Posts

Multicloud: Pengertian, Manfaat, dan Kegunaan dalam Bisnis Modern

multicloud zettagrid indonesia

Apa yang Dimaksud dengan Multicloud?

Multicloud adalah strategi yang menggunakan lebih dari satu layanan cloud dari penyedia yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan bisnis tertentu. Multicloud memberikan berbagai manfaat, seperti fleksibilitas, redundansi, optimalisasi biaya, peningkatan keamanan, dan skalabilitas yang lebih baik. Dengan multicloud, Anda dapat memanfaatkan keunggulan dan fitur yang ditawarkan oleh berbagai platform cloud, tanpa terikat oleh keterbatasan atau ketergantungan pada satu penyedia saja.

Multicloud merupakan salah satu tren dan perkembangan terbaru di bidang cloud computing, yang merupakan salah satu teknologi digital yang paling berkembang saat ini. Cloud computing adalah teknologi yang menyediakan layanan komputasi melalui internet, seperti infrastruktur, platform, atau perangkat lunak. Cloud computing dapat membantu bisnis modern untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas proses bisnis mereka.

Fungsi dan Manfaat Multicloud

Solusi multicloud memiliki beberapa fungsi dan manfaat penting bagi bisnis modern, antara lain:

  • Fleksibilitas: Anda dapat memilih layanan cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda, serta mengubah atau menambah layanan cloud sesuai dengan perubahan kondisi atau permintaan pasar.
  • Redundansi: Anda dapat meningkatkan ketersediaan dan reliabilitas layanan cloud Anda dengan memiliki cadangan atau alternatif di penyedia cloud lain, sehingga mengurangi risiko downtime atau gangguan akibat masalah teknis atau bencana alam.
  • Optimalisasi biaya: Anda dapat menghemat biaya operasional dan investasi dengan memilih layanan cloud yang paling efisien dan efektif untuk setiap kebutuhan bisnis Anda, serta menghindari biaya tambahan atau tersembunyi yang mungkin dikenakan oleh satu penyedia cloud.
  • Peningkatan keamanan: Anda dapat meningkatkan keamanan data dan aplikasi Anda dengan menggunakan layanan cloud yang memiliki standar keamanan yang tinggi dan sesuai dengan regulasi yang berlaku, serta mengimplementasikan enkripsi, otentikasi, dan otorisasi yang kuat di semua layanan cloud Anda.
  • Skalabilitas yang lebih baik: Anda dapat menyesuaikan kapasitas dan kinerja layanan cloud Anda dengan mudah dan cepat sesuai dengan permintaan dan beban kerja yang berubah-ubah, serta memanfaatkan sumber daya dan teknologi terbaru yang ditawarkan oleh penyedia cloud.

Contoh Penggunaan Multicloud di Dunia Bisnis

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan multicloud di berbagai industri di Indonesia:

  • Perbankan: Sebuah bank dapat menggunakan multicloud untuk meningkatkan keamanan dan ketaatan data nasabahnya, dengan menyimpan data sensitif di cloud provider Indonesia yang memiliki sertifikat ISO 27001, serta menggunakan layanan analitik dan kecerdasan buatan dari cloud computing untuk mendapatkan insight dan rekomendasi bisnis.
  • E-commerce: Sebuah platform e-commerce dapat menggunakan multicloud untuk meningkatkan ketersediaan dan skalabilitas layanan pelanggannya, dengan menggunakan layanan object storage untuk menjalankan aplikasi utamanya, MinIO object storage untuk menyimpan gambar dan video produknya, dan SQL Database untuk menyimpan data transaksinya.

Pentingnya Multicloud dalam Menghadapi Tantangan Bisnis Modern?

Bisnis modern di era digital menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang membutuhkan solusi yang cepat, fleksibel, dan inovatif. Beberapa tantangan dan peluang tersebut antara lain:

  • Perubahan pasar yang dinamis: Bisnis modern harus dapat beradaptasi dengan perubahan permintaan, preferensi, dan perilaku pelanggan, serta mengantisipasi tren dan peluang baru di pasar.
  • Persaingan yang ketat: Bisnis modern harus dapat bersaing dengan pesaing lokal maupun global, serta membedakan diri dengan nilai tambah dan keunggulan kompetitif yang unik dan menarik.
  • Transformasi digital: Bisnis modern harus dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas proses bisnis, serta menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dan karyawan.
  • Regulasi dan keamanan: Bisnis modern harus dapat memenuhi standar dan persyaratan regulasi yang berlaku, serta melindungi data dan aset bisnis dari ancaman keamanan yang semakin kompleks dan canggih.

Multicloud adalah solusi cloud yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis modern tersebut. Dengan multicloud, bisnis modern dapat:

  • Memilih layanan cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis: Bisnis modern harus mempertimbangkan berbagai faktor saat memilih penyedia layanan cloud yang akan digunakan untuk multicloud, seperti fitur, harga, kinerja, keamanan, ketersediaan, reliabilitas, dukungan pelanggan, serta integrasi dengan platform lain. Bisnis modern juga harus membandingkan berbagai penyedia layanan cloud yang tersedia di pasaran untuk menemukan solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka.
  • Meningkatkan ketersediaan dan reliabilitas layanan cloud: Bisnis modern harus menggunakan platform dan alat manajemen cloud yang dapat membantu mereka mengintegrasikan berbagai penyedia layanan cloud yang digunakan untuk multicloud. Platform dan alat manajemen cloud dapat membantu bisnis modern untuk melihat visibilitas lengkap dari lingkungan multicloud mereka, mengelola sumber daya komputasi secara efisien dan efektif di setiap penyedia layanan cloud, serta melakukan pemantauan kinerja dan risiko secara berkala.
  • Menghemat biaya operasional dan investasi: Bisnis modern dapat menghemat biaya operasional dan investasi dengan memilih layanan cloud yang paling efisien dan efektif untuk setiap kebutuhan bisnis, serta menghindari biaya tambahan atau tersembunyi yang mungkin dikenakan oleh satu penyedia cloud.
  • Meningkatkan keamanan dan ketaatan data dan aplikasi: Bisnis modern harus memastikan bahwa data dan aplikasi mereka aman dari ancaman keamanan di setiap penyedia layanan cloud. Bisnis modern dapat menggunakan teknik-teknik seperti enkripsi (enkripsi data), otentikasi (verifikasi identitas pengguna), otorisasi (pengaturan hak akses pengguna), firewall (perangkat jaringan pembatas), antivirus (perangkat lunak deteksi virus), serta backup (cadangan data) untuk meningkatkan keamanan data dan aplikasi mereka di setiap penyedia layanan cloud.
  • Meningkatkan kualitas pengalaman pengguna: Bisnis modern harus memastikan bahwa pengalaman pengguna mereka lancar dan nyaman di setiap penyedia layanan cloud. Bisnis modern dapat menggunakan teknik-teknik seperti monitoring (pemantauan kinerja sistem), logging (pencatatan aktivitas sistem), alerting (pengiriman notifikasi peristiwa penting), testing (uji coba fungsi sistem), serta feedback (umpan balik dari pengguna) untuk meningkatkan kualitas pengalaman pengguna mereka di setiap penyedia layanan cloud.

Multicloud adalah solusi cloud yang penting untuk bisnis modern di era digital. Dengan multicloud, Anda dapat memanfaatkan keunggulan dan fitur yang ditawarkan oleh berbagai platform cloud, tanpa terikat oleh keterbatasan atau ketergantungan pada satu penyedia saja. Namun, untuk menggunakan multicloud dengan baik, Anda membutuhkan penyedia layanan cloud yang dapat memberikan layanan cloud yang berkualitas, terpercaya, dan terjangkau. Salah satu penyedia layanan cloud yang dapat Anda pilih adalah Zettagrid Indonesia.

Zettagrid Indonesia adalah penyedia layanan cloud yang berbasis di Indonesia, yang menyediakan berbagai layanan cloud, seperti VMware, Veeam, Zerto, dan Microsoft. Zettagrid Indonesia memiliki keunggulan sebagai berikut:

  • Lokal dan terpercaya: Zettagrid Indonesia memiliki data center yang berlokasi di Indonesia, sehingga dapat memberikan layanan cloud yang cepat, aman, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Zettagrid Indonesia juga memiliki tim yang profesional dan berpengalaman, yang dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada pelanggan secara 24/7.
  • Fleksibel dan terintegrasi: Zettagrid Indonesia memberikan fleksibilitas kepada pelanggan untuk memilih layanan cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka, serta mengintegrasikan layanan cloud dari penyedia lain dengan mudah dan efektif. Zettagrid Indonesia juga memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mengelola dan mengoptimalkan lingkungan multicloud mereka dengan menggunakan platform dan alat manajemen cloud yang canggih dan user-friendly.
  • Efisien dan hemat biaya: Zettagrid Indonesia memberikan efisiensi dan hemat biaya kepada pelanggan dengan memberikan layanan cloud yang memiliki kinerja yang tinggi, ketersediaan yang tinggi, keamanan yang tinggi, serta biaya yang transparan dan kompetitif. Zettagrid Indonesia juga memberikan pilihan kepada pelanggan untuk membayar layanan cloud sesuai dengan penggunaan atau kontrak, sesuai dengan anggaran dan preferensi mereka.

Jadi, tunggu apa lagi? Jika Anda ingin menggunakan multicloud untuk meningkatkan bisnis Anda di era digital, segera hubungi Zettagrid Indonesia dan dapatkan layanan cloud yang terbaik untuk Anda. Kunjungi website Zettagrid Indonesia di www.zettagrid.id atau hubungi 0811283878 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Zettagrid Indonesia, penyedia layanan cloud yang dapat Anda percaya.

Apa Itu Cloud Server, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya

cloud server zettagrid indonesia

Teknologi cloud server telah merevolusi cara perusahaan di Indonesia dalam mengelola dan menyediakan layanan IT. Dengan adopsi yang terus meningkat, tidak dapat dipungkiri bahwa cloud server telah membuka era baru dalam dunia infrastruktur teknologi informasi. Artikel ini akan menjelajahi secara mendalam beberapa hal terkait apa itu cloud server, apa saja jenis cloud server, fungsi dan manfaat cloud server untuk bisnis, bagaimana cara kerja cloud server, serta perbedaan cloud server dan dedicated server.

Pengertian Cloud Server

Cloud server adalah bentuk pengelolaan dan penyediaan layanan komputasi melalui internet. Perbedaan mendasar dengan server tradisional terletak pada fleksibilitas dan skalabilitas yang ditawarkan oleh cloud. Server konvensional seringkali terbatas pada kapasitas fisiknya, sedangkan cloud server memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menyesuaikan kebutuhan mereka sesuai dengan fluktuasi beban kerja.

Dalam pengertian yang lebih luas, cloud server memanfaatkan arsitektur virtualisasi yang memungkinkan satu server fisik dibagi menjadi beberapa server virtual. Ini memungkinkan lebih banyak efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam pengaturan dan manajemen infrastruktur IT.

Jenis Cloud Server

Cloud server dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kepemilikan dan model pemanfaatannya. Public cloud, private cloud, dan hybrid cloud menawarkan fleksibilitas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keamanan yang diinginkan.

  • Public Cloud: Layanan cloud yang disediakan oleh penyedia layanan dan dapat diakses melalui internet. Sumber daya dibagi di antara banyak pengguna, membuatnya ekonomis, skalabel, dan mudah diakses.
  • Private Cloud: Infrastruktur cloud yang dikhususkan untuk satu organisasi. Private cloud menawarkan kontrol yang lebih besar atas sumber daya dan keamanan, tetapi dapat menjadi lebih mahal dibandingkan dengan public cloud.
  • Hybrid Cloud: Kombinasi dari public dan private cloud. Organisasi dapat menggunakan public cloud untuk tugas-tugas yang kurang sensitif, sementara menjaga data dan aplikasi yang lebih kritis di private cloud. Hybrid cloud memberikan fleksibilitas yang luar biasa.

Temukan solusi Cloud Server yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda di sini.

Perbedaan Antara Cloud Server dan Dedicated Server

Cloud server dan dedicated server adalah dua model infrastruktur IT yang memiliki perbedaan mendasar dalam penyediaan sumber daya komputasi. Cloud server menyediakan sumber daya melalui internet dengan fleksibilitas tinggi dan skalabilitas dinamis. Pengguna membayar berdasarkan penggunaan, dan sumber daya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Keuntungan utama cloud server terletak pada kemampuannya untuk menanggapi fluktuasi beban kerja dan efisiensi biaya yang baik.

Di sisi lain, dedicated server adalah model yang menyediakan satu server fisik secara eksklusif untuk satu pengguna atau organisasi. Sumber daya tidak dibagi dengan pengguna lain, memberikan kestabilan kinerja dan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Dedicated server cocok untuk aplikasi atau data yang memerlukan tingkat keamanan yang tinggi atau kinerja yang konsisten.

Terdapat perbedaan signifikan dalam segi keamanan, fleksibilitas, biaya, dan kontrol antara keduanya. Cloud server menawarkan keamanan yang tinggi tetapi mungkin memiliki fluktuasi kinerja, sedangkan dedicated server menyediakan kinerja yang konsisten namun dengan biaya yang lebih stabil. Keputusan antara kedua model ini harus didasarkan pada kebutuhan spesifik bisnis, seperti karakteristik beban kerja, tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan tingkat kontrol yang diinginkan. Seringkali, organisasi memilih pendekatan hybrid, menggabungkan keduanya untuk mencapai keseimbangan ideal antara fleksibilitas, kinerja, dan keamanan.

Pengguna Cloud Server

Pengguna cloud server sangat beragam. Mulai dari startup yang baru berkembang hingga perusahaan besar, semua dapat mengambil manfaat dari layanan cloud. Startup dapat memanfaatkan biaya operasional yang lebih rendah dan fleksibilitas untuk bersaing di pasar. Perusahaan besar dapat mengoptimalkan infrastruktur mereka, meningkatkan skalabilitas, dan mempercepat inovasi.

Pemerintah dan lembaga nirlaba juga semakin mengadopsi cloud server untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan demikian, pengguna cloud server melibatkan berbagai pemangku kepentingan dengan kebutuhan dan tujuan yang berbeda.

Manfaat Cloud Server untuk Industri Bisnis

Salah satu daya tarik utama cloud server adalah kemampuannya untuk menanggapi fluktuasi beban kerja. Skalabilitas memungkinkan organisasi untuk mengonfigurasi sumber daya sesuai dengan permintaan saat ini, menghindari pemborosan sumber daya. Keberlanjutan layanan dijamin oleh penyedia cloud, yang sering kali memiliki pusat data yang terdistribusi secara global, meminimalkan risiko kegagalan atau pemadaman layanan.

a. Manufaktur

Dalam industri manufaktur, cloud server memberikan kemampuan untuk mengelola rantai pasok secara lebih efisien. Data produksi dapat diakses secara real-time, memungkinkan perencanaan yang lebih baik, pemantauan stok, dan koordinasi yang lebih efektif antara berbagai tahap produksi.

b. Keuangan

Industri keuangan mengandalkan keamanan dan pengelolaan data yang sangat efisien. Cloud server memungkinkan penyimpanan data yang aman dan dapat diakses dengan cepat. Sistem keuangan dapat memanfaatkan fleksibilitas cloud untuk menyelaraskan kapasitas dengan permintaan, khususnya selama periode pembayaran dan pelaporan keuangan.

c. Kesehatan

Dalam sektor kesehatan, cloud server mendukung kolaborasi tim medis dan memungkinkan akses yang cepat dan aman ke data pasien. Analisis data kesehatan, termasuk pemrosesan gambar medis dan penelitian genom, dapat ditingkatkan melalui infrastruktur cloud yang dapat diandalkan dan skalabel.

d. Pendidikan

Industri pendidikan dapat memanfaatkan cloud server untuk menyediakan akses luas ke sumber daya pendidikan online. Dengan infrastruktur cloud, institusi pendidikan dapat menyelenggarakan kelas online, menyimpan dan mengelola data siswa, serta memfasilitasi kolaborasi antar guru dan siswa dari berbagai lokasi.

e. E-commerce

E-commerce dapat mengambil manfaat dari kemampuan cloud server untuk menanggapi fluktuasi volume transaksi. Dengan infrastruktur yang dapat diperluas secara dinamis, toko online dapat mengatasi lonjakan lalu lintas selama periode penjualan atau promosi khusus.

Dengan cloud server, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan kapasitas sesuai dengan permintaan, menghindari pemborosan sumber daya. Keberlanjutan layanan dijamin oleh penyedia cloud, yang sering kali memiliki pusat data yang terdistribusi secara global, meminimalkan risiko kegagalan atau pemadaman layanan.

Fitur Keamanan Cloud Server

Cloud server menawarkan berbagai fitur keamanan seperti enkripsi data, keamanan jaringan yang canggih, kontrol akses yang ketat, dan kebijakan pemulihan bencana. Dengan mengikuti praktik keamanan terbaik dan memahami cara kerja sistem keamanan, risiko dapat diminimalkan.

  • Enkripsi Data: Data yang disimpan dan diambil dari cloud server sering dienkripsi, menjaga kerahasiaan informasi sensitif.
  • Keamanan Jaringan yang Canggih: Penyedia layanan cloud menggunakan sistem keamanan jaringan tingkat tinggi untuk melindungi data dan infrastruktur mereka dari ancaman eksternal.
  • Kontrol Akses yang Ketat: Cloud server memungkinkan pengguna untuk mengatur kontrol akses secara detail, memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses informasi tertentu.
  • Pemulihan Bencana: Banyak penyedia layanan cloud memiliki kebijakan pemulihan bencana yang solid, memastikan bahwa data dapat dipulihkan dengan cepat setelah insiden keamanan.

Penting untuk diingat bahwa keamanan di cloud adalah tanggung jawab bersama antara penyedia dan pengguna. Dengan mengikuti praktik keamanan terbaik dan memahami cara kerja sistem keamanan, risiko dapat diminimalkan.

Arsitektur Cloud Server

Arsitektur cloud server melibatkan beberapa komponen utama, yang bekerja sama untuk memberikan layanan yang handal dan fleksibel. Server fisik menjadi dasar, di mana virtualisasi dan hypervisor berperan dalam menciptakan mesin virtual yang dapat diakses secara mandiri. Ini memungkinkan pengguna untuk mengelola sumber daya komputasi, penyimpanan, dan jaringan secara efisien.

Virtualisasi adalah kunci dalam arsitektur cloud server, memungkinkan multipleksing sumber daya fisik untuk mendukung beberapa mesin virtual pada satu server fisik. Hypervisor, sebagai pengelola mesin virtual, mengatur alokasi sumber daya dan memastikan bahwa setiap mesin virtual beroperasi secara terisolasi.

Bagaimana Cara Kerja Cloud Server?

Cara kerja cloud server didasarkan pada dua komponen utama: virtualisasi dan jaringan terdistribusi. Saat pengguna melakukan permintaan, hypervisor mengelola alokasi sumber daya pada server fisik dan membuat mesin virtual sesuai kebutuhan. Mesin virtual ini dapat diakses melalui internet, memungkinkan pengguna untuk mengelola aplikasi, data, dan layanan mereka.

  • Virtualisasi: Merupakan teknologi yang memungkinkan satu server fisik menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan. Dengan menggunakan hypervisor, server fisik dibagi menjadi beberapa mesin virtual yang dapat diakses dan dikelola secara terpisah. Ini memungkinkan optimalisasi penggunaan sumber daya fisik dan menyediakan lingkungan yang terisolasi untuk setiap aplikasi atau layanan.
  • Jaringan Terdistribusi: Infrastruktur cloud server menggunakan jaringan terdistribusi yang terhubung ke berbagai pusat data di lokasi geografis yang berbeda. Hal ini memberikan keandalan tinggi dan ketersediaan layanan, memastikan bahwa data dan aplikasi tetap dapat diakses bahkan dalam kondisi kegagalan tertentu.

Cara kerja ini memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan mereka. Saat permintaan meningkat, mesin virtual dapat dengan cepat disesuaikan untuk menanggapi lonjakan lalu lintas, sementara pada saat-saat tenang, sumber daya yang tidak terpakai dapat dikurangi untuk mengoptimalkan biaya.

Tahap Implementasi Cloud Server

Implementasi cloud server dalam bisnis adalah langkah strategis menuju transformasi digital. Keberhasilan implementasi bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan bisnis, serta koordinasi antara berbagai tim yang terlibat.

Implementasi cloud server melibatkan serangkaian langkah untuk menyelaraskan infrastruktur teknologi informasi dengan model layanan cloud. Berikut adalah panduan umum untuk implementasi cloud server:

1. Penilaian Kebutuhan dan Tujuan

Sebelum memulai implementasi cloud server, evaluasilah kebutuhan dan tujuan bisnis Anda. Identifikasi beban kerja atau aplikasi mana yang dapat diuntungkan dari penggunaan cloud. Tentukan apakah Anda memerlukan fleksibilitas skalabilitas, kecepatan implementasi, atau tingkat keamanan tertentu.

2. Pemilihan Model Layanan Cloud

Pilih model layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Model ini bisa meliputi:

  • Infrastructure as a Service (IaaS): Menyediakan sumber daya infrastruktur seperti server virtual, jaringan, dan penyimpanan.
  • Platform as a Service (PaaS): Memberikan lingkungan pengembangan dan penerapan aplikasi tanpa harus mengelola infrastruktur di bawahnya.
  • Software as a Service (SaaS): Menyediakan aplikasi yang dapat diakses melalui internet tanpa instalasi lokal.

3. Pemilihan Penyedia Layanan Cloud

Pilih penyedia layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Zettagrid Indonesia adalah salah satu penyedia layanan cloud yang memiliki data center di Indonesia. Memiliki berbagai solusi layanan cloud seperti virtual server, virtual data center, cloud backup, disaster recovery, dan masih banyak lagi. Didukung oleh tim profesional dengan support 24×7.

4. Desain Infrastruktur Cloud

Rancang infrastruktur cloud Anda dengan mempertimbangkan kebutuhan beban kerja. Tentukan berapa banyak sumber daya yang diperlukan, struktur jaringan, dan strategi keamanan. Pastikan infrastruktur dapat menangani skala dan pertumbuhan bisnis yang diharapkan.

5. Provisioning Sumber Daya

Gunakan konsol atau antarmuka pengguna penyedia cloud untuk menyediakan sumber daya yang Anda butuhkan. Ini mungkin melibatkan pembuatan instance (mesin virtual), pengaturan jaringan, dan konfigurasi penyimpanan. Pastikan untuk memilih spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan beban kerja.

6. Konfigurasi Keamanan

Implementasikan strategi keamanan yang kuat. Konfigurasikan kontrol akses, pengaturan firewall, dan enkripsi data sesuai kebijakan keamanan bisnis Anda. Gunakan alat keamanan yang disediakan oleh penyedia cloud dan lapisan tambahan jika diperlukan.

7. Pemindahan Data dan Aplikasi

Pindahkan data dan aplikasi Anda ke lingkungan cloud. Ini dapat melibatkan migrasi basis data, transfer file, dan konfigurasi aplikasi agar dapat berjalan di cloud. Pastikan untuk memvalidasi integritas data setelah pemindahan.

8. Konfigurasi Monitoring dan Manajemen

Aktifkan alat pemantauan dan manajemen yang disediakan oleh penyedia cloud. Pantau kinerja sistem, konsumsi sumber daya, dan tingkat layanan untuk mendeteksi dan merespons perubahan atau masalah potensial.

9. Pelatihan Tim dan Pengguna

Pastikan tim IT dan pengguna akhir Anda terlatih dengan baik dalam menggunakan dan mengelola lingkungan cloud. Ini melibatkan pemahaman tentang antarmuka pengguna cloud, alat manajemen, dan praktik keamanan yang relevan.

10. Uji dan Optimalisasi

Lakukan uji coba untuk memastikan bahwa lingkungan cloud berfungsi sesuai harapan. Selanjutnya, optimalkan konfigurasi dan sumber daya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.

12. Pemulihan Bencana dan Keamanan

Implementasikan strategi pemulihan bencana dan keamanan. Pastikan backup data dan rencana pemulihan bencana terdokumentasi dengan baik.

13. Evaluasi

Lakukan evaluasi berkala terhadap kinerja dan efisiensi infrastruktur cloud Anda. Evaluasi kebutuhan bisnis dan pastikan bahwa implementasi cloud terus mendukung tujuan perusahaan Anda.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengimplementasikan cloud server secara efektif, meningkatkan fleksibilitas, efisiensi, dan keamanan dalam pengelolaan infrastruktur IT Anda.

Dengan semakin berkembangnya teknologi cloud server, organisasi dapat merencanakan dan membangun masa depan digital yang lebih tangguh. Dengan memahami secara mendalam konsep dan aplikasi cloud server, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan daya saing mereka di pasar yang semakin dinamis ini. Cloud server bukan hanya sebuah solusi IT; ini adalah fondasi bagi transformasi bisnis yang komprehensif. Konsultasikan kebutuhan cloud untuk bisnis Anda di +62811283878 atau melalui sales@zettagrid.id.

Public, Private, Hybrid Cloud: Mana yang Tepat untuk Anda?

Perbedaan Public, Private, Hybrid Cloud

Di era digital saat ini, penggunaan teknologi cloud telah menjadi bagian integral dari strategi TI perusahaan. Cloud memungkinkan organisasi untuk menyimpan data, menjalankan aplikasi, dan mengelola sumber daya IT dengan lebih efisien. Namun, satu pertanyaan penting yang harus dijawab oleh organisasi adalah: model penyimpanan cloud mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka? Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga model utama: public, private, dan hybrid, serta membantu Anda memahami model mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Pengertian Cloud Computing 

Sebelum kita membahas model-model penyimpanan cloud yang berbeda, mari kita memahami konsep dasar cloud computing. Cloud computing adalah praktik menggunakan sumber daya komputasi (seperti server, penyimpanan, basis data, jaringan, perangkat lunak, analitik, dan lainnya) melalui internet, yang disebut sebagai “cloud.” Cloud ini terdiri dari pusat data yang terdistribusi di seluruh dunia dan dijalankan oleh penyedia layanan cloud. 

Ketika kita berbicara tentang model-model penyimpanan cloud, kita merujuk pada cara organisasi mengelola dan mengakses sumber daya cloud ini. Berikut adalah tiga model penyimpanan cloud utama yang akan kita bahas: public, private, dan hybrid. 

Model Cloud Public 

Model penyimpanan cloud public adalah yang paling umum dan mungkin yang paling dikenal. Dalam model ini, penyedia layanan cloud menyediakan sumber daya IT kepada pelanggan melalui internet. Sumber daya ini bersifat bersama, yang berarti banyak pelanggan dapat menggunakan sumber daya yang sama secara bersamaan. 

Keuntungan dari model penyimpanan cloud public adalah: 

  1. Biaya Terjangkau: Organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membeli dan mengelola infrastruktur fisik mereka sendiri. Mereka hanya membayar berdasarkan penggunaan. 
  1. Elastisitas: Organisasi dapat dengan mudah menyesuaikan kapasitas sumber daya sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini memungkinkan skalabilitas yang cepat. 
  1. Kemudahan Pengelolaan: Penyedia layanan cloud mengelola infrastruktur fisik, pemeliharaan, dan pembaruan, sehingga organisasi dapat fokus pada bisnis inti mereka. 

Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan dalam model penyimpanan cloud public: 

  1. Keamanan: Data dan aplikasi Anda berada di infrastruktur yang dibagi dengan pelanggan lain. Ini dapat menjadi masalah keamanan jika tidak diatur dengan baik. 
  1. Ketergantungan pada Penyedia: Anda akan sangat tergantung pada penyedia layanan cloud Anda. Jika ada masalah dengan penyedia, layanan Anda juga dapat terganggu. 
  1. Ketidakpastian Biaya: Meskipun biaya awal mungkin rendah, biaya jangka panjang dapat meningkat jika Anda tidak mengelola sumber daya dengan efisien. 

Model Cloud Private 

Di sisi lain, model penyimpanan cloud private adalah ketika organisasi membangun atau menyewa infrastruktur cloud yang secara eksklusif digunakan oleh mereka sendiri. Ini berarti sumber daya IT tidak dibagi dengan entitas lain dan diakses melalui jaringan pribadi. 

Keuntungan dari model penyimpanan cloud private adalah: 

  1. Kontrol Penuh: Organisasi memiliki kendali penuh atas sumber daya mereka. Mereka dapat mengatur konfigurasi dan keamanan sesuai dengan kebutuhan mereka. 
  1. Keamanan yang Lebih Baik: Karena sumber daya tidak dibagi dengan entitas lain, tingkat keamanan biasanya lebih tinggi. 
  1. Kepatuhan: Model ini cocok untuk organisasi yang tunduk pada peraturan ketat dan harus memenuhi persyaratan kepatuhan tertentu. 

Namun, ada juga beberapa kelemahan dalam model penyimpanan cloud private: 

  1. Biaya yang Tinggi: Biaya awal untuk membangun infrastruktur cloud pribadi dan biaya operasionalnya biasanya lebih tinggi daripada model public. 
  1. Kurangnya Elastisitas: Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas sumber daya sesuai dengan fluktuasi kebutuhan Anda. 
  1. Kompleksitas Pengelolaan: Pengelolaan infrastruktur cloud pribadi memerlukan keahlian teknis yang tinggi. 

Model Cloud Hybrid 

Model penyimpanan cloud hybrid menggabungkan elemen dari model on-premise (server berada di data center milik perusahaan Anda) dan cloud. Dalam model ini, organisasi menggunakan infrastruktur cloud dan on-premise secara bersamaan dan menghubungkannya agar berfungsi sebagai satu sistem. 

Keuntungan dari model penyimpanan cloud hybrid adalah: 

  1. Fleksibilitas: Anda dapat menggunakan cloud public untuk beban kerja yang tidak sensitif secara keamanan dan menggunakan cloud private untuk data dan aplikasi yang lebih kritis. 
  1. Kontrol yang Sesuai: Organisasi dapat mengontrol kebijakan keamanan dan privasi untuk berbagai jenis data sesuai dengan kebutuhan. 
  1. Efisiensi Biaya: Anda dapat mengurangi biaya dengan menggunakan infrastruktur public saat memungkinkan dan hanya menggunakan infrastruktur private untuk kebutuhan tertentu. 

Namun, ada beberapa tantangan dalam model penyimpanan cloud hybrid: 

  1. Kompleksitas: Mengelola infrastruktur hybrid dapat menjadi rumit dan memerlukan pemahaman yang kuat tentang kedua model. 
  1. Koordinasi: Integrasi antara infrastruktur cloud dan on-premise memerlukan koordinasi yang baik untuk memastikan keberhasilan. 
  1. Ketergantungan pada Koneksi: Koneksi yang buruk antara infrastruktur cloud dan on-premise dapat mengganggu kinerja. 

Bagaimana Memilih Model yang Tepat 

Memilih model penyimpanan cloud yang tepat untuk organisasi Anda adalah keputusan yang penting dan harus didasarkan pada kebutuhan unik Anda. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda dalam proses pengambilan keputusan: 

  1. Evaluasi Kebutuhan Anda: Pertama-tama, identifikasi beban kerja dan aplikasi yang Anda miliki. Tentukan mana yang memerlukan tingkat keamanan dan privasi yang tinggi dan mana yang dapat berjalan dengan baik di infrastruktur public. 
  1. Evaluasi Biaya: Pertimbangkan anggaran Anda. Apakah Anda memiliki dana untuk membangun dan mengelola infrastruktur cloud pribadi, atau apakah model public lebih sesuai dengan keuangan Anda? 
  1. Konsultasi dengan Profesional IT: Jika Anda tidak yakin, berkonsultasilah dengan profesional TI yang berpengalaman dalam implementasi model penyimpanan cloud. Mereka dapat memberikan wawasan berharga. 
  1. Rencanakan Integrasi: Jika Anda memilih model hybrid, rencanakan dengan baik bagaimana infrastruktur cloud dan on-premise akan berinteraksi dan terhubung. 
  1. Lakukan Uji Coba: Sebelum beralih sepenuhnya ke model tertentu, lakukan uji coba untuk memastikan bahwa itu memenuhi ekspektasi Anda dan berfungsi dengan baik untuk beban kerja Anda. 

Model penyimpanan cloud yang tepat untuk Anda akan sangat bergantung pada kebutuhan unik organisasi Anda, anggaran, dan tingkat kesiapan teknis. Pilihannya bisa menjadi model public, private, atau hybrid, atau bahkan kombinasi dari ketiganya. Yang penting adalah memahami keuntungan dan kelemahan masing-masing model, serta melibatkan penyedia layanan cloud dalam pengambilan keputusan. Dengan memilih cloud service provider yang sesuai, Anda dapat memanfaatkan potensi cloud sepenuhnya untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam bisnis Anda. Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait layanan cloud, Anda bisa menghubungi tim Zettagrid Indonesia di sales@zettagrid.id.

Apa Itu Cloud Computing, Contoh Layanan, Cara Kerjanya

Apa Itu Cloud Computing, Contoh Layanan, Cara Kerjanya

Di era digital yang berkembang pesat, cloud computing atau komputasi awan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di ranah pribadi maupun profesional. Cloud computing merujuk pada pengiriman layanan komputasi melalui internet, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data, aplikasi, dan penyimpanan dari berbagai perangkat yang terhubung ke jaringan internet. Istilah “cloud” atau awan digunakan untuk menggambarkan cara penyimpanan data di server jarak jauh yang memungkinkan akses tanpa perlu mengelola atau memelihara server fisik.

Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital, mengenal cloud computing menjadi penting, khususnya bagi bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. Komputasi awan memungkinkan pengguna memanfaatkan sumber daya komputasi yang tersedia di internet tanpa harus mengelola infrastruktur fisik yang rumit. Artikel ini membahas lebih dalam tentang cloud computing, contoh layanan yang ditawarkan, cara kerjanya, serta manfaatnya bagi pengguna.

Apa Itu Cloud Computing?

Cloud computing adalah model komputasi berbasis internet yang memungkinkan pengguna mengakses sumber daya komputasi, perangkat lunak, dan informasi secara bersama-sama sesuai permintaan. Melalui teknologi ini, bisnis dan organisasi dapat mengakses informasi serta aplikasi dari berbagai perangkat dan lokasi tanpa harus membeli atau mengelola perangkat keras mereka sendiri. Dengan kata lain, cloud computing menyediakan layanan yang memungkinkan pengguna mengakses aplikasi perangkat lunak dan data dari mana saja, kapan saja, tanpa terbatas oleh perangkat tertentu.

Cloud computing menyediakan beberapa model layanan seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS). Masing-masing model ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, mulai dari menyediakan infrastruktur komputasi dasar hingga menyediakan platform dan aplikasi perangkat lunak siap pakai. Fleksibilitas ini menjadikan cloud computing sangat populer karena kemampuannya untuk mengurangi biaya dan memberikan kemudahan bagi penggunanya.

Contoh Layanan Cloud Computing

Cloud computing menawarkan berbagai layanan yang memungkinkan penggunanya mengakses sumber daya komputasi sesuai kebutuhan mereka. Berikut adalah tiga kategori utama layanan cloud computing:

  • Software as a Service (SaaS): SaaS adalah model di mana aplikasi perangkat lunak disediakan melalui internet dan dikelola oleh penyedia layanan cloud. Pengguna tidak perlu mengunduh atau menginstal perangkat lunak di perangkat mereka, melainkan dapat mengaksesnya melalui browser web. Dengan model ini, pengguna dapat mengakses berbagai aplikasi, seperti perangkat lunak manajemen proyek, pengolah kata, dan alat kolaborasi online, tanpa memerlukan instalasi lokal.
  • Platform as a Service (PaaS): PaaS adalah layanan yang menyediakan platform komputasi yang memungkinkan pengembang untuk membuat, menguji, dan mengelola aplikasi mereka tanpa perlu mengkhawatirkan infrastruktur di bawahnya. Layanan ini menyediakan lingkungan pengembangan yang mendukung pembuatan aplikasi berbasis cloud, memungkinkan pengembang untuk fokus pada kode dan fungsionalitas aplikasi tanpa perlu menangani pengaturan server atau perangkat keras.
  • Infrastructure as a Service (IaaS): IaaS adalah layanan yang menyediakan akses ke infrastruktur komputasi seperti server, penyimpanan, dan jaringan. Pengguna dapat menyewa mesin virtual, ruang penyimpanan, serta sumber daya jaringan untuk menjalankan aplikasi mereka. Dengan IaaS, bisnis dapat membangun infrastruktur TI yang sesuai dengan kebutuhan tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli dan mengelola perangkat keras sendiri.

Cara Kerja Cloud Computing

Cloud computing bekerja melalui jaringan internet di mana data dan aplikasi pengguna disimpan di pusat data yang dikelola oleh penyedia layanan cloud. Pusat data ini terdiri dari perangkat keras seperti server, penyimpanan, dan jaringan yang diakses oleh pengguna melalui internet. Pengguna tidak perlu memiliki atau mengelola perangkat keras tersebut karena seluruh infrastruktur disediakan oleh penyedia layanan.

Cara kerja cloud computing sangat sederhana dan efektif. Pengguna dapat mengirimkan permintaan untuk mengakses data atau aplikasi mereka di cloud, yang diteruskan melalui internet ke pusat data. Di pusat data, sumber daya yang dibutuhkan dialokasikan sesuai permintaan pengguna, dan mereka dapat mengakses aplikasi atau data dari berbagai perangkat, seperti laptop, tablet, atau ponsel pintar.

Cloud computing juga dilengkapi dengan mekanisme redundansi dan failover yang memastikan ketersediaan dan keandalan layanan. Redundansi mengacu pada penyimpanan data di beberapa lokasi yang berbeda untuk memastikan data tetap aman meskipun ada kegagalan server. Failover adalah mekanisme yang memastikan bahwa layanan tetap berjalan meskipun terjadi kegagalan pada salah satu komponen sistem.

Manfaat Cloud Computing

Cloud computing menawarkan berbagai manfaat yang menjadikannya pilihan yang populer bagi bisnis maupun individu. Berikut beberapa manfaat utama yang diperoleh dengan menggunakan layanan cloud computing:

  1. Pengurangan Biaya Operasional: Salah satu manfaat terbesar dari cloud computing adalah pengurangan biaya. Bisnis tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk membeli perangkat keras dan lisensi perangkat lunak. Sebaliknya, mereka dapat menyewa sumber daya komputasi sesuai kebutuhan, yang berarti hanya membayar untuk kapasitas yang mereka gunakan.
  2. Skalabilitas: Cloud computing memungkinkan bisnis untuk dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas komputasi sesuai kebutuhan mereka. Jika suatu bisnis membutuhkan lebih banyak sumber daya selama periode puncak, mereka dapat dengan cepat menambah kapasitas tanpa harus mengubah infrastruktur fisik. Begitu pula sebaliknya, mereka dapat mengurangi kapasitas ketika kebutuhan menurun.
  3. Aksesibilitas: Dengan cloud computing, pengguna dapat mengakses data dan aplikasi mereka dari mana saja, selama mereka terhubung ke internet. Hal ini sangat berguna untuk situasi kerja jarak jauh atau ketika tim bekerja dari berbagai lokasi yang berbeda. Cloud computing memudahkan kolaborasi dan memungkinkan karyawan untuk tetap produktif, di mana pun mereka berada.
  4. Keamanan: Penyedia layanan cloud biasanya memiliki sistem keamanan canggih yang melindungi data pengguna dari ancaman siber seperti peretasan atau kehilangan data. Selain itu, banyak layanan cloud menawarkan backup otomatis dan pemulihan data, yang membantu menghindari kehilangan data penting.
  5. Peningkatan Produktivitas: Dengan cloud computing, bisnis dapat mempercepat proses pengembangan aplikasi dan penyebaran layanan baru. Misalnya, tim pengembang dapat bekerja secara kolaboratif dalam lingkungan yang terintegrasi untuk mengembangkan aplikasi, menguji, dan meluncurkannya dengan cepat tanpa menunggu pengadaan perangkat keras baru.

Jenis-jenis Layanan Cloud Computing

Layanan cloud computing dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, tergantung pada siapa yang menggunakan layanan tersebut dan bagaimana layanan tersebut disediakan:

  1. Public Cloud: Public cloud adalah layanan cloud di mana infrastruktur komputasi disediakan oleh pihak ketiga dan dapat diakses oleh banyak pengguna. Pengguna public cloud dapat menyewa sumber daya komputasi seperti penyimpanan dan server yang diakses melalui internet. Public cloud memberikan fleksibilitas bagi bisnis kecil hingga besar karena memungkinkan mereka menggunakan sumber daya tanpa harus memelihara infrastruktur sendiri.
  2. Private Cloud: Private cloud adalah layanan cloud yang disediakan untuk satu organisasi atau perusahaan saja. Private cloud menawarkan tingkat kontrol dan keamanan yang lebih tinggi, karena seluruh infrastruktur dioperasikan secara eksklusif untuk organisasi tersebut. Meskipun lebih mahal dibandingkan public cloud, private cloud cocok untuk bisnis yang membutuhkan tingkat keamanan dan privasi yang lebih besar.
  3. Hybrid Cloud: Hybrid cloud menggabungkan elemen-elemen dari public cloud dan private cloud, memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan keduanya. Dalam model ini, perusahaan dapat menggunakan public cloud untuk aplikasi yang tidak sensitif dan private cloud untuk aplikasi yang memerlukan keamanan lebih tinggi. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi biaya yang lebih besar.

Cloud computing telah mengubah cara bisnis dan individu berinteraksi dengan teknologi. Dengan berbagai model layanan seperti SaaS, PaaS, dan IaaS, cloud computing memungkinkan pengguna untuk mengakses sumber daya komputasi dari berbagai perangkat dan lokasi tanpa perlu mengelola infrastruktur fisik. Teknologi ini tidak hanya mengurangi biaya, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas, skalabilitas, dan keamanan, menjadikannya pilihan ideal bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif di era digital.

Manfaat yang ditawarkan oleh cloud computing menjadikannya solusi yang semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari bisnis kecil hingga perusahaan besar. Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, semakin banyak individu dan bisnis yang mengenal dan beralih ke solusi berbasis cloud untuk meningkatkan produktivitas serta efisiensi operasional mereka.

Zettagrid Indonesia sebagai salah satu layanan cloud service lokal, dapat membantu Anda menghadapi serangan kejahatan yang ada di dunia maya dan kebutuhan IT lainnya yang perusahaan butuhkan. Jika Anda berniat untuk menggunakan solusi maupun kebutuhan IT lainnya dari kami, segera lakukan konsultasi dengan tim kami melalui sales@zettagrid.id atau hubungi ke sini.

Apa Saja Keunggulan Private Cloud?

Featured image - Keunggulan private cloud

Keunggulan Private Cloud yang Perlu Anda Ketahui!

Jika Anda ingin menggunakan cloud untuk mengatasi persoalan dalam mengamankan data penting perusahaan hingga membutuhkan keamanan tingkat tinggi, maka private cloud adalah pilihan yang tepat. Seperti yang kita ketahui bahwa cloud computing memiliki tiga jenis, yaitu private cloud, public cloud, dan hybrid cloud.

Private Cloud sendiri merupakan salah satu jenis layanan cloud computing yang memiliki kelebihan serupa dengan public cloud, mulai dari tingkat keamanan data sampai dalam hal skalabilitas yang bisa disesuaikan, namun layanan ini menawarkan infrastruktur yang bersifat pribadi. Tidak seperti public cloud yang menawarkan layanan ke banyak pengguna pada satu infrastruktur cloud.

Walaupun private cloud hanya untuk satu pengguna atau organisasi saja, private cloud punya kemampuan untuk mengkonfigurasi lingkungan cloud dan mengelolanya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat menerapkan private cloud pada perusahaan Anda, diantaranya:

  • Melakukan Backup dan Disaster Recovery, hal ini berguna untuk meminimalisir risiko downtime dan kehilangan data kapanpun hal itu terjadi. Anda dapat melakukan kebijakan backup perusahaan mulai dari data-data rahasia, berapa lama dan besar yang akan disimpan, rencana pemulihan bencana serta beberapa hal penting yang dibutuhkan di private cloud. Hal ini penting untuk menjaga perusahaan dalam posisi yang aman dari kegagalan operasional jika sesuatu yang buruk terjadi.
  • Persiapkan Manajemen Keamanan, di mana hal ini sangat penting untuk dilakukan jika Anda ingin menggunakan private cloud pada bisnis. Karena saat Anda mempersiapkan manajemen keamanan untuk private cloud dengan baik, maka perusahaan Anda telah siap pula menghadapi ancaman terburuk secara benar ke depannya.
  • Penentuan Biaya, menjadi bagian yang perlu diperhatikan ketika menerapkan private cloud, di mana penentuan biaya dan pelaporan dapat memungkinkan Anda memahami anggaran cloud perusahaan seperti apa. Tentunya dengan prosedur pemantauan hingga pemeliharaan private cloud yang tepat agar Anda dapat beradaptasi dengan risiko limbah cloud yang ada di perusahaan.

Keunggulan Menggunakan Private Cloud

Setelah Anda mengetahui apa saja yang perlu dilakukan ketika menggunakan private cloud dalam membantu pertumbuhan bisnis Anda, maka Anda perlu mengetahui apa saja keunggulan dari penggunaan private cloud seperti berikut:

  1. Keamanan yang Ketat

Penerapan private cloud akan mampu memberikan keamanan yang ketat di perusahaan Anda. Hal ini agar data sensitif yang disimpan di cloud tidak mudah untuk diakses oleh orang lain. Dengan private cloud, Anda dapat mengelola dan memiliki data-data, sekalipun menggunakan data center dari pihak ketiga Anda akan tetap mengetahui keberadaan pasti data ada di mana saja.

  1. Kemudahan dan Kepatuhan akan Kontrol

Di mana pada umumnya private cloud berlokasi di data center penyedia layanan cloud, hal ini memberi kemudahan Anda dalam mengaksesnya ketika sedang dibutuhkan. Dan dengan menggunakan private cloud, Anda memiliki kendali lebih besar atas infrastruktur. Sehingga perusahaan Anda bisa membangun platform yang patuh dengan hukum dan regulasi industri.

  1. Kemampuan Kustomisasi

Kelebihan lain dari private cloud adalah kemampuan kustomisasi, di mana Anda dapat mengkonfigurasi platform yang terbaik sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, private cloud dapat beradaptasi dengan perusahaan pada berbagai faktor seperti ukuran, tujuan, industri, serta faktor lainnya.

  1. Integrasi Hybrid

Saat aplikasi membutuhkan sumber daya cloud tambahan, private cloud dapat menjadi public cloud. Ini dikarenakan hibridisasi yang dapat memperluas sumber daya cloud ketika pengguna membutuhkannya. Dengan begitu, Anda dapat mempertahankan waktu operasional dan menghemat biaya karena tidak perlu memasang server fisik tambahan.

Setelah mengetahui tips penting dan keunggulan menggunakan private cloud ini, sekarang Anda dapat menerapkan secara benar. Anda tidak perlu khawatir akan salah langkah saat menggunakan private cloud untuk membantu pertumbuhan perusahaan yang Anda miliki.

Sebagai salah satu cloud provider yang ada di Indonesia, Zettagrid menyediakan solusi cloud computing yang Anda butuhkan, terutama dalam layanan private cloud. Tidak perlu diragukan lagi jaminan kualitasnya, karena kami telah memiliki sertifikasi mulai dari ISO 270001, ISO 9001, PCI DSS, VMware, Zerto, Veeam dan PSE Kominfo Republik Indonesia. Jika Anda berminat merasakan langsung keunggulan cloud Zettagrid, Anda bisa melakukan redeem voucher cloud kredit sebesar IDR 3,000,000 dengan menghubungi tim Zettagrid melalui sales@zettagrid.id.

4 Langkah Mencapai Strategi Backup yang Efektif

Featured image - langkah mencapai strategi backup yang efektiff

4 Langkah Mencapai Strategi Backup yang Efektif

Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin canggih dengan adanya kemampuan menyimpan data-data penting di suatu tempat dan tidak perlu menggunakan alat penghubung apapun untuk memindahkan datanya. Tempat penyimpanan tersebut dikenal dengan sebutan cloud computing. Penggunaannya tentu sudah tidak asing lagi bagi para pelaku bisnis dan berbagai organisasi lainnya. Namun, bagaimana data kita dapat tetap aman dan tidak mudah hilang?

Anda harus mengetahui bahwa data-data tersebut dapat disalin atau di backup sehingga tidak mudah hilang atau rusak. Oleh karena itu, jika Anda memiliki perusahaan dengan sejumlah data penting dan krusial, sudah seharusnya Anda harus memiliki rencana backup data yang efektif. Jika Anda belum memiliki rencana atau strategi agar data perusahaan Anda aman, mulailah merencanakan hal tersebut dari sekarang. Berikut ini kami berikan penjelasan terkait bagaimana membuat strategi Backup data yang efektif dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Terapkan Strategi Backup 3-2-1Strategi backup 3-2-1 dapat menjadi hal pertama yang dapat dilakukan jika Anda ingin melakukan backup data yang efektif. Apa itu strategi backup 3-2-1? Strategi yang memiliki tiga salinan dari data total Anda. Dua diantaranya disimpan di lokal tetapi pada tempat yang berbeda sedangkan satu salinannya ditempatkan di offsite atau seperti cloud.Apa yang tersimpan pada komputer pribadi Anda menjadi data pertama yang perlu di Backup di medium berbeda. Untuk mengakalinya, Anda dapat menggunakan external Hard Drive sebagai tempat menyimpan salinan kedua dari data bisnis Anda. Bahkan, Anda juga dapat menggunakan solusi Backup seperti Cloud Backup sebagai offsite untuk menyimpan salinan ketiga dari data bisnis Anda. Dengan demikian, salinan data ketiga yang terletak di offsite tersebut akan disimpan di data center.
  2. Implementasikan Backup pada Public CloudLangkah yang kedua yaitu Anda dapat mengimplementasikan backup data pada Public Cloud. Bisnis juga memerlukan tahap implementasi agar strategi yang dijalankan efektif. Public Cloud adalah layanan yang dikirimkan melalui jaringan internet, yang dapat digunakan dan dibagikan ke seluruh penggunanya. Layanan ini merupakan layanan yang cukup populer dalam cloud computing. Layanan ini memiliki keunggulan skalabilitas yang tinggi dan efisien. Skalabilitas yang tinggi dapat menampung berbagai metadata dengan berbagai format.
  3. Gunakan Layanan Cloud yang Menjamin Keamanan Data Pelanggan
    Sebelum memilih layanan untuk mem-backup data bisnis Anda, pastikan Anda mencari tahu terlebih dahulu layanan cloud yang ingin digunakan. Pastikan layanan cloud memiliki jaminan keamanan data bagi pelanggan. Keamanan data pelanggan menjadi hal yang sangat krusial bagi pengguna layanan cloud. Jika tidak ada sertifikasi keamanan yang memadai maka data Anda berkemungkinan dapat diretas bahkan dapat menimbulkan kebocoran pada data bisnis
  4. Jadwalkan Sistem Backup bisnis AndaSebagai langkah terakhir, Anda dapat menjadwalkan sistem Backup bisnis Anda. Penjadwalan backup ini merupakan hal yang penting bagi bisnis Anda karena dengan melakukan penjadwalan secara berkala Anda akan lebih tenang apabila terjadi hal-hal yang tidak terduga. Hilangnya data bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, apalagi saat terjadi bencana, kita tidak dapat memprediksi hal tersebut. Oleh karena itu, penjadwalan data backup secara rutin dan berkala sangat diharuskan. Jika bencana terjadi dan data backup tidak dijadwalkan secara rutin, maka Anda akan mengalami kesulitan dalam memperoleh data yang hilang tersebut.

    Langkah-langkah yang sudah dirangkum di artikel ini, dapat Anda terapkan untuk untuk mencapai strategi Backup yang efektif. Gunakanlah layanan backup yang dapat mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data secara cepat dan andal tetapi data Anda tetap aman dan terlindungi.

    Mengingat pentingnya backup data bagi sebuah bisnis, sebagai provider cloud local yang menyediakan layanan cloud backup, Zettagrid Indonesia dapat membantu Anda menyelesaikan masalah tersebut. Arupa Object Storage merupakan salah satu layanan cloud yang terjamin kualitasnya, layanan ini dapat dijadikan solusi untuk memenuhi kebutuhan Backup bisnis Anda.

    Dengan menyediakan infrastruktur yang High Availability dan penyimpanan data yang fleksibel, bisnis dapat dengan mudah menampung solusi dan data backup. Anda dapat merasakan langsung keuntungan menggunakan Object Storage di Zettagrid dengan melakukan redeem voucher cloud credit sebesar IDR 3,000,000 bagi Anda yang tertarik mencoba layanan tersebut dengan menghubungi tim Zettagrid melalui sales@zettagrid.id.

Optimalkan Bisnis Dengan Menggunakan Hybrid Cloud

Featured image - optimalkan bisnis dengan menggunakan hybrid cloud

Optimalkan Bisnis Dengan Menggunakan Hybrid Cloud

Saat ini sebagian besar lalu lintas ekonomi bergantung pada teknologi digital, bukan? Nah, ini didukung dengan pertumbuhan teknologi yang semakin cepat setiap waktunya. Hal ini pula yang membuat Anda harus mampu beradaptasi, sehingga dapat menerapkannya dalam bisnis yang sedang Anda jalani.

Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan suatu tindakan yang dapat mengoptimalkan bisnis di masa digitalisasi saat ini. Salah satu solusi yang sedang marak digunakan dalam bisnis adalah layanan cloud. Bahkan setengah diantaranya menggunakan dua atau lebih jenis cloud yang bisa dijadikan investasi masa depan. Ini dikarenakan satu jenis cloud saja tidak cukup untuk mendukung bisnis Anda dalam beradaptasi pada pertumbuhan pasar yang cepat.

Maka dengan menggunakan ­multi-cloud atau jenis cloud yang lebih dari satu dapat mempermudah dalam mengoptimalkan bisnis Anda. Namun, agar lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan bisnis tersebut, Anda dapat menggunakan hybrid cloud. Hybrid Cloud sendiri merupakan gabungan infrastruktur cloud dari public cloud dan private cloud.

Di mana infrastruktur cloud jenis ini sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan bisnis Anda terlebih khusus mengenai beban kerja IT, kebutuhan data yang lebih besar, dan keamanan data yang terjamin. Keunggulan dari menggunakan hybrid cloud lainnya adalah mampu menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda lebih cepat. Bahkan cloud jenis ini dianggap memiliki kemampuan disaster recovery yang sangat baik.

Hybrid Cloud dapat mengoptimalkan seluruh aktivitas infrastruktur bisnis Anda, apabila Anda mengetahui bagaimana memanfaatkannya dengan cara yang tepat. Anda hanya perlu memikirkan mana yang harus disimpan di private cloud dan mana yang akan diperluas ke public cloud. Dari sedikit gambaran bagaimana cara kerja hybrid cloud itu diharapkan dapat mempermudah Anda.

Pada dasarnya cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan cara kerja private cloud dan public cloud, yang mana keduanya merupakan bagian dari hybrid cloud.  Namun, sebelum Anda menggunakan hybrid cloud dalam membantu mengoptimalkan bisnis, ada baiknya Anda pahami lebih lagi bagaimana cara kerja dari hybrid cloud. Berikut ini ada beberapa cara kerja hybrid cloud menurut Red Hat dan IBM Cloud, yang masih perlu banyak diketahui oleh para pengguna cloud.

  1. Menurut Red Hat

Body Image - Network Area

(Source: Rawpixel.com)

Cara pertama yaitu di mana Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), Virtual Private Network (VPN), dan Application Programming Interface (API) akan terhubung ke beberapa komputer dalam waktu bersamaan. Yang kedua, Virtualization, Containers, dan Software Define Storage yang telah ditentukan akan dapat dimasukkan ke dalam data lake atau jenis repositori data yang menyimpan kumpulan besar data mentah dan berkategori yang masih dalam format aslinya.

Dan terakhir, management software dari hybrid cloud akan mengalokasikan storage atau sumber daya yang telah ditentukan berada di mana lingkungan tempat aplikasi itu berjalan. Kemudian akan disediakan tempat yang sesuai permintaan dengan bantuan dari layanan otentikasi.

  1. Menurut IBM Cloud

Cara kerja hybrid cloud menurut IBM Cloud dibedakan menjadi dua, yakni secara tradisional dan modern. Secara tradisional, arsitektur cloud pada jenis ini pada awalnya berfokus dengan konektivitas fisik. Yang mana pusat data lokal perusahaan tersebut menjadi infrastruktur private cloud, dan menghubungkan sistem ke public cloud yang dihosting di luar lokasi oleh penyedia layanan cloud.

Sedangkan secara modern, jenis cloud ini tidak berfokus pada konektivitas fisik lagi. Karena pada cara kerja yang lebih modern lagi, jenis ini lebih mendorong probabilitas beban kerja dan mengotomatiskannya keseluruh lingkungan cloud. Seperti perusahaan yang menggunakan hybrid cloud dapat menghostingnya untuk menyimpan data website mereka ke dalam private cloud agar lebih aman dan dapat lebih fokus saat dikembangkan.

Lalu, untuk semua informasi lainnya dapat disimpan di public cloud agar dapat menghemat biaya operasional perusahaan. Penerapan hybrid cloud ini dapat dilihat dengan menggunakan Infrastruktur as a Service (IaaS) pada bisnis Anda. Maka setelah mengetahui dan memahami bagaimana cara kerja dari hybrid cloud, pastikan untuk mengelolanya secara benar agar Anda dapat melihat perkembangan yang terjadi pada bisnis Anda dari waktu ke waktu. Sehingga langkah yang Anda lakukan untuk optimalkan bisnis dengan menggunakan hybrid cloud ini tepat.

Untuk itu Zettagrid Indonesia sebagai penyedia layanan cloud computing yang telah terjamin kualitasnya dapat membantu Anda dalam optimalkan kebutuhan bisnis. Dan layanan cloud kami telah memiliki sertifikasi dari ISO 270001, ISO 9001, VMware, Veeam dan PSE Kominfo Republik Indonesia. Apabila ingin mengetahui informasi lebih lengkap lagi, Anda dapat menghubungi kami melalui email ke sales@zettagrid.id

Strategi Menggunakan Public Cloud

Featured Image - Strategi menggunakan public cloud

Strategi Menggunakan Public Cloud

Dewasa ini, penggunaan Cloud Computing menjadi solusi yang dapat dilakukan dalam menunjang kelancaran berbisnis. Tidak hanya pelaku bisnis saja tetapi banyak lembaga bahkan organisasi di bidang lain yang sudah memanfaatkan cloud computing untuk mengamankan data-data penting yang mereka miliki.

Penggunaan cloud computing dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan oleh penggunanya. Ada beberapa jenis cloud yang dapat digunakan, salah satunya ialah Public Cloud. Public Cloud adalah layanan yang dikirimkan melalui jaringan internet, yang dapat digunakan dan dibagikan ke seluruh penggunanya.

Layanan public cloud ini menjadi layanan yang cukup populer dalam cloud computing. Di mana jenis cloud ini memiliki banyak pilihan yang dapat digunakan sebagai solusi dan sumber daya dalam hal memenuhi kebutuhan penggunanya. Dari segi biaya, Layanan Cloud ini juga terjangkau karena berbasis langganan di mana Anda hanya akan dikenakan biaya berdasarkan apa yang dikonsumsi atau digunakan sebagai pengguna layanan cloud ini.

Public Cloud juga dikenal dengan istilah VPS (Virtual Private Server). Selain itu, juga memberikan beberapa kemudahan untuk pengguna layanan cloud ini, seperti skalabilitas yang tinggi. Skalabilitas ini mencakup kemampuan system untuk meningkatkan ukuran beban kerja tanpa mempengaruhi kinerja. Bisnis yang semakin hari semakin berkembang tentu akan terbantu dengan adanya kemudahan ini.

Di artikel kali ini, Zettagrid merangkum beberapa strategi yang perlu diperhatikan saat menggunakan Public Cloud. Ingin tahu seperti apa? Simak selengkapnya yuk!

  1. Melakukan Penilaian Terhadap Layanan

Penilaian dapat dilihat dari segi resiko dan peluang yang akan Anda dapatkan jika menggunakan layanan public cloud. Apabila saat Anda menggunakan layanan ini ternyata terlalu banyak resiko yang muncul, maka Anda dapat beralih ke layanan lainnya. Tetapi sebaliknya, jika layanan cloud terlalu banyak peluang, maka Anda harus mempertimbangkan untuk menggunakan layanan cloud dan melakukan analisis lainnya.

  1. Melakukan Percobaan pada Layanan Public Cloud

Jika Anda telah melakukan analisis resiko dan peluang dari layanan public cloud, maka selanjutnya Anda perlu melakukan percobaan pada layanan cloud tersebut. Lalu, buatlah list penyedia layanan terbaik menurut Anda. Lalu cobalah berlayanan menggunakan layanan cloud tersebut. Dalam kurun waktu 30 hari, biasanya Anda sudah dapat memahami bagaimana cara kerja dari layanan tersebut. Jika dirasa cocok Anda dapat melanjutkan penggunaannya.

  1. Melakukan Implementasi Secara Bertahap

Mengimplementasikan sistem yang akan digunakan perlu dilakukan dengan cara bertahap. Bisnis perlu mengidentifikasi beban kerja yang akan diimplementasikan ke dalam sistem. Beban kerja awal dapat dijadikan percobaan, sehingga Anda dapat mengetahui lebih banyak tentang proses implementasi di layanan public cloud yang digunakan.

Selain itu, periksa juga dampak terhadap aplikasi saat proses implemtasi. Sehingga Anda dapat mengetahui apalikasi mana yang perlu diperbaharui selama proses implementasi dilakukan.

  1. Pemahaman Terhadap Persyaratan Kepatuhan Pemakaian Layanan

Penting untuk Anda memahami sepenuhnya terhadap persyaratan kepatuhan sebelum Anda menggunakan layanan public cloud. Lihatlah dari segi kemanan layanan itu, apakah penyedia layanan sudah memiliki setifikasi keamanan data. Serta informasi lainnya yang dapat melindungi data-data bisnis Anda. Hal-hal tersebut dapat menjadi strategi saat Anda ingin menggunakan layanan ini untuk melindungi data bisnis. Penting halnya untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum Anda benar-benar menggunakan layanan tersebut.

Public Cloud merupakan solusi yang dapat diterapkan jika Anda ingin mulai mendigitalisasikan data bisnis Anda. Serta menghemat biaya perbaikan perbaikan perangkat keras yang biasanya Anda lakukan Solusi ini juga memiliki skalabilitas yang tinggi, sehingga tidak perlu khawatir perihal masalah keterbatasan dalam penyimpanan data-data penting bisnis Anda.

Hal ini tentunya dapat menguntungkan pertumbuhan bisnis. Carilah penyedia layanan cloud yang dapat membantu Anda menyelesaikan permasalahan penyimpanan data dengan efisien, dan data tetap terlindungi secara aman.

Zettagrid Indonesia sebagai penyedia layanan cloud sudah memiliki aturan kepatuhan seperti ISO 27001, ISO 9001, dan PCI DSS untuk melindungi data bisnis dan informasi perusahaan yang tersimpan. Dengan adanya aturan ini, maka kebocoran data dan informasi bisnis dapat diminimalisir oleh penyedia layanan cloud. Sehingga ini akan mengoptimalkan strategi public cloud Anda dengan lebih aman. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait solusi cloud lainnya, Anda bisa menghubungi kami ke sales@zettagrid.id.

Mengenal Pengertian Hybrid Cloud dan Keunggulannya

Pengertian Hybrid cloud

Pengertian Hybrid cloud

Cloud computing telah menjadi salah satu teknologi yang menjadi pendukung penting dalam suatu bisnis untuk melakukan digitalisasi. Baik dengan menggunakan public cloud yang bisa di akses kapanpun dan dimanapun ataupun private cloud.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan perubahan akan penggunaan dan pertumbuhan data dari end user maupun aplikasi, pengusaha membutuhkan IT infrastruktur yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya dengan menggabungkan public cloud yang memiliki kemampuan skalabilitas yang tinggi dengan private cloud yang memiliki tingkat kemanan yang tinggi untuk data yang kritikal dan sensitive.

Jika perusahaan ingin memaksimalkan keuntungan dari public dan private cloud, pengusaha dapat menggunakan teknologi Hybrid cloud. Saat ini Hybrid cloud sangat diminati bagi perusahaan yang ingin mengadopsi berbagai solusi untuk kebutuhan perkembangan IT bisnis mereka.

 

Pengertian Hybrid Cloud

Hybrid cloud diartikan sebagai solusi gabungan antara public dan private cloud untuk suatu bisnis maupun organisasi yang memiliki kebutuhan data yang besar namun juga terikat dengan security compliances. Namun dibutuhkan provider yang sudah berpengalaman yang bukan hanya familiar, namun juga telah memiliki setifikasi security compliance. Salah satunya di Indonesia yaitu dengan Zettagrid.

 

Keunggulan Hybrid Cloud

  1. Skalabilitas

Tantangan yang dimiliki oleh private cloud adalah dana investasi yang digunakan untuk membangun, merawat serta jika akan mengembangkan jaringan. Namun dengan hybrid cloud, bisnis dapat meningkatkan kapasitas sesuai yang dibutuhkan. Contohnya jika   perusahaan ingin mengembangkan aplikasi baru. Dengan penggunaan hybrid cloud, tentunya pekerjaan ini akan menjadi lebih cepat dan efisien.

  1. Kecepatan

Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika mengembangkan suatu aplikasi adalah kecepatan jaringan. Hybrid cloud memungkinkan penggunanya untuk mengoptimisasi kemampuan dari jaringan ini dan meminimalisir terjadinya latency.

  1. Redudansi

Dengan menggunakan Hybrid Cloud, anda bisa lebih tenang jika mengalami kegagalan sistem karena data critical anda aman tersimpan melalui private cloud dan dapat secara langsung di backup melalui public cloud.

  1. Kontrol

Dengan penggabungan antara private dan public cloud, perusahaan dapat memelihara infrastuktur pribadi untuk asset yang critical dan sensitive dengan latency rendah.

  1. Efisiensi Biaya

Keunggulan lain dari Hybrid cloud adalah dari biaya yang akan lebih efisien kedepannya. Dengan Hybrid Cloud user dapat menyeimbangkan antara keamanan data yang terjamin dan penggunaan data yang sesuai dengan kebutuhan bisnis user.

 

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Hybrid Cloud anda dapat menghubungi kami di link ini atau dengan mengirimkan email ke sales@zettagrid.id

Apa Solusi Cloud yang Tepat Untuk Manajemen IT Bisnis?

cloud untuk bisnis

Apa Solusi Cloud yang Tepat Untuk Manajemen IT Bisnis?

Menjaga perkembangan bisnis tidak semudah yang dibayangkan. Pikirkan saja, saat bisnis berkembang pasti ada sistem internal perusahaan lain yang juga ikut meningkat. Contohnya, sistem aplikasi, manajemen data, hingga infrastruktur IT lainnya. Bila permintaan infrastruktur IT ini terus meningkat, kapasitas tambahan pasti diperlukan. Apalagi jika bisnis masih menggunakan sistem IT tradisional, investasi lain untuk pemeliharaan dan penambahan server tentu akan dilakukan bisnis untuk menunjang infrastruktur IT.

Oleh karena itu, solusi lain pun diperlukan demi mempertahankan perkembangan bisnis dan menekan anggaran manajemen IT. Salah satunya dengan menggunakan solusi teknologi seperti Cloud Computing.

Pengertian Cloud Computing

cloud untuk bisnis

(Sumber: Denis Isakov dari Getty Images Pro)

Secara sederhana, cloud dalam istilah teknologi merupakan pengelompokkan banyak server di dunia internet yang mempunyai lokasi di banyak tempat. Namun, secara harfiah Cloud Computing berarti Komputasi Awan dengan ‘Awan’ yang merupakan metafora dari pengembangan infrastruktur berbasis internet. Jadi dalam kata lain, Cloud Computing adalah komputerisasi sebuah teknologi dan layanan yang berbasis internet seperti penggunaan aplikasi, penyimpanan file, database, dan sebagainya.

Cloud Computing memiliki berbagai manfaat yang dapat ditawarkan kepada bisnis, di antaranya:

  • Cloud mampu meningkatkan skalabilitas perusahaan.
  • Kapasitas penyimpanannya lebih fleksibel.
  • Pelanggan tidak perlu melakukan pemeliharaan dan peningkatan hardware.
  • Manajemen data bisnis lebih terstruktur dan dikelola dengan aman.
  • Lebih efisien karena pelanggan tidak lagi perlu membeli hardware.
  • Memiliki fitur backup dan restore.

Lalu,  apa saja jenis cloud computing?

Jenis Cloud Computing untuk Bisnis

1. Private Cloud

cloud untuk bisnis

(Sumber: user225590051k dari Freepik)

Secara umum Cloud Computing terbagi ke dalam dua bagian, yaitu Private Cloud dan Public Cloud. Private Cloud merupakan salah satu jenis cloud yang memiliki kemampuan scalability dan self service, namun arsitekturnya bersifat pribadi dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan single organization.

Tak hanya itu, Private Cloud juga merupakan single-tenant environment yang berarti bahwa organisasi yang menggunakan layanan tersebut tidak berbagi resource dengan organisasi lainnya. Cloud deployment satu ini bisa saja memiliki resource dan infrastruktur yang sudah ada di Data Center bisnis tersebut atau pada infrastruktur yang disediakan oleh penyedia layanan cloud. Pada beberapa kasus, single-tenant environment  diaktifkan dengan memanfaatkan virtualization software. Namun pada kasus lainnya, Private Cloud dan resource disediakan hanya untuk satu pengguna.

2. Public Cloud

cloud untuk bisnis

(Sumber: akephoto88755 dari Freepik)

Sementara Public Cloud merupakan kumpulan server fisik yang di-hosting di Data Center, di mana masing-masing server dirancang untuk menjalankan satu fungsi. Misalnya, satu node didedikasikan untuk menyediakan penyimpanan ke cloud, sementara node lainnya menangani komputasi, atau fungsi lainnya.

Kata Public Cloud dapat diartikan bahwa banyak pengguna yang berbagi platform cloud yang sama. Namun, masing-masing pengguna memiliki Virtual Machine (VM) dan setiap VM dipisahkan secara logical, sehingga tidak membahayakan atau bersinggungan dengan konfigurasi pengguna lain.

Public Cloud menjadi salah satu cloud deployment yang dapat dipertimbangkan oleh bisnis saat ini, mengingat sistem cloud satu ini dianggap bisa menjawab hampir seluruh permasalahan IT, seperti dari pengguna individu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bisnis Startup, hingga perusahaan berkembang yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja infrastruktur IT mereka.

Di lain hal, Public Cloud memiliki pendekatan yang berbeda dengan detail di antaranya:

  • Semua sistem dan aplikasi yang dikelola masuk ke dalam satu Unified Pool Resource. Ini berarti, ada beberapa server yang saling terintegrasi untuk membagi workload setiap server. Sehingga, ketika terjadi failure di salah satu server tersebut, aplikasi yang dihost akan tetap berjalan normal. Hal ini terjadi mengingat semua resource saling terintegrasi di antara beberapa server.
  • Di sisi lain, setiap Guest OS (pengguna) pada Public Cloud juga mendapatkan resource komputasi yang dialokasikan secara khusus. Jadi, ketika server mengalami traffic yang tinggi di salah satu Guest OS, maka tidak akan berdampak kepada Guest OS lainnya.

Apakah Zettagrid Indonesia menyediakan Private Cloud dan Public Cloud?

Sebagai salah satu penyedia layanan Cloud Infrastructure as a Service (IaaS), Zettagrid Indonesia menyediakan Private Cloud dan Public Cloud untuk membantu manajemen infrastruktur IT bisnis. Adapun beberapa penggunaan Private Cloud dan Public dari Zettagrid Indonesia, ialah sebagai berikut:

1. Contoh Kasus Penggunaan Private Cloud

  • Mengamankan data bisnis

Dalam suatu organisasi, memang data seperti berkas karyawan, email, sistem customer relationship, berbagai desain produk, proposal, dan lainnya, menjadi aset berharga yang harus dijaga oleh bisnis. Dari pada harus menghadapi tantangan keamanan berbagai informasi tersebut, bisnis dapat menyimpan dan mengelola datanya di Data Center kelas dunia dengan sistem Private Cloud yang terintegrasi infrastruktur VMware.

  •  Efisiensi manajemen IT

Saat menggunakan sistem IT tradisional, bisnis pasti lebih banyak melakukan pemeliharaan dan peningkatan server, adminitrasi SAN, hingga kehilangan focus untuk mengalokasikan waktu untuk mengelola layanan IT bisnis. Namun ketika Anda menggunakan Private Cloud Zettagrid, Anda tidak perlu lagi melakukan hal tersebut, karena cloud kami lebih fleksibel dan scalable.

  • Kebijakan BYOD

Menerapkan sistem Bring Your Own Device (BYOD) memang dapat meningkatkan efisiensi bisnis, tetapi di sisi lain sistem ini juga dapat memebebankan manajemen infrastruktur IT bisnis apabila workload dan sistem kolaboratif bisnis dihost di sistem tradisional. Namun, semua bisa diatasi dengan membangun Private Cloud untuk mengurangi waktu penerapan layanan baru dan meningkatkan kecepatan akses aplikasi.

2. Contoh Kasus Penggunaan Private Cloud

  • Hosting aplikasi

Mulai dari blog, website perusahaan, ecommerce, hingga server game, tentu memiliki lingkungan hosting yang kompleks bagi bisnis. Bila kapasitas server meningkat karenanya, bisnis pasti akan melakukan peningkatan dan pemeliharaan server secara berkala. Hal ini tentu tidak efisien untuk manajemen IT bisnis. Oleh karena itu, solusi seperti Public Cloud bisa menjadi pilihan bisnis untuk kebutuhan tersebut.

Dengan menempatkan aplikasi pada lingkungan yang fleksibel dan scalable, hosting aplikasi tidak lagi membutuhkan sumber daya lebih untuk pemeliharaan dan peningkatan server bisnis.

  •  Hosting SaaS

Apakah bisnis Anda mengembangkan aplikasi Software as a Service (SaaS) atau layanan yang perlu dihost di lingkungan dengan visibilitas dan kontrol tingkat tinggi? Jika ya, tentu Public Cloud bisa menjadi solusi manajemen IT bisnis Anda tersebut. Dengan menawarkan akses langsung ke rangkaian sistem seperti VMware, Public Cloud memungkinkan Anda mengakses SaaS dengan manajemen tingkat tertinggi.

Itulah beberapa hal tentang solusi cloud untuk manajemen IT bisnis yang perlu diketahui. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai solusi cloud Zettagrid, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.