Posts

Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud

 


Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud

The retail landscape has been in a continuous state of flux for well over 20 years. From the threat of large chain stores to recent advances in mobile technology and the rise of eCommerce sites, retailers have had to adapt in response to a variety of trends and innovations in order to attract consumer attention. One of the most common ways businesses are navigating these changes is by transitioning to digitalization in selling & transactions. Digitalization can both provided online and also in store, to bring new experience to customers.

There are many benefits to digitalize your store in the short and long term that make the process worthwhile. For the short term, the most obvious benefit of taking your store online is that you’ll still be able to generate sales under government restrictions on in-person activity due to Covid-19.

While we don’t know what the world will look and feel like post-COVID, diversifying your business now is a smart move to make. Having more than one way to reach your customers and generate revenue will likely benefit you for years to come.

If you own a brick-and-mortar business and are unsure about whether to jump online, you can find out more in the webinar “Empowering Customer In-Store Ordering Experience with Cloud” with our expert Hendy Rusli, COO of WGS Hub and Aditya Irawan, Cloud Consultant of Zettagrid Indonesia.

Event Details:

Thursday, 14 July 2022

from 2.00-4.00PM

Link to Register:

LIVE from Zoom

Reserve your slot and get a chance to win FREE Shopping Vouchers, Special Promos, and Get an e-certificate.

Apakah Firewall Saja Cukup Melindungi Anda Dari Kehilangan Data?

Firewall backup

Apakah Firewall Saja Cukup Melindungi Anda Dari Kehilangan Data?

Sistem firewall dan sistem backup dalam teknologi informasi adalah dua komponen terpisah tetapi memiliki kaitan yang erat. Firewall secara umum adalah sebuah perangkat (baik hardware ataupun software) yang memiliki fungsi untuk mengatur, mengontrol, dan juga mengawasi arus  keluar-masuk paket data pada sistem jaringan atau sistem operasi. Firewall dirancang untuk mencegah akses yang tidak diinginkan dari luar atau ke dalam suatu jaringan internal.

Sementara backup adalah proses membuat data cadangan dengan cara menyalin atau membuat arsip data komputer sehingga data tersebut dapat digunakan kembali apabila terjadi kerusakan atau kehilangan. Tujuan utama dari proses backup adalah untuk mengembalikan data pada satu kondisi di point in time atau titik tertentu di masa lalu ketika data tersebut hilang. baik karena terhapus atau karena rusak.

Sistem firewall biasanya digunakan sebagai metode pencegahan atau preventif sementara backup bersifat represif.  Berikut adalah beberapa fungsi firewall , diantaranya :

  • Firewall berfungsi untuk mengatur dan mencatat lalu lintas jaringan/operating system
  • Firewall berfungsi untuk menjaga kemanan jaringan internal
  • Firewall dapat digunakan untuk memblokir lalu lintas yang tidak aman
  • Firewall sebagai pos atau kontrol pengawas arus paket data
  • Firewall dapat digunakan untuk mengatur autentifikasi akses data
  • Firewall dapat digunakan untuk memblokir program jahat yang bisa menginfeksi komputer
  • Firewall sebagai tameng atau dinding untuk menghindari peretasan dan pembobolan data dan juga melindungi informasi pribadi dari pengguna tidak sah.

Backup

Bagi Tim IT infrastructure dalam mengoptimalkan security awareness perusahaan, selain dengan menggunakan sistem firewall biasanya mereka juga melengkapinya dengan sistem backup. Beberapa alasan backup ini dibutuhkan walaupun sudah mengganakan sistem firewall:

  • Sistem firewall bertujuan untuk melindungi jalur akses dari dalam maupun luar sistem tetap aman sementara backup bertujuan melindungi data dari virus atau malware.
  • Sistem backup dapat digunakan sebagai data cadangan ketika adanya kegagalan perangkat
  • Sistem backup dapat digunakan sebagai data cadangan ketika adanya human error seperti penghapusan data yang tidak disengaja
  • Sistem backup dapat digunakan sebagai data cadangan ketika sistem firewall sudah terbobol dan terjadi kehilangan atau kerusakan pada data utama
  • Bagi perusahaan tertentu, sistem backup diwajibkan atau dibutuhkan dalam rangka memenuhi regulasi institusi

Salah satu client kami di bidang retail contohnya, mereka sudah menggunakan firewall baik level infrastructure dan level operating sistem, selain itu mereka juga  sudah mengaktifkan firewall dengan spesifik whitelist source IP untuk menjamin sisi keamaan data dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Seiring berkembangnya malicious software atau  malware serta banyaknya celah keamaan suatu sistem atau aplikasi yang perlu diperhatikan, salah satu server aplikasi client A berhasil terinfeksi oleh malware terbaru. Data yang terdapat pada server mengalami kerusakan atau corrupt. Namun karena client tersebut sudah prepare dengan sistem backup dan menjalankan proses backup secara berkala, akhirnya data yang rusak dapat kembali di pulihkan dan tidak menyebabkan kehilangan data secara permanen.

Zettagrid Indonesia sebagai cloud provider di Indonesia, selain menyediakan infrastructure as a service (IaaS) juga menyediakan Backup as a service (Baas) layanan yang kami tawarkan diantaranya adalah Cloud Connect Backup  dengan teknologi dari Veeam yang dapat juga Anda gunakan sebagai solusi backup pada server on premise Anda serta VDC Backup dan Image Archive untuk server yang Anda gunakan di cloud Zettagrid. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan Backup silahkan menghubungi kami disini atau melalui email ke sales@zettagrid.id.

10 Critical Features You Need From Your Cloud Provider

Features Cloud Provider

10 Critical Features You Need From Your Cloud Provider

 

Since the global pandemic COVID-19 spread, enterprises start to looks for solution that could help them to make efficiency but yet still want to grow and running their business well. Cloud-based services can increase the efficiency of your business operations, improve cash flow and bring many other benefits.

There’s no doubt about its capabilities and advantages. However, did you know that cloud service providers differ in their approach to data security and use of technology? These differences may seem minor at first, but they could have an enormous impact on the accessibility, privacy, availability, and integrity of your sensitive data.

If you’re thinking of migrating to the cloud, here are 10 Critical Features You Need From Your Cloud Provider

1. Up-time guarantee

The potential impact of downtime can be severe.

Look for a cloud service provider who clearly documents the amount of downtime that’s allowed on your platform. Don’t assume that your definition of downtime matches theirs. Ask your potential provider to explain a few downtime reimbursement scenarios to you before you sign up for their services.

Here at Zettagrid Indonesia we guarantee you uptime and backs up our claims by offering financial rebates. We have several levels of redundancy to ensure that our systems deliver high uptime even during maintenance and upgrades.

2. Complete control

Apart from looking for a complete service level agreement (SLA) backed cloud solution, search for cloud providers that offer you a higher degree of control and flexibility.

At Zettagrid Indonesia we’re committed to giving our customers better and more control. Our services allow you to retain full control of every aspect of your virtual data center environment.

3. Customized solution

To make the most of the cloud without wasting resources, find out if the provider allows you to customize your solution to suit your needs. You may not need everything that is packaged up for you and your business.

Zettagrid Indonesia cloud is easy to use, secure, and scalable, but the best part is that you only spend on the resources you use.

4. Ease of use

In order to quickly and cost-effectively drive business outcomes, you’ll need a portal that’s easy to setup and navigate. An easy-to-use and intuitive portal makes it simpler for you to quickly manage your IT resources online.

The Zettagrid Indonesia portal gives you the power to configure your system as you wish. It’s simple to use and adjusts to the dynamic IT needs of your business.

5. Competitive price to performance

Many cloud providers charge their customers for several items like IOPS, GETs, and PUTs. It’s hard to make sense of all these additional charges on your bill. Instead of trying to decode the costs listed on your bill, look for a provider that charges you a fixed charge month after month.

That’s Zettagrid Indonesia offers simple and predictable billing. Say goodbye to invoice shock or unexplained charges.

6. Avoid lock-in contracts

Not all cloud service providers live up to their SLAs. If they lock you into a contract, you might have to stick with them even if they don’t meet your requirements.

Zettagrid Indonesia’s ‘love or leave it’ policy makes it easier for you to do decide whether you still want to continue using our outstanding services. You’re never locked in. That’s just how confident we are in our capabilities.

7. Local data storage & support

Many cloud service providers don’t advertise where their data centres are. They may store your data overseas and even move your data without notifying you.

With Zettagrid Indonesia, we host your data locally in Indonesia, with zones in Sydney, Melbourne, Perth, and Jakarta. We make sure we keep your data safe by complying with Indonesian Privacy Principles.

8. Data sovereignty

If your data is stored overseas, your rights over your data come second to the rights of the organisation that’s minding your data. This is something you ought to consider when looking for a provider.

We understand this principle at Zettagrid Indonesia and make sure your data remains safe right here in Indonesia.

9. Backup and replication options

Look for a service provider that offers you a quick and easy way to backup, replicate, and restore data from the cloud. That way you’re always protected, no matter what.

Zettagrid Indonesia gives you the opportunity to choose the right backup and replication solutions for your business so you can avoid harmful data loss in the event of an unexpected business outage. That way your business can quickly recover and have your business operations restored.

10. Real-time metrics

Sometimes, it’s challenging to manage virtual environments because of their complexity. Find a provider that offers you real-time metrics. They will show you how well your virtual environment is performing and let you easily find and remediate performance issues.

Zettagrid Indonesia offer real-time metrics with real-time control, 24/7.

If you’re ready to transform your business with the latest cloud solutions and enjoy the 10 features cloud provider , find out more about transitioning to Zettagrid, you could contact us here or e-mail us to sales@zettagrid.id

Arupa Cloud Nusantara Luncurkan Cloud Desktop  Guna Menjaga Produktivitas Kerja Selama WFH

Arupa Cloud Nusantara Luncurkan Cloud Desktop  Guna Menjaga Produktivitas Kerja Selama WFH

Arupa Cloud Desktop WFH

JAKARTA, 13 SEPTEMBER 2020 — Pandemi COVID-19 membuat banyak kalangan tak terkecuali pemerintah dan pelaku usaha untuk mengikuti adaptasi kebiasaan baru (new normal). Salah satunya dengan perubahan kebijakan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan berlakunya sistem kerja dari rumah (Work From Home), yang dapat berubah kapanpun sesuai dengan situasi dan kondisi pandemi yang tengah berkembang dari waktu ke waktu. Kondisi seperti ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha, salah satunya mengenai fleksibilitas tempat bekerja dan keamanan data perusahaan selama pandemi berlangsung.

 

Untuk itu, PT Arupa Cloud Nusantara telah meluncurkan Arupa Cloud Desktop, solusi desktop berbasis cloud yang fleksibel, mudah digunakan, dan dilengkapi dengan sistem keamanan yang berlapis untuk membantu perusahaan menjaga keamanan data dan meningkatkan produktivitas kerja selama WFH berlangsung. PT. Arupa Cloud Nusantara adalah perusahaan pengembang solusi cloud computing lokal asal Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat Cloud Verified Provider dari VMware.

 

Arupa Cloud Desktop (ACD) menawarkan kemudahan dalam mengakses aplikasi maupun desktop melalui perangkat dengan sistem operasi apapun, kapanpun, dan dimanapun hanya melalu web browser pada desktop maupun laptop yang dimiliki oleh karyawan.

 

“Di suasana pandemi yang tidak menentu seperti ini, tentunya perusahaan membutuhkan solusi yang tepat untuk karyawan agar tetap dapat bekerja dengan produktif. Menggunakan Arupa Cloud Desktop, pelaku bisnis tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang tinggi dan waktu untuk pengadaan alat atau sistem yang lama ketika harus memobilisasi karyawannya baik saat bekerja di kantor maupun WFH,” kata Reza Kertadjaja, Direktur PT. Arupa Cloud Nusantara.

 

Reza menambahkan, ACD dapat juga digunakan untuk memonitor produktivitas kegiatan kerja karyawan selama WFH yang akan diterima dalam bentuk sebuah report. Sehingga pengusaha tidak perlu ragu lagi untuk dapat menjaga produktivitas kerja karyawan selama WFH.

RDP arupa

Solusi WFH Untuk Menghindari Serangan Siber

 

Beberapa waktu yang lalu, Badan Sandi Siber Negara (BSSN) mengungkap adanya serangan virtual sebanyak lebih dari 88 juta kasus di Indonesia selama pandemi COVID-19. Hal ini tentunya harus diwaspadai oleh para pelaku usaha.

 

Maka, dengan kehadiran Arupa Cloud Desktop, pengusaha tidak perlu lagi khawatir karena ACD telah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan dari mulai firewall, IDS/IPS, VPN, dan standar SSL Encryption yang akan memproteksi sistem online banking dan secure payment.

 

Reza juga menambahkan bahwa ACD berdiri diatas infrastruktur cloud dari Zettagrid yang telah memiliki lokasi data center di Indonesia dengan sistem keamanan yang ketat. Sehingga pengusaha tidak perlu ragu terkait keamanan data perusahaan. Selain itu, pengusaha juga tidak perlu memindahkan data atau aplikasi perusahaan, karena ACD dapat langsung terintegrasi dengan server perusahaan.

 

Hemat Penggunaan Kuota Internet dan Mudah Digunakan Semua Kalangan

 

Selama WFH tentunya kuota internet juga menjadi kebutuhan tambahan tersendiri bagi pelaku usaha maupun karyawan. Namun dengan ACD, penggunaan kuota bisa menjadi lebih hemat. Hal ini dikemukakan Johannes Saputra, IT Project & Development, Chemstation Asia yang telah menggunakan ACD sejak PSBB bulan Maret lalu. Chemstation Asia (CSA) merupakan salah satu perusahaan distributor bahan industri kimia yang terkemuka di ASEAN.

 

“Arupa Cloud Desktop dapat menghemat kuota internet dari sisi karyawan. Karena ACD ini di akses hanya melalui web browser, sehingga karyawan tidak perlu lagi membuka banyak aplikasi seperti solusi lainnya.”

 

Dalam acara online talkshow bertajuk “Zettagrid e-CloudTalk” belum lama ini, Johanes  menjelaskankan bahwa ACD sangat mudah untuk digunakan oleh berbagai generasi. Sehingga, hanya dengan waktu training yang singkat, seluruh karyawan sudah dapat mengerti cara menggunakan ACD .

 

Ia juga menambahkan awalnya manajemen Chemstation Asia hanya ingin menggunakan ACD selama 2-3 bulan saja selama PSBB, namun dengan banyaknya manfaat yang dirasakan, saat ini Chemstation Asia justru ingin mengembangkan kolaborasinya lebih lanjut dengan ACD.

Solusi PSBB Chemstation Asia: Arupa Cloud Desktop

Solusi PSBB Arupa Cloud Desktop

Solusi PSBB Chemstation Asia: Arupa Cloud Desktop

Perusahaan

Chemstation Asia

Industri

Chemical, Manufacture, Distribution, and Logistic.

Kebutuhan Bisnis

Kami berusaha untuk tetap beraktifitas dalam situasi pandemic yang saat ini sedang terjadi di Indonesia. Kami pun mencoba mencari jalan alternatif agar kami bisa bekerja seperti biasanya. Yang dapat diartikan pekerja perusahaan CSA bisa bekerja tanpa harus ke kantor di saat masa PSBB maupun lockdown seperti saat ini.

Solusi

Sebagai perusahaan yang memiliki karyawan dalam jumlah besar, kami merasa bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja. Kami memilih Arupa Cloud Desktop (ACD) untuk membantu perusahaan selama WFH. Selain itu, karena sistem keamanan data dan share data yang baik, user bisa melakukan kolaborasi data lain dari server atau local storage yang kami punya dengan aman.

Kenapa Memilih Arupa Cloud Desktop?

Di 2019 lalu, kami menggunakanan layanan Zettagrid khusus di cloud server data center. Sistem ini sebenarnya berfungsi untuk memindahkan data collection server dari on premise ke cloud dan itu cukup berhasil kurang lebih 70%. Kemudian berikutnya sales Zettagrid sendiri yang memberikan kami inovasi baru untuk konsep ACD ini. Awalnya, kami tidak begitu aware dengan konsep ini. Kami berpikir untuk apa perusahaan membuat cloud lagi kalau kami saja sudah punya cloud server

Ternyata, setelah didalami lagi, konsep ACD ini mirip dengan konsep yang pernah digunakan perusahaan di tahun 2010 saat menggunakan VM client. Kemudian kami berpikir perusahaan mungkin bisa fokuskan ACD ke beberapa fitur seperti email, karena tidak semua user bisa install email di handphone dan pc masing-masing dan ternyata berhasil. Tidak hanya untuk olah email, bahkan ACD juga bisa mengkolaborasikan data dan cloud Microsoft di servernya, juga menerapkan sistem remote desktop protocol (RDP). 

Selain itu, kami menganggap bahwa ACD sesuai untuk diimplementasikan di perusahaan karena melihat kompetensi dan pemahaman IT karyawan. Perusahaan CSA saat ini memiliki karyawan dengan generasi yang berbeda. Jadi, ketika kami memilih ACD, sistem ini tidak memberi kesulitan pada karyawan kami, terutama untuk karyawan senior. 

Sistem ACD juga mampu mengakses data maupun menyediakan sistem kerja seperti saat di kantor, walaupun saat ini perusahaan sedang tidak menerapkan sistem Work From Office (WFO). Dari sisi keamanan, kami melihat ACD memiliki sistem keamanan data yang baik. Jadi, karyawan mampu melakukan penggabungan maupun perubahan data pada satu server dan local storage yang perusahaan punya.

Apa Manfaat dari penggunaan ACD bagi PT Chemstation Asia?

  •   User-Friendly

Semenjak ACD menjadi solusi WFH, karyawan menjadi lebih antusias dalam menggunakan devicenya. Hal ini dikarenakan oleh RAM, CPU, dan hardisk yang dapat diatur sendiri secara maksimal oleh penggunaannya. Sehingga, dapat digunakan secara leluasa.

Penggunaan ACD yang difokuskan kepada RDP dan browser juga membuat kami lebih hemat dalam memakai jaringan internet. Hal ini dikarenakan penggunaan RDP yang hanya membutuhkan kurang lebih 1 Megabyte. Jadi, penggunaan jaringan internet tidak begitu banyak memakan biaya.

 

  • Sistem IT Yang Mudah Diatur 

 

Sejak perusahaan beralih menggunakan sistem ACD, sistem IT dapat lebih mudah diatur. Hal ini dikarenakan penambahan konfigurasi sistem baru dan device baru, serta konektivitas server dapat lebih mudah digunakan oleh kami. Data pun dapat lebih aman terjaga di pusat server. Jadi, kami tidak perlu khawatir lagi jika infrastruktur gedung maupun jaringan internet mengalami masalah.

 

Bagaimana Mengimplementasikan Arupa Cloud Desktop?

ACD mendapatkan respon positif dari karyawan tidak hanya karena storagenya yang besar, tetapi juga sistemnya yang mudah digunakan. Karyawan juga lebih antusias karena RAM, CPU, dan hardisk dapat diatur sendiri daya maksimumnya.  Cukup dengan mengklik remote desktop, kami sudah bisa mengakses komputer seperti biasa. Begitu juga untuk mencetak dokumen yang dimiliki. Jadi, tidak dibutuhkan waktu lama untuk melatih karyawan kami.

Bagaimana Penggunaan ACD Pada Aplikasi?

Berbagai aplikasi menjadi lebih mudah digunakan semenjak adanya penggunaan ACD. Perusahaan sekarang juga dapat lebih berfokus dalam mengatur email, aplikasi internal, dan aplikasi yang berhubungan dengan data-data yang ada di Amerika dan Singapore. Selain itu, penggunaan RDP pada ACD juga berhasil diterapkan sehingga memudahkan kami dalam mengakses email, data screening, hingga aplikasi langsung dari database tanpa mengurangi sistem keamanan cloud. Perusahaan juga dapat mengkolaborasikan data server dengan Azure Active Directory, melakukan konfigurasi, dan integrasi antara dua VDC utama yang ada di pusat data cloud.

Apa Tantangan Dalam Menggunakan ACD?

ACD ternyata memberikan tantangan tersendiri bagi kami. Karyawan yang menggunakan sistem ini dapat dikatakan lebih leluasa untuk mengakses data, aplikasi, dan memori dari pada biasanya. Hal ini kemudian berdampak pada lebihnya sistem RAM dan CPU. Akibatnya, kami perlu menganalisa kembali RAM dan CPU yang sesuai untuk penggunaan di masa mendatang.   

Apa Perbedaan yang Dirasakan?

  •      Dapat Melakukan Konfigurasi Sistem Di Manapun dan Kapanpun

Selain bisa bekerja di manapun dan kapanpun, ACD juga memudahkan perusahaan untuk melakukan konfigurasi dalam waktu apapun. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika server belum menggunakan cloud. Kami bahkan harus melakukan konfigurasi keamanan secara manual dengan membutuhkan jaringan internet dan menunggu konfigurasi hingga selesai. Akibatnya, aktivitas lain pun terganggu.

Namun setelah menggunakan ACD dari layanan Zettagrid Indonesia, kami tidak perlu khawatir lagi. Sebab, tim Zettagrid membantu proses konfigurasi sistem hingga selesai. Jadi, tim IT perusahaan hanya perlu untuk melakukan print screen dan mengirimkan hasilnya ke tim support untuk dikonfirmasi. 

  •  Infrastruktur Berubah Drastis

Saat ini, kami tidak lagi mengkhawatirkan sistem jaringan, konfigurasi, hingga storage lokal, karena telah disediakan oleh ACD. Namun sebaliknya, kami kini lebih memperhatikan penggunaan layanan cloud yang saat ini tengah populer. Kami perlu lebih fokus dan mengupdate sistem layanan tersebut agar sistem IT tidak tertinggal jauh.

  •   Kepercayaan Dari Manajemen Perusahaan

Selama menggunakan ACD, kami sekarang dapat meraih kepercayaan manajemen terkait keamanan data yang tersimpan pada cloud perusahaan di Indonesia. Sebelumnya, manajemen belum mampu mempercayakan PT Chemstation Asia Indonesia dalam menyimpan data-data penting. Sehingga, penyimpanan lebih banyak dilakukan di perusahaan Singapore dan Malaysia, karena konfigurasi dan keamanannya yang terjamin. Tetapi sekarang, manajemen telah memberi kesempatan kepada kami untuk mengatur sistem data dan aplikasi pada perusahaan di Indonesia.

  •  Efisiensi Biaya IT

Dengan ACD, kami sekarang bisa mengefisiensikan biaya IT. Hal ini dikarenakan layanan yang digunakan perusahaan hanya berupa remote desktop secara server. Sehingga, penggunaan server di on-premise dapat dibuang sedikit menggunakan sistem cloud.

 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin melakukan free trial solusi Arupa Cloud Desktop, Anda dapat menghubungi kami di sales@zettagrid.id atau di sini.

Migrating SAP To The Cloud How?

Migrating SAP To The Cloud

Mirating SAP to Cloud

Mirating SAP to Cloud

According to cbronline.com, System Application and Product in Data Processing (SAP) migration to the cloud has become a major concern for enterprises today. This can be happened as the end of support for SAP Business Suites approaches fast in 2025. That’s why, if company take a longer time to postpone the move to S/4HANA, the further it may be left behind by faster and savvier competitors.

But despite of that, some organizations still rely on SAP enterprise software to run their applications until now. Not only company will loss against its competitors, this method could also impact to a lot of costs, as traditional on-premise deployment is both expensive to maintain and difficult to manage. Therefore, migrating SAP to the cloud is one of the solution as it comes with a host of benefits, ranging from the lower TCO to faster product deployments, and more large-scale business transformations.

But, this migration process also need to be determined by some aspects. Therefore, we decided to made up a list on how to migrate SAP to the cloud. Read them below to help the organizations achieve a smoother migration.

  1.     Checking compatibility 

Checking the compatibility of your SAP applications, databases and operating system with the cloud service providers is a must. This first step will allow the providers to support your SAP upgrades as well. Besides, it will enable the company to analyze and adjust to the technical, language standards, and governance of the potential cloud provider to your company’s internal standard. So, the company will recognize if that IT provider has a good solutions to analyze the risks and ensure data safety.

  1.     Choose the Size of Storage

If your company aims to grow a business over a period of time, you need to consider what size of cloud storage for migrating SAP. By implementing the average utilization policy and get its exact size the company needs, its business will be helped to grow whenever necessary. 

  1.     Decide What Cloud Server’s Best Location 

Cloud servers could be located in any part of the world. Therefore, you must decide where its most appropriate location for your system to incurre costs of Wide Area Network (WAN). It can be started by knowing where the cloud providers located their data center. If your company found any providers servers and hosting applications had a closer location to your users, then it will enable them to have a great experience with your SAP.

  1.     Determine the Service You Need

Determining appropriate support for your SAP product is also necessary to be done. Therefore, you need to understand what service the company needs. Here we give you these three levels of service to choose:

  •  Entry-level.set (ES)

This first level is designed for disengaged ventures, small isolated work items, minimal SAP and database services intended for standalone SAP blueprints, training systems, demos, and so on. As it is entry level, most customers test new systems, create SAP demos, and conduct training programs.

  •   Development service (DS)

The second level is all about SAP and database support for development and quality assurance, ranging from development until it goes live. Usually, the cloud provider does it to support customers through the process of implementation, entire transition, to full service.

  • Full service (FS)

This full of support is designed to required for best system management. If the company need more support than one system landscape like in ES and DS, then this level of service might be the right one. Full service can be expanded to include language installations, SAP user administration, database refresh, and more. 

  1.     Planning and Budgeting 

Determining what to move first and what strategy to follow is important to make the migration as smooth as possible. Besides, it is a must to consider the testing costs. Therefore, assess the whole SAP landscape based on the data the company obtain is needed to draw up company budget on migrating SAP to the cloud. 

  1.     Testing 

If your company technologies and databases are running on a program that is not on the cloud, then it will need a changes to test those again. Although, this will take several times, yet it becomes an important step as it can contribute to the migrating SAP to the cloud and its final costs. 

  1.     Cleansing 

One of the biggest mistake in cloud migration would be the lack of consideration in how clean all files and data will be in the cloud. Therefore, before doing a migration, you need to clean the system of inconsistent and corrupted data, unreadable files, and other data that is unused. This aims to prevent process against bottlenecks. 

At Zettagrid, we could help you to reach your IT efficiency by migrating your SAP to the cloud. No worries, because Zettagrid already provides with layered firewall that of course it is very secure for your business. If you have further questions, you can contact us here or send us email to sales@zettagrid.id.

Things to Consider Using Cloud-based Warehouse Management System

Warehouse Management System

 

Things to Consider Using Cloud-based Warehouse Management System

If you realized, cloud computing utilization has developed from being a simple business concept into a growing technology in various industries. This could be happened by the speed of its installation, flexibility and accessible for user. Therefore, cloud computing could be one of the solutions for enterprises to reduce on their infrastructure investments. Especially, when it comes to a business that running in a warehouse field.

But, if your company still use an on-premise Warehouse Management System (WMS), you should be worried. Basically, the company will not only lose their time,, but also money and customers. This can’t be happened for no reason of course, but suffers a major system failure such as critical data loss or unsatisfied customer can be occurred anytime. Therefore, cloud based WMS present to be a solution for a business.

Today, cloud based warehouse management system (WMS) is increase rapidly..  Not only because it has improvements in technology, but also its prototyping a various deployment options. Therefore, it will enable a fast, affordable transition, and improved warehouse performance. Not only that, several things also considered when it jump to improving warehouse by using cloud based WMS. Read them below to get the insights!

Efficient Warehouse Management

  1. Run a Business Efficiently

The detailed look of cloud-based WMS at your inventory and its automatic updated through a sensor in company network, actually made for a reason. This system was created to make all the information readily available for stakeholders in the company. By controlling the collected data, businesses can analyze the expenditures of internal software teams. Therefore, they can control the investment by focusing it to improve operational efficiencies.

Customer Warehouse Management

  1. Improving Customer Service

It is impossible to answer “I don’t know” when the company support line got a call from a customer asking for shipment status. Surely, this kind of service will lower the company image in the customer’s mind.

But, when the company decided to use a cloud-based WMS, customer questions on package status will likely be handled. Basically, this system allows teams to determine the status of package or shipment. Besides, this connected system provides everyone to track, verify, or even update arrival status of the shipment. So, it will help customers in managing their own supply chain or warehouse.

WMS

  1. Maintain Supply Chain Data

When the company decided to move WMS to the cloud, all its data and status updates indirectly has been digitized through an electronic data interchange (EDI). So, it will allow warehouse management to talk to company online stores, ERP systems, and share information with supply chain partners.

Here in Zettagrid we have Largo as our WMS partner that will support you to modernize and simplify your Warehouse Management System under Zettagrid cloud infrastructure. If you had a further question about cloud-based WMS? Contact us here.

Tingkatkan Sistem IT Workload Bisnis Anda Dengan Cloud Provider

IT Workload

Tingkatkan Sistem IT Workload Bisnis Anda Dengan Cloud Provider

Sejak terjadinya pandemi COVID-19, berbagai industri dari sektor bisnis kini bertransformasi menjadi lebih digital. Hal ini dilakukan tentunya tidak hanya untuk mengikuti kebijakan social distancing, melainkan juga perilaku konsumen yang saat ini beralih secara daring. Untuk itu, akses internet saja tidak cukup dalam meningkatkan bisnis di masa pandemi ini. Sistem IT canggih lainnya juga diperlukan demi menunjang kebutuhan operasional bisnis, salah satunya adalah sistem cloud provider.

Selain menjadi solusi infrastruktur digital bagi perusahaan, sistem layanan cloud juga dapat membantu meningkatkan efisiensi bisnis dengan mengurangi investasi CAPEX dan OPEX. Tak hanya itu, deployment yang dapat dilakukan dalam beberapa jam saja, menjadikan cloud sebagai pilihan pengusaha untuk meningkatkan sistem IT workload bisnis anda di masa pandemi seperti sekarang.

Dalam talkshow bertajuk “Zettagrid e-CloudTalk vol. 04: Elevate Your IT Business Growth with Zettagrid” pada 26 Agustus 2020, Yohannes Saputra selaku IT Project and Development di Chemstation Asia (CSA), membagikan pengalaman perusahaannya saat menggunakan teknologi cloud infrastructure. Setelah melakukan beragam inovasi teknologi, CSA kini mempercayai sistem layanan cloud data center dari Zettagrid Indonesia untuk menopang sistem IT workload perusahaan.

Keputusan perusahaan tersebut pastinya terjadi bukan tanpa alasan. Mengingat sistem cabang perusahaan di 7 negara lainnya memiliki waktu yang berbeda, CSA membutuhkan sistem server yang dapat terus aktif demi meningkatkan operasional bisnisnya. Sehingga, sistem cloud dipercaya dapat menjadi solusi IT perusahaan tersebut.

Human error yang dapat terjadi sewaktu-waktu pun menjadi alasan berikutnya. Demi meminimalisir terjadinya risiko dari bencana, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi kimia ini melihat perlunya sistem backup plan. Sehingga, jika terjadi gangguan seperti human error, sistem backup plan cloud dapat diaktifkan secara real time dan tidak mengganggu operasional lainnya.

Namun, mencari solusi operasional IT tidaklah cukup bagi bisnis yang sedang dijalankan. Bencana alam maupun serangan hacker tentunya dapat menimpa sistem IT workloads bisnis anda. Terutama bagi on-premise yang tidak memiliki standard data center seperti cloud provider.

Menurut Stephen Tukimin selaku VCPP Senior Solution Engineer di VMware, sistem layanan cloud tentunya memiliki standar yang dapat menjaga service level agreements (SLA). Standar tersebut bisa dilihat dari sisi infrastruktur, konektivitas jaringan, hingga keadaan daruratnya. Sehingga, kebijakan SLA yang jelas dapat menjadi jaminan bagi pengguna terkait keamanan data yang tersimpan pada sistem.

Jika anda ingin menyimak apa kata para pakar mengenai Cloud computing di Zettagrid e-CloudTalk Vol.04, anda dapat menyimak tayangannya di channel Youtube kami disini

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Zettagrid, anda dapat menghubungi kami di sini atau email ke sales@zettagrid.id untuk memudahkan pengalaman cloud bagi bisnis anda.

 

Writer: Gita Gisela

Webinar: Elevate Your IT Business Growth with VMware Cloud Verified

VMware Cloud Verified

Zettagrid e-CloudTalk: Elevate Your IT Business Growth With Zettagrid, Indonesian First VMware Cloud Verified

According to Gartner research, Infrastructure As A Service (IaaS) predicted to grow up to 24% this year. This research strengthened by the pandemic COVID-19 situation that forced people to move their activities into more digital, amid the social distancing regulation to reduce the increase of COVID-19 positive cases.

In Indonesia, President Joko Widodo has declared on his independence day speech that digital infrastructure has become critical role and strategic during this pandemic situation. He also said that he will asked the government to spend more budget to strengthen Indonesia’s digital infrastructure.

With this situation, Zettagrid Indonesia collaborated with VMware Indonesia, bringing you to our Virtual Live Talkshow “Zettagrid e-CloudTalk Vol.04: Elevate Your IT Business Growth With Zettagrid, Indonesian First VMware Cloud Verified”. On this opportunity, you could find insight how cloud infrastructure with VMware Cloud Verified based, could helps you to elevate your IT business growth, not only because its efficiency, but the most critical point data security side.

Meet our guest experts from VMware Indonesia: Stephen Tukimin as the VCPP Senior Solution Engineer and Eric Ananda as the VCPP Business Development Manager. We also announced upcoming guest speaker list soon. Please find the details:

Date: Wednesday, 26 August 2020
Time: 14.00 – 16.00 WIB
Where: Zoom Meetings

Register now and get OVO credits at the end of the event**

**Terms and conditions apply

**Zettagrid Teams decision is final

Pssst, it’s not an usual boring presentation, it’s e-Talk show, thus we also have another guest speaker to announce soon!

If you have any questions or having trouble with registration feel free to reach out us at marketing@zettagrid.id or click here

Langkah Menggunakan Cloud Demo Zettagrid

Langkah Menggunakan Cloud Demo Zettagrid

VDC live

Cloud computing memang sedang naik daun di masa pandemi ini. Selain menjadi solusi yang digunakan sebagai infrastruktur digital, cloud juga menjadi pilihan solusi IT sementara selama pandemi berlangsung.

Lalu, pernahkah anda melihat Control Panel pada Cloud Provider yang akan anda gunakan? Atau apakah User Experience dari Control Panel  cloud tersebut memudahkan anda dalam bekerja? Kemudian apakah anda dapat mengetahui fasilitas apa saja yang dapat dilakukan melalui Control Panel tersebut?

Salah satu penyedia layanan cloud computing di Indonesia yaitu Zettagrid, menawarkan fasilitas Cloud Demo. Fasilitas ini merupakan sandbox yang dapat mengantarkan anda untuk merasakan langsung cara kerja dari Virtual Datacenter yang didukung oleh VMware. Dalam fasilitas ini, anda dapat melakukan beberapa aktifitas dasar atau basic seperti pembuatan VM, vApps, dan membuat internal network. yang perlu digaris bawahi, untuk merasakan fasilitas Cloud Demo ini, anda tidak terhubung ke internet.

Yuk kita simak langkah menggunakan fasilitas Cloud Demo dari Zettagrid yang didukung oleh VMware:

  1. Klik https://www.zettagrid.id/vdc-live-demonstration/ pada web browser anda.
  2. Setelah melakukan akses ke halaman tersebut akan muncul tampilan seperti gambar dibawah. Pada halaman ini, anda dapat mengetahui informasi dari User name dan Password vCloud Director yang dapat anda gunakan untuk log in dan melihat apa yang ada dibalik Control Panel dari VDC. Kemudian Klik Log In now.

Cloud Demo VMware

 3. Setelah itu anda akan dibawa menuju halaman login vCloud Director, pada halaman ini Anda dapat memasukkan username dan password  yang tertera pada halaman sebelumnya.

Cloud Demo VMware

Berikut tampilan setelah login ke dalam vCloud Director, Setelah login akan tampil list Virtual Machines. 

VDC demo 

Untuk membuat Virtual Machines baru dapat mengikuti langkah-langkah berikut :  

 

  1. Klik “New VM” yang terletak dibagian atas kiri pada list VM. 

Zettagrid Live Demo

2. Pada halaman ini Anda dapat menginputkan VM Name, Computer Name dan OS yang diinginkan. Setelah menginputkan VM Name dan memilih OS dapat klik “OK”. 

 Zettagrid Live Demo

 3. Setelah anda klik “OK” tunggu beberapa saat untuk proses Provisioning, Setelah proses Provisioning selesai makan VM akan dalam status “Powered On”.

Virtual Data Center

 

4. Untuk mengakses console sendiri terdapat beberapa cara, Cara paling mudah adalah dengan menekan button logo Monitor PC atau melalui menu “Actions” > “Launch Web Console” 

VMware VDC

 

5. Berikut tampilan Web Console vCloud Director. 

VMware VDC

 6. Untuk password root login VM dapat dilihat pada Details > Guest OS Customization 

VMware VDC

Begitulah langkah-langkah untuk membuat VM pada Cloud Demo dari Zettagrid.

Perlu diingat, layanan ini bersifat sandbox, dimana VM akan dihapus pada malam hari oleh sistem dan beberapa fitur pada layanan Cloud Demo akan dibatasi. Jika anda tertarik untuk mendalami fitur vCoud Director, anda dapat menghubungi tim kami di sales@zettagrid.id untuk menikmati FREE TRIAL dari Zettagrid Indonesia.