Posts

Perlukah Cloud Backup Untuk Microsoft 365?

backup microsoft 365

Perlukah Cloud Backup Untuk Microsoft 365?

Kehadiran Microsoft 365 di masa pandemi seperti sekarang menjadi solusi bagi berbagai bisnis dalam bekerja. Dengan berbagai layanan kolaborasi online yang dihadirkan oleh Microsoft 365, perusahaan pun kini tetap dapat menjalankan produktivitasnya meski hanya bekerja dari rumah (Work From Home, WFH). Tak heran, karena layanannya yang telah membantu berbagai bisnis tersebut, Microsoft 365 kini memiliki lebih dari 50 juta pelanggan di seluruh dunia.

Namun demikian, membantu bisnis untuk menjaga produktivitas dan mengelola data bisnis saja tidaklah cukup, bila tidak diimbangi dengan strategi perlindungan data. Dengan strategi perlindungan data yang tepat, tentunya bisnis dapat melindungi data di Microsoft 365 dari ancaman kehilangan. Itulah mengapa, solusi pun tetap diperlukan walaupun Anda meyakini data bisnis tetap aman di Microsoft 365. Salah satunya seperti menggunakan solusi cloud backup.

Lalu, apa alasan bisnis memerlukan backup untuk Microsoft 365? Beberapa poin berikut mungkin bisa menguatkan Anda mengenai solusi cloud backup untuk Microsoft 365:

1. Microsoft tidak bertanggung jawab untuk backup data Anda

backup Microsoft 365

Pernah dengar tentang Microsoft Shared Responsibility Model? Jika ya, Anda pasti tahu betul bahwa Microsoft sebagai penyedia layanan bertanggung jawab untuk menjaga infrastruktur dan layanan Microsoft 365 agar dapat berjalan dengan baik. Selain itu, layanan ini hanya melakukan replikasi data (bukan membackup data), menjaga keamanan infrastruktur, serta kerahasiaan data sesuai dengan standar sertifikasi internasional.

Bila bisnis Anda menggunakan layanan Microsoft 365, tentunya Anda bertanggung jawab dalam mengakses dan mengontrol data seperti membackup data, menyimpan data, dan mengamankan data dari serangan ransomware. Maka dari itu, solusi backup sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian, risiko dan ancaman kehilangan data bisa bisnis Anda minimalisir semaksimal mungkin.

2. Kehilangan data bisa menimbulkan kerugian besar

backup Microsoft 365

(Source: doglikehorse from Getty Images)

Ketika manajemen Anda masih mempertimbangkan solusi backup tanpa akhir keputusan yang jelas, Anda bisa mengingatkan bahwa menurut laporan Verizon, pelanggaran data “kecil” dapat menelan biaya hingga setengah juta dollar, sementara pelanggaran data yang cukup “besar” dapat mencapai $200 juta. 

Tak hanya itu, downtime yang dialami oleh bisnis pun bahkan bisa mengalami kerugian yang cukup besar. Menurut studi dari Information Technology Intelligence Consulting Research, biaya rata-rata downtime selama satu jam adalah $100.000. Itu pun dengan asumsi bahwa Anda bukanlah salah satu dari 33 persen responden survei yang mengalami downtime selama satu jam dan menghabiskan biaya dari satu hingga lima juta dollar.

Di luar kerugian materi, downtime dan pelanggaran data juga dapat berimbas kepada reputasi bisnis. Bisa dibayangkan bila bisnis mengalami kedua masalah tadi, reputasi yang buruk akan terjadi dan mengakibatkan hilangnya kepercayaan pelanggan. Itulah sebabnya, perlindungan data seperti backup sangat penting untuk bisnis Anda.

3. Regulasi penyimpanan data

backup Microsoft 365

(Source: relif from Getty Images Pro)

Menurut John Wiley & Sons, regulasi penyimpanan data akan memiliki perubahan peraturan yang berkelanjutan dan peningkatan peran terhadap kepatuhan bisnis dalam sepuluh tahun mendatang. Oleh sebab itu, Anda sebagai pemilik data bertanggung jawab untuk mengatur data perusahaan dan memastikan bisnis memenuhi persyaratan regulasi tersebut.

Menggunakan solusi backup data pihak ketiga bisa menjadi cara untuk mematuhi regulasi penyimpanan data. Dengan menjalankan solusi tersebut, bisnis tidak hanya memenuhi kebutuhan regulasi perusahaan, tetapi juga dapat menjaga dan melindungi datanya termasuk Microsoft 365.

4. Serangan Siber

(Source: Wpadington from Getty Images)

Serangan siber memang bukan hal asing lagi bagi bisnis saat ini. Seiring teknologi berkembang,  ancaman siber seperti phishing, malware, hingga ransomware, kerap kali muncul dan menghantam bisnis dengan kerugian yang cukup besar. Bahkan, kehilangan data sering menjadi imbas yang cukup sering ditemui oleh bisnis yang mengalaminya. 

Itulah mengapa, mempersiapkan solusi seperti cloud backup sangat penting untuk melindungi data bisnis Anda. Terlebih, poin pertama menjelaskan yang bahwa data seperti Microsoft 365 tidak memiliki sistem backup sendiri dari penyedia layanan. Sehingga, ini pun menjadi tanggung jawab Anda untuk menyediakan solusi backup tersebut.

Lalu, apa solusi yang tepat untuk backup data Microsoft 365?

Arupa Backup 365 solusi backup Microsoft 365 bisnis Anda

Arupa Backup 365 hadir menjadi solusi untuk kebutuhan backup Microsoft 365 bisnis Anda. Dengan memanfaatkan teknologi dari Veeam Backup Microsoft 365, Arupa Backup 365 mampu menghadirkan pengalaman backup yang lebih sederhana pada Microsoft 365. Tak hanya itu, berbagai keuntungan juga bisa Anda rasakan ketika menggunakan Arupa Backup 365 ini, seperti:

  • Jaminan SLA 99.9%.
  • Kemudahan tanpa batas.
  • Aman dan bersertifikasi.
  • Infrastruktur 100% lokal.

Mari perkuat strategi perlindungan data Microsoft 365 Anda dengan #SolusiYangPasti seperti Arupa Backup 365.

Untuk pertanyaan lebih lanjut terkait produk atau solusi cloud lainnya, Anda bisa menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Keunggulan Object Storage Untuk Backup Data

object storage untuk backup

Keunggulan Object Storage Untuk Backup Data

Saat mengembangkan bisnis, sistem dan data memang menjadi aspek paling vital bagi perusahaan. Dengan memiliki keduanya, perusahaan dapat menentukan atau memutuskan arah bisnis yang sesuai untuk dikembangkan. Itulah sebabnya, memiliki infrastruktur penyimpanan data yang aman sangat kritikal bagi bisnis. Selain untuk menjaga sistem dan data bisnis tetap berjalan, infrastruktur tersebut juga berperan penting untuk menjaga kelangsungan bisnis.

Namun, memiliki infrastruktur penyimpanan data saja tidaklah cukup bila tidak diimbangi oleh strategi perlindungan data. Tanpa strategi tersebut, ancaman kehilangan data seperti Human Error dan serangan siber pastinya akan membayangi bisnis Anda. Maka, untuk menjaga data Anda agar tetap aman, strategi perlindungan data pun perlu diciptakan oleh bisnis. Salah satunya dengan memanfaatkan Object Storage untuk membackup data.

Bila Anda pernah membaca artikel kami sebelumnya, Object Storage menjadi salah satu medium yang dapat memenuhi strategi perlindungan data bisnis Anda. Dengan mereplikasi data Anda dan menyimpannya di Data Center lain, bisnis tidak hanya dapat menyimpan data dan aset pentingnya secara aman, tetapi juga dapat lebih mudah mencadangkan data kapan saja secara otomatis.

Lalu, apa saja sih keunggulan Object Storage untuk backup data?

1. Lebih Efisien

object storage untuk backup

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Ketika mengelola data dalam jumlah besar menggunakan solusi backup lokal, pastinya pemeliharaan secara berkala diperlukan bagi infrastruktur IT Anda agar data dapat terintegrasi dengan baik. Namun, hal ini bukanlah pilihan yang tepat mengingat pemeliharaan infrastruktur hardware yang kompleks membutuhkan investasi serta waktu yang tidak sedikit.  

Oleh sebab itu, menggunakan Object Storage bisa menjadi solusi untuk pencadangan data Anda. Dengan menggunakan jasa penyedia layanan cloud, Anda tidak perlu lagi melakukan pemeliharaan infrastruktur secara berkala. Mengingat penyedia layanan cloud akan melakukan hal tersebut untuk Anda. Sehingga, hal tersebut akan jauh lebih efisien dari segi waktu, sumber daya, dan alokasi anggaran bisnis. 

2. Kapasitas penyimpanan yang scalable

object storage untuk backup

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Beberapa solusi backup memang memiliki aplikasi pencadangan yang baik untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data secara cepat dan andal. Sayangnya, sebagian besar hardware yang digunakan lagi-lagi tidak dapat mengikuti pertumbuhan data yang kian meningkat. Sehingga, bisnis pun mengalami kompleksitas dan biaya tinggi untuk memenuhi kebutuhan kapasitas pencadangan tersebut. 

Namun, jangan khawatir! Object Storage bisa menjadi salah satu solusi untuk permasalahan tersebut, mengingat teknologi ini didesain khusus untuk menyimpan dan mengelola data dengan kapasitas bilangan petabyte. Jadi, Anda tidak perlu cemas lagi ketika harus menskalakan kapasitas backup bisnis, sebab Object Storage dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan lebih cepat dan sederhana. 

3. Backup data jauh lebih fleksibel

object storage untuk backup

(Source: D3Damon from Getty Images Signature)

Saat menggunakan solusi backup tradisional, mungkin Anda merasa kesulitan untuk mengatur jumlah data maupun waktu backup yang tepat. Namun, jika Anda memilih solusi Object Storage untuk membackup data, hal tersebut tentunya tidak lagi ditemui oleh perusahaan.

Sama seperti cloud backup lainnya, Object Storage dapat digunakan untuk backup data Anda kapanpun Anda inginkan. Jika Anda telah menjadwalkan solusi backup data secara harian atau mingguan maupun bulanan, Object Storage akan mereplikasi data Anda dengan lebih cepat dan mudah.

Sebagai penyedia layanan cloud Infrastructure as a Service (IaaS), Zettagrid Indonesia turut menghadirkan solusi backup untuk kebutuhan bisnis Anda, Arupa Object Storage. Dirancang khusus dengan sistem yang High Availability, kapasitas penyimpanan hingga bilangan petabyte, dan kompatibel untuk solusi backup data seperti NAS atau lainnya, Arupa Object Storage siap membantu Anda untuk memenuhi strategi perlindungan data kapanpun dan di manapun.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Bagaimana Meminimalisir Risiko Kehilangan Data Perusahaan?

meminimalisir kehilangan data

Bagaimana Meminimalisir Risiko Kehilangan Data Perusahaan?

Dalam mengembangkan bisnis, ketersediaan data sangat penting bagi perusahaan. Tanpa adanya ketersediaan data, layanan operasional, pengembangan produk, hingga inovasi bisnis tentunya tidak bisa dijalankan secara efektif. Itulah mengapa, banyak bisnis menjadikan data sebagai indikator utama dalam memberlangsungkan perusahaannya.

Namun seiring era digital berkembang, inovasi bukan lagi satu-satunya yang ditemui oleh perusahaan. Beragam ancaman pun kini banyak ditemukan dan menghantui perusahaan seiring bisnis bertransformasi secara digital. Bahkan, ancaman era digital seperti serangan ransomware, hacker, dan overwritten data, bisa mengakibatkan kehilangan data perusahaan hingga menyebabkan kerugian materi. Oleh sebab itu, perlindungan data menjadi hal yang penting untuk dipenuhi agar risiko ancaman kehilangan data perusahaan bisa diminimalisir.

Lalu, bagaimana caranya agar perusahaan dapat memenuhi hal tersebut?

Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai cara untuk meminimalisir risiko kehilangan data perusahaan. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di bawah ini: 

1. Mengontrol Siapa yang Dapat Mengakses Data Tertentu

meminimalisir kehilangan data

(Source: cyano66 from Getty Images Pro)

Ada data yang bersifat publik dan rahasia, tergantung pada tingkat prioritas data. Untuk melindungi data bisnis dari pihak eksternal, maka lakukan pemberian akses kepada orang yang bertanggung jawab terhadap data terkait. 

Misalnya, dalam sebuah perusahaan, pastinya ada banyak divisi dengan masing-masing peran dan fungsinya. Berbagai divisi tersebut tentu juga memiliki data yang harus dikelola sesuai tugas dan tanggung jawab tim. Untuk menghindari terjadinya kebocoran data, manajemen bisa memberikan akses data kepada divisi yang bersangkutan. Sehingga, hal ini akan meminimalisir terjadinya kebocoran data, baik dari pihak eksternal divisi maupun perusahaan.

2. Manfaatkan Fitur Disaster Recovery

meminimalisir kehilangan data

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Serangan siber tentu tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Bisa saja ketika bisnis tengah fokus berkembang, serangan siber mendadak menyerang tanpa ada peringatan apapun. Akibatnya, tidak hanya kehilangan data saja yang bisa terjadi kepada perusahaan. Tetapi, sistem down akibat kerusakan hardware atau infeksi serangan siber, juga bisa dialami jika perusahaan tidak siap menghadapinya.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Memanfaatkan Disaster Recovery bisa membantu bisnis menghadapi risiko tersebut. Dengan memiliki solusi off-premise yang dapat memulihkan data serta sistem perusahaan, Anda tidak perlu lagi cemas akan risiko yang bisa dialami ketika serangan siber menyerang. 

3. Melakukan Backup Secara Berkala

meminimalisir kehilangan data

(Source: CarmenMurillo from Getty Images)

Memanfaatkan solusi backup juga bisa menjadi pilihan untuk meminimalisir risiko kehilangan data. Namun, perlu diketahui bahwa melakukan backup tidak cukup hanya sekali, mengingat data diproduksi perusahaan setiap waktunya. Oleh karena itu, melakukan backup secara berkala sangat penting untuk dilakukan, sehingga data terbaru yang diproduksi maupun masuk ke sistem perusahaan bisa dicadangkan secepat mungkin. 

Lalu, bagaimana caranya untuk membackup data perusahaan secara berkala?

Saat menggunakan solusi cloud backup, Anda pasti tahu bahwa cloud menyediakan penjadwalan backup untuk data organisasi. Dengan menentukan jadwal backup berupa harian, mingguan, atau bulanan, solusi cloud backup siap mencadangkan data secara otomatis sesuai kebutuhan perusahaan.

Adakah solusi untuk meminimalisir ancaman kehilangan data?

1. Mengimplementasikan Veeam Replication

Seperti yang disebutkan di awal, menggunakan Disaster Recovery bisa menjadi cara yang baik untuk meminimalisir ancaman kehilangan data. Dengan memiliki solusi satu ini, perusahaan tidak hanya dapat memulihkan datanya, tetapi sistem pun juga bisa dipulihkan apabila terjadi failure pada infrastruktur perusahaan akibat bencana maupun serangan siber.

Veeam Replication bisa menjadi salah satu solusi untuk masalah tersebut. Dengan mereplikasi sistem dan data di luar lokasi atau off-premise, Anda dapat meminimalisir risiko dan ancaman gangguan failure. Tak hanya itu, Veeam Replication juga memiliki sejumlah recovery point yang berfungsi sebagai titik pemulihan untuk failover. Sehingga, ini akan memudahkan Anda untuk memulihkan Virtual Machine (VM) perusahaan.

2. Memanfaatkan Veeam Backup

Solusi cloud backup seperti Veeam Backup juga bisa menjadi pilihan bagi bisnis untuk menyelamatkan data-datanya. Dengan mereplikasi data-data penting ke solusi off-premise seperti Veeam, Anda tidak perlu lagi khawatir akan risiko kehilangan data.

Selain itu, Veeam Backup juga memudahkan Anda untuk melakukan backup secara berkala. Dengan menyediakan jadwal backup otomatis, kini Anda dapat menentukan waktu backup untuk data perusahaan, baik secara harian, mingguan, atau bulanan. Namun, perlu diketahui untuk penjadwalan ini Anda perlu mengkonfigurasikan waktu backup yang perusahaan butuhkan terlebih dahulu. Sehingga, ini akan memudahkan backup secara berkala kedepannya.

3. Menggunakan Arupa Object Storage

Tahukah Anda? Selain cloud backup dan Disaster Recovery, ternyata Object Storage juga bisa dijadikan solusi untuk meminimalisir risiko kehilangan data. Dengan menyediakan solusi off-premise yang fleksibel, Anda dapat mencadangkan data Anda dengan mudah secara otomatis.

Arupa Object Storage merupakan salah satu contoh solusi ini. Dengan kapasitas hingga bilangan petabyte, Arupa Object Storage menyediakan tempat yang lebih fleksibel dan reliabel untuk penyimpanan data hingga NAS atau solusi backup lainnya. Sehingga, Anda tidak perlu lagi memerlukan maintenance ketika kapasitas penyimpanan ini meningkat. Sebab, Anda hanya cukup menscale up penyimpanan Anda sesuai kebutuhan dan dengan harga yang terjangkau.

Itulah beberapa solusi yang bisa Anda gunakan untuk meminimalisir risiko kehilangan data. Bila Anda punya pertanyaan lebih lanjut tentang solusi cloud kami, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Strategi Backup 3-2-1 Untuk Perlindungan Data

strategi backup 3-2-1Strategi Backup 3-2-1 Untuk Perlindungan Data

Di era digital seperti sekarang ini, kebutuhan mem-backup data bukan lagi hal yang baru untuk dilakukan oleh organisasi. Seiring dengan data yang kian bertambah setiap harinya, strategi perlindungan data seperti Backup pun semakin diminati dan diimplementasikan oleh berbagai bisnis untuk mengantisipasi terjadinya kehilangan data. Salah satu contohnya adalah strategi Backup 3-2-1.

Secara praktik, strategi Backup 3-2-1 bertujuan untuk menyalin dan menyimpan data di beberapa medium yang berbeda. Dengan cara tersebut, bisnis diharapkan bisa menyelamatkan datanya apabila terjadi human error ataupun bencana alam yang dapat berdampak pada kehilangan data. Kemudian, bagaimana cara untuk mulai mengimplementasikan strategi satu ini?

Mengenal Strategi Backup 3-2-1

Menurut backblaze.com, strategi Backup 3-2-1 berarti memiliki setidaknya tiga salinan dari total data Anda, dengan dua di antaranya ditempatkan secara lokal tetapi pada media yang berbeda, sedangkan satu salinan data di tempatkan di offsite. Sebagai contoh, mari kita coba menggunakan “data penjualan bisnis” Anda sebagai skenario strategi pencadangan data ini.

Dalam komputer pribadi Anda, tersimpan data penjualan bisnis yang sering diperbarui setiap minggunya. Data yang tersimpan tersebut merupakan data pertama yang perlu di-Backup di medium berbeda. Untuk mengakalinya, Anda menggunakan external Hard-Drive untuk menyimpan salinan kedua dari data penjualan bisnis Anda. Tak tanggung-tanggung, Anda juga menggunakan solusi Backup seperti Cloud Backup sebagai offsite untuk menyimpan salinan ketiga dari data penjualan bisnis Anda. Dengan demikian, salinan data ketiga yang terletak di offsite tersebut akan disimpan di data center.

Mengapa dua disimpan di lokal dan satu di Offsite?

Apapun perangkat yang Anda miliki, on-site Backup merupakan cara paling cepat dan mudah untuk mengakses data ketika sesuatu terjadi pada perangkat Anda. Jadi ketika laptop atau komputer Anda mengalami kerusakan, Anda masih memiliki external hard drive untuk mendapatkan kembali data Anda.  

Meskipun memiliki on-site Backup seperti contoh di atas merupakan awal yang baik, tetapi memiliki offsite Backup adalah komponen kunci dalam strategi Backup 3-2-1. Cadangan di on-site memang mudah diatur, namun sayangnya salinan data Anda tersebut rentan mengalami kehilangan jika terjadi pencurian, banjir, kebakaran, dan kejadian tidak terduga lainnya.

Apakah solusi Cloud merupakan medium yang sempurna?

Sesuai dengan kemampuannya yang fleksibel, cloud bisa menjadi pendekatan paling mumpuni untuk memulai strategi Backup 3-2-1. Dengan mereplikasi data Anda dan menyimpannya di data center lain, Anda bisa mendapatkan ketenangan dan dengan mudah mencadangkan data Anda kapan saja secara otomatis.

Dengan Arupa Object Storage Anda dapat menyimpan data backup hingga bilangan petabyte dengan lebih fleksibel di offsite sehingga memenuhi kebutuhan Backup 3-2-1 Anda. Jika Anda sekarang sudah menggunakan NAS ataupun solusi pencadangan data di perusahaan Anda, kami dapat membantu Anda untuk mencapai strategi Backup 3-2-1.


Zettagrid Indonesia merupakan penyedia layanan Cloud Computing Indonesia yang menyediakan solusi IaaS seperti Virtual Data Center (VDC), Virtual Private Server (VPS), Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), dan Object Storage as a Service (OSaaS). Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang solusi cloud kami, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Tertarik untuk mengenal solusi Object Storage? Baca produk kami selengkapnya di sini.

 

Perlukah Melakukan Backup Pada Microsoft Teams?

Backup Microsoft TeamsPerlukah Melakukan Backup Pada Microsoft Teams?

Aktif menggunakan layanan kolaboratif seperti Microsoft Teams memang bisa memudahkan sistem kerja perusahaan. Tapi, pernahkah terpikirkan oleh Anda untuk juga menerapkan sistem Backup pada Microsoft Teams?

Setelah satu tahun diterjang pandemi COVID-19, kini banyak perusahaan menerapkan sistem kerja dari mana saja atau hybrid working. Sejalan dengan penerapannya, berbagai online tools pun menjadi primadona yang dimanfaatkan oleh bisnis untuk bisa berkomunikasi dan bekerja secara kolaboratif. Salah satunya adalah dengan menggunakan layanan Microsoft Teams.

Bagi Anda yang menggunakan Microsoft Teams, Anda pasti berpikir jika layanan satu ini mampu memudahkan sistem kerja perusahaan. Apalagi jika bisnis menerapkan hybrid working, pastinya pertemuan tatap muka, penyimpanan data, dan proyek kerja bersama tetap terasa mudah dilakukan mengingat layanan ini menawarkan beragam fitur kolaboratif. 

Namun demikian, menggunakan Microsoft Teams tanpa strategi perlindungan data saja sangat berisiko bagi bisnis. Coba bayangkan, saat akses dan data Microsoft Teams bisnis Anda terserang hacker atau Human Error, kehilangan data tentu menjadi dampak utama yang bisa disebabkan oleh kedua ancaman tersebut. Oleh sebab itu, bisnis perlu memikirkan ulang terkait keamanan data di Microsoft Teams-nya.

Aktif melakukan Backup pada Microsoft Teams bisa menjadi salah satu pilihan untuk menghindari ancaman tadi. Dengan menyimpan salinan data ke cloud, Anda tidak perlu khawatir lagi akan kehilangan data atau akses ke layanan tersebut. Tak hanya itu, beberapa alasan juga turut mendasari pentingnya melakukan Backup pada Microsoft Teams. Salah empat di antaranya bisa Anda lihat di bawah ini:

1. Data Tidak Sengaja Terhapus

Backup Microsoft Teams

(Source: abluecup from Getty Images)

Alasan utama yang perlu Anda pertimbangkan terkait pentingnya Backup ialah pengguna bisa saja menghapus data, file, atau kontak penting di Microsoft Teams secara tidak sengaja. Atau dalam kasus lain, pengguna menimpa data penting dengan yang tidak terpakai di layanan tersebut. 

Akibatnya, kehilangan data bisa terjadi di Microsoft Teams bisnis Anda. Meskipun Anda berpikir Microsoft 365 menyediakan OneDrive Recycle Bin, namun fitur tersebut tetap tidak akan efektif untuk mengembalikan data penting yang telah lama terhapus atau tertimpa. 

Backup bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Dengan menyalin layanan Microsoft 365 ke cloud, perusahaan bisa memulihkan kembali data yang hilang ke On-Premise, sehingga risiko kehilangan data dapat diminimalisir semaksimal mungkin. 

2. Kebutuhan Regulasi Perusahaan 

Backup Microsoft Teams

(Source: Ricfard Villalonundefined Undefined from Getty Images)

Dalam organisasi atau perusahaan terkadang Anda dituntut untuk memiliki Backup pada seluruh data Anda. Begitu pula jika bisnis Anda menggunakan layanan Microsoft 365, Backup pastinya juga diperlukan sebagai kebutuhan regulasi perusahaan.

Maka dari itu, melakukan Backup pada Microsoft 365 penting dilakukan tidak hanya untuk menghindari ancaman kehilangan data, tetapi juga untuk mematuhi kebutuhan regulasi penyimpanan atau perlindungan data.

3. Ancaman Internal Bisnis

(Source: shironosov from Getty Images Pro)

Pernahkah Anda mendengar seorang karyawan sengaja menghapus semua datanya ketika akan keluar dari pekerjaannya? Atau melihat seorang karyawan menyabotase sistem IT perusahaan lantaran bersengketa dengan Manajemen? 

Dua kasus internal tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi pada bisnis. Bahkan bila manajemen lengah, dua kasus tersebut bisa merugikan perusahaan. Oleh sebab itu, antisipasi dengan sistem keamanan data yang solid penting dilakukan oleh perusahaan. Sehingga ini akan menghindari terjadinya kehilangan data, terutama di Microsoft Teams. 

Backup bisa menjadi opsi untuk melindungi bisnis dari risiko kehilangan data. Sehingga ketika salah satu data penting di Microsoft Teams terhapus, bisnis bisa tetap mendapatkan salinan datanya kembali melalui sistem Backup.

4. Ancaman External Bisnis  

(Source: undefined undifined from Getty Images Pro)

Bencana alam hingga serangan siber, pastinya telah menjadi bayang-bayang bisnis ketika menjalani sistem hybrid working. Bagaimana tidak, dengan bekerja dari mana saja, ancaman bisa lebih mudah menghampiri. Apalagi bila bisnis Anda tidak memiliki sistem keamanan data yang optimal. Tentunya ini akan berisiko tidak hanya bagi satu atau dua pengguna, tetapi juga untuk seluruh operasional bisnis.

Maka dari itu, memiliki strategi perlindungan data seperti Backup bisa menjadi solusinya. Selain bertujuan untuk menyalin data Microsoft Teams bisnis Anda, Backup juga berfungsi untuk meminimalisir kerugian akibat hilangnya data atau sistem mengalami yang downtime.

Itulah beberapa alasan mengapa Anda perlu menerapkan strategi Backup pada Microsoft Teams. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait solusi Backup pada layanan Microsoft 365, Anda bisa menghubungi tim kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Try This 4 Steps To The Effective Backup Strategy

effective backup strategyTry This 4 Steps To The Effective Backup Strategy

In managing a business, enterprises certainly think that data is the key to its success. Along with the record of data that is collected and increasing by the day, enterprise can optimize and grow their business in a better way. That’s why the availability of data must be kept and protected to prevent its loss.

Building a backup strategy can be one of the options that give enterprise peace of mind. By having the copy of data or its backup, enterprise don’t have to worry more if threats like human errors, overwritten data, and even ransomware strike business systems.

Additionally, backing up business data will also let the business get back up and running after its end-point protection software got breached. In this case, ransomware even required an effective backup strategy to defeat. Therefore, having a very current backup of everything located off-site with effective security can help to defeat ransomware easier.

This article has listed four steps to help enterprise build effective backup strategy. Read them below here:

1. Create Multiple Copies

effective backup strategy

(Source: alengo from Getty Images Signature)

When we talk about data backup, business needs to create multiple copies in multiple areas. In this case, enterprise can implement the 3-2-1 rule for backup to protect its data. But, what is the 3-2-1 rule?

The 3-2-1 rule was stated by US photographer Peter Krogh while writing a book about digital asset management. Here’s the recap:

  • Three: Three copies of business data should be maintained. One is the original or production copy, then the two are the backup copies. All copies contain the same data from the same point in time. This method aims to save at least one copy of data once the others fail or disappear.
  • Two: Two copies of business data exist on media that are separate from one another, even if those are in the same geographic location. For example, one copy on a server, and the other would be on an external hard disk.
  • One: One data copy exists in an offsite location. This could be in another office, data center, or in the cloud.

2. Implement Your Backup on Public Cloud

effective backup strategy

(Source: model-la from Getty Images)

As the previous point before, physical storage is not enough to protect business data from threats. Therefore modern alternatives are needed by enterprises for optimizing the data protection strategy. One of them is by implementing backup on Public Cloud Service Provider.

Numerous Cloud Service Providers offer Backup-as-a-Service (BaaS) for business. That way, a business can be able to protect its data by provision and run its backup from Public Cloud infrastructure. Furthermore, the BaaS is even simpler than other software, because there are no operating systems or hardware to configure by the business.

3. Engage Services that Focus on Data Safety

(Source: jirsak from Getty Images)

The cloud has become a fantastic aid to companies looking to quickly and easily implement a reliable backup strategy. Prices are low, standards are open, not proprietary, on-site hardware is also low or even nonexistent, and your data can be accessed or fully restored from practically anywhere. That’s why its services are beneficial for business. 

However, using a cloud service provider for the effective backup strategy also includes a Service Level Agreements (SLA), which details what security measures are being used and how it is enforced. That’s why business needs to identify what security features that provider can offer based on its SLA. 

Not only that but security certifications like ISO27001, ISO9001, and PCI DSS are also needed to be considered in looking for a provider. That way, business would know that the provider has a guarantee in securing its client’s data.

4. Automate Your Backups

effective backup strategy

(Source: 5432action from Getty Images)

Backing up data manually every time there’s a concern can be troublesome for business. Especially, when business doesn’t acknowledge how to set automatic constant data backup. It would be a problem not only for the business operation but also for its services when disaster occurred.

That’s why setting and scheduling automatic backups on a constant and recurring basis is needed. So, business don’t have to worry more if disaster occurs, because this backup strategy has been prepared to replicate business data regularly.  


Zettagrid Indonesia is a Cloud Service Provider in Indonesia that provides Infrastructure as a Service (IaaS) such as VMware Virtual Data Center, VMware Virtual Server, Veeam Backup, and so on. If you have any questions related to the effective backup strategy or cloud solutions, you can reach us here or through sales@zettagrid.id.

Backup Data Microsoft 365 Bisnis dengan Arupa Backup 365

Backup data microsoft 365Backup Data Microsoft 365 Bisnis dengan Arupa Backup 365

Saat bekerja, bencana maupun kesalahan memang tidak dapat dihindari. Baik itu human error, bencana alam, atau ancaman siber, kerap kali datang di waktu yang tak terduga dan mengganggu keberlangsungan bisnis. Apalagi jika beberapa masalah tadi mengancam data bisnis Anda di Microsoft 365, hal ini tentu akan menghambat tidak hanya operasional perusahaan, tetapi juga layanan bisnis dan konsumen.

Maka dari itu, mengimplementasikan solusi pencadangan data sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, terutama bagi bisnis yang menggunakan sistem dan layanan kolaboratif seperti Microsoft 365. Hal ini dilakukan mengingat layanan ini memiliki Shared Responsibility Model antara Microsoft sebagai penyedia layanan dan pelanggan sebagai pengguna layanan. Lalu, apa artinya ini?

backup data microsoft 365

Seperti diagram di atas, Rhipe mendefinisikan Microsoft sebagai penyedia layanan, bertanggung jawab pada infrastruktur dan menjaga agar layanannya dapat berjalan dengan baik. Di samping infrastruktur, penyedia layanan tersebut pun hanya melakukan replikasi data dan bukan mencadangkan data, menjaga keamanan infrastruktur, serta kerahasiaan data sesuai dengan standar sertifikasi internasional.

Sementara itu, pelanggan sebagai pemilik didefinisikan bertanggung jawab dalam melakukan akses dan kontrol pada data mereka seperti: pencadangan data, penyimpanan data, keamanan data dari ancaman siber, serta kerahasiaan data sesuai standar dari masing-masing pelanggan. Itulah sebabnya strategi pencadangan data menjadi hal yang perlu dipersiapkan oleh pelanggan itu sendiri.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena solusi seperti Arupa Backup 365 (AB365) bisa menjadi pilihan untuk mengatasi tantangan ini. Dengan memanfaatkan teknologi dari Veeam Backup Microsoft 365, AB365 mampu menghadirkan pengalaman pencadangan data yang lebih cepat dan sederhana. Berbagai keuntungan juga dapat dirasakan oleh bisnis karena solusi yang satu ini. Penasaran apa saja? Simak selengkapnya berikut ini:

1. Jaminan SLA 99.9%

backup data microsoft 365

(Sumber: Maksim Labkouski dari Getty Images)

Kehilangan data di berbagai layanan Microsoft 365 memang bisa berdampak buruk. Apalagi bila file yang hilang memuat data penting seperti hasil penjualan, database klien, hingga rencana besar perusahaan. Ancaman ini pastinya akan menggoyahkan kelangsungan bisnis bila terjadi. 

Tapi Anda tidak perlu khawatir apabila data di layanan tersebut hilang karena bencana maupun human error, sebab AB365 siap mencadangkan data penting Anda dengan jaminan uptime 99,9%. Tak hanya itu, Anda juga bisa menjadwalkan pencadangan data secara rutin per-hari, per-minggu, maupun per-bulan sesuai kebutuhan bisnis Anda. Sehingga, ini akan meminimalisir kehilangan data hingga yang terbaru.

2. Kemudahan Tanpa Batas

backup data microsoft 365

(Sumber: Natali_Mis dari Getty Images)

Saat mengimplementasikan strategi pencadangan data, ada baiknya bagi perusahaan untuk melakukan proses setup dan konfigurasi backup. Sebab dengan dua hal mendasar ini, Anda mampu mengoperasikan pencadangan data secara optimal. 

AB365 menawarkan kemudahan proses tersebut untuk layanan Microsoft 365. Tidak perlu lagi waktu berjam-jam bahkan hingga seharian penuh untuk mengkonfigurasikannya, cukup dengan waktu singkat, solusi tersebut siap Anda gunakan.

3. Aman dan Bersertifikasi

(Sumber: Urupong dari Getty Images Pro)

Apabila Anda berencana mengimplementasikan strategi pencadangan data, usahakan agar Anda menentukan solusinya dengan melihat lokasi data center. Sebab dengan menggunakan data center lokal, data bisnis maupun perusahaan akan terjaga dengan aman bersama penyedia layanan cloud.

AB365 menggunakan infrastruktur data center Zettagrid Indonesia yang berlokasi di Jakarta dan Cibitung serta telah dilengkapi dengan sertifikasi ISO9001, ISO27001, dan PCI DSS. Sehingga ini akan melengkapi keamanan data maupun perusahaan yang tersimpan oleh infrastruktur cloud Zettagrid Indonesia.

4. Infrastruktur yang High Availability

(Sumber: monsitj dari Getty Images Pro)

Di samping keamanannya, solusi backup ini juga memiliki data center yang berlokasi di Indonesia serta berkonsep High Availability dan Redundant Power. Dengan demikian ini akan meminimalisir risiko downtime. Tak hanya itu, tim dan layanan support pun siap sedia melayani Anda selama 24 jam dalam seminggu. Sehingga ini akan membantu apabila bisnis Anda membutuhkan bantuan support untuk backup data Microsoft 365. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang A365 sebagai #SolusiYangPasti? Anda bisa mulai membaca produk selengkapnya di sini. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait solusi kami, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

 

Protect Fintech Data With 5 Functions of Veeam Backup

Protect Fintech With 5 Functions of Veeam Backup

As a pandemic COVID-19 spread to almost all over the world, the demand for digital channels for payment, credit, business, and general cybersecurity, has accelerated. This can’t be said with no reason, of course, but technology has played a key role to grant loans and monitor the financial health of many individuals and SMEs. Therefore, it is not a surprise anymore to see if financial technology (fintech) and credit analytics will be crucial drivers of change in the future.

However, as a massive digital transaction has been made by users, it places Fintech as a vulnerable industry to be attacked by all kinds of cyber threats, including ransomware. It can be said as Fintech has personal or commercial financial and superannuation information. So, if the organization doesn’t have any proper protection or security system, ransomware may infect fintech IT systems as long as there’s a vulnerable gap in its IT system.

Implementing Veeam Backup can be the solution to protect Fintech data. Veeam prides itself on being in the front lines, fighting the good fight against ransomware, and protecting important data kept by the fintech. It offers transparent and actionable strategies on how to educating employees, rotating backup copies across several locations, and leveraging cloud options for making backups practically immutable.

Besides that, Veeam also has five functions that can protect fintech from a ransomware attack. Read those below here:

Protecting backup data from attack

protect fintech

(Source: juststock from Getty Images)

Air-gapped or “immutable” backups offer a powerful technique for being resilient against ransomware and other threats. Enabling a replica of its backup, stored out of reach from cyber attacks, utilizing controls that ensure deletions or changes cannot happen without strict multi-level approvals.

Veeam’s Scale-out Backup Repository (SOBR), partnered with Capacity Tier (also known as Cloud Tier), enables an easy-to-use capability that writes backup data into object storage on any platform that supports it. So, it will protect fintech data.

Detecting ransomware

protect fintech

(Source: glegorly from Getty Images Signature)

Detecting ransomware attacks in their initial stages can be difficult. That’s why Veeam provides the ability to closely monitor and protect fintech IT environment and be aware of any suspicious or abnormal activity.

By analyzing CPU usage, datastore write rate and network transmit rate, Veeam can protect fintech by identifying if there are higher than normal amounts of activity on a particular machine. Not only that but when the alarm is triggered, this immediately notifies fintech to inspect the machine, look at the resource counters and determine for the organization whether the activity is normal. If it’s not, this is a good indicator that more steps should be taken to determine if ransomware is the actual cause.

Ensuring ransomware-free backups

protect fintech

(Source: kaptnali from Getty Images)

Viruses can be undetected and dormant in IT current systems and ready to pounce. If this occurred to the organization, fintech can use the power of Veeam backup and root out ransomware threats before they attack. Not only that, but fintech also can keep ransomware out for good with an automated step to scan the backup for malware.

Restoring guaranteed virus-free workloads

protect fintech

(Source: Wavebreakmedia from Getty Images)

Viruses can be undetected and lay dormant in older backups. Therefore, fintech has to make sure it can protect itself. Secure Restore enables a complete anti-virus scan of its backups when restoring. Having access to the latest virus definitions helps safeguard against previously unknown viruses. That’s why it will protect fintech by providing greater confidence that dormant threats won’t be reintroduced back into the environment.

Testing workloads securely

(Source: peshkov from Getty Images)

Unsure of a current workload? Suspect that it may be infected? No worries! Fintech can restore the data into a fully secured and isolated environment to test. By tapping into the power of Veeam to restore data, workloads and applications may into a fully isolated virtual sandbox environment. Test for cyber threats and other issues while performing potential remediation activities – without impacting any production system. So, it will protect fintech data against ransomware.


Zettagrid Indonesia is a Cloud Service Provider in Indonesia that provides Infrastructure as a Service (IaaS) such as VMware Virtual Data Center, VMware Virtual Server, Veeam Backup, and so on. If you have any questions related to our solution, you can reach us here or through sales@zettagrid.id.

4 Strategies To Backup Business Data

Backup Business Data4 Strategies To Backup Business Data

 

Data loss can be a serious problem for businesses of all sizes. By losing files and all critical data, means the business will lose time and money to restore it. This will not only bother enterprises to run the business well but it will also experience difficulties in continuing its innovation. 

Therefore, a solution is needed to protect all critical data from its loss. Cloud backup can be a good choice for enterprises to prevent data loss. By using Cloud Backup, enterprises not only replicate their data when a disaster occurs but also business continuity can be saved from all the risks. 

However, simply using Cloud Backup without any consideration is not enough. You need to consider IT business needs before deciding to use a cloud backup service to protect your data. In this article, we compiled 4 strategies for you to backup business data in the cloud. 

1. Data Recovery Needs

Cloud Backup can be a solution to protect and backup business data from its loss. However, before deciding to use cloud backup, it will be better if you consider what data you want to backup. If you want to protect all data in an IT environment system, you can use a comprehensive Cloud Backup. But, if you only want to protect services such as databases on Microsoft Exchange, you can only use Cloud Backup for specific mailboxes.

2. Understand that hypervisor data backup will not be sufficient

Virtualization may offer a variety of capabilities, including the ability to perform backups at the hypervisor level of a virtual machine (VM). However, this type of backup is just restoring your recovery to the VM level. Therefore, backup service in a VM operating system is needed rather than just on a virtualization host. This aims to get the organization for the best recovery option.

3. Use local protection systems as the first line of defense

Public cloud services may offer you unlimited servers and storage resources. However, while the public cloud is a critical step for securing business data, you should also consider backups on a local system. By using local resources to connect to systems and data enable it to produce the best performance as well.

4. Use cloud backup as a second choice

Cloud Backup storage can be a second attempt for organizations to back up business data when a disaster strikes. By using this technology, you can prioritize servers and data that require offsite disaster recovery protection. So, when an IT system experiences a natural disaster or human error, the data loss can be replaced by data that has been replicated in Cloud Backup. Therefore, it will not disrupt business continuity.

Zettagrid Indonesia is an Indonesian cloud service provider that offers Infrastructure as a Service (IaaS) solutions such as Backup as a Service (BaaS), Virtual Server, Virtual Datacenter, and Disaster Recovery as a Service (DRaaS). Zettagrid Indonesia is also VMware’s Cloud Verified Partner and has data center locations in Jakarta and Cibitung. We are committed to being closer to you and ready to help you 24/7.

If you have any further questions about the cloud, you can contact us here or through our team at sales@zettagrid.id.

 

5 Langkah Implementasi Disaster Recovery Saat Terjadi Bencana

Implementasi Disaster Recovery

5 Langkah Implementasi Disaster Recovery Saat Terjadi Bencana

 

Pesatnya perkembangan digitalisasi, memberi harapan bagi para pengusaha untuk menemukan berbagai solusi yang memudahkan pekerjaannya. Mulai dari internet hingga layanan cloud computing, kini tersedia untuk masyarakat demi meningkatkan  produktivitas. Namun menggunakan teknologi cloud computing saja ternyata belum cukup, karena bayang-bayang bencana yang bisa terjadi kapan saja. Baik bencana  alam maupun human error bisa saja menyerang keamanan data  penting perusahaan yang tersimpan pada perangkat dengan sistem keamanan yang lemah. Untuk itu, diperlukan adanya Disaster Recovery Plan demi menghindari hal tersebut.

Menurut proxsisgroup.com, Jika dikaitkan dengan bisnis berbasis informasi teknologi (IT), Disaster Recovery Plan merupakan program tertulis dan telah disetujui, diimplementasikan, serta dievaluasi secara periodik. Sistem ini difokuskan untuk semua kegiatan yang perlu dilakukan baik sebelum hingga setelah bencana. Untuk itu, Disaster Recovery Plan disusun berdasarkan kajian secara menyeluruh terhadap bencana-bencana potensial yang mencakup fasilitas, lokasi geografis, atau industri.

Lalu, seberapa penting Disaster Recovery bagi perusahaan?

Beberapa waktu lalu, sebuah kebakaran terjadi di Kejaksaan Agung Jakarta. Dilansir dari Tempo, kebakaran yang terjadi telah melahap 6 lantai sekaligus termasuk gedung sumber daya manusia (SDM). Kejadian ini tentu tidak hanya menghanguskan gedung tersebut, bahkan dokumen kepegawaian yang masih bersifat konvensional pun hancur terbakar oleh api dan akan sulit ditemukan kembali. Untuk itu, sistem Disaster Recovery sangat penting demi menyelamatkan dan menjadi tindakan preventif untuk melindungi data-data yang hilang akibat terjadinya bencana. 

Mengingat risiko bencana tersebut dapat tiba-tiba saja menyerang organisasi/perusahaan lain, Zettagrid sebagai salah satu layanan cloud computing di Indonesia menawarkan Disaster Recovery as a Service (DRaaS). Melalui kecanggihan yang ditawarkan, DRaaS ini memberikan manfaat utama lain bagi perusahaan. Diantaranya, mampu melindungi perusahaan dari kegagalan layanan komputer utama, meminimalisir risiko organisasi terhadap penundaan dalam penyediaan layanan, menjamin keandalan dari sistem yang menyediakan simulasi, hingga meminimalisir proses pengambilan keputusan oleh personal selama bencana terjadi.

Namun sebelum itu, beberapa langkah dalam mengimplementasikan DRaaS pun harus dilakukan. Berikut beberapa langkah implementasi disaster recovery dengan menggunakan Zerto Virtual Manager yang dapat dilakukan ketika sistem IT perusahaan mengalami bencana:

 

  1.     Pengaturan WAN

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan koneksi WAN dengan menggunakan VPN Tunnel atau Leased Line. Jika sudah aktif, Anda sudah bisa membuat Zerto Virtual Manager (ZVM) dengan kapasitas 2 vCPU, 4GB RAM dan minimal storage sebesar 60GB. 

  1.     Konfigurasi 

Selanjutnya, Anda dapat menginstall ZVM pada salah satu Virtual Machine (VM) di on-premise. Setelah terpasang, kembangkan proses pemasangan Zerto Virtual Replication (ZVR) dengan Zerto Cloud Connect jika Anda perlu menyimpan kapasitas data dalam jumlah kecil.  Namun sebaliknya, jika Anda memiliki kapasitas data dalam jumlah besar, maka tim IT akan membantu mengekstraksi data dari on-premise perusahaan ke data center Zettagrid. 

  1.     Memproteksi Data

Untuk memproteksi data, Anda perlu melakukan sinkronisasi dan replikasi Zerto Data secara berkala. Dengan demikian, masing-masing virtual machine (VM) akan direplikasi dan dikirimkan ke infrastruktur cloud Zettagrid. 

  1.     Mengaktifkan Failover

Setelah semua proses di atas telah terpasang, Anda bisa mulai mengaktifkan scenario failover apabila terjadi bencana. Pada proses ini, beberapa bagian failover atau semua VM yang telah direplikasi di cloud akan dikirimkan ke on-premise untuk penggunaan resource sehari-hari.

  1.     Memonitor SecondSiteDR

Terakhir, Anda hanya perlu memonitor seluruh proses SecondSite Disaster Recovery pada Dashboard Zerto Virtual Manager. Perlu diketahui bahwa tahap ini bersifat opsional, sehingga Anda hanya perlu melakukannya secara mingguan maupun bulanan.  

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penggunaan dan pengaplikasian Disaster Recovery pada sistem IT bisnis anda, anda dapat menghubungi kami di sini, atau e-mail ke sales@zettagrid.id.