Posts

Cara Upload Website ke Hosting dengan Cepat dan Mudah

Cara Upload Website ke Hosting dengan Cepat dan Mudah

Ketika memiliki sebuah bisnis, ada berbagai cara untuk memasarkan sebuah produk atau agar produk dan jasa yang perusahaan Anda tawarkan bisa dikenal oleh masyarakat luas yaitu dengan cara membuat sebuah situs website, dengan membuat situs website ke hosting akan membuat Anda lebih mudah untuk mengenalkan keunggulan dari produk dan jasa yang ditawarkan. Namun, sebelum meng-upload website ke hosting, kamu perlu tahu dahulu apa itu hosting dan bagaimana cara upload website ke hosting, agar bisa lebih mudah.  

Cara upload website ke hosting juga cukup mudah, apalagi saat ini ada banyak penyedia layanan penyedia hosting yang bisa membantu Anda untuk membuat dan mendistribusikan website tanpa ribet, jadi dengan hal ini cara upload website ke hosting akan lebih cepat dan tidak ribet. Berikut adalah pengertian hosting, apa saja yang dibutuhkan untuk upload website ke hosting, dan bagaimana cara upload website ke hosting dengan mudah, cepat, dan sederhana!  

Apa itu Hosting?  

Hosting adalah layanan yang menyediakan tempat untuk menyimpan dan mengakses berbagai jenis data termasuk situs website, aplikasi, video, atau berkas lainnya melalui jaringan internet. Secara umum, hosting adalah tempat di mana data atau konten Anda akan ditempatkan atau di-host agar dapat diakses secara online oleh pengguna dari seluruh dunia.  

Fungsi Hosting?  

Secara keseluruhan, hosting memiliki fungsi untuk menyimpan semua file dan data yang membentuk situs website Anda. Ketika ada pengguna yang mengakses alamat URL dari situs perusahaan Anda, perangkat lainnya akan terhubung ke server hosting tempat situs Anda ditempatkan dan halaman website yang ditampilkan oleh pengguna.  

Jenis-jenis Hosting  

Ada berbagai jenis hosting yang perlu Anda ketahui dahulu sebelum melihat dan memulai bagaimana cara mengupload website ke hosting, beberapa jenis hosting yang umumnya tersedia adalah:  

1. Shared Hosting  

Jenis hosting ini akan menggunakan sumber daya server dan situs website secara berbagi, jenis hosting ini adalah yang paling cocok jika Anda masih memiliki perusahaan yang belum terlalu besar.  

2. Virtual Private Server  

Virtual Private Server (VPS) adalah sebuah hosting virtual yang terpisah di server fisik yang dibagi dengan pengguna lain, hal ini bisa memberikan lebih banyak kontrol dan sumber daya dibandingkan dengan shared hosting.  

3. Dedicated Hosting  

Ketika menggunakan dedicated hosting, bisa Anda mendapatkan server fisik secara eksklusif untuk situs website Anda tanpa berbagi sumber daya dengan pengguna lain. Solusi ini paling cocok untuk perusahaan yang memiliki lalu lintas cukup tinggi.  

4. Cloud Hosting  

Jenis hosting selanjutnya adalah cloud hosting, dalam jenis ini situs website Anda di-host pada jaringan server terhubung melalui “cloud” yang dapat dengan mudah diatur dan ditingkatkan sesuai kebutuhan.  

5. Managed Hosting  

Sesuai namanya, website Anda akan dikelola dan diurus oleh penyedia hosting seperti pemeliharaan server dan keamanan.  

Penyedia Layanan Hosting  

Untuk meng-upload website ke Hosting dengan mudah sebenarnya Anda visa menyerahkan semua urusan ini ke penyedia layanan hosting. Apa itu penyedia layanan hosting? Penyedia layanan hosting adalah mereka yang menyediakan server yang terhubung ke internet secara terus menerus, sehingga situs website Anda bisa diakses oleh siapa saja dan kapanpun.  

Cara Upload Website ke Hosting  

Untuk melakukan upload website ke hosting sebenarnya cukup mudah apalagi jika Anda memang menggunakan penyedia layanan hosting tentunya hal ini akan membuat Anda tidak perlu repot untuk memelihara dan memantau server yang akan digunakan oleh perusahaan Anda.  

Dalam meng-upload website ke hosting, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan dengan mudah dan cepat!  

1. Memilih Penyedia Hosting  

Langkah yang paling utama untuk meng-upload website ke hosting adalah Anda perlu memilih penyedia hosting yang terpercaya, memiliki pengalaman, dan juga sesuai dengan kebutuhan website perusahaan Anda.  

2. Memilih Akun Hosting  

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, jika Anda bisa memilih berbagai jenis hosting yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda, jadi pilih layanan hosting yang paling sesuai!  

3. Daftar Akun dan Mendapatkan Informasi Akun  

Setelah memilih hosting yng akan digunakan, nantinya Anda akan diarahkan untuk membuat akun hosting dan mendapatkan informasi penting terkait hosting seperti alamat server, username, dan password untuk mengakses akun hosting Anda,  

4. Upload File Website  

Anda juga bisa meng-upload file website melalui berbagai cara seper FTP (File Transfer Protocol) atau menggunakan fitur file manager di panel kontrol hosting Anda.  

5. Konfigurasi DNS  

Pastikan DNS situs website Anda diarahkan ke server hosting. Anda dapat melakukannya dengan mengubah pengaturan DNS pada registrar  website Anda.  

6. Uji Coba Website  

Jangan lupa untuk melakukan uji coba website ketika semua file sudah diunggah dan DNS sudah diatur dan Anda perlu memastikan semua fungsi website bisa berjalan dengan baik.  

7. Periksa Kinerja  

Setelah melakukan uji coba hosting, maka langkah selanjutnya adalah periksa kinerja dari website Anda, apakah semua fitur bisa digunakan dan jangan sampai ada masalah yang terlewat, jadi perbaiki dan periksa secara keseluruhan!  

8. Backup Secara Berkala  

Walaupun, website Anda akan dikelola oleh penyedia layanan hosting, tentunya Anda perlu melakukan backup secara berkala dari website Anda, lakukan backup secara otomatis jika tidak ingin membuang waktu.  

Setelah semuanya selesai, Anda perlu memantau kinerja dan keamanannya, Anda juga perlu melakukan backup secara rutin untuk melindungi data Anda dan memastikan website tetap berjalan dengan baik dan data tetap terlindungi dengan aman, bagi Anda yang ,masih bingung mencari layanan cloud backup, Anda bisa menggunakan Zettagrid Indonesia sebagai solusinya, Anda bisa menggunakan Veeam Backup untuk mendapatkan layanan cloud backup yang terjadi, untuk informasi lebih lanjut perihal solusi kebutuhan IT, Anda juga bisa menghubungi tim Zettagrid Indonesia di +62-811-28-38-78.

Migrasi ke Cloud: Strategi, Manfaat, dan Layanan Cloud Computing

Saat ini dunia IT sudah beralih ke sebuah teknologi yang canggih yaitu adopsi sistem cloud, dengan melakukan migrasi ke cloud akan ada banyak manfaat dan kecanggihan yang bisa perusahaan Anda rasakan. Namun, sebenarnya apa itu migrasi cloud dan bagaimana cara migrasi cloud dan strateginya?

Apa Itu Migrasi Cloud?

Dikutip dari website resmi Microsoft, migrasi cloud adalah sebuah proses pemindahan data dan aplikasi dari sebuah lokasi pribadi seperti server fisik atau pusat data on-premise ke penyedia layanan cloud publik. Umumnya migrasi cloud dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan juga menekan efisiensi biaya pemeliharaan data center on premise.

Persiapan migrasi cloud juga melibatkan berbagai langkah-langkah yang harus Anda ketahui sebelumnya seperti pemetaan aplikasi, pemilihan penyedia layanan cloud yang sesuai, perencanaan migrasi, implementasi, dan validasi data.

Agar Anda tidak bingung, berikut adalah jenis dan strategi cara migrasi cloud yang tepat agar data perusahaan tetap aman dan terkonfigurasi dengan baik.

Manfaat Migrasi Cloud

Setelah mengetahui berbagai tahapan migrasi cloud, Anda juga perlu tahu manfaat migrasi cloud agar pilihan untuk migrasi ke cloud bisa lebih matang. Apa saja manfaat migrasi cloud? Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan!

1. Biaya yang dioptimalkan

Dengan menggunakan layanan cloud, akan ada banyak biaya yang bisa Anda hemat seperti biaya pemeliharaan, infrastruktur, dan juga biaya sumber daya manusia seperti tidak membutuhkan banyak tim IT.

2. Tingkat Keamanan yang Tinggi

Layanan cloud juga bisa membuat perusahaan Anda memiliki tingkat keamanan yang tinggi dalam melindungi data tanpa biaya tambahan karena penyedia cloud akan memberikan penambahan keamanan secara otomatis.

3. Backup Otomatis

Sebagian besar penyedia layanan cloud juga akan memberikan layanan backup atau pemulihan data secara otomatis.

Jenis-Jenis Migrasi Cloud

Sebelum masuk ke tahapan cara migrasi cloud, Anda perlu tahu berbagai jenis-jenis migrasi cloud yang sering digunakan untuk memindahkan data dan aplikasi dari infrastruktur lokal ke layanan cloud!

1. Migrasi Cloud Penuh

Migrasi cloud penuh atau full cloud migration adalah memindahkan semua server berbasis fisik, database, aplikasi, dan sumber daya lainnya ke infrastruktur cloud, sehingga Anda tidak perlu membutuhkan dependensi lagi pada infrastruktur on premise.

2. Migrasi Cloud Parsial

Migrasi cloud parsial adalah memindahkan sebagian aplikasi dan data ke layanan cloud, tetapi sisanya tetap berada di infrastruktur fisik, umumnya jenis migrasi ini dilakukan untuk menjaga beberapa bagian dari sistem di data center dari masalah keamanan atau kinerja.

3. Migrasi Cloud Hybrid

Hybrid cloud migration adalah jenis migrasi cloud yang melibatkan integrasi dari infrastruktur on premise dan juga cloud, artinya beberapa aplikasi dan data akan berjalan di lingkungan cloud dan sisanya berada di infrastruktur on premise. Jenis migrasi ini juga memungkinkan perusahaan Anda untuk memanfaatkan keuntungan cloud tanpa harus sepenuhnya beralih dari infrastruktur on-premise.

Strategi Migrasi Cloud yang Tepat!

1. Perencanaan

Strategi migrasi cloud yang pertama adalah perencanaan, Anda perlu meninjau aplikasi dan infrastruktur yang ada, identifikasi aplikasi dan data apa saja yang akan dimigrasikan ke layanan cloud yang sesuai. Anda juga perlu mengecek terkait keamanan, privasi, dan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengelola data.

2. Memilih Layanan Cloud

Langkah selanjutnya adalah Anda perlu memilih layanan cloud yang sesuai dari segi harga fitur, ketersediaan layanan, dan juga keandalan. Pilih layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

3. Desain Arsitektur

Rancang arsitektur cloud sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan bisnis Anda dan tentukan model layanan cloud yang sesuai seperti IaaS (Infrastructure-as-a-Service), PaaS (Platform-as-a-Service), atau SaaS (Software-as-a-Service).

4. Migrasi Data

Setelah menentukan desain arsitektur, langkah selanjutnya adalah Anda perlu memindahkan data dari sistem lokal ke lingkungan cloud dan pastikan keamanan serta integritas data selama proses migrasi berlangsung.

5. Migrasi Aplikasi

Selain melakukan migrasi data, Anda perlu melakukan migrasi aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh perusahaan ke layanan cloud, jangan lupa untuk pastikan aplikasi-aplikasi tersebut bisa berfungsi dengan baik dalam lingkungan cloud.

6. Pemantauan dan Optimalisasi

Setelah semua migrasi data dan aplikasi selesai, selanjutnya adalah Anda perlu pantau kinerja aplikasi dan infrastruktur cloud serta teratur, optimalisasi juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya berlebih.

Layanan Cloud Computing Indonesia

Migrasi ke cloud server juga menjadi salah satu langkah penting yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi beban administrasi dan tim IT perusahaan, tidak ada banyak tantang dalam migrasi cloud, hanya saja Anda perlu memilih penyedia layanan cloud yang paling terbaik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, salah satunya adalah dengan menggunakan layanan cloud dari Zettagrid Indonesia, dengan menggunakan layanan Zettagrid Indonesia, Anda bisa melindungi data perusahaan dengan aman dan mudah.

Konsultasikan kebutuhan IT dan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim kami melalui sales@zettagrid.id atau dengan mengisi form ini.

Cara Install SQL Server dan Membuat Databasenya

cara install sql server

SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data yang kuat uang umumnya digunakan dalam pengembangan aplikasi atau pengolahan data, sehingga bagi Anda yang bekerja dalam bidang application development atau IT tentunya menginstal SQL Server dan SQL Management Studio di Windows Server sangat penting untuk mengelola database.   

Namun, bagi Anda yang sedang ingin menekuni bidang ini tetapi belum paham tentang bagaimana cara install SQL Server dan bagaimana cara membuat database di dalamnya, berikut adalah panduan mudah yang bisa Anda ikuti!  

Cara Install SQL Server  

Step 1: Download SQL Server  

Langkah pertama yang wajib Anda lakukan adalah mengunduh program SQL Server langsung dari situs resmi Microsoft. Namun, sebelum mengunduh SQL Server, Anda juga perlu memastikan SQL Server yang akan diunduh sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Anda. Jadi, telusuri versi SQL Server yang sesuai, kemudian klik tautan unduh atau download dan tunggu sampai unduhan tersebut selesai.  

Anda juga perlu pastikan bahwa internet atau jaringan stabil agar proses download bisa lebih cepat.  

  
Step 2: Setup Installation  

Setelah selesai mengunduh SQL Server, langkah selanjutnya adalah melakukan setup instalasi SQL Server, caranya adalah dengan membuka file installer SQL Server yang sudah di-download, kemudian Anda bisa memilih opsi “New SQL Server stand-alone installation”.  

Kemudian, ikuti setiap petunjuk yang ada di layar PC Anda dan pilih opsi konfigurasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, pastikan Anda memilih opsi instalasi SQL Server Database Engine.  

Setelah memilih opsi tersebut, Anda bisa langsung menekan opsi “next” dan tunggu sampai setup instalasi selesai.  

  
Step 3: Download SSMS  

Untuk menggunakan SQL Server Database, Anda juga perlu mengunduh SQL Server Management Studio (SSMS). Cara mengunduhnya SSMS juga cukup mudah, Anda hanya perlu mengunjungi situs resmi Microsoft kembali dan cari fitur unduhan SSMS yang sesuai dengan versi SQL Server yang Anda gunakan, kemudian Anda bisa langsung mengunduhnya dan lakukan setup installation sama seperti Anda setup SQL Server.  

  
Step 4: Testing  

Setelah selesai mengunduh kedua program tersebut langkah selanjutnya adalah konfigurasi SSMS dan menghubungkannya dengan SQL Server, caranya dengan membuka aplikasi SSMS yang sudah terinstal kemudian Anda bisa masukkan semua informasi koneksi ke SQL seperti nama server, tipe otentikasi, dan juga kredensial yang sesuai dan valid.  

Setelah itu, Anda bisa menekan tombol “connect” untuk menjalankan SSMSS dan SQL Server, dan Anda sudah bisa menggunakan SSMS yang terhubung ke SQL Server.  

Step 5: Mengelola Database  

Setelah menghubungkan SQL Server dengan SSMS, Anda sudah bisa membuat database, sesuaikan kolom database sesuai kebutuhan Anda. Untuk memasukkan data ke dalam tabel, Anda hanya perlu klik dua kali pada nama tabel di panel objek, kemudian pilih opsi “Edit Top 200 Rows”. Anda sudah bisa mengubah data langsung di tampilan tersebut .  

Anda juga bisa menjalankan berbagai fitur SQL dengan cara mengklik opsi “Query” di SSMS dan tuliskan perintah yang bisa dilakukan oleh SQL seperti menghapus, mengubah, atau mengambil data dari tabel.  

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda sudah bisa meng-instal SQL Server dan SQL Server Management Studio di Windows Server dengn mudah dan efisien. Sebagai sebuah program dari Windows yang bisa mempermudah pekerjaan Anda dan juga untuk menyimpan data perusahaan yang kredensial, SQL Server dan SSMS perlu dilindungi dari berbagai ancaman, salah satunya dengan cara backup dan replication 

Namun, karena kedua aplikasi ini merupakan keluaran Microsoft Windows, untuk itu cara yang tepat untuk melindungi data adalah dengan cara menggunakan Veeam khusus Windows. Sebagai salah satu partner Veeam terbaik di Indonesia, Zettagrid bisa menjadi solusi backup & replication yang sesuai. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait kebutuhan Windows terbaik bagi tim IT atau perusahaan Anda, silakan hubungi ke sales@zettagrid.id atau menghubungi ke sini!  

Acara Zettagrid CloudNect Sukses Berikan Solusi Backup Aman di Era Cloud dengan Veeam

zettagrid indonesia veeam cloudnect event

Jakarta, IndonesiaZettagrid Indonesia dengan sukses menggelar acara Zettagrid CloudNect pada hari Rabu, 12 Juli 2023 di Hotel Ashley Wahid Hasyim Jakarta yang bertemakan “Data Protection in the Cloud Era: Ensuring Secure Backup with Veeam” dan menghadirkan pembicara terkemuka, yaitu Novia Kurniasih, Customer Success Lead, dan Teddi Suryadi, Cloud Consultant dari Zettagrid Indonesia, yang berbagi wawasan terbaru dan pengetahuan teknis terkait cloud.

zettagrid indonesia veeam cloudnect event
zettagrid indonesia veeam cloudnect event

Dalam acara tersebut, Bapak Reza Kertajaja, Country Manager Zettagrid Indonesia, memberikan sambutan hangat, menyoroti keahlian Zettagrid sebagai Platinum Veeam Cloud & Service Provider (VCSP). Zettagrid telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Veeam Innovation, Veeam Launch Partner, dan Veeam Cloud Provider Partner of the Year. Baru-baru ini pada bulan Mei 2023, Zettagrid juga meraih penghargaan sebagai Best Competency Partner of the Year.

zettagrid indonesia veeam cloudnect event

“Kami sangat senang dengan antusiasme dan partisipasi aktif dari para peserta Zettagrid CloudNect,” ujar Pak Reza Kertajaja. “Acara ini sebagai wadah yang baik untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, sehingga dapat membantu seluruh bisnis memperkuat perlindungan data dan menghadapi tantangan yang ada di era cloud.”

Selain sesi sambutan dan pembicara yang menginspirasi, momen yang tak kalah seru adalah kuis dan pengundian doorprize yang membuat acara semakin menyenangkan bagi para peserta yang beruntung. Diharapkan acara ini dapat bermanfaat dan menjadi diskusi interaktif yang memberikan pemahaman mendalam bagi para peserta tentang perlindungan data di era cloud dan memberikan wawasan yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan strategi cloud para peserta.

zettagrid indonesia veeam cloudnect event

Acara Zettagrid CloudNect mencerminkan komitmen Zettagrid Indonesia dalam memberdayakan bisnis dengan solusi cloud backup yang aman dan handal. Bersama Veeam, Zettagrid terus mendorong inovasi dalam perlindungan data dan tetap berada di garis depan dalam menyediakan layanan cloud terdepan. Informasi lebih lanjut tentang solusi cloud backup dari Zettagrid Indonesia dapat diakses melalui kanal Veeam Backup – Zettagrid Indonesia.

6 Perbedaan ERP Cloud dan ERP On-Premise

Perbedaan ERP Cloud dan ERP On-Premise - Zettagrid Indonesia

Dalam dunia bisnis, penggunaan ERP (Enterprise Resources Planning) menjadi sebuah sistem yang sering digunakan karena ERP berfungsi untuk mengelola dan mengintegrasikan sumber daya serta kegiatan bisnis seperti keuangan, produksi, dan lain-lainnya.

Namun, dalam memilih sistem ERP, tentunya ada dua pilihan yang bisa digunakan oleh setiap perusahaan yaitu Cloud ERP dan ERP On-Premise. Umumnya, banyak perusahaan yang memilih menggunakan sistem Cloud ERP dibandingkan dengan ERP On-Premise. Akan tetapi, Anda juga bisa memilih di antara kedua sistem ini sesuai dengan tipe perusahaan dan juga budget operasional perusahaan.

Agar Anda tidak bingung, berikut adalah ringkasan mengenai perbedaan Cloud ERP dan ERP On-Premise, agar Anda bisa menentukan jenis ERP apa yang bisa digunakan untuk kebutuhan perusahaan.

Perbedaan Cloud ERP vs. ERP On-Premise

Umumnya ERP On-Premise akan mengacu pada sistem yang diimplementasikan dan dioperasikan di sebuah infrastruktur fisik perusahaan, sehingga Anda perlu memiliki infrastruktur fisik terlebih dahulu sebelum memilih layanan server yang akan digunakan.

1. Kepemilikan

Dalam menggunakan ERP On-Premise, perusahaan memiliki kepemilikan penuh terhadap hardware, software, dan data terkait, sehingga hal ini memberikan tingkat kontrol yang tinggi untuk menyesuaikan sistem sesuai dengan persyaratan khusus perusahaan.

Untuk infrastruktur Cloud ERP akan dijalankan oleh penyedia layanan cloud, sehingga Anda tidak perlu membeli infrastruktur yang mencakup jaringan, server, penyimpanan, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ERP.

2. Implementasi dan Pengelolaan Internal

Dalam implementasi ERP On-Premise, tentunya Anda akan melibatkan tim internal yang bertanggung jawab terhadap berbagai hal seperti konfigurasi, pemeliharaan, dan pembaruan sistem software. Maka dari itu, perusahaan Anda perlu memiliki sumber daya teknis yang cukup memadai untuk mengelola infrastruktur.

Cloud ERP umumnya diakses melalui internet dan bisa dilakukan di mana saja atau kapan pun, sehingga memungkinkan adanya kolaborasi dari berbagai tim yang berlokasi di berbagai lokasi geografis.

3. Biaya

Dalam memilih layanan ERP On-Premise tentunya Anda membutuhkan investasi awal yang signifikan untuk membeli perangkat keras, perangkat lunak, bahkan lisensi, sehingga perusahaan Anda akan bertanggung jawab atas biaya perawatan, pembaruan, dan juga untuk upgrade infrastruktur. 

Sementara untuk Cloud ERP, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya langganan saja, perusahaan Anda akan membayar biaya bulanan bahkan tahunan sesuai dengan kapasitas dan penggunaan yang digunakan perusahaan. Untuk biaya pemeliharaan infrastruktur akan menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan cloud.

4. Keamanan Data

Keamanan data pada ERP On-Premise umumnya akan diserahkan kepada perusahaan itu sendiri, sehingga perusahaan akan memiliki kontrol penuh atas perlindungan data dan kebijakan keamanan mereka, tidak hanya itu perusahaan juga bertanggung jawab untuk menjalankan cara-cara keamanan yang tepat sesuai dengan kultur perusahaan.

Ketika menggunakan Cloud ERP tentunya penyedia layanan cloud tersebut sudah memiliki tingkat keamanan yang canggih dan juga tinggi untuk melindungi data pelanggan, keamanan data tersebut akan meliputi pengelolaan hak akses, enkripsi data, sampai perlindungan data terhadap serangan siber.

5. Pemeliharaan dan Upgrade

Saat menggunakan layanan Cloud ERP, penyedia layanan cloud akan secara teratur untuk melakukan upgrade dan juga pemeliharaan terhadap infrastruktur dan juga aplikasi ERP yang perusahaan Anda gunakan. Tentunya ketika Anda berlangganan, Anda tidak perlu untuk membayar biaya tambahan lagi untuk hal tersebut. 

Sementara, pemeliharaan dan upgrade dari ERP On-Premise sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab perusahaan, sehingga perusahaan perlu melakukan upgrade, pemeliharaan rutin, dan peningkatan untuk infrastruktur dan aplikasi ERP, sehingga membutuhkan tim IT yang signifikan dalam bidangnya.

Memilih tipe antara ERP On-Premise dan Cloud ERP harus disesuaikan dengan kebutuhan , sumber daya, dan prioritas perusahaan Anda. Namun, sebagai sebuah solusi yang lebih terjangkau dan fleksibel, Cloud ERP bisa menjadi pilihan yang tepat bagi perusahaan yang ingin mencari keunggulan di era digital ini. Sebagai salah satu layanan penyedia cloud terbaik di Indonesia, Zettagrid Indonesia bisa memberikan keamanan data yang maksimal untuk melindungi ERP bisnis perusahaan.

Untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut terkait kebutuhan IT perusahaan Anda, bisa melalui sales@zettagrid.id atau klik di sini.

Manfaat ERP Cloud dan Bagaimana Cara Kerjanya? 

ERP cloud - Zettagrid

Saat ini teknologi semakin berkembang, membuat banyak bisnis lebih seri menggunakan teknologi digital untuk bisa berinov asi dan juga mendorong keajuan bisnis mengunakan ERP Cloud

Sesuai dengan namanya, ERP Cloud merupakan sebuah layanan cloud yang menggunakan sistem ERP (Enterprise Resources Planning) yang merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk mengelola dan mengitegrasikan sumber daya serta kegiatan bisnis perusahaan dalam bidang produksi, keuangan, dan lain-lain. Dengan menggunakan sistem ERP, membuat perusahaan bisa dengan mudah memonitor operasional bisnis dengan cepat, kemudian Anda juga bisa membuat sistem perusahaan lebih tertata rapi dibadingkan dengan sistem manual. 

Maka dari itu, sistem ERP bisa dikolaborasikan dengan layana cloud untuk memaksimalkan dan memudahkan perusahaan untuk terhubung ke sebuah server, sehingga ERP Cloud service adalag sebuah solusi perangkat lunak yang menggabungkan berbagai fungsi bisnis utama dalam sebuah platform ERP terpusat yang dihosting di cloud. 

ERP Cloud jga menyediakan rangkaian aplikasi yang terintegrasi untuk mencakup berbagai fungsi bisnis seperti keuangan, manufaktur, manajamen persediaan, sumber daya manusia, penjualan, dan juga pemasaran. Semua hal in dapat saling terhubung dan bisa berbagi data secara real time, sehingga memungkinkan visibilitas yang menyeluruh terhadap operasi bisnis. Dengan menggunakan Cloud ERP System, perusahaan juga tidak perlu mengelola infrastruktur dan juga perangkat keras yang rumit karena Anda hanya perlu membayar biaya berlangganan berdasarkan penggunaan atau kapasitas yang dibutuhkan. 

Manfaat ERP Cloud 

ERP (Enterprise Resource Planning) Cloud memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaat utama dari ERP Cloud: 

1. Dapat diakses Secara Fleksibel 

ERP berbasis cloud menjadi salah satu solusi cloud computing  yang dapat diakses dan dipantau seluruh operasionalnya di mana pun dan kapanpun. Selain itu, ERP Cloud system juga memudahkan perusahaan untuk bisa menghasilkan laporan bisnis dengan mudah dan tepat di masa-masa saat ini. 

2. Pembaharuan dan Pemeliharaan Otomatis 

ERP Cloud menyediakan pembaruan dan pemeliharaan otomatis seperti perbaikan bug, peningkatn fitur, dan pembaruan keamanan, sehingga hal ini dapat menghilangkan beban perusahaan untuk melakukan pemeliharaan secara manual. 

3. Keamanan Data yang Tinggi 

Sama seperti manfaat layanan cloud lainnya, ERP Cloud juga menyediakan lapisan keamanan yang kuat untuk meindungi data bisnis perusahaan, termasuk enkripsi data, kebijakan akses yang terkontrol, perlindungan terhadap serangan siber, dan pemantaauan keamanan yang terus-menerus. 

Dengan menggunakan sistem ERP Cloud, Anda hanya perlu mempercayakan keamanan data kepada penyedia cloud yang sudah berpengalaman dan ahli.  

4. Biaya yang Lebih Murah 

Dengan menggunakan layanan ERP Cloud, Anda tidak perlu investasi dengan biaya yang besar dan mahakl dana perangkat keras atau pemeliharaan infrastruktur IT, karena Ada hanya perlu membayar berdasarkan penggunaan perusahaan saja. Anda juga bisa mengubah biaya operasional untuk dialokasikan ke sumber daya bisnis lainnya yang lebih membutuhkan, sehingga lebih hemat dan efisien. 

Cara Kerja ERP Cloud 

Setelah megetahui manfaat dari ERP Cloud, mungkin Anda masih bingung bagaimana cara kerja ERP Cloud yang sebenarnya. Umumnya ERP Cloud bekerja dengan menggunakan infrastruktur cloud untuk menghosting dan menjalankan aplikasi ERP yang terhubung dengan basis data pusat. Untuk langkah-langkah kerja ERP Cloud adalah sebagai berikut: 

1. Infrastruktur Cloud 

Umumnya ERP Cloud dijalankan oleh infrastruktur cloud yang sudah disediakan oleh penyedia layanan cloud seperti Zettagrid Indonesia. Infrastruktur ini sudah mencakup server, jaringan, penyimpana, dan juga sumber daya lainnya yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ERP. 

2. Implementasi dan Konfigurasi 

Setelag And memilih penyedia layanan ERP Cloud dan ifrastuktur yag sesuai, kemudian perusaahan sudah bisa mengimplementasikan dan mengkonfigurasi aplikasi ERP sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Cara ini akan melibatkan pengaturan modul aplikasi yang berbeda seperti keuangan, manufaktur, persedian, produksi, dan lain-lain. Tahap ini akan dilakukan oleh konsultan ERP, penyedia layanan cloud ERRP, dan juga tim IT iternal terkait. 

3. Akses dan penggunaan 

Setela aplikasi ERP sudah diimplementasikan, pengguna sudah bisa mengakses ERP Cloud melalui aplikasi khusus atau web browser yang sudah terhubung ke infrastutur cloud. Anda dapat menggunakan kredensial sesuai perusahaan untuk masuk dan mengakses modul yang relevan dan menyesuaikannya dengan peran serta tanggung jawab tim dalam sebuah organisasi perusahaan. 

4. Pengolahan dan Penyimpanan Data 

ERP Cloud akan mengelola dan menyimpan data bisnis dala basis data terpusat. Data yang dikupulkan melalui berbagai modul dan sumber daya akan digunakan untyk menghasilkan laporan, analisis, dan wawasan bisnis yang berguna bagi perusahaan untuk mengambil keputusan. 

Dengan kombinasi infrastruktur cloud, integrasi data, dan pengelolaan sumber daya yang terpusat, ERP Cloud bisa memantu perusahaan lebih baik dalam operasi bisnis karena meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, layana  cloud juga memiliki fitur keamanan firewall yang tinggi sehingga mampu melindungi bisnis Anda dari traffic yang berbahaya. 

Bagi Anda yang ingin mencapai efisiensi IT dengan cara imigrasi sistem ERP ke cloud, Anda bisa menghubungi Zettagrid Indonesia karena kami menyediakan keamanan firewall secara maksimal yang mampu melindungi sistem ERP bisnis Anda. Diskusikan kebutuhan IT perusahaan Anda melalui  sales@zettagrid.id atau klik di sini. 

Apa Itu SAP Cloud dan Keuntungannya untuk Perusahaan?

SAP Cloud - Zettagrid

System Application and Product in Data Processing Cloud (SAP Cloud) saat ini menjadi salah satu kebutuhan penting yang perlu dimiliki oleh perusahaan bisnis dengan skala yang besar. SAP Cloud platform juga terbukti dapat meningkatkan produktivitas SDM dan juga efisiensi bisnis, sehingga penggunaan SAP Cloud hosting saat ini adalah pilihan yang tepat yang bisa Anda lakukan untuk bisnis Anda.  

Namun, sebelum mengetahui terkait keuntungan atau manfaat SAP Cloud, sebaiknya Anda perlu tahu tentang apa itu SAP Cloud!  

Apa itu SAP Cloud?

SAP Cloud adalah sebuah solusi cloud computing yang disediakan oleh SAP, teknologi global yang terkenal dengan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) dan solusi bisnis yang inovatif. SAP Cloud memungkinkan perusahaan untuk bisa memanfaatkan infrastruktur cloud yang aman untuk mengelola dan menjalankan aplikasi bisnis Anda.  

Dengan mengimplementasikan SAP Cloud hosting membuat Anda bisa menggunakan SAP tanpa install sistem di perangkat, selain itu Anda juga bisa mendapatkan akses data dengan internet yang sudah terhubung dengan cloud SAP dengan mudah karena Anda perlu menyerahkan semua kebutuhan perusahaan kepada penyedia SAP Analytic Cloud yang sudah disepakati.  

Anda hanya perlu membayar apa yang bisnis Anda butuhkan, dan Anda sudah bisa langsung mengakses data melalui internet yang langsung tersambung ke server, dan semua kegiatan atau kebutuhan yang memiliki keterkaitan dengan SAP aka langsung dijalankan oleh server yang tersimpan atau terhubung ke cloud.  

Manfaat dan Keuntungan SAP Cloud 

Ada banyak manfaat SAP Cloud yang sangat beragam dan juga bisa memberikan dampak positif terhadap perusahaan Anda. Berikut beberapa manfaat utama SAP Cloud!  

1. Skalabilitas dan Elastisitas  

SAP Cloud bisa memungkinkan perusahaan untuk mengubah kapasitas dan ukuran sumber daya IT sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, dengan skalabilitas yang mudah membuat perusahaan dapat mengatur infrastruktur cloud untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan bisnis yang cepat, sehingga Anda bisa menghemat biaya karena Anda hanya perlu membayar sumber daya yang perusahaan gunakan saja.  

2. Keamanan Data yang Tinggi  

Dengan menggunakan SAP Cloud tentunya solusi cloud computing akan menawarkan fitur keamanan yang tinggi dengan teknologi dan layanan yang terus menerus meningkat. Aplikasi bisnis yang dijalankan oleh SAP Cloud juga akan memiliki down time yang minimal, mengurangi resiko kerugian bisnis yang disebabkan oleh kegagalan sistem.  

3. Integrasi yang Mudah  

SAP Cloud juga memungkinkan integrasi yang mudah dengan sistem dan aplikasi bisnis yang Anda, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan dan berbagi data antara aplikasi yang berbeda, meningkatkan efisiensi operasional dan kolaborasi antar departemen.  

Integrasi yang lancar juga membuat perusahaan bisa memanfaatkan solusi SAP yang ada dan bisa mengadopsi solusi baru dengan cepat.  

4. Pembuatan Keputusan dan Analisis yang Cepat  

Manfaat lain dari penggunaan SAP Cloud adalah dengan memiliki layanan analisis yang kuat sehingga membuat perusahaan Anda bisa mendapatkan wawasan yang mendalam dari data yang sudah terhubung dengan cloud server.   

Dengan adanya analisis terintegrasi juga membuat perusahaan dapat mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data bisnis untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategi yang lebih efektif.  

5. Efisiensi Operasional dan Biaya yang Lebih Rendah  

Mengadopsi SAP Cloud Hybrid juga membuat perusahaan dapat mengurangi biaya infrastruktur IT yang mahal karena perusahaan tidak perlu menginvestasikan hardware dan software di lokasi bisnis Anda. Selain itu, dengan adanya skalabilitas dan efisiensi yang ditawarkan oleh SAP Cloud membuat perusahaan dapat mengoptimalkan operasi perusahaan dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif dan menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.  

6. Inovasi dan Update Berkala  

Manfaat SAP Cloud yang terakhir adalah perusahaan Anda dapat mengikuti perkembangan teknologi terbaru dan juga inovasi bisnis yang bisa menguntungkan karena SAP terus memperbaharui dan meningkatkan solusi cloud dengan fitur-fitur keamanan yang tinggi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan mengadopsi teknologi yang canggih untuk sistem operasional perusahaan.  

Dengan memanfaatkan SAP Cloud juga dapat meningkatkan fleksibilitas, efisiensi, keamanan, dan inovasi dalam operasi bisnis perusahaan dan bisa membantu bisnis untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin ketat dan mengalami perubahan dengan cepat.  

Untuk Anda yang masih bingung untuk memilih layanan SAP Cloud yang sesuai dengan  perusahaan Anda sekarang, sebagai provider cloud di Indonesia, Zettagrid Indonesia menawarkan layanan cloud solution yang bisa membantu Anda melindungi data perusahaan. Anda juga tidak perlu meragukan kualitas layanan kami, karena kami sudah memiliki sertifikasi dari ISO 270001, ISO 9001, PCI DSS, VMWare, Zerto, Veeam, dan PSE Kominfo Republik Indonesia. 

Anda dapat berkonsultasi dengan tim kami melalui  sales@zettagrid.id atau klik di sini untuk mengetahui teknologi IT apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan Anda.

Object Storage: Pengertian, Fitur, dan Manfaat untuk Perusahaan 

Object Storage Indonesia

Untuk menyimpan data penting sebuah perusahaan, Anda bisa menyimpannya di object storage. Mode penyimpanan ini sudah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan karena memiliki keunggulan dibandingkan metode penyimpanan lainnya, salah satunya adalah Anda bisa mencari data lebih mudah dengan mengandalkan object storage

Tidak hanya berguna untuk menyimpan data perusahaan, object storage juga berfungsi untuk mengelola data perusahaan agar lebih efisien. Object storage juga bisa digunakan untuk menyimpan data perusahaan yang tidak terstruktur. Namun, apa itu object storage dan bagaimana cara kerjanya? Simak artikel berikut untuk mengetahui pengertian, manfaat, dan fitur object storage

Pengertian Object Storage 

Object storage adalah metode penyimpanan data yang berbasis pada unit penyimpanan yang sering disebut sebagai objek, umumnya data yang bisa disimpan dalam object storage adalah video, file statis dan dokumen. Berbeda dengan metode penyimpanan lainnya, object storage dapat menyimpan data dengan skala yang besar, sehingga bisa menjadi solusi bagi perusahaan yang sedang berkembang. 

Object storage umumnya akan menyimpan berbagai data dan berbagai ukuran pada satu tempat yang sama dengan metadata yang cukup komprehensif, dengan kemampuan pemulihan yang kuat dan juga aksesibilitas yang tinggi. Hal ini juga yang membuat object storage berbeda dengan penyimpan lainnya.

Fitur Object Storage

1. Skema Penyimpanan yang Fleksibel 

Dengan menggunakan object storage, Anda bisa menyimpan data dengan berbagai jenis dan ukuran file tanpa menentukan atau mengganti formatnya terlebih dahulu artinya Anda dapat menyimpan dokumen, video, dan gambar dalam satu penyimpanan saja. 

2. Metadata yang Kaya 

Setiap file atau objek dalam object storage memiliki metadata yang kaya karena metadata ini akan berisi informasi seperti nama pemilik, jenis file, hingga waktu pembuatannya. Hal ini dapat memudahkan Anda untuk mencari, melakukan pengindeksan, atau juga memulihkan data. 

3. Redundansi 

Object storage menggunakan metode replikasi data untuk mengamankan data atau informasi pengguna. Data informasi akan disimpan dan disalin di beberapa lokasi fisik untuk memastikan keandalan dan ketersediaan yang tinggi, selain itu ketika terjadi kegagalan pada satu lokasi, nantinya data tetap dapat diakses dengan mudah dari salinan lainnya. 

Lihat juga: Fitur dan Layanan Arupa Object Storage

Manfaat Object Storage

1. Skalabilitas yang Tinggi
Object Storage dirancang untuk memberikan skalabilitas yang tinggi secara horizontal. Hal ini memungkinkan penyimpanan data yang sangat besar tanpa mengalami penurunan kinerja. Ketika kebutuhan penyimpanan meningkat, sistem Object Storage dapat dengan mudah diperluas dengan menambahkan lebih banyak node atau server.

2. Fleksibilitas dan Kemudahan Manajemen
Dalam penyimpanan objek, setiap objek disimpan bersama dengan metadata dan sebuah kunci unik. Metadata memungkinkan pengguna untuk menambahkan informasi tambahan ke setiap objek, membuatnya lebih fleksibel dan mudah dikelola. Pengelolaan data dapat dilakukan secara efisien menggunakan antarmuka pengguna yang sederhana.

3. Durabilitas Tinggi
Sistem Object Storage umumnya menyediakan tingkat durabilitas yang sangat tinggi. Data sering kali disalin atau didistribusikan secara otomatis di beberapa lokasi fisik atau server untuk melindungi terhadap kehilangan data karena kegagalan perangkat keras atau bencana alam.

4. Kinerja yang Baik untuk Akses Langsung
Meskipun kecepatan akses Object Storage mungkin tidak secepat sistem penyimpanan yang dioptimalkan untuk akses langsung, Object Storage tetap menyediakan kinerja yang baik. Khususnya, ini menjadi sangat bermanfaat ketika mengelola volume data yang sangat besar.

5. Kemampuan untuk Menyimpan Data Sembarang Jenis
Object Storage tidak memerlukan format data tertentu. Ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan berbagai jenis data, termasuk gambar, video, dokumen, dan data lainnya, tanpa memerlukan transformasi atau penyesuaian khusus.

6. Efisiensi Biaya
Sistem Object Storage sering kali lebih efisien dari segi biaya dibandingkan dengan beberapa solusi penyimpanan tradisional. Ini karena dapat menggunakan perangkat keras umum dan berskala, serta tidak memerlukan infrastruktur khusus untuk mendukungnya.

7. Dukungan untuk Redundansi dan Keamanan
Object Storage menyediakan fitur-fitur seperti replikasi data dan distribusi data di beberapa zona atau wilayah untuk meningkatkan ketahanan terhadap kegagalan perangkat keras atau bencana alam. Selain itu, umumnya menyertakan fitur keamanan seperti kontrol akses dan enkripsi data.

Keamanan Object Storage

Keamanan dalam Object Storage menjadi kunci penting mengingat objek-objek ini sering menyimpan data yang sangat berharga. Berikut adalah beberapa aspek keamanan yang umumnya diterapkan dalam lingkungan Object Storage:

1. Enkripsi Data: Enkripsi data adalah langkah keamanan dasar dalam Object Storage. Ini melibatkan enkripsi data saat istirahat (data yang sedang ditransfer) dan saat penyimpanan (data yang sedang disimpan di sistem penyimpanan). Pengguna dapat mengenkripsi data mereka sendiri sebelum mengirimkannya ke Object Storage atau menggunakan enkripsi yang dikelola oleh penyedia layanan.

2. Kontrol Akses: Object Storage umumnya menyediakan kontrol akses tingkat tinggi, yang memungkinkan administrator untuk mengatur siapa yang memiliki akses ke data. Ini melibatkan pengaturan izin, peran, dan kebijakan akses yang memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat membaca atau menulis data.

3. Logging dan Audit: Pemantauan keamanan melalui logging dan audit sangat penting. Object Storage sering kali menyediakan log aktivitas, sehingga administrator dapat melacak siapa yang mengakses data, kapan, dan apa yang mereka lakukan. Audit log ini dapat membantu dalam mendeteksi dan merespons kejadian keamanan yang mencurigakan.

4. Keamanan Jaringan: Melibatkan perlindungan terhadap data saat ditransfer antara client dan Object Storage melalui jaringan. Ini dapat mencakup penggunaan protokol enkripsi seperti HTTPS dan penggunaan firewalls untuk melindungi lalu lintas jaringan.

5. Replikasi dan Redundansi: Menggunakan fitur replikasi dan redundansi dapat membantu meningkatkan keamanan data. Dengan mendistribusikan salinan data di beberapa server atau lokasi fisik, Object Storage dapat tetap beroperasi bahkan jika ada kegagalan perangkat keras atau bencana alam.

6. Manajemen Kunci: Penting untuk memperhatikan manajemen kunci enkripsi. Beberapa penyedia Object Storage menyediakan layanan manajemen kunci terkelola untuk memastikan kunci enkripsi disimpan dan dikelola dengan aman.

7. Perlindungan Terhadap Ancaman Keamanan: Perlindungan terhadap ancaman keamanan seperti serangan siber (misalnya, serangan DDoS) dan malware sangat penting. Implementasi firewall, sistem deteksi intrusi, dan perangkat lunak keamanan lainnya dapat membantu melindungi Object Storage dari ancaman ini.

8. Pemulihan dan Cadangan: Pemulihan data yang efektif dan strategi cadangan yang baik adalah bagian penting dari strategi keamanan. Dengan memiliki cadangan yang teratur dan dapat dipulihkan, organisasi dapat memitigasi risiko kehilangan data karena berbagai alasan.

Melalui kombinasi aspek-aspek keamanan ini, Object Storage dapat memberikan lapisan keamanan yang kokoh untuk melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang disimpan di dalamnya.

Baca juga: Cara Menentukan Object Storage untuk Bisnis Anda

Integrasi Object Storage

Integrasi Object Storage dengan teknologi lain adalah aspek penting dalam memastikan bahwa penyimpanan objek dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan infrastruktur dan aplikasi lainnya. Berikut adalah beberapa poin tentang integrasi Object Storage dengan teknologi lain:

1. Aplikasi dan Platform Cloud
Object Storage sering digunakan sebagai penyimpanan backend untuk aplikasi dan platform cloud. Integrasi yang baik dengan layanan cloud seperti Arupa Object Storage yang memungkinkan aplikasi cloud untuk menyimpan dan mengakses data objek dengan mudah.

2. Big Data dan Analitik
Object Storage sering diintegrasikan dengan sistem Big Data dan platform analitik seperti Apache Hadoop atau Apache Spark. Data yang disimpan dalam format objek dapat diakses dan dianalisis untuk mendukung pengolahan data skala besar.

3. Content Delivery Networks (CDN)
Dalam konteks distribusi konten, Object Storage dapat diintegrasikan dengan CDN untuk meningkatkan pengiriman konten ke pengguna akhir. File objek yang disimpan dapat didistribusikan ke server CDN di seluruh dunia untuk mempercepat waktu pemuatan konten.

4. Sistem Manajemen Konten (CMS)
CMS seperti WordPress atau Drupal dapat diintegrasikan dengan Object Storage untuk menyimpan dan mengelola konten seperti gambar, video, dan dokumen. Ini membantu meningkatkan kinerja dan skalabilitas CMS.

5. Virtualisasi dan Kontainerisasi
Object Storage dapat diintegrasikan dengan teknologi virtualisasi seperti VMware atau platform kontainer seperti Kubernetes. Dengan menyediakan penyimpanan yang berskala dan elastis, Object Storage mendukung infrastruktur virtual dan kontainer yang dinamis.

6. IoT (Internet of Things)
Objek yang disimpan dalam Object Storage dapat menjadi tempat penyimpanan data dari perangkat IoT. Integrasi dengan platform IoT memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data dari berbagai perangkat terdistribusi.

7. Sistem File
Beberapa sistem penyimpanan file dapat diintegrasikan dengan Object Storage untuk menyediakan akses dan manajemen file melalui antarmuka file tradisional. Ini memungkinkan aplikasi yang sudah ada untuk menggunakan Object Storage tanpa perubahan besar.

8. Backup dan Pemulihan Bencana
Object Storage dapat diintegrasikan dengan solusi backup dan pemulihan bencana untuk menyediakan penyimpanan yang aman dan efisien untuk cadangan. Data yang disimpan dalam format objek dapat diakses dengan cepat saat pemulihan diperlukan.

9. Keamanan dan Manajemen Identitas
Integrasi dengan sistem keamanan dan manajemen identitas seperti LDAP, Active Directory, atau layanan manajemen identitas lainnya memastikan bahwa akses ke data dalam Object Storage dikontrol dengan baik dan sesuai dengan kebijakan keamanan organisasi.

10. Workflow Otomatisasi dan Orkestrasi
Integrasi dengan alat otomatisasi dan orkestrasi seperti Ansible, Terraform, atau Jenkins memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola workflow yang kompleks untuk mengelola data dalam Object Storage.

Integrasi ini memungkinkan Object Storage untuk menjadi bagian integral dari infrastruktur TI modern, mendukung berbagai aplikasi dan kasus penggunaan dengan menyediakan penyimpanan yang skalabel, aman, dan mudah diakses.

Cara Kerja Object Storage

Cara kerja object storage adalah dengan menyediakan ruang penyimpanan kosong tanpa folder di dalamnya, umumnya data yang disimpan dalam object storage adalah data tunggal yang biasanya berisi metadata dengan deskripsi atau informasi data dan juga nomor ID, hal ini berguna agar pengguna bisa mengakses data lebih cepat dan mudah. 

Nantinya data tersebut akan langsung tersimpan dalam server cloud dari penyedia layanan object storage. Adapun, objek atau data yang tersimpan pada sistem hanya bisa diakses menggunakan application programming interface (API), umumnya API yang digunakan dalam object storage adalah RESTful API dengan basis HTTP. API akan bekerja menemukan data dengan cara memanfaatkan jaringan internet agar bisa diakses kapan saja dan dengan device yang berbeda. 

Arupa Object Storage dilengkapi fitur Object Lock untuk mencegah risiko ransomware

Arupa Object Storage (AOS) menyediakan fitur Object Lock untuk membantu Anda melindungi data backup dari serangan ransomware. Kompatibel dengan S3 Browser, ini memudahkan bisnis yang telah memiliki solusi backup dengan kompatibilitas yang sama untuk menyimpan data backup-nya di AOS. Sehingga, Anda dapat dengan mudah menciptakan data backup yang “immutable” atau tidak dapat diubah, dan mencegah risiko ransomware.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Arupa Object Storage atau solusi cloud lainnya, Anda dapat menghubungi kami di nomor +62811283878 atau melalui email sales@zettagrid.id.

8 Cara Efektif Mencegah Kebocoran Data Perusahaan 

cara mencegah kebcoran data

Saat ini, isu kebocoran data sedang marak terjadi, salah satu kasus yang belum lama terjadi adalah kebocoran data dari sebuah bank di Indonesia. Tentunya, hal ini dapat membuat kerugian yang cukup besar dan membuat data pelanggan yang seharusnya bersifat privasi tersebar tanpa keamanan yang tepat.  

Maka dari itu, setiap perusahaan harus mengetahui tentang bagaimanavcara efektif mencegah kebocoran data. Tapi sebelumnya, Anda perlu tahu apa saja penyebabnya. Dikutip dari situs UpGuard, ada enam penyebab kebocoran data yang sering terjadi, yaitu menggunakan password bawaan atau default password, kata sandi yang berulang, software yang rentan, kesalahan konfigurasi software, pencurian barang yang memiliki data sensitif dan penipuan melalui social engineering.  

Berikut langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kebocoran data perusahaan bahkan data pribadi: 

8 Cara Mencegah Kebocoran Data Perusahaan  

1. Sadar akan Keamanan Data  

Langkah pertama dan wajib Anda terapkan untuk mencegah kebocoran data adalah dengan cara membangun kesadaran tentang keamanan data kepada seluruh pengguna atau karyawan perusahaan. Anda dan setiap karyawan wajib mengetahui dan memahami edukasi terkait ancaman keamanan, kebijakan penggunaan data, dan cara melindungi data sensitif untuk menghindari resiko kebocoran data.  

2. Enkripsi Data  

Cara mencegah kebocoran data yang kedua adalah mengenkripsi data sensitif, Anda bisa memastikan data penting yang dikirim melalui jaringan akan disimpan dalam perangkat terenkripsi yang memiliki keamanan yang tinggi.  

Dengan cara mengenkripsi data juga membuat data sensitif tidak bisa diakses tanpa sandi enkripsi yang sesuai.  

3. Hindari Situs Phising  

Metode phising berhubungan dengan kebocoran data dengan cara meretas untuk bisa mendapatkan akses ke data sensitif atau data pribadi. Anda bisa menggunakan aplikasi anti virus atau berhati-hati terhadap link yang dikirimkan oleh orang asing atau juga yang tidak tahu sumber jelasnya.  

4. Rajin Update Software  

Rajin melakukan update software ke versi terbaru merupakan cara untuk menghindari kebocoran data, karena dengan cara melakukan update ke versi terbaru keamanan software yang Anda gunakan akan semakin meningkat sehingga bisa terhindar dari kebocoran data oleh peretas.  

5. Mengatur Akses dengan Tepat  

Tidak semua karyawan dalam perusahaan Anda bisa mengakses data pelanggan atau pengguna, hal ini bertujuan untuk membatasi  akses data sensitif sehingga data hanya bisa diakses oleh orang-orang yang sudah memiliki tugas yang sesuai. Umumnya, hal ini juga dilakukan dengan cara membuat peraturan atau izin otorisasi yang ketat dalam sistem jaringan perusahaan Anda.  

6. Mengganti Password Secara Berkala  

Salah satu penyebab kebocoran data adalah menggunakan password bawaan dari situs atau aplikasi yang Anda gunakan, untuk mencegah hal tersebut Anda bisa mengganti password dengan isi yang sulit dideteksi dan menggabungkan huruf, nomor, dan juga karakter. Anda juga diharapkan tidak membuat password yang sama untuk berbagai akun.  

7. Menghindari Wifi Umum  

Saat ini wifi umum dengan mudah diakses oleh siapapun, bahkan ketika Anda pergi ke mall, café, atau taman sekalipun Anda bisa dengan mudah mendapatkan akses wifi umum. Namun, hindari menggunakan wifi umum ketika akan mengakses situs perusahaan tempat Anda bekerja yang bisa memuat informasi tentang pelanggan perusahaan. Anda juga bisa mengaktifkan VPN ketika sedang mengakses internet apabila menggunakan wifi umum.  

8. Melakukan Backup Data  

Ketika kebocoran data terjadi umumnya banyak data yang bisa saja terhapus, untuk itu Anda juga perlu melakukan backup data. Hal ini bisa berguna bagi bisnis untuk membantu menjaga informasi data tetap aman dan terlindungi sekaligus.  

Untuk itu sudah sewajarnya bagi Anda untuk mencari pilihan backup data agar bisa melindungi data perusahaan dengan baik, salah satunya dengan memilih cloud backup. Layanan cloud backup bisa memberikan tingkat keamanan dan kenyaman yang tinggi, karena data Anda akan tetap terjaga dengan aman tetapi dapat diakses dengan mudah dan di manapun.  

Sebagai salah satu provider cloud di Indonesia, Zettagrid Indonesia menawarkan layanan cloud backup yang bisa membantu Anda melindungi data perusahaan. Dengan layanan Veeam Backup, Anda sudah bisa melindungi data yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dengan harga yang terjangkau. Anda bisa langsung menghubungi tim kami melalui sales@zettagrid.id. 

Cara Mengamankan Bisnis Anda dengan Keandalan Backup Berbasis Teknologi Veeam

Sekilas Tentang Veeam 

Veeam Software merupakan perusahaan teknologi informasi yang bersifat swasta dan berbasis di Amerika Serikat, berdiri sejak tahun 2006, fokus utamanya adalah menyederhanakan proses backup untuk mesin virtual. Veeam menyediakan platform tunggal untuk memodernisasi proses backup, mempercepat penggunaan hybrid cloud, dan mengamankan data. 

Veeam Backup Komponen 

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari Veeam Backup and Replication ( Selanjutnya akan ditulis VBR) : 

  • Backup 
  • Restore  
  • Replication
  • Continues Data Protection (CDP) 
  • Backup Copy 
  • Storage systems support 
  • Tape Device Support 
  • Recovery Verification 

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana proses Backup dengan memfokuskan object backup pada server VM dengan virtualisasi VMware. Sebelum lebih jauh membahas perihal bagaimana cara kerja Veeam Backup, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai komponen dari VBR itu sendiri. Infrastruktur Veeam Backup terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja bersama untuk menyediakan solusi perlindungan data baik yang tersimpan di local ataupun di cloud
 
Berikut ini adalah komponen-komponen dari Infrastruktur Veeam Backup

  1. VBR Server (komponen utama)  
  1. VBR Console (komponen utama) 
  1. Backup Repository (komponen utama) 
  1. Infrastructure servers dan Host (komponen utama) 
  1. Proxy Server (komponen utama) 
  1. External Backup Repository 
  1. VMware CDP Proxies 
  1. Scale-Out Backup Repositories 
  1. Guest Interaction Proxies 
  1. Gateway Servers 
  1. Mount Servers 
  1. Veeam Data Mover Service 
  1. Veeam vPower NFS Service 
  1. WAN Accelerators  
  1. Log Shipping Servers  
  1. Tape Servers 
  1. NDMP Servers 
  1. Veeam Backup Enterprise Manager. 
     

VBR Server:  Sebuah machine dapat berupa physical ataupun virtual (server/workstation) berbasis windows dimana VBR ter-install. Veeam backup server adalah komponen utama dalam sistem backup Veeam karena memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengontrol seluruh infrastruktur backup lainnya. Pada machine backup server ini akan tersimpan konfigurasi backup. Saat ini, database yang mendukung penyimpanan konfigurasi backup Veeam pada VBR latest version adalah Microsoft SQL server dan PostgreSQL

VBR Console: sebuah machine yang menyediakan antarmuka atau GUI untuk mengontrol dan memudahkan pengelolaan serta pemantauan operasi backup. VBR server & VBR console dapat digabung atau dipisah pada proses installasinya. 

Backup Repository: adalah tempat penyimpanan data backup yang sesuai dengan kebutuhan. Penyimpanan ini bisa berupa disk lokal, storage area network (SAN), network-attached storage (NAS), atau penyimpanan cloud.  

Infrastructure servers dan Host:  adalah machine atau server yang akan dicadangkan baik data atapun sistemnya. 

Proxy Server: Proxy server bertindak sebagai perantara antara mesin source yang akan di-backup dengan repository penyimpanan. Proxy server melakukan proses transfer data antara sumber (mesin virtual) dan target (repository) menggunakan veeam data mover. Pada proxy server juga terjadi proses kompresi, deduplikasi, dan enkripsi data. 

Dalam menjalankan scenario Strategi Backup 3-2-1 Untuk Perlindungan Data, lokasi data backup dapat dikategorikan menjadi dua yaitu on-site backup dan off-site backup. 

On site Backup adalah metode backup di mana data hasil backup berada di lokasi atau site yang sama dengan source object yang di backup. sementara itu off – site backup adalah metode backup dimana data hasil backup berada di lokasi atau site yang berbeda dengan source object yang di backup

Secara sederhana komponen backup infrastructure untuk backup dengan object infrastruktur host server VMware pada Teknologi Veeam dapat di gambarkan sebagai berikut : 

On-site Backup 

Off-site Backup 

Veeam Backup Deployment Skenario 

Proses deployment Veeam Backup dapat dikategorikan menjadi dua metode yaitu Simple deployment dan advanced deployment. Pada simple deployment semua komponen deployment dipasang atau di-install pada satu machine yang sama. Sementara pada advanced deployment komponen backup infrastruktur di pasang atau di-install secara terpisah. Proses lanjutan skenario dari implementasi advanced deployment adalah distributed deployment. Distributed Deployment diterapkan pada environment yang lebih luas salah satu contohnya diterapkan pada service provider

Simple deployment 

Advanced deployment 

Distributed Deployment 
 

 
Job Backup pada Veeam 

Veeam Backup sangat mudah digunakan,  untuk dapat memiliki data backup dengan teknologi Veeam cukup dengan menjalankan simple deployment kemudian mengatur job backup. Secara rinci berikut tahapan singkat yang perlu dilakukan untuk menjalankan backup pada VBR server sampai data backup terbentuk. 

  1. Install VBR server dan VBR console.  
  1. Tambahan Backup Infrastruktur server dan host pada VBR console 
  1. Tambahan Backup Repository pada VBR console 
  1. Create Job Backup pada VBR console kemudian arahkan target backup pada Backup repository yang sudah ditambahkan 
  1. Tentukan jadwal pada bagian schedule backup agar job backup dapat berjalan secara otomatis. 
  1. Setelah job berjalan maka data hasil backup akan terbentuk pada Backup repository.

Cara kerja Veeam backup dengan object source VM pada vmware  

Proses terbentuknya data backup pada saat job berjalan melalui beberapa tahapan. Berikut secara rinci proses tahapan yang terjadi ketika job backup dengan VM pada virtualiasi VMware sebagai source berjalan: 

  • Pertama-tama pada saat job backup berjalan, VBR akan akan melakukan trigger untuk menjalankan proses veeam backup manager pada VBR server 
  • Veeam backup manager akan menjalankan step-step sesuai dengan parameter  dan konfigurasi job yang ter-store pada database. Selanjutnya Veeam backup manager akan membuat task job berdasarkan disk pada server yang dibackup, satu disk untuk satu task
  • Veeam Backup Manager melalui veeam backup service memastikan bahwa seluruh komponen yang di manage oleh  resouce scheduling tersedia kemudian akan menentukan backup proxy dan backup repository sesuai settingan job. 
  • Veeam backup manager memastikan koneksi terhubung antara veeam data mover di backup repository dengan veeam data mover di backup proxy untuk proses transfer data. 
  • Veeam backup manager akan mengumpulkan informasi server yang di-backup pada host infrastructure melalui veeam broker service.
  • VBR akan meminta host atau vCenter untuk menjalankan snapshot pada VM yang di backup, disk hasil snapshot pada VM akan menjadi read only. Semua perubahan data pada server selama proses backup berjalan akan tersimpan pada delta files. 
  • Veeam data mover  melalui veeam proxy akan membaca perubahan data pada disk hasil snapshot kemudian mengirimnya ke backup repository. Untuk full backup akan dikirimkan seluruh isi disk hasil snapshot sementara untuk incremental hanya perubahan blok data dari session job sebelumnya. 
  • Setelah semua proses dan data hasil backup terbentuk VBR akan meminta vCenter atau esxi host untuk mendelete snapshot yang sebelumnya terbentuk. 

Informasi mengenai cara kerja Veeam backup dapat juga diakses melalui link resmi Veeam

Zettagrid Indonesia sebagai salah satu cloud service provider yang menyediakan Veeam Backup dan Disaster Recovery telah terdaftar menjadi partner Platinum Veeam Cloud & Service Provider (VCSP) dan mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Veeam Innovation, Veeam Launch Partner, dan, Veeam Cloud Provider Partner of the Year. Jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut silakan hubungi sales@zettagrid.id

(Artikel ini ditulis oleh: Angga Khalifah – Cloud Engineer Zettagrid Indonesia)