Posts

Zettagrid Promo Spesial Chinese New Year

chinese new year promo

Zettagrid Special Chinese New Year Promo

Sambut tahun baru imlek dengan promo khusus dari Zettagrid Indonesia!

Dapatkan diskon spesial hingga 40% untuk pembelian Virtual Data Center (VDC) dan VDC Backup selama satu tahun. Dengan memanfaatkan VDC dan VDC Backup, tahun baru pasti makin makmur karena bisnis kini sudah bisa jaga data dengan aman, fleksibel, efisien, dan efektif.

Syarat dan ketentuan:

  • Promo berlaku untuk annual payment.
  • Promo hanya berlaku mulai 28 Januari 2022 – 28 Februari 2022.
  • Promo tidak bisa digabungkan dengan produk lainnya.

Buruan order sekarang dan mulai tahun baru Anda dengan promo spesial untuk kelangsungan bisnis yang optimal.

Untuk info lebih lanjut, hubungi kami ke marketing@zettagrid.id.

Mengulik Keuntungan Penggunaan Cloud Pada Bisnis Hospitality

Cloud Pada Bisnis Hospitality

Mengulik Keuntungan Penggunaan Cloud Pada Bisnis Hospitality

 

Pandemi yang sudah dua tahun terjadi di Indonesia membawa banyak dampak, baik positif maupun negative. Dampaknya pun dapat dirasakan di berbagai sector industry terutama di bidang hospitality. Dengan adanya pandemik tidak sedikit hotel-hotel yang gulung tikar akibat sedikit bahkan tidak adanya okupansi kamar yang terisi.

Dari data yang diperoleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), di tahun 2020 setidaknya terdapat lonjakan penurunan okupansi hotel di Bali sebesar 80%. Dengan kejadian seperti ini tentunya para pelaku usaha perhotelan harus melakukan efisiensi besar-besaran di berbagai aspek. Salah satunya penggunaan infrastruktur IT.

Lalu, apakah salah satu kegunaan cloud computing dalam industri perhotelan? Mari simak cerita dari salah satu client Arupa di bidang perhotelan, IHG (InterContinental Hotels Group). IHG merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dibidang hospitality.  Di Indonesia sendiri, IHG memiliki puluhan hotel yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

Dengan bisnis yang besar, tidak heran IHG membutuhkan solusi untuk memproteksi data-data pelanggannya seperti database customer, data karyawan hotel, data inventaris hotel dan data-data krusial lainnya. Untuk itu IHG melakukan backup untuk data-data krusialnya.

Sebelum menggunakan cloud, IHG melakukan backup di media hardware/physical, namun dengan physical hardware pastinya akan ada limitasi besaran storage, sedangkan data akan terus tumbuh. Belum lagi selama pandemi, manajemen juga dituntut untuk melakukan efisiensi biaya termasuk biaya pengembangan IT. Sehingga IHG memilih menggunakan Veeam cloud backup di Arupa Object Storage untuk melakukan backup untuk data krusialnya.

Selain harganya yang lebih terjangkau, solusi cloud juga dapat tersedia dengan cepat dan di set up lebih mudah daripada instalasi hardware. IHG sendiri merasakan bahwa saat ini tidak lagi khawatir akan kehilangan data karena data dapat ter-restore kapan saja jika dibutuhkan. Tidak hanya tim IT yang puas, namun tim keuangan pun juga merasakan kepuasan yang sama setelah menggunakan Arupa Object Storage sebagai media backup karena biayanya lebih murah dan biaya sesuai dengan kebutuhan yang digunakan.

Ingin merasakan perubahan positif untuk IT bisnis anda seperti yang dirasakan IHG? Hubungi kami di sini atau e-mail ke sales@zettagrid.id

VMware vSAN untuk Virtualisasi Data Center

virtualisasi data center

VMware vSAN untuk Virtualisasi Data Center

Virtualisasi data center sangat umum untuk dimanfaatkan oleh berbagai bisnis di masa kini. Banyaknya perusahaan yang kian menyadari urgensi akan kebutuhan server penyimpanan data secara digital, menjadikan virtualisasi sebagai solusi bisnis mengingat sistem ini lebih efisien, fleksibel, dan ekonomis untuk alokasi anggaran IT. Tak heran, kini banyak penyedia layanan yang menyediakan solusi Virtual Data Center (VDC) untuk bisnis di masa remote working seperti sekarang.

Namun, memanfaatkan virtualisasi data center ternyata juga bisa mendatangkan tantangan terkait skalabilitas dan kompleksitas operasional. Bila bisnis saja tidak bisa menanganinya, tentu ini akan menjadi masalah bagi manajemen infrastruktur IT Anda. Oleh sebab itu, menggunakan arsitektur cloud yang baik sangat penting untuk mengelola sistem virtual infrastruktur IT Anda. Sehingga, bisnis pun masih dapat mencapai fleksibilitas dan skalabilitas infrastruktur IT sesuai harapan. Salah satunya, dengan memanfaatkan VMware vSAN.

Apa itu VMware vSAN?

virtualisasi data center

(Sumber: VMware)

Salah satu cara untuk memahami vSAN adalah dengan membandingkannya dengan hyperconvergence. Bila melihat sistem IT tradisional, Anda pasti tahu bila arsitekturnya menggunakan komponen terpisah untuk komputasi (CPU dan RAM), penyimpanan dan jaringan. Hal ini kontras dengan hyperconvergence yang mengonsolidasikan komputasi, penyimpanan, dan jaringan ke dalam arsitektur tunggal yang efisien dan dikelola melalui perangkat lunak.

Demikian pula dengan vSAN, yang menggabungkan semua kapasitas penyimpanan yang tidak digunakan ke dalam lingkungan virtual yang Anda kelola. Anda bisa menginstall vSAN di masing-masing virtual machine (VM) atau memasukkannya ke dalam firmware penyimpanan di penyedia layanan. Seperti infrastruktur hyperconverged (HCI), vSAN juga berjalan di server x86. Dengan demikian, vSAN dapat mengurangi kebutuhan infrastruktur IT perusahaan seperti hardware penyimpanan.

Kenapa bisnis perlu mempertimbangkan vSAN?

VMware vSAN memudahkan infrastruktur IT Anda untuk beralih ke sistem cloud hybrid. Dengan infrastruktur dan operasi yang konsisten di seluruh cloud, tim IT dapat mempercepat operasi dan inovasi bisnis Anda. Selain itu, vSAN juga mengintegrasikan VMware Tanzu untuk menyediakan platform penyimpanan tunggal untuk VM dan kontainer. Terintegrasi penuh dengan VMware vSphere dan VMware Cloud Foundation, vSAN dapat memberikan model operasional cloud untuk virtualisasi data center bisnis Anda.

Bila bisnis Anda memanfaatkan Object Storage, vSAN juga mengintegrasikan arsitektur layanan tersebut untuk mendukung aplikasi apapun. Dengan demikian, vSAN dapat memberikan bisnis manfaat berikut terkait penggunaan Object Storage:

  • Lebih mudah menerapkan, mengoperasikan, dan mengelola manajemen IT Anda. Hal ini karena vSAN terintegrasi vSphere dan VMware vCenter.
  • Mendapat dukungan untuk teknologi penyimpanan terbaru, termasuk server semua-NVMe dan vSAN melalui RDMA untuk aplikasi yang sangat penting.
  • Memperluas infrastruktur VMware hyper converged (HCI) secara berbeda ke penyimpanan eksternal melalui VMware vSphere Virtual Volumes.

Tak hanya Object Storage, bisnis juga dapat memanfaatkan VMware vSAN untuk beberapa penggunaan, seperti:

1. Menjalankan sistem mixed workloads

Mengerahkan banyak anggaran dan waktu seringkali dilakukan oleh beberapa bisnis demi mempertahankan berbagai workload di perusahaannya. Alasannya tentu ialah karena hardware khusus yang dimanfaatkan infrastruktur IT tradisional diaplikasikan pada berbagai lingkungan yang mahal dan kompleks untuk pemeliharaan.

Padahal, VMware vSAN dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah manajemen workload tersebut. Dengan mengkonsolidasikan mixed workload seperti aplikasi penting bisnis dan infrastruktur desktop virtual (VDI) ke dalam satu klaster lingkungan HCI, vSAN dapat membantu perusahaan mengefisienkan manajemen dan overhead operasional selama pengembangan dan pemeliharaan workload

2. Pengembangan Remote Office

Dengan memanfaatkan VMware vSAN untuk virtualisasi data center, perusahaan dapat memanfaatkan sistem kerja kolaboratif untuk menurunkan total cost of ownership (TCO) pada sistem remote office. Selain itu, menerapkan vSAN pada dua atau lebih host fisik melalui server x86 standar industri juga dapat membantu perusahaan menghindari investasi hardware yang mahal. Lalu, bagaimana penerapannya dengan sistem remote working?

Tenang! Administrator IT maupun manajemen tidak perlu menginvestasikan alat terpisah untuk penerapan remote working. Dengan kata lain, bisnis dapat dengan mudah mengontrol layanan penting seperti HA, performance, dan konsumsi kapasitas dari vSphere yang terpusat dan ramah pengguna.

3. Disaster Recovery

Tidak memiliki solusi Disaster Recovery bisa membuat bisnis rentan terhadap kerugian yang ditimbulkan setelah bencana. Sekalipun, Anda menggunakan sistem fisik serupa di lokasi pemulihan dan produksi untuk mendukung pemulihan data dan failure pada aplikasi setelah bencana, proses ini tetap akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Memanfaatkan sistem virtual dapat meminimalisir penggunaan hardware dari aplikasi dan infrastruktur IT di lokasi Disaster Recovery dan produksi. Meski demikian, Anda tetap masih membutuhkan manajemen penyimpanan untuk menangani file VM.

Menggunakan VMware vSAN dapat memanfaatkan jalur input/output yang dioptimalkan di hypervisor ESXi untuk menyederhanakan manajemen situs, terutama untuk situs yang memiliki sedikit atau tanpa akses administrator IT seperti lokasi Disaster Recovery. Dengan demikian, virtualisasi data center untuk kebutuhan Disaster Recovery jauh lebih efisien bila dibandingkan dengan penggunaan hardware fisik.

Itulah beberapa hal mengenai VMware vSAN untuk kebutuhan virtualisasi data center. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kebutuhan cloud, Anda dapat mengkonsultasikannya bersama kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

 

Mengapa Virtual Data Center Menguntungkan Bisnis?

data center bisnis

Mengapa Virtual Data Center Menguntungkan Bisnis?

Di era modern ini, virtualisasi dan agilitas menjadi indikator utama dalam memajukan bisnis. Dengan memanfaatkan keduanya, bisnis tidak hanya mampu berkompetisi secara digital, tapi kelangsungannya pun dapat berkembang secara optimal dalam jangka panjang. Oleh karena itu, solusi teknologi pun kian diminati oleh berbagai organisasi. Selain karena memanfaatkan virtualisasi, hal tersebut juga turut mempengaruhi agilitas bisnis.

Salah satu teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh bisnis adalah Virtual Data Center. Pada artikel sebelumnya, Virtual Data Center disebut juga sebagai kumpulan dari kapasitas cloud (vCPU, RAM, HDD, dan satu atau lebih IP Public). Dengan kumpulan kapasitas tersebut, Anda dapat membuat virtual mesin dengan konfigurasi yang dibutuhkan dari template public catalog OS yang sudah terpasang atau menginstal OS dari image ISO Anda sendiri.

Selain itu, kapasitas Virtual Data Center (lokal network, NAT, Firewall, Load Balancer, VPN/Metro Ethernet, dan lainnya) serta pengelompokkan virtual mesin ke dalam cluster (vApp) juga dapat disesuaikan tergantung fungsi dan kebutuhan aplikasi bisnis. Dengan demikian, ini akan mendukung virtualisasi dan agilitas bisnis dalam mengembangkan produk, sistem, maupun menyimpan datanya.

Lalu, apa saja yang bisa bisnis rasakan dari Virtual Data Center?

Manfaat Virtual Data Center Bagi Bisnis

1. Manajamen biaya yang mudah dikelola

data center bisnis

(Source: zolak from Getty Images)

Secara umum, membangun data center on-premise memerlukan investasi keuangan yang besar dan berkelanjutan dalam membangun dan memelihara fasilitas, melatih karyawan, akuisisi hardware, dan biaya overhead. Namun hal tersebut tidak berlaku apabila bisnis memanfaatkan Virtual Data Center. Sebab komponen cloud-nya dipelihara dan dioperasikan oleh Penyedia Layanan Cloud, sehingga anggaran IT dapat dikelola secara efektif.

Tak hanya itu, layanan Virtual Data Center juga menyediakan sistem pay-as-you-go atau bayar sesuai penggunaan. Dengan model pembayaran ini, Anda dapat memprediksi pengeluaran operasional Anda dengan lebih akurat dan efektif.

2. Meningkatkan skalabilitas dengan cepat dan mudah

data center bisnis

(Source: monsitj from Getty Images Pro)

Saat melakukan pemeliharaan maupun peningkatan kapasitas data center on-premise, penyediaan server baru bisa memakan waktu mulai dari mingguan, hingga bulanan. Bahkan, menginstall Operating System (OS) dan server atau hardware pun memakan waktu hingga berjam-jam. Akibatnya, operasional pun membutuhkan waktu yang panjang agar bisnis bisa mengoperasikan sistem dan datanya secara optimal.

Dengan Virtual Data Center, Anda lagi-lagi tidak perlu melalui proses yang panjang tersebut. Dengan memvirtualisasikan data center bisnis, Anda dapat menyiapkan server bisnis dengan cepat sesuai template yang telah dikonfigurasikan sebelumnya. Tak hanya itu, penambahan kapasitasnya pun tidak lagi memerlukan pembelian hardware. Dengan demikian, bisnis pun dapat lebih efisien dan efektif untuk menambah kapasitas IT sesuai kebutuhannya.

3. Mempersiapkan bisnis dari risiko downtime

data center bisnis

(Source: AnnuchaCheechang from Getty Images)

Saat menggunakan data center on-premise, berbagai kendala yang mengganggu operasional sistem tentu berisiko menyebabkan bisnis mengalami downtime. Tak heran, banyak organisasi yang memanfaatkan data center on-premise, juga menggunakan daya listrik tambahan untuk memitigasi terjadinya downtime pada infrastruktur tersebut. Meski demikian, memanfaatkan daya listrik tambahan juga membutuhkan manajemen dan anggaran IT yang tak sedikit. Terlebih bila downtime yang dialami selalu rutin terjadi, anggaran pun pastinya akan membengkak seiring waktu.

Menggunakan Virtual Data Center yang High Availability bisa menjadi solusi untuk memitigasi bisnis dari risiko downtime. Dengan mengalihkan traffic pada server yang terkendala ke server lainnya, organisasi tidak perlu khawatir akan terhentinya operasional dan layanan bisnis. Dengan demikian produktivitas bisnis dan kepercayaan pelanggan dapat tetap terjaga.

4. Meningkatkan ketersediaan akses data

data center bisnis

(Source: ktsimage from Getty Images)

Pada dasarnya, Virtual Data Center yang High Availability dibangun pada suatu infrastruktur yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, serta perangkat keras seperti storage, server, dan jaringan yang redundant. Beberapa hal tersebut diperlukan agar sistem cloud dapat bekerja secara optimal selama 24/7. Dengan demikian, ketersediaan akses ke sistem dan data bisnis pun dapat dimiliki oleh bisnis secara fleksibel.

Zettagrid Indonesia berkomitmen untuk menyederhanakan dunia IT yang kompleks dengan platform otomatis. Oleh karena itu, kami membangun lingkungan manajemen yang efisien dengan Virtual data Center VMware’s vCloud, di mana memungkinkan Anda mendapat solusi cloud yang aman dan scalable hingga kapasitas berapapun.  

Cari tahu informasi Virtual Data Center lebih lanjut di sini.

Bila Anda memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi tentang solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id

5 Serangan Siber Yang Perlu Bisnis Waspadai

serangan siber

5 Serangan Siber Yang Perlu Bisnis Waspadai

Saat mengembangkan bisnis, Anda pastinya telah memprediksi segala jenis ancaman dan potensinya terhadap keberlangsungan perusahaan. Mulai dari bencana alam, human error, hingga serangan siber, ketiganya memiliki potensi bahaya terhadap operasional bisnis. Terutama bila dikaitkan dengan kehilangan data perusahaan.

Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, serangan siber menjadi ancaman paling tinggi untuk berbagai organisasi. Seiring banyaknya pengguna yang bekerja dan belajar dari rumah secara daring, pelaku serangan siber pun semakin gencar untuk melancarkan aksinya. Bahkan Cisco Umbrella pun melaporkan setidaknya terjadi peningkatan sebesar 40% serangan siber pada pandemi tahun lalu.

Melihat kasus ini, tentunya bisnis tidak hanya harus melindungi datanya. Mengenal segala jenis serangan siber juga perlu dilakukan agar strategi perlindungan data dapat dieksekusi tim IT dengan maksimal. Lalu jenis serangan siber apa saja yang perlu diwaspadai bisnis?

1. The Corporate Spies

serangan siber

(Source: South_agency from Getty Images Signature)

Banyak perusahaan melanggengkan jenis serangan siber The Corporate Spies untuk menyusup atau meretas sistem IT para pesaingnya. Dengan menggunakan peretas untuk melakukan spionase pada para pesaing bisnis, perusahaan bisa mencuri data penting pesaingnya seperti rencana bisnis, hak paten, data keuangan, kontrak, dan lainnya. Salah satu contoh kasus yang bisa diambil dari serangan siber satu ini adalah Compulife – NAAIP. 

Pada tahun 2020, Compulife Software, Inc. menuduh pesaingnya melakukan spionase untuk meretas dan mencuri data miliknya. Bukti juga menegaskan bahwa NAAIP menyewa seorang peretas untuk spionase perusahaan. Meski pengadilan kelas bawah memutuskan bahwa spionase tersebut tidak terhitung  sebagai kejahatan, Pengadilan Sirkuit justru tidak setuju dengan putusan tersebut dan memvonis NAAIP bersalah.

2. Nation-State Hackers

serangan siber

(Source: Wpadington from Getty Images)

Menurut Search Security, jenis serangan siber satu ini sering digunakan oleh pemerintah untuk meretas sistem maupun melakukan tindakan kejahatan terhadap rivalnya. Pernyataan tersebut dapat didasari ketika melihat serangan Solarwinds yang menyebabkan pelanggaran jaringan besar-besaran, hingga memungkinkan peretas untuk membocorkan ribuan data organisasi secara global, termasuk data pemerintah Amerika Serikat.  Lalu, bagaimana ini bisa terjadi?

Pada serangan siber tersebut, peretas memasang malware mereka ke SolarWinds, sebuah perusahaan yang memproduksi platform pemantauan kinerja IT yang disebut Orion. Perlu diketahui, ribuan perusahaan di seluruh dunia menggunakan perangkat lunak yang diproduksi oleh SolarWinds tersebut. Karena telah disusupi oleh malware, semua perangkat lunak dari pelanggan SolarWinds akhirnya tercemar pada bulan Maret hingga Juni 2020.

AS meyakini bila peristiwa tersebut terjadi karena ulah rusia. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, ada juga kelompok peretas yang diduga memiliki hubungan dengan pemerintah Korea Utara dan Iran. 

3.  Script-Kiddies

serangan siber

(Source: kaptnali from Getty Images)

Meskipun dianggap amatir karena banyak meretas demi kesenangan, tapi Anda tidak boleh menganggap remeh serangan siber jenis Script-Kiddies. Serangan jenis satu ini cukup dikenal setelah memaksa ratusan website offline pada Jumat 2016 lalu. Bahkan, para ahli juga mempercayai bahwa Script-Kiddies sering membantu penjahat serius melalui penyelidikan sembrono dan kompromi sistem mereka.

Maka dari itu, Anda perlu berhati-hati agar bisnis dapat terlindungi dari serangan siber satu ini. Tapi, bagaimana caranya agar sistem IT terhindar dari serangan Script-Kiddies? Berikut tipsnya:

  • Perbarui perangkat lunak keamanan Anda secara teratur.
  • Lacak lalu lintas situs Anda secara teratur.
  • Jangan gunakan kata sandi yang lemah.

4. Cryptojackers

(Source: stevanovicigor from Getty Images Pro)

Cryptojackers merupakan jenis serangan siber yang mencuri daya komputasi dan sumber daya pengguna untuk meraup cryptocurrency. Dilansir MUO, McAfee pernah mengalami peningkatan 4000 persen dalam malware penambangan kripto pada 2019 lalu. Yang paling menakutkan, peretas beralih dari mengkompromikan PC pengguna individu dan perangkat seluler hingga menyusup ke situs web populer dan menyebarkan malware ke siapapun yang mengunjunginya.

Melihat kasus tersebut, Anda tentu perlu berhati-hati dalam melindungi data dan perangkat perusahaan. Maka dari itu, untuk meminimalisir potensi serangan cryptojackers, Anda bisa mengikuti tips berikut:

  • Selalu waspada terhadap perubahan perilaku perangkat Anda.
  • Gunakan selalu plugin, aplikasi, dan add on yang Anda kenal dan terpercaya.
  • Sebelum mengunduh aplikasi apapun, pastikan itu ditinjau dengan baik, diperbarui secara berkala, dan memiliki unduhan yang cukup.

5. Ransomware Sewaan

(Source: Zephyr18 from Getty Images Pro)

Banyak kelompok peretas terkenal di seluruh dunia menyediakan ransomware untuk disewakan. Kelompok-kelompok tersebut biasanya mengikuti model Ransomware as a Service (RaaS), di mana mereka menyewakan ransomware seperti pengembang perangkat lunak menyewakan produk Software as a Service (SaaS).

Salah satu yang cukup populer dari kasus ini adalah grup ransomware Darkside. Peretas tersebut menyerang Colonial Pipeline, sistem pipa minyak Amerika yang membawa bahan bakar jet dan bensin di sekitar AS. Akibat dari serangan siber tersebut, seluruh manajemen mengalami kerugian lebih dari $15 miliar.

Sebagai pengusaha, Anda pasti tidak ingin bisnis tertimpa ransomware seperti di atas bukan? Maka dari itu, strategi perlindungan data sangat penting untuk dimiliki oleh perusahaan, sehingga risiko kehilangan data bisa diminimalisir semaksimal mungkin. Lalu, bagaimana caranya agar bisnis mencapai strategi perlindungan data yang efektif untuk menghindari serangan siber? Ketahui tips selengkapnya dengan mengunjungi artikel ini.

Zettagrid Indonesia merupakan salah satu penyedia layanan cloud di Indonesia yang menyediakan Infrastructure as a Service (IaaS) seperti Virtual Data Center (VDC), Virtual Private Server (VPS), Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), dan lainnya. Bila Anda memiliki pertanyaan tentang solusi atau keamanan cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

3 Reasons Why Business Needs VDC Backup

Business VDC Backup

3 Reasons Why Business Needs VDC Backup

The development of digital technology has indeed opened many opportunities for the industry. Ranging from education, lifestyle, healthcare, and other business is now digital as technology solutions arise. Therefore, it is not a surprise anymore to see many businesses automate and scale up their IT capacity to be agile to compete in this era. One of them even utilizing Virtual Data Center (VDC) for that need.

As it is stated in the article before, the role of VDC can replace the need for business to own and operate their own data center. Rather than relying on physical servers to protect business systems and applications, now you can have virtual servers in a private, public, or hybrid cloud environment.

However, using VDC only is not enough for business to manage its IT infrastructure. A data protection strategy like VDC Backup is also needed to secure its system and applications that run virtually. Thus, business can securely store their systems and applications in their VDC.

Then, is there any reason why business needs VDC backup to strengthen its system? Read them below here:

1. Data Loss Can Cost Serious Money

VDC Backup

(Source: DAPA Images from Canva)

Having a regular backups are an insurance policy for business. So much of the modern business supported by computer networks, a loss of your network data can have a crippling financial effect on business.

Ponemon Institute found that a major IT leaders have experienced that incidents led to data loss. With the global average cost that was a staggering $3.6 million, the enterprises approximately had lost $141 per data record.

Even small security breaches impacting a small number of files, it can still have a major impact. A report from Verizon found that small breaches, which involves the loss of fewer than 100 files, can cost business between $18,120 and $35,70. Rather than business throw that money at a preventable problem regularly, then it’s time to implement an effective Backup strategy like VDC Backup.

2. Ransomware

business VDC Backup

(Source: Tzogia Kappatou from Getty Images)

Besides natural disasters, business also needs to prepare for cyberattacks. As digital technology evolves, many challenges like cyber-threat might come and lead business to loss.

According to The Hacker News, new ransomware strains called NotPetya, Wormable DarkRadiation, REvil Ransomware, and so on are found and targets Linux OS and Docker Container. If this ransomware strikes your business, you must be careful as those will encrypt the business files/directories in the OS.

However, enterprise shouldn’t be worried about this. As long as it has VDC Backup for the solution of a ransomware attack, business will minimize the potential of data loss anytime it wants. Furthermore, VDC Backup like in Zettagrid Indonesia also offers business self-service backup and recovery options. Thus, business will experience the ease of a secure, native integration in the VMware vCloud Director.

3. Regulatory Compliance

business VDC backup

(Source: Relif from Getty Images)

Many companies are constantly challenged in meeting policy and regulations for data storage, digital transactions management, and disaster recovery. Regulations tend to be industry-specific and call for the confidentially, portability, and accessibility of information.

Data Backup and business continuity policies must be executed to achieve data compliance. With VDC Backup like in Zettagrid Indonesia, business can leverage its data protection and disaster recovery for regulatory compliance and provide consistent business value and customer satisfaction. 

Then, what is the right backup strategy?

  • Cloud Backups: This could be an essential part of a smart backup strategy. By implementing Cloud Backup like VDC Backup, it will ensure that if your business suffers a natural disaster, you are able to restore your data off-site.
  • Encryption of Data In-Transit: Before being Backed up, the data should be encrypted when in transit. If business passed this step, hackers can snoop on data. That’s why, a smart encryption plan is key to overall data protection across your network.
  • The 3-2-1 Strategy: The 3-2-1 strategy for backups can be effective to build data protection strategy. It involves three backups located in two locations, such as on-premise and cloud storage locations. Finally, you should produce these backups at least once a day for maximum protection.
  • 24/7 Support: When your network goes down or you suffer data loss, you want a partner that can quickly restore your system from a backup no matter what day or time it is. A 24/7 support team like at Zettagrid Indonesia, will help you to recover the data back. Therefore, enterprise does not have to be panic once it happened.
  • Testing Backups: It’s important you work with a provider that tests the integrity of backups, considering a backup report can let you know if any files failed to transfer or if any corruptions occurred. Therefore, testing your backup solution regularly is important to achieve the effective recovery.

Zettagrid Indonesia is a Cloud Service Provider from Indonesia that provides cloud Infrastructure as a Service (IaaS), such as Virtual Data Center (VDC), Virtual Private Server (VPS), VDC Backup, Disaster Recovery, and so on. If your business needs VDC Backup or other cloud solution, you can contact us here or at sales@zettagrid.id.

Why Business Needs Modern Data Protection?

modern data protection

Why Business Needs Modern Data Protection?

The sudden transformation to remote work of the customer experience in 2020 created a growing volume and type of data for organizations. By this case, many business then turned to the cloud to scale up data capacity and agility. Although the cloud had helped enterprises to manage their data flexibly, backup solutions were often not upgraded in parallel by business.

Despite its critical importance, data backup has been one area where business often underestimates it. This tactic can backfire, leaving organizations vulnerable to failures, cybersecurity breaches, also rising data storage and maintenance cost. Therefore, today’s modern data protection like backup strategy is needed to prevent business from the risk of data loss.

Then, what can modern data protection deliver to business?

1. Modern data protection Provide Better Security

modern data protection

(Source: baranozdemir from Getty Images Signature)

Data storage costs are spiraling upwards as well, whether on-premises or related to unplanned cloud capacity growth. While the amount of data generated in 2020 was exceptional, the expansion of data generation has been ongoing for years and is not likely to abate. Systems may not have been built to withstand rapid increases in data or to handle information on the cloud, in muti- or hybrid-cloud, and across different platforms and even formats. Therefore, modern data protection needs to be built by enterprise.

Within the realm of data protection, advanced solutions provide better security, value, and the ability to grow and evolve with an organization. In more sophisticated scenarios, modern backup solutions can even help organizations reach into and leverage stored data to augment the growing tools that require vast amounts of information.

2. Modern data protection takes resiliency to the next level

modern data protection

(Source: ipopba from Getty Images)

While all data needs to be secure, some needs to be more secure: market performance trends used by an investment firm, for example, may not have the same security demands as a client’s account information. Data is also accessed at different times and frequencies. Therefore, modern data protection like Backup or Disaster Recovery is needed to help ensure that the right protection and access are optimally executed from the start.

Modern data protection can also learn how security needs evolve over time, based on changes in, such as usage, policies, or regulation. Imagine the benefits that such a system would have brought to an organization implementing GDPR compliance or ensuring secure, effective data integration as part of an acquisition.

Not only that but modern data protection can also track, identify, record, and analyze issues to suggest event resolution strategies. When combined with real-time monitoring, it can accelerate response time and reduces outages and related downtime. 

3. Automate IT environment for update and patch testing

modern data protection

(Source: metamorworks from Getty Images Pro)

Business should think beyond their data stores as simply a place to run to if and when disaster strikes. Rather than a cellar that contains copies of missing or corrupt information, comprehensive backup stores can be the ingredients of an entirely separate “test kitchen” for DevOps and DevTest teams.

Data backup can automate the environment requirement for update and patch testing and troubleshooting. It can deliver a protected production space where new apps can be run in a sandbox-type scenario. Not only that, but this modern data protection can also be a near-real-time resource for advanced analytics, reducing the need for multiple-data replication across the company. 


Zettagrid Indonesia is a Cloud Service Provider in Indonesia that provides Infrastructure as a Service (IaaS) such as VMware Virtual Data Center, VMware Virtual Server, Veeam Backup, and so on. If you have any questions related to our solution, you can reach us here or through sales@zettagrid.id.

 

Source: Veeam

Manfaat VDC yang High Availability

VDC yang High AvailabilityManfaat VDC yang High Availability

Saat Anda tengah bekerja, data dan sistem tentu menjadi penunjang utama bagi keberhasilan pekerjaan dan organisasi Anda. Namun, apakah pernah terjadi kepada Anda: saat data dan sistem tengah digunakan untuk keperluan bekerja, perusahaan justru mengalami kendala mati listrik, server ataupun jaringan?

Data-data yang Anda kerjakan mungkin masih bisa terselamatkan jika Data Center anda sudah menerapkan High Availability. Namun, berapakah investasi untuk membuat High Availability pada Data Center? Tentunya akan sangat mahal.

Data Center harus High Availability

Membangun on-premise Data Center dengan memperhatikan High Availability di sisi power supply, jaringan, dan sistem didalamnya tentu sudah menjadi keharusan untuk operasional yang baik dan membutuhkan budget IT yang besar. Misalkan, dibutuhkan budget sebesar N untuk membuat Data Center, maka dengan hitungan kasar setidaknya kita butuh 2N untuk membuat Data Center yang High Availability.

Solusi Virtual Data Center

Mengelola Data Center fisik dengan menambah konsep High Availability tentu akan sangat merepotkan dari sisi kebutuhan sumber daya dan biaya. Anggaran organisasi tentu akan menjadi masalah jika hanya berkutat pada kendala teknis yang sama. Untuk itu, solusi pun diperlukan demi mengatasi hal tersebut. Seperti salah satunya dengan menggunakan Virtual Data Center (VDC).

Menurut hostnic.id, VDC merupakan sebuah teknologi komputasi berbasis cloud yang digunakan untuk menyimpan data secara aman dan dapat dibuat lebih dari satu Virtual Machine (VM). Dari segi infrastruktur, VDC sudah menerapkan High Availability. Dengan konsep ini, organisasi dapat merasakan tiga manfaat utama yang bisa diberikan VDC. Manfaat tersebut di antaranya:

1. Memitigasi Risiko Downtime

Dipercaya atau tidak, server organisasi yang mengalami risiko downtime bisa berpengaruh terhadap reputasi bisnis di mata pelanggan. Hal ini dapat terjadi mengingat di masa kini pelanggan lebih banyak bergantung kepada sistem online seperti aplikasi pelanggan maupun layanan website. Jika server mengalami downtime, kedua sistem tersebut pun tentu akan ikut mengalami kendala yang sama.

Untuk itu, VDC yang High Availability hadir untuk mengatasi hal tersebut. Dengan menggunakan layanan VDC, organisasi bisa meminimalisir terjadinya risiko downtime pada server. Sehingga, produktivitas bisnis dan kepercayaan pelanggan bisa tetap terjaga.

2. Menjaga Anggaran Organisasi

Saat memutuskan untuk beralih ke VDC yang High Availability, pembiayaan CapEx pun akan bergeser dengan investasi OpEx yang lebih dinamis. Hal ini tentu menjadi sebuah keuntungan bagi pengusaha, mengingat akses ke lingkungan infrastruktur tidak lagi memerlukan biaya pembelian atau pemeliharaan perangkat keras.

Selain itu, mengadopsi VDC juga sama dengan memanfaatkan cloud economics. Ini dapat diartikan perusahaan dari sektor manapun bisa menurunkan angka anggaran IT dan mengalokasikan modalnya untuk kepentingan bisnis yang lain. 

3. Meningkatkan Skalabilitas

VDC menawarkan skalabilitas yang dapat dirasakan oleh organisasi. Dengan demikian perusahaan dapat lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan bisnisnya. Misalnya, bisnis organisasi Anda saat ini tengah berkembang dan membutuhkan sistem IT yang sesuai dengan peningkatan kebutuhan bisnis. Lingkungan Virtual Data Center bisa mengatasi hal tersebut dengan menyesuaikan kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan organisasi.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai layanan Virtual Data Center, Anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami ke sales@zettagrid.id.

Digitalize and Secure Your Finance Solutions

Finance SolutionDigitalize & Secure Your Finance Solutions

 

The pandemic situation that happen along 2020 brought enterprises to be more digital and flexible including its working system. Many tech provider now creating solutions for better remote working experience, especially for accounting system, one of critical part from a business.

Then how if financial system moves into digital? How is the security system from a digital accounting system?

Find the answer on “Zettagrid e-TechDay Vol.05: Digitalize & Secure Your Finance Solutions”. Meet our guest speaker Bayu Prasakti Tjandra from Supersoft, a company that will provides you IT solution including financial system software.

Event Details:

Date: Thursday, 19 November 2020

Time: 14.00-16.00

Live online from Zoom

Link to register:  https://tinyurl.com/eTechDay5

Save your spot now and get chance to win OVO credits by the end of Event. If you need further information you could contact us to marketing@zettagrid.id or click here.

Run Cloud-based Warehouse Management System Like A Pro

Cloud-based Warehouse Management System

Run Cloud-based Warehouse Management System Like A Pro

 

When everything goes into digital, anything you can do seems easier. Thanks to technology that create solutions for people so they could simplify their life and business including warehouse management system. Warehouse Management System (WMS) is a software that helps you run and manage your day to day warehouse operation. Business with warehouse can utilize WMS to prevent warehousing issues such as; misplaced or missing items, wrong delivery, inefficient process, etc.

Zettagrid Indonesia, in partnership with PT. Mimotek Indonesia, proudly present Largo App. Largo covers almost everything in your warehouse operation starting from inbound process, put away, picking, all the way to outbound processes. Largo uses Barcode/RFID Technology in most of the transactions to make it easier, faster, and error-proof. ‘Scan and Go’ we call it and it will make your warehouse operation a lot faster, less administrative works, and a lot less human error.

Join us to get insight how to “Run Cloud-based Warehouse Management System Like A Pro” on Zettagrid e-TechDay Vol.04. Meet Antony Wijaya as Business Consultant from Largo, one of the best WMS apps solution in Indonesia.

Event Details:

Date: Tuesday, 20 October 2020

Time: 14.00-16.00

Zoom

Link to Register: https://tinyurl.com/eTechDay4

Save your spot now and get chance to win OVO credits by the end of Event. If you need further information you could contact us to marketing@zettagrid.id or click here.