Posts

Cara Mencegah dari Serangan Malware

Featured Image - Cara Mencegah dari Serangan Malware

Cara Mencegah dari Serangan Malware

Istilah malware sudah tidak asing lagi bagi mereka yang berfokus di industri digital. Malware sendiri adalah singkatan dari malicious software, yang memiliki arti sebuah perangkat lunak berbahaya yang bertujuan untuk merusak atau mengeksploitasi perangkat, layanan, jaringan atau sistem komputer.

Malware dikembangkan oleh sekelompok hacker yang ingin mencuri data, mengirim spam atau mengambil alih akses kontrol atas perangkat maupun sistem komputer penggunanya. Terdapat berbagai macam jenis malware yang bisa Anda ketahui, yaitu Trojan, Worms, Ransomware, Virus, Spyware, Adware, dan Fileless Malware.

Pada dasarnya semua jenis malware memiliki cara kerja yang hampir sama, di mana mereka dapat masuk ke perangkat Anda dengan kode tertentu yang dibuat dan bisa terhubung ke perangkat lunak tersebut. Contohnya seperti ransomware, jenis ini masuk melalui perangkat yang Anda download dan install dari link ilegal.

Dan dari hal itu dapat membuka jalan masuk bagi para hacker untuk melakukan aksi mereka untuk mengeksploitasi file yang ada di perangkat Anda. Oleh sebab itu, sebagai pengguna aktif teknologi terutama bagi Anda yang beraktivitas di dunia digital penting halnya untuk memperhatikan keamanan pada jaringan maupun sistem komputer Anda.

Upaya Mencegah Serangan Malware

Virus Malware

(Source: Zirconicusso – Freepik.com)

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mencegah serangan malware pada perangkat atau pun jaringan Anda, diantaranya:

  • Pertama, hindari membuka situs yang berbahaya atau yang sumbernya mencurigakan. Karena bisa saja di situs itu terdapat banyak jebakan malware yang tidak Anda ketahui. Maka dari itu, hindari situs-situs yang tidak jelas agar malware tidak dapat masuk dengan bebas ke jaringan atau sistem komputer Anda.
  • Upaya selanjutnya yaitu rutin melakukan update pada perangkat Anda secara rutin. Dengan begitu perangkat yang rutin melakukan pembaruan dari versi lama ke baru, otomatis akan ada peningkatan keamanan yang lebih baik lagi dari versi sebelumnya. Dan ini dapat meminimalisir jaringan Anda terserang malware yang bisa sangat merugikan nantinya.
  • Menggunakan password yang rumit, hal ini tentunya dapat mencegah perangkat Anda diretas oleh Seperti yang diketahui bahwa password menjadi salah satu lapisan keamanan yang utama pada setiap perangkat.
  • Kemudian, hindari menggunakan WiFi gratis tanpa Hal ini karena wifi gratis yang ada di ruang publik mempunyai keamanan yang rentan keamanannya. Oleh karena itu, apabila Anda tidak dalam keadaan darurat untuk menggunakannya lebih baik jangan membuka akun pribadi seperti email, mobile banking dan sebagainya.
  • Upaya terakhir yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan firewall pada perangkat Anda. Karena dengan firewall dapat melindungi perangkat Anda dari serangan infeksi Selain itu, firewall dapat memblokir malware secara akurat sehingga jika sudah terkena virus tersebut tidak akan melebar ke perangkat Anda.

Dari beberapa upaya tersebut Anda dapat menggunakan bantuan dari provider cloud yang biasanya telah menyediakan lapisan keamanan yang terjamin seperti Firewall terhadap serangan malware. Sehingga Anda tidak perlu khawatir lagi perihal keamanan atas data-data penting yang ada di dalam perangkat Anda nantinya.

Zettagrid Indonesia sebagai penyedia layanan cloud lokal dengan firewall berlapis, dapat membantu Anda. Dan layanan cloud kita telah bersertifikasi internasional yang mana keamanannya telah terjamin. Jika Anda tertarik dengan cloud zettagrid, Anda dapat mengetahui informasi lebih lengkapnya dengan menghubungi tim kami ke sales@zettagrid.id.

Veeam Mengumumkan Laporan Trend Ransomware 2022

 

Featured Image - Veeam Mengumumkan Laporan Trend Ransomware 2022

Veeam Mengumumkan Laporan Trend Ransomware 2022

Pada akhir tahun 2022 kemarin, Veeam telah menerbitkan hasil dari proyek penelitian independent terbesar yang ada di industri perlindungan data. Dari 3.393 organisasi menengah di 28 negara, dengan judul penelitian ‘The 2022 Data Protection Trends Report’.

Berdasarkan penelitian itu terdapat beberapa temuan utama yang menyatakan bahwa: hanya 24% yang tidak terkena serangan ransomware atau mungkin mereka tidak mengetahui adanya serangan tersebut. Lalu, sebanyak 16% pernah diserang ransomware sekali pada tahun 2021. Dan sebanyak 60% terkena serangan ransomware lebih dari 2 kali pada tahun 2021.

Dari mereka yang pernah terkena serangan ransomware, terdapat 47% data yang berhasil di enksripsi.  Dan dari data yang terenkripsi itu, hanya 64% yang berhasil dipulihkan. Ini bisa dibaca lagi secara matematika, di mana sederhananya menunjukkan rata-rata korban yang kehilangan sebanyak 17% data mereka per serangan.

Dalam banyak hal, proyek DPR tahunan membantu Veeam dalam memahami ke mana arah industri ini. Mulai dari apa yang dicari pelanggan selanjutnya, hingga pada akhirnya di mana Veeam harus memfokuskan inovasinya. Namun, seperti kebanyakan proyek penelitian lainnya, data yang bagus menimbulkan pertanyaan besar dan itu berarti membutuhkan penelitian lebih lanjut lagi.

Dalam hal ini, proyek berhasil melengkapi tentang penyebab, dampak, perbaikan, dan pembelajaran dari serangan ransomware. Untuk mencapai hal ini, Veeam sekali lagi mengontrak firma riset independen untuk mensurvei 1.000 organisasi yang telah diserang ransomware pada tahun 2021. Untuk mempelajari lebih lanjut, mereka mensurvei empat orang berbeda yang masing-masing memiliki tanggung jawab dan perspektif unik terkait pencegahan dan perbaikan ransomware. Berikut merupakan total orang yang berhasil Veeam survey terkait penelitiannya:

  1. 400 Keamanan profesional: Operator teknologi deteksi atau pencegahan keamanan
  2. Cyber 200 CISO atau Kksekutif TI setara lainnya: Bertanggung jawab atas kesiapan keamanan
  3. 200 Operasi TI: Terutama yang berfokus pada pengiriman sistem TI produksi
  4. 200 Administrator pencadangan: Operator mekanisme pencadangan dan pemulihan

Dan berikut merupakan laporan temuan yang berhasil Veeam dapatkan dalam penelitiannya tersebut.

  • Titik Masuk dan Tujuan dari Ransomware

Perlu diketahui bahwa ransomware sama seperti virus lainnya, di mana dapat menembus petahanan dan memfokuskan serangan pada titik tertentu. Menurut survei dari 44% responden bahwa titik masuk paling umum untuk ransomware adalah orang-orang yang mengklik tautan berbahaya. Serta karena mengunjungi situs web yang tidak aman, dan terlibat dengan email phising.

Setelah terjadinya pelanggaran itu, 80% serangan ransomware mencari arus utama dengan kerentanan yang telah diketahui. Enkripsi yang paling umum terjadi ada pada platform kantor jarak jauh sebanyak 49%, sebanyak 48% terdapat di server data center, dan 46% terdapat pada instansi server yang dihosting di cloud.

  • Efektifitas Serangan

Saat data telah berada di tangan hacker atau peretas, biasanya sebuah perusahaan dapat memulihkan lingkungan yang terserang itu dengan cadangan. Namun, adanya failback ini juga menjadi tantang bagi peretas tersebut untuk dapat menghancurkan repository cadangan data yang korban mereka miliki.

Berdasarkan hasil survei veeam menyatakan bahwa terdapat 38% repository yang terkena dampak, dan sebanyak 30% repository yang terpengaruh karena serangan dari hacker tersebut. Bahkan peretas tidak hanya menahan tebusan data melalui enkripsi, tetapi juga memblokir kemampuan korbannya untuk dapat memulihkan data dari backup atau cadangan.

Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan untuk korban membayar uang tebusan mereka. Dari hasil survei menyatakan bahwa terdapat 52% korban yang membayar uang tebusan dan berhasil memulihkan data mereka. 24% korban membayar uang tebusan tetapi data mereka tidak dapat dipulihkan. Dan sebayak 19% korban tidak membayar uang tebusan, namun berhasil memulihkan data mereka.

  • Melindungi Backup

Berdasarkan laporan penelitian ransomware 20222 yang Veeam terbitkan, dalam mencegah hacker yang berada di atas angin ketika mereka dapat memengaruhi backup, banyak organisasi atau perusahaan menggunakan repository backup yang tidak dapat diubah atau air-gabbed backup. Dan backup yang tidak dapat diubah ini untuk dapat memastikan pemulihan yang memungkinkan nantinya.

Kesimpulan

Ransomware terus menjadi ancaman utama, mempengaruhi semua jenis organisasi. Dan dengan membagikan statistik ini, kami berharap orang-orang akan melihat ancaman umum dan betapa pentingnya memiliki perlindungan yang andal dan rencana cadangan.

Masih ada lebih banyak informasi untuk Anda pahami. Jika tertarik untuk membaca Laporan Trend Ransomware selama 2022 secara lebih lengkap, Anda dapat langsung menggunjungi situs web resmi dari Veeam.

Zettagrid Indonesia sebagai salah satu partners dari Veeam, dapat memberikan penawaran yang perusahaan Anda butuhkan dalam melindungi data. Di mana backup dari Veeam sudah banyak konsumen kita yang menggunakannya untuk keamanan data perusahaan mereka. Jika Anda berniat untuk menggunakan solusi backup dari Zettagrid Indonesia, Anda dapat melakukan konsultasi langsung dengan tim kami melalui sales@zettagrid.id atau hubungi ke sini.

Artikel ini merupakan kurasi dari situs web Veeam dengan blog yang berjudul “Announcing the 2022 Ransomware Trends Report” dengan penulis Jason Buffington dan Dave Russell, yang diterbitkan pada tanggal 15 November 2022.

Teknologi Cloud yang Umum ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Featured Image - Teknologi Cloud yang Umum ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Teknologi Cloud yang Umum Ditanyakan, Simak Penjelasannya!

Pertanyaan umum yang mungkin sering ditanyakan oleh banyak pelaku bisnis maupun user IT terkait teknologi cloud adalah ‘Apa itu Cloud Computing?’. Hal ini tentu sudah banyak penjelasan yang membahasnya diberbagai media. Namun, bukan hanya itu saja yang banyak dibahas ketika orang-orang tersebut ingin mengetahui terkait cloud computing.

Bahkan dari satu pertanyaan itu dapat memungkinkan timbulnya pertanyaan lain terkait cloud computing. Seperti yang dipaparkan Nicki Pereira selaku Chief Technology Officer dari Zettagrid, yang mana video ini dibuat untuk menjawab pertanyaan umum yang sering dipertanyakan oleh pelaku bisnis dan user IT terkait cloud computing.

Sudah tidak diragukan lagi jika cloud computing menjadi salah satu inovasi teknologi yang dianggap efektif dan efisien bagi sebuah bisnis. Bahkan semenjak diterapkannya work from home beberapa tahun lalu, hal ini membuat banyak perusahaan yang secara massal mulai memanfaatkan solusi cloud untuk membantu bisnis mereka tetap berjalan seperti biasanya.

Dan ini akan terus-menerus dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, baik dari kelas bawah maupun atas. Namun, sebelum mulai memanfaatkan solusi cloud ke dalam bisnis ada baiknya pahami dahulu terkait teknologi cloud. Nah, berikut ini beberapa pertanyaan dan penjelasan singkat yang kita rangkum dalam video Nicki Pereira pada situs website Tech in Asia.

  1. Bagaimana AI Dapat Mendefinisikan Ulang Teknologi Cloud Dan Memberikan Efisiensi Pada Bisnis?

AI atau artificial intelligence dapat membantu meningkatkan proses secara otomatis, menghemat kesulitan membutuhkan pembaruan individu atau manual yang konstan. Dalam video tersebut Nicki mengatakan bahwa adanya teknologi cloud dengan bantuan AI, diharapkan para engineers dan partners dari Zettagrid dapat lebih fokus pada hal-hal yang perlu mereka fokuskan. Seperti halnya beban kerja orang-orang yang mereka manfaatkan untuk membuat konten di situs website, dan melakukan campaign perusahaan yang dilakukan secara manual. Dengan AI semua akan terbantu sehingga meningkat secara otomatis.

  1. Apa Batasan Praktis Pada Teknologi Cloud?

Menurutnya ada beberapa keterbatasan pada teknologi cloud yang diantaranya ketergantungan pada konektivitas internet.  Kemudian, kebutuhan teknologi cloud yang terus berkembang ini mungkin memerlukan perubahan rencana dari waktu ke waktu. Seperti membeli sesuatu yang sesuai kebutuhan perusahaan untuk bisa digunakan hingga lima tahun kedepan. Dan Batasan lainnya ialah masalah keamanan data, ini karena kemudahan akses dalam mencari informasi di cloud.

  1. Industri Utama Mana Yang Paling Memanfaatkan Solusi Cloud?

Dalam video tersebut Nicki Peirera menjelaskan bahwa Zettagrid memiliki banyak konsumen di industri asuransi dan keuangan. Di mana dalam industri ini memerlukan pemeriksaan kepatuhan setiap tahunnya. Selain itu, mereka juga diharuskan melakukan kegiatan pemulihan bencana (DR), failover, failback tahunan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik dan tepat.

  1. Mengapa Banyak Orang Beralih Ke Teknologi Cloud Meskipun Berbagai Risiko Yang Ada Didalamnya?

Ini karena pada kenyataannya manfaat penggunaan cloud jauh lebih besar daripada risikonya. Seperti yang dijelaskan Nicki dalam video Tech in Asia yang berjudul ‘Cloud Technology Help Center’, dengan beralih ke teknologi cloud memungkinkan perusahaan untuk fokus pada bisnis mereka alih-alih mengkhawatirkan tentang infrastruktur. Biarkan penyedia layanan cloud yang menangani infrastrukturnya, sehingga fokus dalam meningkatkan bisnis. Mungkin benar pada awalnya risiko yang banyak diberitakan itu dapat saja terjadi, namun dengan adanya perbaikan secara terus-menerus akan jauh lebih baik dan keuntungannya akan jauh lebih besar.

  1. Apakah Teknologi Cloud Rentan Terhadap Ransomware? Jika Iya, Bagaimana Risiko Ini Dapat Dimitigasi?

Apa pun rentan terhadap ransomware. Nicki mengatakan bahwa ini merupakan salah satu kasus penyebaran virus yang proaktif, yang mana ini dapat terjadi pada siapa saja dan bahkan terjadi setiap saat. Beberapa ransomware ada yang ditargetkan sasarannya, sementara yang lain tidak disengaja, seperti virus yang menyebar secara teratur. Maka dari itu, pastikan untuk melakukan pemeriksaan keamanan secara konsisten. Karena hal itu dapat membantu mencegah dari serangan ransomware pada bisnis Anda.

Itulah beberapa pemaran yang umum pertanyaan orang-orang terkait teknologi cloud. Disini Zettagrid sebagai perusahaan yang menyediakan layanan cloud bertujuan membantu para perusahaan yang ingin mengadopsi teknologi cloud sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Zettagrid telah memiliki banyak cabang diberbagai negara, salah satunya di Indonesia.

Di mana Zettagrid Indonesia menjadi penyedia layanan cloud lokal yang telah terjamin keamanannya dan tim ahli dibidang teknologi cloud yang terpercaya. Zettagrid Indonesia juga telah dilengkapi dengan sertifikasi dari ISO9001, ISO27001 dan VMware Cloud Verified Provider. Jika Anda tertarik untuk melakukan konsultasi terkait layanan cloud dan kebutuhan IT lainnya, hubungi kami disini atau e-mail kami ke sales@zettagrid.id.

Sumber utama artikel ini dari Techinasia.com

Keuntungan Menggunakan Managed Service Bagi Bisnis

Featured Image - Keuntungan menggunakan managed service bagi bisnis

Keuntungan Menggunakan Managed Service Bagi Bisnis

Peran Cloud Computing saat ini memang sudah tidak asing lagi bagi pelaku bisnis. Sebagian besar perusahaan bahkan organisasi sudah menggunakan teknologi cloud. Hal ini karena peran infrastruktur membawa pengaruh perkembangan pada suatu bisnis. Salah satu peran pentingnya yaitu dapat menganalisa data.

Akantetapi, perlu Anda ketahui bahwa infrastruktur juga memerlukan sebuah manage. Oleh karena itu, saat ini hadir pula layanan yang menyediakan managed service untuk membantu kinerja perusahaan.

Managed service provider sendiri merupakan layanan yang dapat digunakan untuk mengelola sistem dan infrastruktur IT Anda secara jarak jauh dengan cara berlangganan layanan tersebut. Jika hal ini dimanfaatkan maka perusahaan akan memiliki keuntungan yang dapat dirasakan.

Pasalnya Anda tidak perlu lagi susah dalam mengurus masalah kendala sistem atau gangguan pada sistem karena sudah diambil alih oleh manage service ini. Lambat laun, ini akan mempengaruhi perkembangan bisnis Anda.

Nah, pasti Anda semakin penasaran mengenai layanan managed service ini bukan? Maka dari itu, kali ini Zettagrid akan membahas beberapa keuntungan yang dapat dirasakan oleh bisnis Anda jika menggunakan layanan ini, berikut diantaranya.

1. Biaya yang Terjangkau

Keuntungan pertama yang dapat dirasakan jika Anda menggunakan layanan managed services adalah biaya yang terjangkau. Bagi perusahaan yang masih berkembang layanan ini bisa menjadi pilihan yang tepat dalam meminimalisir budget perusahaan. Managed service dapat membantu Anda menghemat biaya perbaikan perangkat keras, biaya perawatan secara rutin bahkan biaya sumber daya manusia sampai infrastrukturnya. Biaya yang biasanya dikeluarkan untuk masalah IT juga dapat tercover melalui penggunaan layanan ini.

2. Data yang Aman dan Terlindungi

Keuntungan berikutnya adalah keamanan data yang lebih terlindungi. Kenapa demikian? Karena layanan managed service membantu Anda mengamankan data secara optimal melalui tenaga profesional. Managed service juga dilengkapi oleh firewall yang dapat mendeteksi malware, sehingga data tidak mudah untuk diretas atau mengalami kebocoran data. Yang mana, firewall merupakan tembok pelindung yang berfungsi untuk melindungi server dari akses jarak jauh yang tidak dikenal, lalu memblokir konten berbahaya atau yang tidak diinginkan, serta dapat melindungi data perusahaan Anda.

3. Infrastruktur Menjadi Lebih Kuat

Managed Service dapat membuat infrastruktur menjadi lebih kuat karena layanan ini selalu dipantau secara berkala, dan selalu dalam pengawasan. Dengan adanya pemantauan sistem maka Anda akan terhindar dari downtime yang dapat mengganggu kinerja perusahaan Anda. Downtime pada infrastruktur IT tentunya akan sangat mengganggu perkembangan bisnis. Jika managed service telah diterapkan maka perusahaan dapat meminimalisir gangguan teknis dan menjaga agar operasional tetap berjalan. Selain itu, hal ini dapat membantu bisnis Anda lebih preventif saat mengalami masalah downtime.

4. Selalu Terupdate

Keuntungan lainnya dari menggunakan layanan managed service yaitu selalu terupdate. Anda dapat memperoleh informasi tentang pembaharuan sistem yang dilakukan, serta mengetahui penambahan atau pengurangan apa saja yang terjadi pada sistem. Keuntungan ini tentu sangat bermanfaat dalam perkembangan bisnis Anda.

5. Fokus Bisnis Lebih Meningkat

Jika perusahaan Anda menggunakan layanan manage service maka Anda tidak perlu repot lagi untuk mengurus SDM atau tenaga ahli sendiri, karena hal ini sudah teratasi oleh layanan tersebut. Hal ini tentu akan membuat Anda lebih fokus terhadap bisnis Anda. Masalah optimalisasi dapat terselesaikan jika Anda menggunakan layanan managed service.

Selain itu, managed service juga membantu perusahaan mengelola program kerja dengan meningkatkan efisiensi, meminimalisir biaya, dan kerusakan reputasi terkait masalah risiko kepatuhan. Nah, itulah beberapa keuntungan yang dapat Anda rasakan jika menggunakan layanan managed service. Hal ini tentunya membantu dalam perkembangan bisnis Anda, selain data bisnis menjadi lebih aman, pengeluaran lebih terjangkau, fokus Anda juga akan lebih meningkat ke bisnis yang sedang dijalankan.

Sebagai salah satu cloud provider yang ada di Indonesia, Zettagrid menyediakan solusi cloud computing yang Anda butuhkan sehingga tidak perlu diragukan lagi jaminan kualitasnya, karena kami telah memiliki sertifikasi mulai dari ISO 270001, ISO 9001, PCI DSS, VMware, Zerto, Veeam dan PSE Kominfo Republik Indonesia. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap lagi silahkan hubungi kami melalui email ke sales@zettagrid.id

Ketahuilah! ioSTOR yang dapat Membantu Performance Pada Server

Featured Image - Ketahuilah! ioSTOR yang dapat membantu performance pada server

Ketahuilah! ioSTOR yang dapat Membantu Performance Pada Server

Mungkin masih banyak dari Anda yang familiar dengan istilah cloud storage, bukan? Perlu diketahui bahwa cloud storage telah banyak dipergunakan di masa sekarang. Pasalnya inovasi teknologi satu ini memberikan kelebihan yang bisa membantu kelancaran pada bisnis Anda.

Istilah dari cloud storage sendiri merupakan sebuah media penyimpanan data atau file berbasis online yang dikelola oleh penyedia cloud computing. Cloud storage saat ini sangat dibutuhkan karena penyimpanan tersebut dapat menurunkan maupun meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan. Anda juga tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal lagi seperti saat membeli penyimpanan fisik baru.

Seperti yang diketahui bahwa penyimpanan fisik membutuhkan biaya yang sangat mahal. Mulai dari mudahnya mengalami kerusakan, dan jika ingin meningkatkan ataupun menurunkan kapasitas penyimpanan Anda harus membeli storage fisik baru sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.

Di dalam dunia penyimpanan, selain besarnya kapasitas ada juga perlu memperhatikan kinerja perangkat penyimpanan tersebut. Mungkin Anda sering mendengar istilah IOPs (Operasi Input Output per detik) dalam sebuah penyimpanan. Contohnya seperti dalam Harddisk yang mungkin mempunyai kisaran 50 s/d 70 total IOPs dengan 7200 rpm.

Dari itu, IOPs sendiri merupakan metrik yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perangkat penyimpanan. Nilai IOPs menampilkan berapa banyak operasi input output berbeda yang dapat dilakukan pada perangkat penyimpanan dalam satu detik. Yang mana, nilai IOPs yang lebih tinggi pada suatu perangkat penyimpanan, maka itu artinya penyimpanan tersebut mempunyai kemampuan yang lebih cepat untuk menangani lebih banyak operasi baca, tulis, maupun baca dan tulis per detiknya.

IOPs dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ukuran blok data, banyaknya antrian permintaan data, maupun jenis data yang digunakan untuk menunjukkan baca acak, tulis acak dan lainnya. Baca dan tulis yang dimaksud disini adalah ukuran kinerja pada perangkat penyimpanan. Di mana kecepatan baca itu seperti mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka file pada suatu perangkat penyimpanan. Sementara, kecepatan tulis adalah mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan data kedalam perangkat penyimpanan.

Yang dimaksud Dengan Zettagrid ioSTOR

Zettagrid ioSTOR adalah inovasi yang kami kembangkan dalam memberikan layanan penyimpanan sesuai dengan tingkat kebutuhan IOPs untuk produk VDC dan VPS. Hal ini memungkinkan pelanggan dapat memilih ioSTOR sesuai dengan kebutuhan kinerja storage yang akan digunakan pada VDC maupun VPS mereka.

Setiap aplikasi tentu mempunyai kebutuhan IOPs yang berbeda, Email dan Database server umumnya mempunyai kebutuhan IOPs yang lebih tinggi daripada file maupun web server. Disinilah ioSTOR akan memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan storage sesuai dengan aplikasi yang digunakan.

Namun, tidak semua aplikasi harus berjalan dengan menggunakan ioSTOR dengan tingkatan yang tinggi. Misalkan Email dan Database server bisa menggunakan ioSTOR yang lebih tinggi sedangkan File dan Web Server menggunakan ioSTOR yang lebih rendah. Semua itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan ioSTOR yang digunakan. Hal ini tentu menjadi salah satu strategi untuk menghemat biaya pengeluaran tanpa harus kehilangan kinerja performance server.

Bahkan lebih dari itu, dalam sebuah VM pada VDC Zettagrid bisa mempunyai lebih dari 1 jenis ioSTOR yang digunakan. Misalnya sebuah VM database SQL server disk 1 (drive C) menggunakan ioSTOR 500 dan disk 2 (drive D) menggunakan ioSTOR 1000. Berikut ini tipe storage yang Zettagrid miliki, berseta tingkat IOPs yang bisa digunakan.

Tabel Zettagrid ioSTOR

Tipe Storage

IOPs Maksimum

ioSTOR-100 100
ioSTOR-250 250
ioSTOR-500 500
ioSTOR-1000 1000
ioSTOR-2000 2000
ioSTOR-4000 4000
ioSTOR-8000 8000

 

Penggunaan Zettagrid ioSTOR Berdasarkan Tipe Storage yang Digunakan

Dari tipe storage sendiri biasanya digunakan pada perangkat penyimpanan yang berbeda-beda, sesuai dengan tingkat kinerja perangkat yang dibutuhkan. Berikut ini masing-masing ioSTOR berdasarkan tipe storage beserta penggunaannya yang bisa Anda ketahui:

1. ioSTOR-100

ioSTOR-100 didukung oleh perangkat HDD dan biasanya digunakan untuk offline data backup (kinerja sangat rendah).

Penggunaan Offline data backup
IOPs* Maksimum 100

2. ioSTOR-250

ioSTOR-250 didukung oleh kombinasi perangkat SSD-HDD dan biasanya digunakan untuk disk basic VM.

Penggunaan Harddisk OS, File Server, Aplikasi Web Server
IOPs* Maksimum 250

3. ioSTOR-500

ioSTOR-500 didukung oleh kombinasi perangkat SSD-HDD dan biasanya digunakan untuk disk VM dengan performa yang lebih tinggi.

Penggunaan Swap partisi, file log dengan volume tinggi
IOPs* Maksimum 500

4. ioSTOR-1000

ioSTOR-1000 didukung oleh perangkat SSD dan biasanya digunakan untuk disk VM database.

Penggunaan Disk Database
IOPs* Maksimum 1000

5. ioSTOR-2000 atau lebih

ioSTOR-2000 atau lebih didukung oleh perangkat SSD dan biasanya digunakan untuk disk VM database yang membutuhkan performa sangat tinggi.

Penggunaan Disk Database
IOPs* Maksimum 2000, 4000, atau 8000

Itulah penggunaan Zettagrid ioSTOR yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Dengan begitu Anda tidak perlu khawatir akan salah menggunakan tipe ioSTOR pada VDC dan VPS yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

Oleh karena itu, Zettagrid ioSTOR hadir untuk dapat membantu kebutuhan bisnis Anda atas kinerja performance server bisnis yang dapat berjalan dengan lancar kedepannya. Layanan Zettagrid Indonesia juga telah memiliki sertifikasi atas produk yang kita miliki, sehingga terjamin kualitas dan keamanannya.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang Zettagrid ioSTOR atau solusi cloud lainnya, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

Mengapa Fintech Harus Menggunakan Cloud Lokal Indonesia?

Alami Sharia Fintech

Mengapa Fintech Harus Menggunakan Cloud Lokal Indonesia?

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan belanja online selama masa pandemi selama 31%. Hal ini disebabkan adanya himbauan pemerintah untuk tetap berada dirumah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan angka penyebaran COVID-19.

Dengan adanya peningkatan belanja online, maka otomatis penggunaan pembayaran digital atau e-wallet juga meningkat. Dengan adanya pandemi yang membuat kebiasaan baru pada perilaku masyarakat memungkinkan perusahan Financial Technology (Fintech) untuk berkembang. Tak terkecuali perusahaan Peer-to-Peer Lending (P2P).

Dalam diskusi panel bertajuk e-CloudTalk vol.02 yang diselenggarakan oleh Zettagrid Indonesia pada tanggal 23 Juni 2020, salah satu platform fintech P2P Lending berbasis Syariah di Indonesia yaitu Alami, berbagi pengalamannya dalam mengembangkan inovasi bisnisnya salah satunya dengan menggunakan teknologi Cloud Infrastructure.

Arief Setiabudi, selaku Chief Information Officer dari Alami Sharia mengungkapkan alasannya menggunakan cloud infrastructure karena dianggap lebih aman. Hal ini dikarenakan penyedia layanan cloud pastinya telah memiliki sertifikasi yang sesuai seperti ISO 270001 dan juga PCI DSS.

Alasan selanjutnya disebabkan juga karena penyedia layanan cloud memiliki standar CIA (Confidentiality, Integrity, Availability) yaitu salah satu aturan dasar dalam menentukan keamanan suatu jaringan atau informasi. CIA digunakan sebagai parameter untuk menentukan apakah suatu jaringan atau informasi dikatakan aman atau tidak.

Confidentiality merupakan bagaimana cara mengamankan data dengan baik dan dilindungi dengan tingkat keamanan yang andal dan berlapis. Sehingga data tidak mudah di hack.

Sedangkan Integrity merupakan keabsahan data apabila apabila sering terjadi backup atau perubahan data, sehingga data harus selalu sesuai dengan reality yang ada di masyarakat.

Yang terakhir, Availability merupakan ketersediaan akses yang dapat diakses oleh role-role tertentu yang memiliki kepentingan, maka penting untuk sebuah fintech memiliki data center yang mudah dimonitor atau diawasi sehingga kita selalu ada untuk customer.

 

Alasan Alami Sharia Memilih Zettagrid Sebagai Partner Cloud Provider

Kami menunjuk Zettagrid sebagai partner cloud provider pilihan kami karena Zettagrid merupakan cloud service provider di Indonesia yang memiliki data center lokal. Hal ini sudah sesuai dengan peraturan Wajib dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) POJK Nomor 38/POJK.03/2016 Pasal 21. Kemudian seperti yang diketahui Zettagrid telah bersertifikasi ISO 27001 dan PCI DSS  juga terbukti memiliki tingkat keamanan yang berlapis.

 

Jika anda melewatkan sesi Zettagrid e-CloudTalk Vol.02, anda dapat Simak cuplikan video selengkapnya disini.

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Zettagrid? Hubungi kami di sini atau email ke sales@zettagrid.id. Kami siap melayani 24/7 untuk memudahkan pengalaman cloud bagi bisnis anda.

3 Prioritas Utama Untuk Kelanjutan IT Bisnis Anda Ditengah Pandemik COVID-19

3 Prioritas Utama Untuk Kelanjutan IT Bisnis Anda Ditengah Pandemik COVID-19

Prioritas IT COVID-19

Pandemik COVID-19 yang terjadi secara global memang menimbulkan dampak yang sangat besar bagi organisasi atau perusahaan. Saat ini pemerintah telah menganjurkan masyarakat untuk bekerja di rumah untuk memperkecil angka penyebaran virus Corona yang telah menewaskan ratusan ribu jiwa di seluruh dunia. Tentunya bagi perusahaan/organisasi yang melakukan sistem bekerja di rumah, keamanan data perusahaan menjadi tantangan baru. Pada saat WFH perusahaan tidak dapat mengontrol keamanan dari perangkat, maupun koneksi yang dipakai oleh user atau karyawan mereka. Akibatnya, data perusahaan dapat terancam dari email phising yang bertujuan untuk meng hack data dari perusahaan anda.

Namun disaat yang bersamaan, gejolak ekonomi juga terjadi, sehingga beberapa perusahaan dituntut untuk melakukan penghematan demi kelanjutan bisnis mereka. Ditengah pembatasan pengeluaran perusahaan seperti ini dan tantangan keamanan data perusahaan saat WFH, organisasi harus mulai memikirkan prioritas IT mereka. Berikut 3 prioritas utama perusahaan untuk mencapai tingkat keamanan data yang optimal saat pandemic terjadi:

 

  1. Pertimbangkan untuk mulai beralih ke Cloud

Menurut survey dari LogicMonitor, 83% dari beban kerja perusahaan akan berada di cloud pada tahun 2020 ini, sehingga sistem keamanan pada teknologi cloud sudah semakin canggih dan berlapis karena mulai banyak bisnis yang saat ini telah memindahkan datanya pada cloud.

Disaat pandemik COVID-19 yang tidak menentu seperti ini, Cloud juga dapat membantu anda dalam menghemat pengeluaran  IT anda, karena cloud memiliki kemampuan yang fleksibel dan dapat diukur pemakaiannya. Sehingga, Ketika perusahaan mengalami penurunan atau peningkatan kebutuhan kapasitas storage, perusahaan dapat mengubahnya sesuai dengan kebutuhan mereka pada saat itu.

Selain itu, cloud juga dapat menjadi solusi sementara bagi anda yang ingin membeli physical hardware baru namun terganjal lamanya waktu pengiriman akibat pandemik ini. Apalagi disaat yang bersamaan, harga USD terhadap rupiah sedang tinggi, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kenaikan juga pada harga hardware tersebut. Sehingga cloud dapat menjadi solusi sementara sambil anda menganalisa situasi dan kondisi yang akan terjadi kedepannya demi kelanjutan bisnis anda.

 

  1. Pastikan Redundancy Infrastuktur anda

Sudahkah anda memiliki sumber backup yang tepat dapat memproses data anda tanpa gangguan? Bagaimana jika jika tiba-tiba dalam kondisi WFH anda mengalami kegagalan sistem sehingga dapat menghambat kelancaran pekerjaan anda?

Untuk itu, idealnya dalam suatu perusahaan harus memiliki skenario backup data pada infrastruktur mereka. Sehingga data tidak hanya terpusat pada satu server untuk menghindari kegagalan sistem.

 

  1. Awasi Data Center Anda

Disaat seperti ini, hackers atau serangan digital lainnya mungkin saja menjadikan kesempatan WFH sebagai momen untuk mengambil atau bahkan menghilangkan data penting anda. Karena saat ini perusahaan memiliki focus yang terbagi, dan juga Ketika WFH karyawan belum tentu dilindungi oleh tingkat keamanan infrastruktur yang berlapis seperti di kantor sehingga hal ini dapat menjadi sasaran pelaku kejahatan digital.

Untuk itu anda diharuskan untuk memonitor data center anda. Pastikan bahwa keamanan data center anda terjamin. Zettagrid Indonesia menawarkan layanan cloud computing yang simple, aman dan harga yang tetap, tanpa bill shock walupun harga USD sedang tidak menentu selama pandemik ini. Saat ini Zettagrid Indonesia memiliki 2 lokasi data center yang terletak di Indonesia, sehingga memudahkan ada untuk memonitor keamanan data center anda karena lokasinya yang terjangkau dan dipastikan data anda aman dari serangan cyber karena telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang bersertifikasi.

 

Jika anda tertraik dengan solusi cloud infrastruktur kami, anda dapat menghubungi kami di sini atau e-mail ke sales@zettagrid.id.

 

Seminar IoT dan Cyber Security Strategy 2020

Seminar IoT dan Cyber Security Strategy 2020

Seminar IoT dan Cyber Security Strategy 2020

Pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia memberikan tantangan baru bagi perusahaan yang memiliki data yang critical untuk mengamankan data dari serangan siber atau yang kita kenal sebagai Cyber Security.

Berbagai perusahaan saat ini mulai berlomba-lomba untuk meningkatkan keamanan dengan berbagai teknologi digital yang bermunculan salah satunya dengan cloud computing. IDC  Indonesia memperkirakan pada tahun 2022, 50 persen perusahaan di Indonesia akan membentuk digital-native platforms dengan Cloud, Mobility dan Big Data & Analytic sebagai teknologi utama untuk bisa bertahan dan berkompetisi di pasar ekonomi digital.

Namun, bagaimanakah cara untuk menciptakan cloud environment yang aman? Temukan jawabannya dalam Seminar “IoT dan Cyber Security Strategy 2020” yang diselenggarakan oleh APTIKNAS yang bekerja sama dengan Zettagrid Indonesia juga pengusaha TIK Indonesia lainnya. Acara ini akan diadakan pada tanggal 12 Desember 2019 pukul 10.00 – 15.00 yang bertempat di Hotel Santika Hayam Wuruk.

Pada event ini team Zettagrid Indonesia akan berbagi mengenai cara untuk menciptakan cloud environment yang aman ditengah tantangan perkembangan teknologi di Indonesia.

Untuk informasi dan pendaftaran hubungi marketing@zettagrid.id atau klik link ini .