Posts

RDP (Remote Desktop Protocol): Pengertian, Fungsi, dan Cara Konfigurasi NSX untuk VDC

Apa Itu RDP (Remote Desktop Protocol)?

Remote Desktop Protocol (RDP) adalah protokol jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft untuk memungkinkan akses dan kontrol jarak jauh ke komputer atau server melalui koneksi internet. Dengan RDP, pengguna dapat melihat dan mengoperasikan desktop dari lokasi yang berbeda, seolah-olah mereka sedang duduk langsung di depan komputer tersebut.

Protokol ini biasanya digunakan oleh administrator sistem, perusahaan, dan individu yang membutuhkan akses jarak jauh ke perangkat untuk mengelola, memperbaiki, atau menjalankan aplikasi yang berjalan di komputer remote.

Fungsi dan Manfaat RDP (Remote Desktop Protocol)

RDP memiliki banyak manfaat yang membuatnya menjadi solusi populer dalam lingkungan bisnis dan teknis. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

1. Akses Jarak Jauh yang Aman

RDP memungkinkan pengguna untuk terhubung ke komputer atau server dari mana saja selama ada koneksi internet. Ini sangat berguna bagi pekerja remote, administrator sistem, dan perusahaan yang memiliki cabang di berbagai lokasi.

2. Manajemen Server dan Komputer

Administrator jaringan menggunakan RDP untuk mengelola server tanpa harus hadir secara fisik di lokasi server. Hal ini menghemat waktu dan biaya operasional.

3. Kolaborasi Tim

Beberapa pengguna dapat mengakses satu komputer yang sama melalui sesi RDP, memungkinkan kolaborasi tim dalam proyek atau troubleshooting perangkat lunak.

4. Keamanan Data yang Lebih Baik

Dibandingkan dengan metode akses jarak jauh lainnya, RDP memiliki enkripsi data yang kuat serta mendukung autentikasi multi-faktor, sehingga lebih aman dalam melindungi informasi sensitif.

5. Akses Aplikasi dan File yang Fleksibel

Pengguna dapat menjalankan aplikasi yang hanya tersedia di komputer remote tanpa perlu menginstalnya di perangkat lokal. Hal ini membantu menghemat sumber daya perangkat dan memastikan kompatibilitas aplikasi.

Persyaratan untuk Menggunakan RDP (Remote Desktop Protocol)

Sebelum menggunakan Remote Desktop Protocol, ada beberapa hal yang perlu dipastikan:

Windows Professional atau Server: RDP hanya tersedia di edisi Windows Professional, Enterprise, dan Server. Jika Anda menggunakan Windows Home, fitur ini tidak tersedia.

Koneksi Internet Stabil: Kualitas koneksi RDP sangat bergantung pada kecepatan dan stabilitas internet.

Port RDP (3389) Dibuka: Pastikan firewall tidak memblokir port TCP 3389, yang digunakan oleh RDP.

Izin Akses RDP: Pengguna harus memiliki hak akses untuk menggunakan RDP pada perangkat yang dituju.

Cara Konfigurasi RDP untuk NSX -Enabled VDC di Zettagrid

Semua item konfigurasi akan diterapkan pada jaringan uplink. Anda harus mengidentifikasi baik alamat IP eksternal dari Edge gateway maupun alamat IP internal dari VM yang ingin Anda berikan akses RDP. Alamat IP internal VM harus termasuk dalam subnet yang sebelumnya telah ditetapkan untuk salah satu VNICS Anda.

1. Identifikasi Alamat IP Edge Gateway
Alamat gateway dapat ditemukan dengan menavigasi ke layanan VDC Anda di MyAccount. IP dapat ditemukan di bawah bagian Networking di bagian atas halaman seperti berikut:

RDP

Untuk mengonfigurasi aturan NAT dan Firewall, Anda perlu masuk ke portal vCloud (Klik “Login into Cloud Director” dari menu dropdown manage), lalu akses Networking – Edge Gateways dari menu atas.

2. Aturan NAT

Kita akan menambahkan 2 aturan DNAT ke jaringan uplink. Klik Services – NAT, lalu klik “New”. Anda akan mengonfigurasi aturan berikut:

DNAT #1 (TCP)

  • Nama: RDP – Inbound
  • Tipe Antarmuka: DNAT (Destination NAT)
  • IP Eksternal: 119.252.X.X
  • Port Eksternal: 3389 (Target port untuk koneksi eksternal)
  • IP Internal: 192.168.2.100
  • Aplikasi (Port Internal): 3389
RDP

3. IP Set

Untuk mengonfigurasi aturan firewall dengan IP dari jaringan uplink, kita perlu membuat IP Set atau Static Group.

  1. Navigasikan ke: Security – IP Sets
  2. Klik: “New”
  3. Konfigurasikan sebagai berikut:
    • Nama: RDP Server
    • IP: 192.168.2.100

Setelah dibuat, IP Set ini akan digunakan dalam aturan firewall untuk mengontrol akses ke RDP Server.

RDP

3. Aturan Firewall

Tambahkan aturan Firewall ke jaringan uplink dengan menavigasi ke Services – Firewall, lalu klik tombol Edit Rules. Aturan yang akan kita konfigurasikan ini memungkinkan lalu lintas TCP dan UDP masuk pada port 3389 dari internet ke jaringan VDC Anda. Aturan NAT yang telah dikonfigurasi pada langkah sebelumnya akan mengarahkan lalu lintas ini ke VM yang diinginkan.

Aturan firewall diterapkan sesuai dengan urutan daftar pada halaman. Setelah lalu lintas cocok dengan satu aturan, paket akan diproses dan aturan lainnya tidak akan diperiksa lebih lanjut. Oleh karena itu, urutan aturan sangat penting—aturan yang lebih spesifik harus ditempatkan terlebih dahulu, sedangkan aturan yang lebih umum ditempatkan di bagian bawah.

Klik “New on Top” untuk mulai mengedit aturan Firewall yang baru.

Aturan

  • Nama: RDP – Inbound
  • Aplikasi: Kosong (Gunakan ini untuk menentukan dari port mana koneksi diharapkan datang.)
  • IP Sumber: Any
  • Port Sumber: Any (Atau Anda dapat membuat IP Set untuk menentukan dari mana koneksi harus datang.)
  • IP Tujuan: RDP Server
  • Protokol IP: IPv4
RDP

4. Selesai

Sekarang Anda seharusnya dapat melakukan RDP ke IP eksternal dari VDC dan mengakses Windows VM Anda.

Untuk mengakses beberapa VM, ada beberapa opsi yang bisa digunakan:

  • Membuat Jumpbox di dalam lingkungan virtual Anda. Jumpbox ini digunakan untuk RDP terlebih dahulu, lalu dari sana Anda bisa RDP ke VM lainnya.
  • Mengaktifkan RDP pada port yang berbeda untuk masing-masing VM di dalam jaringan privat Anda, lalu mengarahkan NAT melalui firewall.

Tips Keamanan dalam Menggunakan RDP (Remote Desktop Protocol)

Gunakan VPN untuk koneksi RDP agar lebih aman.
Gantilah port default 3389 untuk menghindari serangan brute force.
Aktifkan Network Level Authentication (NLA) untuk mencegah akses dari pengguna yang tidak sah.
Perbarui sistem secara berkala agar tetap terlindungi dari kerentanan keamanan terbaru.
Gunakan autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan.

Remote Desktop Protocol (RDP) adalah solusi ideal untuk akses jarak jauh, manajemen sistem, dan kolaborasi tim. Dengan konfigurasi yang tepat di NSX untuk Virtual Data Center (VDC), Anda dapat memastikan akses yang aman dan efisien ke server atau komputer yang dikelola.

Mengikuti langkah-langkah dalam artikel ini akan membantu Anda mengaktifkan dan mengonfigurasi RDP dengan benar, serta meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam pengelolaan infrastruktur IT Anda.

Jika Anda mengalami kendala dalam pengaturan RDP pada NSX, pastikan untuk memeriksa firewall, izin akses, dan konfigurasi jaringan agar koneksi berjalan lancar.

Lindungi Data di Data Center dengan Veeam Backup

Dalam dunia bisnis modern, data menjadi aset yang sangat berharga. Namun, dengan meningkatnya ancaman seperti ransomware, kehilangan data, dan bencana IT, perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka tetap aman dan dapat dipulihkan kapan saja.

Salah satu cara terbaik untuk melindungi data di data center adalah dengan menggunakan solusi backup yang andal. Veeam Backup, yang ditawarkan oleh Zettagrid Indonesia, menjadi pilihan terbaik bagi perusahaan yang ingin menjaga keamanan data mereka di cloud maupun on-premise.

Apa Itu Veeam Backup?

Veeam Backup adalah solusi pencadangan dan pemulihan data yang dirancang untuk memastikan data tetap aman, tersedia, dan mudah dipulihkan dalam kondisi darurat. Dengan teknologi canggih, Veeam menawarkan berbagai fitur, termasuk:

  • Backup untuk Microsoft 365 → Melindungi email, file, dan dokumen penting di Microsoft 365.
  • Cloud Connect Backup → Pencadangan data berbasis cloud yang aman dan dapat diakses kapan saja.
  • Cloud Connect Replication → Menyediakan replikasi data yang memungkinkan pemulihan cepat jika terjadi kegagalan sistem.
  • Backup dengan Arupa Object Storage → Menyimpan data dengan efisiensi tinggi di cloud.
  • Backup untuk Zettagrid VDC → Integrasi seamless dengan Virtual Data Center dari Zettagrid.
  • On-Premise License → Opsi lisensi bagi perusahaan yang masih mengandalkan server fisik sendiri.

Virtual Data Center (VDC): Solusi Cloud untuk Bisnis Modern

Virtual Data Center (VDC) dari Zettagrid Indonesia adalah layanan cloud yang memungkinkan perusahaan membangun infrastruktur IT secara virtual, tanpa perlu memiliki atau mengelola perangkat keras fisik sendiri.

Keuntungan utama menggunakan VDC meliputi:

  • Keamanan Data yang Lebih Baik → Infrastruktur yang terenkripsi dan terlindungi dari ancaman siber.
  • Skalabilitas Tinggi → Mudah disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, baik startup maupun enterprise.
  • Efisiensi Biaya → Tidak perlu investasi besar dalam hardware dan maintenance.
  • Ketersediaan Tinggi → Data center yang andal memastikan uptime maksimal.

Teknologi yang Digunakan dalam VDC

Zettagrid Indonesia menggunakan teknologi virtualisasi canggih untuk menyediakan layanan Virtual Data Center (VDC) yang andal. Berikut adalah beberapa teknologi utama yang digunakan:

1. VMware vCloud Director

Zettagrid menggunakan VMware vCloud Director, platform virtualisasi terkemuka yang memungkinkan pelanggan untuk membuat, mengelola, dan mengatur sumber daya cloud mereka dengan fleksibel. Dengan teknologi ini, pengguna dapat dengan mudah mengalokasikan CPU, RAM, dan penyimpanan sesuai kebutuhan.

2. VMware NSX

Untuk keamanan jaringan, Zettagrid menggunakan VMware NSX, solusi software-defined networking (SDN) yang memungkinkan segmentasi jaringan, firewall virtual, dan kontrol akses yang lebih ketat. Teknologi ini memastikan bahwa data pelanggan tetap aman dari ancaman eksternal.

3. Storage Berbasis SSD dan Arupa Object Storage

VDC Zettagrid didukung oleh penyimpanan berbasis SSD, yang menawarkan kecepatan akses tinggi dan performa optimal. Selain itu, integrasi dengan Arupa Object Storage memungkinkan penyimpanan skala besar yang efisien dan hemat biaya, terutama untuk data backup dan arsip.

4. Disaster Recovery dengan Veeam & Zerto

Untuk menjamin business continuity, Zettagrid menyediakan fitur Disaster Recovery as a Service (DRaaS) dengan Veeam Backup & Replication serta Zerto. Teknologi ini memungkinkan pemulihan cepat dalam kasus kegagalan sistem atau bencana IT.

5. Multi-Region Data Center

Zettagrid memiliki beberapa data center di berbagai lokasi di Indonesia, sehingga pelanggan dapat memilih lokasi yang sesuai untuk kebutuhan compliance dan redundancy. Ini memastikan ketersediaan data yang lebih tinggi serta latensi yang lebih rendah.

Mengapa Menggabungkan Veeam Backup dengan VDC?

Menggunakan Veeam Backup bersama VDC dari Zettagrid memberikan perlindungan data yang lebih lengkap dan canggih. Berikut adalah manfaat utama menggabungkan kedua solusi ini:

  1. Proteksi dari Ransomware → Backup terenkripsi mencegah data disandera oleh serangan siber.
  2. Pemulihan Data yang Cepat → Replikasi dan backup cloud memungkinkan recovery instan saat terjadi kegagalan sistem.
  3. Akses Data dari Mana Saja → Infrastruktur cloud memungkinkan akses fleksibel kapan pun dibutuhkan.
  4. Manajemen yang Mudah → Monitoring dan pengelolaan data dilakukan secara efisien melalui platform cloud.
  5. Kombinasi Hemat Biaya → Dengan integrasi Veeam dan VDC, bisnis bisa mendapatkan layanan terbaik dengan harga lebih terjangkau.

Promo Bundling Veeam Backup & VDC di Zettagrid Indonesia

Saat ini, Zettagrid Indonesia menghadirkan promo bundling Veeam dengan Virtual Data Center (VDC). Dengan menggunakan kode promo: VEEAMNOW, Anda bisa menikmati layanan backup terbaik dengan harga lebih hemat. Klaim promonya sekarang juga di halaman ini!

Jangan sampai kehilangan data berharga akibat serangan ransomware atau kegagalan sistem! Segera manfaatkan promo ini dan amankan data bisnis Anda!

Virtual Private Cloud (VPC): Pengertian, Perannya untuk Keamanan & Efisiensi Bisnis

vpc virtual private cloud zettagrid indonesia

Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi cloud computing telah menjadi pondasi utama bagi banyak bisnis. Salah satu komponen utama dari ekosistem cloud computing adalah Virtual Private Cloud (VPC). Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang layanan Virtual Private Cloud ini, bagaimana virtualisasi dan jaringan berperan di dalamnya, serta keunggulan Virtual Private Cloud service dalam mendukung bisnis dari berbagai aspek. 

Virtualisasi dan Networking dalam Cloud Computing 

Sebelum membahas Virtual Private Cloud, penting untuk memahami dua konsep utama: virtualisasi dan jaringan dalam cloud computing

a. Virtualisasi: Virtualisasi adalah teknologi yang memungkinkan satu fisik server untuk menjalankan beberapa sistem operasi atau aplikasi secara bersamaan. Dalam cloud computing, virtualisasi memungkinkan sumber daya fisik diinfrastruktur (server, storage, dan network) untuk dibagi menjadi beberapa instance virtual yang dapat diakses secara terpisah. Ini memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi dalam penggunaan sumber daya dan mempermudah manajemen infrastruktur. 

b. Networking: Jaringan dalam cloud computing memainkan peran kunci dalam menghubungkan berbagai komponen infrastruktur. Dengan adanya jaringan yang handal, data dapat bergerak dengan cepat dan aman antara server, storage, dan aplikasi yang ada dalam lingkungan cloud. Virtualisasi jaringan memungkinkan pengaturan dan manajemen jaringan tanpa harus bergantung pada konfigurasi fisik tradisional. 

Apa Itu Virtual Private Cloud 

Virtual Private Cloud (VPC) adalah model cloud computing yang memberikan kontrol yang lebih besar kepada pengguna dalam mengelola sumber daya cloud. Berbeda dengan cloud publik, layanan Virtual Private Cloud memungkinkan organisasi untuk membuat lingkungan cloud yang sepenuhnya terisolasi dan diatur sesuai kebutuhan mereka. 

Keunggulan Virtual Private Cloud 

a. Keamanan: Salah satu keuntungan utama Virtual Private Cloud adalah keamanan yang lebih tinggi. Dengan menyediakan lingkungan terpisah, Virtual Private Cloud mengurangi risiko akses yang tidak sah ke data dan aplikasi. Selain itu, pengguna memiliki kontrol penuh atas kebijakan keamanan mereka, termasuk konfigurasi firewall dan pengaturan keamanan jaringan. 

b. Fleksibilitas: Virtual Private Cloud memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam mengelola sumber daya. Pengguna dapat dengan mudah mengonfigurasi jaringan dan infrastruktur sesuai kebutuhan bisnis mereka tanpa harus bergantung pada batasan fisik. 

c. Kinerja yang Tinggi: Dengan menggunakan teknologi virtualisasi, Virtual Private Cloud dapat memberikan kinerja yang tinggi dengan alokasi sumber daya yang optimal. Ini memastikan bahwa aplikasi dan layanan dapat berjalan dengan lancar tanpa mengalami kendala kinerja. 

d. Penghematan Biaya: Dibandingkan dengan investasi dalam infrastruktur fisik, Virtual Private Cloud memungkinkan organisasi untuk menghemat biaya dengan membayar hanya untuk sumber daya yang mereka gunakan. Selain itu, skalabilitas yang mudah memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan yang berkembang. 

Layanan Virtual Private Cloud untuk Bisnis 

a. Efisiensi Operasional: Dengan menggunakan Virtual Private Cloud, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka. Virtualisasi memungkinkan penyebaran cepat sumber daya baru, dan manajemen jaringan yang fleksibel membuat konfigurasi dan pemeliharaan menjadi lebih mudah. 

b. Skalabilitas untuk Pertumbuhan Bisnis: Virtual Private Cloud memungkinkan bisnis untuk tumbuh tanpa batasan fisik. Dengan kemampuan untuk dengan cepat menyesuaikan kapasitas sumber daya, perusahaan dapat merespons perubahan permintaan pasar dengan lebih cepat dan efisien. 

c. Kolaborasi yang Lebih Baik: Jaringan yang dioptimalkan dalam Virtual Private Cloud memfasilitasi kolaborasi antara tim yang terletak di lokasi yang berbeda. Akses yang aman dan koneksi yang cepat meningkatkan produktivitas tim dan memungkinkan kerja sama yang lebih efektif. 

Cara Implementasi Virtual Private Cloud 

Langkah-langkah implementasi Virtual Private Cloud melibatkan perencanaan yang matang, konfigurasi jaringan yang tepat, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan bisnis. Tim IT perlu merancang arsitektur yang sesuai dan mengelola kebijakan keamanan dengan cermat. 

Proses implementasi Virtual Private Cloud melibatkan beberapa langkah kunci: 

  1. Perencanaan: Tentukan kebutuhan bisnis dan identifikasi beban kerja yang sesuai untuk migrasi ke lingkungan Virtual Private Cloud. 
  1. Desain: Rancang arsitektur Virtual Private Cloud yang memenuhi kebutuhan bisnis, termasuk konfigurasi jaringan dan kebijakan keamanan. 
  1. Migrasi Data: Pindahkan data bisnis secara hati-hati ke lingkungan Virtual Private Cloud, memastikan kelangsungan operasional selama proses migrasi. 
  1. Pengelolaan dan Pemeliharaan: Lakukan pengelolaan rutin dan pemeliharaan sistem untuk memastikan kinerja optimal dan keamanan lingkungan Virtual Private Cloud. 

Dalam mewujudkan potensi penuh Virtual Private Cloud, kolaborasi dengan Cloud Provider Indonesia menjadi kunci sukses. Zettagrid Indonesia, sebagai penyedia layanan cloud lokal yang terpercaya, menawarkan solusi Virtual Private Cloud yang dapat membantu bisnis Anda meraih keunggulan kompetitif. Dengan infrastruktur yang handal dan dukungan teknis 24×7 yang kompeten, Zettagrid Indonesia menghadirkan pengalaman cloud computing yang sangat mudah. 

Temukan lebih lanjut tentang layanan Virtual Private Cloud dari Zettagrid Indonesia dan mulailah perjalanan menuju transformasi digital yang sukses. Hubungi tim kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut dan temukan bagaimana Zettagrid Indonesia dapat menjadi mitra terpercaya Anda di dunia cloud computing. Hubungi kami melalui email di sales@zettagrid.id atau melalui nomor +62811283878. We are simplifying your cloud experience

Panduan Memilih Data center yang Tepat untuk Keberlanjutan Bisnis

data center indonesia tier 4

Dalam era digital yang semakin maju, data center memiliki peranan yang sangat penting dalam infrastruktur teknologi informasi suatu perusahaan. Dengan pertumbuhan dan perkembangan data center baru yang pesat di Indonesia saat ini, memilih data center yang sesuai sangat penting untuk menjaga keandalan, keamanan, dan kinerja sistem yang terkait dengan data perusahaan. Tidak semua data center dapat diandalkan atau cocok dengan kebutuhan bisnis perusahaan Anda. Oleh karena itu, pemilihan data center yang tepat merupakan langkah strategis yang berpotensi memberikan dampak besar terhadap kesuksesan dan keberlanjutan bisnis perusahaan Anda. Dalam artikel ini, kami akan membahas faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih data center yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan Anda. 

Standar tier yang diterapkan pada data center diperkenalkan oleh Uptime Institute, sebuah lembaga internasional yang memiliki otoritas dalam mengaudit dan memberikan sertifikasi pada data center. Menurut Uptime Institute, data center diklasifikasikan ke dalam empat tingkatan atau Tier, yaitu Tier 1, Tier 2, Tier 3, dan Tier 4. Setiap tingkatan tier memiliki kriteria yang berbeda untuk menentukan tingkat keandalan dan ketersediaan data center tersebut, di antara lain:

1. Tier 1 

Ini merupakan jenis data center yang paling dasar. Hanya memiliki satu jalur distribusi untuk daya dan pendingin serta tidak terdapat atau sedikit sekali redundansi dan backup komponen. Jadi, tier 1 memiliki perlindungan terbatas terhadap risiko kehilangan data yang diakibatkan kejadian seperti pemadaman listrik dan kegagalan sistem. Inilah sebabnya data center tier 1 memiliki tingkat uptime 99.671% dan lama downtime maksimal 28,8 jam setiap tahun. Lama downtime dan tidak adanya redundansi bisa mengakibatkan lebih banyak data yang hilang.  

Data center tier 1 ini cocok untuk bisnis kecil yang tidak terlalu bergantung pada data dan dapat menoleransi downtime seperti bisnis yang tidak harus selalu online dan tidak memerlukan sistem IT yang kompleks. Ini tentu akan memberikan keuntungan bagi usaha kecil karena dapat menghemat anggaran. 

2. Tier 2 

Data center tier 2 memiliki semua fitur yang dimiliki oleh data center tier 1. Data center tier 2 juga telah mencakup komponen redundant parsial untuk daya, pendinginan, dan cadangan listrik. Dengan redundansi ekstra ini, data center tier 2 memiliki tingkat uptime 99,741% dan 22 jam lama downtime setiap tahun sehingga mampu mengurangi kerentanan dan menawarkan perlindungan serta ketersediaan data yang lebih baik. 

Data center tier 2 dapat dimanfaatkan bisnis kecil hingga menengah yang perlu mengandalkan komponen redundansi tetapi masih mencari opsi yang hemat biaya. Misalnya, bisnis yang dijalankan secara online melalui website sederhana dengan lalu lintas rendah, masih mengandalkan email dan telepon dalam pengoperasian bisnis perusahaan. 

3. Tier 3 

Data center tier 3 dapat menjalani pemeliharaan secara bersamaan tanpa gangguan layanan apa pun. Memiliki redundansi N+1 (jumlah komponen yang diperlukan untuk operasional + cadangan) memungkinkan para staf pemeliharaan melakukan peningkatan, perbaikan, dan perubahan tanpa harus mematikan apa pun. Sebagian besar komponen dalam data center tier 3 sudah memiliki cadangan. Dengan demikian, sistem dapat tetap online meskipun terdapat lebih dari satu komponen yang mengalami kegagalan. Data center tier 3 memiliki tingkat uptime 99,982% dan durasi downtime maksimal 1,6 jam setiap tahun. 

Meskipun fitur-fitur yang ditawarkan oleh data center tier 3 masih memiliki beberapa kekurangan jika dibandingkan dengan tier 4, jenis infrastruktur ini sudah dianggap unggul dan mampu memenuhi kebutuhan sebagian besar bisnis skala menengah hingga besar, bisnis yang berbasis online dan memiliki traffic yang cukup pesat. Data center Tier 3 tidak direkomendasikan untuk bisnis kecil karena biayanya yang relatif lebih tinggi. 

4. Tier 4 

Tier 4 adalah infrastruktur yang paling mutakhir dibandingkan dengan tingkatan lainnya. Dengan tujuan menyediakan layanan berkelanjutan dalam situasi apa pun, data center tier 4 memiliki infrastruktur 2N + 1 (dua kali lipat jumlah yang diperlukan untuk operasi + cadangan) redundansi untuk semua komponennya, termasuk sistem untuk pendinginan, daya, aliran jaringan, penyimpanan data, dll. Tak heran jika data center tier 4 memiliki uptime hingga 99,995% dan lama downtime hanya 26,3 menit dalam satu tahun. 

Data center Tier 4 ini dapat sepenuhnya menoleransi kesalahan. Dengan kata lain, tier 4 memungkinkan operasional sehari-hari terus berjalan karena sistem tidak akan mati meskipun mengalami kegagalan atau pemadaman komponen. Infrastruktur ini dapat meminimalkan bahkan menghilangkan risiko kehilangan data. 

Selain pemilihan Tier pada data center. Anda juga perlu mempertimbangkan aspek-aspek lainnya. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih data center

1. Keandalan dan Ketersediaan:  

Keandalan dan ketersediaan data center sangat penting untuk menjaga kesinambungan operasional perusahaan. Pertimbangkan faktor-faktor berikut ini: 

  1. Periksa catatan uptime data center yang akan Anda pilih. Pilihlah yang memiliki tingkat uptime yang tinggi, biasanya diukur dalam persentase, misalnya 99,999%. 
  2. Pastikan data center menyediakan kontrak layanan (SLA) yang jelas tentang tingkat keandalan dan waktu pemulihan dalam situasi bencana. 

2. Keamanan Fisik dan Data:  

Keamanan fisik dan data merupakan aspek penting dalam pemilihan data center. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan: 

  1. Pastikan data center memiliki sistem keamanan fisik yang kokoh, seperti pengawasan 24/7, akses terbatas dengan sistem kartu kunci atau sidik jari, pemantauan CCTV, dan perlindungan terhadap ancaman fisik seperti kebakaran atau bencana alam.  
  2. Pertimbangkan potensi bencana alam di wilayah data center tersebut, seperti gempa bumi, banjir, atau badai. Pilih data center yang berada di lokasi yang relatif aman dari risiko tersebut. 

3. Infrastruktur Teknis: 

Pastikan data center memiliki infrastruktur teknis yang memadai untuk mendukung kebutuhan Anda. Pertimbangkan hal-hal berikut:  

  1. Periksa kapasitas daya yang tersedia di data center dan pastikan cukup untuk menghidupkan dan menjalankan semua perangkat Anda seperti switch, server, storage, dan lain sebagainya. 
  2. Data center harus memiliki sistem pendingin yang handal untuk mencegah overheating dan menjaga suhu yang stabil di dalam ruangan server
  3. Pilih data center yang berlokasi strategis untuk bisnis perusahaan Anda. Pastikan data center berlokasi di area yang memiliki akses ke infrastruktur telekomunikasi yang handal, termasuk redundansi jaringan dan konektivitas internet yang cepat. 

4. Fleksibilitas dan Skalabilitas:  

Pertimbangkan fleksibilitas dan skalabilitas data center untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan Anda di masa depan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah: 

  1. Pastikan data center memiliki ruang yang cukup untuk menampung semua perangkat Anda saat ini dan kemungkinan pertumbuhannya di masa depan.  
  2. Pastikan data center dapat dengan mudah menambah kapasitas daya dan sistem pendingin sesuai kebutuhan bisnis Anda. 

5. Dukungan Teknis: 

Periksa tingkat dukungan teknis yang disediakan oleh data center. Beberapa pertimbangan meliputi:  

  1. Pastikan data center memiliki tim teknis yang terlatih dan tersedia 24/7 untuk membantu dalam situasi darurat atau kegagalan sistem. 
  2. Periksa apakah data center memiliki sistem pemantauan atau monitoring system yang efektif untuk mendeteksi dan mengatasi masalah dengan cepat. 
  3. Pastikan data center memiliki jadwal perawatan yang terencana untuk meminimalkan dampak pada operasional semua perangkat, seperti pengecekan suhu dan sistem kelistrikan secara berkala. 

Memilih data center yang tepat adalah keputusan yang penting untuk menjaga integritas, keandalan, dan keamanan data perusahaan Anda. Dan satu hal penting lainnya, Anda bakal mudah menemukan sertifikasi internasional terkait keamanan dan operasional data center yang  terpercaya seperti, TVRA, ISO9001, ISO27001, PCIDSS, ISO14001, ISO 45001, SOC 1 Type II, dan SOC 2 Type II. 

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, Anda dapat menemukan data center yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan Anda. Ingatlah untuk membandingkan beberapa pilihan, melakukan kunjungan fisik jika memungkinkan, dan mempertimbangkan ulasan serta rekomendasi dari pengguna lain sebelum membuat keputusan akhir. 

Zettagrid Indonesia saat ini menggunakan layanan data center Tier III di Jakarta (IDC 3D) dan data center Tier IV di Cibitung (DCI) sebagai upaya untuk memaksimalkan layanan, mutu, dan keamanan kepada pelanggan. Bila Anda memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi tentang solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami melalui form ini atau ke sales@zettagrid.id.

(Artikel ini ditulis oleh: Lehaffry Alqifi – Sr. Cloud Engineer Zettagrid Indonesia)

Promo Merdeka!: VDC + VDC Backup Discount 17% + 8%

Promo Merdeka

Promo Merdeka!: VDC + VDC Backup Discount 17% + 8%

Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, Zettagrid Indonesia kembali menghadirkan promo yang sangat sayang untuk Anda lewatkan.

Bagi pengguna baru Zettagrid Indonesia yang ingin segera mentransformasi bisnis IT-nya dari server fisik dan beralih ke cloud, ini saat yang tepat bagi Anda. Karena kami memberikan diskon sebesar 17% bagi pelanggan baru VDC di Zettagrid Indonesia. Tidak hanya itu, apabila Anda juga tertarik untuk menggunakan VDC Backup sebagai solusi backup server Anda, kami akan memberikan diskon tambahan sebesar 8%, khusus untuk Anda.

VDC (Virtual Data Center) adalah solusi infrastruktur cloud yang membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi IT bisnis Anda. Dengan VDC, Anda akan memiliki sebuah cloud server dengan kemudahan penggunaan seperti server fisik namun jauh lebih efisien, baik dari sisi pemeliharaan maupun sumber daya yang dibutuhkan.

VDC Backup adalah sebuah solusi proteksi dari VDC yang Anda gunakan. Dengan VDC Backup, Anda dapat dengan mudah melakukan restorasi sistem apabila VDC Anda terdampak insiden, seperti data loss akibat virus, ransomware, dan risiko lain yang mengancam data di VDC Anda.

Tunggu apa lagi! Segera #BeralihKeDigital bersama Zettagrid Indonesia dan dapatkan manfaat diskonnya! Untuk informasi lebih lengkap, Anda dapat menghubungi tim sales kami di sales@zettagrid.id.

 

Syarat dan Ketentuan:

  • Setiap pembelian VDC baru, pelanggan akan mendapatkan diskon sebesar 17% dari total biaya VDC yang dibeli. Apabila pelanggan baru membeli bundel VDC + VDC Backup, pelanggan baru akan mendapatkan diskon tambahan sebesar 8%.
  • Nilai maksimal promo adalah Rp10.000.000
  • Promo berlaku untuk masa berlangganan selama satu tahun.
  • Promo tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya.
  • Promo berlaku mulai tanggal 10 Agustus 2022 hingga 31 Agustus 2022

StarHub and Zettagrid sign Cloud Teaming Agreement

We are pleased to announce that StarHub and Zettagrid has signed a teaming agreement for the deployment of Cloud solutions for StarHub business customers in Singapore. The Zettagrid service provides StarHub with a comprehensive range of on-demand cloud services including Veeam backup, disaster recovery and VMware private and hybrid cloud environments.

Starhub customers will be able to now combine robust and resilient StarHub network with flexible and scalable cloud services, all bundled together.
“We are excited that through our partnership with Zettagrid, the benefits of the backup and cloud services will be made available to our corporate customers, including fixed price billing for cloud services which will give CFOs certainty of their IT budgets whilst giving them flexibility to scale when they need to,” says StarHub Head, ICT Solution Sales Lawrence Koh.

“We’re all about reducing complexity for our customers in Singapore,” said Nathan Harman, Managing Director of Zettagrid. “With our award-winning, scalable, automated infrastructure services adding real value, Starhub can take advantage of cloud simplicity to benefit their customers”.

FOR MORE INFORMATION
For enquiries or to schedule an interview, please contact:

Starhub – Lawrence Koh, (e) lawrencekoh@starhub.com , (d) +65 6825 525

Zettagrid (Singapore) – Raymond Jeffrey, (e) raymond.jeffrey@zettagrid.com , (m) +65 9633 7994

Zettagrid (Australia) – Nicholas Power, (e) nicholas.power@zettagrid.com , (d) +61 8 9488 9536

About Zettagrid
www.zettagrid.com
Zettagrid delivers Private and Hybrid Cloud Hosting, Backup, Disaster Recovery, Software Licensing to IT Providers in 8 availability zones across the Asia Pacific region. We offer an easy to use, super scalable and highly available Cloud services which are self-service and fully automated.

About Starhub
www.starhub.com
StarHub is a leading homegrown Singapore company that delivers world-class communications, entertainment and digital services. With our  extensive fibre and wireless infrastructure and global partnerships, we bring to people, homes and enterprises quality mobile and fixed services, a broad suite of premium content, and a diverse range of communication solutions. We develop and deliver to corporate and government clients solutions incorporating artificial intelligence, cybersecurity, data analytics, Internet of Things and robotics. We are committed to conducting our business in a sustainable and environmentally responsible manner. Listed on the Singapore Exchange mainboard, StarHub is a component stock of the SGX iEdge SG ESG Leaders and Transparency Indices and included in ESG-focused FTSE4Good Index Series. StarHub is ranked as the world’s most sustainable Wireless Telecommunications Service Provider and Singapore’s most sustainable Telco, in Corporate Knights Global 100.

Peran Infrastructure as a Service (IaaS) Pada Kelancaran Bisnis

Peran IaaS pada Kelancaran Bisnis

Peran Infrastructure as a Service (IaaS) Pada Kelancaran Bisnis

Wabah COVID-19 membuat para pengusaha harus mencari strategi untuk menjalankan bisnis mereka. Namun, di era kecanggihan teknologi sekarang ini, pengusaha tidak perlu khawatir berkat kehadiran teknologi. Bahkan jika tepat dalam memanfaatkannya, bisnis yang kita jalankan akan berjalan dengan lancar dan dapat berkembang lebih lagi.

Tentunya untuk dapat mengembangkan sebuah bisnis memerlukan suatu cara agar dapat membantu serta memperlancar goals tersebut. Yakni kita bisa memanfaatkan cloud computing, kecanggihan teknologi komputer yang satu ini telah banyak digunakan perusahaan besar maupun perusahaan yang baru ingin mengembangkan bisnis mereka.

Salah satu layanan cloud computing yang bisa membantu memperlancar bisnis kita adalah IaaS atau Infrastructure as a Service. Definisi Infrastructure as a Service itu sendiri adalah layanan cloud computing yang berbentuk satu perangkat hardware komputer berupa virtualisasi.

Layanan IaaS ini dikelola dengan memanfaatkan jaringan internet, dan pada umumnya di dalamnya terdapat Bandwidth, IP Address, Load Balancer, koneksi internet, serta sistem pengaman seperti firewall dalam ruang lingkup satu perangkat layanan IaaS. Dengan menggunakan IaaS kita bisa membuat serta menguji aplikasi untuk bisnis sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan inginkan.

Ada banyak kelebihan lainnya yang bisa kita rasakan apabila memanfaatkan Infrastructure as a Service pada perusahaan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Infrastructure as a Service:

  • Keamanan data perusahaan dapat terjamin dari kehilangan atau kebocoran yang bisa memicu kekacauan kapanpun ancaman itu terjadi. Karena pengguna sendiri yang akan mengelolanya. Pihak penyedia layanan cloud infrastruktur tidak akan memiliki akses ke sistem yang dikelola.
  • Membuat Anda lebih fokus dalam mengelola bisnis tanpa perlu mengkhawatirkan persoalan sistem perangkat IaaS. Karena server fisik, storage, networking dikelola langsung oleh penyedia layanan IaaS.
  • Menghemat biaya operasional, sehingga bisa dimanfaatkan untuk biaya kebutuhan perusahaan lainnya.
  • Layanan IaaS memiliki kapabilitas untuk di scale up dan scale down, menjadikannya lebih fleksibel disaat kita ingin meningkatkan maupun mengurangi kapasitas tersebut.

Sebenarnya Bagaimana Cara Kerja Infrastructure as a Service?

Cara kerja IaaS sama seperti saat kita menjalankan server komputer, kita bisa mengakses serta menyimpan data dalam sebuah server melalui dashboard maupun Application Programming Interface (API). Kemudian dari penggunaan layanan IaaS kita memiliki kontrol penuh atas infrastruktur milik perusahaan kita.

Sehingga kita bisa menginstal, melakukan konfigurasi, dan mengelola aplikasi  yang ingin kita gunakan. Selain itu, penyimpanan atau backup data yang dikelola sendiri dapat kita akses kapan dan dimanapun dibutuhkan, selama masih terhubung dengan jaringan internet.

Kemudian, jika kita membutuhkan networking yang lebih bagus atau storage yang kapasitasnya lebih besar lagi bisa dilakukan scale up dan scale down. Kita dapat langsung menghubungi penyedia layanan IaaS untuk mengupgradenya atau Anda juga dapat melakukan upgrade sendiri melalui platform IaaS pilihan Anda. Tentunya dengan ketentuan dari masing-masing penyedia layanan IaaS tersebut.

Oleh karena itu, waktu yang tepat sebuah perusahaan untuk bisa menggunakan layanan IaaS ini dapat dilakukan saat penilaian kesiapan karyawan dan kondisi finansial perusahaan yang sudah stabil. Karena untuk dapat menerapkan IaaS, selain butuh biaya kita harus memiliki pengetahuan dan skill tentang IT, seperti dalam mengelola operating system, networking serta memiliki pengalaman tentang VMware. Sebagai salah satu cloud provider yang ada di Indonesia, Zettagrid menyediakan solusi cloud computing yang Anda butuhkan. Terutama dalam layanan Infrastructure as a Service (IaaS). Dan tidak perlu diragukan lagi jaminan kualitasnya, karena kami telah memiliki sertifikasi mulai dari ISO 270001, ISO 9001, PCI DSS, VMware, Zerto, Veeam dan PSE Kominfo Republik Indonesia. untuk mengetahui informasi lebih lengkap lagi silahkan hubungi kami melalui email ke sales@zettagrid.id

Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud

 


Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud

The retail landscape has been in a continuous state of flux for well over 20 years. From the threat of large chain stores to recent advances in mobile technology and the rise of eCommerce sites, retailers have had to adapt in response to a variety of trends and innovations in order to attract consumer attention. One of the most common ways businesses are navigating these changes is by transitioning to digitalization in selling & transactions. Digitalization can both provided online and also in store, to bring new experience to customers.

There are many benefits to digitalize your store in the short and long term that make the process worthwhile. For the short term, the most obvious benefit of taking your store online is that you’ll still be able to generate sales under government restrictions on in-person activity due to Covid-19.

While we don’t know what the world will look and feel like post-COVID, diversifying your business now is a smart move to make. Having more than one way to reach your customers and generate revenue will likely benefit you for years to come.

If you own a brick-and-mortar business and are unsure about whether to jump online, you can find out more in the webinar “Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud” with our expert Hendy Rusli, COO of WGS Hub and Aditya Irawan, Cloud Consultant of Zettagrid Indonesia.

Event Details:

Thursday, 14 July 2022

from 2.00-4.00PM

Link to Register:

LIVE from Zoom

Reserve your slot and get a chance to win FREE Shopping Vouchers, Special Promos, and Get an e-certificate.

Disaster Recovery using Veeam Solutions

Disaster Recovery using Veeam Solutions

Maintaining the availability of a business is one of the critical factors that most companies should pay attention. If the business process suddenly stopped, even just for a few seconds, we can’t imagine how many data transactions will be impacted.

To prevent this from happening, we need to maximize the availability of our business, one of which is by implementing a Disaster Recovery solution.

What is a Disaster Recovery? How does Disaster Recovery work? What kind of Disaster Recovery solution that’s suitable for my business? Check out the full explanation in the webinar “Disaster Recovery using Veeam Solutions“, which will feature Teddi Suryadi, as a Cloud Consultant in Zettagrid Indonesia.

Event Details:

Day: Wednesday, 15 June 2022

Time: 2.00–4.00 PM

Link to register:

LIVE from Zoom.

Reserve your slot and get a chance to win FREE Shopping Vouchers, special promos, and get an e-certificate.

Penggunaan Cloud Computing Pada Dating Apps

Dating Apps

Penggunaan Cloud Computing Pada Dating Apps

Semenjak adanya pandemi, aktifitas manusia memang mengalami banyak perubahan. Salah satunya bagaimana cara manusia untuk mencari pasangan atau kenalan baru. Dengan situasi seperti ini, masyarakat mulai memanfaatkan adanya teknologi dating apps atau aplikasi kencan yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence untuk menemukan match/pasangannya. Saat ini banyak sekali dating apps yang bermunculan, dari mulai Tinder, Bumble, Happn, dan masih banyak yang lainnya. Pada tahun 2021, Tinder sebagai platform dating apps yang paling sering di download di Indonesia melakukan riset yang menunjukan terjadi peningkatan aktifitas swipe/match yang signifikan sebanyak 130 kali lipat dari tahun sebelumnya.

Tentunya pengguna bukan hanya menginginkan hasil match yang tepat tetapi juga mengharapkan aplikasi yang reliable ketika digunakan. Sehingga bisnis dating apps ini pun dapat bersaing dengan aplikasi serupa. Untuk itu dibutuhkan cloud computing untuk membantu dating apps untuk mengembangkan bisnisnya. Lalu layanan apa saja yang bisa diaplikasikan untuk bisnis dating apps ini?

  1. Virtual Data Center (VDC)

Layanan VDC dapat digunakan sebagai cloud infrastruktur pilihan yang berfungsi sebagai server aplikasi, load balancer, database server dan resource lainnya. VDC memudahkan pembuat aplikasi untuk melakukan pengembangan fitur, selain itu dengan kemampuan scalablenya, aplikasi dapat mengatur storage sesuai dengan kebutuhannya karena dapat di scale up dan down dengan mudah. Selain itu dengan VDC sisi keamanan aplikasi yang berjalan terjamin dengan adanya virtual firewall yang include didalamnya (bersifat free). Dengan begitu, biaya yang akan dikeluarkan juga menjadi lebih efisien.

  1. Disaster Recovery (DR)

Kenyamanan pelanggan merupakan hal yang harus diperhatikan para pengusaha aplikasi kencan. Dengan banyaknya aktifitas yang terjadi di aplikasi, dibutuhkan solusi Disaster Recovery (DR) untuk mencegah terjadinya kehilangan data serta meminimalisir down time yang terjadi sehingga membuat user tetap nyaman Ketika memakai aplikasi. Di Zettagrid, kami menawarkan solusi DR dengan berbagai fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yaitu Veeam Replication, dan VCAV, SecondSite DR. Veeam Cloud Connect Replication merupakan solusi DR dengan teknologi dari Veeam software. layanan ini menggunakan metode VMsnapshot(scheduled) dengan resiko kehilangan data (RPO) mulai dari 60 menit. Solusi DR pilihan selanjutnya adalah VCAV yang merupakan teknologi replikasi keluaran VMware. Layanan ini menggunakan metode scheduled replication dengan resiko kehilangan data (RPO) mulai dari  30 menit. Yang terakhir adalah Secondsite DR dari Zerto. Layanan ini menggunakan metode data journaling (continuous replication) dengan resiko kehilangan data (RPO) mulai dari 3 detik.

  1. Cloud Backup

Bisnis aplikasi kencan pasti memiliki focus terhadap database user.  Maka dari itu aplikasi seperti ini membutuhkan cloud backup untuk menjaga dari kehilangan data. Cloud backup ini akan menjamin ketersediaan data user baik dari akitivitas human error, kegagalan infrastruktur, ataupun dari aktivitas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

  1. Cloud Storage

Sedangkan cloud storage (s3 storage) dapat digunakan sebagai penyimpanan unstructured data seperti video, gambar, audio, dan lain-lain dengan harga yang lebih terjangkau sehingga dapat menghemat storage yang digunakan pada Virtual server/Virtual data center yang anda gunakan.

Zettagrid Indonesia sebagai cloud provider lokal dengan lokasi data center di Indonesia menawarkan berbagai layanan diatas dengan harga yang kompetitif dan pasti. Selain itu Zettagrid juga memiliki support lokal yang siap membantu bisnis anda 24×7 tanpa proses ticketing yang rumit dan memakan waktu eskalasi yang lama. Hubungi kami disini atau e-mail kami ke sales@zettagrid.id untuk penawaran dan informasi lebih lanjut.