Alasan Teknologi Cloud Computing Sebagai Solusi Efisiensi Perusahaan

Cloud Computing Sebagai Solusi Efisiensi

Alasan Teknologi Cloud Computing Sebagai Solusi Efisiensi Perusahaan

 

Penyebaran pandemi COVID-19 yang terjadi hampir sepanjang tahun 2020 ini, menjadi tantangan tersendiri bagi sektor ekonomi. Akibatnya, banyak perusahaan yang saat ini tepaksa melakukan efisiensi demi mempertahankan bisnisnya. Salah satu solusi yang digunakan pada masa ini adalah dengan melakukan migrasi atau memanfaatkan adanya teknologi cloud computing.

Dengan adanya cloud computing, pengusaha dapat melakukan efisiensi IT bisnis, seperti mengurangi biaya OpEX. Dengan cloud, pengusaha tidak perlu lagi memikirkan biaya operasional atau perawatan dari storage perusahaan. Anda juga bebas biaya CapEx, karena dengan cloud, pengusaha tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar  untuk membeli hardware, pembangunan lokasi hardware, ruangan pendingin, dan lainnya, karena hal ini telah disediakan oleh penyedia layanan cloud Selain itu perusahaan juga dapat menyesuaikan kebutuhan storagenya sesuai dengan kebutuhan, dan dapat di scale up-dan scale down.

Hal tersebut juga sejalan dengan prediksi IDC. Dilansir dari katadata.co.id, IDC bahkan memperkirakan cloud computing akan banyak diadopsi di masa mendatang. Perkiraannya tersebut tentu bukan tanpa dasar, melainkan karena beberapa pertimbangan. Berikut 3 alasan teknologi cloud computing menjadi solusi Efisiensi Perusahaan:

  1. Meningkatnya Pertumbuhan Internet of Things (IoT)

Menurut Gartner pertumbuhan IoT di Indonesia mampu mencapai 19% hingga akhir tahun 2022. Meski pernyataan ini telah diutarakan sejak 2019 lalu, namun situasi pandemi yang melanda Indonesia hingga saat ini dinilai turut meningkatkan perkembangan tersebut. Hal ini pun bisa terlihat dari aktivitas digital masyarakat kini yang banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga bukan lagi kejutan jika laju penggunaan IoT dinilai akan melebihi prediksi Gartner tersebut.

  1. Meningkatnya Nilai Pasar IoT

Pada 2019 lalu, IDC memperkirakan bahwa pengeluaran perusahaan di berbagai dunia dalam mengadopsi IoT akan mencapai Rp. 15.730 trilliun pada 2023. Pencapaian ini paling besar disumbangkan dari industri manufaktur diskrit, manufaktur proses, dan transportasi. Sejalan dengan hal tersebut, peluang pun diprediksi terbuka bagi teknologi layanan cloud computing. Menurut BCG, di Indonesia sendiri nilai pasar layanan cloud yang digunakan pemerintah maupun perusahaan dapat mencapai 15 triliun.

  1. Meningkatnya Adopsi Teknologi

Dengan perkembangan IoT yang semakin masif, pemerintah Indonesia dikatakan akan meningkatkan adopsi teknologi. Dilansir dari katadata.co.id, IDC memperkirakan 30% dari perusahaan di Indonesia akan menggunakan beberapa layanan cloud computing. Selain itu, BCG juga memperkirakan bahwa pengembangan public cloud dapat memberikan kontribusi sebesar US$ 35 milliar hingga US$ 40 milliar untuk PDB Indonesia secara kumulatif hingga 2023. Maka tak diragukan lagi jika teknologi layanan cloud computing menjadi solusi bisnis di masa mendatang.

 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai layanan cloud computing, dan bagaimana cloud computing sebagai solusi efisiensi anda, Anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami di sales@zettagrid.id