Posts

Apa Itu Kubernetes: Keunggulan, Komponen, Perbedaan dengan Docker

kubernetes adalah

Kubernetes, atau biasa disingkat sebagai K8s, telah menjadi buzzword di dunia teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Platform ini telah merubah cara kita memahami dan mengelola aplikasi dalam lingkungan kontainer. Mari kita bahas lebih dalam tentang Kubernetes, dari pengertian hingga keunggulannya.

Pengertian Kubernetes

Kubernetes adalah salah satu teknologi terdepan dalam dunia pengelolaan aplikasi berbasis kontainer. Kontainer sendiri adalah solusi untuk menjalankan aplikasi dengan cara yang ringan dan portabel, memungkinkan aplikasi untuk berjalan dengan konsisten di berbagai lingkungan, mulai dari lingkungan pengembangan hingga produksi.

Pada intinya, Kubernetes bertujuan untuk menyederhanakan dan mengotomatisasi tugas-tugas yang terkait dengan deployment, scaling, dan manajemen aplikasi yang berjalan dalam kontainer. Ini dicapai dengan cara mendefinisikan cluster komputer (node) dan menyatukan mereka ke dalam satu kesatuan yang dapat dikelola dan diatur secara terpusat.

Komponen Kubernetes

Kubernetes, sebagai platform orkestrasi kontainer terkemuka, membangun lingkungan yang terdiri dari sejumlah komponen penting yang bekerja bersama untuk mengelola aplikasi yang berjalan dalam kontainer. Dalam konteks ini, dua konsep kunci yang perlu dipahami adalah Cluster Kubernetes dan Objek Kubernetes.

1. Cluster Kubernetes

Cluster Kubernetes adalah kumpulan dari satu atau lebih node, yang dapat berupa mesin fisik atau virtual, yang bekerja sama untuk menjalankan dan mengelola aplikasi dalam kontainer. Komponen utama dari sebuah cluster Kubernetes adalah:

  • Master Node: Master Node bertindak sebagai otak dari cluster Kubernetes. Ini adalah tempat di mana keputusan-keputusan diambil dan perintah-perintah diberikan. Komponen utama dari master node termasuk:
    • API Server: API server adalah titik masuk utama untuk cluster Kubernetes. Ini menerima permintaan API, mengautentikasi, mengotorisasi, dan meneruskannya ke komponen lain dalam cluster.
    • Scheduler: Scheduler bertanggung jawab untuk menempatkan pod-pod baru pada node-node yang tersedia dalam cluster, dengan mempertimbangkan persyaratan sumber daya dan kebijakan yang didefinisikan.
    • Controller Manager: Controller Manager menjalankan berbagai kontroler yang memantau keadaan cluster dan membuat perubahan yang diperlukan untuk menjaga keadaan yang diinginkan.
  • Worker Node: Worker Node adalah tempat di mana aplikasi sebenarnya dijalankan dalam kontainer. Ini terdiri dari beberapa komponen:
    • Kubelet: Kubelet adalah agen yang berjalan di setiap node dalam cluster dan bertanggung jawab untuk mengelola kontainer yang dijadwalkan pada node tersebut.
    • Kube-Proxy: Kube-Proxy adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengelola lalu lintas jaringan di antara pod-pod dalam cluster. Ini memungkinkan komunikasi yang aman dan terotentikasi antara pod-pod.

2. Object Kubernetes

Objek Kubernetes adalah representasi abstrak dari aplikasi atau lingkungan dalam Kubernetes. Mereka didefinisikan menggunakan manifest YAML atau JSON dan digunakan untuk mendeklarasikan keadaan yang diinginkan dari lingkungan aplikasi. Beberapa objek kunci dalam Kubernetes meliputi:

  • Pod: Pod adalah unit terkecil dalam Kubernetes dan merupakan lingkungan yang menjalankan satu atau beberapa kontainer yang berbagi sumber daya seperti jaringan dan penyimpanan.
  • Service: Layanan adalah abstraksi yang digunakan untuk mengekspos aplikasi yang berjalan dalam pod kepada aplikasi lainnya dalam atau di luar cluster. Ini memungkinkan untuk penemuan layanan dan load balancing otomatis.
  • Deployment: Deployment digunakan untuk mengelola replika dari pod-pod yang menjalankan aplikasi. Ini menyediakan cara untuk mendefinisikan, memperbarui, dan menangani rollout dari aplikasi dalam Kubernetes.
  • Namespace: Namespace digunakan untuk mengatur dan memisahkan sumber daya dalam cluster Kubernetes. Mereka memungkinkan isolasi logis dan kontrol akses yang lebih baik.
  • ConfigMap dan Secret: Objek-objek ini digunakan untuk mengelola konfigurasi aplikasi, seperti variabel lingkungan atau kunci API, dengan cara yang aman dan terkelola.
  • PersistentVolume dan PersistentVolumeClaim: Objek-objek ini digunakan untuk menyediakan penyimpanan persisten yang dapat digunakan oleh aplikasi dalam cluster Kubernetes.

Ketika digabungkan, komponen-komponen ini membentuk dasar dari infrastruktur Kubernetes, memungkinkan pengelolaan aplikasi yang skalabel, mandiri, dan otomatis. Dengan menggunakan konsep ini, pengembang dan administrator dapat membangun dan menjalankan aplikasi modern dengan cara yang lebih efisien dan terkelola.

Cara Kerja Kubernetes

Kubernetes bekerja berdasarkan model deklaratif, yang berarti kita menyatakan keadaan yang kita inginkan dalam file konfigurasi (manifest), dan Kubernetes akan bekerja untuk mencapai keadaan tersebut. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, antara lain:

  • Scheduling: Kubernetes menentukan di mana kontainer harus dijalankan di dalam cluster, berdasarkan kebutuhan sumber daya, pembatasan, dan preferensi yang didefinisikan.
  • Deployment: Kubernetes memastikan bahwa jumlah yang diinginkan dari pod-pod aplikasi kita berjalan di dalam cluster, serta menjaga aplikasi tetap berjalan dan tersedia.
  • Scaling: Kubernetes dapat secara otomatis menambah atau mengurangi jumlah pod berdasarkan permintaan dan kebutuhan, memastikan bahwa aplikasi tetap responsif dan efisien dalam penggunaan sumber daya.
  • Manajemen Sumber Daya: Kubernetes memantau dan mengelola penggunaan sumber daya oleh aplikasi, serta menyesuaikan alokasi sumber daya secara dinamis sesuai dengan permintaan dan beban kerja.

Keunggulan Kubernetes

Kubernetes telah menjadi tonggak dalam dunia teknologi, memperkenalkan paradigma baru dalam pengelolaan dan orkestrasi aplikasi dalam lingkungan kontainer. Berikut adalah beberapa keunggulan kunci dari Kubernetes yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi organisasi dalam membangun dan mengelola infrastruktur modern mereka:

1. Service Discovery dan Load Balancing:

Kubernetes menyediakan mekanisme bawaan untuk menemukan dan berkomunikasi antara layanan dalam cluster. Layanan-layanan ini dapat diakses melalui nama yang diberikan, tanpa perlu mengetahui alamat IP individu dari setiap pod. Selain itu, Kubernetes juga menangani load balancing secara otomatis di antara pod-pod yang menjalankan layanan yang sama, memastikan distribusi lalu lintas yang merata dan efisien.

2. Storage Orchestration:

Kubernetes menyediakan kemampuan untuk mengelola penyimpanan yang digunakan oleh aplikasi, baik itu penyimpanan lokal maupun penyimpanan cloud. Ini memungkinkan aplikasi untuk menyimpan dan mengakses data dengan aman dan andal, tanpa perlu khawatir tentang manajemen infrastruktur penyimpanan yang kompleks.

3. Automated Rollouts and Rollbacks:

Kubernetes memungkinkan kita untuk melakukan pembaruan aplikasi secara otomatis dengan mengelola rollout dan rollback secara terstruktur. Ini dilakukan dengan menggunakan objek-objek seperti Deployment, yang memungkinkan kita untuk mendefinisikan strategi pembaruan dan menangani kesalahan dengan cepat dan efisien.

4. Automatic Bin Packing:

Kubernetes dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan menempatkan beban kerja pada node-node yang tersedia secara efisien. Ini dilakukan dengan menggunakan scheduler yang cerdas untuk menempatkan pod-pod pada node-node yang memiliki kapasitas yang cukup, meminimalkan pemborosan sumber daya dan meningkatkan efisiensi penggunaan infrastruktur.

5. Self Healing:

Kubernetes memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan merespons secara otomatis terhadap kegagalan dalam aplikasi atau infrastruktur. Ini dilakukan dengan menggunakan kontroler-kontroler yang memantau keadaan pod-pod dan node-node dalam cluster, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memulihkan keadaan yang diinginkan.

6. Secret and Configuration Management:

Kubernetes menyediakan cara yang aman untuk menyimpan dan mengelola konfigurasi sensitif seperti kata sandi dan kunci API. Ini dilakukan dengan menggunakan objek-objek seperti Secret dan ConfigMap, yang memungkinkan kita untuk mengenkripsi data dan memberikan akses yang terkontrol kepada aplikasi.

Ketika digabungkan, keunggulan-keunggulan ini membuat Kubernetes menjadi solusi yang ideal untuk pengelolaan aplikasi dalam lingkungan kontainer. Dengan fitur-fitur canggihnya, Kubernetes memungkinkan organisasi untuk meningkatkan efisiensi, skalabilitas, dan ketersediaan infrastruktur mereka, sambil tetap memastikan keamanan dan keandalan aplikasi mereka.

Kubernetes vs Docker

Kubernetes dan Docker adalah dua teknologi yang sering disandingkan dalam dunia kontainer, namun keduanya memiliki peran yang berbeda dalam ekosistem pengelolaan aplikasi berbasis kontainer. Mari kita telusuri lebih dalam perbedaan utama antara Kubernetes dan Docker:

Docker

Docker adalah platform pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan pengembang untuk mengemas, mendistribusikan, dan menjalankan aplikasi dalam kontainer. Ini berfokus pada pembuatan dan menjalankan kontainer dalam lingkungan pengembangan dan produksi.

Fitur Utama Docker:

  1. Kemasan Aplikasi: Docker menyediakan cara yang konsisten untuk mengemas aplikasi dan dependensinya dalam kontainer, memastikan bahwa aplikasi dapat dijalankan dengan konsisten di berbagai lingkungan.
  2. Isolasi Sumber Daya: Docker menggunakan teknologi kontainerisasi untuk mengisolasi aplikasi dan dependensinya dari lingkungan host, memastikan bahwa aplikasi dapat dijalankan dengan aman dan andal tanpa mempengaruhi aplikasi lain yang berjalan dalam kontainer yang sama.
  3. Portabilitas: Kontainer Docker dapat dijalankan di berbagai platform, mulai dari laptop pengembang hingga pusat data perusahaan, tanpa perlu modifikasi tambahan.

Kubernetes

Kubernetes, di sisi lain, adalah platform orkestrasi kontainer yang dirancang untuk mengelola dan menangani sejumlah besar kontainer yang berjalan dalam lingkungan produksi. Ini berfokus pada otomatisasi dan manajemen siklus hidup aplikasi dalam kontainer di seluruh infrastruktur yang terdistribusi.

Fitur Utama Kubernetes:

  1. Orkestrasi dan Manajemen: Kubernetes menyediakan cara yang terpusat dan otomatis untuk mengelola aplikasi yang berjalan dalam kontainer, termasuk penjadwalan, penyebaran, penskalaan, dan manajemen sumber daya.
  2. Self-Healing: Kubernetes memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan merespons secara otomatis terhadap kegagalan dalam aplikasi atau infrastruktur, memastikan bahwa aplikasi tetap berjalan dan tersedia bahkan dalam situasi yang tidak ideal.
  3. Service Discovery dan Load Balancing: Kubernetes menyediakan mekanisme bawaan untuk menemukan dan berkomunikasi antara layanan dalam cluster, serta menyeimbangkan lalu lintas secara otomatis untuk meningkatkan ketersediaan dan kinerja aplikasi.

Perbandingan:

  1. Peran: Docker adalah platform untuk membuat dan menjalankan kontainer, sementara Kubernetes adalah platform untuk mengelola dan orkestrasi kontainer di lingkungan produksi.
  2. Lingkup Penggunaan: Docker cocok untuk pengembangan dan pengujian aplikasi dalam kontainer, sedangkan Kubernetes lebih cocok untuk menyebarkan dan mengelola aplikasi dalam skala yang besar di lingkungan produksi.
  3. Kompleksitas: Docker lebih mudah dipahami dan digunakan untuk pengembangan dan pengujian aplikasi, sementara Kubernetes memiliki kurva belajar yang lebih tinggi dan membutuhkan konfigurasi yang lebih rumit untuk penggunaan dalam skala produksi.

Dengan memahami perbedaan dan kelebihan masing-masing, organisasi dapat memilih platform yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka untuk mengelola aplikasi berbasis kontainer dalam lingkungan mereka. Beberapa bahkan menggunakan keduanya bersama-sama untuk mendapatkan manfaat yang terbaik dari masing-masing platform.

Object Storage MinIO untuk Kubernetes

MinIO adalah platform penyimpanan objek sumber terbuka yang dirancang untuk menangani tuntutan penyimpanan data dalam skala besar dengan kinerja tinggi. Ketika digabungkan dengan Kubernetes, MinIO menjadi solusi yang sangat kuat untuk menyediakan penyimpanan objek dalam lingkungan kontainer. Mari kita telusuri lebih dalam tentang integrasi MinIO dengan Kubernetes.

minio object storage kubernetes

Keuntungan Integrasi MinIO dengan Kubernetes

  1. Skalabilitas Horizontal: Kubernetes memungkinkan penambahan dan pengurangan instance MinIO secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, kita dapat dengan mudah mengelola pertumbuhan volume data tanpa perlu melakukan intervensi manual.
  2. Dukungan untuk Penyimpanan Persisten: Kubernetes menyediakan penyimpanan persisten yang dapat diakses oleh berbagai aplikasi. Dengan menggunakan penyimpanan persisten ini sebagai backend untuk MinIO, data objek dapat disimpan dengan aman dan terus tersedia bahkan saat pod MinIO di-restart.
  3. Integrasi dengan Layanan Kubernetes Lainnya: MinIO dapat dengan mudah diintegrasikan dengan layanan Kubernetes lainnya seperti LoadBalancer dan Ingress Controller untuk memungkinkan akses yang mudah dan terukur terhadap penyimpanan objek.
  4. Pengelolaan dan Pengawasan yang Terpusat: Kubernetes Dashboard dan alat-alat manajemen Kubernetes lainnya dapat digunakan untuk memantau dan mengelola cluster MinIO, memberikan visibilitas yang lengkap terhadap kinerja dan status penyimpanan objek.
  5. Fleksibilitas Konfigurasi: Melalui penggunaan Helm Charts atau manifest Kubernetes kustom, konfigurasi MinIO dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari lingkungan Kubernetes tertentu.
  6. Keamanan Terintegrasi: Kubernetes menyediakan fitur-fitur keamanan seperti kontrol akses, enkripsi data, dan otentikasi yang dapat diterapkan pada cluster MinIO untuk memastikan keamanan data yang optimal.
  7. Elastisitas: Dengan integrasi MinIO dan Kubernetes, kita dapat dengan mudah mengimplementasikan pola penyimpanan yang elastis, di mana kapasitas penyimpanan dapat disesuaikan secara dinamis berdasarkan permintaan dan kebutuhan.

Kasus Penggunaan MinIO dalam Lingkungan Kubernetes

  • Penyimpanan Data Objek untuk Aplikasi Cloud-Native: MinIO dapat digunakan sebagai backend untuk penyimpanan objek dalam aplikasi cloud-native yang menjalankan di dalam cluster Kubernetes.
  • Analisis Data Skala Besar: Dalam skenario analisis data skala besar, MinIO dapat digunakan untuk menyimpan data mentah dan hasil analisis dalam format objek, sementara proses analisis sendiri dapat dijalankan sebagai kontainer di dalam cluster Kubernetes.
  • Penyimpanan Data Media: MinIO dapat digunakan untuk menyimpan dan mengelola data media seperti gambar, video, dan audio dalam aplikasi web atau mobile yang di-host dalam lingkungan Kubernetes.

Integrasi antara MinIO dan Kubernetes membuka pintu bagi implementasi penyimpanan objek yang efisien, skalabel, dan mudah dikelola dalam lingkungan kontainer. Dengan fitur-fitur yang kaya dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh kedua platform ini, organisasi dapat membangun infrastruktur penyimpanan yang tangguh untuk memenuhi kebutuhan data mereka yang berkembang.

Ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana MinIO dapat membantu dalam penyimpanan objek di lingkungan Kubernetes? Kunjungi halaman produk MinIO sekarang juga!

Object Storage: Pengertian, Fitur, dan Manfaat untuk Perusahaan 

Object Storage Indonesia

Untuk menyimpan data penting sebuah perusahaan, Anda bisa menyimpannya di object storage. Mode penyimpanan ini sudah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan karena memiliki keunggulan dibandingkan metode penyimpanan lainnya, salah satunya adalah Anda bisa mencari data lebih mudah dengan mengandalkan object storage

Tidak hanya berguna untuk menyimpan data perusahaan, object storage juga berfungsi untuk mengelola data perusahaan agar lebih efisien. Object storage juga bisa digunakan untuk menyimpan data perusahaan yang tidak terstruktur. Namun, apa itu object storage dan bagaimana cara kerjanya? Simak artikel berikut untuk mengetahui pengertian, manfaat, dan fitur object storage

Pengertian Object Storage 

Object storage adalah metode penyimpanan data yang berbasis pada unit penyimpanan yang sering disebut sebagai objek, umumnya data yang bisa disimpan dalam object storage adalah video, file statis dan dokumen. Berbeda dengan metode penyimpanan lainnya, object storage dapat menyimpan data dengan skala yang besar, sehingga bisa menjadi solusi bagi perusahaan yang sedang berkembang. 

Object storage umumnya akan menyimpan berbagai data dan berbagai ukuran pada satu tempat yang sama dengan metadata yang cukup komprehensif, dengan kemampuan pemulihan yang kuat dan juga aksesibilitas yang tinggi. Hal ini juga yang membuat object storage berbeda dengan penyimpan lainnya.

Fitur Object Storage

1. Skema Penyimpanan yang Fleksibel 

Dengan menggunakan object storage, Anda bisa menyimpan data dengan berbagai jenis dan ukuran file tanpa menentukan atau mengganti formatnya terlebih dahulu artinya Anda dapat menyimpan dokumen, video, dan gambar dalam satu penyimpanan saja. 

2. Metadata yang Kaya 

Setiap file atau objek dalam object storage memiliki metadata yang kaya karena metadata ini akan berisi informasi seperti nama pemilik, jenis file, hingga waktu pembuatannya. Hal ini dapat memudahkan Anda untuk mencari, melakukan pengindeksan, atau juga memulihkan data. 

3. Redundansi 

Object storage menggunakan metode replikasi data untuk mengamankan data atau informasi pengguna. Data informasi akan disimpan dan disalin di beberapa lokasi fisik untuk memastikan keandalan dan ketersediaan yang tinggi, selain itu ketika terjadi kegagalan pada satu lokasi, nantinya data tetap dapat diakses dengan mudah dari salinan lainnya. 

Lihat juga: Fitur dan Layanan Arupa Object Storage

Manfaat Object Storage

1. Skalabilitas yang Tinggi
Object Storage dirancang untuk memberikan skalabilitas yang tinggi secara horizontal. Hal ini memungkinkan penyimpanan data yang sangat besar tanpa mengalami penurunan kinerja. Ketika kebutuhan penyimpanan meningkat, sistem Object Storage dapat dengan mudah diperluas dengan menambahkan lebih banyak node atau server.

2. Fleksibilitas dan Kemudahan Manajemen
Dalam penyimpanan objek, setiap objek disimpan bersama dengan metadata dan sebuah kunci unik. Metadata memungkinkan pengguna untuk menambahkan informasi tambahan ke setiap objek, membuatnya lebih fleksibel dan mudah dikelola. Pengelolaan data dapat dilakukan secara efisien menggunakan antarmuka pengguna yang sederhana.

3. Durabilitas Tinggi
Sistem Object Storage umumnya menyediakan tingkat durabilitas yang sangat tinggi. Data sering kali disalin atau didistribusikan secara otomatis di beberapa lokasi fisik atau server untuk melindungi terhadap kehilangan data karena kegagalan perangkat keras atau bencana alam.

4. Kinerja yang Baik untuk Akses Langsung
Meskipun kecepatan akses Object Storage mungkin tidak secepat sistem penyimpanan yang dioptimalkan untuk akses langsung, Object Storage tetap menyediakan kinerja yang baik. Khususnya, ini menjadi sangat bermanfaat ketika mengelola volume data yang sangat besar.

5. Kemampuan untuk Menyimpan Data Sembarang Jenis
Object Storage tidak memerlukan format data tertentu. Ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan berbagai jenis data, termasuk gambar, video, dokumen, dan data lainnya, tanpa memerlukan transformasi atau penyesuaian khusus.

6. Efisiensi Biaya
Sistem Object Storage sering kali lebih efisien dari segi biaya dibandingkan dengan beberapa solusi penyimpanan tradisional. Ini karena dapat menggunakan perangkat keras umum dan berskala, serta tidak memerlukan infrastruktur khusus untuk mendukungnya.

7. Dukungan untuk Redundansi dan Keamanan
Object Storage menyediakan fitur-fitur seperti replikasi data dan distribusi data di beberapa zona atau wilayah untuk meningkatkan ketahanan terhadap kegagalan perangkat keras atau bencana alam. Selain itu, umumnya menyertakan fitur keamanan seperti kontrol akses dan enkripsi data.

Keamanan Object Storage

Keamanan dalam Object Storage menjadi kunci penting mengingat objek-objek ini sering menyimpan data yang sangat berharga. Berikut adalah beberapa aspek keamanan yang umumnya diterapkan dalam lingkungan Object Storage:

1. Enkripsi Data: Enkripsi data adalah langkah keamanan dasar dalam Object Storage. Ini melibatkan enkripsi data saat istirahat (data yang sedang ditransfer) dan saat penyimpanan (data yang sedang disimpan di sistem penyimpanan). Pengguna dapat mengenkripsi data mereka sendiri sebelum mengirimkannya ke Object Storage atau menggunakan enkripsi yang dikelola oleh penyedia layanan.

2. Kontrol Akses: Object Storage umumnya menyediakan kontrol akses tingkat tinggi, yang memungkinkan administrator untuk mengatur siapa yang memiliki akses ke data. Ini melibatkan pengaturan izin, peran, dan kebijakan akses yang memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat membaca atau menulis data.

3. Logging dan Audit: Pemantauan keamanan melalui logging dan audit sangat penting. Object Storage sering kali menyediakan log aktivitas, sehingga administrator dapat melacak siapa yang mengakses data, kapan, dan apa yang mereka lakukan. Audit log ini dapat membantu dalam mendeteksi dan merespons kejadian keamanan yang mencurigakan.

4. Keamanan Jaringan: Melibatkan perlindungan terhadap data saat ditransfer antara client dan Object Storage melalui jaringan. Ini dapat mencakup penggunaan protokol enkripsi seperti HTTPS dan penggunaan firewalls untuk melindungi lalu lintas jaringan.

5. Replikasi dan Redundansi: Menggunakan fitur replikasi dan redundansi dapat membantu meningkatkan keamanan data. Dengan mendistribusikan salinan data di beberapa server atau lokasi fisik, Object Storage dapat tetap beroperasi bahkan jika ada kegagalan perangkat keras atau bencana alam.

6. Manajemen Kunci: Penting untuk memperhatikan manajemen kunci enkripsi. Beberapa penyedia Object Storage menyediakan layanan manajemen kunci terkelola untuk memastikan kunci enkripsi disimpan dan dikelola dengan aman.

7. Perlindungan Terhadap Ancaman Keamanan: Perlindungan terhadap ancaman keamanan seperti serangan siber (misalnya, serangan DDoS) dan malware sangat penting. Implementasi firewall, sistem deteksi intrusi, dan perangkat lunak keamanan lainnya dapat membantu melindungi Object Storage dari ancaman ini.

8. Pemulihan dan Cadangan: Pemulihan data yang efektif dan strategi cadangan yang baik adalah bagian penting dari strategi keamanan. Dengan memiliki cadangan yang teratur dan dapat dipulihkan, organisasi dapat memitigasi risiko kehilangan data karena berbagai alasan.

Melalui kombinasi aspek-aspek keamanan ini, Object Storage dapat memberikan lapisan keamanan yang kokoh untuk melindungi integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang disimpan di dalamnya.

Baca juga: Cara Menentukan Object Storage untuk Bisnis Anda

Integrasi Object Storage

Integrasi Object Storage dengan teknologi lain adalah aspek penting dalam memastikan bahwa penyimpanan objek dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan infrastruktur dan aplikasi lainnya. Berikut adalah beberapa poin tentang integrasi Object Storage dengan teknologi lain:

1. Aplikasi dan Platform Cloud
Object Storage sering digunakan sebagai penyimpanan backend untuk aplikasi dan platform cloud. Integrasi yang baik dengan layanan cloud seperti Arupa Object Storage yang memungkinkan aplikasi cloud untuk menyimpan dan mengakses data objek dengan mudah.

2. Big Data dan Analitik
Object Storage sering diintegrasikan dengan sistem Big Data dan platform analitik seperti Apache Hadoop atau Apache Spark. Data yang disimpan dalam format objek dapat diakses dan dianalisis untuk mendukung pengolahan data skala besar.

3. Content Delivery Networks (CDN)
Dalam konteks distribusi konten, Object Storage dapat diintegrasikan dengan CDN untuk meningkatkan pengiriman konten ke pengguna akhir. File objek yang disimpan dapat didistribusikan ke server CDN di seluruh dunia untuk mempercepat waktu pemuatan konten.

4. Sistem Manajemen Konten (CMS)
CMS seperti WordPress atau Drupal dapat diintegrasikan dengan Object Storage untuk menyimpan dan mengelola konten seperti gambar, video, dan dokumen. Ini membantu meningkatkan kinerja dan skalabilitas CMS.

5. Virtualisasi dan Kontainerisasi
Object Storage dapat diintegrasikan dengan teknologi virtualisasi seperti VMware atau platform kontainer seperti Kubernetes. Dengan menyediakan penyimpanan yang berskala dan elastis, Object Storage mendukung infrastruktur virtual dan kontainer yang dinamis.

6. IoT (Internet of Things)
Objek yang disimpan dalam Object Storage dapat menjadi tempat penyimpanan data dari perangkat IoT. Integrasi dengan platform IoT memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data dari berbagai perangkat terdistribusi.

7. Sistem File
Beberapa sistem penyimpanan file dapat diintegrasikan dengan Object Storage untuk menyediakan akses dan manajemen file melalui antarmuka file tradisional. Ini memungkinkan aplikasi yang sudah ada untuk menggunakan Object Storage tanpa perubahan besar.

8. Backup dan Pemulihan Bencana
Object Storage dapat diintegrasikan dengan solusi backup dan pemulihan bencana untuk menyediakan penyimpanan yang aman dan efisien untuk cadangan. Data yang disimpan dalam format objek dapat diakses dengan cepat saat pemulihan diperlukan.

9. Keamanan dan Manajemen Identitas
Integrasi dengan sistem keamanan dan manajemen identitas seperti LDAP, Active Directory, atau layanan manajemen identitas lainnya memastikan bahwa akses ke data dalam Object Storage dikontrol dengan baik dan sesuai dengan kebijakan keamanan organisasi.

10. Workflow Otomatisasi dan Orkestrasi
Integrasi dengan alat otomatisasi dan orkestrasi seperti Ansible, Terraform, atau Jenkins memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola workflow yang kompleks untuk mengelola data dalam Object Storage.

Integrasi ini memungkinkan Object Storage untuk menjadi bagian integral dari infrastruktur TI modern, mendukung berbagai aplikasi dan kasus penggunaan dengan menyediakan penyimpanan yang skalabel, aman, dan mudah diakses.

Cara Kerja Object Storage

Cara kerja object storage adalah dengan menyediakan ruang penyimpanan kosong tanpa folder di dalamnya, umumnya data yang disimpan dalam object storage adalah data tunggal yang biasanya berisi metadata dengan deskripsi atau informasi data dan juga nomor ID, hal ini berguna agar pengguna bisa mengakses data lebih cepat dan mudah. 

Nantinya data tersebut akan langsung tersimpan dalam server cloud dari penyedia layanan object storage. Adapun, objek atau data yang tersimpan pada sistem hanya bisa diakses menggunakan application programming interface (API), umumnya API yang digunakan dalam object storage adalah RESTful API dengan basis HTTP. API akan bekerja menemukan data dengan cara memanfaatkan jaringan internet agar bisa diakses kapan saja dan dengan device yang berbeda. 

Arupa Object Storage dilengkapi fitur Object Lock untuk mencegah risiko ransomware

Arupa Object Storage (AOS) menyediakan fitur Object Lock untuk membantu Anda melindungi data backup dari serangan ransomware. Kompatibel dengan S3 Browser, ini memudahkan bisnis yang telah memiliki solusi backup dengan kompatibilitas yang sama untuk menyimpan data backup-nya di AOS. Sehingga, Anda dapat dengan mudah menciptakan data backup yang “immutable” atau tidak dapat diubah, dan mencegah risiko ransomware.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Arupa Object Storage atau solusi cloud lainnya, Anda dapat menghubungi kami di nomor +62811283878 atau melalui email sales@zettagrid.id.

Perbedaan antara Containers dan Virtual Machines

Apa yang dimaksud dengan containers? Container merupakan teknologi virtualisasi yang memungkinkan aplikasi dijalankan secara terisolasi dari sistem operasi host. Dalam kata lain, container memberikan sistem operasi bagi sebuah aplikasi untuk dapat bekerja dengan cara terisolasi dan terbatas. Selain itu, container lebih ringan dan memerlukan ruang penyimpanan yang lebih sedikit daripada virtual machine.

Di lain sisi, virtual machine sebagai penyedia aplikasi secara virtual dengan menggunakan server yang digunakan sepenuhnya untuk penyimpanan. Namun, virtual machine ini memerlukan ruang yang besar dan kapasitas penuh real machine yang dapat digunakan.

Untuk memilih solusi yang tepat antara container dan virtual machine, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya. Berikut perbedaan diantara keduanya:

Persamaan dan Perbedaan Antara Containers dan Virtual Machines

Di bagian panduan tentang containers dan virtual machines ini, berikut adalah perbandingan kesamaan dan perbedaan utama diantara keduanya:

  1. Virtual Machines menggunakan hypervisor, dimana ini merupakan program yang dirancang untuk menjalankan dan mengelola virtual machines. Sedangkan, containers tidak menggunakan hypervisor.
  2. Dengan containers penskalaan menjadi lebih mudah, karena hanya ada satu sistem operasi yang perlu dipelihara dan satu server untuk penyimpanan aplikasi. Sementara, virtual machines dalam penskalaan sedikit lebih sulit karena jumlah sistem operasi tergantung pada aplikasi.
  3. Lebih mudah dalam mengembangkan dan membangun sebuah perangkat lunak menggunakan containers. Sedangkan, dengan menggunakan virtual machines jauh lebih kompleks dalam mengembangkan dan membangun sebuah perangkat lunak.
  4. Di dalam containers, sistem operasi dibagi bersamaan. Ini berbeda dengan virtual machines yang tidak dibagi bersamaan.
  5. Dengan container, sebagian besar aplikasi dijalankan pada satu sistem operasi dan keamanannya tidak terkontrol. Namun, pada virtual machines keamanan dikontrol, dan jika OS menjadi sasaran penyerangan, maka seluruh aplikasi yang ada di virtual machines tidak akan terancam.
  6. Mengembangkan aplikasi dapat dijalankan secara efektif dengan containers, sementara aplikasi pendukungnya akan bekerja dengan baik menggunakan virtual machines.
  7. Ketika disimpan dalam container, aplikasi dapat dipindahkan dengan mudah. Namun, dalam virtual machines aplikasi tidak dapat dipindahkan dari folder ke folder dengan mudah.
  8. Dalam container, sumber daya diproyeksikan dengan mudah. Tidak demikian dengan virtual machines. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena virtual machine di zettagrid sudah dapet diproyeksikan dengan mudah.
  9. Anda dapat menjalankan container hampir di mana saja, namun menggunakan virtual machines memiliki lebih banyak pembatasan ketika akan dijalankan.
  10. Pengembang dapat menguji kode sebelum memasukkannya ke produksi dengan c Namun, dengan virtual machines tidak memungkinkan kode untuk dapat diuji terlebih dahulu.
  11. Container tersedia secara luas dan mudah, namun hal ini tidak berlaku untuk virtual machines.
  12. Container adalah virtualisasi sistem, sedangkan virtual machine bekerja lebih seperti virtualisasi hardware.
  13. Karena container ‘tidak’ sepenuhnya terpisah dari aplikasi lain, mereka menawarkan keamanan yang lebih rendah, sedangkan virtual machine selalu terpisah sepenuhnya.
  14. Virtual machines menawarkan fungsi keamanan dan dapat diperbarui untuk mencakup fitur terbaru. Sementara container banyaknya fungsi yang ditawarkan tidak termasuk fungsi keamanan.
  15. Semua aplikasi dalam container dikelompokkan menjadi satu sistem dan satu server. Sedangkan semua aplikasi dalam virtual machine dikelompokkan menjadi satu sistem, dan menggunakan beberapa server.
  16. Kehilangan data bisa menjadi masalah dalam penggunaan container. Sedangkan virtual machine menawarkan pemulihan bencana yang lebih kuat.
  17. Container sebenarnya memiliki manajemen memori yang lebih baik daripada virtual machine.
  18. Container lebih kecil daripada virtual machine, dan kompatibilitasnya lebih kuat. Ukuran virtual machine berarti umumnya tidak kompatibel dengan mesin lain.
  19. Dengan container, penyebaran berkelanjutan dan aplikasi yang berbeda dapat Pengujian jarang terjadi dengan virtual machine, dan penyebaran berkelanjutan tidak layak.
  20. Container menciptakan lingkungan pengembangan berkualitas dan dapat digunakan kembali. Namun, lingkungan pengembangan lebih sulit dengan virtual machine, dan mereka tidak dapat digunakan kembali dengan mudah.

Memisahkan Perbedaan Antara Containers dan Virtual Machines

Mari kita lihat sekilas bagaimana perbedaan container dan virtual machine dengan menjelajahinya secara lebih mendetail di bawah ini.

  1. Tidak lagi memerlukan aplikasi perangkat keras atau perangkat lunak untuk container, sehingga mereka mengambil ruang penyimpanan yang lebih sedikit. Namun, virtual machine membutuhkan sistem operasi, dan semua perangkat keras yang terkait dengannya dalam sistem secara virtual. Itulah mengapa mereka mengambil ruang penyimpanan yang lebih banyak dan menuntut RAM yang lebih besar.
  2. Virtual Machine memiliki siklus pengembangan perangkat lunak yang rumit, karena sumber daya yang digunakan dalam container dan penggunaan salinan virtual. Namun, siklus pengembangan perangkat lunak lebih mudah dengan container, karena setiap aplikasi langsung digunakan.
  3. Sulit untuk memindahkan virtual machine dari sistem ke sistem karena salinan virtual dan koneksi antara banyak aplikasi. Sedangkan container dapat dipindahkan dengan lebih mudah di private cloud dan public cloud, tergantung pada penggunaan.
  4. Virtual Machine memungkinkan folder dipindahkan antara folder atau sistem pada jaringan bersama dengan mudah. Hal yang sama juga berlaku saat memindahkan file antar folder. Menyalin dan berbagi file lebih sulit dengan container, karena mereka tidak berfungsi sebagai folder data.
  5. Dalam virtual machine, beban kerja dapat disentralisasi dan tersebar di antara banyak sumber daya dengan lebih mudah. Sementara container tidak dapat memusatkan beban kerja mereka.
  6. Hypervisor bertanggung jawab untuk menjaga data dan sumber daya di dalam virtual machine yang dikelola dan dipisahkan. Hal ini tidak mungkin dilakukan dengan container, karena mereka memiliki sistem operasi untuk menjaga beban kerja mereka.
  7. Aplikasi dan sistem operasi dapat diperbarui dengan mudah dengan virtual machine, tetapi lebih sulit ketika menggunakan container.
  8. Seluruh server didedikasikan untuk aplikasi tunggal dengan virtual machine, yang mengarah pada pemborosan sumber daya dan ruang. Dengan container, satu server dapat dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi melalui berbagi sumber daya dan ruang.
  9. Jumlah aplikasi yang dijalankan dalam virtual machine menentukan jumlah sistem operasi. Tetapi hanya ada satu sistem operasi untuk semua aplikasi dan satu server jika menggunakan container.
  10. Container menggunakan kernel yang sama dengan host dan hanya mengisolasi aplikasi dan dependensinya, sehingga memungkinkan beberapa aplikasi dengan sistem operasi yang berbeda untuk berjalan pada satu host. Sementara itu, virtual machine memiliki kernel dan sistem operasi yang terpisah, sehingga memerlukan host yang terpisah untuk setiap arsitektur perangkat keras yang berbeda.

Itulah beberapa perbedaan maupun persamaan antara containers dan virtual machine yang dapat membantu Anda memutuskan antara keduanya dengan lebih mudah. Setiap opsi menawarkan keuntungan dan kerugian, maka dari itu luangkan waktu untuk mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan mana yang ingin Anda gunakan.

Zettagrid Indonesia sebagai cloud provider lokal dengan lokasi data center di Indonesia dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan IT Anda. Selain itu layanan yang Zettagrid tawarkan juga telah terjamin keamanannya dan terpercaya, karena kita memiliki sertifikasi ISO9001, ISO27001 dan PCI DSS. Hubungi kami disini atau e-mail kami ke sales@zettagrid.id untuk penawaran dan informasi lebih lanjut.

Artikel kurasi ini bersumber dari situs web Plesk.com dengan blog yang berjudul “Containers vs Virtual Machines – What Is The Difference?” dengan penulis Elvis Plesky, yang diterbitkan pada tanggal 26 September 2022.

100 TB Object Storage Gratis Khusus untuk Anda 🥳

Happy World Backup Day!

Seiring dengan kemajuan teknologi, jumlah data di seluruh dunia juga semakin meningkat. IDC memperkirakan bahwa pada tahun 2025, jumlah data dapat mencapai 175 ZB (1 ZB = 1 miliar TB). Hal ini membuat perusahaan memerlukan solusi mutakhir dengan melakukan penyimpanan dan pencadangan data.

Featured image - Object Storage "Promo World Backup Day"

Dalam rangka Hari Cadangan Data Sedunia yang jatuh setiap tanggal 31 Maret, Zettagrid Indonesia memberikan promo spesial untuk Anda berupa

100 TB ARUPA OBJECT STORAGE GRATIS!

Object Storage adalah layanan penyimpanan dan pengambilan object yang tidak terstruktur menggunakan suatu web API, manfaatnya meliputi, memiliki keandalan yang tinggi atau highly reliable, bebas biaya CapEx, sehingga hanya perlu mengeluarkan biaya OpEx sesuai kebutuhan.

Pasti akan bermanfaat untuk menunjang bisnis Anda, yuk langsung saja klik di sini untuk dapatkan promonya! 🤩

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kami di sales@zettagrid.id atau telepon +62-21-2789-9962.

Keuntungan Menggunakan Object Storage di Zettagrid

Featured image - Keuntungan menggunakan object storage di Zettagrid

Keuntungan Menggunakan Object Storage di Zettagrid

Storage merupakan tempat penyimpanan yang dapat menampung data yang anda miliki. Tetapi, jika terus menerus menampung data yang besar, akan mengakibatkan adanya masalah keterbatasan dalam perkembangan bisnis anda. Di era yang serba digital ini, banyaknya kemajuan teknologi dapat digunakan untuk menunjang kelancaran bisnis anda.

Salah satu caranya adalah menyimpan data bisnis yang lebih aman dan efisien dengan menggunakan Object Storage. Pada Object Storage, data atau file yang disimpan akan dianggap sebagai satu objek yang disimpan bersama dengan meta datanya. Storage ini dapat di install di Cloud maupun On-Premise. Penyimpanan pada Object Storage tidak memiliki batasan pada jenis atau jumlah metadata yang akan tersimpan. Tak hanya itu, solusi ini sangat efisien jika digunakan untuk menyimpan data penting yang jarang digunakan bagi bisnis Anda, contohnya seperti: backup dan archiving.

Keuntungan Object Storage

  1. Data Dapat Terlindungi dari Hardware Failure

Hardware failure merupakan kerusakan yang terjadi pada perangkat keras pada sistem komputer seperti disk, ataupun kaset. Pemulihan pada komponen ini pasti akan memakan waktu dan mengganggu kelancaran bisnis Anda. Dengan memanfaatkan Object Storage, maka data bisnis Anda dapat terlindungi dari masalah kegagalan perangkat keras ini. Selain itu, data Anda dapat terbackup secara aman dan efisien.

  1. High Availability

High Availability (HA) adalah konsep pada suatu infrastruktur yang menjamin pelayanan dengan level tinggi. Selain itu, HA dapat meminimalisir kerusakan akibat downtime atau kehilangan data yang terjadi pada suatu server atau infrastruktur. Dapat disimpulkan bahwa High Availability dapat memberikan layanan server secara tepat waktu dan dapat meminimalisir kerusakan yang terjadi karena downtime.

  1. High Scalability

Dengan menggunakan Object Storage, maka Anda tidak perlu khawatir lagi akan adanya keterbatasan dalam penyimpanan data bisnis Anda. Berbagai meta data dapat tersimpan, jika Anda menggunakan layanan Object Storage, bahkan data-data yang jarang terpakai pun dapat dikelola melalui Object Storage. Mulai dari data transaksi tahun lalu, data transaksi bulan lalu, backup, dan archiving, semua dapat dikelola melalui layanan Object Storage.

  1. High Durability

Jika Anda menggunakan layanan Object Storage, maka tingkat ketahanan atau durability-nya akan lebih terjamin. Hal ini dikarenakan Object Storage dapat secara aktif memantau integritas dan dengan otomatis mendeteksi serta memperbaiki data yang rusak. Selain itu, Object Storage juga dapat membuat salinan data lebih banyak. Jika terjadi kerusakan data maka data Anda tetap terlindungi.

  1. Affordability

Selain high durability, penggunaan layanan Object Storage juga tidak mengeluarkan terlalu banyak budget karena penyimpanan ini hanya akan dibayar sesuai dengan pemakaian yang dilakukan terkait data bisnis Anda. Hal ini tentu saja dapat menghemat pengeluaran dan menjamin data dengan aman. Jadi, Anda tidak perlu mengeluarkan modal yang begitu besar hanya untuk membayar tagihan yang belum tentu optimal penggunaannya.

  1. Menggunakan Sistem Cluster

Object Storage mendukung perpanjangan meta data yang efisien sehingga ideal dalam melakukan pemindahan cluster back-end dalam beberapa data center. Jika satu atau lebih node gagal, data masih tersedia karena adanya sistem cluster.

Kesimpulan

Itulah beberapa keuntungan yang bisa anda dapatkan jika menggunakan Object Storage sebagai layanan penyimpanan data untuk bisnis anda. Hal ini dapat membantu perkembangan bisnis anda menjadi lebih efisien dan maksimal. Harga yang ditawarkan untuk layanan ini juga termasuk affordable sehingga anda tidak perlu takut rugi karena pembayaran yang akan dilakukan hanya berdasarkan penggunaan saja. Object Storage dapat menjadi solusi yang tepat untuk memenuhi pertumbuhan data bisnis yang anda alami saat ini.

Mengingat pentingnya data bagi sebuah bisnis, Zettagrid Indonesia sebagai cloud provider lokal yang menyediakan layanan Storage as a Service, anda dapat merasakan langsung keuntungan menggunakan Object Storage di Zettagrid dengan melakukan redeem voucher cloud credit sebesar IDR 3,000,000 bagi anda yang tertarik mencoba layanan tersebut. Jika anda berminat bisa hubungi tim Zettagrid melalui sales@zettagrid.id.

Ketahuilah! ioSTOR yang dapat Membantu Performance Pada Server

Featured Image - Ketahuilah! ioSTOR yang dapat membantu performance pada server

Ketahuilah! ioSTOR yang dapat Membantu Performance Pada Server

Mungkin masih banyak dari Anda yang familiar dengan istilah cloud storage, bukan? Perlu diketahui bahwa cloud storage telah banyak dipergunakan di masa sekarang. Pasalnya inovasi teknologi satu ini memberikan kelebihan yang bisa membantu kelancaran pada bisnis Anda.

Istilah dari cloud storage sendiri merupakan sebuah media penyimpanan data atau file berbasis online yang dikelola oleh penyedia cloud computing. Cloud storage saat ini sangat dibutuhkan karena penyimpanan tersebut dapat menurunkan maupun meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan. Anda juga tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal lagi seperti saat membeli penyimpanan fisik baru.

Seperti yang diketahui bahwa penyimpanan fisik membutuhkan biaya yang sangat mahal. Mulai dari mudahnya mengalami kerusakan, dan jika ingin meningkatkan ataupun menurunkan kapasitas penyimpanan Anda harus membeli storage fisik baru sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.

Di dalam dunia penyimpanan, selain besarnya kapasitas ada juga perlu memperhatikan kinerja perangkat penyimpanan tersebut. Mungkin Anda sering mendengar istilah IOPs (Operasi Input Output per detik) dalam sebuah penyimpanan. Contohnya seperti dalam Harddisk yang mungkin mempunyai kisaran 50 s/d 70 total IOPs dengan 7200 rpm.

Dari itu, IOPs sendiri merupakan metrik yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perangkat penyimpanan. Nilai IOPs menampilkan berapa banyak operasi input output berbeda yang dapat dilakukan pada perangkat penyimpanan dalam satu detik. Yang mana, nilai IOPs yang lebih tinggi pada suatu perangkat penyimpanan, maka itu artinya penyimpanan tersebut mempunyai kemampuan yang lebih cepat untuk menangani lebih banyak operasi baca, tulis, maupun baca dan tulis per detiknya.

IOPs dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ukuran blok data, banyaknya antrian permintaan data, maupun jenis data yang digunakan untuk menunjukkan baca acak, tulis acak dan lainnya. Baca dan tulis yang dimaksud disini adalah ukuran kinerja pada perangkat penyimpanan. Di mana kecepatan baca itu seperti mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka file pada suatu perangkat penyimpanan. Sementara, kecepatan tulis adalah mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan data kedalam perangkat penyimpanan.

Yang dimaksud Dengan Zettagrid ioSTOR

Zettagrid ioSTOR adalah inovasi yang kami kembangkan dalam memberikan layanan penyimpanan sesuai dengan tingkat kebutuhan IOPs untuk produk VDC dan VPS. Hal ini memungkinkan pelanggan dapat memilih ioSTOR sesuai dengan kebutuhan kinerja storage yang akan digunakan pada VDC maupun VPS mereka.

Setiap aplikasi tentu mempunyai kebutuhan IOPs yang berbeda, Email dan Database server umumnya mempunyai kebutuhan IOPs yang lebih tinggi daripada file maupun web server. Disinilah ioSTOR akan memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan storage sesuai dengan aplikasi yang digunakan.

Namun, tidak semua aplikasi harus berjalan dengan menggunakan ioSTOR dengan tingkatan yang tinggi. Misalkan Email dan Database server bisa menggunakan ioSTOR yang lebih tinggi sedangkan File dan Web Server menggunakan ioSTOR yang lebih rendah. Semua itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan ioSTOR yang digunakan. Hal ini tentu menjadi salah satu strategi untuk menghemat biaya pengeluaran tanpa harus kehilangan kinerja performance server.

Bahkan lebih dari itu, dalam sebuah VM pada VDC Zettagrid bisa mempunyai lebih dari 1 jenis ioSTOR yang digunakan. Misalnya sebuah VM database SQL server disk 1 (drive C) menggunakan ioSTOR 500 dan disk 2 (drive D) menggunakan ioSTOR 1000. Berikut ini tipe storage yang Zettagrid miliki, berseta tingkat IOPs yang bisa digunakan.

Tabel Zettagrid ioSTOR

Tipe Storage

IOPs Maksimum

ioSTOR-100 100
ioSTOR-250 250
ioSTOR-500 500
ioSTOR-1000 1000
ioSTOR-2000 2000
ioSTOR-4000 4000
ioSTOR-8000 8000

 

Penggunaan Zettagrid ioSTOR Berdasarkan Tipe Storage yang Digunakan

Dari tipe storage sendiri biasanya digunakan pada perangkat penyimpanan yang berbeda-beda, sesuai dengan tingkat kinerja perangkat yang dibutuhkan. Berikut ini masing-masing ioSTOR berdasarkan tipe storage beserta penggunaannya yang bisa Anda ketahui:

1. ioSTOR-100

ioSTOR-100 didukung oleh perangkat HDD dan biasanya digunakan untuk offline data backup (kinerja sangat rendah).

Penggunaan Offline data backup
IOPs* Maksimum 100

2. ioSTOR-250

ioSTOR-250 didukung oleh kombinasi perangkat SSD-HDD dan biasanya digunakan untuk disk basic VM.

Penggunaan Harddisk OS, File Server, Aplikasi Web Server
IOPs* Maksimum 250

3. ioSTOR-500

ioSTOR-500 didukung oleh kombinasi perangkat SSD-HDD dan biasanya digunakan untuk disk VM dengan performa yang lebih tinggi.

Penggunaan Swap partisi, file log dengan volume tinggi
IOPs* Maksimum 500

4. ioSTOR-1000

ioSTOR-1000 didukung oleh perangkat SSD dan biasanya digunakan untuk disk VM database.

Penggunaan Disk Database
IOPs* Maksimum 1000

5. ioSTOR-2000 atau lebih

ioSTOR-2000 atau lebih didukung oleh perangkat SSD dan biasanya digunakan untuk disk VM database yang membutuhkan performa sangat tinggi.

Penggunaan Disk Database
IOPs* Maksimum 2000, 4000, atau 8000

Itulah penggunaan Zettagrid ioSTOR yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Dengan begitu Anda tidak perlu khawatir akan salah menggunakan tipe ioSTOR pada VDC dan VPS yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

Oleh karena itu, Zettagrid ioSTOR hadir untuk dapat membantu kebutuhan bisnis Anda atas kinerja performance server bisnis yang dapat berjalan dengan lancar kedepannya. Layanan Zettagrid Indonesia juga telah memiliki sertifikasi atas produk yang kita miliki, sehingga terjamin kualitas dan keamanannya.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Zettagrid ioSTOR atau solusi cloud lainnya, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Boost Workloads Performance With ioSTOR

Featured Image - Promo ioSTOR

Boost Workloads Performance With ioSTOR 2000

Didalam dunia penyimpanan, selain besarnya kapasitas juga perlu memperhatikan kinerja perangkat penyimpanan tersebut. IOPs sendiri merupakan metrik yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perangkat penyimpanan. Setiap aplikasi tentu mempunyai kebutuhan IOPs yang berbeda. Salah satunya Email dan Database server umumnya mempunyai kebutuhan IOPs yang lebih tinggi daripada file maupun web server. Dari permasalahan inilah ioSTOR akan memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan storage sesuai dengan aplikasi yang digunakan.

Zettagrid Indonesia sebagai penyedia layanan cloud memiliki layanan ioSTOR tersebut. Di mana ini merupakan inovasi yang kami kembangkan dalam memberikan layanan penyimpanan sesuai dengan tingkat kebutuhan IOPs untuk produk VDC dan VPS. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk memilih ioSTOR sesuai dengan kebutuhan kinerja storage yang akan digunakan.

Kali ini Zettagrid Indonesia punya promo menarik nih buat Anda pelanggan baru maupun pelanggan setia kita. Nah, bagi Anda yang melakukan upgrade ioSTOR pada VDC, Zettagrid Indonesia akan memberikan Anda emas. Anda hanya perlu mengupgrade storage sebesar 1TB dengan masa langganan 2 bulan, dengan begitu Anda berhak mendapatkan emas hingga 3 gram*!

Tunggu apalagi? Segera hubungi kami ke sales@zettagrid.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang promo ini.

Yuk, tingkatkan performa media penyimpanan Anda sekarang! Buat proses bisnis menjadi lebih optimal dengan cloud storage berkinerja tinggi dari Zettagrid Indonesia.

*Syarat dan Ketentuan berlaku*

Nikmati Promo Ramadhan Gratis Hingga 6 Bulan

Nikmati Promo Ramadhan Gratis Hingga 6 Bulan

Marhaban ya Ramadhan!

Kembalinya bulan suci Ramadhan bikin momen berkah jadi lebih seru dengan menikmati promo spesial terbaru dari Zettagrid Indonesia! Sebagai penyedia layanan cloud computing lokal Tier IV, Zettagrid Indonesia memberikan promo Ramadhan berupa FREE Arupa Object Storage (AOS) sebesar 1TB senilai Rp. 500,000/bulan untuk menunjang kebutuhan bisnis Anda. Anda dapat menikmati layanan AOS gratis ini hingga 6 bulan pemakaian.

ramadhan gratis

Promo dapat digunakan dengan mengikuti Langkah berikut ini:

Kunjungi halaman store.arupa.id lalu klik Arupa Object Storage di kategori Store

ramadhan gratis

Lakukan pemesanan terlebih dahulu dengan klik Order Now. Lalu, klik Continue untuk melakukan pemesanan.

ramadhan gratis

Di layar selanjutnya, terdapat Apply Promo Code. Masukkan kode promo yang diberikan oleh tim kami untuk mendapatkan diskon. Kemudian klik Checkout. Terakhir, lakukan registrasi akun untuk menyelesaikan transaksi.

ramadhan gratis

Gimana, gampang kan? Ayo, tunggu apa lagi! Order sekarang dan mulailah beralih ke Arupa Object Storage untuk penyimpanan yang lebih fleksibel, scalable, dan efisien. Untuk info lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami ke marketing@arupa.id.

 

 

4 Langkah Mudah Amankan cPanel dan Plesk Backup Dengan AOS

cPanel dan Plesk Backup AOS

4 Langkah Mudah Amankan cPanel dan Plesk Backup Dengan Arupa Object Storage

 

Ketika kita berbicara mengenai Control Panel untuk sebuah website pasti kita terbesit dua Control Panel ini yaitu Plesk dan cPanel. Kedua control panel ini dapat mengatur banyak fungsi penunjang sebuah website seperti FTP, Email, CMS Manager dan beberapa fitur lainnya. Maka dari itu penting untuk user memiliki backup untuk Pleask dan cPanel pada websitenya. 

Backup adalah proses membuat data cadangan dengan cara menyalin atau membuat arsip data komputer sehingga data tersebut dapat digunakan kembali apabila terjadi kerusakan atau kehilangan. Tujuan utama dari proses backup adalah untuk mengembalikan data pada satu kondisi di point in time atau titik tertentu di masa lalu ketika data tersebut hilang. baik karena terhapus atau karena rusak. 

cPanel dan Plesk secara default telah melakukan backup yang dimana backup tersebut di simpan pada Server cPanel dan Plesk sendiri atau disebut onsite. Backup pada cPanel dapat di konfigurasi secara Harian, Mingguan dan Bulanan. 

Metode default backup cPanel dan Plesk merupakan backup on-site atau di dalam hardisk server, Metode backup ini sangat beresiko ketika hardisk yang menyimpan backup tersebut fail. Untuk menghindari hal ini sebaiknya dilakukan backup dengan metode penyimpanan remote site. 

Hal ini juga dapat menunjang strategi backup ideal yaitu dengan menggunakan metode backup 3-2-1. Metode backup 3-2-1 dapat tercapai dengan syarat sebagai berikut. Data harus memilik 3 salinan backup, Backup pertama di simpan di 2 media yang berbeda dan 1 backup disimpan secara offsite. Untuk penerapan metode 3-2-1 pada cPanel dan Plesk anda dapat menggunakan solusi dari Arupa Object Storage (AOS). AOS akan membantu menerapkan Off-Site Backup untuk melakukan Backup pada cPanel/Plesk. 

Backup cPanel dan Plesk dapat dilakukan melalui remote Storage. Untuk konfigurasinya sendiri pun terbilang mudah dikarenakan hanya memerlukan 3 credential yaitu : Hostname, Access Key dan Secret Key. Ketiga credential tersebut dapat anda lihat melalui halaman dashboard Arupa Object Storage.  

Berikut adalah langkah melakukan konfigurasi backup cPanel menggunakan AOS: 

  1. Pertama akses Web Host Manager / WHM lalu dapat ke menu Backup > Backup Configuration 

cPanel Backup AOS

 

 

2. Setelah masuk ke dalam Backup Configuration lalu ke tab Additional Destinations, Pada Destination Type dapat dipilih S3 Compatible > Lalu Create New Destination 

 

cpanel backup AOS

 3. Isilah informasi kredensial Arupa Object Storage (AOS), Setelah mengisikan kredensial dapat melakukan klik “Save and Validate Installation” 

cpanel backup AOS

cpanel backup AOS 

 

Catatan:  

  • <Destinantion Name> : Dapat diisikan Nama dari Destinasi tersebut 
  • <S3 Endpoint> : Dapat diisikan URL Arupa Object Storage 
  • <Bucket> : Dapat diisikan bucket yang telah dibuat pada AOS 
  • <Access Key> : Dapat diisikan Access Key, Access key terdapat pada portal AOS 
  • <Secret Key> : Dapat diisikan Secret Key, Secret key terdapat pada portal AOS 

 

Sedangkan berikut adalah cara melakukan konfigurasi backup pada Plesk dengan AOS: 

  1. Download Extensions “S3 Backup” 

Plesk backup AOS

 

 

2. Selanjutnya dapat menuju Domains > Lalu ke menu Backup & Restore 

Plesk Backup AOS

 

3. Selanjutnya dapat ke menu Remote Storage Settings untuk konfigurasi Remote Storage 

Plesk Backup AOS

 

4. Selanjutnya pilih Amazon S3 Backup 

Plesk Backup AOS

 5. Pada bagian ini dapat diisikan dengan kredensial Arupa Object Storage 

Plesk Backup AOS 

 

Catatan :  

  • <Service Provider> : Dapat dipilih Custom 
  • <API Endpoint URL> : Dapat diisikan URL Arupa Object Storage 
  • <Login Key> : Dapat diisikan Access Key, Access key terdapat pada portal AOS 
  • <Password Key> : Dapat diisikan Secret Key, Secret key terdapat pada portal AOS 
  • <Bucket> : Dapat diisikan bucket yang telah dibuat pada AOS 
  • <Path> : Dapat diisikan folder yang telah di buat didalam bucket 

 

Nah mudah bukan? Ayo amankan cPanel dan Plesk anda dengan melakukan backup offsite dengan Arupa Object Storage. Untuk informasi berlangganan anda dapat menghubungi kami di WhatsApp bit.ly/hallozetta atau melalui kami disini. 

Mengulik Keuntungan Penggunaan Cloud Pada Bisnis Hospitality

Cloud Pada Bisnis Hospitality

Mengulik Keuntungan Penggunaan Cloud Pada Bisnis Hospitality

 

Pandemi yang sudah dua tahun terjadi di Indonesia membawa banyak dampak, baik positif maupun negative. Dampaknya pun dapat dirasakan di berbagai sector industry terutama di bidang hospitality. Dengan adanya pandemik tidak sedikit hotel-hotel yang gulung tikar akibat sedikit bahkan tidak adanya okupansi kamar yang terisi.

Dari data yang diperoleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), di tahun 2020 setidaknya terdapat lonjakan penurunan okupansi hotel di Bali sebesar 80%. Dengan kejadian seperti ini tentunya para pelaku usaha perhotelan harus melakukan efisiensi besar-besaran di berbagai aspek. Salah satunya penggunaan infrastruktur IT.

Lalu, apakah salah satu kegunaan cloud computing dalam industri perhotelan? Mari simak cerita dari salah satu client Arupa di bidang perhotelan, IHG (InterContinental Hotels Group). IHG merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dibidang hospitality.  Di Indonesia sendiri, IHG memiliki puluhan hotel yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

Dengan bisnis yang besar, tidak heran IHG membutuhkan solusi untuk memproteksi data-data pelanggannya seperti database customer, data karyawan hotel, data inventaris hotel dan data-data krusial lainnya. Untuk itu IHG melakukan backup untuk data-data krusialnya.

Sebelum menggunakan cloud, IHG melakukan backup di media hardware/physical, namun dengan physical hardware pastinya akan ada limitasi besaran storage, sedangkan data akan terus tumbuh. Belum lagi selama pandemi, manajemen juga dituntut untuk melakukan efisiensi biaya termasuk biaya pengembangan IT. Sehingga IHG memilih menggunakan Veeam cloud backup di Arupa Object Storage untuk melakukan backup untuk data krusialnya.

Selain harganya yang lebih terjangkau, solusi cloud juga dapat tersedia dengan cepat dan di set up lebih mudah daripada instalasi hardware. IHG sendiri merasakan bahwa saat ini tidak lagi khawatir akan kehilangan data karena data dapat ter-restore kapan saja jika dibutuhkan. Tidak hanya tim IT yang puas, namun tim keuangan pun juga merasakan kepuasan yang sama setelah menggunakan Arupa Object Storage sebagai media backup karena biayanya lebih murah dan biaya sesuai dengan kebutuhan yang digunakan.

Ingin merasakan perubahan positif untuk IT bisnis anda seperti yang dirasakan IHG? Hubungi kami di sini atau e-mail ke sales@zettagrid.id