Migrasi Cloud Mudah untuk Transformasi Digital

Ketika modernisasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan, bagaimana sebuah perusahaan nasional melangkah pasti dari beban server fisik ke cloud Zettagrid?
Krisis yang Menjadi Titik Awal
Di awal tahun 2025, sebuah perusahaan nasional sektor manufaktur dihadapkan pada tantangan serius. Infrastruktur IT yang dibangun lebih dari satu dekade mulai menunjukkan kelelahan. Maka dari itu server semakin sering bermasalah, biaya listrik melonjak akibat sistem pendingin datacenter internal, dan gangguan downtime pada sistem ERP utama menghambat produktivitas bisnis.
CTO menyadari bahwa mempertahankan sistem on-premise bukan lagi solusi. Jika perusahaan ingin Go Digital, fondasi utama harus diperbaiki yaitu infrastruktur harus lincah, efisien, dan mampu berkembang mengikuti kebutuhan bisnis. Maka dari itu dimulailah perjalanan cloud mereka dengan solusi Virtual Datacenter dari Zettagrid Indonesia.
Kenapa Memilih Zettagrid?
Dari beberapa cloud provider yang dievaluasi, layaan Zettagrid unggul karena tiga alasan utama:
- Kontrol Penuh: Perusahaan memiliki 100% kendali penuh pada VM, VLAN, firewall, dan resource pool melalui portal Cloud Director seperti mengelola data center sendiri.
- Dukungan Lokal 24×7: Tim support lokal bersertifikasi dan berbahasa Indonesia.
- Fleksibilitas Tanpa Vendor Lock-In: Perusahaan memiliki kebebasan memilih OS, tools, dan mengatur scaling resource sesuai kebutuhan.
Strategi Migrasi: Lift, Validate, Evolve
Tim IT menyusun rencana migrasi selama 14 hari bahkan mereka menerapkan strategi dalam tiga tahap:
- Lift: Semua workload aplikasi dipindahkan dari server lama ke Virtual Datacenter menggunakan skenario image-based migration.
- Validate: UAT dilakukan secara paralel untuk memastikan setiap aplikasi berjalan normal.
- Evolve: Setelah stabil, optimalisasi sistem baik dari sisi jaringan, resource allocation, hingga akses pengguna.
Hasilnya adalah kurang lebih dua minggu mereka berhasil memindahkan sistem ERP, file server, dan aplikasi core lain tanpa ada gangguan operasional.
Dampak Langsung Terhadap Bisnis
Setelah proses migrasi berhasil dampak langsung yang terjadi pada bisnis:
- Loading aplikasi ERP menurun dari 9 detik menjadi 5 detik
- Issue Downtime hampir nihil dalam 3 bulan pertama
- Biaya tagihan listrik turun hingga 60%
- VM baru dapat di provision dalam hitungan menit
Saat ini tim IT kami fokus pada inisiatif digital seperti dashboard OEE dan DevOps pipeline.
Hambatan yang Dihadapi
Belum tentu semua proses migrasi berjalan mulus. Beberapa hambatan yang dihadapi:
- Adaptasi budaya: User bisnis awalnya sulit percaya bahwa “server” bisa berjalan tanpa fisik.
- IP statis hardcoded: Beberapa aplikasi lama membutuhkan penyesuaian konfigurasi.
- Skill gap firewall virtual: Diselesaikan dengan pelatihan intensif 3 hari bersama tim Zettagrid.
Semua tantangan tersebut menjadi bagian dari proses pembelajaran yang memperkuat tim internal.
Langkah Strategi Selanjutnya: Disaster Recovery & Otomasi
Dengan fondasi infrastruktur yang solid, Perusahaan kini sedang melakukan assessment lanjutan ke:
- DR Site berbasis Zettagrid untuk high availability
- CI/CD pipeline otomatis dengan API VDC
- Analitik real-time dengan integrasi S3 Object Storage
Sudah Siap Memulai Transformasi?
Transformasi digital bukan hanya soal infrastruktur tetapi tentang memberdayakan tim IT untuk lebih strategis. Selain itu Zettagrid bukan sekadar penyedia layanan cloud melainkan partner strategis yang memberi kontrol, efisiensi, dan kemudahan.
Virtual Datacenter (VDC) dirancang bagi perusahaan yang ingin bergerak cepat tanpa kehilangan kendali.
Mulai dari sekarang bangun infrastruktur cloud yang fleksibel, aman, dan andal bersama Zettagrid.
Pelajari informasi lebih lanjut di zettagrid.id atau hubungi tim konsultan kami untuk konsultasi gratis.