Posts

Bagaimana Cara Kerja Ransomware?

Cara Kerja Ransomware

Memahami Cara Kerja Ransomware Yang Dapat Menyerang Sistem IT Perusahaan 

 

Tidak diragukan lagi, bahwa internet memiliki fungsi krusial bagi perusahaan. Mulai dari mengakses informasi hingga mengirim data-data penting, internet bisa digunakan secara fleksibel ketika dibutuhkan. Meskipun demikian, sambungan internet juga membawa berbagai macam virus yang dapat menyerang berbagai device. Salah satu virus yang cukup dikenal baru-baru ini adalah malware berjenis ransomware.

Serangan malware berupa ransomware masih menjadi kasus terpopuler untuk berbagai perusahaan hingga saat ini. Beberapa waktu lalu, ransomware telah menimpa operasional perusahaan kamera Canon di Amerika Serikat. Sejumlah aplikasi operasional seperti email, website, Microsoft Teams, dan layanan dukungan pesan konsumen perusahaan tersebut dikabarkan mengalami gangguan teknis. Sehingga, bantuan dari perusahaan cyber pun dibutuhkan Canon, demi menghindari kebocoran data ke publik.

Apa yang terjadi kepada perusahaan Canon, tentu menjadi perhatian bagaimana serangan tersebut bisa berbahaya bagi sistem IT perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki sistem IT keamanan yang maksimal, maka bersiaplah untuk terkena serangan ransomware. Namun, tahukah Anda apa itu ransomware? Bagaimana cara ransomware bekerja? Baca penjelasan berikut untuk mengetahuinya!

 

Pengertian Malware dan Ransomware 

Malware adalah singkatan dari Malicious software. Perangkat lunak ini dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada suatu komputer, server, atau jaringan komputer dengan menggunakan virus. Efek yang diberikan pun bisa lebih berbahaya bagi perusahaan ketimbang untuk personal user. Jika jaringan perusahaan terserang malware, maka bersiaplah terkena gangguan sistem pada komputer. 

Ransomware adalah salah satu jenis malware yang populer saat ini. Serangan ini dirancang untuk memblokir akses pengguna ke sistem komputer yang digunakan. Selain itu, pelaku biasanya mengancam untuk mempublikasikan maupun menghapus data apabila pengguna tidak membayar uang tebusan (ransom). 

Namun, membayar tebusan kepada pelaku juga tidak menjamin data dan sistem yang diblokir bisa dikembalikan dengan aman oleh pelaku. Setelah mengenkripsi file, biasanya ransomware akan membawa jenis malware lain yang dapat menginfeksi sistem jaringan komputer. Sehingga kerusakan pada sistem jaringan dapat terjadi walaupun uang tebusan telah dibayarkan.

 

Lalu bagaimana Cara Kerja Ransomware?

Pada umumnya, cara kerja ransomware adalah dengan menggunakan trojan yang disamarkan menjadi file atau aplikasi yang dikirimkan oleh penyerang. Jika Anda membuka maupun mengunduh file atau aplikasi tersebut, maka berhati-hatilah sebab perangkat lunak ini akan menemukan dan mengenkripsi semua file pada perangkat komputer Anda. Berikut beberapa media yang paling sering digunakan untuk menyebarkan ransomware:

  • Exploit

Banyak hacker biasanya menggunakan exploit ini untuk mencari kelemahan sistem. Pada dasarnya, alat ini disisipkan pada sebuah situs web yang berisi iklan. Jika salah satu iklan tersebut diklik, maka pengguna akan diarahkan ke halaman yang berisi perintah untuk mengunduh exploit. Sehingga, ini menjadi celah bagi para hacker untuk menginfeksi sistem dan file dengan serangan ransomware.

  • Malicious Email Attachment

Hal kedua yang harus diwaspadai ialah mendownload lampiran email secara sembarang. Hacker biasanya menggunakan email yang terkesan kredibel seperti newsletter tawaran pekerjaan, lembaga sosial, hingga teknisi IT. Selain itu, format file yang dilampirkan pun dapat bervariasi,  seperti .exe, .doc, .js, .msi, .ppt, dan lainnya. Sehingga, tidak terlihat mencurigakan. Namun tanpa disadari, file-file tersebut mengandung ransomware dan mampu menyerang sistem komputer apabila diunduh.

  • Link (tautan) dalam email

Tak hanya lampiran, hacker juga pada umumnya menggunakan tautan dalam email yang dapat menginfeksi sistem komputer. Dengan menggunakan email yang tampak terpercaya, hacker biasanya berhasil menarik perhatian pengguna untuk mengklik tautan tersebut. Sehingga, pengguna selanjutnya diarahkan untuk mendownload file pada situs website yang berisikan serangan ransomware.

Demi menghindari serangan ransomware, Zettagrid Indonesia menghadirkan layanan cloud backup sebagai solusi IT perusahaan. Anda bisa melakukan backup kapanpun saat dibutuhkan. Selain itu, cloud backup memudahkan perusahaan Anda dalam memperpanjang infrastruktur Veeam Backup  ke dalam cloud. Klik disini untuk tahu lebih lanjut mengenai layanan Zettagrid atau hubungi kami di sales@zettagrid.id.

5 Common Causes of Data Loss in Office 365

data loss in office 365

5 Common Causes of Data Loss in Office 365

 

Nowadays, we could see that lot of companies start moving its IT workload to the cloud. Beside the trusted security system, cloud is more user friendly and easy to set up. Furthermore, it allows workforce to move faster, collaborate across business, and reduce operational costs for the company.

One of the most popular cloud categories that usually use for business is Software as a Service (SaaS), for example Office 365 by Microsoft.  Office 365 offers various features, from e-mail, cloud apps, until file sharing. Even though people think that it is secure enough, do you know that companies could also lost their data on Office 365?

data loss in office 365

This data loss caused by several common reason such as; Human error, Virus or malware, Software Corruption, Overwritten Data, and Hacker attack. Read on the 5 common causes of Data Loss in Office 365:

Human error

Human error that mostly happened is accidental deletion within Office 365. It is almost happened to users unintentionally deleted important e-mails, documents, or any other critical data in Office 365.

A common reason why users inadvertently deletes their data is because they think it is no longer needed. But after sometimes they will need in again suddenly for some reasons.

Or also they forget click the wrong button and could not get the data back before they realized it.

Virus or malware

Veeam stated that Malware and viruses have done serious damage to organizations globally in just the past year alone unexceptionally for Office 365. Even Office 365 has protection against malware, but it does not guarantee that they could detect every infection.

Software corruption

Software Corruption is one of the big cause of data loss. For example, if users want to Install or update the Office 365 and then the system suddenly have problem, and the data lost the second after.

Overwritten data

Office 365 does remind its users when their workload is almost full. But it is not enough protection against the risk of overwritten data. Users could lost their oldest e-mail, data, documents, or any critical data if their data space is not enough anymore.

External attack

It is true that technology growth is faster than we think and bring a lot positive changes in our life. In other hand, it is also bring negativity, one of them is hacker. It is possible for Office 365 to get attacked by hacker. For example, if there is a phishing e-mail and then the user click it and hacker could remove the data easily after.

So, could you imagine if you lost your critical documents on Office 365? How to prevent this accident? Stay update with Zettagrid to find the solution with Veeam Office 365 Backup on Zettagrid.

Contact us for more information aboutt Veaam Office 365 Backup on Zettagrid send us e-mail at sales@zettagrid.id or click here.

7 Alasan Mengapa Arupa Cloud Desktop Menjadi Solusi Tepat Saat WFH

Cloud Desktop

7 Alasan Mengapa Arupa Cloud Desktop Menjadi Solusi Tepat Saat WFH

Melonjaknya jumlah pasien positif COVID-19 masih menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi. Sampai sore ini (04/08/20) Satgas COVID-19 menyatakan angka kasus kematian di Indonesia lebih tinggi dibanding angka kematian global per 3 Agustus. Persentasenya kini di angka 4,86 % sementara global berada di 3,79% (detik.com). Berbagai cara pun dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus, salah satunya dengan mengimbau kebijakan work from home (WFH) yang diperuntukkan bagi beberapa sektor usaha.

Perusahaan yang terbiasa menjalankan operasional bisnis secara konvensional, kini harus beralih kepada sistem digital demi meminimalisir penyebaran virus. Tak hanya itu, memonitor kegiatan user atau karyawan yang bekerja dari rumah juga perlu dilakukan agar produktivitas kerja dapat tetap terjaga. Sehingga, hal tersebut memerlukan sistem IT yang berguna dalam mengefisiensi operasional dan produktivitas perusahaan selama WFH.

Arupa Cloud Desktop (ACD) bisa menjadi solusi Anda dalam menjalankan perusahaan selama WFH. Dengan memberikan akses virtual kepada karyawan ke aplikasi dan data perusahaan, karyawan tetap dapat bekerja dimanapun dan kapanpun di bawah monitor perusahaan. Tak hanya itu, berbagai keuntungan pun bisa didapatkan dalam menggunakan ACD. Berikut keuntungan yang perlu Anda ketahui dalam menggunakan ACD selama menjalankan sistem WFH.

  1. Fleksibel Untuk Digunakan

Jika Anda kesulitan mengatur alih pekerjaan dari device perusahaan ke rumah, ACD bisa menjadi solusinya. ACD memberikan fleksibilitas bagi para pengguna yang dapat mengakses desktopnya kapanpun dan dimanapun. Cukup dengan melalui web browser yang dapat diakses melalui Operating System apapun dari berbagai macam device, Anda sudah bisa memfasilitasi karyawan agar dapat bekerja secara produktif.

  1. Memberikan Akses Perusahaan Dalam Memonitor User

Selama bekerja dari Rumah, Anda pasti berpikir bagaimana caranya agar kinerja user atau karyawan dapat tetap terjaga. ACD memberikan akses kepada pengusaha atau Human Resource (HR) untuk memonitor kinerja user selama bekerja di rumah. Pengusaha dapat mengetahui berapa jam user menggunakan desktopnya, hingga apa yang user kerjakan dalam desktop tersebut. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir lagi jika user tidak bekerja selama WFH.

  1. Dilengkapi Keamanan Berlapis

Dalam menggunakan sistem IT, risiko masih dapat ditemui. Salah satunya ialah kebocoran data. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, ACD dilengkapi dengan keamanan berlapis dan terjamin. Seperti firewall, IDS/IPS, VPN, dan standar SSL Encryption yang umum digunakan dalam memproteksi keamanan sistem online banking dan secure payment.

  1. Tidak Memerlukan Pemindahan Data

Ketika menggunakan ACD, Anda tidak perlu lagi melakukan pemindahan data dari on-premise. Hal ini dikarenakan ACD akan bekerja sama persis dengan desktop atau aplikasi perusahaan. Sehingga, Anda tidak perlu lagi mengubah infrastruktur yang telah digunakan saat ini cukup dengan melakukan pelebaran network dari cloud Zettagrid ke environment on-premise serta melakukan training berkepanjangan untuk membimbing user dalam menggunakan ACD.

  1. Tidak Membutuhkan Waktu Lama Dalam Deployment

Jika Anda baru memutuskan untuk menggunakan ACD pada masa WFH ini, Anda tidak perlu lagi memikirkan berapa banyak waktu yang terbuang untuk deployment. Hanya beberapa jam saja, ACD dapat dideploy untuk digunakan langsung pada perusahaan.

  1. Meningkatkan Efisiensi IT

Anda tidak perlu khawatir mengenai berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan ketika menggunakan ACD, sebab ACD diciptakan untuk meningkatkan efisiensi IT perusahaan Anda. Sehingga, perusahaan tidak perlu lagi melakukan investasi CapEx untuk pembelian hardware, lisensi software, dan implementasi. Anda juga dapat berlangganan tanpa komitmen jangka panjang dan membayar dengan menggunakan mata uang Rupiah. Dengan demikian, ketika US Dollar mengalami kenaikan biaya, berlangganan ACD akan tetap sama.

  1. Harga Kompetitif dan Penambahan user flexible.

Harga menjadi pertimbangan utama perusahaan dalam menentukan system yang akan digunakan untuk keberlangsungan jalannya perusahaan. Arupa Cloud Desktop dipricing berdasarkan tingkatan aplikasi yang dijalankan (lite,medium,Large) serta jumlah user yang menggunakan. Selain itu dalam penambahan dan pengurangan lisence dapat dilakukan dalam waktu yang relative cepat sebagaimana point no 5 mengenai waktu deployment ACD.

 

Masih penasaran dengan keuntungan lainnya yang ditawarkan oleh Arupa Cloud Desktop? Hubungi kami di sales@zettagrid.id atau contact kami disini.

Free Webinar: The Cloud For Digital Business Era

Free Webinar: The Cloud For Digital Business Era

Cloud in Digital Business Era

 

Pandemic COVID-19 has changed some aspects in human lifestyle. Almost every activities that people do it’s now on digital, from studying, entertain, even business industry. As the digital infrastructure, cloud computing infrastructure now plays a crucial role not only during, but also for the business recovery after we survive the pandemic.

As the new normal life in our society begin, the digital business era now has come to move faster than we think. Thanks to cloud technology that help enterprises to makes their life easier with its automation, flexibility and efficiency.

Zettagrid with Veeam software collaborated  on FREE WEBINAR “Zettagrid e-CloudTalk Vol.03: The Cloud For Digital Business Era”. Streaming live on Zoom Meetings, meet our guest speakers form Veeam Sofware, Daniel Omardin as Senior Manager Cloud and Service Provider SEAK. Also get inspired from Purnawan Yunianto as MIS Manager at Datascrip on how Veeam Cloud Connect help business in the digital business era.

Date: Thursday, 23 July 2020
Time: 14.00 – 16.00 WIB
Where: Zoom Meetings

Register now to get OVO CREDITS 50K after the event**

**Terms and conditions apply

**Zettagrid Teams decision is final

Pssst, it’s not an usual boring presentation, it’s e-Talk show, thus we also have another guest speaker to announce soon!

If you have any questions or having trouble with registration feel free to reach out us at marketing@zettagrid.id or click here

IT Webinar Accelerate Your Business Innovation With Cloud

IT Webinar Accelerate Your Business Innovation With Cloud

 

IT Webinar

Pandemic COVID-19 has changed some aspects in human lifestyle. Almost every activities that people do it’s now on digital, from studying, entertain, even business industry. As the digital infrastructure, cloud computing infrastructure now plays a crucial role not only during, but also for the business recovery after we survive the pandemic.

As now we reach to the “new normal” transition stage, enterprises are forced to adapt faster with the social distancing regulations to keep their business running well. Then how to accelerate business innovation on this new normal condition? How cloud infrastructure can help companies to be agile on adapting all the new rules?

Join us on FREE IT Webinar Zettagrid e-CloudTalk “Accelerate Your Business Innovation With Cloud Infrastructure” . Zettagrid e-CloudTalk is an online talk show that specially crafted for tech enthusiast to learn more about IT solution especially in cloud computing. Say bye to boring presentation and feel free to ask your thoughts with our guest speakers.

This time we have special opportunity to invite our loyal and happy customer that will share their thought about how cloud infrastructure helps their business became more agile and easily adapt to innovation so they can reach their business success.

Event details

Date: Tuesday, 23 June 2020
Time: 14.00-16.00 WIB
Speakers:
Paulus Somadjaja, President Director of PT. Beta Pramesti Asia
Arief Setiabudi, Chief Information Officer of Alami Sharia
Where: Zoom Meetings
Link Register: https://tinyurl.com/eCloudTalk

Pssst, it’s not an usual boring presentation, it’s e-Talk show! Register now and get chance to win OVO credits during the session. See you!

If you have any questions or having trouble with registration feel free to reach out us at marketing@zettagrid.id or click here

New Normal Discount 50% Zettagrid Cloud

Zettagrid Cloud New Normal Discount 50%

New Normal Discount

Sudah hampir 3 bulan pemerintah Indonesia menetapkan PSBB untuk menekan angka penularan COVID-19 yang telah menelan banyak korban di berbagai penjuru dunia. Selain menelan banyak korban, COVID-19 juga menyebabkan kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lesu. Tidak sedikit kita dengar banyak beberapa bisnis dari berbagai sektor menutup usaha mereka. Namun saat ini pemerintah Indonesia mulai memberlakukan PSBB transisi atau yang kita bisa sebut new normal demi memperbaiki kegiatan ekonomi di Indonesia.

Untuk mendukung gerakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB transisi) dari pemerintah Indonesia dan membantu untuk menjaga bisnis anda agar tetap berjalan lancar ditengah pembatasan sosial, Zettagrid Indonesia sebagai penyedia layanan cloud computing lokal di Indonesia, memberikan penawaran New Normal Discount 50% untuk seluruh pembelian product baru. Dengan promo ini kami berharap, dapat turut membantu bisnis anda untuk mengembalikan efisiensi perusahaan anda, dan tentunya agar bisnis anda tetap berjalan dengan lancar selama pembatasan sosial berlaku.

New Normal Discount 50% ini berlaku untuk 6 bulan pertama pembelian baru seluruh produk Zettagrid Indonesia sebagai layanan penyedia cloud computing pada bisnis anda. Promo ini berlaku untuk minimal pembelian produk selama satu tahun.

Pesan sekarang dan dapatkan promonya! Promo berlaku hingga 30 Juni 2020.

Hubungi kami di sales@zettagrid.id atau di 0811-28-38-78

 

Stay safe and stay healthy!

Zettagrid Indonesia

MyAccount Update Release 62 Notes

MyAccount Update Release 62 Notes

Release 62

During work from home (WFH) we made several improvement to makes your simplify cloud experience. See below for the updated release notes for Release 62

Improvements

  • 2-Step Authentication Support
  • MyAccount NSX Network functionality removed. This functionality is now available in VMware Cloud Director
  • Geolocation will now set the default zone to user’s location when purchasing a new service
  • NSX – Advanged Edge Quad-Large Firewall is now available to purchase

Changes

  • Account: Change VDC manage link for vCloud to default to new VMware Cloud Director HTML5 portal
  • VPS: Raise minimum RAM/Storage requirements for Microsoft Windows Server 2019 purchases
  • Account: Remove Network tab and support for Legacy NSX. Yay!

Bugs/Fixes

  • General Security improvements (clickjacking prevention, library updates)
  • We have implemented improvements to increase the reliability for some provisioning scenarios
  • Resizing VDC now allows zero Internet Traffic
  • Traffic usage tab not was not displaying all periods
  • Account: SS interzone now shows the protected VDC zone information
  • Account: Fix VDC internet usage bar
  • Account: Fix VDC VM reset functionality
  • Account: Bug – stuck calculating on multiple tab clicks

Upcoming Improvements

  • Price Per Zone
  • Email and password change notifications
  • Cool Archive Storage Tier
  • Veeam Recycle Bin / Insider Protection Feature

Contact us for more information at sales@zettagrid.id

Topics: MyAccountRelease

3 Fungsi Firewall Pada Cloud Computing

Fungsi Firewall

3 Fungsi Firewall Pada Cloud Computing

Dengan adanya pandemik COVID-19, manusia mulai diarahkan ke dunia yang lebih modern yaitu dunia digital. Dengan adanya pembatasan sosial, orang-orang saat ini banyak melakukan kegiatan melaui dunia digital, dari mulai belanja, belajar, bekerja mencari hiburan dan bahkan untuk berobat sekarang sudah dapat di akses secara online melalui aplikasi maupun website.

Berkembangnya dunia digital memang membawa banyak dampak positif bagi kehidupan kita, tetapi tidak dipungkiri juga semakin maju teknologi maka tidak menutup kemungkinan kita, apalagi perusahaan atau organisasi dapat menerima dampak negatif dari kemajuan ini salah satunya menjadi korban serangan digital atau cyber crime.

Utuk itu diperlukan tembok atau benteng pelindung yang kokoh dan berlapis agar data perusahaan anda tetap terjaga keamanannya. Tembok pelindung dalam dunia digital ini disebut juga “Firewall”.

Menurut Forcepoint, Firewall adalah sebuah perangkat keamanan jaringan yang memonitor traffic dan memberikan izin atau memblokir yang user lakukan berdasarkan aturan keamanan yang telah ditetapkan.

Tujuan pembangunan firewall adalah untuk memberikan penghalang antara jaringan internal perusahaan/organisasi anda dengan traffic dari sumber eksternal perusahaan untuk memblokir traffic yang berbahaya, seperti virus dan serangan hacker.

Lalu apa saja fungsi dari Firewall pada Cloud yang saat ini menjadi infrastruktur digital untuk aplikasi yag kita gunakan sehari-hari? Berikut 3 fungsi Firewall yang terpasang pada cloud:

  1. Melindungi server dari akses jarak jauh yang tidak dikenal

Di saat perusahaan melakukan sistem kerja di rumah (WFH), user satu dengan yang lainnya bekerja dengan jarak yang jauh, dan belum tentu koneksi internet yang digunakan user memiliki tingkat keamanan yang sama pada saat bekerja di kantor. Di masa seperti ini hacker bisa saja menyerang dan menggerakan kendali monitor user. Contohnya issue yang sempat menggemparkan pemberitaan nasional mengenai serangan hacker melalui salah satu aplikasi video conference yang saat ini sering digunakan masyarakat untuk berkomunikasi. Dengan memasang Firewall, anda dapat menghindari hal-hal seperti ini terjadi karena firewall bertugas memilih user mana yang dikenal dan dapat mengakses server perusahaan.

  1. Memblokir konten yang berbahaya atau tidak diinginkan

Pernahkan anda ingin mengakses suatu website dari browser anda kemudian anda mendapatkan peringatan bahwa website tersebut memiliki konten yang tidak baik dan dapat membahayakan keamanan data anda? Ketika anda pernah mengalaminya, hal itu merupakan kinerja dari Firewall. Pada layanan cloud Zettagrid, kami memiliki Firewall yang berlapis, sehingga dapat mendeteksi website yang dapat membahayakan keamanan data anda sehingga website tersebut tidak lagi dapat dibuka oleh user.

  1. Melindungi data perusahaan anda

Seperti sistem keamanan jaringan pada umumnya, Firewall menjadi pelindung data-data internal yang perusahaan atau organisasi anda miliki agar tidak di akses oleh pihak lain. Sehingga data vital anda tidak mudah di curi, di hilangkan, atau bahkan digunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan.

Zettagrid Indonesia menyediakan layanan cloud dengan firewall berlapis yang sudah sesuai standar keamanan sertifikasi international. Sehingga anda tidak perlu takut untuk mulai memindahkan data anda ke cloud Zettagrid karena keamanan sudah terjamin.

Jika anda tertarik anda dapat menghubungi kami disini. Atau melalui e-mail sales@zettagrid.id

Peranan Cloud Computing Di Masa Pandemik

 

Peranan Cloud

Peranan Cloud Computing Di Masa Pandemik.

Pandemi COVID-19 yang telah melanda hampir 5 bulan lamanya di dunia. Virus yang telah mengorbankan banyak jiwa dan membuat ekonomi global runtuh seketika ini bahkan belum pasti dapat diketahui kapan akan berakhirnya. Sebagai manusia, tentunya kita harus optimis dalam menghadapi pandemi ini, melihat beberapa negara sudah mulai berhasil memerangi virus ini. Namun, ternyata setelah pandemi ini berlangsung berbagai pemerintah dari tiap negara memberlakukan aturan “new normal” yaitu tetap melakukan pembatasan sosial.

Disaat masa pembatasan sosial seperti saat ini, semua aktivitas manusia lebih banyak beralih ke dunia digital. Hampir seluruh kegiatan fisik yang kita lakukan biasanya dari mulai berbelanja, bekerja, mencari hiburan, bahkan hingga berobat ke dokter sudah mulai beralih menjadi online.

Dengan keadaan seperti ini, perusahaan yang tadinya enggan untuk melakukan modernisasi pada bisnisnya terpaksa harus menyesuaikan diri untuk merambah bisnisnya ke dunia digital guna mempertahankan usahanya ditengah badai pandemi. Tentunya disaat seperti ini juga, perusahaan harus melakukan efisiensi, tidak terkecuali dalam pengeluaran biaya divisi IT. Efisiensi ini dapat dilakukan salah satunya dengan penggunaan infrastruktur cloud computing.

Lalu, apa saja peranan cloud computing yang dapat kita rasakan selama social distancing ini berlangsung?

  • Menjadi tulang punggung bagi konektivitas digital
    Sebagai infrastruktur digital, saat ini cloud computing berperan layaknya pondasi dalam suatu bangunan yang biasa kita datangi. Misalnya, yang seperti biasa kita bekerja di Gedung kantor, saat ini kita bekerja dan bertukar data melalui jaringan digital. Bahkan melakukan pengobatan pun kita dapat melakukannya melalui apps. Sehingga penyedia layanan cloud computing saat ini menjadi tumpuan agar masyarakat dapat tetap terhubung secara digital untuk sementara waktu.
  • Memastikan ketersediaan storage dengan tingkat keamanan berlapis
    Ketika masa pandemi terjadi dan aktivitas banyak terjadi secara online, sehingga data yang dipakai akan menjadi sangat besar terutama pada layanan e-commerce dan healthcare industry. Karena saat ini masyarakat cenderung melakukan kegiatan berbelanja melalui internet. Selain itu cloud juga dilengkapi dengan keamanan berlapis sehingga, walaupun disaat WFH seperti ini menjadi sasaran empuk bagi para hackers, untuk melakukan cyber attack, data user akan selalu aman terlindungi.
  • Memberikan fleksibilitas dan agility/ketangkasan suatu bisnis/organisasi
    Cloud computing dipercaya menjadi solusi bagi organisasi atau perusahaan dengan kemampuan fleksibilitas dan agility nya. Sehingga Ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan dapat cepat beradaptasi, dan menyesuaikan kebutuhan penggunaan storage mereka sesuai dengan yang mereka butuhkan setiap saatnya.
  • Menjadi solusi efisiensi bagi perusahaan
    Mengeluarkan dana investasi capex dan opex yang begitu besar saat ini tentunya menjadi pemikiran tersendiri untuk perusahaan. Apalagi melakukan pembelian hardware dengan harga yang lebih tinggi akibat tingginya harga USDollar dan waktu pengiriman yang mungkin akan terhambat menjadi tantangan selanjutnya. Zettagrid Indonesia menawarkan solusi cloud computing dengan harga yang terjangkau, dengan kurs Rupiah, dan dengan biaya bulanan yang tetap, sehingga tidak akan menimbulkan tagihan yang tinggi atau “bill shock”Ketika penggunaan kapasitas perusahaan juga tinggi.

Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai produk cloud yang ditawarkan oleh Zettagrid Indonesia. Dan jika anda ingin tahu lebih lanjut peranan cloud dan solusi apa saja yang dapat anda aplikasikan pada bisnis anda? Ikuti e-CloudTalk hari Kamis, 14 May 2020. Click disini untuk melakukan registrasi.

How Scalable Licensing And Infrastructure Benefits Your Business

How Scalable Licensing and Infrastructure Benefits Your Business During Pandemic

Scalable Infrastructure

Scalability = Operational Flexibility
Scalability is a systems characteristic which enables a platform hosting a system to automatically muster additional computing resources as the system workload increases.

In a cloud world, a scalable system is a system which is able to automatically provision additional computing resources such as processor, memory and bandwidth as the demand for computing resources from the hosted system increases.

Scalability meets user expectations
Users interacting with online services expect systems to be perpetually available, function at peak performance levels and have a user interface design which is aesthetically pleasing, intuitive and simple to use.

Scalability’s purpose as a feature of online services is to ensure a system is able to function at the performance levels expected by its users.

Scalability and its impact on availability
Downtime in an online world is not good for business. Ensuring systems availability has multiple real-world business benefits which impact the profitability and brand reputation of an organisation.

In today’s business world, all revenue-based transactions are processed via an IT system or application. This is true for both online e-commerce type transactions as well as traditional invoice runs on an in-house financial application. If a revenue-generating system is down the business cannot make money.

Scalability ensures online systems availability during periods where services are under heavy load. Services which are not able to scale will ultimately stop responding and go offline when all the allocated computing resources for the system have been consumed. The system can only start responding again if existing locked resources are released or additional resources added.

Scalability, therefore, benefits businesses by ensuring services and applications stay online and functional.

Poor performance and unavailability are punished in an online world
Most modern organisations interact with their customers through some form of online platform.

Social media has enabled organisations to interact with their customers on many different levels which have strengthened customer relationships. However, social media has also given consumers a platform to voice their grievances to the organisation while broadcasting these to other customers.

Poor application performance and service unavailability are heavily punished on social media. Businesses should, therefore, ensure they constantly strive to deliver an online service which performs well above the expectations set by its users.

By configuring their applications with a scalable architecture, organisations can ensure their applications perform admirably under heavy load.

Zettagrid’s cloud is built for scalability
Delivering Australia’s most advanced self-service cloud hosting platform with solutions such as application hosting as well as public, private and hybrid cloud offerings, Zettagrid is well placed to resolve scalability issues for businesses.

Organisations have the option to provision their services on Zettagrid’s cloud platform by subscribing to their virtual data centre or virtual server services which are built on VMware.

Zettagrid virtual servers have the added benefit of being fully customizable and give users the option to configure the computing resources of their virtual machine as they see fit with no templates or images which lock them down to specific configurations.
Should customers ever need to scale a Zettagrid virtual server they can easily do so at any time via the Zettagrid self-service portal.

Create a hybrid cloud with Zettagrid to facilitate on-premise scalability
Organisations could opt to create a hybrid cloud between their on-premise private cloud and the Zettagrid platform. This configuration gives customers the flexibility to move workloads between their two environments as demand fluctuates.

For periods of high demand, they can run their workload on Zettagrid’s platform which can scale to the resource requirements required.

Once demand decreases customers can simply migrate their workloads back to their private on-premise private cloud.

Scalability is good for business
The business benefits of scalability are clear and tangible. Scalability ensures you can make money and keep your customers happy when your systems are at their busiest. Scalability is a major business benefit delivered by Zettagrid cloud. Organisations can rest assured that their systems stay online and responsive when they need them to. And the most important things is scalability is good for your business during this pandemic situations because you can always adjust your IT business needs and flexible to scale up and down.

If you are interested in migrating your data to the cloud, contact us at sales@zettagrid.id  or call us at +62-811-28-38-78 or +62-21-2789-9962. We are ready to welcome you to start your cloud journey.

Source: Zettagrid