Cara Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi Saat Remote Working

Remote Working

Cara Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi Saat Remote Working

 

Setelah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total sejak 28 September 2020 lalu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali melonggarkan kebijakan rem darurat dengan memberlakukan PSBB masa transisi. Keputusan ini tentunya menjadi peluang bagi banyak kalangan termasuk pengusaha untuk bisa menjalankan aktivitasnya di ruang terbuka. Sehingga, tak menutup kemungkinan jika banyak organisasi kini membuka kembali kegiatan perkantorannya.

Namun demikian, aktivitas pada ruang terbuka tentunya tidak bisa langsung diterapkan seperti situasi normal. Peraturan pemerintah yang diberlakukan hingga saat ini nyatanya masih membatasi kegiatan perkantoran di sektor non-esensial dengan kapasitas maksimal 50 persen pegawai. Sehingga, pengusaha pun harus tetap memberlakukan sistem kerja dari rumah (WFH) bagi 50 persen para pekerja lainnya demi menghindari penyebaran virus.

Untuk itu, berbagai upaya diperlukan demi meningkatkan produktivitas kerja organisasi yang dijalankan dengan sistem remote working. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi berbasis komunikasi dan kolaborasi kerja. Dengan teknologi satu ini, organisasi tentunya bisa tetap memperlangsungkan produktivitas kerja secara remote. Tak hanya itu, beberapa teknologi komunikasi dan kolaborasi antar karyawan ini bisa menjadi kunci sukses organisasi dan karyawan dalam berkoordinasi ketika bekerja.

Penasaran apa saja? Simak beberapa di antaranya di bawah ini:

  1. Teknologi tatap muka virtual dengan keamanan tinggi

Selama menjalankan sistem remote working, komunikasi dan koordinasi antar karyawan tentunya harus tetap berjalan agar pekerjaan tidak terhambat. Untuk itu, banyak karyawan kini menggunakan teknologi komunikasi virtual maupun video conference untuk saling berkoordinasi.

Namun tahukah Anda? Teknologi komunikasi virtual juga tidak hanya mendatangkan sisi positif bagi penggunanya. Ancaman kerap kali ditemukan pada teknologi satu ini. Seperti isu yang terjadi beberapa waktu lalu dan sempat menggemparkan pemberitaan nasional terkait serangan hacker melalui aplikasi video conference.

Oleh sebab itu, untuk menghindari hal tersebut diperlukan adanya sebuah pelindung yang dapat menjaga komunikasi virtual anda dengan karyawan maupun atasan di organisasi. Fitur Firewall bisa menjadi salah satu solusi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Sebab, fitur satu ini bisa memilih user mana yang dikenal dan dapat mengakses server perusahaan. 

  1. Aplikasi Human Resources (HR)

Saat remote working, manajer maupun Human Resources Development (HRD) pastinya harus terus memonitor kinerja karyawan dengan mengetahui secara langsung apa yang mereka kerjakan. Untuk membantu hal tersebut, Anda bisa menggunakan teknologi berbasis Human Resources (HR) yang dapat memantau aktivitas kerja hingga kehadiran karyawan secara langsung. Tak hanya itu, dengan menggunakan teknologi satu ini, pengusaha juga bisa mengetahui berapa lama waktu karyawan bekerja. Sehingga, pengusaha tidak perlu lagi takut jika karyawan tidak bekerja selama WFH.

  1. Menggunakan Virtual Desktop

Selain teknologi diatas, saat ini teknologi Virtual Desktop juga dapat digunakan suatu perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan performa komunikasi dan kolaborasi selama WFH. Salah satu solusi Virtual Desktop yang dapat digunakan secara fleksibel dan aman adalah Arupa Cloud Desktop. Arupa Cloud Desktop merupakan suatu platform dimana karyawan dapat mengakses desktop atau aplikasi critical perusahaan dimanapun, kapanpun, dan dari gadget manapun. 

Selain itu, perusahaan juga tidak perlu ragu akan produktivitas karyawan selama WFH karena ACD dapat menyajikan report dari penggunaan desktop per user. Sehingga, kinerja karyawan dapat tetap terpantau.

Jika anda tertarik untuk mengetahui Arupa Cloud Desktop lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami di sini atau e-mail ke sales@zettagrid.id

Run Cloud-based Warehouse Management System Like A Pro

Cloud-based Warehouse Management System

Run Cloud-based Warehouse Management System Like A Pro

 

When everything goes into digital, anything you can do seems easier. Thanks to technology that create solutions for people so they could simplify their life and business including warehouse management system. Warehouse Management System (WMS) is a software that helps you run and manage your day to day warehouse operation. Business with warehouse can utilize WMS to prevent warehousing issues such as; misplaced or missing items, wrong delivery, inefficient process, etc.

Zettagrid Indonesia, in partnership with PT. Mimotek Indonesia, proudly present Largo App. Largo covers almost everything in your warehouse operation starting from inbound process, put away, picking, all the way to outbound processes. Largo uses Barcode/RFID Technology in most of the transactions to make it easier, faster, and error-proof. ‘Scan and Go’ we call it and it will make your warehouse operation a lot faster, less administrative works, and a lot less human error.

Join us to get insight how to “Run Cloud-based Warehouse Management System Like A Pro” on Zettagrid e-TechDay Vol.04. Meet Antony Wijaya as Business Consultant from Largo, one of the best WMS apps solution in Indonesia.

Event Details:

Date: Tuesday, 20 October 2020

Time: 14.00-16.00

Zoom

Link to Register: https://tinyurl.com/eTechDay4

Save your spot now and get chance to win OVO credits by the end of Event. If you need further information you could contact us to marketing@zettagrid.id or click here.

5 Langkah Implementasi Disaster Recovery Saat Terjadi Bencana

Implementasi Disaster Recovery

5 Langkah Implementasi Disaster Recovery Saat Terjadi Bencana

 

Pesatnya perkembangan digitalisasi, memberi harapan bagi para pengusaha untuk menemukan berbagai solusi yang memudahkan pekerjaannya. Mulai dari internet hingga layanan cloud computing, kini tersedia untuk masyarakat demi meningkatkan  produktivitas. Namun menggunakan teknologi cloud computing saja ternyata belum cukup, karena bayang-bayang bencana yang bisa terjadi kapan saja. Baik bencana  alam maupun human error bisa saja menyerang keamanan data  penting perusahaan yang tersimpan pada perangkat dengan sistem keamanan yang lemah. Untuk itu, diperlukan adanya Disaster Recovery Plan demi menghindari hal tersebut.

Menurut proxsisgroup.com, Jika dikaitkan dengan bisnis berbasis informasi teknologi (IT), Disaster Recovery Plan merupakan program tertulis dan telah disetujui, diimplementasikan, serta dievaluasi secara periodik. Sistem ini difokuskan untuk semua kegiatan yang perlu dilakukan baik sebelum hingga setelah bencana. Untuk itu, Disaster Recovery Plan disusun berdasarkan kajian secara menyeluruh terhadap bencana-bencana potensial yang mencakup fasilitas, lokasi geografis, atau industri.

Lalu, seberapa penting Disaster Recovery bagi perusahaan?

Beberapa waktu lalu, sebuah kebakaran terjadi di Kejaksaan Agung Jakarta. Dilansir dari Tempo, kebakaran yang terjadi telah melahap 6 lantai sekaligus termasuk gedung sumber daya manusia (SDM). Kejadian ini tentu tidak hanya menghanguskan gedung tersebut, bahkan dokumen kepegawaian yang masih bersifat konvensional pun hancur terbakar oleh api dan akan sulit ditemukan kembali. Untuk itu, sistem Disaster Recovery sangat penting demi menyelamatkan dan menjadi tindakan preventif untuk melindungi data-data yang hilang akibat terjadinya bencana. 

Mengingat risiko bencana tersebut dapat tiba-tiba saja menyerang organisasi/perusahaan lain, Zettagrid sebagai salah satu layanan cloud computing di Indonesia menawarkan Disaster Recovery as a Service (DRaaS). Melalui kecanggihan yang ditawarkan, DRaaS ini memberikan manfaat utama lain bagi perusahaan. Diantaranya, mampu melindungi perusahaan dari kegagalan layanan komputer utama, meminimalisir risiko organisasi terhadap penundaan dalam penyediaan layanan, menjamin keandalan dari sistem yang menyediakan simulasi, hingga meminimalisir proses pengambilan keputusan oleh personal selama bencana terjadi.

Namun sebelum itu, beberapa langkah dalam mengimplementasikan DRaaS pun harus dilakukan. Berikut beberapa langkah implementasi disaster recovery dengan menggunakan Zerto Virtual Manager yang dapat dilakukan ketika sistem IT perusahaan mengalami bencana:

 

  1.     Pengaturan WAN

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan koneksi WAN dengan menggunakan VPN Tunnel atau Leased Line. Jika sudah aktif, Anda sudah bisa membuat Zerto Virtual Manager (ZVM) dengan kapasitas 2 vCPU, 4GB RAM dan minimal storage sebesar 60GB. 

  1.     Konfigurasi 

Selanjutnya, Anda dapat menginstall ZVM pada salah satu Virtual Machine (VM) di on-premise. Setelah terpasang, kembangkan proses pemasangan Zerto Virtual Replication (ZVR) dengan Zerto Cloud Connect jika Anda perlu menyimpan kapasitas data dalam jumlah kecil.  Namun sebaliknya, jika Anda memiliki kapasitas data dalam jumlah besar, maka tim IT akan membantu mengekstraksi data dari on-premise perusahaan ke data center Zettagrid. 

  1.     Memproteksi Data

Untuk memproteksi data, Anda perlu melakukan sinkronisasi dan replikasi Zerto Data secara berkala. Dengan demikian, masing-masing virtual machine (VM) akan direplikasi dan dikirimkan ke infrastruktur cloud Zettagrid. 

  1.     Mengaktifkan Failover

Setelah semua proses di atas telah terpasang, Anda bisa mulai mengaktifkan scenario failover apabila terjadi bencana. Pada proses ini, beberapa bagian failover atau semua VM yang telah direplikasi di cloud akan dikirimkan ke on-premise untuk penggunaan resource sehari-hari.

  1.     Memonitor SecondSiteDR

Terakhir, Anda hanya perlu memonitor seluruh proses SecondSite Disaster Recovery pada Dashboard Zerto Virtual Manager. Perlu diketahui bahwa tahap ini bersifat opsional, sehingga Anda hanya perlu melakukannya secara mingguan maupun bulanan.  

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penggunaan dan pengaplikasian Disaster Recovery pada sistem IT bisnis anda, anda dapat menghubungi kami di sini, atau e-mail ke sales@zettagrid.id.

 

Alasan Teknologi Cloud Computing Sebagai Solusi Efisiensi Perusahaan

Cloud Computing Sebagai Solusi Efisiensi

Alasan Teknologi Cloud Computing Sebagai Solusi Efisiensi Perusahaan

 

Penyebaran pandemi COVID-19 yang terjadi hampir sepanjang tahun 2020 ini, menjadi tantangan tersendiri bagi sektor ekonomi. Akibatnya, banyak perusahaan yang saat ini tepaksa melakukan efisiensi demi mempertahankan bisnisnya. Salah satu solusi yang digunakan pada masa ini adalah dengan melakukan migrasi atau memanfaatkan adanya teknologi cloud computing.

Dengan adanya cloud computing, pengusaha dapat melakukan efisiensi IT bisnis, seperti mengurangi biaya OpEX. Dengan cloud, pengusaha tidak perlu lagi memikirkan biaya operasional atau perawatan dari storage perusahaan. Anda juga bebas biaya CapEx, karena dengan cloud, pengusaha tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar  untuk membeli hardware, pembangunan lokasi hardware, ruangan pendingin, dan lainnya, karena hal ini telah disediakan oleh penyedia layanan cloud Selain itu perusahaan juga dapat menyesuaikan kebutuhan storagenya sesuai dengan kebutuhan, dan dapat di scale up-dan scale down.

Hal tersebut juga sejalan dengan prediksi IDC. Dilansir dari katadata.co.id, IDC bahkan memperkirakan cloud computing akan banyak diadopsi di masa mendatang. Perkiraannya tersebut tentu bukan tanpa dasar, melainkan karena beberapa pertimbangan. Berikut 3 alasan teknologi cloud computing menjadi solusi Efisiensi Perusahaan:

  1. Meningkatnya Pertumbuhan Internet of Things (IoT)

Menurut Gartner pertumbuhan IoT di Indonesia mampu mencapai 19% hingga akhir tahun 2022. Meski pernyataan ini telah diutarakan sejak 2019 lalu, namun situasi pandemi yang melanda Indonesia hingga saat ini dinilai turut meningkatkan perkembangan tersebut. Hal ini pun bisa terlihat dari aktivitas digital masyarakat kini yang banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga bukan lagi kejutan jika laju penggunaan IoT dinilai akan melebihi prediksi Gartner tersebut.

  1. Meningkatnya Nilai Pasar IoT

Pada 2019 lalu, IDC memperkirakan bahwa pengeluaran perusahaan di berbagai dunia dalam mengadopsi IoT akan mencapai Rp. 15.730 trilliun pada 2023. Pencapaian ini paling besar disumbangkan dari industri manufaktur diskrit, manufaktur proses, dan transportasi. Sejalan dengan hal tersebut, peluang pun diprediksi terbuka bagi teknologi layanan cloud computing. Menurut BCG, di Indonesia sendiri nilai pasar layanan cloud yang digunakan pemerintah maupun perusahaan dapat mencapai 15 triliun.

  1. Meningkatnya Adopsi Teknologi

Dengan perkembangan IoT yang semakin masif, pemerintah Indonesia dikatakan akan meningkatkan adopsi teknologi. Dilansir dari katadata.co.id, IDC memperkirakan 30% dari perusahaan di Indonesia akan menggunakan beberapa layanan cloud computing. Selain itu, BCG juga memperkirakan bahwa pengembangan public cloud dapat memberikan kontribusi sebesar US$ 35 milliar hingga US$ 40 milliar untuk PDB Indonesia secara kumulatif hingga 2023. Maka tak diragukan lagi jika teknologi layanan cloud computing menjadi solusi bisnis di masa mendatang.

 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai layanan cloud computing, dan bagaimana cloud computing sebagai solusi efisiensi anda, Anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami di sales@zettagrid.id

Assisting Organisations In Achieving Digital Transformation In 2020

Digital transformation

Assisting organisations in achieving digital transformation in 2020

Despite the overall market conditions and the impact of a highly disrupted 2020, spending on edge computing, as a solution that will help organisations to solve many of the operational challenges that they are currently facing, is tipped to explode. GlobalData research anticipates a 22.7 per cent CAGR on global sales of edge computing infrastructure and services through to 2024.

As noted in the previous article, Capitalising on the latest trends in cloud and edge computing, the ability for edge computing to reduce bandwidth bottlenecks and minimise latency to maximise efficiency and undertake real-time data and decision processing is a stepping stone towards advanced analytics and AI applications. That makes edge computing a key cornerstone in transformation projects.

As noted in a recent KPMG report, history has shown that companies that take a strategic future-focused investment approach during times of unrest were better placed when the global economy rebounded.

“IT leaders should continue transforming their operating models and investing in key enablers, like integrated cloud platforms, agile ways of working, intelligent automation, AI, blockchain, and advanced data and analytics.”

Zettagrid, in partnership with VMware, is enabling channel partners across Australia and Indonesia to deliver edge computing and transformation without having to construct and maintain their own infrastructure. This allows the partner to work on delivering the competitive differentiation and future readiness of transformation to their customers, without incurring the massive upfront costs and logistical challenges of building infrastructure.

VMware Cloud Director and its value to the channel

Core to the success of any edge computing application is the idea of fluidity – that local resources and compute power can seamlessly and instantly interact with cloud resources, regardless of location or the types of technology being used. VMware Cloud Director is a direct response to that technology need. It provides users with access to virtual datacentres, powered by a cloud network constructed of almost 1,000 providers. This solution delivers all the expected cloud capabilities – containers, security data protection, cloud migration and operations visibility – through a fluid, hybrid cloud fabric that seamlessly integrates between all on-premises infrastructure within the customer’s organisation, as well as the cloud.

New features to the most recent iteration of VMware Cloud Director – 10.1 – include:

  • App Launchpad, which allows organisations to access Bitnami secured and tested applications via a simple to consume interface.
  • Encryption and data security. Across a suite of security tools and processes, VMware Cloud Director provides protection not only for data at rest, but also data “in flight,” as it actively encrypts data as it is being processed, which is essential when data is being constantly moved between the edge and the cloud.

For the channel, this solution will form the bedrock of a transformation and edge computing project. The multi-tenancy approach means that the pool of resources can host and serve many customers, each in complete (and therefore secure) isolation.  It’s also rapidly scalable and API-driven, meaning that the environment and usage can be tailored to the individual organisation’s needs.

Most importantly, it allows for seamless migration and the replication of on-premise infrastructure, allowing organisations to shift from traditional on-premises environments to a cloud hybrid environment effortlessly.

Addressing the challenges in transformation

What has complicated transformation projects for many channel organisations is the need to source the infrastructure necessary to deliver solutions. Needing to design and deliver datacentre solutions is a process that has excluded many channel partners from assisting their customers with their transformation exercises.

Additionally, in the current market, enterprises are risk adverse and budget constrained – they’re looking to their channel partners to provide the innovation and workstyles of a transformed business, but to also do so at predictable and reliable prices.

Partnering with Zettagrid gives channel organisations of all sizes and scales access to VMware Cloud Director and its expansive cloud infrastructure. Additionally, partners can access:

  • Local infrastructure and support, with Zettagrid covering the entire market.
  • A shift to automated billing and provisioning. While the channel partner exclusively maintains the relationship with the partner, Zettagrid’s billing system removes the administrative headache from their operations.
  • No need to maintain the environment. Zettagrid’s infrastructure provides class-leading reliability and uptime, but is maintained entirely by the Zettagrid engineers, saving the channel partner the need to resource datacentre management, upgrades, and maintenance.

The partner’s role through this disrupted and challenging time is in helping their customers to prepare for the other side and a “new normal”. This makes technology innovation and transformation a key priority. Those partners that are able to offer their customers this without taking on the risk of infrastructure investment themselves will be well placed to deliver successful projects in the current climate.

Contact us HERE if you want to join to be Zettagrid Partner or e-mail us at sales@zettagrid.id

This article was posted on: Assisting organisations in achieving digital transformation in 2020, Arnet

10 Critical Features You Need From Your Cloud Provider

Features Cloud Provider

10 Critical Features You Need From Your Cloud Provider

 

Since the global pandemic COVID-19 spread, enterprises start to looks for solution that could help them to make efficiency but yet still want to grow and running their business well. Cloud-based services can increase the efficiency of your business operations, improve cash flow and bring many other benefits.

There’s no doubt about its capabilities and advantages. However, did you know that cloud service providers differ in their approach to data security and use of technology? These differences may seem minor at first, but they could have an enormous impact on the accessibility, privacy, availability, and integrity of your sensitive data.

If you’re thinking of migrating to the cloud, here are 10 Critical Features You Need From Your Cloud Provider

1. Up-time guarantee

The potential impact of downtime can be severe.

Look for a cloud service provider who clearly documents the amount of downtime that’s allowed on your platform. Don’t assume that your definition of downtime matches theirs. Ask your potential provider to explain a few downtime reimbursement scenarios to you before you sign up for their services.

Here at Zettagrid Indonesia we guarantee you uptime and backs up our claims by offering financial rebates. We have several levels of redundancy to ensure that our systems deliver high uptime even during maintenance and upgrades.

2. Complete control

Apart from looking for a complete service level agreement (SLA) backed cloud solution, search for cloud providers that offer you a higher degree of control and flexibility.

At Zettagrid Indonesia we’re committed to giving our customers better and more control. Our services allow you to retain full control of every aspect of your virtual data center environment.

3. Customized solution

To make the most of the cloud without wasting resources, find out if the provider allows you to customize your solution to suit your needs. You may not need everything that is packaged up for you and your business.

Zettagrid Indonesia cloud is easy to use, secure, and scalable, but the best part is that you only spend on the resources you use.

4. Ease of use

In order to quickly and cost-effectively drive business outcomes, you’ll need a portal that’s easy to setup and navigate. An easy-to-use and intuitive portal makes it simpler for you to quickly manage your IT resources online.

The Zettagrid Indonesia portal gives you the power to configure your system as you wish. It’s simple to use and adjusts to the dynamic IT needs of your business.

5. Competitive price to performance

Many cloud providers charge their customers for several items like IOPS, GETs, and PUTs. It’s hard to make sense of all these additional charges on your bill. Instead of trying to decode the costs listed on your bill, look for a provider that charges you a fixed charge month after month.

That’s Zettagrid Indonesia offers simple and predictable billing. Say goodbye to invoice shock or unexplained charges.

6. Avoid lock-in contracts

Not all cloud service providers live up to their SLAs. If they lock you into a contract, you might have to stick with them even if they don’t meet your requirements.

Zettagrid Indonesia’s ‘love or leave it’ policy makes it easier for you to do decide whether you still want to continue using our outstanding services. You’re never locked in. That’s just how confident we are in our capabilities.

7. Local data storage & support

Many cloud service providers don’t advertise where their data centres are. They may store your data overseas and even move your data without notifying you.

With Zettagrid Indonesia, we host your data locally in Indonesia, with zones in Sydney, Melbourne, Perth, and Jakarta. We make sure we keep your data safe by complying with Indonesian Privacy Principles.

8. Data sovereignty

If your data is stored overseas, your rights over your data come second to the rights of the organisation that’s minding your data. This is something you ought to consider when looking for a provider.

We understand this principle at Zettagrid Indonesia and make sure your data remains safe right here in Indonesia.

9. Backup and replication options

Look for a service provider that offers you a quick and easy way to backup, replicate, and restore data from the cloud. That way you’re always protected, no matter what.

Zettagrid Indonesia gives you the opportunity to choose the right backup and replication solutions for your business so you can avoid harmful data loss in the event of an unexpected business outage. That way your business can quickly recover and have your business operations restored.

10. Real-time metrics

Sometimes, it’s challenging to manage virtual environments because of their complexity. Find a provider that offers you real-time metrics. They will show you how well your virtual environment is performing and let you easily find and remediate performance issues.

Zettagrid Indonesia offer real-time metrics with real-time control, 24/7.

If you’re ready to transform your business with the latest cloud solutions and enjoy the 10 features cloud provider , find out more about transitioning to Zettagrid, you could contact us here or e-mail us to sales@zettagrid.id

Jaga Keamanan dan Performa Aplikasi Dengan Cloudflare Enterprise

Cloudflare Enterprise

Jaga Keamanan dan Performa Aplikasi Dengan Cloudflare Enterprise

 

Ditengah kemajuan teknologi digital yang semakin pesat, pelaku usaha kini dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta performa aplikasi pelanggan agar dapat diakses dengan cepat dan aman. Apalagi ditengah kondisi pandemi COVID-19 yang tak pasti ini, aktifitas dilakukan kebanyakan secara online. Sehingga penting untuk menjaga kestabilan performan aplikasi untuk pelanggan anda.

Namun untuk menambahkan fitur proteksi keamanan dan performa aplikasi yang diakses melalui internet menjadi cepat tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha untuk menjaga performa aplikasi agar aman dan cepat.

Di bulan September ini, Zettagrid meluncurkan produk baru yaitu Cloudflare Enterprise. Solusi yang menawarkan solusi all-in-one secure dan apps performance dengan fitur antara lain:

  • Web Application Firewall (WAF)
  • Content Delivery Network (CDN)
  • Priority Network

Cloudflare Enterprise menawarkan kemudahan dalam penggunaan, skalabilitas serta biaya yang dapat diprediksi. Sehingga perusahaan anda tidak perlu lagi untuk takut akan pengeluaran ivestasi yang besar. Selain itu waktu implementasi pembangunan platform ini pun juga singkat. Anda dapat lebih fokus mengerjakan strategi bisnis anda kedepannya dibandingkan harus selalu memikirkan lama pembuatan dari sistem ini. Sehingga beban pengeluaran IT perusahaan dapat efisien dan lebih terukur dengan menggunakan platform ini.

Anda dapat menikmati keunggulan yang ditawarkan oleh Cloudflare di Zettagrid hanya dalam waktu yang singkat. Katakan selamat tinggal pada proses deployment yang memakan waktu yang panjang dan biaya investasi yang besar.

Jadilah pengguna Cloudflare by Zettagrid yang pertama dan nikmati keuntungannya dengan harga yang lebih bersahabat. Jika anda tertarik, hubungi kami disini untuk mengatur waktu konsultasi dengan cloud expert kami secara GRATIS atau e-mail ke sales@zettagrid.id.

Tips Memilih Cloud Service Provider

Tips Memilih Cloud Service Provider

Tips Memilih Cloud Service Provider

 

Pada masa pandemi ini, keberadaan cloud service provider menjadi populer bagi pengusaha dari berbagai industry. Hal ini dapat dikatakan mengingat pemanfaatan teknologi cloud yang bersifat fleksibel dan efisien. Tak hanya itu, cloud juga memungkinkan pengusaha untuk bekerja dari mana pun dan kapan pun. Sehingga tak mengherankan, jika teknologi satu ini mampu memudahkan organisasi agar tetap bisa memperlangsungkan bisnisnya di masa yang tak menentu ini.

Jika Anda baru akan mulai beralih menggunakan cloud computing, pastinya Anda akan bertanya-tanya bagaimana cara memilih penyedia layanan cloud yang berkualitas?

Dalam memilih layanan cloud, berbagai aspek tentunya perlu diperhatikan oleh Anda. Meski saat ini banyak cloud service provider yang menawarkan layanan cloud computing dengan beragam keunggulan, namun ada baiknya Anda perlu mempertimbangkan hal tersebut dengan cermat dan berhati-hati demi menemukan cloud hosting yang berkualitas untuk organisasi. Sebab jika tidak sesuai, hal ini akan memakan waktu dan biaya bisnis secara cuma-cuma.

Untuk menghindari hal tersebut, simak  6 Tips Memilih Cloud Service Provider yang patut anda pertimbangkan:

  1.     Kebutuhan Organisasi

Sebagai pengguna Anda tentunya harus memiliki tujuan dalam beralih menggunakan cloud computing. Jika Anda tidak ingin menghabiskan waktu dan uang demi layanan cloud yang tidak sesuai, maka Anda perlu mengetahui lebih dalam kebutuhan dan ekspektasi Anda guna mencapai penghematan biaya. Untuk itu, Anda perlu membuat daftar tujuan terlebih dahulu, sebelum akhirnya menentukan penyedia cloud computing.

  1.     Performa Server dan Jaringan

Salah satu yang perlu diperhatikan pengusaha sebelum menggunakan cloud provider adalah dengan memperhatikan performa server atau jaringan.  Jika Anda ingin mendapatkan akses cepat ke aplikasi yang tersimpan di cloud, Anda perlu tahu lokasi aplikasi yang disimpan di end user, jaringan pada pusat data cloud, serta kecepatan antara lapisan server dengan kapasitas yang digunakan. Sehingga, Anda dapat menghitung performa cloud service provider sebelum Anda menggunakannya. 

  1.     Keamanan Data

Jika Anda hendak beralih menggunakan cloud service provider, Anda perlu memperhatikan keamanan data yang ditawarkan. Apakah cloud tersebut disertai firewalls, anti virus, multifactor user authentication, enkripsi data, dan audit keamanan secara rutin atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghindari terjadinya serangan siber. Tak hanya itu, Anda juga bisa mendiskusikan mengenai kompetensi sistem disaster recovery centernya apabila hal ini dibutuhkan demi menghindari hilangnya data akibat bencana.

  1.     Service Level Agreement (SLA) 

Beberapa layanan cloud menawarkan Service Level Agreement (SLA) yang tinggi kepada pelanggan. Hal ini tentunya dilakukan untuk memberikan pengalaman layanan cloud yang terbaik. Namun pada banyak kasus, SLA hanya dihitung ketika sistem layanan cloud mengalami kegagalan, bukan saat ketersediaan layanan sedang berjalan. Untuk itu, Anda perlu menemukan cloud service provider yang dapat menjelaskan rencananya dalam memenuhi SLA kepada pelanggan untuk memastikan kompetensi layanan cloud.  

  1.     Memonitor Layanan dan Keamanan

Jika Anda beralih menggunakan layanan cloud, seluruh sistem yang Anda pergunakan akan dimonitor secara berkala oleh penyedia layanan. Penyedia biasanya melakukan cara ini tidak hanya oleh sistem tetapi juga oleh pusat operasional yang siap membantu. Untuk itu, Anda perlu bertanya apakah penyedia layanan juga akan memonitor terkait keamanan siber, serta pastikan pula jika Anda memperoleh laporan bulanan terhadap layanan yang digunakan. Sehingga, Anda bisa memastikan transparansi layanan yang diberikan oleh cloud service provider.

  1.     Menjamin Keamanan Data Penggunanya

Sebagai sebuah perusahaan penyedia layanan cloud computing, Anda juga perlu tahu apakah penyedia menjamin keamanan data pengguna dengan baik. Untuk itu, Anda perlu memastikan apakah cloud service provider tersebut memiliki sertifikasi platform teknologi hingga sertifikasi dan standar ISO/IEC yang dapat menjamin keamanan data penggunanya. Sehingga, data Anda tidak akan mudah disalahgunakan oleh pihak luar.

Zettagrid Indonesia merupakan salah satu penyedia layanan cloud computing untuk solusi perusahaan anda di saat menghadapi situasi pandemi yang tidak menentu ini. Layanan cloud Zettagrid telah bersertifikasi ISO/IEC 27001:2013 terkait keamanan informasi untuk ketentuan hosting, jaringan, dan layanan suara sesuai pernyataan penerapan v1. Sehingga, data pelanggan dapat terjaga dengan baik dan aman.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai produk kami, Anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami di sales@zettagrid.id. 

Kenali 5 Keuntungan Dalam Menggunakan Cloud Backup 

cloud backup

Kenali 5 Keuntungan Dalam Menggunakan Cloud Backup 

Era digital telah memberi peluang terhadap pengusaha untuk mengadopsi teknologi demi perjalanan bisnisnya. Hal ini pun pastinya mempengaruhi bisnis untuk berjalan secara lebih fleksibel dan efisien. Tak hanya itu, penggunaan teknologi yang kian masif juga turut membuka jalan bagi keterbukaan informasi yang lebih luas. Sehingga, memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan komunikasi.

Namun, tanpa disadari peluang keterbukaan informasi juga dapat memberi ancaman serius, terutama bagi para pengusaha. Bencana kehilangan data tentunya dapat terjadi ketika IT bisnis terjangkit virus maupun malware. Akibatnya, hal ini dapat memberikan dampak buruk kepada kinerja pengusaha dan keberlangsungan bisnis di masa mendatang. Untuk itu, cloud backup bisa menjadi solusi bisnis ketika server organisasi mengalami bencana tersebut.

Dengan menggunakan cloud backup, pengusaha pastinya dapat mengembalikan data yang rusak atau hilang karena bencana maupun human error. Selain itu, sistem layanan pencadangan data berbasis cloud ini juga memiliki berbagai keuntungan untuk pengusaha. Beberapa keuntungan tersebut dapat disimak pada ulasan berikut ini!

  1. Kenyamanan dan kemudahan recovery data

Tidak perlu khawatir jika data bisnis secara tidak sengaja terhapus oleh pengguna. Sebab dengan cloud backup, organisasi bisa mendapatkan kembali data yang telah hilang dengan menggunakan fitur data recovery. Tak hanya itu, backup data juga dapat diatur sesuai kebutuhan waktu pengguna. Mulai dari perjam, harian, mingguan, hingga waktu-waktu tertentu yang diperlukan.

  1. Keamanan Lebih Terpercaya

Jika Anda bertanya-tanya tentang sistem keamanan data pada cloud backup, Anda tidak perlu khawatir. Sebab keamanan pada sistem ini lebih terpercaya karena terdapat pemeliharaan dan pemantauan dalam pusat data secara global. Selain itu, pencadangan dengan menggunakan jaringan internet juga tidak mudah mengalami gangguan, karena terdapat sistem enkripsi data sebagai pengaman sistem.

  1. Kapasitas Pencadangan Lebih Besar

Sebagai antisipasi terhadap kerusakan atau kehilangan data, upaya pencadangan dapat dilakukan secara optimal mengingat kapasitas backup yang besar. Kapasitas ini didukung dengan menggunakan server yang berpusat dengan server lainnya, sehingga dapat meningkatkanan layanan pencadangan data.

  1. Akses informasi lebih fleksibel

Tak diragukan lagi, teknologi cloud membawa manfaat bagi penggunanya. Hal ini bisa dilihat dari kecepatan akses informasi yang lebih fleksibel dengan menggunakan beragam perangkat teknologi dan internet. Tak hanya itu, sistem pencadangan berbasis cloud juga dapat bekerja secara berkala. Sehingga, semua data yang masuk bisa langsung dicadangkan sesuai dengan sistem layanan pencadangan yang telah diatur.

  1. Efisiensi Biaya

Jika Anda berniat menggunakan sistem layanan cloud, Anda tidak perlu lagi khawatir soal biaya. Sebab, pada dasarnya sistem layanan cloud menerapkan sistem pay as you use atau besarnya biaya yang dikeluarkan berdasarkan kapasitas penggunaan. Sehingga, pengusaha tidak perlu membayar untuk fasilitas yang tidak digunakan dan bisa mengantisipasi jumlah pengeluaran. Untuk itu, cloud backup dapat dikatakan lebih terjangkau dan efisien jika dibandingkan dengan menggunakan on-premise.

Zettagrid Indonesia menyediakan layanan cloud computing berupa Backup as a Service (BaaS), untuk memudahkan Anda dalam melakukan pencadangan. Zettagrid Indonesia juga merupakan Cloud Verified Partner dari VMware dan memiliki lokasi data center di Jakarta dan Cibitung. Kami berkomitmen untuk lebih dekat dan siap sedia membantu Anda selama 24/7. 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cloud, Anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami di sales@zettagrid.id.

Arupa Cloud Desktop : Solusi Remote Desktop Aman Untuk WFH

Remote Desktop Arupa Cloud

Remote Desktop by Arupa Cloud Desktop

Arupa Cloud Desktop : Solusi Remote Desktop Aman Untuk WFH

Work From Home ( WFH ) selama masa pandemi COVID-19 menjadi alternatif yang dipilih untuk tetap menjaga produktivitas kerja. Banyak kalangan harus melakukan penyesuaian dalam menjalankan aktivitasnya selama masa yang tidak menentu sperti saat ini. Untuk mendukung WFH, tentu diperlukan solusi-solusi yang lebih cerdas dan efektif. Kondisi seperti itu tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha, salah satunya mengenai fleksibilitas tempat bekerja dan keamanan data perusahaan selama pandemi berlangsung.

Untuk itu, PT Arupa Cloud Nusantara, sebuah  perusahaan pengembang solusi cloud computing lokal asal Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat Cloud Verified Provider dari VMware telah meluncurkan Arupa Cloud Desktop (ACD). ACD merupakan solusi  remote desktop berbasis cloud yang fleksibel, mudah digunakan, dan dilengkapi dengan sistem keamanan yang berlapis untuk membantu perusahaan menjaga keamanan data dan meningkatkan produktivitas kerja selama WFH berlangsung.

Arupa Cloud Desktop (ACD) menawarkan kemudahan dalam mengakses aplikasi maupun desktop melalui perangkat dengan sistem operasi apapun, kapanpun, dan di manapun hanya melalu web browser pada desktop maupun laptop yang dimiliki oleh karyawan.

“Di suasana pandemi yang tidak menentu seperti ini, tentunya perusahaan membutuhkan solusi yang tepat untuk karyawan agar tetap dapat bekerja dengan produktif,” kata Reza Kertadjaja, Direktur PT. Arupa Cloud Nusantara, dalam keterangan terulisnya, Ahad (13/9).

“Menggunakan Arupa Cloud Desktop, pelaku bisnis tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang tinggi dan waktu untuk pengadaan alat atau sistem yang lama ketika harus memobilisasi karyawannya baik saat bekerja di kantor maupun WFH,” jelas Reza.

Menurut Reza, solusi WFH juga harus memperhatikan masalah keamanan  untuk menghindari kejahatan atau serangan Siber. Hal tersebut tentunya harus diwaspadai oleh para pelaku usaha.

“Dengan kehadiran Arupa Cloud Desktop, pengusaha tidak perlu lagi khawatir karena ACD telah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan dari mulai firewall, IDS/IPS, VPN, dan standar SSL Encryption yang akan memproteksi sistem online banking dan secure payment,” tegasnya

Reza juga menambahkan bahwa ACD berdiri diatas infrastruktur cloud dari Zettagrid yang telah memiliki lokasi data center di Indonesia dengan sistem keamanan yang ketat. Sehingga pengusaha tidak perlu ragu terkait keamanan data perusahaan. Selain itu, pengusaha juga tidak perlu memindahkan data atau aplikasi perusahaan, karena ACD dapat langsung terintegrasi dengan server perusahaan.

Selain soal kemanan, solusi ACD juga dapat menghemat kuota internet yang menjadi kebutuhan tambahan tersendiri bagi pelaku usaha maupun karyawan. Namun dengan ACD, penggunaan kuota bisa menjadi lebih hemat.

Hal itu dikemukakan Johannes Saputra, IT Project & DevelopmentChemstation Asia yang telah menggunakan ACD sejak PSBB bulan Maret lalu. Chemstation Asia (CSA) merupakan salah satu perusahaan distributor bahan industri kimia yang terkemuka di ASEAN.

“Arupa Cloud Desktop dapat menghemat kuota internet dari sisi karyawan. Karena ACD ini di akses hanya melalui web browser, sehingga karyawan tidak perlu lagi membuka banyak aplikasi seperti solusi lainnya,” ungkapnya.

Jika anda tertarik, anda dapat langsung mencoba GRATIS Remote Desktop dari Cloud Provider Indonesia ini di link berikut ini www.zetttagrid.id/cloud-desktop

Source: Mobitekno