Posts

Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud

 


Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud

The retail landscape has been in a continuous state of flux for well over 20 years. From the threat of large chain stores to recent advances in mobile technology and the rise of eCommerce sites, retailers have had to adapt in response to a variety of trends and innovations in order to attract consumer attention. One of the most common ways businesses are navigating these changes is by transitioning to digitalization in selling & transactions. Digitalization can both provided online and also in store, to bring new experience to customers.

There are many benefits to digitalize your store in the short and long term that make the process worthwhile. For the short term, the most obvious benefit of taking your store online is that you’ll still be able to generate sales under government restrictions on in-person activity due to Covid-19.

While we don’t know what the world will look and feel like post-COVID, diversifying your business now is a smart move to make. Having more than one way to reach your customers and generate revenue will likely benefit you for years to come.

If you own a brick-and-mortar business and are unsure about whether to jump online, you can find out more in the webinar “Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud” with our expert Hendy Rusli, COO of WGS Hub and Aditya Irawan, Cloud Consultant of Zettagrid Indonesia.

Event Details:

Thursday, 14 July 2022

from 2.00-4.00PM

Link to Register: bit.ly/TechVerseJul22

LIVE from Zoom

Reserve your slot and get a chance to win FREE Shopping Vouchers, Special Promos, and Get an e-certificate.

Mengapa Backup Data NAS Lebih Baik di Cloud?

backup data NAS

Mengapa Backup Data NAS Lebih Baik di Cloud?

Menjaga data agar tetap aman bukan hal yang mudah bagi beberapa perusahaan. Terkadang, ancaman kehilangan dapat terjadi dan risiko pun tidak dapat terhindari. Akibatnya, penyimpanan dalam jumlah lebih sering kali disiapkan oleh perusahaan untuk memenuhi kapasitas data yang kian meningkat. Salah satunya dengan memanfaatkan Network Attached Storage (NAS).

Seperti dilansir pada artikel sebelumnya, penggunaan NAS sudah tidak lagi asing di mata perusahaan, baik Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun perusahaan besar. Selain dimanfaatkan untuk menyimpan dan melakukan backup file, NAS juga dapat dialih fungsikan untuk banyak hal, misalnya sebagai file server, virtualisasi, web-server, video surveillance, sinkronisasi data, dan banyak lagi.

Karena banyaknya fungsi dan pemanfaatan NAS tersebut, banyak pelaku usaha tidak hanya memanfaatkan satu NAS saja. Satu hardisk hingga NAS lebih pun diinvestasikan untuk memenuhi kapasitas pertumbuhan datanya. Padahal jika Anda pikirkan, hal ini tentu lebih tidak efisien dan ancaman kehilangan data seperti kerusakan sistem, human error, serangan siber, hingga pencurian hardisk atau NAS, masih tidak terlepas dari penggunaan tersebut.

Lantas, apa solusi yang tepat untuk lindungi data di NAS?

Cloud untuk Lindungi Data di NAS

Memanfaatkan solusi Cloud Backup bisa menjadi pilihan bagi perusahaan yang ingin melindungi datanya di NAS. Dengan menyalin data di lokasi off-site, perusahaan pun tidak perlu lagi khawatir akan risiko yang mungkin terjadi ketika data hilang.

Memiliki kemampuan mencadangkan data yang bisa dijadwalkan baik per-hari, per-minggu, hingga per-bulan, Cloud Backup dikenal sebagai solusi yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan solusi backup tradisional lainnya. Perusahaan juga tidak perlu lagi berinvestasi hardware untuk memenuhi pertumbuhan data, karena penyimpanan Cloud Backup dapat diskalabilitaskan sesuai dengan kapasitas data yang dimiliki oleh perusahaan.

Manfaat Cloud Backup untuk Data NAS

1. Melindungi data dari kerusakan penyimpanan fisik

Seperti yang dikatakan sebelumnya, mencadangkan data di cloud berarti Anda menyimpan salinan data di lokasi off-site. Alhasil, data yang dicadangkan tetap akan terlindungi ketika terjadi kerusakan fisik pada penyimpanan utama, NAS, atau pada sistem IT perusahaan.

2. Aman dari ancaman bencana alam

Begitu pula ketika perusahaan Anda dilanda bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran. Meskipun sistem IT perusahaan mengalami kerusakan akibat kendala tersebut, data yang dicadangkan ke cloud tetap terlindungi tanpa terjadi kerusakan atau corruption. Bahkan, perusahaan masih bisa memulihkan datanya dari cloud untuk mengganti data yang rusak atau yang hilang.  

3. Terhindar dari ancaman Human Error

Meskipun sudah sering terjadi, namun ancaman human error seperti menghapus data secara tidak sengaja masih tidak dapat dihindari, baik di penyimpanan lokal utama atau di NAS. Akibatnya, aset data menghilang dan berbagai risiko pun dapat ditemui oleh perusahaan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir akan ancaman ini ketika mencadangkan data ke cloud. Karena dengan cloud, data yang dicadangkan akan terlindungi dari ancaman apapun, sekalipun penghapusan data secara tidak sengaja.

4. Pengguna masih dapat mengakses data yang sudah dicadangkan lama

Mencari data yang sudah disimpan lama seperti berhari-hari, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun lalu memang mewalahkan. Apalagi jika data yang disimpan tertimbun dengan data lainnya, atau corrupt akibat penyimpanan data fisik mengalami kerusakan, pastinya pencarian data sudah pasti terkendala.

Berbeda halnya bila Anda memanfaatkan Cloud Backup. Dengan solusi satu ini, data yang dibackup sudah pasti terlindungi dari kerusakan hardware dan bencana. Selain itu, kapasitas penyimpanannya yang fleksibel dan bisa diskalabilitaskan memudahkan perusahaan untuk memenuhi kapasitas penyimpannya. Sehingga, data yang sudah dibackup sejak lama seperti beberapa hari, bulan, maupun tahun lalu masih dapat diakses pengguna.

5.  Alokasi anggaran lebih efisien

Bila Anda memanfaatkan penyimpanan atau solusi backup lokal seperti hardisk atau NAS, investasi hardware sudah pasti diperlukan oleh perusahaan. Terlebih, bila penyimpanan backup lokal sudah tidak lagi memenuhi kapasitas jumlah data, Capital Expenses tentu akan dikeluarkan perusahaan untuk pembelian hardware lebih seperti hardisk atau NAS. 

Berbanding terbalik jika perusahaan memanfaatkan Cloud Backup. Dengan solusi satu ini, alokasi anggaran perusahaan dapat dijalankan secara efisien mengingat perusahaan hanya perlu membayar biaya langganan cloud tanpa disertai investasi hardware apapun.

Memanfaatkan Arupa Object Storage

Cloud Backup seperti Arupa Object Storage bisa menjadi solusi untuk perusahaan yang ingin melindungi data NAS dari ancaman kehilangan. Kompatibel dengan S3 Protocol yang dapat digunakan dengan berbagai aplikasi, Arupa Object Storage dapat menjadi solusi untuk berbagai keperluan perusahaan. Salah satu contohnya ialah untuk backup data NAS.

Zettagrid Indonesia merupakan penyedia layanan cloud lokal Infrastructure as a Service (IaaS) berupa Virtual Data Center (VDC), Virtual Server, Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), dan lain-lain. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Object Storage Mencegah Risiko Ransomware, Bagaimana Caranya?

mencegah risiko ransomwareObject Storage Mencegah Risiko Ransomware, Bagaimana Caranya?

Pernah terbayang jika bisnis Anda diserang ransomware? Pastinya ini akan membuat perusahaan ketar-ketir mengingat akses ke sistem dan data bisnis tiba-tiba terenkripsi. Apalagi jika data tersebut berhubungan langsung dengan operasional dan layanan pelanggan, bisa-bisa kedua sistem ikut terhenti hingga  berdampak kepada kerugian serta turunnya reputasi perusahaan.

Dari pada menunggu itu terjadi, alangkah baiknya bisnis mempersiapkan solusi yang tepat untuk mencegah risiko ransomware. Memanfaatkan Object Storage untuk menyimpan data backup bisa menjadi pilihan untuk perusahaan, apabila telah memiliki aplikasi atau solusi backup untuk mencadangkan data.

Dengan menempatkan data backup di Object Storage, bisnis tidak hanya dapat meminimalisir kehilangan data akibat human error, tetapi juga mencegah risiko ransomware yang dapat terjadi kapan saja.

Baca juga: Cara Menentukan Object Storage untuk Bisnis Anda

Lalu, mengapa bisnis perlu menggunakan Object Storage untuk melindungi data dari ransomware?

mencegah risiko ransomware

(Sumber: glegorly dari Getty Images Signature)

Teknologi saat ini telah cukup berkembang, begitu pula kemampuan para penggunanya. Terkadang, berkembangnya kemampuan ini sering dijadikan segelintir orang untuk berbuat jahat. Salah satunya saja pelaku serangan siber ransomware.

Di masa kini, kasus pelaku ransomware tidak hanya menargetkan sistem dan data utama bisnis saja, tetapi data backup pun ikut diincar. Mereka tahu, dengan menargetkan  data backup selain data produksi ini, akan memungkinkan mereka untuk menginfeksi dan melumpuhkan sistem secara keseluruhan. Ketika data backup bisnis mulai disusupi, pelaku memiliki lebih banyak ruang dan pengaruh untuk memaksa korban membayar tebusan.

Memanfaatkan Object Storage dengan fitur Object Lock bisa menjadi pilihan untuk bisnis dalam melindungi data backupnya. Dengan fitur satu ini, data backup yang telah tersimpan di Object Storage tidak mudah diubah atau dihapus hingga waktu tertentu oleh berbagai pihak. Sekalipun oleh tim departemen IT Anda.

Baca juga: Keunggulan Object Storage untuk Backup Data

Apa itu Object Lock pada Object Storage?

Menurut Backblaze.com, Object Lock merupakan fitur perlindungan untuk data backup di Object Storage yang bertujuan untuk mencegah perubahan maupun penghapusan file oleh pihak manapun. Untuk menggunakan fitur pada Object Storage satu ini, bisnis harus memiliki aplikasi backup tertentu yang kompatibel dengan S3 Browser, seperti salah satunya Veeam Backup. Jadi, jika bisnis Anda memiliki aplikasi backup tersebut, bisnis dapat mengaktifkan Object Lock dan menentukan lama waktu suatu object yang harus dikunci pada Object Storage.

Object Lock memungkinkan Anda untuk menyimpan Object menggunakan penulisan apapun. Artinya setelah ditulis, data tidak dapat diubah atau dihapus untuk jangka waktu tertentu. Tidak perlu khawatir akan adanya manipulasi, penyalinan, enkripsi, perubahan, atau penghapusan file selama waktu tersebut, karena Object Lock mampu mencegah siapapun untuk melakukan beberapa hal tadi, termasuk pemilik file hingga pelaku serangan ransomware.

Perlukah menggunakan Object Lock pada Object Storage untuk mencegah risiko ransomware?

Menggunakan Object Lock untuk melindungi data dan file Anda, berarti tidak seorang pun dapat mengedit, mengenkripsi, dan menghapus keduanya. Itulah mengapa, memanfaatkan fitur ini sangat penting untuk meminimalisir risiko serangan ransomware, mengingat data yang tersimpan tidak bisa disentuh oleh pihak manapun, termasuk pemilik data dan pelaku ransomware. Dengan demikian, fitur satu ini memberikan perlindungan yang sangat efektif terhadap risiko ransomware.

Arupa Object Storage dilengkapi fitur Object Lock untuk mencegah risiko ransomware

Arupa Object Storage (AOS) menyediakan fitur Object Lock untuk membantu Anda melindungi data backup dari serangan ransomware. Kompatibel dengan S3 Browser, ini memudahkan bisnis yang telah memiliki solusi backup dengan kompatibilitas yang sama untuk menyimpan data backup-nya di AOS. Sehingga, Anda dapat dengan mudah menciptakan data backup yang “immutable” atau tidak dapat diubah, dan mencegah risiko ransomware.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Arupa Object Storage atau solusi cloud lainnya, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

 

Apa Solusi Cloud yang Tepat Untuk Manajemen IT Bisnis?

cloud untuk bisnis

Apa Solusi Cloud yang Tepat Untuk Manajemen IT Bisnis?

Menjaga perkembangan bisnis tidak semudah yang dibayangkan. Pikirkan saja, saat bisnis berkembang pasti ada sistem internal perusahaan lain yang juga ikut meningkat. Contohnya, sistem aplikasi, manajemen data, hingga infrastruktur IT lainnya. Bila permintaan infrastruktur IT ini terus meningkat, kapasitas tambahan pasti diperlukan. Apalagi jika bisnis masih menggunakan sistem IT tradisional, investasi lain untuk pemeliharaan dan penambahan server tentu akan dilakukan bisnis untuk menunjang infrastruktur IT.

Oleh karena itu, solusi lain pun diperlukan demi mempertahankan perkembangan bisnis dan menekan anggaran manajemen IT. Salah satunya dengan menggunakan solusi teknologi seperti Cloud Computing.

Pengertian Cloud Computing

cloud untuk bisnis

(Sumber: Denis Isakov dari Getty Images Pro)

Secara sederhana, cloud dalam istilah teknologi merupakan pengelompokkan banyak server di dunia internet yang mempunyai lokasi di banyak tempat. Namun, secara harfiah Cloud Computing berarti Komputasi Awan dengan ‘Awan’ yang merupakan metafora dari pengembangan infrastruktur berbasis internet. Jadi dalam kata lain, Cloud Computing adalah komputerisasi sebuah teknologi dan layanan yang berbasis internet seperti penggunaan aplikasi, penyimpanan file, database, dan sebagainya.

Cloud Computing memiliki berbagai manfaat yang dapat ditawarkan kepada bisnis, di antaranya:

  • Cloud mampu meningkatkan skalabilitas perusahaan.
  • Kapasitas penyimpanannya lebih fleksibel.
  • Pelanggan tidak perlu melakukan pemeliharaan dan peningkatan hardware.
  • Manajemen data bisnis lebih terstruktur dan dikelola dengan aman.
  • Lebih efisien karena pelanggan tidak lagi perlu membeli hardware.
  • Memiliki fitur backup dan restore.

Lalu,  apa saja jenis cloud computing?

Jenis Cloud Computing untuk Bisnis

1. Private Cloud

cloud untuk bisnis

(Sumber: user225590051k dari Freepik)

Secara umum Cloud Computing terbagi ke dalam dua bagian, yaitu Private Cloud dan Public Cloud. Private Cloud merupakan salah satu jenis cloud yang memiliki kemampuan scalability dan self service, namun arsitekturnya bersifat pribadi dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan single organization.

Tak hanya itu, Private Cloud juga merupakan single-tenant environment yang berarti bahwa organisasi yang menggunakan layanan tersebut tidak berbagi resource dengan organisasi lainnya. Cloud deployment satu ini bisa saja memiliki resource dan infrastruktur yang sudah ada di Data Center bisnis tersebut atau pada infrastruktur yang disediakan oleh penyedia layanan cloud. Pada beberapa kasus, single-tenant environment  diaktifkan dengan memanfaatkan virtualization software. Namun pada kasus lainnya, Private Cloud dan resource disediakan hanya untuk satu pengguna.

2. Public Cloud

cloud untuk bisnis

(Sumber: akephoto88755 dari Freepik)

Sementara Public Cloud merupakan kumpulan server fisik yang di-hosting di Data Center, di mana masing-masing server dirancang untuk menjalankan satu fungsi. Misalnya, satu node didedikasikan untuk menyediakan penyimpanan ke cloud, sementara node lainnya menangani komputasi, atau fungsi lainnya.

Kata Public Cloud dapat diartikan bahwa banyak pengguna yang berbagi platform cloud yang sama. Namun, masing-masing pengguna memiliki Virtual Machine (VM) dan setiap VM dipisahkan secara logical, sehingga tidak membahayakan atau bersinggungan dengan konfigurasi pengguna lain.

Public Cloud menjadi salah satu cloud deployment yang dapat dipertimbangkan oleh bisnis saat ini, mengingat sistem cloud satu ini dianggap bisa menjawab hampir seluruh permasalahan IT, seperti dari pengguna individu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bisnis Startup, hingga perusahaan berkembang yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja infrastruktur IT mereka.

Di lain hal, Public Cloud memiliki pendekatan yang berbeda dengan detail di antaranya:

  • Semua sistem dan aplikasi yang dikelola masuk ke dalam satu Unified Pool Resource. Ini berarti, ada beberapa server yang saling terintegrasi untuk membagi workload setiap server. Sehingga, ketika terjadi failure di salah satu server tersebut, aplikasi yang dihost akan tetap berjalan normal. Hal ini terjadi mengingat semua resource saling terintegrasi di antara beberapa server.
  • Di sisi lain, setiap Guest OS (pengguna) pada Public Cloud juga mendapatkan resource komputasi yang dialokasikan secara khusus. Jadi, ketika server mengalami traffic yang tinggi di salah satu Guest OS, maka tidak akan berdampak kepada Guest OS lainnya.

Apakah Zettagrid Indonesia menyediakan Private Cloud dan Public Cloud?

Sebagai salah satu penyedia layanan Cloud Infrastructure as a Service (IaaS), Zettagrid Indonesia menyediakan Private Cloud dan Public Cloud untuk membantu manajemen infrastruktur IT bisnis. Adapun beberapa penggunaan Private Cloud dan Public dari Zettagrid Indonesia, ialah sebagai berikut:

1. Contoh Kasus Penggunaan Private Cloud

  • Mengamankan data bisnis

Dalam suatu organisasi, memang data seperti berkas karyawan, email, sistem customer relationship, berbagai desain produk, proposal, dan lainnya, menjadi aset berharga yang harus dijaga oleh bisnis. Dari pada harus menghadapi tantangan keamanan berbagai informasi tersebut, bisnis dapat menyimpan dan mengelola datanya di Data Center kelas dunia dengan sistem Private Cloud yang terintegrasi infrastruktur VMware.

  •  Efisiensi manajemen IT

Saat menggunakan sistem IT tradisional, bisnis pasti lebih banyak melakukan pemeliharaan dan peningkatan server, adminitrasi SAN, hingga kehilangan focus untuk mengalokasikan waktu untuk mengelola layanan IT bisnis. Namun ketika Anda menggunakan Private Cloud Zettagrid, Anda tidak perlu lagi melakukan hal tersebut, karena cloud kami lebih fleksibel dan scalable.

  • Kebijakan BYOD

Menerapkan sistem Bring Your Own Device (BYOD) memang dapat meningkatkan efisiensi bisnis, tetapi di sisi lain sistem ini juga dapat memebebankan manajemen infrastruktur IT bisnis apabila workload dan sistem kolaboratif bisnis dihost di sistem tradisional. Namun, semua bisa diatasi dengan membangun Private Cloud untuk mengurangi waktu penerapan layanan baru dan meningkatkan kecepatan akses aplikasi.

2. Contoh Kasus Penggunaan Private Cloud

  • Hosting aplikasi

Mulai dari blog, website perusahaan, ecommerce, hingga server game, tentu memiliki lingkungan hosting yang kompleks bagi bisnis. Bila kapasitas server meningkat karenanya, bisnis pasti akan melakukan peningkatan dan pemeliharaan server secara berkala. Hal ini tentu tidak efisien untuk manajemen IT bisnis. Oleh karena itu, solusi seperti Public Cloud bisa menjadi pilihan bisnis untuk kebutuhan tersebut.

Dengan menempatkan aplikasi pada lingkungan yang fleksibel dan scalable, hosting aplikasi tidak lagi membutuhkan sumber daya lebih untuk pemeliharaan dan peningkatan server bisnis.

  •  Hosting SaaS

Apakah bisnis Anda mengembangkan aplikasi Software as a Service (SaaS) atau layanan yang perlu dihost di lingkungan dengan visibilitas dan kontrol tingkat tinggi? Jika ya, tentu Public Cloud bisa menjadi solusi manajemen IT bisnis Anda tersebut. Dengan menawarkan akses langsung ke rangkaian sistem seperti VMware, Public Cloud memungkinkan Anda mengakses SaaS dengan manajemen tingkat tertinggi.

Itulah beberapa hal tentang solusi cloud untuk manajemen IT bisnis yang perlu diketahui. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai solusi cloud Zettagrid, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

 

VMware vSAN untuk Virtualisasi Data Center

virtualisasi data center

VMware vSAN untuk Virtualisasi Data Center

Virtualisasi data center sangat umum untuk dimanfaatkan oleh berbagai bisnis di masa kini. Banyaknya perusahaan yang kian menyadari urgensi akan kebutuhan server penyimpanan data secara digital, menjadikan virtualisasi sebagai solusi bisnis mengingat sistem ini lebih efisien, fleksibel, dan ekonomis untuk alokasi anggaran IT. Tak heran, kini banyak penyedia layanan yang menyediakan solusi Virtual Data Center (VDC) untuk bisnis di masa remote working seperti sekarang.

Namun, memanfaatkan virtualisasi data center ternyata juga bisa mendatangkan tantangan terkait skalabilitas dan kompleksitas operasional. Bila bisnis saja tidak bisa menanganinya, tentu ini akan menjadi masalah bagi manajemen infrastruktur IT Anda. Oleh sebab itu, menggunakan arsitektur cloud yang baik sangat penting untuk mengelola sistem virtual infrastruktur IT Anda. Sehingga, bisnis pun masih dapat mencapai fleksibilitas dan skalabilitas infrastruktur IT sesuai harapan. Salah satunya, dengan memanfaatkan VMware vSAN.

Apa itu VMware vSAN?

virtualisasi data center

(Sumber: VMware)

Salah satu cara untuk memahami vSAN adalah dengan membandingkannya dengan hyperconvergence. Bila melihat sistem IT tradisional, Anda pasti tahu bila arsitekturnya menggunakan komponen terpisah untuk komputasi (CPU dan RAM), penyimpanan dan jaringan. Hal ini kontras dengan hyperconvergence yang mengonsolidasikan komputasi, penyimpanan, dan jaringan ke dalam arsitektur tunggal yang efisien dan dikelola melalui perangkat lunak.

Demikian pula dengan vSAN, yang menggabungkan semua kapasitas penyimpanan yang tidak digunakan ke dalam lingkungan virtual yang Anda kelola. Anda bisa menginstall vSAN di masing-masing virtual machine (VM) atau memasukkannya ke dalam firmware penyimpanan di penyedia layanan. Seperti infrastruktur hyperconverged (HCI), vSAN juga berjalan di server x86. Dengan demikian, vSAN dapat mengurangi kebutuhan infrastruktur IT perusahaan seperti hardware penyimpanan.

Kenapa bisnis perlu mempertimbangkan vSAN?

VMware vSAN memudahkan infrastruktur IT Anda untuk beralih ke sistem cloud hybrid. Dengan infrastruktur dan operasi yang konsisten di seluruh cloud, tim IT dapat mempercepat operasi dan inovasi bisnis Anda. Selain itu, vSAN juga mengintegrasikan VMware Tanzu untuk menyediakan platform penyimpanan tunggal untuk VM dan kontainer. Terintegrasi penuh dengan VMware vSphere dan VMware Cloud Foundation, vSAN dapat memberikan model operasional cloud untuk virtualisasi data center bisnis Anda.

Bila bisnis Anda memanfaatkan Object Storage, vSAN juga mengintegrasikan arsitektur layanan tersebut untuk mendukung aplikasi apapun. Dengan demikian, vSAN dapat memberikan bisnis manfaat berikut terkait penggunaan Object Storage:

  • Lebih mudah menerapkan, mengoperasikan, dan mengelola manajemen IT Anda. Hal ini karena vSAN terintegrasi vSphere dan VMware vCenter.
  • Mendapat dukungan untuk teknologi penyimpanan terbaru, termasuk server semua-NVMe dan vSAN melalui RDMA untuk aplikasi yang sangat penting.
  • Memperluas infrastruktur VMware hyper converged (HCI) secara berbeda ke penyimpanan eksternal melalui VMware vSphere Virtual Volumes.

Tak hanya Object Storage, bisnis juga dapat memanfaatkan VMware vSAN untuk beberapa penggunaan, seperti:

1. Menjalankan sistem mixed workloads

Mengerahkan banyak anggaran dan waktu seringkali dilakukan oleh beberapa bisnis demi mempertahankan berbagai workload di perusahaannya. Alasannya tentu ialah karena hardware khusus yang dimanfaatkan infrastruktur IT tradisional diaplikasikan pada berbagai lingkungan yang mahal dan kompleks untuk pemeliharaan.

Padahal, VMware vSAN dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah manajemen workload tersebut. Dengan mengkonsolidasikan mixed workload seperti aplikasi penting bisnis dan infrastruktur desktop virtual (VDI) ke dalam satu klaster lingkungan HCI, vSAN dapat membantu perusahaan mengefisienkan manajemen dan overhead operasional selama pengembangan dan pemeliharaan workload

2. Pengembangan Remote Office

Dengan memanfaatkan VMware vSAN untuk virtualisasi data center, perusahaan dapat memanfaatkan sistem kerja kolaboratif untuk menurunkan total cost of ownership (TCO) pada sistem remote office. Selain itu, menerapkan vSAN pada dua atau lebih host fisik melalui server x86 standar industri juga dapat membantu perusahaan menghindari investasi hardware yang mahal. Lalu, bagaimana penerapannya dengan sistem remote working?

Tenang! Administrator IT maupun manajemen tidak perlu menginvestasikan alat terpisah untuk penerapan remote working. Dengan kata lain, bisnis dapat dengan mudah mengontrol layanan penting seperti HA, performance, dan konsumsi kapasitas dari vSphere yang terpusat dan ramah pengguna.

3. Disaster Recovery

Tidak memiliki solusi Disaster Recovery bisa membuat bisnis rentan terhadap kerugian yang ditimbulkan setelah bencana. Sekalipun, Anda menggunakan sistem fisik serupa di lokasi pemulihan dan produksi untuk mendukung pemulihan data dan failure pada aplikasi setelah bencana, proses ini tetap akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Memanfaatkan sistem virtual dapat meminimalisir penggunaan hardware dari aplikasi dan infrastruktur IT di lokasi Disaster Recovery dan produksi. Meski demikian, Anda tetap masih membutuhkan manajemen penyimpanan untuk menangani file VM.

Menggunakan VMware vSAN dapat memanfaatkan jalur input/output yang dioptimalkan di hypervisor ESXi untuk menyederhanakan manajemen situs, terutama untuk situs yang memiliki sedikit atau tanpa akses administrator IT seperti lokasi Disaster Recovery. Dengan demikian, virtualisasi data center untuk kebutuhan Disaster Recovery jauh lebih efisien bila dibandingkan dengan penggunaan hardware fisik.

Itulah beberapa hal mengenai VMware vSAN untuk kebutuhan virtualisasi data center. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kebutuhan cloud, Anda dapat mengkonsultasikannya bersama kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

 

Cara Cloudflare Tingkatkan Performa Aplikasi Bisnis

Cloudflare aplikasi bisnis

Cara Cloudflare Tingkatkan Performa Aplikasi Bisnis

Berkembangnya era digital seperti sekarang, telah menjadikan aplikasi sebagai teknologi yang umum digunakan oleh berbagai bisnis. Dengan mengimplementasikan sistem digital tersebut, bisnis kini lebih mudah untuk memberikan informasi, inovasi, maupun layanan kepada publik maupun konsumen.

Namun demikian, tak sedikit pula bisnis yang awam tentang keamanan dan peningkatan performa aplikasi. Padahal dalam pengimplementasiannya, sistem keamanan sangat dibutuhkan untuk meminimalisir serangan siber seperti Distributed Denial of Service (DDoS) pada aplikasi bisnis. Dari sinilah, solusi pun diperlukan dalam mengamankan dan meningkatkan performa sistem aplikasi bisnis. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Cloudflare.

Apa yang dimaksud dengan Cloudflare?

Cloudflare merupakan salah satu penyedia infrastruktur Content Delivery Network (CDN) yang berfungsi untuk menjaga keamanan dan performa sistem dan aplikasi bisnis. Sebagian fitur Cloudflare dapat diakses dan diinstall secara gratis serta sederhana oleh penggunanya. Namun demikian, fitur gratis ini tentu memiliki keterbatasan dalam pemakaiannya.

Dibandingkan dengan penyedia lainnya, Cloudflare bisa dikatakan sebagai CDN yang lebih unggul mengingat penyedianya yang dapat memberikan layanan secara optimal kepada pelanggan. Beberapa paket yang disediakan oleh Cloudflare berupa Pro, Business, dan Enterprise.

Lalu, mengapa bisnis perlu menggunakan Cloudflare?

  • Melindungi aplikasi bisnis dari ancaman

Pada umumnya, data dari pengguna dan pihak ketiga digunakan Cloudflare untuk memastikan apakah traffic pada aplikasi bisnis merupakan ancaman atau bukan. Jika memang merupakan ancaman, maka sistem akan menghentikannya. Untuk melihat laporan dari masalah ini, Anda bisa mengaksesnya pada dashboard Cloudflare.

  • Memperingati visitor apabila komputer terserang virus

Cloudflare memberikan sistem peringatan kepada visitor apabila komputer terdapat virus dan menyarankan agar visitor membersihkannya terlebih dahulu.

  • Mengurangi penggunaan resource server

Dengan menggunakan Cloudflare, permintaan pada server bisa berkurang dan hal ini tentu akan mengurangi beban server. Contohnya, penggunaan CPU pada hosting. Ketika terjadi lonjakan visitor, beban server akan tetap aman.

  • Meningkatkan performa aplikasi

Cloudflare menyediakan server proxy yang tersebar di beberapa negara serta mampu mengarahkan pengunjung ke server terdekat. Oleh karenanya, kecepatan loading aplikasi bisnis bisa meningkat.

  • Laporan visitor

Cloudflare dapat menampilkan laporan kepada visitor yang dapat membantu mengidentifikasi apakah aplikasinya diakses oleh robot search engine, ancaman, atau traffic dari pengunjung manusia.

Apa saja fitur-fitur unggulan Cloudflare?

  • Firewall

Ingin menentukan visitor mana saja yang bisa mengunjungi website atau aplikasi bisnis Anda dan memblokir alamat IP atau traffic yang mencurigakan dari lokasi tertentu? Fitur Firewall bisa membantu Anda menanganinya. Dengan menyertakan fitur satu ini, Cloudflare dapat melindungi dan mengamankan aplikasi bisnis Anda dari ancaman keamanan.

  • Mirroring

Fitur Cloudflare satu ini memungkinkan beberapa konten yang terposting di situs bisnis Anda akan mirroring ke setiap data center Cloudflare. Oleh karenanya, aplikasi bisnis memiliki performa yang lebih cepat ketika pengunjung berada jauh dari server utama.

  • Analytics

Fitur satu ini berfungsi untuk memonitor segala aktivitas aplikasi pengguna Cloudflare. Adapun aktivitas yang dimonitor berupa asal visitor, jumlah unique visitor, bandwidth yang dimiliki selama 24 jam, dan jumlah permintaan akses yang dikirimkan selama 24 jam terakhir.

  • Caching

Cloudflare juga memiliki fitur caching di waktu dan kondisi tertentu. Fitur satu ini berfungsi untuk menghemat bandwidth hosting pengguna, terutama jika bandwidth pada aplikasi memiliki limit tertentu. Caching bekerja secara dua arah, yaitu ke aplikasi visitor dan ke server.

  • Railgun

Fitur Railgun pada Cloudflare berfungsi untuk meningkatkan performa aplikasi bisnis. Bahkan Cloudflare mengklaim kecepatan aplikasi bisnis bisa meningkat hingga 300%. Meskipun demikian, fitur ini hanya mampu digunakan oleh pengguna Cloudflare berbayar atau jika Penyedia Layanan Cloud yang Anda gunakan memiliki kerjasama dengan Cloudflare.

Itulah beberapa aspek yang dimiliki Cloudflare untuk meningkatkan performa aplikasi bisnis. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut Anda dapat menghubungi kamu di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Cara Menentukan Object Storage untuk Bisnis Anda

menentukan Object Storage

Cara Menentukan Object Storage untuk Bisnis Anda

Secara bahasa, sulit untuk menentukan definisi yang tepat dari Object Storage karena konsep tersebut memiliki arti yang berbeda di dalam setiap organisasi yang menerapkannya. Dalam penjelasannya yang paling mendasar, Object Storage adalah sistem yang menempatkan data bisnis Anda yang tersimpan di dalam sebuah media yang disebut “kolam penyimpanan”. Untuk membantu Anda menentukan object storage dengan tepat, alangkah baiknya jika kita memahami apa pengertian serta manfaatnya.

Tidak seperti sistem penyimpanan lainnya, objek tidak disimpan dalam hierarki dan tidak dapat diletakkan di dalam satu sama lain. Hal ini bisa menjadi manfaat menguntungkan karena beberapa alasan, termasuk untuk mempertahankan kelangsungan bisnis.

Object Storage menawarkan cara yang sederhana untuk mengakses file kapan saja, di mana saja dari perangkat apa pun dengan memanfaatkan jasa dari penyedia layanan cloud. Dalam sistem remote working seperti sekarang, penyimpanan objek dapat menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas bagi organisasi dari semua ukuran.

Selain itu, Object Storage juga dapat secara signifikan mengurangi biaya CapEx seperti pembelian hardware dan mengefisiensikan biaya OpEx seperti listrik, lisensi software, teknisi IT, dan biaya lainnya.

Faktor-faktor yang Harus Dipahami untuk Menentukan Object Storage yang Tepat

Untuk membantu Anda dalam memilih penyedia layanan Object Storage yang dapat memberikan keuntungan dalam segi efisiensi bisnis dan mendukung solusi IT, berikut ada beberapa faktor yang patut untuk dipertimbangkan: 

1. Pastikan untuk Memilih Infrastruktur Object Storage as a Service

menentukan object storage

(Source: SvetaZi from Getty Images)

Sebagian besar penyedia Object Storage mengharuskan Anda untuk menggunakan perangkat keras yang berpemilik, meskipun dalam kenyataannya hal ini tidak selalu benar. Saat  menentukan mana layanan Object Storage terbaik, carilah layanan as-a-Service dan kompatibel dengan protokol S3 pilihan Anda. Hal ini penting untuk dilakukan demi menghilangkan kemungkinan bisnis Anda dari vendor lock in.

Tak hanya itu, arsitektur shared-nothing memungkinkan node untuk ditambahkan dengan mudah, sekaligus memudahkan Anda untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan hingga bilangan exabyte tanpa perlu melakukan pemeliharaan yang kompleks. 

2. Menyediakan Integrasi Cloud Secara Penuh

menentukan object storage

(Source: pinglabel from Getty Images)

Sebagai salah satu alat untuk mendukung solusi IT perusahaan, penting rasanya untuk berfokus pada teknologi Cloud. Cloud adalah bagian dari strategi IT perusahaan yang sedang booming saat ini dan akan terus berlanjut di masa depan.

Solusi publik, pribadi, dan multi-cloud adalah langkah pengelolaan sumber daya, pemanfaatan, dan kepuasan pelanggan yang akan difokuskan seluruhnya di departemen IT perusahaan.

Untuk memanfaatkan kekuatan data secara penuh, penyimpanan juga harus bisa bekerja dengan cepat, sekaligus menjaga agar seluruh data bisa tersedia untuk beberapa aplikasi di seluruh departemen dan beberapa tempat penyimpanan; misalnya, Cloud storage.

3. Kompatibel dengan Berbagai Protokol Penyimpanan

menentukan object storage

(Source: Henrik5000 from Getty Images Signature)

Walaupun Object Storage bisa diaplikasikan dengan layanan streaming, aplikasi medis, hingga solusi backup, ternyata masih banyak aplikasi yang secara default mengakses dan mengelola data berbasis file dan belum siap untuk dipindahkan ke protokol Object Storage.

Maka dari itu, saat mengevaluasi opsi Object Storage, carilah layanan yang kompatibel dengan protokol seperti S3 API dan Cloud Data Management Interface (CDMI). Sehingga, Anda dapat mudah menyimpan dan mengakses data dengan berbagai aplikasi selama didukung aplikasi S3.

4. Tim Support yang siap sedia membantu kapanpun

(Source: MagoStar_Studio from Getty Images)

Terkadang, memang kendala sistem terjadi secara tiba-tiba, dan hal ini tidak bisa dengan mudah untuk dihindari. Begitu pula jika perusahaan sudah didukung dengan sebuah tim yang bertanggung jawab dalam mengelola infrastruktur IT-nya, pasti ada saja kendala dan kebingungan yang terjadi di tengah kebutuhannya. Apabila masalah tak kunjung terselesaikan, tentu hal ini akan berakibat fatal pada produktivitas perusahaan kedepannya.

Sebagai langkah awal untuk memastikan bahwa layanan yang Anda pilih akan berjalan sebagaimana mestinya, pastikan untuk mencari provider dengan layanan support yang siap sedia membantu Anda. Hal ini akan memudahkan Anda untuk mengelola infrastruktur layanan Object Storage sesuai kebutuhan. Dengan responsivitas yang terjamin, perusahaan Anda bisa tetap tenang dan aman mengelola layanan infrastrukturnya. 

5. Kompatibel Untuk Kebutuhan Backup Data Perusahaan

(Source: akuzone from Getty Images)

Sesuai dengan fleksibilitas Object Storage sebagai media penyimpanan, teknologi ini juga bisa digunakan untuk memenuhi strategi backup 3-2-1 bisnis. Bila Anda ingin menggunakan Object Storage untuk kebutuhan backup tersebut, Anda perlu memilih layanan yang kompatibel dengan kebutuhan maupun solusi backup seperti NAS dan aplikasi backup yang digunakan oleh bisnis. Dengan demikian, perusahaan Anda bisa mendapatkan ketenangan dan dengan mudah untuk membackup data kapan saja dan di mana saja.  

Kesimpulan

Itulah tadi beberapa faktor yang patut dipertimbangkan dalam menentukan object storage untuk bisnis Anda. Pilih object storage yang mana sudah terbukti keefektivannya saat ini dan akan berkembang dengan mudah sesuai kebutuhan bisnis Anda di masa mendatang.

Bila Anda memiliki pertanyaan terkait solusi Object Storage, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Keunggulan Object Storage Untuk Backup Data

object storage untuk backup

Keunggulan Object Storage Untuk Backup Data

Saat mengembangkan bisnis, sistem dan data memang menjadi aspek paling vital bagi perusahaan. Dengan memiliki keduanya, perusahaan dapat menentukan atau memutuskan arah bisnis yang sesuai untuk dikembangkan. Itulah sebabnya, memiliki infrastruktur penyimpanan data yang aman sangat kritikal bagi bisnis. Selain untuk menjaga sistem dan data bisnis tetap berjalan, infrastruktur tersebut juga berperan penting untuk menjaga kelangsungan bisnis.

Namun, memiliki infrastruktur penyimpanan data saja tidaklah cukup bila tidak diimbangi oleh strategi perlindungan data. Tanpa strategi tersebut, ancaman kehilangan data seperti Human Error dan serangan siber pastinya akan membayangi bisnis Anda. Maka, untuk menjaga data Anda agar tetap aman, strategi perlindungan data pun perlu diciptakan oleh bisnis. Salah satunya dengan memanfaatkan Object Storage untuk membackup data.

Bila Anda pernah membaca artikel kami sebelumnya, Object Storage menjadi salah satu medium yang dapat memenuhi strategi perlindungan data bisnis Anda. Dengan mereplikasi data Anda dan menyimpannya di Data Center lain, bisnis tidak hanya dapat menyimpan data dan aset pentingnya secara aman, tetapi juga dapat lebih mudah mencadangkan data kapan saja secara otomatis.

Lalu, apa saja sih keunggulan Object Storage untuk backup data?

1. Lebih Efisien

object storage untuk backup

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Ketika mengelola data dalam jumlah besar menggunakan solusi backup lokal, pastinya pemeliharaan secara berkala diperlukan bagi infrastruktur IT Anda agar data dapat terintegrasi dengan baik. Namun, hal ini bukanlah pilihan yang tepat mengingat pemeliharaan infrastruktur hardware yang kompleks membutuhkan investasi serta waktu yang tidak sedikit.  

Oleh sebab itu, menggunakan Object Storage bisa menjadi solusi untuk pencadangan data Anda. Dengan menggunakan jasa penyedia layanan cloud, Anda tidak perlu lagi melakukan pemeliharaan infrastruktur secara berkala. Mengingat penyedia layanan cloud akan melakukan hal tersebut untuk Anda. Sehingga, hal tersebut akan jauh lebih efisien dari segi waktu, sumber daya, dan alokasi anggaran bisnis. 

2. Kapasitas penyimpanan yang scalable

object storage untuk backup

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Beberapa solusi backup memang memiliki aplikasi pencadangan yang baik untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data secara cepat dan andal. Sayangnya, sebagian besar hardware yang digunakan lagi-lagi tidak dapat mengikuti pertumbuhan data yang kian meningkat. Sehingga, bisnis pun mengalami kompleksitas dan biaya tinggi untuk memenuhi kebutuhan kapasitas pencadangan tersebut. 

Namun, jangan khawatir! Object Storage bisa menjadi salah satu solusi untuk permasalahan tersebut, mengingat teknologi ini didesain khusus untuk menyimpan dan mengelola data dengan kapasitas bilangan petabyte. Jadi, Anda tidak perlu cemas lagi ketika harus menskalakan kapasitas backup bisnis, sebab Object Storage dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan lebih cepat dan sederhana. 

3. Backup data jauh lebih fleksibel

object storage untuk backup

(Source: D3Damon from Getty Images Signature)

Saat menggunakan solusi backup tradisional, mungkin Anda merasa kesulitan untuk mengatur jumlah data maupun waktu backup yang tepat. Namun, jika Anda memilih solusi Object Storage untuk membackup data, hal tersebut tentunya tidak lagi ditemui oleh perusahaan.

Sama seperti cloud backup lainnya, Object Storage dapat digunakan untuk backup data Anda kapanpun Anda inginkan. Jika Anda telah menjadwalkan solusi backup data secara harian atau mingguan maupun bulanan, Object Storage akan mereplikasi data Anda dengan lebih cepat dan mudah.

Sebagai penyedia layanan cloud Infrastructure as a Service (IaaS), Zettagrid Indonesia turut menghadirkan solusi backup untuk kebutuhan bisnis Anda, Arupa Object Storage. Dirancang khusus dengan sistem yang High Availability, kapasitas penyimpanan hingga bilangan petabyte, dan kompatibel untuk solusi backup data seperti NAS atau lainnya, Arupa Object Storage siap membantu Anda untuk memenuhi strategi perlindungan data kapanpun dan di manapun.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Mengapa Virtual Data Center Menguntungkan Bisnis?

data center bisnis

Mengapa Virtual Data Center Menguntungkan Bisnis?

Di era modern ini, virtualisasi dan agilitas menjadi indikator utama dalam memajukan bisnis. Dengan memanfaatkan keduanya, bisnis tidak hanya mampu berkompetisi secara digital, tapi kelangsungannya pun dapat berkembang secara optimal dalam jangka panjang. Oleh karena itu, solusi teknologi pun kian diminati oleh berbagai organisasi. Selain karena memanfaatkan virtualisasi, hal tersebut juga turut mempengaruhi agilitas bisnis.

Salah satu teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh bisnis adalah Virtual Data Center. Pada artikel sebelumnya, Virtual Data Center disebut juga sebagai kumpulan dari kapasitas cloud (vCPU, RAM, HDD, dan satu atau lebih IP Public). Dengan kumpulan kapasitas tersebut, Anda dapat membuat virtual mesin dengan konfigurasi yang dibutuhkan dari template public catalog OS yang sudah terpasang atau menginstal OS dari image ISO Anda sendiri.

Selain itu, kapasitas Virtual Data Center (lokal network, NAT, Firewall, Load Balancer, VPN/Metro Ethernet, dan lainnya) serta pengelompokkan virtual mesin ke dalam cluster (vApp) juga dapat disesuaikan tergantung fungsi dan kebutuhan aplikasi bisnis. Dengan demikian, ini akan mendukung virtualisasi dan agilitas bisnis dalam mengembangkan produk, sistem, maupun menyimpan datanya.

Lalu, apa saja yang bisa bisnis rasakan dari Virtual Data Center?

Manfaat Virtual Data Center Bagi Bisnis

1. Manajamen biaya yang mudah dikelola

data center bisnis

(Source: zolak from Getty Images)

Secara umum, membangun data center on-premise memerlukan investasi keuangan yang besar dan berkelanjutan dalam membangun dan memelihara fasilitas, melatih karyawan, akuisisi hardware, dan biaya overhead. Namun hal tersebut tidak berlaku apabila bisnis memanfaatkan Virtual Data Center. Sebab komponen cloud-nya dipelihara dan dioperasikan oleh Penyedia Layanan Cloud, sehingga anggaran IT dapat dikelola secara efektif.

Tak hanya itu, layanan Virtual Data Center juga menyediakan sistem pay-as-you-go atau bayar sesuai penggunaan. Dengan model pembayaran ini, Anda dapat memprediksi pengeluaran operasional Anda dengan lebih akurat dan efektif.

2. Meningkatkan skalabilitas dengan cepat dan mudah

data center bisnis

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Saat melakukan pemeliharaan maupun peningkatan kapasitas data center on-premise, penyediaan server baru bisa memakan waktu mulai dari mingguan, hingga bulanan. Bahkan, menginstall Operating System (OS) dan server atau hardware pun memakan waktu hingga berjam-jam. Akibatnya, operasional pun membutuhkan waktu yang panjang agar bisnis bisa mengoperasikan sistem dan datanya secara optimal.

Dengan Virtual Data Center, Anda lagi-lagi tidak perlu melalui proses yang panjang tersebut. Dengan memvirtualisasikan data center bisnis, Anda dapat menyiapkan server bisnis dengan cepat sesuai template yang telah dikonfigurasikan sebelumnya. Tak hanya itu, penambahan kapasitasnya pun tidak lagi memerlukan pembelian hardware. Dengan demikian, bisnis pun dapat lebih efisien dan efektif untuk menambah kapasitas IT sesuai kebutuhannya.

3. Mempersiapkan bisnis dari risiko downtime

data center bisnis

(Source: AnnuchaCheechang from Getty Images)

Saat menggunakan data center on-premise, berbagai kendala yang mengganggu operasional sistem tentu berisiko menyebabkan bisnis mengalami downtime. Tak heran, banyak organisasi yang memanfaatkan data center on-premise, juga menggunakan daya listrik tambahan untuk memitigasi terjadinya downtime pada infrastruktur tersebut. Meski demikian, memanfaatkan daya listrik tambahan juga membutuhkan manajemen dan anggaran IT yang tak sedikit. Terlebih bila downtime yang dialami selalu rutin terjadi, anggaran pun pastinya akan membengkak seiring waktu.

Menggunakan Virtual Data Center yang High Availability bisa menjadi solusi untuk memitigasi bisnis dari risiko downtime. Dengan mengalihkan traffic pada server yang terkendala ke server lainnya, organisasi tidak perlu khawatir akan terhentinya operasional dan layanan bisnis. Dengan demikian produktivitas bisnis dan kepercayaan pelanggan dapat tetap terjaga.

4. Meningkatkan ketersediaan akses data

data center bisnis

(Source: ktsimage from Getty Images)

Pada dasarnya, Virtual Data Center yang High Availability dibangun pada suatu infrastruktur yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, serta perangkat keras seperti storage, server, dan jaringan yang redundant. Beberapa hal tersebut diperlukan agar sistem cloud dapat bekerja secara optimal selama 24/7. Dengan demikian, ketersediaan akses ke sistem dan data bisnis pun dapat dimiliki oleh bisnis secara fleksibel.

Zettagrid Indonesia berkomitmen untuk menyederhanakan dunia IT yang kompleks dengan platform otomatis. Oleh karena itu, kami membangun lingkungan manajemen yang efisien dengan Virtual data Center VMware’s vCloud, di mana memungkinkan Anda mendapat solusi cloud yang aman dan scalable hingga kapasitas berapapun.  

Cari tahu informasi Virtual Data Center lebih lanjut di sini.

Bila Anda memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi tentang solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id

Bagaimana Meminimalisir Risiko Kehilangan Data Perusahaan?

meminimalisir kehilangan data

Bagaimana Meminimalisir Risiko Kehilangan Data Perusahaan?

Dalam mengembangkan bisnis, ketersediaan data sangat penting bagi perusahaan. Tanpa adanya ketersediaan data, layanan operasional, pengembangan produk, hingga inovasi bisnis tentunya tidak bisa dijalankan secara efektif. Itulah mengapa, banyak bisnis menjadikan data sebagai indikator utama dalam memberlangsungkan perusahaannya.

Namun seiring era digital berkembang, inovasi bukan lagi satu-satunya yang ditemui oleh perusahaan. Beragam ancaman pun kini banyak ditemukan dan menghantui perusahaan seiring bisnis bertransformasi secara digital. Bahkan, ancaman era digital seperti serangan ransomware, hacker, dan overwritten data, bisa mengakibatkan kehilangan data perusahaan hingga menyebabkan kerugian materi. Oleh sebab itu, perlindungan data menjadi hal yang penting untuk dipenuhi agar risiko ancaman kehilangan data perusahaan bisa diminimalisir.

Lalu, bagaimana caranya agar perusahaan dapat memenuhi hal tersebut?

Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai cara untuk meminimalisir risiko kehilangan data perusahaan. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di bawah ini: 

1. Mengontrol Siapa yang Dapat Mengakses Data Tertentu

meminimalisir kehilangan data

(Source: cyano66 from Getty Images Pro)

Ada data yang bersifat publik dan rahasia, tergantung pada tingkat prioritas data. Untuk melindungi data bisnis dari pihak eksternal, maka lakukan pemberian akses kepada orang yang bertanggung jawab terhadap data terkait. 

Misalnya, dalam sebuah perusahaan, pastinya ada banyak divisi dengan masing-masing peran dan fungsinya. Berbagai divisi tersebut tentu juga memiliki data yang harus dikelola sesuai tugas dan tanggung jawab tim. Untuk menghindari terjadinya kebocoran data, manajemen bisa memberikan akses data kepada divisi yang bersangkutan. Sehingga, hal ini akan meminimalisir terjadinya kebocoran data, baik dari pihak eksternal divisi maupun perusahaan.

2. Manfaatkan Fitur Disaster Recovery

meminimalisir kehilangan data

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Serangan siber tentu tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Bisa saja ketika bisnis tengah fokus berkembang, serangan siber mendadak menyerang tanpa ada peringatan apapun. Akibatnya, tidak hanya kehilangan data saja yang bisa terjadi kepada perusahaan. Tetapi, sistem down akibat kerusakan hardware atau infeksi serangan siber, juga bisa dialami jika perusahaan tidak siap menghadapinya.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Memanfaatkan Disaster Recovery bisa membantu bisnis menghadapi risiko tersebut. Dengan memiliki solusi off-premise yang dapat memulihkan data serta sistem perusahaan, Anda tidak perlu lagi cemas akan risiko yang bisa dialami ketika serangan siber menyerang. 

3. Melakukan Backup Secara Berkala

meminimalisir kehilangan data

(Source: CarmenMurillo from Getty Images)

Memanfaatkan solusi backup juga bisa menjadi pilihan untuk meminimalisir risiko kehilangan data. Namun, perlu diketahui bahwa melakukan backup tidak cukup hanya sekali, mengingat data diproduksi perusahaan setiap waktunya. Oleh karena itu, melakukan backup secara berkala sangat penting untuk dilakukan, sehingga data terbaru yang diproduksi maupun masuk ke sistem perusahaan bisa dicadangkan secepat mungkin. 

Lalu, bagaimana caranya untuk membackup data perusahaan secara berkala?

Saat menggunakan solusi cloud backup, Anda pasti tahu bahwa cloud menyediakan penjadwalan backup untuk data organisasi. Dengan menentukan jadwal backup berupa harian, mingguan, atau bulanan, solusi cloud backup siap mencadangkan data secara otomatis sesuai kebutuhan perusahaan.

Adakah solusi untuk meminimalisir ancaman kehilangan data?

1. Mengimplementasikan Veeam Replication

Seperti yang disebutkan di awal, menggunakan Disaster Recovery bisa menjadi cara yang baik untuk meminimalisir ancaman kehilangan data. Dengan memiliki solusi satu ini, perusahaan tidak hanya dapat memulihkan datanya, tetapi sistem pun juga bisa dipulihkan apabila terjadi failure pada infrastruktur perusahaan akibat bencana maupun serangan siber.

Veeam Replication bisa menjadi salah satu solusi untuk masalah tersebut. Dengan mereplikasi sistem dan data di luar lokasi atau off-premise, Anda dapat meminimalisir risiko dan ancaman gangguan failure. Tak hanya itu, Veeam Replication juga memiliki sejumlah recovery point yang berfungsi sebagai titik pemulihan untuk failover. Sehingga, ini akan memudahkan Anda untuk memulihkan Virtual Machine (VM) perusahaan.

2. Memanfaatkan Veeam Backup

Solusi cloud backup seperti Veeam Backup juga bisa menjadi pilihan bagi bisnis untuk menyelamatkan data-datanya. Dengan mereplikasi data-data penting ke solusi off-premise seperti Veeam, Anda tidak perlu lagi khawatir akan risiko kehilangan data.

Selain itu, Veeam Backup juga memudahkan Anda untuk melakukan backup secara berkala. Dengan menyediakan jadwal backup otomatis, kini Anda dapat menentukan waktu backup untuk data perusahaan, baik secara harian, mingguan, atau bulanan. Namun, perlu diketahui untuk penjadwalan ini Anda perlu mengkonfigurasikan waktu backup yang perusahaan butuhkan terlebih dahulu. Sehingga, ini akan memudahkan backup secara berkala kedepannya.

3. Menggunakan Arupa Object Storage

Tahukah Anda? Selain cloud backup dan Disaster Recovery, ternyata Object Storage juga bisa dijadikan solusi untuk meminimalisir risiko kehilangan data. Dengan menyediakan solusi off-premise yang fleksibel, Anda dapat mencadangkan data Anda dengan mudah secara otomatis.

Arupa Object Storage merupakan salah satu contoh solusi ini. Dengan kapasitas hingga bilangan petabyte, Arupa Object Storage menyediakan tempat yang lebih fleksibel dan reliabel untuk penyimpanan data hingga NAS atau solusi backup lainnya. Sehingga, Anda tidak perlu lagi memerlukan maintenance ketika kapasitas penyimpanan ini meningkat. Sebab, Anda hanya cukup menscale up penyimpanan Anda sesuai kebutuhan dan dengan harga yang terjangkau.

Itulah beberapa solusi yang bisa Anda gunakan untuk meminimalisir risiko kehilangan data. Bila Anda punya pertanyaan lebih lanjut tentang solusi cloud kami, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.