunakan untuk meningkatkan keamanan komputer yang terhubung ke internet dari beragam jenis serangan, seperti virus, malware, dan lainnya. Meski faktanya dalam network security terdapat banyak jenis alat atau sistem yang dapat digunakan. Salah satunya sistem keamanan yang satu ini menjadi alat yang sering digunakan dalam mencegah ancaman cyber.

Yang dilakukan Firewall untuk Network Security Terhadap Ancaman Cyber

Tugas utama yang dilakukan firewall dalam sebuah komputer adalah melakukan kontrol maupun memonitoring semua koneksi yang masuk dan keluar dalam jaringan berdasarkan aturan keamanan yang sudah ditetapkan. Firewall berfungsi untuk menghentikan intrusi serta menyediakan metode kebijakan atas kontrol akses yang tidak sah.

Manfaat dari penggunaan firewall sendiri adalah untuk melindungi komputer kita dari ancaman cyber, seperti akses jarak jauh yang tidak sah. Biasanya oknum tak bertanggung jawab ini ingin mengambil alih kontrol atas akses komputer kita. Dengan ini, kita bisa memonitor bahkan menonaktifkan akses komputer dari jaringan yang tidak dikenal, sehingga dapat mencegah mereka dalam mengambil alih komputer.

Manfaat yang paling penting dari firewall adalah mengurangi peluang infeksi malware dan memblokirnya secara akurat. Sehingga dampak negatif dari malware tidak akan melebar ke perangkat komputer, yang tentu berdampak buruk bagi keamanan perangkat dan data kita. 

Cara kerja dari firewall sendiri dibagi menjadi tiga metode untuk dapat mengontrol traffic data selama kita melakukan aktivitas keluar masuk dari jaringan internet. Berikut ini adalah cara kerja dari firewall, antara lain:

  • Melakukan Filtering (penyaringan) Paket Data, di mana pada metode ini firewall akan mengambil potongan kecil data yang akan dianalisis terhadap satu set filter. Kemudian, paket yang telah lolos dari tahap filter masuk maka akan dikirim ke sistem yang diminta pengguna. Sementara untuk paket lainnya atau yang tidak lolos akan dibuang.
  • Proxy Service, untuk metode ini firewall akan mengambil informasi dari internet yang kemudian dikirim ke sistem yang diminta. Hal ini juga berlaku sebaliknya, sehingga dapat terjadi proses yang terus berkelanjutan sesuai dengan layanan proxy service. Proxy Service berusaha menghubungkan antarjaringan yang mirip, maka sebab itu metode ini dinyatakan lebih efektif.
  • Stateful Inspection, di mana pada metode ini sistem akan membandingkan bagian-bagian tertentu dari paket dalam database yang terpercaya. Kemudian, firewall akan menentukan secara spesifik sesuai karakteristik yang telah ditentukan. Apabila perbandingan menghasilkan kecocokan yang masuk akal, maka informasi itu diizinkan masuk.

Oleh karenanya, penggunaan firewall penting untuk kelancaran bisnis Anda. Untuk menjamin keamanan transmisi data Anda pada infrastruktur cloud, Anda dapat memanfaatkan layanan cloud yang sudah terdapat firewall di dalamnya. 

Zettagrid Indonesia sebagai penyedia layanan cloud lokal dengan sistem keamanan berlapis, dapat membantu kebutuhan bisnis Anda. Anda tidak perlu khawatir dengan data perusahan jika menggunakan cloud Zettagrid, karena layanan cloud kita telah bersertifikasi internasional yang mana keamanannya telah terjamin.

Jika Anda tertarik dengan cloud Zettagrid, Anda dapat mengetahui informasi lebih lengkapnya dengan menghubungi tim kami ke sales@zettagrid.id

Tips Meningkatkan Keamanan Data Cloud

Meningkatkan Keamanan Data

Tips Meningkatkan Keamanan Data Cloud 

 

Saat mengembangkan bisnis, anda pastinya membutuhkan teknologi yang dapat membantu menciptakan inovasi terbaru bagi pelanggan. Cloud bisa menjadi salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut. Dengan cloud, pengusaha dapat meningkatkan infrastruktur IT secara lebih optimal. Tak hanya itu, cloud juga dapat mengubah investasi anda dari biaya CapEX yang amat besar menjadi OpEx, sehingga anda dapat menghemat biaya investasi infrastruktur IT anda.

Namun, tahukah anda? Meski cloud telah memberikan berbagai kemudahan, bukan berarti data yang tersimpan di dalamnya dapat terjamin dengan aman. Menurut penelitian yang dilakukan oleh 1000 IT di Skotlandia, hampir 60% di antaranya masih belum mempercayai sistem penyimpanan berbasis cloud. Keyakinan ini muncul ketika melihat sistem cloud yang masih terbilang rentan dari serangan hacker

Untuk itu, penyimpanan data di cloud secara cuma-cuma saja tidak akan cukup untuk menjaga data tetap aman. Namun, anda tidak perlu khawatir sebab tips berikut bisa menjadi preferensi anda dalam meningkatkan keamanan data cloud. Simak selengkapnya di bawah ini:

  1. Pastikan data telah terenkripsi ketika disimpan di cloud

Tahukah anda? Ketika pelanggan mengadopsi cloud, kebanyakan cloud service provider tidak meng-enkripsi data pelanggan saat memigrasikan datanya di cloud. Untuk itu, anda perlu memperhatikan bahwa data yang akan disimpan di cloud tidak memuat informasi sensitif dan konfidensial, seperti rekam medis, data keuangan, hingga data rahasia perusahaan demi mencegah terjadinya kebocoran data. 

  1. Enkripsi data secara mandiri

Ketika anda memutuskan untuk memigrasikan data ke cloud, ada baiknya anda tidak hanya mengandalkan layanan enkripsi data dari cloud service provider. Enkripsi data secara mandiri juga perlu dilakukan agar menjaga data tetap aman di cloud. Sehingga, ketika pihak luar mencoba mendownload data bisnis anda, data telah terenkripsi dan tidak mudah diakses. Informasi penting pun tidak akan dengan mudah bocor ke kompetitor.     

  1. Ketahui cara mengoperasikan cloud

Beberapa perusahaan layanan cloud memiliki fasilitas dalam membagikan folder secara online. Anda perlu mengetahui secara detail bagaimana cara mengoperasikan fitur tersebut. Dengan demikian, anda dapat mengetahui siapa yang terakhir mengakses, mengubah, menghapus, menambah, dan membuat perubahan data di cloud.

  1. Pastikan penyedia layanan telah memiliki sertifikasi keamanan 

Ketika akan memigrasikan data ke cloud, ada baiknya bagi anda untuk memastikan apakah penyedia layanan memiliki sertifikasi keamanan seperti ISO 27001 dan Service Level Agreement (SLA). Sebab dengan dua kebijakan tersebut, anda dapat mengetahui jika penyedia layanan dapat menjamin keamanan data pelanggan dan bisnis. Sehingga, jika terjadi kebocoran data dari penyedia layanan, anda bisa melaporkannya ke pihak berwajib dan memprosesnya ke jalur hukum. 

  1. Strategi Backup data

Saat menyimpan data bisnis di cloud, pastinya anda menginginkan jaminan keamanan terbaik untuk menjaga data cloud tetap aman. Untuk itu, anda bisa menggunakan strategi backup data demi mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan data. Dengan strategi Backup, data-data bisnis akan direplikasi sesuai dengan data utama. Sehingga, ketika sewaktu-waktu data utama hilang, anda masih dapat mengembalikan data secara penuh.

Zettagrid Indonesia menyediakan layanan cloud computing berupa Backup as a Service (BaaS), untuk memudahkan anda dalam melakukan pencadangan. Zettagrid Indonesia juga merupakan Cloud Verified Partner dari VMware dan memiliki lokasi data center di Jakarta dan Cibitung. Kami berkomitmen untuk lebih dekat dan siap sedia membantu Anda selama 24/7. 

Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cloud, anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami di sales@zettagrid.id.

The Role Of Firewall On Cloud Computing

Firewall on cloud

The role of Firewall on Cloud Computing

It is true that the digital era has opened up many opportunities in utilizing technology in everyday’s life. Various aspects ranging from lifestyle, entertainment, business and even healthcare are now into digital. That’s why technology can make it easier for people’s activities today.

Although it has many positive impacts on everyday life, technology could also come with the risks that can be occured. Sometimes, technology with a low security system has a big potential threat, especially to the company or organization that owns the system. Therefore, protection is needed to avoid technological security risks. One of them is by using a Firewall system.

According to Forcepoint, a firewall is a network security device that can monitor traffic, grant permission, or block user activity in accordance with implemented security rules. This system aims to provide a barrier between your organization’s internal network and traffic from its external sources. Hence, malicious traffic such as viruses and hacker attacks can be blocked with a Firewall system.

Not only that, Firewall also has a crucial functions for Cloud Computing which is currently becoming a digital infrastructure. Here are 3 functions of Firewall on Cloud that you need to know:

  1. Protect the server from suspicious remote access

If your business is currently running remotely, then each user will definitely work remotely as well. Of course, users will need an internet connection because of it. However, does the internet connection that you use have the same security system as you work at the office?

In the current situation, hackers might attack and move user’s monitor controls. Like the case of a hacker attacking a video conference application a few times ago. However, by installing a Firewall, you don’t have to worry about it. Because, the function of a Firewall on Cloud is to determine which users can access the company’s servers.

  1. Block content that is dangerous 

Have you ever warned that the website you access has content that can compromise the security of your data? If you have experienced this, it can be said that it is one of the functions of Firewall. At Zettagrid cloud service, we have a layered Firewall that can detect dangerous websites for your data security. Hence, the website can’t be opened by the user anymore.

  1. Protect your company data

Like network security systems in general, a Firewall on Cloud becomes a protection for internal company data. Therefore, it can’t be accessed easily by others and your vital data is not easily stolen, lost, or even used for unwanted things.

Zettagrid Indonesia provides cloud services with layered Firewalls that comply with international security certification standards. So, you no longer need to worry about starting to move your data to the Zettagrid cloud because its security has been guaranteed.

If you are interested, you can contact us here or through our team at sales@zettagrid.id.

Cloud Computing atau On-premises? Manakah yang lebih baik?

Cloud Computing Atau On-Prem?

Cloud Computing atau On-premises? Manakah yang lebih baik?

Memilih solusi IT Cloud computing atau On-premises untuk bisnis anda merupakan hal yang krusial. Karena jika salah pilih, maka banyak hal yang harus anda pikirkan dari awal. Apalagi di masa pandemi COVID-19 yang tidak menentu seperti ini, yang dimana tak jarang beberapa perusahaan harus melakukan efisiensi agar bisnis berjalan dengan lancar di tengah pandemi.

Sebelum memilih harus di alokasikan kemana biaya investasi anda, lebih baik anda mengenalinya lebih baik terlebih dahulu apa itu cloud computing dan ap aitu on-premise yang mana yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Cloud computing adalah layanan komputasi melalui internet dengan basis pembayaran pay-as-you-go basis, atau membayar sesuai pemakaian anda. Dengan kata lain, cloud computing adalah solusi hosting dimana penyedia layanan cloud atau cloud service provider menawarkan fasilitas dan data center untuk IT workload perusahaan anda. Ketika anda menggunakan jasa cloud provider, cloud provider anda lah yang harus bertanggung jawab atas data center, keamanan, dan fungsi network IT workload anda.

Sedangkan didalam On-premises atau on-prem, seluruh IT environment dan infrastruktur termasuk server dan software yang digunakan, terpasang dan dikelola oleh IT organisasi atau perusahaan sendiri. On-premise sendiri memiliki server fisik yang biasanya terletak di lingkungan organisasi/perusahaan tersebut.

Jadi dimana letak perbedaan dan mana yang terbaik? Cloud computing atau On-premis?

Cloud Computing Atau On-Prem?

Cloud computing memiliki kemampuan fleksibel atau scalable. Sehingga dengan cloud bisnis akan lebih mudah untuk mengembangkan atau mengurangi kapasitas sesuai dengan kebutuhan. Kemudian cloud juga lebih instant dari segi kapan anda ingin menggunakannya. Jika anda ingin menggunakan anda tinggal menyalakan fungsinya namun sebaliknya, anda juga dapat memberhentikannya hanya dengan mematikan/turn off.

Dari sisi biaya, cloud memiliki keuntungan tersendiri yaitu anda hanya membayar sesuai dengan kapasitas yang anda gunakan. Sedangkan, di On-prem biaya operasional akan terus sama bahkan meningkat apapun yang terjadi.

Dengan cloud, perusahaan juga tidak perlu memikirkan biaya perawatan dan update system, sehingga anda dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga untuk memenuhi strategi bisnis anda.

Di Zettagrid, anda dapat mengakses sistem dan data anda dengan keamanan yang terjamin Up-time Service Level Agreement (SLA) 99,9%. Ditambah lagi saat ini Zettagrid Indonesia adalah cloud service provider di Indonesia yang memiliki sertifikat VMware Cloud Verified Provider, sehingga anda sebagai user dapat memaksimalkan seluruh fitur VMware cloud-based yang ada di Zettagrid.

Jika anda berminat, atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami disini atau email kami di sales@zettagrid.id.