Posts

Mengapa Zerto Adalah Pilihan Terbaik untuk Pemulihan Bencana Berbasis Cloud

Dalam era digital yang serba cepat, kehilangan data dan downtime bisa menjadi bencana bagi perusahaan. Pemulihan bencana berbasis cloud menjadi solusi utama bagi banyak bisnis untuk menjaga kelangsungan operasional mereka. Salah satu solusi terbaik yang menawarkan disaster recovery (DR) berbasis cloud yang cepat dan efisien adalah Zerto. Dengan teknologi Continuous Data Protection (CDP) dan orchestrated disaster recovery, Zerto memberikan pemulihan data yang hampir instan tanpa gangguan operasional.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa Zerto adalah pilihan terbaik untuk pemulihan bencana berbasis cloud, serta keunggulan yang membuatnya lebih unggul dibandingkan solusi lain.

Apa Itu Zerto?

Zerto adalah platform disaster recovery, backup, dan mobilitas cloud yang dirancang untuk melindungi aplikasi dan data dari kehilangan akibat serangan ransomware, kesalahan manusia, atau bencana alam. Dengan menggunakan pendekatan berbasis hypervisor-based replication, Zerto memungkinkan organisasi untuk melindungi data mereka di berbagai lingkungan cloud, termasuk AWS, Microsoft Azure, Google Cloud, dan hybrid cloud.

Keunggulan Zerto dalam Pemulihan Bencana Berbasis Cloud

1. Continuous Data Protection (CDP) dengan RPO Mendekati Nol

Zerto menggunakan teknologi Continuous Data Protection (CDP), yang memungkinkan perusahaan untuk menghindari kehilangan data dengan Recovery Point Objective (RPO) mendekati nol. Berbeda dengan metode backup tradisional yang hanya mengambil snapshot data secara berkala, CDP mereplikasi data secara real-time, sehingga pemulihan dapat dilakukan pada titik waktu yang paling baru sebelum terjadi gangguan.

2. Recovery Time Objective (RTO) dalam Hitungan Detik

Selain RPO yang mendekati nol, Zerto juga memungkinkan pemulihan yang sangat cepat dengan Recovery Time Objective (RTO) dalam hitungan detik hingga menit. Hal ini memastikan bahwa aplikasi bisnis dapat kembali berjalan dalam waktu singkat tanpa menyebabkan gangguan besar pada operasional perusahaan.

3. Disaster Recovery Orchestration yang Otomatis

Salah satu keunggulan utama Zerto adalah kemampuannya dalam orchestrated disaster recovery, yang memungkinkan perusahaan untuk secara otomatis menjalankan proses pemulihan bencana tanpa campur tangan manual yang rumit. Dengan fitur ini, organisasi dapat:

  • Mengatur dan menguji disaster recovery tanpa mengganggu produksi.
  • Menyusun ulang arsitektur IT dalam hitungan menit.
  • Memastikan pemulihan end-to-end yang cepat dan akurat.

4. Fleksibilitas dalam Hybrid dan Multi-Cloud

Zerto memungkinkan pemulihan bencana berbasis cloud dengan fleksibilitas penuh, baik dalam private cloud, public cloud, maupun hybrid cloud. Platform ini mendukung migrasi data antara penyedia cloud seperti AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud, sehingga perusahaan tidak terikat pada satu penyedia layanan saja.

5. Perlindungan terhadap Serangan Ransomware

Serangan ransomware adalah salah satu ancaman terbesar bagi perusahaan saat ini. Dengan Zerto, organisasi dapat memulihkan data yang terenkripsi oleh ransomware dalam hitungan detik tanpa perlu membayar tebusan. Teknologi CDP memungkinkan organisasi untuk kembali ke titik sebelum serangan terjadi, sehingga data tetap aman dan utuh.

6. Pengujian Pemulihan Bencana Tanpa Downtime

Banyak solusi disaster recovery mengharuskan downtime saat melakukan pengujian pemulihan bencana. Namun, dengan Zerto, perusahaan dapat melakukan non-disruptive testing, yang memungkinkan mereka untuk menguji strategi pemulihan tanpa mengganggu produksi. Hal ini sangat penting untuk memastikan kesiapan organisasi dalam menghadapi insiden tanpa mengorbankan operasional.

7. Manajemen yang Mudah dan Terpusat

Zerto menawarkan antarmuka berbasis dashboard yang intuitif dan mudah digunakan. Administrator TI dapat mengelola seluruh proses pemulihan, backup, dan migrasi data dari satu platform terpadu, tanpa perlu konfigurasi yang kompleks.

8. Pengurangan Biaya dan Efisiensi Operasional

Dengan otomatisasi pemulihan bencana dan eliminasi snapshot-based backups, Zerto membantu perusahaan mengurangi biaya penyimpanan dan operasional. Tidak ada kebutuhan untuk perangkat keras tambahan karena replikasi berbasis perangkat lunak dilakukan langsung di cloud.

Mengapa Zerto Lebih Unggul Dibandingkan Solusi Lain?

  • Tidak membutuhkan snapshot tradisional: Zerto mereplikasi data secara real-time tanpa dampak performa.
  • Dukungan untuk berbagai cloud dan hypervisor: Zerto tidak hanya mendukung VMware, tetapi juga Hyper-V, AWS, dan Azure.
  • Pemulihan hampir instan dengan RPO dan RTO yang sangat rendah: Menjadikan Zerto solusi ideal untuk aplikasi bisnis yang sangat sensitif terhadap downtime.

Dalam dunia bisnis yang semakin bergantung pada teknologi digital, pemulihan bencana berbasis cloud menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Zerto adalah pilihan terbaik bagi perusahaan yang ingin memastikan pemulihan data yang cepat, efisien, dan fleksibel. Dengan Continuous Data Protection (CDP), orchestrated disaster recovery, dan dukungan multi-cloud, Zerto memberikan solusi pemulihan bencana modern yang dapat mengurangi risiko kehilangan data dan downtime.

Jika organisasi Anda mencari solusi disaster recovery berbasis cloud yang andal, fleksibel, dan efisien, maka Zerto adalah pilihan yang tepat untuk memastikan bisnis tetap berjalan tanpa gangguan. Dapatkan konsultasi gratis dengan tim Zettagrid Indonesia melalui sales@zettagrid.id atau dengan mengisi form berikut ini.

Meningkatkan Ketahanan Operasional Digital dengan Zerto

Dalam era digital yang terus berkembang, organisasi menghadapi tantangan besar dalam menjaga kelangsungan operasional mereka. Gangguan pada sistem TI, baik akibat serangan siber, kesalahan manusia, maupun bencana alam, dapat berdampak besar terhadap produktivitas dan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, ketahanan operasional digital menjadi faktor krusial dalam strategi bisnis. Salah satu solusi terdepan dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan perlindungan data adalah Zerto, sebuah platform pemulihan bencana (disaster recovery), perlindungan data (data protection), dan mobilitas cloud.

Apa Itu Zerto?

Zerto adalah solusi berbasis perangkat lunak yang dirancang untuk melindungi, memulihkan, dan memigrasikan aplikasi serta data secara real-time. Platform ini menggunakan teknologi Continuous Data Protection (CDP) yang memungkinkan pemulihan instan dengan Recovery Point Objective (RPO) mendekati nol dan Recovery Time Objective (RTO) yang sangat cepat.

Zerto menawarkan berbagai keunggulan dalam menjaga ketahanan operasional digital, termasuk:

  • Pemulihan Bencana yang Cepat dan Efektif
  • Proteksi Data Berkelanjutan
  • Migrasi dan Mobilitas Cloud yang Fleksibel
  • Manajemen dan Orkestrasi yang Mudah

Meningkatkan Ketahanan Operasional Digital dengan Zerto

Ketahanan operasional digital bukan sekadar tentang pencadangan data, tetapi juga bagaimana organisasi dapat terus beroperasi tanpa gangguan yang signifikan meskipun terjadi insiden yang tak terduga. Berikut adalah cara Zerto membantu meningkatkan ketahanan operasional digital:

1. Pemulihan Bencana (Disaster Recovery) Tanpa Downtime

Zerto memungkinkan organisasi untuk mengaktifkan kembali aplikasi yang terdampak dalam hitungan detik hingga menit. Teknologi Continuous Data Protection (CDP) memungkinkan pemulihan data hingga titik sebelum insiden terjadi, memastikan bahwa kehilangan data bisa diminimalisir.

2. Proteksi Data dari Ancaman Ransomware

Serangan ransomware menjadi ancaman serius bagi bisnis modern. Dengan Zerto, organisasi dapat melakukan instant recovery untuk mengembalikan data ke kondisi sebelum serangan terjadi. Hal ini mencegah dampak finansial yang besar akibat pembayaran tebusan kepada peretas.

3. Mobilitas Cloud yang Fleksibel

Zerto mendukung mobilitas cloud dengan memungkinkan migrasi aplikasi dan data dengan cepat dan tanpa gangguan ke berbagai platform cloud seperti AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk mengadopsi strategi multi-cloud atau hybrid cloud.

4. Replikasi Data Secara Real-Time

Dibandingkan solusi pencadangan tradisional yang hanya melakukan backup dalam periode tertentu, Zerto memungkinkan real-time replication, yang berarti data selalu diperbarui tanpa risiko kehilangan informasi penting.

5. Manajemen Terpusat dan Mudah Digunakan

Zerto memiliki antarmuka berbasis dashboard yang intuitif, memungkinkan tim TI untuk memonitor, mengelola, dan mengotomatisasi proses pemulihan dengan lebih mudah. Integrasi dengan berbagai sistem TI juga membuatnya lebih fleksibel dalam implementasi.

6. Pengujian Disaster Recovery Tanpa Gangguan

Salah satu fitur unggulan Zerto adalah kemampuannya untuk melakukan non-disruptive testing atau pengujian pemulihan bencana tanpa mengganggu operasional bisnis. Ini memungkinkan perusahaan untuk selalu siap menghadapi skenario darurat tanpa harus mengalami downtime selama pengujian.

Zerto adalah solusi unggulan bagi organisasi yang ingin meningkatkan ketahanan operasional digital mereka. Dengan teknologi Continuous Data Protection (CDP), replikasi real-time, serta kemampuan pemulihan instan, Zerto membantu perusahaan dalam menghadapi ancaman ransomware, pemadaman sistem, atau bencana lainnya tanpa harus mengalami kerugian besar. Selain itu, fleksibilitas dalam mendukung lingkungan on-premise, hybrid cloud, dan multi-cloud menjadikan Zerto sebagai pilihan ideal bagi organisasi yang ingin meningkatkan strategi business continuity and disaster recovery (BCDR) mereka.

Dengan adopsi Zerto, perusahaan tidak hanya mendapatkan ketahanan operasional yang lebih baik tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dan perlindungan data. Bagi organisasi yang ingin memastikan bahwa bisnis mereka tetap berjalan tanpa gangguan, Zerto adalah solusi yang layak dipertimbangkan. Hubungi Zettagrid Indonesia di sales@zettagrid.id atau mengisi form ini untuk mendapatkan konsultasi gratis terkait Zerto.

Serangan Ransomware “Tidak Bisa Dicegah”, Ini Jurus Jitu Zerto Jaga Keamanan Data Perusahaan

Storage Technology Architect dari HPE Indonesia representing Zerto, Lisa Permatasari mengatakan, pihaknya memiliki jurus jitu dalam menjaga keamanan data perusahaan.

Baru-baru ini, publik Indonesia dihebohkan dengan serangan ransomware ke Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia. Serangan ransomware Lockbit 3.0 ke Pusat Data Nasional (PDN) memberikan dampak yaitu terganggunya sejumlah layanan publik selama beberapa hari terakhir.

Dalam lanskap digital saat ini, serangan ransomware menjadi semakin canggih dan sering terjadi serta tidak bisa dicegah. Perlunya memastikan perusahaan yang siap selalu dalam merespons secara efektif serangan ransomware sangatlah penting.

Lisa mengatakan bahwa solusi Zerto dapat membantu perusahaan agar pulih dengan cepat dari serangan ransomware dan meminimalkan down time.

Lisa menambahkan, ada beberapa Langkah yang efektif dalam menangani serangan ransomware. Yang pertama, bagaimana melakukan recover dengan cepat. Karena untuk serangan ransomware ini biasanya harus meminimalisir data loss dan juga down time. Sehingga jika perusahaan melakukan recover dengan cepat, berarti perusahaan bisa melanjutkan kembali bisnis yang tadinya berhenti karena adanya serangan ransomware, dikembalikan lagi keadaannya seperti sebelum adanya serangan ransomware. Yang kedua, kalau pun ada data loss, kalau bisa data-lossnya seminimal mungkin.

Ada beberapa keuntungan untuk perusahaan yang menggunakan Zerto jika terkena serangan ransomware. Perusahaan yang menggunakan Zerto dapat melakukan recover dengan cepat. Zerto bisa melakukan rewind kondisi workload perusahaan atau yang terkena serangan tersebut dengan sangat cepat, dengan data loss yang sangat minim.

“Karena Zerto bisa menciptakan recovery point (RPO) setiap 5 hingga 15 detik. Sehingga dengan begitu data lossnya hanya sekitar 5 sampai 15 detik saja. Serta untuk recovery time akan sangat cepat sehingga kita bisa kembali melanjutkan bisnis perusahaan kita jika terkena serangan enkripsi massal.” Jelasnya.

Selain itu, Zerto juga bekerjasama dengan Zettagrid Indonesia dalam memasarkan solusi backup dan disaster recovery data. Aditya Irawan selaku Lead Product Architect PT Arupa Cloud Nusantara, mengatakan bahwa tidak hanya menyediakan lisensi, Arupa melalui Zettagrid Indonesia sebagai Cloud Service Provider (CSP) sudah mengoperasikan Zerto sejak 2018 dengan branding SecondSite DRaaS by Zerto.

“Engineers kami memiliki pengalaman membantu organisasi melakukan implementasi Zerto, mengoperasikannya, melakukan disaster recovery drill (DR Drill) dan merawatnya sesuai dengan best practice dari Zerto. Sampai saat ini, kami mengelola perlindungan lebih dari 100 VM menggunakan Zerto.” Pungkas Adit.

(Arikel ini dibuat oleh Muhammad Fairuz Satria Ananda – Senior Marketing Communication Arupa Cloud Nusantara)

Apa Itu RTO dan RPO dan Manfaatnya dalam Business Continuity dan Disaster Recovery 

Dalam dunia teknologi informasi, terutama di bidang manajemen keamanan data dan pemulihan bencana (disaster recovery), terdapat dua konsep penting yang sering kali menjadi pusat perhatian: Recovery Time Objective (RTO) dan Recovery Point Objective (RPO). Kedua konsep ini memainkan peran kunci dalam memastikan kelangsungan bisnis dan integritas data di dunia digital yang penuh risiko. Artikel ini akan membahas secara mendalam RTO dan RPO, dari yang umum hingga yang spesifik, serta mengapa kedua konsep ini sangat penting dalam lingkungan bisnis saat ini. 

Dalam era digital saat ini, data menjadi salah satu aset paling berharga bagi perusahaan. Data tidak hanya berisi informasi pelanggan dan transaksi, tetapi juga termasuk kode sumber aplikasi, konfigurasi jaringan, dan berbagai jenis informasi yang penting untuk operasi sehari-hari perusahaan. Oleh karena itu, keamanan data dan kemampuan pemulihan data (data recovery) yang efektif sangatlah penting. 

RTO dan RPO adalah dua konsep kunci dalam merancang strategi disaster recovery dan manajemen risiko data. Masing-masing konsep memiliki peran dan arti yang berbeda dalam konteks perlindungan data dan pemulihan setelah bencana atau kejadian tak terduga lainnya. Mari kita mulai dengan pemahaman yang lebih umum tentang keduanya. 

RTO (Recovery Time Objective) – Batasan Waktu Pemulihan 

RTO, atau Recovery Time Objective, adalah waktu maksimal yang diberikan kepada sebuah sistem atau aplikasi untuk pulih setelah terjadi bencana atau gangguan. Dalam kata lain, RTO mengukur berapa lama perusahaan dapat mengizinkan sistem atau aplikasi tidak beroperasi sebelum terjadi dampak yang tidak dapat diterima. RTO umumnya diukur dalam satuan waktu seperti jam, menit, atau bahkan detik, tergantung pada kebutuhan bisnis. 

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki RTO 4 jam untuk sistem manajemen inventaris mereka, ini berarti bahwa sistem tersebut harus kembali beroperasi dalam waktu empat jam setelah terjadi gangguan atau bencana. Jika pemulihan sistem memakan waktu lebih dari empat jam, maka perusahaan tersebut dapat mengalami dampak negatif yang signifikan, seperti kehilangan penjualan atau ketidakpuasan pelanggan. 

Pentingnya RTO adalah memastikan bahwa perusahaan memiliki disaster recovery plan yang efektif dan dapat diandalkan. RTO membantu perusahaan menetapkan prioritas dalam data recovery dan sistem, serta menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai target waktu pemulihan tersebut. 

RPO (Recovery Point Objective) – Batasan Titik Pemulihan 

Selanjutnya, kita akan membahas Recovery Point Objective atau RPO. RPO adalah konsep yang berfokus pada sejauh mana perusahaan dapat menerima kehilangan data dalam kejadian bencana atau gangguan. RPO diukur dalam periode waktu yang sama seperti RTO, yaitu jam, menit, atau detik, tergantung pada kebutuhan bisnis. 

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki RPO 1 jam untuk sistem basis data pelanggan mereka, ini berarti bahwa perusahaan dapat menerima kehilangan data hingga satu jam sebelum bencana atau gangguan terjadi. Dalam konteks ini, “kehilangan data” bisa berarti bahwa semua perubahan atau transaksi yang terjadi dalam satu jam terakhir sebelum gangguan mungkin tidak dapat dipulihkan. 

RPO sangat penting karena mengukur sejauh mana perusahaan dapat membatasi kerugian data dalam skenario yang tidak diinginkan. RPO yang lebih rendah mengharuskan perusahaan untuk melakukan cadangan data lebih sering, yang dapat menjadi tugas yang lebih sulit dan mahal. Namun, ini juga berarti bahwa perusahaan dapat memulihkan data yang lebih baru dan memiliki tingkat kehilangan data yang lebih rendah. 

Mengapa RTO dan RPO Penting? 

Sekarang, kita telah memahami apa itu RTO dan RPO secara umum. Namun, mengapa kedua konsep ini sangat penting dalam dunia bisnis dan teknologi informasi? 

Kelangsungan Bisnis 

Salah satu alasan utama adalah kelangsungan bisnis. Setiap perusahaan ingin memastikan bahwa operasinya dapat terus berjalan meskipun mengalami gangguan atau bencana. RTO memastikan bahwa waktu pemulihan sistem atau aplikasi tidak melebihi batasan yang dapat diterima oleh bisnis, sehingga bisnis dapat kembali beroperasi sesegera mungkin. 

Sementara itu, RPO memastikan bahwa data yang hilang selama bencana atau gangguan dapat dipulihkan dalam batasan yang dapat diterima. Ini penting terutama untuk bisnis yang bergantung pada data pelanggan, informasi keuangan, atau data penting lainnya. Dengan memiliki RPO yang baik, perusahaan dapat meminimalkan kerugian data dan menghindari dampak yang merugikan. 

Kepuasan Pelanggan 

Kepuasan pelanggan adalah faktor lain yang sangat dipengaruhi oleh RTO dan RPO. Jika sebuah perusahaan tidak dapat memulihkan layanan atau data dengan cepat setelah terjadi gangguan, pelanggan mungkin akan kecewa dan beralih ke pesaing. RTO yang lambat dapat menyebabkan penurunan kepuasan pelanggan dan potensi kehilangan bisnis. 

Kepatuhan Regulasi 

Banyak industri dan negara memiliki regulasi yang mengharuskan perusahaan untuk melindungi data pelanggan dan bisnis. Misalnya, General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa mengharuskan perusahaan untuk melindungi data pelanggan dan memberikan kemampuan data recovery yang baik. RTO dan RPO yang baik dapat membantu perusahaan mematuhi regulasi tersebut dan menghindari denda dan sanksi yang mungkin diberikan. 

RTO dan RPO dalam Praktik 

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda ketika mengatur RTO dan RPO mereka. Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan RTO dan RPO meliputi: 

Jenis Data 

Jenis data yang diolah oleh perusahaan dapat memengaruhi RTO dan RPO. Data yang sangat penting, seperti data pelanggan atau data keuangan, mungkin memiliki RTO dan RPO yang lebih ketat daripada data yang kurang penting. 

Sumber Daya 

Ketersediaan sumber daya juga merupakan faktor yang memengaruhi RTO dan RPO. Perusahaan dengan anggaran yang lebih besar mungkin dapat mengatur RTO dan RPO yang lebih ketat karena mereka memiliki akses ke teknologi disaster recovery yang lebih canggih. 

Risiko Industri 

Industri tempat perusahaan beroperasi juga dapat memengaruhi penentuan RTO dan RPO. Industri yang lebih rentan terhadap bencana atau serangan mungkin memerlukan RTO dan RPO yang lebih ketat. 

Kebijakan Internal 

Kebijakan internal perusahaan juga berperan dalam penentuan RTO dan RPO. Perusahaan harus mempertimbangkan berapa banyak risiko yang bersedia mereka ambil dan berapa banyak sumber daya yang mereka siapkan untuk disaster recovery

Implementasi RTO dan RPO 

Setelah perusahaan menentukan RTO dan RPO mereka, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan strategi pemulihan yang sesuai. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai RTO dan RPO yang ditetapkan adalah: 

Cadangan Data Reguler 

Mengamankan data secara teratur adalah langkah penting untuk mencapai RPO yang rendah. Perusahaan harus membuat cadangan data dengan frekuensi yang memadai sesuai dengan RPO mereka. Ini dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak cadangan data dan sistem penyimpanan yang andal. 

Redundansi Infrastruktur 

Menggunakan infrastruktur yang redundan dapat membantu mencapai RTO yang lebih cepat. Ini berarti bahwa perusahaan memiliki salinan sistem dan aplikasi yang siap digunakan jika sistem utama mengalami gangguan. 

Pengujian Pemulihan 

Menguji disaster recovery plan secara teratur adalah langkah penting untuk memastikan bahwa RTO dan RPO yang ditetapkan dapat dicapai. Pengujian pemulihan memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi potensi masalah dan perbaikannya sebelum terjadi kejadian yang sebenarnya. 

Pemantauan Berkelanjutan 

Mengawasi sistem dan aplikasi secara terus-menerus dapat membantu mendeteksi gangguan atau bencana lebih cepat, yang pada gilirannya dapat membantu mencapai RTO yang lebih singkat. 

Studi Kasus: Peran RTO dan RPO dalam Bisnis E-Commerce 

Untuk memberikan contoh konkret tentang bagaimana RTO dan RPO berperan dalam dunia bisnis, mari kita lihat studi kasus dalam konteks bisnis e-commerce. 

RTO dalam Bisnis E-Commerce 

Dalam bisnis e-commerce, RTO dapat menjadi perbedaan antara mempertahankan pelanggan atau kehilangan mereka. Misalnya, pertimbangkan toko online yang menjual produk-produk fashion. Jika sistem toko online tersebut mengalami gangguan dan pelanggan tidak dapat melakukan pembelian selama berjam-jam, pelanggan mungkin akan beralih ke pesaing yang lebih dapat diandalkan. Oleh karena itu, RTO yang cepat sangat penting dalam hal ini. 

RPO dalam Bisnis E-Commerce 

Sementara itu, RPO dalam bisnis e-commerce mengacu pada sejauh mana data pesanan dan inventaris dapat dipulihkan setelah terjadi gangguan. Jika toko online kehilangan data pesanan selama satu jam sebelum terjadi gangguan, ini dapat mengakibatkan kebingungan yang besar dan hilangnya pendapatan. Oleh karena itu, RPO yang ketat, mungkin hanya beberapa menit, sangat penting untuk memastikan integritas data pesanan dan inventaris. 

Dengan menetapkan RTO dan RPO yang sesuai, bisnis e-commerce dapat memastikan bahwa mereka dapat menjaga kelangsungan bisnis, memuaskan pelanggan, dan melindungi data dengan baik. 

Kesimpulan 

RTO dan RPO adalah dua konsep yang sangat penting dalam dunia manajemen keamanan data dan disaster recovery. Kedua konsep ini membantu perusahaan mengatur batasan waktu pemulihan dan batasan titik pemulihan untuk sistem dan data mereka. Dengan memahami RTO dan RPO, perusahaan dapat merancang strategi pemulihan yang efektif, melindungi bisnis mereka, dan memuaskan pelanggan. 

Penting untuk diingat bahwa setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan oleh karena itu, RTO dan RPO harus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Selain itu, implementasi dan pengujian rencana pemulihan juga penting untuk memastikan bahwa RTO dan RPO yang ditetapkan dapat dicapai dalam situasi nyata. 

Dalam dunia yang terus berubah dan penuh risiko ini, pemahaman tentang RTO dan RPO adalah langkah penting menuju keberhasilan dan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan. Semoga artikel ini telah membantu Anda memahami konsep ini dengan lebih baik dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam lingkungan bisnis Anda. 

Zettagrid Indonesia menyediakan solusi lengkap untuk keberlanjutan bisnis dan disaster recovery yang mencakup pemulihan data, toleransi kesalahan, dan ketersediaan tinggi. Kami membuat pemulihan bencana menjadi lebih mudah dan terjangkau dengan menawarkan berbagai solusi disaster recovery yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Hubungi kami di sales@zettagrid.id untuk informasi lebih lanjut. 

The Importance of Low RTO and RPO in DRaaS

RTO and RPOThe Importance of Low RTO and RPO in Disaster Recovery as a Service (DRaaS)

 

If you have read our article about RTO and RPO, you might have known by now why it is important to have a minimum RTO and/or RPO. But if you don’t, here’s a recap on RTO and RPO:

RTO is defined as the time duration and service level within which a business process must be restored after a disruptive event to avoid a catastrophic failure of the business. Meanwhile, RPO is defined as the time interval that might pass during a disruption before the quantity of data lost exceeds the maximum allowable tolerance or threshold.

With that in mind, you can see that RTO and RPO will vary between business organizations. Each business has their own requirement that will dictate their RTO/RPO numbers. But here we would like to discuss why it is important to achieve low RTO/RPO. Not only that, In an online workshop “Zettagrid eCloudTalk vol. 05: Exclusive Disaster Recovery Q&A on Zettagrid”, Wayne Heath as a Pre-Sales Architect of Zettagrid Australia explained that low RPO and RTO is very much achievable and affordable for business anywhere with DRaaS offering from Zettagrid.

So let us begin with the importance of low RTO/RPO for business:

  1. Minimal to almost 0 data loss 

As you might’ve expected, low RPO means fewer data loss. So if your business relies heavily on data, you will want to go for the lowest RPO possible. That being said, sometimes it is not always feasible to aim for zero data loss, budget limiting. But with the advent of DRaaS (Disaster Recovery as a Service), that is now possible. So when shopping for a DRaaS solution, try to find a service that has the lowest RPO possible.

  1. Avoid loss to revenue 

So with data loss being taken care of with low RPO, now you must aim to restore your system as soon as possible. Every minute that goes by while your business is down waiting for the IT system to recover is a loss in revenue. That means low RTO equals less revenue loss. Getting a system, software, hardware, and restoring all those components will take days. Back in the old days, the only thing to achieve low RTO is to have a backup data center running somewhere, getting ready to take over when the primary data center is down. The cost of that can be exorbitant. However, by using a DRaaS solution with low RTO, the recovery will take significantly less time than it spends on the recovery data center with the fraction cost of having a backup data center. Therefore, enterprises can get a lower cost and minimize financial loss from downtime.

  1. Minimize interruption of critical processes and safeguard business operations

Each company definitely has critical processes that are always active and vital for business continuity. Although the disaster occurs, businesses still have to maintain the process. Therefore, DRaaS with low RTO is needed to preserve the process and minimize the interruptions when disaster happens. Hence, business operations can still run even in emergency time.

  1. Preserve business reputation

Customer trust is the number one aspect in running a business. Even with the disaster strikes, that trust has to be maintained at all costs. That’s why aiming for low RTO is important. Low RTO means there is minimum or no perceivable disruption of business operation to your customer. So trust can be maintained and the business can avoid a bad reputation.

If you want to find out more about this session you can watch the online talk show again on our Youtube account here. And if you are interested in our Disaster Recovery as a Service solution to support your business continuity, you can contact us at sales@zettagrid.id or click here. SecondSite Service by Zettagrid can help your business achieve the lowest RTO and RPO in the industry without breaking the bank.

Getting Know More About RPO and RTO

RPO and RTO

Getting Know More About RPO and RTO

Downtime can be a big problem if you are running a critical business operation. It’s something that could happened at any time, might cause lost revenue and even your customer. Cybercrimes, power outage, fire, flood, or earthquake are just several events that may cause downtime and data loss. To have a sustainable business, you need to prepare yourself. One important thing to have is a solid Business Continuity and Disaster Recovery (BCDR) plan.

Recovery Point Objective (RPO) and Recovery Time Objective (RTO) are two important parameters that could define BCDR plan. So, what is RPO and RTO?

RPO and RTO

Recovery Point Objective (RPO) is focused on data and your company loss tolerance in relation to your data. RPO limits how far to roll back in time and defines the maximum allowable amount of lost data measured in time from a downtime to the last valid backup.

For instance, in financial business, one hour of data loss could be a disaster as they operate live transactions. Another example is when you are running an e-commerce/marketplace business, one hour you lose your data, you might be lost your orders and your potential customers. RPO is about how much of data that you willing to lose before it affects your work when your systems are crashes.

On the other hand, Recovery Time Objective (RTO) is focused on downtime and how long it takes to recover after a disaster happened. For example, in a ride hailing business, how long it takes for an app to back to normal after a downtime is critical because a minute you got downtime, you might missed a lot of orders from your customers and end up they will choose another ride hailing app to provide their needs.

Zettagrid Indonesia delivers a comprehensive business continuity and disaster recovery solutions that provide data recovery, fault tolerance and high availability. We making disaster recovery easier and financially friendly by offering varieties of DR solutions that suit with your business needs. Contact us at sales@zettagrid.id for more information.

 

Sources: Techadvisory.org, Veeam