Posts

Zettagrid TechVerse Vol. 2 – Cyber Attacks: Risks and How to Avoid Them

Featured Image - Zettagrid TechVerse x NOOSC - Cyber Attacks

Zettagrid TechVerse Vol. 2 – Cyber Attacks: Risks and How to Avoid Them

Belakangan ini, serangan cyber di Indonesia sedang marak terjadi. Bahkan serangan cyber terjadi setiap 39 detik setiap harinya di seluruh dunia. Serangan cyber ini juga menjadi ancaman, baik bagi kalangan bawah hingga kalangan atas. Seperti kita ketahui, belum lama ini situs pemerintah juga tidak luput dari serangan cyber. Serangan cyber lainnya seperti phishing, pembobolan data, ransomware, pencurian properti intelektual perusahaan, espionage perusahaan, dan pencurian identitas juga marak terjadi.

Faktor umum yang membuat bisnis atau perusahaan terserang ancaman cyber adalah karena lemahnya kemanan cyber yang mereka gunakan atau miliki. Selain itu, karena masih banyak sebagian dari perusahaan yang mengabaikan persoalan cyber security pada domain yang mereka miliki menjadi faktor lain yang cukup umum dijumpai.

Akibat dari serangan cyber tersebut dapat membuat kerugian secara finansial, bahkan sampai menyebabkan kebangkrutan pada perusahaan. Maraknya serangan cyber ini juga menyebabkan masyarakat semakin khawatir dan was-was beraktivitas selama di internet. Sehingga mereka lebih hati-hati saat ingin menggunakan layanan, terlebih yang menggunakan jaringan internet.

Maka dari itu, penting halnya bagi Anda untuk memperhatikan keamanan cyber pada bisnis. Hal ini dilakukan agar perusahaan mendapatkan reputasi yang positif dari masyarakat, hingga meminimalisir kerugian jika terjadi serangan cyber pada perusahaan Anda.

Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keamanan cyber pada perusahaan, Zettagrid Indonesia bersama NOOSC mengundang Anda untuk mengikuti webinar eksklusif yang bertajuk Zettagrid TechVerse vol.2 – Cyber Attacks: Risks and How to Avoid Them yang akan diadakan pada

Hari/ Tanggal  : Rabu, 26 Oktober 2022

Waktu                : 14.00 – 16.00 WIB

Tempat              : Zoom Meeting

Novia Kurniasih selaku Customer Success Lead dari Zettagrid Indonesia dan Miftahudin Luthfi selaku Business Development Section Head dari NOOSC akan membahas banyak sekali insight terkait cyber security yang sayang untuk Anda lewatkan.

Spesial bagi Anda yang mengikuti webinar ini, NOOSC sebagai event partner kami memberikan FREE Security Score Card assessment bagi Anda yang ingin mengetahui seberapa aman domain Anda dari serangan cyber. Jika Anda tertarik, Anda dapat mengisi form kesediaan yang ada di link registrasi.

RSVP:

Indah (+62 813-1455-1837)

Link registrasi:

http://bit.ly/TechVerseWithNOOSC

ACOBA Sebagai Penyimpanan Offsite Untuk Backup Rekaman CCTV – IISMEX 2022

Featured Image - ACOBA sebagai penyimpanan offsite - IISMEX 2022

ACOBA Sebagai Penyimpanan Offsite yang Membantu Backup Rekaman CCTV – IISMEX 2022

Event IISMEX 2022 yang berlangsung pada tanggal 05 – 07 Oktober 2022 minggu lalu, ACOBA Indonesia ikut berpartisipasi memeriahkan dalam acara tersebut. Acara yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi terkait solusi dalam menumbuhkan konsep kota cerdas di seluruh Indonesia.

Addtional Image - Bapak Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Indonesia International Smart City 2022 Expo & Forum (IISMEX) yang berlangsung di JCC, Senayan Jakarta ini dihadiri pula oleh Bapak Muhammad Tito Karnavian, selaku Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Beliau sendiri yang langsung membuka event ini secara resmi pada opening ceremony di tanggal 05 Oktober 2022. Selain itu, beliau juga berkesempatan melakukan kunjungan ke beberapa booth para peserta pameran di IISMEX 2022.

Dalam acara ini, IISMEX 2022 menampilkan beragam inovasi yang mendukung kebutuhan Smart City, mulai dari bidang teknologi, manufaktur, transportasi, keamanan, human resource, dan lain sebagainya. Di mana ini sesuai dengan harapan dari Kemenderagri sendiri yaitu menjadi titik balik untuk mengoptimalkan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pengelolaan kota dalam mewujudkan layanan yang efektif dan efisien. Maka dari itu, Acoba Indonesia yang merupakan salah satu inovasi untuk memenuhi kebutuhan di bidang keamanan rekaman CCTV bagi bisnis ikut memeriahkan event ini.

Kenny Kurniadi selaku Business Development ACOBA Indonesia juga memberikan insight terkait keamanan rekaman CCTV, dalam kegiatan Technical Product Presentation Stage di hari Jum’at, 07 Oktober 2022. Seperti yang diketahui bahwa masih banyak pelaku industri yang menggunakan penyimpanan fisik seperti harddisk pada rekaman CCTV mereka. Meski begitu, menyimpanan salinan data rekaman tidak cukup hanya menggunakan penyimpanan on site saja. “Untuk melakukan backup kita tidak hanya membutuhkan satu penyimpanan fisik saja. Selain karena resiko yang ada lebih tinggi, kapasitas pada penyimpanannya pun terbatas’’ jelas Kenny dalam technical product presentation.

Oleh karena itu, ACOBA Indonesia hadir membantu memenuhi kebutuhan dalam semua permasalahan backup rekaman CCTV. Di mana dengan penyimpanan offsite seperti ACOBA, Anda dapat memiliki kapasitas penyimpanan rekaman yang lebih besar, dan lebih aman dari berbagai resiko fisik yang dapat mengancam rekaman CCTV di DVR atau NVR. Pelanggan hanya perlu berlangganan ACOBA agar rekaman CCTV dapat terekam secara offsite dengan aman dan bebas maintenance tanpa perlu menghabiskan budget secara berkala.

Solusi Backup CCTV ACOBA hadir di IISMEX 2022

IISMEX POPUP BANNER ACOBA BACKUP CCTV

Solusi Backup CCTV ACOBA hadir di IISMEX 2022

Hallo Sobat ACOBA!

Dalam memenuhi kebutuhan informasi terkait solusi dan penyedia Smart City, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan bekerja sama dengan PT Napindo Media Ashatama akan menggelar pameran Indonesia Internasional Smart City Expo & Forum (IISMEX) 2022.

Ikut memeriahkan IISMEX Jakarta 2022, ACOBA Indonesia sebagai salah satu solusi dari kemajuan teknologi di bidang keamanan data backup CCTV berbasis cloud dari Zettagrid Indonesia turut serta dalam perhelatan akbar ini. Selain itu, akan ada insight menarik yang akan disampaikan oleh Kenny Kurniadi selaku Business Development dari ACOBA pada sesi Technical Product Presentation di event ini.

Untuk Anda yang ingin mengetahui informasi lebih lengkap dan melakukan konsultasi secara langsung, Anda dapat mendatangi booth ACOBA pada tanggal 5-7 Oktober 2022 di Jakarta Convention Center, Senayan (Hall A, Booth AL01). Acara tidak dipungut biaya (GRATIS).

Bagi Anda yang datang ke IISMEX Jakarta 2022 dan mengunjungi booth kita, akan ada hadiah menarik yang bisa Anda dapatkan. Jadi, jangan sampai ketinggalan.

Come & Join us in IISMEX Jakarta 2022!

5 Serangan Siber Yang Perlu Bisnis Waspadai

serangan siber

5 Serangan Siber Yang Perlu Bisnis Waspadai

Saat mengembangkan bisnis, Anda pastinya telah memprediksi segala jenis ancaman dan potensinya terhadap keberlangsungan perusahaan. Mulai dari bencana alam, human error, hingga serangan siber, ketiganya memiliki potensi bahaya terhadap operasional bisnis. Terutama bila dikaitkan dengan kehilangan data perusahaan.

Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, serangan siber menjadi ancaman paling tinggi untuk berbagai organisasi. Seiring banyaknya pengguna yang bekerja dan belajar dari rumah secara daring, pelaku serangan siber pun semakin gencar untuk melancarkan aksinya. Bahkan Cisco Umbrella pun melaporkan setidaknya terjadi peningkatan sebesar 40% serangan siber pada pandemi tahun lalu.

Melihat kasus ini, tentunya bisnis tidak hanya harus melindungi datanya. Mengenal segala jenis serangan siber juga perlu dilakukan agar strategi perlindungan data dapat dieksekusi tim IT dengan maksimal. Lalu jenis serangan siber apa saja yang perlu diwaspadai bisnis?

1. The Corporate Spies

serangan siber

(Source: South_agency from Getty Images Signature)

Banyak perusahaan melanggengkan jenis serangan siber The Corporate Spies untuk menyusup atau meretas sistem IT para pesaingnya. Dengan menggunakan peretas untuk melakukan spionase pada para pesaing bisnis, perusahaan bisa mencuri data penting pesaingnya seperti rencana bisnis, hak paten, data keuangan, kontrak, dan lainnya. Salah satu contoh kasus yang bisa diambil dari serangan siber satu ini adalah Compulife – NAAIP. 

Pada tahun 2020, Compulife Software, Inc. menuduh pesaingnya melakukan spionase untuk meretas dan mencuri data miliknya. Bukti juga menegaskan bahwa NAAIP menyewa seorang peretas untuk spionase perusahaan. Meski pengadilan kelas bawah memutuskan bahwa spionase tersebut tidak terhitung  sebagai kejahatan, Pengadilan Sirkuit justru tidak setuju dengan putusan tersebut dan memvonis NAAIP bersalah.

2. Nation-State Hackers

serangan siber

(Source: Wpadington from Getty Images)

Menurut Search Security, jenis serangan siber satu ini sering digunakan oleh pemerintah untuk meretas sistem maupun melakukan tindakan kejahatan terhadap rivalnya. Pernyataan tersebut dapat didasari ketika melihat serangan Solarwinds yang menyebabkan pelanggaran jaringan besar-besaran, hingga memungkinkan peretas untuk membocorkan ribuan data organisasi secara global, termasuk data pemerintah Amerika Serikat.  Lalu, bagaimana ini bisa terjadi?

Pada serangan siber tersebut, peretas memasang malware mereka ke SolarWinds, sebuah perusahaan yang memproduksi platform pemantauan kinerja IT yang disebut Orion. Perlu diketahui, ribuan perusahaan di seluruh dunia menggunakan perangkat lunak yang diproduksi oleh SolarWinds tersebut. Karena telah disusupi oleh malware, semua perangkat lunak dari pelanggan SolarWinds akhirnya tercemar pada bulan Maret hingga Juni 2020.

AS meyakini bila peristiwa tersebut terjadi karena ulah rusia. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, ada juga kelompok peretas yang diduga memiliki hubungan dengan pemerintah Korea Utara dan Iran. 

3.  Script-Kiddies

serangan siber

(Source: kaptnali from Getty Images)

Meskipun dianggap amatir karena banyak meretas demi kesenangan, tapi Anda tidak boleh menganggap remeh serangan siber jenis Script-Kiddies. Serangan jenis satu ini cukup dikenal setelah memaksa ratusan website offline pada Jumat 2016 lalu. Bahkan, para ahli juga mempercayai bahwa Script-Kiddies sering membantu penjahat serius melalui penyelidikan sembrono dan kompromi sistem mereka.

Maka dari itu, Anda perlu berhati-hati agar bisnis dapat terlindungi dari serangan siber satu ini. Tapi, bagaimana caranya agar sistem IT terhindar dari serangan Script-Kiddies? Berikut tipsnya:

  • Perbarui perangkat lunak keamanan Anda secara teratur.
  • Lacak lalu lintas situs Anda secara teratur.
  • Jangan gunakan kata sandi yang lemah.

4. Cryptojackers

(Source: stevanovicigor from Getty Images Pro)

Cryptojackers merupakan jenis serangan siber yang mencuri daya komputasi dan sumber daya pengguna untuk meraup cryptocurrency. Dilansir MUO, McAfee pernah mengalami peningkatan 4000 persen dalam malware penambangan kripto pada 2019 lalu. Yang paling menakutkan, peretas beralih dari mengkompromikan PC pengguna individu dan perangkat seluler hingga menyusup ke situs web populer dan menyebarkan malware ke siapapun yang mengunjunginya.

Melihat kasus tersebut, Anda tentu perlu berhati-hati dalam melindungi data dan perangkat perusahaan. Maka dari itu, untuk meminimalisir potensi serangan cryptojackers, Anda bisa mengikuti tips berikut:

  • Selalu waspada terhadap perubahan perilaku perangkat Anda.
  • Gunakan selalu plugin, aplikasi, dan add on yang Anda kenal dan terpercaya.
  • Sebelum mengunduh aplikasi apapun, pastikan itu ditinjau dengan baik, diperbarui secara berkala, dan memiliki unduhan yang cukup.

5. Ransomware Sewaan

(Source: Zephyr18 from Getty Images Pro)

Banyak kelompok peretas terkenal di seluruh dunia menyediakan ransomware untuk disewakan. Kelompok-kelompok tersebut biasanya mengikuti model Ransomware as a Service (RaaS), di mana mereka menyewakan ransomware seperti pengembang perangkat lunak menyewakan produk Software as a Service (SaaS).

Salah satu yang cukup populer dari kasus ini adalah grup ransomware Darkside. Peretas tersebut menyerang Colonial Pipeline, sistem pipa minyak Amerika yang membawa bahan bakar jet dan bensin di sekitar AS. Akibat dari serangan siber tersebut, seluruh manajemen mengalami kerugian lebih dari $15 miliar.

Sebagai pengusaha, Anda pasti tidak ingin bisnis tertimpa ransomware seperti di atas bukan? Maka dari itu, strategi perlindungan data sangat penting untuk dimiliki oleh perusahaan, sehingga risiko kehilangan data bisa diminimalisir semaksimal mungkin. Lalu, bagaimana caranya agar bisnis mencapai strategi perlindungan data yang efektif untuk menghindari serangan siber? Ketahui tips selengkapnya dengan mengunjungi artikel ini.

Zettagrid Indonesia merupakan salah satu penyedia layanan cloud di Indonesia yang menyediakan Infrastructure as a Service (IaaS) seperti Virtual Data Center (VDC), Virtual Private Server (VPS), Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), dan lainnya. Bila Anda memiliki pertanyaan tentang solusi atau keamanan cloud, Anda dapat menghubungi kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.