Solusi Menjaga Peluang Bisnis ATI Business Group

ATI Business GroupSolusi Menjaga Peluang Bisnis ATI Business Group

Tantangan Bisnis 

Sebagai perusahaan Business Process Outsourcing (BPO) yang bergerak di bidang penerbangan dan industri travel, fasilitas IT menjadi salah satu aspek penting yang harus dimiliki, termasuk ATI Business Group. Sistem penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM), fare filing, reservasi, pemesanan tiket, hingga jasa keuangan yang merupakan fokus perusahaan, menjadikan fasilitas tersebut sebagai pemain utama dalam menggerakkan roda bisnis. Secara umum, hal ini telah menjadi tugas tim untuk dapat memelihara dan meningkatkan infrastruktur maupun server. Namun, ketika bisnis harus berkembang, kebutuhan fasilitas tersebut juga ikut mengalami peningkatan.

“Sejak dirintis sepuluh tahun yang lalu, ATI Business Group telah memiliki fokus terhadap sistem IT bisnis perusahaan. Mulai dari infrastruktur hingga pemeliharaan server, semua dilakukan oleh tim support kami. Hal tersebut sangat menantang bagi kami. Terlebih, ketika perusahaan mulai berkembang, pemeliharaan dan peningkatan kebutuhan sistem IT justru membuat proses bisnis terhambat,” ucap Ryan Fadilla sebagai Business IT Development Leader di ATI Business Group.

Kebutuhan sistem IT dengan mengandalkan infrastruktur on-premise tidak lagi menjadi solusi tepat bagi ATI Business Group. Pemeliharaan sistem yang tidak efisien dan biaya yang besar menjadi penyebab yang memberatkan bisnis ketika tengah berkembang. Hal ini pun menjadi tantangan bagi perusahaan untuk terus meningkatkan proses bisnisnya.

“Karena masalah pemeliharaan sistem dan energi seperti listrik dan sumber daya manusia (SDM), hingga pengeluaran biaya yang tidak sedikit, membuat perusahaan tidak bisa lagi menggunakan infrastruktur on-premise untuk kebutuhan bisnis. Terlalu banyak ketergantungan dari sistem tersebut justru akan menjadi tantangan bagi perusahaan ketika kebutuhan bisnis meningkat.”

Berangkat dari tantangan tersebut, pilihan pun dibuat oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas IT secara efisien dan maksimal. Ketika Cloud Computing tengah berkembang di Indonesia, ATI Business Group pun melihatnya sebagai peluang yang dapat membantu bisnis terus berjalan ketika tantangan IT menyerang kembali.

Meski demikian, perusahaan tidak bisa langsung menentukan penyedia layanan yang tepat untuk bisnisnya. Diberlakukannya kebijakan dalam menggunakan data center lokal menjadi pertimbangan utama yang harus diperhatikan oleh bisnis tersebut. Selain itu, kebutuhan pelanggan akan pusat data di dalam negeri pun turut menjadi alasan bisnis dalam menentukan penyedia layanan Cloud Computing.

Sebelumnya, kami memang mencari penyedia layanan Cloud Computing sebagai solusi bisnis. Meski saat itu ada banyak penyedia layanan cloud yang tengah berkembang di Indonesia, ATI Business Group tidak dapat menentukan solusi begitu saja. Adanya kebijakan dari salah satu klien mereka yang mengharuskan bisnis dalam memilih data center lokal adalah alasan utamanya. Sehingga kami pun perlu mengikuti aturan tersebut, mengingat banyak pula klien kami yang bertempat di Indonesia”, jelas Ryan kembali.

Solusi Zettagrid Indonesia

Setelah menimbang solusi yang tepat untuk sistem IT bisnisnya, ATI Business Group memutuskan untuk menggunakan layanan Zettagrid Indonesia sebagai solusi cloud infrastruktur  pada 2018 lalu. Menurutnya, pemilihan solusi ini turut dilatar belakangi oleh tiga hal: Zettagrid Indonesia telah memberikan pemahaman yang cukup jelas terkait biaya, jangka waktu penggunaan, hingga tim support yang membantu kapanpun saat dibutuhkan.

“Jika dengan penyedia lain kami perlu melakukan satu tahun kontrak dengan biaya yang telah ditentukan, di Zettagrid Indonesia justru tidak seperti itu. Sebaliknya, Zettagrid memberikan ATI Business Group jaminan SLA, tim support yang siap membantu, dan biaya yang sesuai dengan penggunaan atau sistem pay-as-you-go,

Tak hanya itu, Ryan mengatakan Zettagrid Indonesia turut membantu dalam proses integrasi dari sistem on-premise ke cloud secara keseluruhan. Jika saat itu ATI Business Group tidak memiliki kapasitas untuk men-deploy aplikasi, Zettagrid Indonesia hadir untuk memudahkan hal tersebut. Mulai dari mengonfigurasi Virtual Machine, menentukan skalabilitas, hingga memigrasikan data ke cloud.   

“ATI Business Group memang memiliki tim untuk mengatasi masalah kebutuhan IT, namun tidak berarti tim kami memiliki kapabilitas untuk men-deploy aplikasi. Untungnya, tim support Zettagrid dengan senang hati membantu kami. Sehingga, masalah pun dapat dengan cepat teratasi,”

Kepercayaan Klien Tetap Terjaga

Jika dibandingkan dengan sistem on-premise, ATI Business Group mengakui adanya pertimbangan penuh akan biaya yang dikeluarkan ketika beralih memanfaatkan layanan cloud. Namun, hal ini tidak pula menghalangi pilihan perusahaan tersebut. Ketidakpastian akan kebutuhan dan pemeliharaan sistem operasional menjadi penyebabnya. Sehingga, ketika suatu masalah operasional ditemukan saat menggunakan on-premise, hal ini akan berdampak pada penurunan kepercayaan klien.

Sebagai bisnis yang memiliki relasi dengan berbagai maskapai penerbangan, kepercayaan adalah nomor satu bagi ATI Business Group. Jika sistem bisnis mengalami downtime hingga menyebabkan sistem aplikasi dan produk terhambat, hal ini tentu akan mengurangi kepercayaan klien kepada bisnis. Ryan mengakui, kehadiran layanan Zettagrid Indonesia telah menjawab tantangan tersebut. Dengan membantu bisnis tetap berjalan selama 24/7, Zettagrid Indonesia hadir menjadi solusi ATI Business Group dalam menciptakan accessor rate klien yang tinggi.  

“Zettagrid Indonesia memudahkan kami dalam mempertahankan tingkat kepercayaan klien. Dengan menyediakan layanan cloud yang dapat menjalankan bisnis selama 24/7 dan tim support yang siap sedia membantu, perusahaan akhirnya dapat menciptakan accessor rate klien yang tinggi,” ungkap Ryan. 

Keuntungan yang Dirasakan Setelah Menggunakan Layanan Zettagrid Indonesia

Ryan mengungkapkan setidaknya ada empat keuntungan yang dirasakan ketika ATI Business Group beralih menggunakan layanan cloud dari Zettagrid Indonesia. Beberapa di antaranya:

  • Service Level Agreement (SLA) 99.9%

Tidak hanya menjaga Service Level Agreement dalam memberikan layanan bantuan terhadap pelanggan, Ryan mengungkapkan Zettagrid Indonesia juga memiliki jaminan terhadap kebutuhan data center yang telah bersertifikasi tier IV dengan SLA uptime 99.9%, sehingga dapat diandalkan.

  • Transparansi Biaya

Dengan hadirnya layanan pay-as-you-go di Zettagrid Indonesia, ATI Business Group dapat memonitor penggunaan cloud-nya secara mandiri. Dengan demikian, biaya yang akan dikenakan pun bisa diprediksi dan diketahui secara pasti oleh perusahaan.

  • Skalabilitas

Dengan menggunakan layanan cloud dari Zettagrid, ATI Business Group dapat menentukan, serta menaikkan atau mengurangi skala penggunaan cloud secara mandiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

  •   Tim Support yang Siap Membantu Selama 24/7

Saat terjadi masalah terkait infrastruktur IT, ATI Business Group tentu membutuhkan bantuan yang dapat mengatasi hal tersebut. Ryan mengungkapkan, sejak beralih menggunakan cloud, tim support Zettagrid Indonesia hadir menjadi solusi bagi perusahaan dalam mengatasi masalah teknis selama 24×7. Sehingga, bisnis dapat tetap berjalan dengan lancar walaupun dalam masa-masa krusial tersebut.

Cegah Risiko Cyber Crime Dengan Veeam Backup

cyber crimeCegah Risiko Cyber Crime Dengan Veeam Backup

Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir sepanjang tahun telah memunculkan peningkatan Cyber Crime. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan setidaknya terdapat 189.937.542 juta upaya Cyber Crime di Indonesia sejak Januari hingga Agustus 2020 lalu. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, angka ini mengalami kenaikan lebih dari empat kali lipat.

Tak hanya itu saja, bahkan baru-baru ini kantor Pemerintah Delaware County di Pennysylvania, Amerika Serikat telah terserang kasus ransomware berjenis DoppelPaymer. Dikutip dari cyberthreat.id, pemerintah setempat pun harus membayar tebusan dengan Bitcoin senilai 500.000 US Dollar atau setara dengan Rp. 7.06.000.000.000 untuk dapat menerima decryptor.

Melihat hal ini, tentu ancaman serangan cyber seperti malware hingga ransomware pun patut jadi perhatian bagi bisnis. Bagaimana tidak? Ancaman ini bahkan mampu membawa risiko yang serius bagi pengusaha. Mulai dari data bisnis yang terinfeksi virus, data bisnis yang hilang, hingga besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk menebus si pelaku. Untuk itu, solusi pun dibutuhkan oleh para pengusaha demi menyelamatkan bisnis dari serangan Cyber Crime. Termasuk salah satunya adalah dengan menggunakan Veaam Backup dari Zettagrid Indonesia.

Veeam Backup dari Zettagrid Indonesia bisa menjadi andalan untuk melindungi data perusahaan. Selain berguna untuk mencegah kehilangan data akibat human error, solusi ini juga dapat melindungi bisnis anda dari serangan Cyber Crime seperti di atas. Tidak sekadar itu, Veeam Backup dari Zettagrid Indonesia juga menawarkan beberapa kelebihan bagi bisnis anda. Mari simak di bawah ini:

1. Mengembalikan data dengan mudah 

Ketika data terhapus maupun terinfeksi malware, pengusaha tentunya harus mencari cara untuk bisa mengembalikan data tersebut. Veeam Backup dari Zettagrid Indonesia bisa mengatasinya dengan mudah. Melalui beberapa langkah mudah, bisnis bisa mengembalikan data yang hilang atau terinfeksi kembali ke tempat semula atau dibuatkan salinannya. Sehingga, layanan bisnis pun bisa segera kembali berjalan dengan normal. 

2. Offsite Backup dengan High-availability Infrastructure 

Selain menyimpan hasil backup di lokal, memiliki Offsite Backup atau penyimpanan hasil backup di luar data center utama juga sangat dianjurkan. Offsite backup sangat berguna apabila infrastruktur backup lokal mengalami kendala. Kendala tersebut bisa berupa kesalahan pengguna, serangan Cyber Crime, hingga insiden kehilangan data lainnya. Namun Anda tidak perlu cemas, karena solusi Offsite Backup dari Zettagrid Indonesia didukung oleh sistem high availability yang dapat diandalkan. Sehingga anda akan dapat tenang mengetahui data Anda terlindungi dan akan dapat diakses setiap saat Anda butuhkan. 

3. Pay-as-you-go 

Layaknya berlangganan cloud, layanan Veeam Backup juga memberlakukan sistem pay-as-you-go kepada pengguna. Pengguna hanya perlu membayar layanan ini sesuai dengan jumlah mesin (server, Personal Computer, laptop, atau Virtual Machine) yang perlu dilindungi dan besar penyimpanan yang dibutuhkan tanpa perlu melakukan kontrak. Sehingga biaya yang dikeluarkan dapat menjadi lebih efisien tanpa perlu biaya investasi awal yang besar. 

Itulah tiga keuntungan yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan Veeam Backup dari Zettagrid Indonesia sebagai solusi bisnis dalam perlindungan data. Jika Anda tertarik dengan Veeam Backup, Anda bisa melihat produk selengkapnya di sini. Apabila, Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, Anda bisa menghubungi kami di sini atau mengirimkan email ke sales@zettagrid.id.

 

The Importance of Low RTO and RPO in DRaaS

RTO and RPOThe Importance of Low RTO and RPO in Disaster Recovery as a Service (DRaaS)

 

If you have read our article about RTO and RPO, you might have known by now why it is important to have a minimum RTO and/or RPO. But if you don’t, here’s a recap on RTO and RPO:

RTO is defined as the time duration and service level within which a business process must be restored after a disruptive event to avoid a catastrophic failure of the business. Meanwhile, RPO is defined as the time interval that might pass during a disruption before the quantity of data lost exceeds the maximum allowable tolerance or threshold.

With that in mind, you can see that RTO and RPO will vary between business organizations. Each business has their own requirement that will dictate their RTO/RPO numbers. But here we would like to discuss why it is important to achieve low RTO/RPO. Not only that, In an online workshop “Zettagrid eCloudTalk vol. 05: Exclusive Disaster Recovery Q&A on Zettagrid”, Wayne Heath as a Pre-Sales Architect of Zettagrid Australia explained that low RPO and RTO is very much achievable and affordable for business anywhere with DRaaS offering from Zettagrid.

So let us begin with the importance of low RTO/RPO for business:

  1. Minimal to almost 0 data loss 

As you might’ve expected, low RPO means fewer data loss. So if your business relies heavily on data, you will want to go for the lowest RPO possible. That being said, sometimes it is not always feasible to aim for zero data loss, budget limiting. But with the advent of DRaaS (Disaster Recovery as a Service), that is now possible. So when shopping for a DRaaS solution, try to find a service that has the lowest RPO possible.

  1. Avoid loss to revenue 

So with data loss being taken care of with low RPO, now you must aim to restore your system as soon as possible. Every minute that goes by while your business is down waiting for the IT system to recover is a loss in revenue. That means low RTO equals less revenue loss. Getting a system, software, hardware, and restoring all those components will take days. Back in the old days, the only thing to achieve low RTO is to have a backup data center running somewhere, getting ready to take over when the primary data center is down. The cost of that can be exorbitant. However, by using a DRaaS solution with low RTO, the recovery will take significantly less time than it spends on the recovery data center with the fraction cost of having a backup data center. Therefore, enterprises can get a lower cost and minimize financial loss from downtime.

  1. Minimize interruption of critical processes and safeguard business operations

Each company definitely has critical processes that are always active and vital for business continuity. Although the disaster occurs, businesses still have to maintain the process. Therefore, DRaaS with low RTO is needed to preserve the process and minimize the interruptions when disaster happens. Hence, business operations can still run even in emergency time.

  1. Preserve business reputation

Customer trust is the number one aspect in running a business. Even with the disaster strikes, that trust has to be maintained at all costs. That’s why aiming for low RTO is important. Low RTO means there is minimum or no perceivable disruption of business operation to your customer. So trust can be maintained and the business can avoid a bad reputation.

If you want to find out more about this session you can watch the online talk show again on our Youtube account here. And if you are interested in our Disaster Recovery as a Service solution to support your business continuity, you can contact us at sales@zettagrid.id or click here. SecondSite Service by Zettagrid can help your business achieve the lowest RTO and RPO in the industry without breaking the bank.

6 Hambatan Bisnis Saat Bekerja Secara Remote

bekerja secara remote6 Hambatan Bisnis Saat Bekerja Secara Remote

 

Munculnya pandemi COVID-19 telah menjadi situasi yang tidak pasti bagi sektor bisnis di kala ini. Bagaimana tidak? Dengan terjadinya lonjakan kasus yang telah mencapai 488.310 korban positif, upaya pun tentunya diperlukan untuk mengurangi angka penyebaran tersebut. Termasuk salah satunya adalah dengan memberlakukan sistem kerja remote. Memang, hal ini bisa menjadi opsi agar pengusaha bisa tetap menjalankanbisnisnya. Namun, jika bisnis tidak memiliki manajemen kerja yang baik, bekerja secara remote pun akan dirasa sulit oleh para pengusaha dan karyawannya.

Dikatakan Bayu Tjandra selaku Business Development dari Supersoft di acara webinar “Zettagrid e-TechDay Vol.05: Digitalize & Secure Your Finance Solutions”, bisnis yang bekerja secara remote memiliki kemungkinan untuk menghadapi hambatan tertentu. Hambatan tersebut bahkan bisa pula dilihat dari studi yang dilakukan oleh Aberdeen. Diantaranya ialah:

  1. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi

Dengan adanya pandemi dan penerapan sistem kerja secara remote, 23% bisnis mengalami hambatan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan rekan lain maupun pelanggan. Biasanya, hambatan ini ditemukan di beberapa lini bisnis, seperti layanan ketenagakerjaan, konsultansi, hingga layanan konsumen yang minim akan kemampuan digital.

  1. Pekerjaan terganggu

Sebanyak 21% karyawan yang bekerja dari rumah (WFH), memiliki hambatan yang dapat mengganggu pekerjaannya. Hambatan ini biasanya datang dari diskusi keluarga hingga mengurus hewan peliharaan. Akibatnya, fokus pekerjaan pun terganggu dan karyawan tidak bisa bekerja secara maksimal.

  1. Masalah teknis

Saat bekerja secara remote, masalah teknis bisa menjadi tantangan yang dihadapi oleh karyawan. Pasalnya, sebanyak 18% karyawan memiliki masalah dalam mengakses data, keamanan, hingga manajemen jaringan saat bekerja secara remote. Bahkan, saat data bisa diakses pun performa sistem dan aplikasi mengalami gangguan. Sehingga tak sedikit karyawan yang terhambat pekerjaannya karena hal ini.

  1. Kurangnya perangkat kerja

Saat bekerja secara remote karyawan tentunya tidak bisa menggunakan berbagai perangkat yang biasa disediakan oleh kantor. Meski mereka memiliki perangkat pribadi, namun kapabilitasnya tidak sebanding dengan yang dimiliki oleh kantor. Hal ini pun akhirnya menghambat kinerja karyawan dengan persentase sebesar 14%.

  1. Terhalangnya proses bisnis dan arus kerja

Sampai saat ini, masih banyak bisnis yang menerapkan sistem kerja secara manual. Misalnya, seperti bisnis yang masih mengandalkan proses kerja dengan dokumentasi fisik dan arsip. Dengan adanya proses dan alur kerja ini, bisnis tentunya mengalami kesulitan ketika dihadapkan dengan situasi pandemi. Bahkan, Aberdeen menyatakan 12% proses bisnis dan arus kerja harus terhambat karena sistem kerja manual. Sangat merepotkan bukan?

Selain itu, sistem dokumentasi fisik dan arsip pun memiliki peluang untuk rusak dan hilang karena bencana. Pengusaha tentunya bukan lagi kesulitan ketika hal itu terjadi, tetapi bisnis juga bisa jatuh akibat hilangnya dokumentasi tersebut. Dari pada membiarkan itu terjadi, pengusaha bisa menggunakan penyimpanan data di cloud untuk melindungi data bisnis dari kerusakan. Dengan menggunakan cloud, pengusaha tidak hanya dapat bekerja secara remote, tetapi juga dapat membantu mengurangi penggunaan kertas maupun dokumen.

  1. Kesulitan mengakses data

Menurut studi Aberdeen, 10% bisnis mengalami kesulitan untuk mengakses data dan sistem bisnisnya saat bekerja secara remote. Hal ini dapat terjadi ketika bisnis memiliki kemampuan teknologi yang minim. Akibatnya, kinerja karyawan tidak dapat berjalan secara maksimal dan proses bisnis pun terhambat.

Anda pastinya tidak ingin hal tersebut terjadi kepada bisnis bukan? 

Untuk itu, upaya pun diperlukan demi mencegah hambatan yang mampu menyerang bisnis. Salah satu solusi akses data yang bisa diandalkan saat bekerja remote adalah dengan memanfaatkan penyedia layanan Cloud Computing. Dengan penyedia tersebut, Anda dapat dengan mudah menyimpan dan mengakses data di manapun dan kapanpun. Minimnya kemampuan teknologi bisnis pun tak perlu lagi dikhawatirkan, karena penyedia layanan siap membantu bisnis dalam mengakses data dengan mudah. 

Zettagrid Indonesia merupakan penyedia layanan cloud Infrastructure as a Service (IaaS) berupa Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), Virtual Data Center (VDC), dan Virtual Server. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait solusi cloud, Anda bisa menghubungi kami di sini atau ke tim kami di sales@zettagrid.id.

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sesi ini anda bisa menyaksikan tayangannya kembali pada akun Youtube kami disini. Dan jika anda tertarik dengan solusi Cloud yang Zettagrid miliki, anda dapat menghubungi kami di sales@zettagrid.id atau klik disini.

End Of Season Special Offer

end of season offer

End Of Season Special Offer

Zettagrid Indonesia bagi-bagi cashback akhir tahun voucher belanja hingga 10 Juta Rupiah! Bagaimana caranya?

Setiap pembelian baru produk apa saja di Zettagrid anda berhak mendapatkan voucher shopping hingga 10jt + get Free limited gift exclusive Zettagrid. Berikut ketentuannya:

Minimum subscribe 1 year, IDR 50 jt per month get voucher IDR 10 jt
Minimum subscribe 1 year, IDR 20jt per month get voucher IDR 3 jt
Minimum subscribe 1 year, IDR 10jt per month get voucher IDR 1 jt

Buruan order! Tutup akhir tahun anda dengan membawa voucher belanja hingga puluhan juta rupiah. Promo ini berlaku hingga 31 Deesember 2020. Hubungi kami di sales@zettagrid.id untuk informasi selengkapnya.

Exclusive Disaster Recovery Q&A on Zettagrid

Disaster RecoveryExclusive Disaster Recovery Q&A on Zettagrid

 

What if you suddenly lost your critical data? Are you prepared for the recovery solutions? Service-interrupting events can happen at any time. Your network could have an outage, your latest file-save backup might have failed, or—in rare cases—you might even have to contend with a natural disaster or even caused by human error.

Join us and ask exclusively live from Sydney Australia and Indonesia on “Zettagrid e-CloudTalk Vol.05: Exclusive Disaster Recovery Q&A on Zettagrid”. Get an insight about DR solution on Zettagrid with the fastest technology that could reach RPO below 15 mins with following speakers: Wayne Heath as Presales Architect Zettagrid Australia, Donny Christiaan as IT Hardware & Infrastructure Manager Polygon Bikes, also Jimmi Nababan as IT Country Manager Columbia Asia Hospitals.

Event Details:
Date: Thursday, 26 November 2020
Time: 10.00 – 12.00 WIB (JKT Time)
Moderator: Novia Kurniasih (Customer Success Manager Indonesia)

Live online from Zoom
Link to register: https://tinyurl.com/eCloudTalk05

Register now and get a chance to win MAP Shopping Voucher also Exclusive Merchandise from Zettagrid at the end of the event!

4 Strategies To Backup Business Data

Backup Business Data4 Strategies To Backup Business Data

 

Data loss can be a serious problem for businesses of all sizes. By losing files and all critical data, means the business will lose time and money to restore it. This will not only bother enterprises to run the business well but it will also experience difficulties in continuing its innovation. 

Therefore, a solution is needed to protect all critical data from its loss. Cloud backup can be a good choice for enterprises to prevent data loss. By using Cloud Backup, enterprises not only replicate their data when a disaster occurs but also business continuity can be saved from all the risks. 

However, simply using Cloud Backup without any consideration is not enough. You need to consider IT business needs before deciding to use a cloud backup service to protect your data. In this article, we compiled 4 strategies for you to backup business data in the cloud. 

1. Data Recovery Needs

Cloud Backup can be a solution to protect and backup business data from its loss. However, before deciding to use cloud backup, it will be better if you consider what data you want to backup. If you want to protect all data in an IT environment system, you can use a comprehensive Cloud Backup. But, if you only want to protect services such as databases on Microsoft Exchange, you can only use Cloud Backup for specific mailboxes.

2. Understand that hypervisor data backup will not be sufficient

Virtualization may offer a variety of capabilities, including the ability to perform backups at the hypervisor level of a virtual machine (VM). However, this type of backup is just restoring your recovery to the VM level. Therefore, backup service in a VM operating system is needed rather than just on a virtualization host. This aims to get the organization for the best recovery option.

3. Use local protection systems as the first line of defense

Public cloud services may offer you unlimited servers and storage resources. However, while the public cloud is a critical step for securing business data, you should also consider backups on a local system. By using local resources to connect to systems and data enable it to produce the best performance as well.

4. Use cloud backup as a second choice

Cloud Backup storage can be a second attempt for organizations to back up business data when a disaster strikes. By using this technology, you can prioritize servers and data that require offsite disaster recovery protection. So, when an IT system experiences a natural disaster or human error, the data loss can be replaced by data that has been replicated in Cloud Backup. Therefore, it will not disrupt business continuity.

Zettagrid Indonesia is an Indonesian cloud service provider that offers Infrastructure as a Service (IaaS) solutions such as Backup as a Service (BaaS), Virtual Server, Virtual Datacenter, and Disaster Recovery as a Service (DRaaS). Zettagrid Indonesia is also VMware’s Cloud Verified Partner and has data center locations in Jakarta and Cibitung. We are committed to being closer to you and ready to help you 24/7.

If you have any further questions about the cloud, you can contact us here or through our team at sales@zettagrid.id.

 

4 Advantages of Cloud in the Healthcare Industry

advantages of cloud

4 Advantages of Cloud in the Healthcare Industry

 

As pandemic COVID-19 spread, the healthcare industry is increasing during this situation. According to Deloitte, people are more concerned about their health more than before, today. It can be seen by their behavior of learning about health risks and how to improve it. That’s why the healthcare industry now needs to overcome the challenge.

However, by massive people coming to healthcare, a lot of data also will be generated from it. Conventional storage definitely will not be enough to store massive data. Therefore, cloud adoption can be a solution for that. With the cloud, healthcare can optimize its data management practices. Not only that, but the cloud can also bring advantages to the healthcare industry. What are them? Read 4 advantages of cloud in the healthcare industry below:

1.     Lowering of costs 

One of the advantages of the cloud is this technology offers on-demand availability of computer resources. By this advantage, hospitals and healthcare providers don’t need to purchase other hardware and servers anymore. Besides, the cloud also provides the organization’s payment system for the resources it uses. So, it could result in massive cost savings.

2.     Ease of interoperability

When healthcare providers have a lot of patients, automatically it will generate massive data for the organizations. Therefore, healthcare needs interoperability that aims to establish data integration throughout its system. But don’t worry, the cloud could make it easy for organizations. With interoperability fueled by the cloud, patient data is readily available to distribute and facilitate healthcare planning and delivery. 

3.     Access to high power analytics

Data is a huge asset for healthcare to plan other innovations for customers. Therefore, storage like cloud computing is needed to store and process it. By adopting cloud, relevant patient data from different sources can be collated and computed. Not only that, but the implementation of Big Data analytics of patient data on the cloud-stored could also strengthen medical research. That’s why these advantages of the cloud can make data processing becomes more feasible. 

 4.     Prevent data loss

Most healthcare providers and hospitals are likely to keep medical records with physical copies. This might be a common thing for a hospital to do, yet it will cause risk like data loss. Paper records could be misplaced, become torn or faded, or otherwise damaged by the disaster. But, when an organization starts to shift its conventional storage to cloud-stored, the risk of data loss will be prevented.

By using cloud services like Backup as a Service or Disaster Recovery as a Service, the organization can replicate their data as well without any mistakes. So, healthcare providers don’t have to worry more about data loss that is caused by disaster and human error.

Zettagrid Indonesia is one of the cloud service providers of Infrastructure as a Service (IaaS) that offers Virtual Server, Virtual Datacenter, Backup as a Service (BaaS), and Disaster Recovery as a Service (DRaaS). If you have any further questions about cloud solutions, you can contact us here or at sales@zettagrid.id

Digitalize and Secure Your Finance Solutions

Finance SolutionDigitalize & Secure Your Finance Solutions

 

The pandemic situation that happen along 2020 brought enterprises to be more digital and flexible including its working system. Many tech provider now creating solutions for better remote working experience, especially for accounting system, one of critical part from a business.

Then how if financial system moves into digital? How is the security system from a digital accounting system?

Find the answer on “Zettagrid e-TechDay Vol.05: Digitalize & Secure Your Finance Solutions”. Meet our guest speaker Bayu Prasakti Tjandra from Supersoft, a company that will provides you IT solution including financial system software.

Event Details:

Date: Thursday, 19 November 2020

Time: 14.00-16.00

Live online from Zoom

Link to register:  https://tinyurl.com/eTechDay5

Save your spot now and get chance to win OVO credits by the end of Event. If you need further information you could contact us to marketing@zettagrid.id or click here.

Cara Meningkatkan Efisiensi Cloud Computing

Meningkatkan Efisiensi Cloud

Cara Meningkatkan Efisiensi Cloud Computing

 

Berbicara tentang cloud computing, anda pastinya akan mengira jika teknologi satu ini bisa menjadi solusi terbaik bagi penyimpanan data organisasi. Namun, terlepas dari beragam solusi yang dihadirkan, cloud juga mampu mendatangkan tantangan tersendiri bagi bisnis. Salah satu tantangan utama yang umum terjadi adalah masalah efisiensi.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh SoftwareOne, 37% responden menganggap tantangan terbesar cloud datang dari pengeluaran yang sulit diprediksi. Hal Ini mungkin wajar terjadi apabila pengguna tidak merencanakan migrasi data secara matang. Untuk itu, sekadar mengadopsi cloud sebagai tempat penyimpanan saja tidak akan cukup, jika tidak disertai dengan efisiensi yang optimal.

Namun, anda tidak perlu khawatir. Pada artikel ini, anda akan mengetahui cara yang tepat dalam meningkatkan efisiensi cloud. Simak selengkapnya di bawah ini:

  1.       Monitor cloud secara komprehensif

Cloud tentunya dapat memberi berbagai kemudahan dan kecepatan dalam mengoperasikan computing resource. Akan tetapi, kemudahan ini juga memiliki potensi yang dapat menyebabkan inefisiensi. Untuk itu, organisasi harus bisa memonitor jumlah dan penggunaan cloud secara lebih komprehensif. Sehingga, anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya banyak untuk kebutuhan yang tidak penting di akhir pemakaian.

  1.     Mengoptimalkan penggunaan tags

Jika anda ingin meningkatkan efisiensi cloud, anda bisa mencoba mengoptimalkan penggunaan tags untuk memonitor pemanfaatan cloud. Tags ini umumnya bisa mencakup banyak hal, seperti menunjukkan sebuah data kerja sedang diproduksi atau tidak, waktu kadaluarsa data kerja yang tengah dikerjakan, hingga departemen mana yang bertanggung jawab atas data kerja yang disimpan di cloud tersebut. Jadi, data yang disimpan di cloud pun bisa lebih terstruktur dan pengusaha bisa memprediksikan biaya yang akan dikeluarkan.

  1.     Memaksimalkan otomasi

Saat awal proses adopsi, pengelolaan cloud secara manual relatif mudah dilakukan. Namun ketika adopsi semakin membesar dan melibatkan multi cloud provider, ada baiknya organisasi harus segera melakukan otomasi. Dengan melakukan hal tersebut, pengusaha bisa memonitor dan mengoptimasi biaya penggunaan cloud. Tak hanya itu, pengeluaran besar yang tidak terduga pun bisa dihindari, sehingga penggunaan cloud pun bisa lebih efisien.

  1.     Gunakan pendekatan teknis 

Dalam memanfaatkan cloud, pengusaha membutuhkan pendekatan teknis dan proses bisnis yang tepat. Untuk mencapai hal itu, Gartner menyarankan framework yang terdiri dari lima langkah, yaitu plan, track, reduce, optimize, dan mature. Lima langkah tersebut bertujuan untuk memperkirakan anggaran yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan cloud. 

Jadi, ketika proses berjalan, pengusaha bisa memonitor pengeluaran dan membandingkannya dengan dana organisasi untuk menghindari anomali yang terjadi. Setelah itu, organisasi bisa mengurangi setiap pemborosan yang terjadi dengan melakukan optimisasi. Untuk itu, langkah ini bisa menjadi jalan bagi pengusaha jika ingin meningkatkan efisiensi cloud secara maksimal.

Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait pemanfaatan cloud, anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami di sales@zettagrid.id.