Posts

Cara Mengamankan Bisnis Anda dengan Keandalan Backup Berbasis Teknologi Veeam

Sekilas Tentang Veeam 

Veeam Software merupakan perusahaan teknologi informasi yang bersifat swasta dan berbasis di Amerika Serikat, berdiri sejak tahun 2006, fokus utamanya adalah menyederhanakan proses backup untuk mesin virtual. Veeam menyediakan platform tunggal untuk memodernisasi proses backup, mempercepat penggunaan hybrid cloud, dan mengamankan data. 

Veeam Backup Komponen 

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari Veeam Backup and Replication ( Selanjutnya akan ditulis VBR) : 

  • Backup 
  • Restore  
  • Replication
  • Continues Data Protection (CDP) 
  • Backup Copy 
  • Storage systems support 
  • Tape Device Support 
  • Recovery Verification 

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana proses Backup dengan memfokuskan object backup pada server VM dengan virtualisasi VMware. Sebelum lebih jauh membahas perihal bagaimana cara kerja Veeam Backup, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai komponen dari VBR itu sendiri. Infrastruktur Veeam Backup terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja bersama untuk menyediakan solusi perlindungan data baik yang tersimpan di local ataupun di cloud
 
Berikut ini adalah komponen-komponen dari Infrastruktur Veeam Backup

  1. VBR Server (komponen utama)  
  1. VBR Console (komponen utama) 
  1. Backup Repository (komponen utama) 
  1. Infrastructure servers dan Host (komponen utama) 
  1. Proxy Server (komponen utama) 
  1. External Backup Repository 
  1. VMware CDP Proxies 
  1. Scale-Out Backup Repositories 
  1. Guest Interaction Proxies 
  1. Gateway Servers 
  1. Mount Servers 
  1. Veeam Data Mover Service 
  1. Veeam vPower NFS Service 
  1. WAN Accelerators  
  1. Log Shipping Servers  
  1. Tape Servers 
  1. NDMP Servers 
  1. Veeam Backup Enterprise Manager. 
     

VBR Server:  Sebuah machine dapat berupa physical ataupun virtual (server/workstation) berbasis windows dimana VBR ter-install. Veeam backup server adalah komponen utama dalam sistem backup Veeam karena memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengontrol seluruh infrastruktur backup lainnya. Pada machine backup server ini akan tersimpan konfigurasi backup. Saat ini, database yang mendukung penyimpanan konfigurasi backup Veeam pada VBR latest version adalah Microsoft SQL server dan PostgreSQL

VBR Console: sebuah machine yang menyediakan antarmuka atau GUI untuk mengontrol dan memudahkan pengelolaan serta pemantauan operasi backup. VBR server & VBR console dapat digabung atau dipisah pada proses installasinya. 

Backup Repository: adalah tempat penyimpanan data backup yang sesuai dengan kebutuhan. Penyimpanan ini bisa berupa disk lokal, storage area network (SAN), network-attached storage (NAS), atau penyimpanan cloud.  

Infrastructure servers dan Host:  adalah machine atau server yang akan dicadangkan baik data atapun sistemnya. 

Proxy Server: Proxy server bertindak sebagai perantara antara mesin source yang akan di-backup dengan repository penyimpanan. Proxy server melakukan proses transfer data antara sumber (mesin virtual) dan target (repository) menggunakan veeam data mover. Pada proxy server juga terjadi proses kompresi, deduplikasi, dan enkripsi data. 

Dalam menjalankan scenario Strategi Backup 3-2-1 Untuk Perlindungan Data, lokasi data backup dapat dikategorikan menjadi dua yaitu on-site backup dan off-site backup. 

On site Backup adalah metode backup di mana data hasil backup berada di lokasi atau site yang sama dengan source object yang di backup. sementara itu off – site backup adalah metode backup dimana data hasil backup berada di lokasi atau site yang berbeda dengan source object yang di backup

Secara sederhana komponen backup infrastructure untuk backup dengan object infrastruktur host server VMware pada Teknologi Veeam dapat di gambarkan sebagai berikut : 

On-site Backup 

Off-site Backup 

Veeam Backup Deployment Skenario 

Proses deployment Veeam Backup dapat dikategorikan menjadi dua metode yaitu Simple deployment dan advanced deployment. Pada simple deployment semua komponen deployment dipasang atau di-install pada satu machine yang sama. Sementara pada advanced deployment komponen backup infrastruktur di pasang atau di-install secara terpisah. Proses lanjutan skenario dari implementasi advanced deployment adalah distributed deployment. Distributed Deployment diterapkan pada environment yang lebih luas salah satu contohnya diterapkan pada service provider

Simple deployment 

Advanced deployment 

Distributed Deployment 
 

 
Job Backup pada Veeam 

Veeam Backup sangat mudah digunakan,  untuk dapat memiliki data backup dengan teknologi Veeam cukup dengan menjalankan simple deployment kemudian mengatur job backup. Secara rinci berikut tahapan singkat yang perlu dilakukan untuk menjalankan backup pada VBR server sampai data backup terbentuk. 

  1. Install VBR server dan VBR console.  
  1. Tambahan Backup Infrastruktur server dan host pada VBR console 
  1. Tambahan Backup Repository pada VBR console 
  1. Create Job Backup pada VBR console kemudian arahkan target backup pada Backup repository yang sudah ditambahkan 
  1. Tentukan jadwal pada bagian schedule backup agar job backup dapat berjalan secara otomatis. 
  1. Setelah job berjalan maka data hasil backup akan terbentuk pada Backup repository.

Cara kerja Veeam backup dengan object source VM pada vmware  

Proses terbentuknya data backup pada saat job berjalan melalui beberapa tahapan. Berikut secara rinci proses tahapan yang terjadi ketika job backup dengan VM pada virtualiasi VMware sebagai source berjalan: 

  • Pertama-tama pada saat job backup berjalan, VBR akan akan melakukan trigger untuk menjalankan proses veeam backup manager pada VBR server 
  • Veeam backup manager akan menjalankan step-step sesuai dengan parameter  dan konfigurasi job yang ter-store pada database. Selanjutnya Veeam backup manager akan membuat task job berdasarkan disk pada server yang dibackup, satu disk untuk satu task
  • Veeam Backup Manager melalui veeam backup service memastikan bahwa seluruh komponen yang di manage oleh  resouce scheduling tersedia kemudian akan menentukan backup proxy dan backup repository sesuai settingan job. 
  • Veeam backup manager memastikan koneksi terhubung antara veeam data mover di backup repository dengan veeam data mover di backup proxy untuk proses transfer data. 
  • Veeam backup manager akan mengumpulkan informasi server yang di-backup pada host infrastructure melalui veeam broker service.
  • VBR akan meminta host atau vCenter untuk menjalankan snapshot pada VM yang di backup, disk hasil snapshot pada VM akan menjadi read only. Semua perubahan data pada server selama proses backup berjalan akan tersimpan pada delta files. 
  • Veeam data mover  melalui veeam proxy akan membaca perubahan data pada disk hasil snapshot kemudian mengirimnya ke backup repository. Untuk full backup akan dikirimkan seluruh isi disk hasil snapshot sementara untuk incremental hanya perubahan blok data dari session job sebelumnya. 
  • Setelah semua proses dan data hasil backup terbentuk VBR akan meminta vCenter atau esxi host untuk mendelete snapshot yang sebelumnya terbentuk. 

Informasi mengenai cara kerja Veeam backup dapat juga diakses melalui link resmi Veeam

Zettagrid Indonesia sebagai salah satu cloud service provider yang menyediakan Veeam Backup dan Disaster Recovery telah terdaftar menjadi partner Platinum Veeam Cloud & Service Provider (VCSP) dan mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Veeam Innovation, Veeam Launch Partner, dan, Veeam Cloud Provider Partner of the Year. Jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut silakan hubungi sales@zettagrid.id

(Artikel ini ditulis oleh: Angga Khalifah – Cloud Engineer Zettagrid Indonesia)

Zettagrid and Veeam transform data protection and increase ransomware resilience throughout the Asia Pacific region

Featured Image - Zettagrid and Veeam transform data protection and increase ransomware resilience throughout the Asia Pacific region

Zettagrid menjadi salah satu partner Veeam yang paling kompeten dalam berkomitmen untuk memastikan semua data pelanggan terlindungi dan aman dengan cara meningkatkan ketahanan ransomware, memenuhi persyaratan lokal untuk penyimpanan data (tanpa biaya egress), dan memenuhi persyaratan terhadap undang-undang kedaulatan data dan privasi di setiap market yang dilayani.

Zettagrid sebagai Platinum Veeam Cloud & Service Provider (VCSP) partner telah mendapatkan beberapa penghargaan seperti Veeam Innovation, Veeam Launch Partner, dan Veeam Cloud Provider Partner of the Year. Mari simak kisah suksesnya di sini: https://bit.ly/zettagridandveeamsuccessstory

Langkah-langkah Mengatasi Serangan Ransomware

Featured image - langkah-langkah mengatasi serangan ransomware

Langkah-langkah Mengatasi Serangan Ransomware

Teknologi pendeteksi serangan cyber tidaklah 100% efektif. Maka dari itu, yang perlu dilakukan adalah membuat strategi yang meliputi respon terhadap serangan yang berhasil terjangkit ransomware. Langkah ini dilakukan bukan karena Anda mengakui kekalahan, tetapi agar bisa melihat masalah secara pragmatis.

Salah satu langkah yang dapat membantu membangun keamanan cyber pada bisnis, yakni dengan mengikuti pelatihan dari organisasi seperti Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST), dan Badan Keamanan Infrastruktur Cyber Security (CISA). Dari Agensi ini, Anda akan diberikan pengetahuan tentang bagaimana membuat kerangka kerja yang memungkinkan Anda untuk merancang dan merespon serangan seperti ransomware dengan cara yang terstruktur.

Selain itu, layanan jasa ini dapat membantu dalam mengurangi seluruh risiko yang ada dan pemulihan yang lebih cepat apabila terjebak dalam serangan tersebut. Namun, tujuan akhir dari mengikuti kegitan  itu adalah untuk melatih pengetahuan Anda tentang keamanan data. Nantinya Anda akan lebih memahami Taktik, Teknik, dan Prosedur (TTP) yang dapat digunakan perusahaan Anda. Sehingga mampu memprediksi serangan yang terjadi pada perusahaan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Serangan Ransomware?

Dengan mengikuti kegiatan ini, Anda akan mendapatkan pengetahuan  yang diperlukan untuk menyelidiki masalah tersebut. Bahkan, Anda akan dapat bernegosiasi dengan pelaku penyerang jika memang diperlukan ke depannya. Akan tetapi, secara umum Anda diharuskan melakukan langkah-langkah berikut ini apabila terjadi serangan ransomware.

  • Segera hubungi tim support Anda, dan lakukan tindakan triase pada sistem yang terkena dampak untuk segera dapat dipulihkan
  • Tentukan sistem bagian mana saja yang terkena dampak dan segera lakukan isolasi
  • Jangan melakukan perubahan apapun pada sistem selama masa pemulihan, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengumpulkan bukti adanya serangan nantinya
  • Catat integritas dari sistem cadangan yang ada untuk menentukan apakah data telah terpengaruhi karena serangan malware ataupun ransomware
  • Kemudian, beri tahu tim hukum Anda apa yang telah terjadi agar dapat segera dilakukan tindakan berikutnya jika diperlukan nantinya
  • Beritahu manajemen dan pemimpin senior melalui pembaruan rutin saat situasi sedang berkembang

Apakah Anda Harus Membayar Tebusan?

Saat terjadi serangan ransomware, Anda tidak harus bergegas membayar tebusan. Hal ini karena tidak adanya jaminan bahwa pelaku penyerangan mempunyai alat enskripsi yang masih berfungsi meskipun Anda telah membayar tebusan. Dengan membayar tebusan itu pula tidak menjamin Anda akan terbebas menjadi sasaran atau korban berikutnya.

Bahkan FBI mengatakan bahwa mereka tidak mendukung pembayaran uang tebusan atas serangan ransomware. Membayar uang tebusan tidak menjamin Anda atau perusahaan mendapatkan kembali data-data yang dicuri. Selain itu, hal ini dapat mendorong pelaku untuk membuat target mereka menjadi lebih banyak lagi dan mereka dapat menawarkan intensif pada orang lain untuk ikut terlibat membantu dalam kegiatan illegal semacamnya.

Karena pada kenyataannya, masih banyak organisasi atau perusahaan yang belum siap ketika menghadapi serangan seperti ransomware ini. Di mana pelaku penyerangan dapat mengubah sesuatu yang ‘tidak mungkin’ menjadi ‘mungkin’ saat cadangan disusupi oleh penjahat, dan berisiko hilangnya data penting perusahaan. Inilah kenapa ahli keamanan menekankan perlu adanya persiapan untuk menurunkan risiko korban harus membayar uang tebusan.

Siapa Saja yang Harus Diberitahu, Jika Terserang Ransomware?

Apabila Anda terkena serangan ransomware, maka segera laporankan hal ini ke penegak hukum. Karena kemungkinan bukan hanya satu orang saja yang menjadi korban, dan laporan yang dibuat itu bisa membantu pihak yang berwenang dalam menyusun kasus tersebut terhadap pelaku penyerangan.

Dengan menghubungi pihak berwenang juga dapat membantu mengumpulkan bukti untuk penyelidikan dan korban dapat mengklaim polis asuransi dunia maya. Adanya proses pemberitahuan ini juga dapat mempertahankan kepercayaan pelanggan kepada perusahaan Anda.

Dari langkah-langkah yang telah dijelaskan, sangat penting untuk menurunkan risiko apabila terjadi serangan ransomware. Selain itu, pemulihan yang cepat dan andal merupakan bagian integral dari keseluruhan proses respons insiden keamanan siber dan harus direncanakan dengan matang seperti arsitektur keamanan Anda yang lain. Oleh karena itu, dengan solusi pencadangan yang terjamin keamanannya dapat meminimalisir kehilangan data krusial perusahaan dan menjadi garis pertahanan terakhir untuk Anda.

Backup dari Veeam merupakan salah satu layanan yang tepat dalam membantu Anda menghadapi serangan kejahatan yang ada di dunia maya. Jika Anda berniat untuk menggunakan solusi backup maupun kebutuhan IT lainnya, Zettagrid Indonesia dapat membantu Anda. Lakukan konsultasi langsung dengan tim kami melalui sales@zettagrid.id atau hubungi ke sini.

Artikel kurasi ini bersumber dari situs web Veeam dengan blog yang berjudul “How Should Companies Handle Ransomware” dengan penulis Chris Hoff, yang diterbitkan pada tanggal 25 Agustus 2022.

Veeam Mengumumkan Laporan Trend Ransomware 2022

 

Featured Image - Veeam Mengumumkan Laporan Trend Ransomware 2022

Veeam Mengumumkan Laporan Trend Ransomware 2022

Pada akhir tahun 2022 kemarin, Veeam telah menerbitkan hasil dari proyek penelitian independent terbesar yang ada di industri perlindungan data. Dari 3.393 organisasi menengah di 28 negara, dengan judul penelitian ‘The 2022 Data Protection Trends Report’.

Berdasarkan penelitian itu terdapat beberapa temuan utama yang menyatakan bahwa: hanya 24% yang tidak terkena serangan ransomware atau mungkin mereka tidak mengetahui adanya serangan tersebut. Lalu, sebanyak 16% pernah diserang ransomware sekali pada tahun 2021. Dan sebanyak 60% terkena serangan ransomware lebih dari 2 kali pada tahun 2021.

Dari mereka yang pernah terkena serangan ransomware, terdapat 47% data yang berhasil di enksripsi.  Dan dari data yang terenkripsi itu, hanya 64% yang berhasil dipulihkan. Ini bisa dibaca lagi secara matematika, di mana sederhananya menunjukkan rata-rata korban yang kehilangan sebanyak 17% data mereka per serangan.

Dalam banyak hal, proyek DPR tahunan membantu Veeam dalam memahami ke mana arah industri ini. Mulai dari apa yang dicari pelanggan selanjutnya, hingga pada akhirnya di mana Veeam harus memfokuskan inovasinya. Namun, seperti kebanyakan proyek penelitian lainnya, data yang bagus menimbulkan pertanyaan besar dan itu berarti membutuhkan penelitian lebih lanjut lagi.

Dalam hal ini, proyek berhasil melengkapi tentang penyebab, dampak, perbaikan, dan pembelajaran dari serangan ransomware. Untuk mencapai hal ini, Veeam sekali lagi mengontrak firma riset independen untuk mensurvei 1.000 organisasi yang telah diserang ransomware pada tahun 2021. Untuk mempelajari lebih lanjut, mereka mensurvei empat orang berbeda yang masing-masing memiliki tanggung jawab dan perspektif unik terkait pencegahan dan perbaikan ransomware. Berikut merupakan total orang yang berhasil Veeam survey terkait penelitiannya:

  1. 400 Keamanan profesional: Operator teknologi deteksi atau pencegahan keamanan
  2. Cyber 200 CISO atau Kksekutif TI setara lainnya: Bertanggung jawab atas kesiapan keamanan
  3. 200 Operasi TI: Terutama yang berfokus pada pengiriman sistem TI produksi
  4. 200 Administrator pencadangan: Operator mekanisme pencadangan dan pemulihan

Dan berikut merupakan laporan temuan yang berhasil Veeam dapatkan dalam penelitiannya tersebut.

  • Titik Masuk dan Tujuan dari Ransomware

Perlu diketahui bahwa ransomware sama seperti virus lainnya, di mana dapat menembus petahanan dan memfokuskan serangan pada titik tertentu. Menurut survei dari 44% responden bahwa titik masuk paling umum untuk ransomware adalah orang-orang yang mengklik tautan berbahaya. Serta karena mengunjungi situs web yang tidak aman, dan terlibat dengan email phising.

Setelah terjadinya pelanggaran itu, 80% serangan ransomware mencari arus utama dengan kerentanan yang telah diketahui. Enkripsi yang paling umum terjadi ada pada platform kantor jarak jauh sebanyak 49%, sebanyak 48% terdapat di server data center, dan 46% terdapat pada instansi server yang dihosting di cloud.

  • Efektifitas Serangan

Saat data telah berada di tangan hacker atau peretas, biasanya sebuah perusahaan dapat memulihkan lingkungan yang terserang itu dengan cadangan. Namun, adanya failback ini juga menjadi tantang bagi peretas tersebut untuk dapat menghancurkan repository cadangan data yang korban mereka miliki.

Berdasarkan hasil survei veeam menyatakan bahwa terdapat 38% repository yang terkena dampak, dan sebanyak 30% repository yang terpengaruh karena serangan dari hacker tersebut. Bahkan peretas tidak hanya menahan tebusan data melalui enkripsi, tetapi juga memblokir kemampuan korbannya untuk dapat memulihkan data dari backup atau cadangan.

Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan untuk korban membayar uang tebusan mereka. Dari hasil survei menyatakan bahwa terdapat 52% korban yang membayar uang tebusan dan berhasil memulihkan data mereka. 24% korban membayar uang tebusan tetapi data mereka tidak dapat dipulihkan. Dan sebayak 19% korban tidak membayar uang tebusan, namun berhasil memulihkan data mereka.

  • Melindungi Backup

Berdasarkan laporan penelitian ransomware 20222 yang Veeam terbitkan, dalam mencegah hacker yang berada di atas angin ketika mereka dapat memengaruhi backup, banyak organisasi atau perusahaan menggunakan repository backup yang tidak dapat diubah atau air-gabbed backup. Dan backup yang tidak dapat diubah ini untuk dapat memastikan pemulihan yang memungkinkan nantinya.

Kesimpulan

Ransomware terus menjadi ancaman utama, mempengaruhi semua jenis organisasi. Dan dengan membagikan statistik ini, kami berharap orang-orang akan melihat ancaman umum dan betapa pentingnya memiliki perlindungan yang andal dan rencana cadangan.

Masih ada lebih banyak informasi untuk Anda pahami. Jika tertarik untuk membaca Laporan Trend Ransomware selama 2022 secara lebih lengkap, Anda dapat langsung menggunjungi situs web resmi dari Veeam.

Zettagrid Indonesia sebagai salah satu partners dari Veeam, dapat memberikan penawaran yang perusahaan Anda butuhkan dalam melindungi data. Di mana backup dari Veeam sudah banyak konsumen kita yang menggunakannya untuk keamanan data perusahaan mereka. Jika Anda berniat untuk menggunakan solusi backup dari Zettagrid Indonesia, Anda dapat melakukan konsultasi langsung dengan tim kami melalui sales@zettagrid.id atau hubungi ke sini.

Artikel ini merupakan kurasi dari situs web Veeam dengan blog yang berjudul “Announcing the 2022 Ransomware Trends Report” dengan penulis Jason Buffington dan Dave Russell, yang diterbitkan pada tanggal 15 November 2022.

Veeam Insider Protection Kini Telah Tersedia

Veeam Insider Protection screenshot

Kabar gembira! Veeam Insider Protection (VIP) kini telah tersedia untuk mengamankan backup dari pelanggan Zettagrid. VIP memungkinkan pengguna untuk memiliki “recycle bin” dari Veeam Backup (VCCB) Anda, sehingga data Anda terlindung dari penghapusan backup yang tidak disengaja atau dari faktor lainnya.

Dalam beberapa kasus, menyimpan backup primary atau tambahan di penyimpanan cloud Zettagrid mungkin tidak cukup untuk memastikan keamanan data.

Data yang dicadangkan tetap berisiko hilang atau corrupt karena serangan dari dalam. Misalnya, seorang peretas dapat memperoleh akses ke konsol Veeam backup & Replication secara lokal dan menghapus data backup Anda, termasuk backup off-site yang disimpan di Zettagrid. Atau mungkin administrator backup customer dapat secara sengaja atau tidak sengaja menghapus backup dari repositori cloud Zettagrid.

Veeam Backup & Replication memungkinkan Anda untuk melindungi data Anda dari serangan semacam ini.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pricing dan cara pemesanan, silakan lihat Halaman Support kami untuk Veeam Insider Protection. Partner juga dapat melihat informasi lebih lanjut terkait produk ini di Partner Portal.

Veeam Jadi yang Terbaik di Pasar Backup and Recovery – Gartner, 2022

Veeam Gartner

Veeam dinobatkan sebagai Leader di pasar Enterprise Backup and Recovery oleh Gartner

Tahun ini, Veeam® memperkuat dan memperkaya penawaran mereka untuk lebih dari 450.000 pelanggan dengan merilis lebih dari 30 pembaruan produk untuk membantu pelanggan memenuhi kebutuhan perlindungan data yang terus berkembang. Hasilnya, Gartner menobatkan perusahaan ini sebagai Leader selama enam tahun berturut-turut di pasar Enterprise Backup and Recovery dan menempatkannya juga sebagai salah satu yang terbaik untuk eksekusi selama tiga tahun berturut-turut.

Sebagai salah satu Platinum Service Provider, Zettagrid Indonesia menghadirkan solusi backup dan recovery terbaik dari Veeam untuk Anda pengguna kami. Tingkatkan terus availability bisnis Anda dengan berbagai solusi dari Veeam. Silakan hubungi kami di sales@zettagrid.id untuk informasi lebih lanjut.

Untuk informasi lebih banyak tentang Gartner Magic Quadrant di atas, silakan mengunjungi https://bit.ly/VeeamGartner2022.

 

Disaster Recovery using Veeam Solutions

Disaster Recovery using Veeam Solutions

Maintaining the availability of a business is one of the critical factors that most companies should pay attention. If the business process suddenly stopped, even just for a few seconds, we can’t imagine how many data transactions will be impacted.

To prevent this from happening, we need to maximize the availability of our business, one of which is by implementing a Disaster Recovery solution.

What is a Disaster Recovery? How does Disaster Recovery work? What kind of Disaster Recovery solution that’s suitable for my business? Check out the full explanation in the webinar “Disaster Recovery using Veeam Solutions“, which will feature Teddi Suryadi, as a Cloud Consultant in Zettagrid Indonesia.

Event Details:

Day: Wednesday, 15 June 2022

Time: 2.00–4.00 PM

Link to register: bit.ly/DRCVeeam15Juni22

LIVE from Zoom.

Reserve your slot and get a chance to win FREE Shopping Vouchers, special promos, and get an e-certificate.

Penggunaan Cloud Computing Pada Dating Apps

Dating Apps

Penggunaan Cloud Computing Pada Dating Apps

Semenjak adanya pandemi, aktifitas manusia memang mengalami banyak perubahan. Salah satunya bagaimana cara manusia untuk mencari pasangan atau kenalan baru. Dengan situasi seperti ini, masyarakat mulai memanfaatkan adanya teknologi dating apps atau aplikasi kencan yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence untuk menemukan match/pasangannya. Saat ini banyak sekali dating apps yang bermunculan, dari mulai Tinder, Bumble, Happn, dan masih banyak yang lainnya. Pada tahun 2021, Tinder sebagai platform dating apps yang paling sering di download di Indonesia melakukan riset yang menunjukan terjadi peningkatan aktifitas swipe/match yang signifikan sebanyak 130 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Tentunya pengguna bukan hanya menginginkan hasil match yang tepat tetapi juga mengharapkan aplikasi yang reliable ketika digunakan. Sehingga bisnis dating apps ini pun dapat bersaing dengan aplikasi serupa. Untuk itu dibutuhkan cloud computing untuk membantu dating apps untuk mengembangkan bisnisnya. Lalu layanan apa saja yang bisa diaplikasikan untuk bisnis dating apps ini?

  1. Virtual Data Center (VDC)

Layanan VDC dapat digunakan sebagai cloud infrastruktur pilihan yang berfungsi sebagai server aplikasi, load balancer, database server dan resource lainnya. VDC memudahkan pembuat aplikasi untuk melakukan pengembangan fitur, selain itu dengan kemampuan scalablenya, aplikasi dapat mengatur storage sesuai dengan kebutuhannya karena dapat di scale up dan down dengan mudah. Selain itu dengan VDC sisi keamanan aplikasi yang berjalan terjamin dengan adanya virtual firewall yang include didalamnya (bersifat free). Dengan begitu, biaya yang akan dikeluarkan juga menjadi lebih efisien.

  1. Disaster Recovery (DR)

Kenyamanan pelanggan merupakan hal yang harus diperhatikan para pengusaha aplikasi kencan. Dengan banyaknya aktifitas yang terjadi di aplikasi, dibutuhkan solusi Disaster Recovery (DR) untuk mencegah terjadinya kehilangan data serta meminimalisir down time yang terjadi sehingga membuat user tetap nyaman Ketika memakai aplikasi. Di Zettagrid, kami menawarkan solusi DR dengan berbagai fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yaitu Veeam Replication, dan VCAV, SecondSite DR. Veeam Cloud Connect Replication merupakan solusi DR dengan teknologi dari Veeam software. layanan ini menggunakan metode VMsnapshot(scheduled) dengan resiko kehilangan data (RPO) mulai dari 60 menit. Solusi DR pilihan selanjutnya adalah VCAV yang merupakan teknologi replikasi keluaran VMware. Layanan ini menggunakan metode scheduled replication dengan resiko kehilangan data (RPO) mulai dari  30 menit. Yang terakhir adalah Secondsite DR dari Zerto. Layanan ini menggunakan metode data journaling (continuous replication) dengan resiko kehilangan data (RPO) mulai dari 3 detik.

  1. Cloud Backup

Bisnis aplikasi kencan pasti memiliki focus terhadap database user.  Maka dari itu aplikasi seperti ini membutuhkan cloud backup untuk menjaga dari kehilangan data. Cloud backup ini akan menjamin ketersediaan data user baik dari akitivitas human error, kegagalan infrastruktur, ataupun dari aktivitas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

  1. Cloud Storage

Sedangkan cloud storage (s3 storage) dapat digunakan sebagai penyimpanan unstructured data seperti video, gambar, audio, dan lain-lain dengan harga yang lebih terjangkau sehingga dapat menghemat storage yang digunakan pada Virtual server/Virtual data center yang anda gunakan.

Zettagrid Indonesia sebagai cloud provider lokal dengan lokasi data center di Indonesia menawarkan berbagai layanan diatas dengan harga yang kompetitif dan pasti. Selain itu Zettagrid juga memiliki support lokal yang siap membantu bisnis anda 24×7 tanpa proses ticketing yang rumit dan memakan waktu eskalasi yang lama. Hubungi kami disini atau e-mail kami ke sales@zettagrid.id untuk penawaran dan informasi lebih lanjut.

Strategi Backup 3-2-1 Untuk Perlindungan Data

strategi backup 3-2-1Strategi Backup 3-2-1 Untuk Perlindungan Data

Di era digital seperti sekarang ini, kebutuhan mem-backup data bukan lagi hal yang baru untuk dilakukan oleh organisasi. Seiring dengan data yang kian bertambah setiap harinya, strategi perlindungan data seperti Backup pun semakin diminati dan diimplementasikan oleh berbagai bisnis untuk mengantisipasi terjadinya kehilangan data. Salah satu contohnya adalah strategi Backup 3-2-1.

Secara praktik, strategi Backup 3-2-1 bertujuan untuk menyalin dan menyimpan data di beberapa medium yang berbeda. Dengan cara tersebut, bisnis diharapkan bisa menyelamatkan datanya apabila terjadi human error ataupun bencana alam yang dapat berdampak pada kehilangan data. Kemudian, bagaimana cara untuk mulai mengimplementasikan strategi satu ini?

Mengenal Strategi Backup 3-2-1

Menurut backblaze.com, strategi Backup 3-2-1 berarti memiliki setidaknya tiga salinan dari total data Anda, dengan dua di antaranya ditempatkan secara lokal tetapi pada media yang berbeda, sedangkan satu salinan data di tempatkan di offsite. Sebagai contoh, mari kita coba menggunakan “data penjualan bisnis” Anda sebagai skenario strategi pencadangan data ini.

Dalam komputer pribadi Anda, tersimpan data penjualan bisnis yang sering diperbarui setiap minggunya. Data yang tersimpan tersebut merupakan data pertama yang perlu di-Backup di medium berbeda. Untuk mengakalinya, Anda menggunakan external Hard-Drive untuk menyimpan salinan kedua dari data penjualan bisnis Anda. Tak tanggung-tanggung, Anda juga menggunakan solusi Backup seperti Cloud Backup sebagai offsite untuk menyimpan salinan ketiga dari data penjualan bisnis Anda. Dengan demikian, salinan data ketiga yang terletak di offsite tersebut akan disimpan di data center.

Mengapa dua disimpan di lokal dan satu di Offsite?

Apapun perangkat yang Anda miliki, on-site Backup merupakan cara paling cepat dan mudah untuk mengakses data ketika sesuatu terjadi pada perangkat Anda. Jadi ketika laptop atau komputer Anda mengalami kerusakan, Anda masih memiliki external hard drive untuk mendapatkan kembali data Anda.  

Meskipun memiliki on-site Backup seperti contoh di atas merupakan awal yang baik, tetapi memiliki offsite Backup adalah komponen kunci dalam strategi Backup 3-2-1. Cadangan di on-site memang mudah diatur, namun sayangnya salinan data Anda tersebut rentan mengalami kehilangan jika terjadi pencurian, banjir, kebakaran, dan kejadian tidak terduga lainnya.

Apakah solusi Cloud merupakan medium yang sempurna?

Sesuai dengan kemampuannya yang fleksibel, cloud bisa menjadi pendekatan paling mumpuni untuk memulai strategi Backup 3-2-1. Dengan mereplikasi data Anda dan menyimpannya di data center lain, Anda bisa mendapatkan ketenangan dan dengan mudah mencadangkan data Anda kapan saja secara otomatis.

Dengan Arupa Object Storage Anda dapat menyimpan data backup hingga bilangan petabyte dengan lebih fleksibel di offsite sehingga memenuhi kebutuhan Backup 3-2-1 Anda. Jika Anda sekarang sudah menggunakan NAS ataupun solusi pencadangan data di perusahaan Anda, kami dapat membantu Anda untuk mencapai strategi Backup 3-2-1.


Zettagrid Indonesia merupakan penyedia layanan Cloud Computing Indonesia yang menyediakan solusi IaaS seperti Virtual Data Center (VDC), Virtual Private Server (VPS), Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), dan Object Storage as a Service (OSaaS). Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang solusi cloud kami, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Tertarik untuk mengenal solusi Object Storage? Baca produk kami selengkapnya di sini.

 

How To Protect Financial Institutions From Ransomware?

Protect financial institutions from ransomwareHow To Protect Financial Institutions From Ransomware?

Cyberattacks like ransomware seem to be getting worse and worse, these days. A recent study from stateofsecurity.com showed that ransomware increased from 39% to 51% just from Q2 to Q3 in 2020. With this growth, ransomware attacks are now believed to be one of the top threat vectors that can intrude on many organizations. One of them is Financial Institutions.

Financial Institutions such as wealth management firms and credit unions are the attractive target for a ransomware attack. Moreover, most of them often find their hands tied and their capabilities lost when their fundamental operations are disrupted. 

According to a recent report from Cyber Security Ventures, an organization fell victim to every 14 seconds in 2019, and it’s expected to be every 11 seconds in 2021. Not only that, the ransom amount has increased too, for example, in mid-2018, the average ransomware payment was $41,198. By late-2019, that price more than doubled to $84.166.

Therefore, it is a matter for Financial Institutions to have strategies in protecting their data from ransomware attacks. The three resilient strategies can be an option in avoiding the risk of ransomware attacks. Read them below here:

1. Educate The Financial Institutions About Vulnerable Access to Ransomware

Protect financial institutions from ransomware

(Source: BartekSzewczyk from Getty Images Pro)

The education aspect related to vulnerable access to ransomware must be taken seriously by Financial Institutions. Whether it is assessing the phishing risk, removing the most frequent attack vectors, or keeping systems and software up to date, these are essential to be taken. If these steps are not taken, ransomware risk is increased. 

That’s why IT staff and users must be included in this education perspective since the threat of ransomware can be introduced from both personas. Knowing that Remote Desktop Protocol (RDP), phish, and software updates are the three mechanisms for entry, will be a huge help in focusing the scope of where to invest the most effort. So it can be resilient against ransomware from an attack vector perspective.

2. Implementing Backup Solution

Protect financial institutions from ransomware

(Source: JustStock from Getty Images)

 Regarding ransomware resiliency, implementing a backup solution is a lot like going through a compliance audit. A product is not necessarily compliant or non-compliant to a standard. Rather, compliance is completely dictated by how the product is implemented and audited. When it comes to a ransomware incident, resiliency is completely based on how the backup solution is implemented, the behavior of threat, and the course of remediation.

As an important part of ransomware resiliency, implementing Veeam Backup Infrastructure can be a critical step. Implementation recommendations for ransomware resiliency include:

  • Protection of the backup server and components
  • Implementing capabilities for ransomware detection
  • Ulta-resilient backup storage and the 3-2-1 Rule
  • Multiple recovery techniques configuration
  • Endpoint protection
  • NAS protection
  • Encryption of backup data
  • Orchestrated recoveries of backups and replicas

 3. Look For a Strong Remediation to Defend Ransomware

protect financial institutions from ransomware

(Source: Source: COMiCZ from Getty Images Pro)

Despite all the education and implementation techniques that are employed to be resilient against ransomware. That’s why financial institutions should be prepared to remediate a threat if introduced. At Zettagrid, we have agreed upon the approach to remediating ransomware such as choose to restore data rather than pay the ransom. 

Not only that, but the layers of resiliency also have to be prepared to protect Financial Institutions from ransomware incidents. So when a ransomware attack occurs, Financial Institutions can look for strong remediation. Besides that, the organization can also learn where the threat lurks, how to build a resilient IT environment, and how to secure safe restores of its data.

If you have any questions related to our solutions, you can contact us here or through sales@zettagrid.id.