Posts

Perlukah Cloud Backup Untuk Microsoft 365?

backup microsoft 365

Perlukah Cloud Backup Untuk Microsoft 365?

Kehadiran Microsoft 365 di masa pandemi seperti sekarang menjadi solusi bagi berbagai bisnis dalam bekerja. Dengan berbagai layanan kolaborasi online yang dihadirkan oleh Microsoft 365, perusahaan pun kini tetap dapat menjalankan produktivitasnya meski hanya bekerja dari rumah (Work From Home, WFH). Tak heran, karena layanannya yang telah membantu berbagai bisnis tersebut, Microsoft 365 kini memiliki lebih dari 50 juta pelanggan di seluruh dunia.

Namun demikian, membantu bisnis untuk menjaga produktivitas dan mengelola data bisnis saja tidaklah cukup, bila tidak diimbangi dengan strategi perlindungan data. Dengan strategi perlindungan data yang tepat, tentunya bisnis dapat melindungi data di Microsoft 365 dari ancaman kehilangan. Itulah mengapa, solusi pun tetap diperlukan walaupun Anda meyakini data bisnis tetap aman di Microsoft 365. Salah satunya seperti menggunakan solusi cloud backup.

Lalu, apa alasan bisnis memerlukan backup untuk Microsoft 365? Beberapa poin berikut mungkin bisa menguatkan Anda mengenai solusi cloud backup untuk Microsoft 365:

1. Microsoft tidak bertanggung jawab untuk backup data Anda

backup Microsoft 365

Pernah dengar tentang Microsoft Shared Responsibility Model? Jika ya, Anda pasti tahu betul bahwa Microsoft sebagai penyedia layanan bertanggung jawab untuk menjaga infrastruktur dan layanan Microsoft 365 agar dapat berjalan dengan baik. Selain itu, layanan ini hanya melakukan replikasi data (bukan membackup data), menjaga keamanan infrastruktur, serta kerahasiaan data sesuai dengan standar sertifikasi internasional.

Bila bisnis Anda menggunakan layanan Microsoft 365, tentunya Anda bertanggung jawab dalam mengakses dan mengontrol data seperti membackup data, menyimpan data, dan mengamankan data dari serangan ransomware. Maka dari itu, solusi backup sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian, risiko dan ancaman kehilangan data bisa bisnis Anda minimalisir semaksimal mungkin.

2. Kehilangan data bisa menimbulkan kerugian besar

backup Microsoft 365

(Source: doglikehorse from Getty Images)

Ketika manajemen Anda masih mempertimbangkan solusi backup tanpa akhir keputusan yang jelas, Anda bisa mengingatkan bahwa menurut laporan Verizon, pelanggaran data “kecil” dapat menelan biaya hingga setengah juta dollar, sementara pelanggaran data yang cukup “besar” dapat mencapai $200 juta. 

Tak hanya itu, downtime yang dialami oleh bisnis pun bahkan bisa mengalami kerugian yang cukup besar. Menurut studi dari Information Technology Intelligence Consulting Research, biaya rata-rata downtime selama satu jam adalah $100.000. Itu pun dengan asumsi bahwa Anda bukanlah salah satu dari 33 persen responden survei yang mengalami downtime selama satu jam dan menghabiskan biaya dari satu hingga lima juta dollar.

Di luar kerugian materi, downtime dan pelanggaran data juga dapat berimbas kepada reputasi bisnis. Bisa dibayangkan bila bisnis mengalami kedua masalah tadi, reputasi yang buruk akan terjadi dan mengakibatkan hilangnya kepercayaan pelanggan. Itulah sebabnya, perlindungan data seperti backup sangat penting untuk bisnis Anda.

3. Regulasi penyimpanan data

backup Microsoft 365

(Source: relif from Getty Images Pro)

Menurut John Wiley & Sons, regulasi penyimpanan data akan memiliki perubahan peraturan yang berkelanjutan dan peningkatan peran terhadap kepatuhan bisnis dalam sepuluh tahun mendatang. Oleh sebab itu, Anda sebagai pemilik data bertanggung jawab untuk mengatur data perusahaan dan memastikan bisnis memenuhi persyaratan regulasi tersebut.

Menggunakan solusi backup data pihak ketiga bisa menjadi cara untuk mematuhi regulasi penyimpanan data. Dengan menjalankan solusi tersebut, bisnis tidak hanya memenuhi kebutuhan regulasi perusahaan, tetapi juga dapat menjaga dan melindungi datanya termasuk Microsoft 365.

4. Serangan Siber

(Source: Wpadington from Getty Images)

Serangan siber memang bukan hal asing lagi bagi bisnis saat ini. Seiring teknologi berkembang,  ancaman siber seperti phishing, malware, hingga ransomware, kerap kali muncul dan menghantam bisnis dengan kerugian yang cukup besar. Bahkan, kehilangan data sering menjadi imbas yang cukup sering ditemui oleh bisnis yang mengalaminya. 

Itulah mengapa, mempersiapkan solusi seperti cloud backup sangat penting untuk melindungi data bisnis Anda. Terlebih, poin pertama menjelaskan yang bahwa data seperti Microsoft 365 tidak memiliki sistem backup sendiri dari penyedia layanan. Sehingga, ini pun menjadi tanggung jawab Anda untuk menyediakan solusi backup tersebut.

Lalu, apa solusi yang tepat untuk backup data Microsoft 365?

Arupa Backup 365 solusi backup Microsoft 365 bisnis Anda

Arupa Backup 365 hadir menjadi solusi untuk kebutuhan backup Microsoft 365 bisnis Anda. Dengan memanfaatkan teknologi dari Veeam Backup Microsoft 365, Arupa Backup 365 mampu menghadirkan pengalaman backup yang lebih sederhana pada Microsoft 365. Tak hanya itu, berbagai keuntungan juga bisa Anda rasakan ketika menggunakan Arupa Backup 365 ini, seperti:

  • Jaminan SLA 99.9%.
  • Kemudahan tanpa batas.
  • Aman dan bersertifikasi.
  • Infrastruktur 100% lokal.

Mari perkuat strategi perlindungan data Microsoft 365 Anda dengan #SolusiYangPasti seperti Arupa Backup 365.

Untuk pertanyaan lebih lanjut terkait produk atau solusi cloud lainnya, Anda bisa menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Secure Your Business from Data Breach with ASM

data breach with ASM

Secure Your Business from Data Breach with ASM

In the digital era, business is forced to adopt digital solutions to stay competitive. Even these solutions give many benefits for the business, it can also expand their potential attack surface and expose them to increased levels of cyber risk for example data breaches.

To stay protected from a data breach, many enterprises are now adopting Attack Surface Management (ASM) that works to continuously assess their network potential threats. Then, how does ASM work? Find the answer on “Zettagrid e-Techday: How to Secure Your Business from Data Breach with Attack Surface Management”. Meet our experts Nicholas NG as Managing Director & Founder of Provintell and also Tedi Suryadi as Cloud Consultant of Zettagrid Indonesia.

Event Details

Day: Thursday, 23 September 2021
Time: 02.00 – 04.00 PM
Link to register: bit.ly/zgpro
Live from Zoom Meeting

Register now and get a chance to win OVOand FREE e-certificate at the end of the event.

Keunggulan Object Storage Untuk Backup Data

object storage untuk backup

Keunggulan Object Storage Untuk Backup Data

Saat mengembangkan bisnis, sistem dan data memang menjadi aspek paling vital bagi perusahaan. Dengan memiliki keduanya, perusahaan dapat menentukan atau memutuskan arah bisnis yang sesuai untuk dikembangkan. Itulah sebabnya, memiliki infrastruktur penyimpanan data yang aman sangat kritikal bagi bisnis. Selain untuk menjaga sistem dan data bisnis tetap berjalan, infrastruktur tersebut juga berperan penting untuk menjaga kelangsungan bisnis.

Namun, memiliki infrastruktur penyimpanan data saja tidaklah cukup bila tidak diimbangi oleh strategi perlindungan data. Tanpa strategi tersebut, ancaman kehilangan data seperti Human Error dan serangan siber pastinya akan membayangi bisnis Anda. Maka, untuk menjaga data Anda agar tetap aman, strategi perlindungan data pun perlu diciptakan oleh bisnis. Salah satunya dengan memanfaatkan Object Storage untuk membackup data.

Bila Anda pernah membaca artikel kami sebelumnya, Object Storage menjadi salah satu medium yang dapat memenuhi strategi perlindungan data bisnis Anda. Dengan mereplikasi data Anda dan menyimpannya di Data Center lain, bisnis tidak hanya dapat menyimpan data dan aset pentingnya secara aman, tetapi juga dapat lebih mudah mencadangkan data kapan saja secara otomatis.

Lalu, apa saja sih keunggulan Object Storage untuk backup data?

1. Lebih Efisien

object storage untuk backup

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Ketika mengelola data dalam jumlah besar menggunakan solusi backup lokal, pastinya pemeliharaan secara berkala diperlukan bagi infrastruktur IT Anda agar data dapat terintegrasi dengan baik. Namun, hal ini bukanlah pilihan yang tepat mengingat pemeliharaan infrastruktur hardware yang kompleks membutuhkan investasi serta waktu yang tidak sedikit.  

Oleh sebab itu, menggunakan Object Storage bisa menjadi solusi untuk pencadangan data Anda. Dengan menggunakan jasa penyedia layanan cloud, Anda tidak perlu lagi melakukan pemeliharaan infrastruktur secara berkala. Mengingat penyedia layanan cloud akan melakukan hal tersebut untuk Anda. Sehingga, hal tersebut akan jauh lebih efisien dari segi waktu, sumber daya, dan alokasi anggaran bisnis. 

2. Kapasitas penyimpanan yang scalable

object storage untuk backup

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Beberapa solusi backup memang memiliki aplikasi pencadangan yang baik untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data secara cepat dan andal. Sayangnya, sebagian besar hardware yang digunakan lagi-lagi tidak dapat mengikuti pertumbuhan data yang kian meningkat. Sehingga, bisnis pun mengalami kompleksitas dan biaya tinggi untuk memenuhi kebutuhan kapasitas pencadangan tersebut. 

Namun, jangan khawatir! Object Storage bisa menjadi salah satu solusi untuk permasalahan tersebut, mengingat teknologi ini didesain khusus untuk menyimpan dan mengelola data dengan kapasitas bilangan petabyte. Jadi, Anda tidak perlu cemas lagi ketika harus menskalakan kapasitas backup bisnis, sebab Object Storage dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan lebih cepat dan sederhana. 

3. Backup data jauh lebih fleksibel

object storage untuk backup

(Source: D3Damon from Getty Images Signature)

Saat menggunakan solusi backup tradisional, mungkin Anda merasa kesulitan untuk mengatur jumlah data maupun waktu backup yang tepat. Namun, jika Anda memilih solusi Object Storage untuk membackup data, hal tersebut tentunya tidak lagi ditemui oleh perusahaan.

Sama seperti cloud backup lainnya, Object Storage dapat digunakan untuk backup data Anda kapanpun Anda inginkan. Jika Anda telah menjadwalkan solusi backup data secara harian atau mingguan maupun bulanan, Object Storage akan mereplikasi data Anda dengan lebih cepat dan mudah.

Sebagai penyedia layanan cloud Infrastructure as a Service (IaaS), Zettagrid Indonesia turut menghadirkan solusi backup untuk kebutuhan bisnis Anda, Arupa Object Storage. Dirancang khusus dengan sistem yang High Availability, kapasitas penyimpanan hingga bilangan petabyte, dan kompatibel untuk solusi backup data seperti NAS atau lainnya, Arupa Object Storage siap membantu Anda untuk memenuhi strategi perlindungan data kapanpun dan di manapun.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Tips Menentukan Cloud Managed Services untuk Startup

cloud untuk startup

Tips Menentukan Cloud Managed Services untuk Startup

Jika startup Anda bergerak di bidang layanan berbasis teknologi, pastinya pengembangan sistem dan aplikasi telah menjadi kegiatan harian tim IT startup Anda. Bahkan, pemeliharaan dan peningkatan kapasitas IT pun mungkin rutin startup Anda lakukan seiring kebutuhan sistem dan aplikasi yang meningkat.

Meskipun biasa dilakukan oleh startup, nyatanya pemeliharaan infrastruktur IT secara rutin tidaklah efisien bagi startup yang tengah berkembang. Hal ini dapat dikatakan mengingat pemeliharaan infrastruktur IT membutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk penggantian hardware baru, sehingga startup kerap kali kesulitan untuk mengalokasikan anggaran IT-nya dengan efisien.

Maka dari itu, untuk membantu startup mengelola infrastruktur IT-nya secara fleksibel dan efisien, solusi pun diperlukan. Salah satu yang bisa menjadi pilihan startup adalah penyedia Cloud Managed Service. Dalam peranannya, Cloud Managed Service menjalankan operasional IT bisnis dengan salah satu fokus areanya dapat membantu sebagian atau secara menyeluruh untuk mengoperasikan atau menjamin ketersediaan sistem dari layanan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Dengan demikian, startup tetap dapat mengalokasikan sumber daya dan waktunya pada pekerjaan bisnis utama.

Lalu, bagaimana caranya menentukan cloud managed services untuk startup?

1. Availability

cloud untuk startup

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Bisnis Anda mungkin tidak bekerja selama 24 jam, namun network Anda justru terus bekerja sepanjang waktu tersebut. Itulah mengapa, ketika terjadi downtime pada network bisnis Anda, operasional dan layanan bisnis akan ikut terhenti. Jika tidak diminimalisir, downtime ini akan berpengaruh pada ketidakpuasan pelanggan serta hilangnya pendapatan bisnis. 

Oleh sebab itu, ketika mencari penyedia Cloud Managed Services, startup perlu memastikan ketersediaan jaringannya bekerja selama 24 jam. Dengan kata lain, startup perlu mencari penyedia layanan cloud dengan SLA 99,9% demi mengoptimalkan layanan bisnis Anda. Selain itu, penyedia Cloud Managed Serviced juga harus proaktif dan tidak hanya merespons ketika Startup mengeluhkan kendala teknis. Itulah mengapa, Startup perlu memilih penyedia Cloud Managed Services yang mampu memonitor sistem, mengidentifikasi, mendiagnosa, dan melakukan troubleshoot pada network bisnis ketika akan terjadi kendala. 

2. Reputasi penyedia layanan yang baik 

cloud untuk startup

(Source: jirsak from Getty Images Pro)

Dalam menjalankan startup, infrastruktur IT merupakan hal yang paling vital dan sensitif bagi bisnis, mengingat banyak sistem dan data penting yang dikelola di dalamnya. Bila Anda ingin infrastruktur IT bisnis dapat bekerja secara optimal tanpa terjadi hambatan, Anda perlu mengidentifikasi penyedia Cloud Managed Services dengan reputasi yang baik sebelum memilih layanan. Lalu, mengapa hal ini perlu dilakukan? 

Ketika menggunakan jasa Cloud Managed Services untuk startup, infrastruktur IT akan dikelola oleh yang ahli sesuai kebutuhan dan permintaan startup. Agar tidak terjadi kendala dan layanan dapat bekerja secara optimal, Anda perlu menentukan penyedia layanan yang memiliki reputasi serta performa terbaik. Sehingga, kebutuhan bisnis pun dapat terpenuhi sesuai keinginan.

3. Keamanan layanan yang diberikan

cloud untuk startup

(Source: anyaberkut from Getty Images Pro)

Sampai kapanpun, serangan siber akan menjadi salah satu ancaman besar bagi bisnis. Cisco Umbrella sendiri melaporkan setidaknya terjadi peningkatan serangan siber sebesar 40% pada pandemi tahun lalu. Tak hanya itu, Security Insider Access Online juga mengemukakan, 60% startup turut menjadi sasaran dari serangan tersebut dalam waktu enam bulan. Bila startup Anda tidak siap akan bahaya ini, tentu keberlangsungan bisnis akan terancam. 

Maka dari itu, jika Anda berniat menggunakan jasa Cloud Managed Services untuk startup, ada baiknya Anda memastikan penyedia layanan dapat menguji dan memonitor sistem untuk setiap ancaman keamanan. Dengan demikian, ini akan membantu Anda untuk menjaga dan meminimalisir sistem dari risiko serangan siber. 

4. Skalabilitas layanan

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Saat mengembangkan startup, pastinya kebutuhan infrastruktur IT Anda akan ikut meningkat. Agar dapat menyesuaikan kapasitas IT Anda dengan kebutuhan bisnis, maka Anda perlu menskalakan kembali infrastruktur IT Anda. 

Memilih jasa Coud Managed Services dengan layanan yang scalable dapat menjadi solusi untuk kebutuhan Anda, sehingga ini akan membantu Anda memenuhi kebutuhan startup. Tak hanya itu, memastikan bahwa penyedia layanan dilengkapi dengan license dan teknologi terbaru juga sangat penting untuk startup. Dengan demikian, ini akan membantu bisnis tetap efisien dan relevan dengan pesaing startup Anda.

5. Tim dukungan 24 x 7

(Source: MangoStar_Studio from Getty Images)

Seperti yang dikatakan di awal, bisnis Anda memang tidak bekerja selama 24 jam. Sebaliknya, network bisnis akan terus beroperasi sepanjang waktu tersebut. Bila layanan atau operasional IT Anda terjadi kendala di luar jam kerja bisnis, pastinya Anda akan membutuhkan bantuan dari penyedia layanan cloud Anda.

Maka dari itu, memilih penyedia Cloud Managed Services dengan tim dukungan selama 24 jam dalam seminggu sangat penting untuk startup Anda. Jadi, ketika Anda membutuhkan bantuan terkait infrastruktur cloud, tim support akan siap membantu selama Anda butuhkan.

Zettagrid Indonesia merupakan salah satu penyedia layanan cloud di Indonesia yang menyediakan Infrastructure as a Service (IaaS) seperti Virtual Data Center (VDC), Virtual Private Server (VPS), Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), dan lainnya. Bila Anda memiliki pertanyaan tentang solusi atau keamanan cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Zettagrid Indonesia is Certified as Gold Partner for DELL Technologies

Zettagrid Indonesia is Certified as Gold Partner for DELL Technologies

COVID-19 pandemic doesn’t halt Zettagrid Indonesia from getting an achievement as Gold Partner Certified for DELL Technologies. The certification is given by Denise Millard as Senior Vice President Global Alliances at DELL Technologies to Zettagrid Indonesia, as the company has met the program prerequisites and business requirements to Dell Technologies Cloud Service Provider Gold Partner Program.

The certification also is the recognition that Zettagrid Indonesia has accredited across DELL Technologies’ entire technology portfolio to offer a superior level of service that can simplify enterprise IT complexity, while gaining greater efficiency and capacity. 

 

 

Gold Partner DELL

(Source: DELL Technologies)

DELL Technologies delivers enterprise the power to run their digital future by enabling the organization to modernize, automate, and transform their IT capacity using industry-leading converged infrastructure, servers, storage, and data protection technologies.

As a Cloud Service Provider Gold Partner Program for DELL Technologies, Zettagrid Indonesia provides the accredited trained engineers and consultants to offer the highest levels of support and advice on DELL Technologies products and services. Thus, we are ready to design and implement the best solution for your IT business needs anytime you want.

Zettagrid Indonesia is a Cloud Service Provider in Indonesia that provides cloud Infrastructure as a Services (IaaS) such as Virtual Data Center (VDC), Virtual Server, Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), and so on. If you have any questions related to cloud solutions, you can contact us here or at sales@zettagrid.id.

How to Develop Application on Cloud?

application on cloud

How to Develop Application on Cloud?

The massive adoption of Cloud Computing across businesses has proven us how beneficial this technology for industry is. By reducing capital investment in infrastructure and maintenance and ensure the availability of resources, the cloud is often the solution for business needs. Thus, it’s no longer strange to see enterprises more inclined towards cloud-based technology and rapidly hosting their system on cloud. Especially, when it comes to business application development.

However, developing business application on cloud is not as simple as you think. Instead, it has technical complexity and is challenging. The several challenges that need to be addressed by business, are:

  • Scalability: As you see the scalability of the product you deployed depends on the quality of the server. If you want the development on cloud to go smooth, then you will need excellent scalability opportunities to enable more users to manage it regularly. Thus, business will enjoy the higher profit of it.
  • Security: As it is stated before, developing application on cloud is not as simple as you think. Business also requires to watch their cloud security from the provider to avoid data breaches. To guarantee your companies utmost data privacy, business should use data encryption, ensure the cloud has SSL, and determine the provider with the trusted data regulation and compliance.

If business succeeds in obtaining those obstacles, then the development on cloud might go well for business. Therefore, this article provides three requirements that business need to prepare to obtain the challenge of developing application on cloud. Read them below here:

1. Development requirements

application on cloud

(Source: najkhetsamtip)

Before developing the application on cloud, you need to determine how its environment will work on cloud. If the dynamic scalability was the main reason for looking to the cloud, then its application should be engineered to take advantage of a parallel architecture.

Meanwhile, if it is designed with multi-threaded code that allows processing to be split into small chunks, it’s well suited for use within the cloud. On the other side, if an application is designed around single monolithic thread processing, it will be difficult to take advantage of the cloud’s distributed nature.

2. Application License

application on cloud

(Source: luis gomes from Pexels)

Most applications are made up of many different components that have some type of licensing agreement associated with them. If you want to develop it on cloud, you need to review each of those agreements to determine how that license will be affected by cloud deployment.

On the other hand, if your application uses a component that is licensed by CPU and you want to deploy it on cloud designed to launch new instances with more resources, you could easily exceed your CPU license limit. Therefore you need to review how your licenses affect the ability to scale by cloud.

3. Data Security

application on cloud

(Source: anyaberkut from Getty Images Pro)

As stated before, developing application on cloud also requires security to avoid any threats or data breaches. Therefore, these critical security components are important to prepare:

  • In developing application on cloud, its data must be protected. Therefore, the application must provide a mechanism to protect the data stored in cloud. Encrypting data can be the solution for this, so it will prevent data breaches.
  • According to TechTarget.com, server-to-server communications are typically forgotten because they only happen within the data center. You will require to ensure the security of each server or cloud instances communication, in addition to the client to server communications.
  • Whether you only need cloud for application development, data protection is needed either at application or the transmission level. Therefore, business need to determine if the SSL has included with the Secure Socket Layer (SSL) or Transport Layer Security (TLS) protocols.

Any application can be deployed on cloud. However, those elements above are also needed to succeed the development. Especially, for Human Resources Information System (HRIS). Therefore, to help you maximize the simple and secure development of application on cloud like HRIS cloud, you can join us on “Zettagrid e-TechDay: Simplify and Secure Your HR Management with HRIS Cloud”, on Tuesday, 31 August 2021.

If you have further question related to cloud solution, you can contact us here or at sales@zettagrid.id.

Mengapa Virtual Data Center Menguntungkan Bisnis?

data center bisnis

Mengapa Virtual Data Center Menguntungkan Bisnis?

Di era modern ini, virtualisasi dan agilitas menjadi indikator utama dalam memajukan bisnis. Dengan memanfaatkan keduanya, bisnis tidak hanya mampu berkompetisi secara digital, tapi kelangsungannya pun dapat berkembang secara optimal dalam jangka panjang. Oleh karena itu, solusi teknologi pun kian diminati oleh berbagai organisasi. Selain karena memanfaatkan virtualisasi, hal tersebut juga turut mempengaruhi agilitas bisnis.

Salah satu teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh bisnis adalah Virtual Data Center. Pada artikel sebelumnya, Virtual Data Center disebut juga sebagai kumpulan dari kapasitas cloud (vCPU, RAM, HDD, dan satu atau lebih IP Public). Dengan kumpulan kapasitas tersebut, Anda dapat membuat virtual mesin dengan konfigurasi yang dibutuhkan dari template public catalog OS yang sudah terpasang atau menginstal OS dari image ISO Anda sendiri.

Selain itu, kapasitas Virtual Data Center (lokal network, NAT, Firewall, Load Balancer, VPN/Metro Ethernet, dan lainnya) serta pengelompokkan virtual mesin ke dalam cluster (vApp) juga dapat disesuaikan tergantung fungsi dan kebutuhan aplikasi bisnis. Dengan demikian, ini akan mendukung virtualisasi dan agilitas bisnis dalam mengembangkan produk, sistem, maupun menyimpan datanya.

Lalu, apa saja yang bisa bisnis rasakan dari Virtual Data Center?

Manfaat Virtual Data Center Bagi Bisnis

1. Manajamen biaya yang mudah dikelola

data center bisnis

(Source: zolak from Getty Images)

Secara umum, membangun data center on-premise memerlukan investasi keuangan yang besar dan berkelanjutan dalam membangun dan memelihara fasilitas, melatih karyawan, akuisisi hardware, dan biaya overhead. Namun hal tersebut tidak berlaku apabila bisnis memanfaatkan Virtual Data Center. Sebab komponen cloud-nya dipelihara dan dioperasikan oleh Penyedia Layanan Cloud, sehingga anggaran IT dapat dikelola secara efektif.

Tak hanya itu, layanan Virtual Data Center juga menyediakan sistem pay-as-you-go atau bayar sesuai penggunaan. Dengan model pembayaran ini, Anda dapat memprediksi pengeluaran operasional Anda dengan lebih akurat dan efektif.

2. Meningkatkan skalabilitas dengan cepat dan mudah

data center bisnis

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Saat melakukan pemeliharaan maupun peningkatan kapasitas data center on-premise, penyediaan server baru bisa memakan waktu mulai dari mingguan, hingga bulanan. Bahkan, menginstall Operating System (OS) dan server atau hardware pun memakan waktu hingga berjam-jam. Akibatnya, operasional pun membutuhkan waktu yang panjang agar bisnis bisa mengoperasikan sistem dan datanya secara optimal.

Dengan Virtual Data Center, Anda lagi-lagi tidak perlu melalui proses yang panjang tersebut. Dengan memvirtualisasikan data center bisnis, Anda dapat menyiapkan server bisnis dengan cepat sesuai template yang telah dikonfigurasikan sebelumnya. Tak hanya itu, penambahan kapasitasnya pun tidak lagi memerlukan pembelian hardware. Dengan demikian, bisnis pun dapat lebih efisien dan efektif untuk menambah kapasitas IT sesuai kebutuhannya.

3. Mempersiapkan bisnis dari risiko downtime

data center bisnis

(Source: AnnuchaCheechang from Getty Images)

Saat menggunakan data center on-premise, berbagai kendala yang mengganggu operasional sistem tentu berisiko menyebabkan bisnis mengalami downtime. Tak heran, banyak organisasi yang memanfaatkan data center on-premise, juga menggunakan daya listrik tambahan untuk memitigasi terjadinya downtime pada infrastruktur tersebut. Meski demikian, memanfaatkan daya listrik tambahan juga membutuhkan manajemen dan anggaran IT yang tak sedikit. Terlebih bila downtime yang dialami selalu rutin terjadi, anggaran pun pastinya akan membengkak seiring waktu.

Menggunakan Virtual Data Center yang High Availability bisa menjadi solusi untuk memitigasi bisnis dari risiko downtime. Dengan mengalihkan traffic pada server yang terkendala ke server lainnya, organisasi tidak perlu khawatir akan terhentinya operasional dan layanan bisnis. Dengan demikian produktivitas bisnis dan kepercayaan pelanggan dapat tetap terjaga.

4. Meningkatkan ketersediaan akses data

data center bisnis

(Source: ktsimage from Getty Images)

Pada dasarnya, Virtual Data Center yang High Availability dibangun pada suatu infrastruktur yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, serta perangkat keras seperti storage, server, dan jaringan yang redundant. Beberapa hal tersebut diperlukan agar sistem cloud dapat bekerja secara optimal selama 24/7. Dengan demikian, ketersediaan akses ke sistem dan data bisnis pun dapat dimiliki oleh bisnis secara fleksibel.

Zettagrid Indonesia berkomitmen untuk menyederhanakan dunia IT yang kompleks dengan platform otomatis. Oleh karena itu, kami membangun lingkungan manajemen yang efisien dengan Virtual data Center VMware’s vCloud, di mana memungkinkan Anda mendapat solusi cloud yang aman dan scalable hingga kapasitas berapapun.  

Cari tahu informasi Virtual Data Center lebih lanjut di sini.

Bila Anda memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi tentang solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id

Simplify and Secure Your HR Management with HRIS Cloud

HR management

Simplify and Secure Your HR Management with HRIS Cloud

Adopting work from home model is one of the efforts for enterprises to survive during the pandemic or even for the long term. This situation forces enterprises to utilize digital technology, such as the HRIS cloud platform to optimize business management. By using HRIS cloud solution, you could elevate your HR performance and success in the organization also increases your business efficiency by cutting the operational cost.

In partnership with PT. System Design Center (Xpresso HRIS), join us to get more insight about HRIS Cloud on “Zettagrid e-TechDay: Simplify and Secure Your HR Management with HRIS Cloud”. Meet our guest speaker Hendri Janto as Director and Founder of PT. System Design Center and hear their customer experience from Agus Raya as Manager IT Service Operation RS Pondok Indah and Ricky Salim as Staff Fungsional lV IIIA-F HRIS RS Hermina Group.

 

Event Details

Day: Tuesday, 31 August 2021
Time: 02.00 – 04.00 PM
Link to register: bit.ly/etechdaysdc
Live from Zoom Meeting

 

Register now and get chance to win shopping voucher and FREE e-certificate at the end of the event.

Adopting Hybrid Cloud Approach, Where to Begin?

adopting hybrid cloud

Adopting Hybrid Cloud Approach, Where to Begin?

Adopting Hybrid Cloud approach is becoming more and more common in a business sector. According to a survey of IBM Institute For Business Value (IBV), Hybrid Cloud will grow to 47% in three years ahead and the average organization will implement around six hybrid clouds. With such of number, it is not a surprise anymore to see how large this technology could dominant enterprise solutions.

However, adopting Hybrid Cloud approach certainly is not just by snapping-fingers only. A plan and strategy are also needed for a successful deployment. Therefore, before business takes a step further about it, the organization needs to explore more for adopting Hybrid Cloud approach. Then, where to begin?

In Zettagrid e-Techday: Evolving Hybrid Cloud Infrastructure For Your Digital Business that was held on 12 August 2021, Teddi Suryadi as Cloud Consultant Zettagrid Indonesia had explained some strategies that business needs to take on Hybrid Cloud adoption. Curious to know how is it? Here’s the recap:

1. Determine the application that wants to be deployed on Hybrid Cloud

adopting hybrid cloud

(Source: ra2studio from Getty Images Pro)

Basically, any applications can be deployed on Hybrid Cloud. Depends on the organization’s policy and needs. So, if the organization wants its workload management to be deployed on cloud, then the provider will help and provide its cloud solution.

However, it is important to remember that business needs to determine what application that wants to be running on cloud and handled on the local premise. By separating workloads in two locations, the organization could achieve its IT business and cloud operation efficiency.

 2. Begins with the better infrastructure

adopting hybrid cloud

(Source: Jens Domschky from Getty Images)

After the organization determines what applications that want to be deployed on cloud, next it’s time to look for the right infrastructure such as software, hardware, services, and cloud spaces. But, why does business need these infrastructures for adopting Hybrid Cloud approach?

 These infrastructures enable business to secure consistent operations for business workloads across private and public cloud. Not only that, the right infrastructures will also deliver a complete solution for business Hybrid Cloud. Therefore, it is important for the organization to do this before adopting Hybrid Cloud approach.

3. Look out for the data security

adopting hybrid cloud

(Source: anyaberkut from Getty Images Pro)

In looking for Hybrid Cloud Providers, data security and compliance are often to be the main things that need to be concerned about. With the right data security and compliance, the cloud service provider can guarantee how secure your company and business data will be on cloud. 

In Zettagrid, we have data security and compliance such as PCI DSS certified and three-level of access (MyAccount portal access, vCloud Director access, and VM access). Not only that, but Zettagrid is also certified by ISO27001:2013 to secure your company data. Thus, you don’t have to worry more, because your data will be safe with our layered security system.

 

Those are the recap on adopting Hybrid Cloud approach. If you want to know or see the session further, you can watch it on our Youtube Channel here. And if you have any questions related to Hybrid Cloud solution, you can contact us here or at sales@zettagrid.id.

4 Reasons Why Many Businesses Adopt Hybrid Cloud

why hybrid cloud

4 Reasons Why Many Business Adopt Hybrid Cloud

Since the digital era began, many companies are relying on technology to automate their business. Ranging from scaling up IT capacity, collaborative work, data-sharing, and data storage, technology had helped business more efficient on their utility. No wonder many businesses now are on the race to digitally transform using technology. One of those such as Hybrid Cloud solutions.

As more organizations look to the public cloud to increase their data management capacity, hybrid cloud has often to be the solution of choice. With its agility and scalability, Hybrid Cloud offers enterprise efficient and flexible workloads. Therefore, it is not a surprise anymore to see this technology enables organizations to remain competitive while staying on budget.

Not only that, but this technology also brings a couple of things that can be another reasons for business to adopt. What are those? Read them below here:

1. The Hybrid Cloud Offers More Deployment For Business Needs

why hybrid cloud

(Source: NicoElNino from Getty Images Pro)

In maintaining IT environment, business storage certainly has its nuances. To operate better, business needs the operational flexibility to address them. But, no worries! Hybrid Cloud adoption can help business through the needs with more deployment options than other storage models.

As the comparison, for the on-premise component, business can only choose the options that range from zero-up-front cost software running on the business servers, to multi-petabyte turnkey system. Meanwhile, for the cloud component, a range of offerings could be long-term or short-term storage needs. Therefore, cloud storage enables business to mix and match the optimal solution. Whether it is for the rapid data access on-premises or long-term archival storage, these needs can be done by a common set of storage techniques and tools.

2. Hybrid Cloud offers better data protection strategy

why hybrid cloud

(Source: anyaberkut from Getty Images Pro)

Realize it or not, data protection is fundamental to every business storage. With the large data, applications, and systems it contained, business have to protect its storage so it could get off of the threats of data loss. Hybrid cloud storage model offers business of all sizes incredible data protection options, such as backup deployment.

With a hybrid configuration, you can backup data to object storage on premises, then automatically tier data to the cloud for long-term archive. 

In this way, business could have two optimal results: business have a copy of data on-site for rapid recovery and a low-cost, long-term archive offsite copy for disaster recovery.

3. Help business meet data governance rules 

why hybrid cloud

(Source: ipopba from Getty Images Pro)

Have you heard, external and internal data governance rules play a big part in data storage planning? According to Cloudian, business internal policy and external regulation required financial data and customer records management that subject to security, governance, and compliance rules. 

Luckily, Hybrid Cloud is here for us. With its model, business can more easily accommodate the changing needs. Not only that, but this technology can also set policies to ensure compliance tailoring migration and data protection rules to specific data types.

4. It delivers operational efficiency

 

(Source: designer491 from Getty Images)

Hybrid storage is one of the most scalable storage model for business needs. It combines local storage with cloud storage that is limitlessly scalable, for all practical purposes. Not only that, but its single-pool storage model reduces data silos, and simplifies management with a single namespace and a single view. Therefore, it is not surprising to see how hybrid can deliver business operational efficiency.

Those are four reasons why hybrid cloud adoption is implemented by many companies. But, how to adopt this solution for business?

Find out more of these tips on Zettagrid e-Techday: Evolving to Hybrid Cloud Infrastructure for your Digital Business. Meet our expert Teddi Suryadi as Cloud Consultant Zettagrid Indonesia and Andri Junardi Ahmad as Advisory Systems Engineer South East Asia CI/HCI Presales Specialist, Dell Technologies, to learn about Hybrid Cloud adoption for your business needs.

Don’t miss this chance, register now here and win OVO for the first 50 registrants.