Object Storage Bisa Digunakan Untuk Apa Saja?

object storage bisa digunakanObject Storage Bisa Digunakan Untuk Apa Saja?

Perkembangan Cloud Computing telah membuka peluang bagi pemanfaatan Object Storage sebagai solusi penyimpanan terbaru di kalangan pengusaha. Dengan melihat pertumbuhan data digital yang kian masif di kalangan industri, Object Storage pun diyakini menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan tersebut. Sehingga, tak mengherankan jika saat ini mulai banyak penyedia layanan cloud berkompetisi dalam menawarkan solusi layanan Object Storage.

Secara umum, Object Storage memiliki konsep penyimpanan dan cara akses yang berbeda dengan Block Storage. Pada Block Storage, data yang akan disimpan diorganisasikan sebagai blok-blok data dengan ukuran tertentu. Block Storage biasanya di-install pada On-Premise dan menggunakan protokol seperti Small Computer System Interface (SCSI) dalam jaringan fiber SAN untuk terhubung ke file system di komputer atau server, walaupun sekarang sudah berkembang Internet Small Computer Systems Interface (iSCSI) yang merupakan penghubung Block Storage melalui jaringan biasa. Sedangkan pada Object Storage, data atau file yang disimpan akan dianggap sebagai satu objek yang disimpan bersama dengan metadatanya. Storage ini dapat di-install di cloud maupun On-Premise. Akses Object Storage yang populer adalah menggunakan protokol S3 (melalui jaringan). Aplikasi-aplikasi yang mendukung protokol S3 dapat mengakses Object Storage dengan mudah melalui jaringan internet.

Skala penyimpanan Object Storage yang mampu mencapai bilangan exabytes pun bahkan dapat disesuaikan dengan beragam contoh kasus. Bagi Anda yang belum mengetahui potensi penggunaan Object Storage, mungkin beberapa poin dari IDC Data Age 2025 ini bisa menjadi referensi Anda. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di bawah ini:

1. Penyimpanan data yang tidak terstruktur

object storage bisa digunakan

(Source: Metamorworks from Getty Images Pro)

Menurut wowcrack.com, jika bisnis Anda banyak menyimpan data seperti musik, foto, gambar grafis, streaming instrument data, webpages, PDF, PowerPoint presentation, hingga konten blog, maka Anda perlu sadari bila bisnis tengah menyimpan jenis data yang tidak terstruktur. Data yang tidak terstruktur pada umumnya tidak mudah untuk diklasifikasi dan dimasukan ke dalam sebuah kotak dengan rapi, sehingga tidak dapat menghasilkan nilai jika tidak diolah dengan benar.

Sistem penyimpanan Object Storage sangat cocok untuk jenis data satu ini. Dengan mengelola metadata bersama objek, pengusaha akan jauh lebih mudah dan efisien dalam menyimpan dan mengakses  aset medianya. Tak hanya itu, menumpuknya data yang tidak terstruktur pun bahkan bisa memberi beban pada tempat penyimpanan tradisional perusahaan. Oleh sebab itu, solusi Object Storage yang bisa diskalakan hingga bilangan exabytes, hadir untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Backup dan Recovery

object storage bisa digunakan

(Source: juststock from Getty Images)

Dengan munculnya beragam produk dan layanan digital, bisnis dan konsumen tentu mengharapkan pelayanan yang selalu aktif setiap waktunya. Namun, jika masalah seperti human error dan serangan siber datang mengganggu aplikasi bisnis, secara otomatis operasional layanan pun akan terhambat.

Menjalankan strategi Backup dan Recovery data bisa menjadi pilihan untuk meminimalisir risiko tersebut. Jadi, ketika bisnis mengalami kehilangan data akibat dua kendala tadi, data pun dapat kembali seperti semula mengingat Backup telah rutin dilakukan oleh bisnis.

Object Storage juga bisa digunakan untuk kebutuhan Backup dan Recovery data. Dengan menggunakan layanan satu ini, pengusaha bisa menyimpan data sekundernya untuk jangka waktu yang lama. Tak hanya itu, beberapa penyedia layanan juga mendukung instant achiving untuk menyalin Backup data dari penyimpanan Backup utama ke layanan Object Storage. Sehingga, layanan ini mampu meningkatkan perlindungan data jika penyimpanan Backup utama mengalami kendala.

3. Mengarsipkan Data

(Source: gyro from Getty Images)

Menyimpan atau mengarsipkan data tentu sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan manapun. Terlebih, jika data-data tersebut memiliki potensi untuk pengembangan layanan dan perusahaan, pastinya pengarsipan pun diperlukan agar data tetap terjaga. Namun jika seiring waktu perusahaan terus berkembang dan data yang dihasilkan terus bertambah, tentunya ini akan membutuhkan kapasitas penyimpanan data yang lebih besar. Sekalipun Anda perlu menambah dan membeli hardware baru untuk meningkatkan sistem pengelolaan data, ini akan membutuhkan biaya yang besar. 

Untuk itu, solusi seperti Object Storage hadir untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan kapasitas penyimpanan yang bisa diskalakan hingga bilangan exabytes, Object Storage bisa digunakan untuk mengarsipkan data dan file yang terus dihasilkan oleh perusahaan. Anda juga tidak perlu khawatir akan investasi hardware lainnya, karena penggunaan Object Storage hanya membutuhkan investasi OpEx, sehingga anggaran perusahaan dapat dialokasikan secara efektif.

4. Aplikasi Cloud Native

(Source: alengo from Getty Images Signature)

Di masa kini, pengembangan aplikasi menjadi upaya penting bagi bisnis untuk terus memperbarui solusi dan layanannya. Untuk itu, sebuah penyimpanan data dan platform pengembangan aplikasi yang efisien dan ekonomis pun diperlukan oleh pengusaha untuk memaksimalkan upaya tersebut.

Object Storage bisa digunakan untuk kebutuhan tersebut. Dengan menghubungkan langsung aplikasi ke sistem penyimpanan Object, ini akan memungkinkan data untuk diskalakan secara efektif seiring aplikasi bisnis tumbuh dengan jumlah penggunanya.

Saat ini, Arupa Cloud Nusantara sebagai perusahaan penyedia solusi cloud computing lokal di Indonesia menyediakan layanan baru yaitu Arupa Object Storage (AOS). Dengan AOS Anda dapat dengan mudah mengakses serta membagikan file object Anda. Selain itu AOS juga kompatibel dengan protocol S3 API. Jika Anda berminat atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di sales@zettagrid.id.