Posts

Apa Itu SAP Cloud dan Keuntungannya untuk Perusahaan?

SAP Cloud - Zettagrid

System Application and Product in Data Processing Cloud (SAP Cloud) saat ini menjadi salah satu kebutuhan penting yang perlu dimiliki oleh perusahaan bisnis dengan skala yang besar. SAP Cloud platform juga terbukti dapat meningkatkan produktivitas SDM dan juga efisiensi bisnis, sehingga penggunaan SAP Cloud hosting saat ini adalah pilihan yang tepat yang bisa Anda lakukan untuk bisnis Anda.  

Namun, sebelum mengetahui terkait keuntungan atau manfaat SAP Cloud, sebaiknya Anda perlu tahu tentang apa itu SAP Cloud!  

Apa itu SAP Cloud?

SAP Cloud adalah sebuah solusi cloud computing yang disediakan oleh SAP, teknologi global yang terkenal dengan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) dan solusi bisnis yang inovatif. SAP Cloud memungkinkan perusahaan untuk bisa memanfaatkan infrastruktur cloud yang aman untuk mengelola dan menjalankan aplikasi bisnis Anda.  

Dengan mengimplementasikan SAP Cloud hosting membuat Anda bisa menggunakan SAP tanpa install sistem di perangkat, selain itu Anda juga bisa mendapatkan akses data dengan internet yang sudah terhubung dengan cloud SAP dengan mudah karena Anda perlu menyerahkan semua kebutuhan perusahaan kepada penyedia SAP Analytic Cloud yang sudah disepakati.  

Anda hanya perlu membayar apa yang bisnis Anda butuhkan, dan Anda sudah bisa langsung mengakses data melalui internet yang langsung tersambung ke server, dan semua kegiatan atau kebutuhan yang memiliki keterkaitan dengan SAP aka langsung dijalankan oleh server yang tersimpan atau terhubung ke cloud.  

Manfaat dan Keuntungan SAP Cloud 

Ada banyak manfaat SAP Cloud yang sangat beragam dan juga bisa memberikan dampak positif terhadap perusahaan Anda. Berikut beberapa manfaat utama SAP Cloud!  

1. Skalabilitas dan Elastisitas  

SAP Cloud bisa memungkinkan perusahaan untuk mengubah kapasitas dan ukuran sumber daya IT sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, dengan skalabilitas yang mudah membuat perusahaan dapat mengatur infrastruktur cloud untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan bisnis yang cepat, sehingga Anda bisa menghemat biaya karena Anda hanya perlu membayar sumber daya yang perusahaan gunakan saja.  

2. Keamanan Data yang Tinggi  

Dengan menggunakan SAP Cloud tentunya solusi cloud computing akan menawarkan fitur keamanan yang tinggi dengan teknologi dan layanan yang terus menerus meningkat. Aplikasi bisnis yang dijalankan oleh SAP Cloud juga akan memiliki down time yang minimal, mengurangi resiko kerugian bisnis yang disebabkan oleh kegagalan sistem.  

3. Integrasi yang Mudah  

SAP Cloud juga memungkinkan integrasi yang mudah dengan sistem dan aplikasi bisnis yang Anda, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan dan berbagi data antara aplikasi yang berbeda, meningkatkan efisiensi operasional dan kolaborasi antar departemen.  

Integrasi yang lancar juga membuat perusahaan bisa memanfaatkan solusi SAP yang ada dan bisa mengadopsi solusi baru dengan cepat.  

4. Pembuatan Keputusan dan Analisis yang Cepat  

Manfaat lain dari penggunaan SAP Cloud adalah dengan memiliki layanan analisis yang kuat sehingga membuat perusahaan Anda bisa mendapatkan wawasan yang mendalam dari data yang sudah terhubung dengan cloud server.   

Dengan adanya analisis terintegrasi juga membuat perusahaan dapat mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data bisnis untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategi yang lebih efektif.  

5. Efisiensi Operasional dan Biaya yang Lebih Rendah  

Mengadopsi SAP Cloud Hybrid juga membuat perusahaan dapat mengurangi biaya infrastruktur IT yang mahal karena perusahaan tidak perlu menginvestasikan hardware dan software di lokasi bisnis Anda. Selain itu, dengan adanya skalabilitas dan efisiensi yang ditawarkan oleh SAP Cloud membuat perusahaan dapat mengoptimalkan operasi perusahaan dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif dan menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.  

6. Inovasi dan Update Berkala  

Manfaat SAP Cloud yang terakhir adalah perusahaan Anda dapat mengikuti perkembangan teknologi terbaru dan juga inovasi bisnis yang bisa menguntungkan karena SAP terus memperbaharui dan meningkatkan solusi cloud dengan fitur-fitur keamanan yang tinggi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan mengadopsi teknologi yang canggih untuk sistem operasional perusahaan.  

Dengan memanfaatkan SAP Cloud juga dapat meningkatkan fleksibilitas, efisiensi, keamanan, dan inovasi dalam operasi bisnis perusahaan dan bisa membantu bisnis untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin ketat dan mengalami perubahan dengan cepat.  

Untuk Anda yang masih bingung untuk memilih layanan SAP Cloud yang sesuai dengan  perusahaan Anda sekarang, sebagai provider cloud di Indonesia, Zettagrid Indonesia menawarkan layanan cloud solution yang bisa membantu Anda melindungi data perusahaan. Anda juga tidak perlu meragukan kualitas layanan kami, karena kami sudah memiliki sertifikasi dari ISO 270001, ISO 9001, PCI DSS, VMWare, Zerto, Veeam, dan PSE Kominfo Republik Indonesia. 

Anda dapat berkonsultasi dengan tim kami melalui  sales@zettagrid.id atau klik di sini untuk mengetahui teknologi IT apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan Anda.

Object Storage: Pengertian, Fitur, dan Manfaat untuk Perusahaan 

Object Storage Indonesia

Untuk menyimpan data penting sebuah perusahaan, Anda bisa menyimpannya di object storage. Mode penyimpanan ini sudah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan karena memiliki keunggulan dibandingkan metode penyimpanan lainnya, salah satunya adalah Anda bisa mencari data lebih mudah dengan mengandalkan object storage

Tidak hanya berguna untuk menyimpan data perusahaan, object storage juga berfungsi untuk mengelola data perusahaan agar lebih efisien. Object storage juga bisa digunakan untuk menyimpan data perusahaan yang tidak terstruktur. Namun, apa itu object storage dan bagaimana cara kerjanya? Simak artikel berikut untuk mengetahui pengertian, manfaat, dan fitur object storage

Pengertian Object Storage 

Object storage adalah metode penyimpanan data yang berbasis pada unit penyimpanan yang sering disebut sebagai objek, umumnya data yang bisa disimpan dalam object storage adalah video, file statis dan dokumen. Berbeda dengan metode penyimpanan lainnya, object storage dapat menyimpan data dengan skala yang besar, sehingga bisa menjadi solusi bagi perusahaan yang sedang berkembang. 

Object storage umumnya akan menyimpan berbagai data dan berbagai ukuran pada satu tempat yang sama dengan metadata yang cukup komprehensif, dengan kemampuan pemulihan yang kuat dan juga aksesibilitas yang tinggi. Hal ini juga yang membuat object storage berbeda dengan penyimpan lainnya.

Fitur Object Storage

1. Skema Penyimpanan yang Fleksibel 

Dengan menggunakan object storage, Anda bisa menyimpan data dengan berbagai jenis dan ukuran file tanpa menentukan atau mengganti formatnya terlebih dahulu artinya Anda dapat menyimpan dokumen, video, dan gambar dalam satu penyimpanan saja. 

2. Metadata yang Kaya 

Setiap file atau objek dalam object storage memiliki metadata yang kaya karena metadata ini akan berisi informasi seperti nama pemilik, jenis file, hingga waktu pembuatannya. Hal ini dapat memudahkan Anda untuk mencari, melakukan pengindeksan, atau juga memulihkan data. 

3. Redundansi 

Object storage menggunakan metode replikasi data untuk mengamankan data atau informasi pengguna. Data informasi akan disimpan dan disalin di beberapa lokasi fisik untuk memastikan keandalan dan ketersediaan yang tinggi, selain itu ketika terjadi kegagalan pada satu lokasi, nantinya data tetap dapat diakses dengan mudah dari salinan lainnya. 

Lihat juga: Fitur dan Layanan Arupa Object Storage

Manfaat Object Storage

1. Skalabilitas yang Tinggi
Object Storage dirancang untuk memberikan skalabilitas yang tinggi secara horizontal. Hal ini memungkinkan penyimpanan data yang sangat besar tanpa mengalami penurunan kinerja. Ketika kebutuhan penyimpanan meningkat, sistem Object Storage dapat dengan mudah diperluas dengan menambahkan lebih banyak node atau server.

2. Fleksibilitas dan Kemudahan Manajemen
Dalam penyimpanan objek, setiap objek disimpan bersama dengan metadata dan sebuah kunci unik. Metadata memungkinkan pengguna untuk menambahkan informasi tambahan ke setiap objek, membuatnya lebih fleksibel dan mudah dikelola. Pengelolaan data dapat dilakukan secara efisien menggunakan antarmuka pengguna yang sederhana.

3. Durabilitas Tinggi
Sistem Object Storage umumnya menyediakan tingkat durabilitas yang sangat tinggi. Data sering kali disalin atau didistribusikan secara otomatis di beberapa lokasi fisik atau server untuk melindungi terhadap kehilangan data karena kegagalan perangkat keras atau bencana alam.

4. Kinerja yang Baik untuk Akses Langsung
Meskipun kecepatan akses Object Storage mungkin tidak secepat sistem penyimpanan yang dioptimalkan untuk akses langsung, Object Storage tetap menyediakan kinerja yang baik. Khususnya, ini menjadi sangat bermanfaat ketika mengelola volume data yang sangat besar.

5. Kemampuan untuk Menyimpan Data Sembarang Jenis
Object Storage tidak memerlukan format data tertentu. Ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan berbagai jenis data, termasuk gambar, video, dokumen, dan data lainnya, tanpa memerlukan transformasi atau penyesuaian khusus.

6. Efisiensi Biaya
Sistem Object Storage sering kali lebih efisien dari segi biaya dibandingkan dengan beberapa solusi penyimpanan tradisional. Ini karena dapat menggunakan perangkat keras umum dan berskala, serta tidak memerlukan infrastruktur khusus untuk mendukungnya.

7. Dukungan untuk Redundansi dan Keamanan
Object Storage menyediakan fitur-fitur seperti replikasi data dan distribusi data di beberapa zona atau wilayah untuk meningkatkan ketahanan terhadap kegagalan perangkat keras atau bencana alam. Selain itu, umumnya menyertakan fitur keamanan seperti kontrol akses dan enkripsi data.

Keamanan Object Storage

Keamanan dalam Object Storage menjadi kunci penting mengingat objek-objek ini sering menyimpan data yang sangat berharga. Berikut adalah beberapa aspek keamanan yang umumnya diterapkan dalam lingkungan Object Storage:

1. Enkripsi Data: Enkripsi data adalah langkah keamanan dasar dalam Object Storage. Ini melibatkan enkripsi data saat istirahat (data yang sedang ditransfer) dan saat penyimpanan (data yang sedang disimpan di sistem penyimpanan). Pengguna dapat mengenkripsi data mereka sendiri sebelum mengirimkannya ke Object Storage atau menggunakan enkripsi yang dikelola oleh penyedia layanan.

2. Kontrol Akses: Object Storage umumnya menyediakan kontrol akses tingkat tinggi, yang memungkinkan administrator untuk mengatur siapa yang memiliki akses ke data. Ini melibatkan pengaturan izin, peran, dan kebijakan akses yang memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat membaca atau menulis data.

3. Logging dan Audit: Pemantauan keamanan melalui logging dan audit sangat penting. Object Storage sering kali menyediakan log aktivitas, sehingga administrator dapat melacak siapa yang mengakses data, kapan, dan apa yang mereka lakukan. Audit log ini dapat membantu dalam mendeteksi dan merespons kejadian keamanan yang mencurigakan.

4. Keamanan Jaringan: Melibatkan perlindungan terhadap data saat ditransfer antara client dan Object Storage melalui jaringan. Ini dapat mencakup penggunaan protokol enkripsi seperti HTTPS dan penggunaan firewalls untuk melindungi lalu lintas jaringan.

5. Replikasi dan Redundansi: Menggunakan fitur replikasi dan redundansi dapat membantu meningkatkan keamanan data. Dengan mendistribusikan salinan data di beberapa server atau lokasi fisik, Object Storage dapat tetap beroperasi bahkan jika ada kegagalan perangkat keras atau bencana alam.

6. Manajemen Kunci: Penting untuk memperhatikan manajemen kunci enkripsi. Beberapa penyedia Object Storage menyediakan layanan manajemen kunci terkelola untuk memastikan kunci enkripsi disimpan dan dikelola dengan aman.

7. Perlindungan Terhadap Ancaman Keamanan: Perlindungan terhadap ancaman keamanan seperti serangan siber (misalnya, serangan DDoS) dan malware sangat penting. Implementasi firewall, sistem deteksi intrusi, dan perangkat lunak keamanan lainnya dapat membantu melindungi Object Storage dari ancaman ini.

8. Pemulihan dan Cadangan: Pemulihan data yang efektif dan strategi cadangan yang baik adalah bagian penting dari strategi keamanan. Dengan memiliki cadangan yang teratur dan dapat dipulihkan, organisasi dapat memitigasi risiko kehilangan data karena berbagai alasan.

Melalui kombinasi aspek-aspek keamanan ini, Object Storage dapat memberikan lapisan keamanan yang kokoh untuk melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang disimpan di dalamnya.

Baca juga: Cara Menentukan Object Storage untuk Bisnis Anda

Integrasi Object Storage

Integrasi Object Storage dengan teknologi lain adalah aspek penting dalam memastikan bahwa penyimpanan objek dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan infrastruktur dan aplikasi lainnya. Berikut adalah beberapa poin tentang integrasi Object Storage dengan teknologi lain:

1. Aplikasi dan Platform Cloud
Object Storage sering digunakan sebagai penyimpanan backend untuk aplikasi dan platform cloud. Integrasi yang baik dengan layanan cloud seperti Arupa Object Storage yang memungkinkan aplikasi cloud untuk menyimpan dan mengakses data objek dengan mudah.

2. Big Data dan Analitik
Object Storage sering diintegrasikan dengan sistem Big Data dan platform analitik seperti Apache Hadoop atau Apache Spark. Data yang disimpan dalam format objek dapat diakses dan dianalisis untuk mendukung pengolahan data skala besar.

3. Content Delivery Networks (CDN)
Dalam konteks distribusi konten, Object Storage dapat diintegrasikan dengan CDN untuk meningkatkan pengiriman konten ke pengguna akhir. File objek yang disimpan dapat didistribusikan ke server CDN di seluruh dunia untuk mempercepat waktu pemuatan konten.

4. Sistem Manajemen Konten (CMS)
CMS seperti WordPress atau Drupal dapat diintegrasikan dengan Object Storage untuk menyimpan dan mengelola konten seperti gambar, video, dan dokumen. Ini membantu meningkatkan kinerja dan skalabilitas CMS.

5. Virtualisasi dan Kontainerisasi
Object Storage dapat diintegrasikan dengan teknologi virtualisasi seperti VMware atau platform kontainer seperti Kubernetes. Dengan menyediakan penyimpanan yang berskala dan elastis, Object Storage mendukung infrastruktur virtual dan kontainer yang dinamis.

6. IoT (Internet of Things)
Objek yang disimpan dalam Object Storage dapat menjadi tempat penyimpanan data dari perangkat IoT. Integrasi dengan platform IoT memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data dari berbagai perangkat terdistribusi.

7. Sistem File
Beberapa sistem penyimpanan file dapat diintegrasikan dengan Object Storage untuk menyediakan akses dan manajemen file melalui antarmuka file tradisional. Ini memungkinkan aplikasi yang sudah ada untuk menggunakan Object Storage tanpa perubahan besar.

8. Backup dan Pemulihan Bencana
Object Storage dapat diintegrasikan dengan solusi backup dan pemulihan bencana untuk menyediakan penyimpanan yang aman dan efisien untuk cadangan. Data yang disimpan dalam format objek dapat diakses dengan cepat saat pemulihan diperlukan.

9. Keamanan dan Manajemen Identitas
Integrasi dengan sistem keamanan dan manajemen identitas seperti LDAP, Active Directory, atau layanan manajemen identitas lainnya memastikan bahwa akses ke data dalam Object Storage dikontrol dengan baik dan sesuai dengan kebijakan keamanan organisasi.

10. Workflow Otomatisasi dan Orkestrasi
Integrasi dengan alat otomatisasi dan orkestrasi seperti Ansible, Terraform, atau Jenkins memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola workflow yang kompleks untuk mengelola data dalam Object Storage.

Integrasi ini memungkinkan Object Storage untuk menjadi bagian integral dari infrastruktur TI modern, mendukung berbagai aplikasi dan kasus penggunaan dengan menyediakan penyimpanan yang skalabel, aman, dan mudah diakses.

Cara Kerja Object Storage

Cara kerja object storage adalah dengan menyediakan ruang penyimpanan kosong tanpa folder di dalamnya, umumnya data yang disimpan dalam object storage adalah data tunggal yang biasanya berisi metadata dengan deskripsi atau informasi data dan juga nomor ID, hal ini berguna agar pengguna bisa mengakses data lebih cepat dan mudah. 

Nantinya data tersebut akan langsung tersimpan dalam server cloud dari penyedia layanan object storage. Adapun, objek atau data yang tersimpan pada sistem hanya bisa diakses menggunakan application programming interface (API), umumnya API yang digunakan dalam object storage adalah RESTful API dengan basis HTTP. API akan bekerja menemukan data dengan cara memanfaatkan jaringan internet agar bisa diakses kapan saja dan dengan device yang berbeda. 

Arupa Object Storage dilengkapi fitur Object Lock untuk mencegah risiko ransomware

Arupa Object Storage (AOS) menyediakan fitur Object Lock untuk membantu Anda melindungi data backup dari serangan ransomware. Kompatibel dengan S3 Browser, ini memudahkan bisnis yang telah memiliki solusi backup dengan kompatibilitas yang sama untuk menyimpan data backup-nya di AOS. Sehingga, Anda dapat dengan mudah menciptakan data backup yang “immutable” atau tidak dapat diubah, dan mencegah risiko ransomware.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Arupa Object Storage atau solusi cloud lainnya, Anda dapat menghubungi kami di nomor +62811283878 atau melalui email sales@zettagrid.id.

8 Cara Efektif Mencegah Kebocoran Data Perusahaan 

cara mencegah kebcoran data

Saat ini, isu kebocoran data sedang marak terjadi, salah satu kasus yang belum lama terjadi adalah kebocoran data dari sebuah bank di Indonesia. Tentunya, hal ini dapat membuat kerugian yang cukup besar dan membuat data pelanggan yang seharusnya bersifat privasi tersebar tanpa keamanan yang tepat.  

Maka dari itu, setiap perusahaan harus mengetahui tentang bagaimanavcara efektif mencegah kebocoran data. Tapi sebelumnya, Anda perlu tahu apa saja penyebabnya. Dikutip dari situs UpGuard, ada enam penyebab kebocoran data yang sering terjadi, yaitu menggunakan password bawaan atau default password, kata sandi yang berulang, software yang rentan, kesalahan konfigurasi software, pencurian barang yang memiliki data sensitif dan penipuan melalui social engineering.  

Berikut langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kebocoran data perusahaan bahkan data pribadi: 

8 Cara Mencegah Kebocoran Data Perusahaan  

1. Sadar akan Keamanan Data  

Langkah pertama dan wajib Anda terapkan untuk mencegah kebocoran data adalah dengan cara membangun kesadaran tentang keamanan data kepada seluruh pengguna atau karyawan perusahaan. Anda dan setiap karyawan wajib mengetahui dan memahami edukasi terkait ancaman keamanan, kebijakan penggunaan data, dan cara melindungi data sensitif untuk menghindari resiko kebocoran data.  

2. Enkripsi Data  

Cara mencegah kebocoran data yang kedua adalah mengenkripsi data sensitif, Anda bisa memastikan data penting yang dikirim melalui jaringan akan disimpan dalam perangkat terenkripsi yang memiliki keamanan yang tinggi.  

Dengan cara mengenkripsi data juga membuat data sensitif tidak bisa diakses tanpa sandi enkripsi yang sesuai.  

3. Hindari Situs Phising  

Metode phising berhubungan dengan kebocoran data dengan cara meretas untuk bisa mendapatkan akses ke data sensitif atau data pribadi. Anda bisa menggunakan aplikasi anti virus atau berhati-hati terhadap link yang dikirimkan oleh orang asing atau juga yang tidak tahu sumber jelasnya.  

4. Rajin Update Software  

Rajin melakukan update software ke versi terbaru merupakan cara untuk menghindari kebocoran data, karena dengan cara melakukan update ke versi terbaru keamanan software yang Anda gunakan akan semakin meningkat sehingga bisa terhindar dari kebocoran data oleh peretas.  

5. Mengatur Akses dengan Tepat  

Tidak semua karyawan dalam perusahaan Anda bisa mengakses data pelanggan atau pengguna, hal ini bertujuan untuk membatasi  akses data sensitif sehingga data hanya bisa diakses oleh orang-orang yang sudah memiliki tugas yang sesuai. Umumnya, hal ini juga dilakukan dengan cara membuat peraturan atau izin otorisasi yang ketat dalam sistem jaringan perusahaan Anda.  

6. Mengganti Password Secara Berkala  

Salah satu penyebab kebocoran data adalah menggunakan password bawaan dari situs atau aplikasi yang Anda gunakan, untuk mencegah hal tersebut Anda bisa mengganti password dengan isi yang sulit dideteksi dan menggabungkan huruf, nomor, dan juga karakter. Anda juga diharapkan tidak membuat password yang sama untuk berbagai akun.  

7. Menghindari Wifi Umum  

Saat ini wifi umum dengan mudah diakses oleh siapapun, bahkan ketika Anda pergi ke mall, café, atau taman sekalipun Anda bisa dengan mudah mendapatkan akses wifi umum. Namun, hindari menggunakan wifi umum ketika akan mengakses situs perusahaan tempat Anda bekerja yang bisa memuat informasi tentang pelanggan perusahaan. Anda juga bisa mengaktifkan VPN ketika sedang mengakses internet apabila menggunakan wifi umum.  

8. Melakukan Backup Data  

Ketika kebocoran data terjadi umumnya banyak data yang bisa saja terhapus, untuk itu Anda juga perlu melakukan backup data. Hal ini bisa berguna bagi bisnis untuk membantu menjaga informasi data tetap aman dan terlindungi sekaligus.  

Untuk itu sudah sewajarnya bagi Anda untuk mencari pilihan backup data agar bisa melindungi data perusahaan dengan baik, salah satunya dengan memilih cloud backup. Layanan cloud backup bisa memberikan tingkat keamanan dan kenyaman yang tinggi, karena data Anda akan tetap terjaga dengan aman tetapi dapat diakses dengan mudah dan di manapun.  

Sebagai salah satu provider cloud di Indonesia, Zettagrid Indonesia menawarkan layanan cloud backup yang bisa membantu Anda melindungi data perusahaan. Dengan layanan Veeam Backup, Anda sudah bisa melindungi data yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dengan harga yang terjangkau. Anda bisa langsung menghubungi tim kami melalui sales@zettagrid.id. 

Cara Mengamankan Bisnis Anda dengan Keandalan Backup Berbasis Teknologi Veeam

Sekilas Tentang Veeam 

Veeam Software merupakan perusahaan teknologi informasi yang bersifat swasta dan berbasis di Amerika Serikat, berdiri sejak tahun 2006, fokus utamanya adalah menyederhanakan proses backup untuk mesin virtual. Veeam menyediakan platform tunggal untuk memodernisasi proses backup, mempercepat penggunaan hybrid cloud, dan mengamankan data. 

Veeam Backup Komponen 

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari Veeam Backup and Replication ( Selanjutnya akan ditulis VBR) : 

  • Backup 
  • Restore  
  • Replication
  • Continues Data Protection (CDP) 
  • Backup Copy 
  • Storage systems support 
  • Tape Device Support 
  • Recovery Verification 

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana proses Backup dengan memfokuskan object backup pada server VM dengan virtualisasi VMware. Sebelum lebih jauh membahas perihal bagaimana cara kerja Veeam Backup, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai komponen dari VBR itu sendiri. Infrastruktur Veeam Backup terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja bersama untuk menyediakan solusi perlindungan data baik yang tersimpan di local ataupun di cloud
 
Berikut ini adalah komponen-komponen dari Infrastruktur Veeam Backup

  1. VBR Server (komponen utama)  
  1. VBR Console (komponen utama) 
  1. Backup Repository (komponen utama) 
  1. Infrastructure servers dan Host (komponen utama) 
  1. Proxy Server (komponen utama) 
  1. External Backup Repository 
  1. VMware CDP Proxies 
  1. Scale-Out Backup Repositories 
  1. Guest Interaction Proxies 
  1. Gateway Servers 
  1. Mount Servers 
  1. Veeam Data Mover Service 
  1. Veeam vPower NFS Service 
  1. WAN Accelerators  
  1. Log Shipping Servers  
  1. Tape Servers 
  1. NDMP Servers 
  1. Veeam Backup Enterprise Manager. 
     

VBR Server:  Sebuah machine dapat berupa physical ataupun virtual (server/workstation) berbasis windows dimana VBR ter-install. Veeam backup server adalah komponen utama dalam sistem backup Veeam karena memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengontrol seluruh infrastruktur backup lainnya. Pada machine backup server ini akan tersimpan konfigurasi backup. Saat ini, database yang mendukung penyimpanan konfigurasi backup Veeam pada VBR latest version adalah Microsoft SQL server dan PostgreSQL

VBR Console: sebuah machine yang menyediakan antarmuka atau GUI untuk mengontrol dan memudahkan pengelolaan serta pemantauan operasi backup. VBR server & VBR console dapat digabung atau dipisah pada proses installasinya. 

Backup Repository: adalah tempat penyimpanan data backup yang sesuai dengan kebutuhan. Penyimpanan ini bisa berupa disk lokal, storage area network (SAN), network-attached storage (NAS), atau penyimpanan cloud.  

Infrastructure servers dan Host:  adalah machine atau server yang akan dicadangkan baik data atapun sistemnya. 

Proxy Server: Proxy server bertindak sebagai perantara antara mesin source yang akan di-backup dengan repository penyimpanan. Proxy server melakukan proses transfer data antara sumber (mesin virtual) dan target (repository) menggunakan veeam data mover. Pada proxy server juga terjadi proses kompresi, deduplikasi, dan enkripsi data. 

Dalam menjalankan scenario Strategi Backup 3-2-1 Untuk Perlindungan Data, lokasi data backup dapat dikategorikan menjadi dua yaitu on-site backup dan off-site backup. 

On site Backup adalah metode backup di mana data hasil backup berada di lokasi atau site yang sama dengan source object yang di backup. sementara itu off – site backup adalah metode backup dimana data hasil backup berada di lokasi atau site yang berbeda dengan source object yang di backup

Secara sederhana komponen backup infrastructure untuk backup dengan object infrastruktur host server VMware pada Teknologi Veeam dapat di gambarkan sebagai berikut : 

On-site Backup 

Off-site Backup 

Veeam Backup Deployment Skenario 

Proses deployment Veeam Backup dapat dikategorikan menjadi dua metode yaitu Simple deployment dan advanced deployment. Pada simple deployment semua komponen deployment dipasang atau di-install pada satu machine yang sama. Sementara pada advanced deployment komponen backup infrastruktur di pasang atau di-install secara terpisah. Proses lanjutan skenario dari implementasi advanced deployment adalah distributed deployment. Distributed Deployment diterapkan pada environment yang lebih luas salah satu contohnya diterapkan pada service provider

Simple deployment 

Advanced deployment 

Distributed Deployment 
 

 
Job Backup pada Veeam 

Veeam Backup sangat mudah digunakan,  untuk dapat memiliki data backup dengan teknologi Veeam cukup dengan menjalankan simple deployment kemudian mengatur job backup. Secara rinci berikut tahapan singkat yang perlu dilakukan untuk menjalankan backup pada VBR server sampai data backup terbentuk. 

  1. Install VBR server dan VBR console.  
  1. Tambahan Backup Infrastruktur server dan host pada VBR console 
  1. Tambahan Backup Repository pada VBR console 
  1. Create Job Backup pada VBR console kemudian arahkan target backup pada Backup repository yang sudah ditambahkan 
  1. Tentukan jadwal pada bagian schedule backup agar job backup dapat berjalan secara otomatis. 
  1. Setelah job berjalan maka data hasil backup akan terbentuk pada Backup repository.

Cara kerja Veeam backup dengan object source VM pada vmware  

Proses terbentuknya data backup pada saat job berjalan melalui beberapa tahapan. Berikut secara rinci proses tahapan yang terjadi ketika job backup dengan VM pada virtualiasi VMware sebagai source berjalan: 

  • Pertama-tama pada saat job backup berjalan, VBR akan akan melakukan trigger untuk menjalankan proses veeam backup manager pada VBR server 
  • Veeam backup manager akan menjalankan step-step sesuai dengan parameter  dan konfigurasi job yang ter-store pada database. Selanjutnya Veeam backup manager akan membuat task job berdasarkan disk pada server yang dibackup, satu disk untuk satu task
  • Veeam Backup Manager melalui veeam backup service memastikan bahwa seluruh komponen yang di manage oleh  resouce scheduling tersedia kemudian akan menentukan backup proxy dan backup repository sesuai settingan job. 
  • Veeam backup manager memastikan koneksi terhubung antara veeam data mover di backup repository dengan veeam data mover di backup proxy untuk proses transfer data. 
  • Veeam backup manager akan mengumpulkan informasi server yang di-backup pada host infrastructure melalui veeam broker service.
  • VBR akan meminta host atau vCenter untuk menjalankan snapshot pada VM yang di backup, disk hasil snapshot pada VM akan menjadi read only. Semua perubahan data pada server selama proses backup berjalan akan tersimpan pada delta files. 
  • Veeam data mover  melalui veeam proxy akan membaca perubahan data pada disk hasil snapshot kemudian mengirimnya ke backup repository. Untuk full backup akan dikirimkan seluruh isi disk hasil snapshot sementara untuk incremental hanya perubahan blok data dari session job sebelumnya. 
  • Setelah semua proses dan data hasil backup terbentuk VBR akan meminta vCenter atau esxi host untuk mendelete snapshot yang sebelumnya terbentuk. 

Informasi mengenai cara kerja Veeam backup dapat juga diakses melalui link resmi Veeam

Zettagrid Indonesia sebagai salah satu cloud service provider yang menyediakan Veeam Backup dan Disaster Recovery telah terdaftar menjadi partner Platinum Veeam Cloud & Service Provider (VCSP) dan mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Veeam Innovation, Veeam Launch Partner, dan, Veeam Cloud Provider Partner of the Year. Jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut silakan hubungi sales@zettagrid.id

(Artikel ini ditulis oleh: Angga Khalifah – Cloud Engineer Zettagrid Indonesia)

Disaster Recovery using Veeam Solutions

Disaster Recovery using Veeam Solutions

Maintaining the availability of a business is one of the critical factors that most companies should pay attention. If the business process suddenly stopped, even just for a few seconds, we can’t imagine how many data transactions will be impacted.

To prevent this from happening, we need to maximize the availability of our business, one of which is by implementing a Disaster Recovery solution.

What is a Disaster Recovery? How does Disaster Recovery work? What kind of Disaster Recovery solution that’s suitable for my business? Check out the full explanation in the webinar “Disaster Recovery using Veeam Solutions“, which will feature Teddi Suryadi, as a Cloud Consultant in Zettagrid Indonesia.

Event Details:

Day: Wednesday, 15 June 2022

Time: 2.00–4.00 PM

Link to register:

LIVE from Zoom.

Reserve your slot and get a chance to win FREE Shopping Vouchers, special promos, and get an e-certificate.

Mengapa Backup Data NAS Lebih Baik di Cloud?

backup data NAS

Mengapa Backup Data NAS Lebih Baik di Cloud?

Menjaga data agar tetap aman bukan hal yang mudah bagi beberapa perusahaan. Terkadang, ancaman kehilangan dapat terjadi dan risiko pun tidak dapat terhindari. Akibatnya, penyimpanan dalam jumlah lebih sering kali disiapkan oleh perusahaan untuk memenuhi kapasitas data yang kian meningkat. Salah satunya dengan memanfaatkan Network Attached Storage (NAS).

Seperti dilansir pada artikel sebelumnya, penggunaan NAS sudah tidak lagi asing di mata perusahaan, baik Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun perusahaan besar. Selain dimanfaatkan untuk menyimpan dan melakukan backup file, NAS juga dapat dialih fungsikan untuk banyak hal, misalnya sebagai file server, virtualisasi, web-server, video surveillance, sinkronisasi data, dan banyak lagi.

Karena banyaknya fungsi dan pemanfaatan NAS tersebut, banyak pelaku usaha tidak hanya memanfaatkan satu NAS saja. Satu hardisk hingga NAS lebih pun diinvestasikan untuk memenuhi kapasitas pertumbuhan datanya. Padahal jika Anda pikirkan, hal ini tentu lebih tidak efisien dan ancaman kehilangan data seperti kerusakan sistem, human error, serangan siber, hingga pencurian hardisk atau NAS, masih tidak terlepas dari penggunaan tersebut.

Lantas, apa solusi yang tepat untuk lindungi data di NAS?

Cloud untuk Lindungi Data di NAS

Memanfaatkan solusi Cloud Backup bisa menjadi pilihan bagi perusahaan yang ingin melindungi datanya di NAS. Dengan menyalin data di lokasi off-site, perusahaan pun tidak perlu lagi khawatir akan risiko yang mungkin terjadi ketika data hilang.

Memiliki kemampuan mencadangkan data yang bisa dijadwalkan baik per-hari, per-minggu, hingga per-bulan, Cloud Backup dikenal sebagai solusi yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan solusi backup tradisional lainnya. Perusahaan juga tidak perlu lagi berinvestasi hardware untuk memenuhi pertumbuhan data, karena penyimpanan Cloud Backup dapat diskalabilitaskan sesuai dengan kapasitas data yang dimiliki oleh perusahaan.

Manfaat Cloud Backup untuk Data NAS

1. Melindungi data dari kerusakan penyimpanan fisik

Seperti yang dikatakan sebelumnya, mencadangkan data di cloud berarti Anda menyimpan salinan data di lokasi off-site. Alhasil, data yang dicadangkan tetap akan terlindungi ketika terjadi kerusakan fisik pada penyimpanan utama, NAS, atau pada sistem IT perusahaan.

2. Aman dari ancaman bencana alam

Begitu pula ketika perusahaan Anda dilanda bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran. Meskipun sistem IT perusahaan mengalami kerusakan akibat kendala tersebut, data yang dicadangkan ke cloud tetap terlindungi tanpa terjadi kerusakan atau corruption. Bahkan, perusahaan masih bisa memulihkan datanya dari cloud untuk mengganti data yang rusak atau yang hilang.  

3. Terhindar dari ancaman Human Error

Meskipun sudah sering terjadi, namun ancaman human error seperti menghapus data secara tidak sengaja masih tidak dapat dihindari, baik di penyimpanan lokal utama atau di NAS. Akibatnya, aset data menghilang dan berbagai risiko pun dapat ditemui oleh perusahaan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir akan ancaman ini ketika mencadangkan data ke cloud. Karena dengan cloud, data yang dicadangkan akan terlindungi dari ancaman apapun, sekalipun penghapusan data secara tidak sengaja.

4. Pengguna masih dapat mengakses data yang sudah dicadangkan lama

Mencari data yang sudah disimpan lama seperti berhari-hari, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun lalu memang mewalahkan. Apalagi jika data yang disimpan tertimbun dengan data lainnya, atau corrupt akibat penyimpanan data fisik mengalami kerusakan, pastinya pencarian data sudah pasti terkendala.

Berbeda halnya bila Anda memanfaatkan Cloud Backup. Dengan solusi satu ini, data yang dibackup sudah pasti terlindungi dari kerusakan hardware dan bencana. Selain itu, kapasitas penyimpanannya yang fleksibel dan bisa diskalabilitaskan memudahkan perusahaan untuk memenuhi kapasitas penyimpannya. Sehingga, data yang sudah dibackup sejak lama seperti beberapa hari, bulan, maupun tahun lalu masih dapat diakses pengguna.

5.  Alokasi anggaran lebih efisien

Bila Anda memanfaatkan penyimpanan atau solusi backup lokal seperti hardisk atau NAS, investasi hardware sudah pasti diperlukan oleh perusahaan. Terlebih, bila penyimpanan backup lokal sudah tidak lagi memenuhi kapasitas jumlah data, Capital Expenses tentu akan dikeluarkan perusahaan untuk pembelian hardware lebih seperti hardisk atau NAS. 

Berbanding terbalik jika perusahaan memanfaatkan Cloud Backup. Dengan solusi satu ini, alokasi anggaran perusahaan dapat dijalankan secara efisien mengingat perusahaan hanya perlu membayar biaya langganan cloud tanpa disertai investasi hardware apapun.

Memanfaatkan Arupa Object Storage

Cloud Backup seperti Arupa Object Storage bisa menjadi solusi untuk perusahaan yang ingin melindungi data NAS dari ancaman kehilangan. Kompatibel dengan S3 Protocol yang dapat digunakan dengan berbagai aplikasi, Arupa Object Storage dapat menjadi solusi untuk berbagai keperluan perusahaan. Salah satu contohnya ialah untuk backup data NAS.

Zettagrid Indonesia merupakan penyedia layanan cloud lokal Infrastructure as a Service (IaaS) berupa Virtual Data Center (VDC), Virtual Server, Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), dan lain-lain. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

What Need to Look For in Choosing Disaster Recovery?

choosing disaster recovery

What Need to Look For in Choosing Disaster Recovery?

As business evolves, utilizing Disaster Recovery is an important aspect for business systems and data to stay protected. By placing the safety backup plan on a secondary data center, enterprise can secure its business continuity out of the risk of downtime and data loss. Therefore, Disaster Recovery can be a solution for enterprise to minimize the loss of revenue, reputation, and all business data.

However, finding the right Disaster Recovery requires more technical level and the management experts to systematically meet those critical objectives. Moreover, not all Disaster Recovery capabilities are created equal. So, if your business needs to find Disaster Recovery solution, try not to focus on one cloud provider solution. Here are the tips to find the Disaster Recovery that your business needs:

1. Look for the reliability 

In requirement of choosing the best Disaster Recovery solution, a service which is highly reliable is supposed to be the important aspect that business looking for. This can be said as the failover service is going to take 24 hours before it starts to work.

Therefore, business needs to check that the cloud provider offers the high reliable Disaster Recovery. So, if your business experiencing downtime, the solution will be activated and begin to process your systems and applications.

2. Check the Flexibility

In this digital era, many businesses have turned to multi-cloud to optimize their IT environment. By adopting multi-cloud, IT departments not only can efficient their IT infrastructure, but also minimize the potential of hardware investment. That’s why this cloud model is often used for a solution for the company.

Disaster Recovery-optimized cloud is one of the popular drivers for multi cloud portfolios. But again, in looking for this solution, business needs to consider the cloud service provider who will work with you to customize the solution availability SLA. Thus, business will meet the flexibility in its IT infrastructure.  

3. Consider The ROI

 We all know, Disaster Recovery solution is a premium service and will cost more than backup and recovery services.

But still, calculate the cost of the service against business losses from a disaster event for true Return of Investment (ROI). According to enterprisestorageforum.com, when a mission- or business-critical application must be continuously available, Disaster Recovery solution will keep it up and running. This protects the organization from major financial hits, should a critical application be unavailable for hours or days.

4. Security Concerns

Besides reliability and flexibility, the security feature also has to be one of the concern for business in choosing Disaster Recovery solution. To counter these concerns, business needs to look for a cloud service provider which enables secure Disaster Recovery replication, failover, and failback.

Not only that, but business also need to determine if the offsite data center that the provider offers is physically and digitally secure, and that they have the certifications to prove it. The providers should also be in compliance with regulations like HIPAA to ensure the security for business.

Those are tips that business need to look for in choosing Disaster Recovery. If you need a further information about how to choose the exact Disaster Recovery solution for your business, you can join us on “Zettagrid e-Techday: Choosing The Best Disaster Recovery Solution For Your Business” on Thursday, 25 November 2021.

If you have any questions related to cloud solution, you can contact us here or at sales@zettagrid.id.

Secure Your Business from Data Breach with ASM

data breach with ASM

Secure Your Business from Data Breach with ASM

In the digital era, business is forced to adopt digital solutions to stay competitive. Even these solutions give many benefits for the business, it can also expand their potential attack surface and expose them to increased levels of cyber risk for example data breaches.

To stay protected from a data breach, many enterprises are now adopting Attack Surface Management (ASM) that works to continuously assess their network potential threats. Then, how does ASM work? Find the answer on “Zettagrid e-Techday: How to Secure Your Business from Data Breach with Attack Surface Management”. Meet our experts Nicholas NG as Managing Director & Founder of Provintell and also Tedi Suryadi as Cloud Consultant of Zettagrid Indonesia.

Event Details

Day: Thursday, 23 September 2021
Time: 02.00 – 04.00 PM
Link to register: bit.ly/zgpro
Live from Zoom Meeting

Register now and get a chance to win OVOand FREE e-certificate at the end of the event.

Zettagrid Indonesia is Certified as Gold Partner for DELL Technologies

Zettagrid Indonesia is Certified as Gold Partner for DELL Technologies

COVID-19 pandemic doesn’t halt Zettagrid Indonesia from getting an achievement as Gold Partner Certified for DELL Technologies. The certification is given by Denise Millard as Senior Vice President Global Alliances at DELL Technologies to Zettagrid Indonesia, as the company has met the program prerequisites and business requirements to Dell Technologies Cloud Service Provider Gold Partner Program.

The certification also is the recognition that Zettagrid Indonesia has accredited across DELL Technologies’ entire technology portfolio to offer a superior level of service that can simplify enterprise IT complexity, while gaining greater efficiency and capacity. 

 

 

Gold Partner DELL

(Source: DELL Technologies)

DELL Technologies delivers enterprise the power to run their digital future by enabling the organization to modernize, automate, and transform their IT capacity using industry-leading converged infrastructure, servers, storage, and data protection technologies.

As a Cloud Service Provider Gold Partner Program for DELL Technologies, Zettagrid Indonesia provides the accredited trained engineers and consultants to offer the highest levels of support and advice on DELL Technologies products and services. Thus, we are ready to design and implement the best solution for your IT business needs anytime you want.

Zettagrid Indonesia is a Cloud Service Provider in Indonesia that provides cloud Infrastructure as a Services (IaaS) such as Virtual Data Center (VDC), Virtual Server, Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), and so on. If you have any questions related to cloud solutions, you can contact us here or at sales@zettagrid.id.

How to Develop Application on Cloud?

application on cloud

How to Develop Application on Cloud?

The massive adoption of Cloud Computing across businesses has proven us how beneficial this technology for industry is. By reducing capital investment in infrastructure and maintenance and ensure the availability of resources, the cloud is often the solution for business needs. Thus, it’s no longer strange to see enterprises more inclined towards cloud-based technology and rapidly hosting their system on cloud. Especially, when it comes to business application development.

However, developing business application on cloud is not as simple as you think. Instead, it has technical complexity and is challenging. The several challenges that need to be addressed by business, are:

  • Scalability: As you see the scalability of the product you deployed depends on the quality of the server. If you want the development on cloud to go smooth, then you will need excellent scalability opportunities to enable more users to manage it regularly. Thus, business will enjoy the higher profit of it.
  • Security: As it is stated before, developing application on cloud is not as simple as you think. Business also requires to watch their cloud security from the provider to avoid data breaches. To guarantee your companies utmost data privacy, business should use data encryption, ensure the cloud has SSL, and determine the provider with the trusted data regulation and compliance.

If business succeeds in obtaining those obstacles, then the development on cloud might go well for business. Therefore, this article provides three requirements that business need to prepare to obtain the challenge of developing application on cloud. Read them below here:

1. Development requirements

application on cloud

(Source: najkhetsamtip)

Before developing the application on cloud, you need to determine how its environment will work on cloud. If the dynamic scalability was the main reason for looking to the cloud, then its application should be engineered to take advantage of a parallel architecture.

Meanwhile, if it is designed with multi-threaded code that allows processing to be split into small chunks, it’s well suited for use within the cloud. On the other side, if an application is designed around single monolithic thread processing, it will be difficult to take advantage of the cloud’s distributed nature.

2. Application License

application on cloud

(Source: luis gomes from Pexels)

Most applications are made up of many different components that have some type of licensing agreement associated with them. If you want to develop it on cloud, you need to review each of those agreements to determine how that license will be affected by cloud deployment.

On the other hand, if your application uses a component that is licensed by CPU and you want to deploy it on cloud designed to launch new instances with more resources, you could easily exceed your CPU license limit. Therefore you need to review how your licenses affect the ability to scale by cloud.

3. Data Security

application on cloud

(Source: anyaberkut from Getty Images Pro)

As stated before, developing application on cloud also requires security to avoid any threats or data breaches. Therefore, these critical security components are important to prepare:

  • In developing application on cloud, its data must be protected. Therefore, the application must provide a mechanism to protect the data stored in cloud. Encrypting data can be the solution for this, so it will prevent data breaches.
  • According to TechTarget.com, server-to-server communications are typically forgotten because they only happen within the data center. You will require to ensure the security of each server or cloud instances communication, in addition to the client to server communications.
  • Whether you only need cloud for application development, data protection is needed either at application or the transmission level. Therefore, business need to determine if the SSL has included with the Secure Socket Layer (SSL) or Transport Layer Security (TLS) protocols.

Any application can be deployed on cloud. However, those elements above are also needed to succeed the development. Especially, for Human Resources Information System (HRIS). Therefore, to help you maximize the simple and secure development of application on cloud like HRIS cloud, you can join us on “Zettagrid e-TechDay: Simplify and Secure Your HR Management with HRIS Cloud”, on Tuesday, 31 August 2021.

If you have further question related to cloud solution, you can contact us here or at sales@zettagrid.id.