Posts

Rekomendasi Layanan Cloud Service Provider Indonesia Terbaik

Cloud Service Provider Indonesia

Kini teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, tentunya bisa mendorong permintaan akan layanan cloud yang lebih efisien dan fleksibel. Penyedia layanan cloud service provider di Indonesia juga menawarkan berbagai solusi yang mumpuni, mulai dari infrastruktur sebagai layanan (laaS), platform sebagai layanan (PaaS), hingga software sebagai salah satu layanan (SaaS). 

Layanan cloud service provider Indonesia memiliki berbagai fungsi yang besar terhadap pengguna individu, perusahaan, dan organisasi. Berikut adalah fungsi utama dari cloud service provider Indonesia adalah sebagai berikut: 

Fungsi Utama Layanan Cloud Service Provider Indonesia

1. Penyimpanan Data 

Layanan cloud service bisa membantu pengguna untuk menyimpan data secara online, sehingga membuat pengguna bisa melakukan akses dengan mudah di mana saja dan kapan saja. 

2. Komputasi 

Selain sebagai penyimpanan data, layanan cloud server juga memungkinkan pengguna untuk menyewa sumber daya komputasi seperti CPU, RAM, dan penyimpanan sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini memungkinkan pengguna untuk mengatasi perubahan tiba-tiba dalam permintaan komputasi tanpa harus menginvestasikan hardware yang baru. 

3. Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS) 

IaaS memberikan berbagai akses ke infrastruktur teknologi seperti server virtual, jaringan, dan penyimpanan. Pengguna dapat mengelola lingkungan komputasi perusahaan secara mandiri, tanpa harus mengelola fisik data center-nya. 

4. Platform sebagai Layanan PaaS 

Layanan PaaS umumnya memiliki visi untuk pengembangan dan peluncuran aplikasi, dengan adanya layanan cloud service, developer bisa membangun, menguji, dan meluncurkan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan aspek infrastruktur. 

5. Skalabilitas 

Layanan cloud memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menyesuaikan sumber daya yang perusahaan Anda gunakan, hal ini memungkinkan Anda untuk bisa mengurangi dan meningkatkan kapasitas sesuai dengan kebutuhan yang berubah. 

6. Kolaborasi 

Dengan akses online yang lebih mudah dan cepat, layanan cloud service Indonesia juga bisa mendukung kolaborasi tim yang lebih baik, tim yang berada di lokasi yang berbeda dapat bekerja sama pada proyek secara real-time. 

7. Backup dan disaster recovery 

Layanan cloud service juga sering digunakan untuk membuat salinan cadangan data yang penting. Jika, terjadi bencana atau kegagalan hardware, data dapat dipulihkan dengan mudah. 

Jenis-Jenis Layanan Cloud Service Provider Indonesia

Di Indonesia, ada tiga jenis layanan cloud service yang bisa Anda jumpai, umumnya masing-masing jenis ini juga menyajikan cara yang berbeda dalam mengakses dan memanfaatkan sumber daya teknologi. Berikut adalah jenis-jenis layanan cloud Indonesia yang umum ditemukan dan bisa Anda gunakan: 

1. Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS) 

IaaS akan menyediakan akses ke infrastruktur dasar dalam berbentuk virtual, seperti server, jaringan, dan penyimpanan. Pengguna dapat mengelola dan mengkonfigurasi elemen infrastruktur sesuai kebutuhan perusahaan tanpa harus memikirkan hardware. 

2. Platform sebagai Layanan (PaaS) 

PaaS adaalah sebuah server pengembangan dan penyebaran aplikasi yang disediakan melalui cloud. Ini mencakup lingkungan software, perpustakaan, dan alat pengembangan yang memungkinkan developer untuk fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus khawatir mengenai infrastruktur. 

3. Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS) 

SaaS adalah model di mana aplikasi software akan disediakan melalui internet. Pengguna dapat mengakses aplikasi melalui browser web tanpa perlu menginstal atau memelihara perangkat lunak tersebut secara lokal, contoh SaaS adalah email berbasis web, aplikasi kolaborasi, dan CRM. 

Rekomendasi Layanan Cloud Service Indonesia 

Sebagai salah satu layanan cloud service Indonesia, Zettagrid Indonesia adalah penyedia layanan cloud server atau cloud computing yang sudah memiliki sertifikat internasional dan menyediakan berbagai produk canggih dan unggul untuk kebutuhan infrastruktur, server, hingga keamanan cloud. 

Zettagrid Indonesia yang memiliki aturan kepatuhan ISO 27001, ISO 9001, dan PCI DSS yang dapat melindungi data dan informasi bisnis dengan aman, sehingga Anda tidak perlu khawatir ada kebocoran data

Alasan Memilih Zettagrid Indonesia sebagai Layanan Cloud Service Provider Indonesia

Selain sudah memiliki sertifikat internasional dan memiliki pengalaman dalam bidang cloud server, ada beberapa alasan yang perlu Anda ketahui sebelum memilih Zettagrid Indonesia sebagai salah satu layanan cloud computing yang bisa Anda pilih, yaitu sebagai berikut: 

1. Biaya yang Dapat disesuaikan 

Zettagrid Indonesia memberikan akses penuh bagi Anda untuk melakukan kustomisasi pada virtual server sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda, sehingga pembayarannya akan sesuai dengan resource yang akan perusahaan Anda pilih atau gunakan, untuk menentukan biaya layanan server, Anda bisa mencoba langsung menghitungnya pada laman ini. 

2. Bill Pembayaran Sesuai 

Dengan adanya kebebasan bagi Anda untuk memilih resource apa yang akan dibutuhkan oleh perusahaan Anda, tentunya Anda akan menerima billing sesuai dengan yang Anda gunakan dan sudah Anda prediksi tanpa adanya bill shock. Zettagrid Indonesia juga memberikan kemudahan dalam penggunaan layanan cloud Zettagrid dengan biaya yang tidak kompleks, tetapi Anda tetap bisa mendapatkan kualitas dan layanan yang terbaik. 

3. 100% Lokal 

Anda juga tidak perlu khawatir tentang keberadaan data center Zettagrid Indonesia, karena data center Zettagrid terletak di Indonesia khususnya Jakarta dan Cibitung dengan sertifikasi Tier 4. Kenyamanan dan keamanan penggunaan cloud Anda akan Zettagrid jamin dengan SLA 99.95%, serta akan dibantu backup 100% dengan tim support kami yang siap melayani Anda 24×7. 

Layanan Cloud Service Provider dari Zettagrid Indonesia

1. Virtual Data Center 

Layanan utama dari Zettagrid Indonesia adalah virtual data center, dengan proses provisioning singkat serta server yang sangat mudah dengan skalabilitas yang tinggi, virtual data center dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, dengan menggunakan Virutal Data Center Zettagrid Indonesia Anda juga akan terhindari dari biaya CapEx yang tinggi. 

2. Veeam Backup 

Untuk Anda yang memiliki bisnis yang berkaitan dengan teknologi, informasi, dan komunikasi melalui sebuah server, Veeam Backup menyediakan backup berbasis cloud khusus untuk virtual machine dan server on-premise Anda dengan menggunakan teknologi Veeam Cloud Connect. 

Dengan layanan ini, Anda dapat menyimpan salinan dari berbagai file atau database yang tersimpan dan terolah dari virtual machine atau server on-premise

3. Veeam Replication 

Veeam Replication adalah replikasi VM berbasis gambar dan sistem disaster recovery yang efisien dengan memanfaatkan teknologi Veeam Cloud Connect yang dapat memastikan tingkat ketersediaan yang tinggi dari aplikasi penting yang perusahaan Anda gunakan. 

4. Zerto Secondsite DR 

Dengan Zerto Secondsite DraaS, Anda bisa melakukan failback, failover dan disaster recovery dengan mudah hanya dengan satu klik, melalui layanan ini Anda akan mendapatkan redundansi untuk aplikasi dan data penting untuk bisa dipulihkan dengan cepat ketika terjadi situasi yang tidak diinginkan seperti bencana alam, kesalahan manusia, hingga adanya kerusakan pada infrastruktur fisik. 

5. Virtual Server 

Anda juga bisa menikmati layanan Virtual Private Server (VPS) yang memiliki kontrol, keamanan, dan visibilitas yang tinggi dan berlapis dengan teknologi VMware, VPS juga membuat Anda bisa membangun dan menjalankan aplikasi hanya dalam hitungan menit. Untuk informasi terkait layanan cloud computing dari Zettagrid Indonesia, Anda bisa mengunjungi langsung web Zettagrid di www.zettagrid.id atau hubungi sales kami di sales@zettagrid.id.

Apa Itu Sertifikat SSL dan Cara Mendapatkannya

sertifikat ssl

Saat ini keamanan data dan privasi sangat penting terutama bagi Anda yang memiliki bisnis yang berurusan dengan teknologi, terutama dengan adanya transaksi online yang semakin marak terjadi, pembelian produk, pengiriman data pribadi, dan pertukaran informasi rahasia adalah hal yang sangat penting dan sensitif. Dalam konteks ini, sertifikat SSL sangat penting karena memiliki peran yang cukup krusial dalam menjaga keamanan dan kepercayaan dalam dunia maya.

Namun, sebenarnya apa itu SSL, fungsi SSL, dan bagaimana cara mendapatkan sertifikat SSL? Sebelum Anda mencari tahu bagaimana cara mendapatkan sertifikat SSL, sebaiknya Anda mencari tahu tentang SSL 101 dalam artikel ini!

Apa itu Sertifikat SSL?

Kepanjangan SSL adalah secure socket layer artinya adalah keamanan standar yang mengenkripsi komunikasi antara browser pengguna dan server web. Dengan mengenkripsi data, informasi yang dikirimkan oleh klien atau pengguna dan server web menjadi terenkripsi dan tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak memiliki wewenang.

SSL juga bisa memastikan data yang dikirim tidak dimanipulasi atau dipalsukan selama perjalanan pengiriman atau transformasi data.

Fungsi Sertifikat SSL

Sertifikat SSL memiliki fungsi utama untuk menyediakan lapisan keamanan tambahan pada distribusi data antara pengguna dan situs web atau aplikasi. Namun, SSL juga memiliki beberapa fungsi seperti di bawah ini:

1. Enkripsi Data

Sertifikat SSL berfungsi untuk mengamankan informasi sensitif yang dikirimkan melalui internet dengan mengenkripsikan data sehingga menjadi sulit dipahami apabila ada pihak yang melakukan hal yang tidak diinginkan seperti mencuri data.

SSL juga berfungsi untuk melindungi informasi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan data pribadi dari adanya potensi pencurian data.

2. Otentikasi Server

Fungsi sertifikat SSL yang kedua adalah memverifikasi identitas server dan mengonfirmasi bahwa pengguna sudah terhubung ke server yang sah dan bukan server palsu yang mungkin mencoba melakukan serangan phising,

Dengan sertifikat SSL, pengguna dapat mempercayai bahwa mereka berkomunikasi dengan situs web yang sebenarnya.

3. Keamanan Transaksi Online

Jika, bisnis yang Anda jalani berhubungan dengan toko e-commerce maka sertifikat SSL sangat penting bagi situs web yang melakukan transaksi online, sebab SSL akan membantu melindungi informasi pembayaran dan data pribadi pengguna selama proses pembayaran.

Jenis-Jenis SSL

Ada beberapa jenis SSL yang bisa Anda ketahui, di antaranya adalah:

1. Single Domain

Jenis sertifikat SSL yang pertama adalah single domain yang bisa melakukan perlindungan terhadap satu domain saja. Jadi, apabila Anda hanya melakukan pemasangan SSL untuk main domain, maka subdomain tidak bisa tercover oleh SSL, dan jika Anda melakukan pemasangan SSL pada subdomain saja maka domain utama tidak akan tercover oleh SSL.

2. Multi Domain

Multi domain atau yang sering disebut dengan SANs (Subject Alternative Names), sehingga apabila Anda sebagai pengguna memiliki banyak domain dalam satu naungan maka bisa menggunakan Multi Domain SSL karena dengan jenis ini, Anda hanya memerlukan satu sertifikat saja untuk mengamankan beberapa domain yang dimiliki.

3. Wildcard

Jenis SSL yang terakhir adalah wildcard, umumnya wildcard SSL akan meng-cover keseluruhan subdomain dalam satu FQDN yang sama. Wildcard SSL sendiri sangat tepat digunakan apabila Anda memiliki banyak subdomain.

Alasan Penggunaan SSL

Setelah mengetahui tentang jenis dan fungsi SSL, berikut adalah alasan mengapa Anda perlu menggunakan SSL selain untuk meningkatkan keamanan!

1. Untuk meningkatkan SEO

Jika Anda ingin website berada di rangking atau halaman terbaik, maka bisa menggunakan SSL, sebab pada tahun 2014 Google mengumumkan jika website yang menggunakan SSL akan diprioritaskan untuk mendapatkan rangking yang lebih baik dibandingkan yang tidak menggunakan SSL.

2. Sebagai Syarat PCI/DSS

Ada sebuah standar kebijakan yang mengatur keamanan transaksi kartu debit dan kartu kredit untuk melindungi pengguna dari tindakan yang tidak diinginkan yaitu PCI atau DSS (Payment Card Industry Data Security Standard).

Jadi, jika website diperuntukan untuk menerima transaksi secara online seperti transaksi dengan kartu kredit atau kartu debit salah satu dari 12 syarat PCI/DSS adalah menggunakan SSL pada website atau aplikasi.

3. Meningkatkan Kepercayaan pelanggan

Alasan terakhir dari penggunaan SSL adalah untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan karena dengan menggunakan SSL, artinya Anda memberikan perhatian keamanan pada website yang dijalankan.

Cara Kerja SSL

Cara kerja SSL (Secure Sockets Layer) melibatkan beberapa tahapan untuk mengamankan koneksi antara server dan klien, berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja SSL:

1. Pengiriman Koneksi SSL Pertama ketika klien mengirim permintaan koneksi yang aman ke server yang diawali dengan https:// dan dari itu juga menandakan bahwa klien ingin berkomunikasi melalui kama; yang diamalkan oleh SSL.

2. Verifikasi Sertifikat

Server kemudian mengirimkan sertifikat SSL kepada klien. Sertifikat ini berisi informasi tentang identitas tentang identitas server dan kunci publiknya, klien bisa memeriksa sertifikat ini untuk memastikan keaslian server. Tahapan ini juga melibatkan pengecekan apakah sertifikat tersebut ditandatangani oleh otoritas sertifikat terpercaya dan apakah nama domain pada sertifikat cocok dengan domain yang diminta.

3. Pertukaran Kunci

Setelah melakukan tahap verifikasi, langkah selanjutnya adalah klien menghasilkan “kunci sesi” yang digunakan hanya untuk koneksi ini. Kunci ini akan dienkripsi dengan kunci publik server dan dikirimkan kembali ke server. Server kemudian menggunakan kuncinya sendiri untuk mendeskripsi dan mengambil kunci sesi klien.

4. Enkripsi Data

Dengan kunci sesi yang dihasilkan bersamaan, server dan klien sekarang memiliki kunci enkripsi yang sama. Data yang ditransmisikan antara keduanya di enkripsi menggunakan kunci ini sebelum dikirim melalui jaringan. Ini membuat data menjadi sulit dipahami bagi pihak yang mencoba memantau atau mengakses server.

5. Pertukaran Data Aman

Data yang dikirim dan diterima antara server dan klien tetap dienkripsi dan dideskripsikan saat melewati jaringan. Koneksi aman ini melindungi informasi sensitif seperti kata sandi, informasi kartu kredit, dan data pribadi lainnya dari potensi pencurian data .

6. Terminasi

Setelah selesai, koneksi SSL dapat ditutup atau terminasi. Klien dan server dapat mengakhiri sesi ini dengan aman, dan kunci sesi sesi yang dibuat untuk koneksi tersebut tidak akan digunakan lagi.

Cara Mendapatkan Sertifikat SSL

Untuk Anda yang sedang mencari sertifikat SSL, sebagai salah satu layanan cloud service di Indonesia, Zettagrid Indonesia juga menyediakan SSL untuk membantu Anda menghadapi serangan kejahatan yang ada di dalam teknologi dan disesuaikan dengan kebutuhan IT perusahaan. Anda bisa mengunjungi penawaran sertifikat SSL di sini. Untuk biaya dan jangka panjang sertifikat SSL atau domain yang dikeluarkan disesuaikan dengan kebutuhan Anda, tetapi umumnya kadaluarsa SSL sekitar satu sampai dua tahun.

Bagaimana jika SSL kadaluarsa? Setelah sertifikat SSL kadaluarsa, browser akan memperingatkan pengguna bahwa koneksi ke situs tersebut tidak aman. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan tanggal kadaluarsa sertifikat SSL dan memastikan untuk memperbarui atau memperpanjang sertifikat sebelum masa berlakunya habis.

Jika, Anda masih ingin berkonsultasi secara langsung dengan tim kami terkait sertifikat SSL dan kebutuhamn IT lainnya, bisa menghubungi sales@zettagrid.id.

Cara Membuat Dedicated Server dan Virtual Server

cara membuat server

Dalam era digital tentunya kini pengelolaan bisnis dan kebutuhan individu terkadang membutuhkan daya server yang cukup handal untuk menghosting aplikasi, situs website, dan juga layanan online. Dua server yang sering digunakan oleh banyak perusahaan adalah dedicated server dan juga virtual private server. Kedua server ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, bahkan pemilihan server yang akan Anda gunakan juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda sekarang. Namun, apakah bisa membuat dedicated server dan virtual private server sendiri dan dengan mudah?

Tentunya untuk membuat dedicated server dan juga virtual private server, Anda perlu memahami tentang segala bentuk masalah dan kebutuhan IT, tetapi jika Anda ingin tahu cara membuat dedicated server dan virtual private server dengan mudah, Anda bisa membuatnya melalui penyedia layanan server yang sudah memiliki pengalaman dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Namun, sebelum Anda mencari tahu cara membuat dedicated server dan virtual private server, Anda perlu tahu tentang apa itu dedicated server dan virtual server, agar saat memilih untuk menggunakannya, Anda tidak salah pilih!

Apa itu Dedicated Server?

Dedicated server adalah sebuah server berbentuk fisik yang digunakan dan dibuat oleh satu pengguna saja, sehingga pemilik dedicated server perlu memiliki ruangan khusus, tenaga ahli

dan skill untuk mengelola server ini. Namun, fungsi dedicated server dan cloud server adalah sama-sama menyimpan data pengguna.

Dedicated server memungkinkan Anda untuk memiliki kontrol penuh atas konfigurasi dan pengelolaan server bisnis Anda sendiri. Hal ini menjadi perbedaan dasar antara cloud.

Apa itu Virtual Private Server?

Virtual Private Server (VPS) adalah bentuk hosting web yang menggabungkan fitur dari shared hosting dan dedicated server. Dalam virtual private server, satu server fisik dibagi menjadi beberapa server virtual, di mana masing-masing server virtual berfungsi sebagai server mandiri dengan sumber daya terisolasi, termasuk CPU, RAM, dan ruang penyimpanan.

Cara Kerja Dedicated Server dan Virtual Server

Cara kerja dedicated server juga adalah dengan menggunakan jaringan internet dalam aktivitasnya, hanya saja Anda memiliki akses fisik langsung ke server yang membuat Anda bisa mengkonfigurasi, mengelola, dan memantau server sesuai kebutuhan Anda.

Sementara, cara kerja virtual private server juga cukup sederhana dan sama-sama menggunakan internet sebagai sebuah jaringannya, cara kerja VPS adalah Anda hanya perlu memesan VPS ke penyedia layanan server dan Anda bisa mengatur sistem operasi, menginstal software, serta mengelola sistem website atau aplikasi sama seperti dedicated server. VPS juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Cara Membuat Dedicated Server

1. Pilih Spesifikasi Hardware

Langkah pertama dalam membuat dedicated server adalah dengan menentukan spesifikasi server yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda, coba untuk mengecek jumlah CPU, RAM, dan kapasitas penyimpanan SSD dan HDD dengan kualitas terbaik, dan memiliki jaringan yang stabil. Namun, spek diatas harus diperhatikan dan disesuaikan dengan keuangan perusahaan.

2. Pilih Penyedia Data Center

Jika Anda masih bingung terkait hardware dedicated server, Anda bisa membeli dedicated server dari penyedia layanan hosting atau data center. Namun, sebaiknya pilih penyedia data center yang sudah memiliki reputasi yang baik.

3. Pilih Lokasi Server

Penyedia layanan hosting umumnya memiliki lokasi server yang berbeda-beda. Anda perlu memilih lokasi data center yang dekat dengan lokasi target audiens Anda atau dekat dengan kantor perusahaan agar bisa mengoptimalkan kinerja.

4. Pesan Dedicated Server

Anda bisa memesan dedicated server sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh penyedia data center. Umumnya Anda dapat memilih dari berbagai opsi konfigurasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

5. Konfigurasi Server

Anda perlu melakukan konfigurasi server setelah dedicated server sudah aktif, melakukan konfigurasi sistem operasi yang Anda pilih seperti Linux atau Windows Server. Anda juga perlu mengatur keamanan dan menginstal aplikasi atau software yang diperlukan untuk keperluan aplikasi dan layanan yang akan dijalankan di server.

6. Pemeliharaan dan Pengelolaan

Langkah terakhir adalah melakukan pemeliharaan dan pengelolaan rutin untuk menjaga kinerja dan keamanan server. Jangan lupa untuk melakukan backup data secara teratur dan menerapkan update otomatis untuk keamanan lebih terjaga.

Cara Membuat Virtual Private Server

1. Pilih Penyedia VPS

VPS menggunakan server virtual yang biasanya diberikan oleh penyedia layanan server untuk itu pastikan Anda memilih penyedia VPS yang sesuai dengan kebutuhan dan yang bisa menawarkan lingkungan virtualisasi yang mendukung operasi yang ingin Anda gunakan.

2. Pilih Spesifikasi VPS

Langkah selanjutnya untuk membuat VPS adalah Anda perlu memeriksa jumlah CPU, RAM, ruang disk, dan sistem operasi. Beberapa penyedia VPS juga umumnya menyediakan opsi skala otomatis yang memungkinkan sumber daya bisa beradaptasi sesuai kebutuhan aplikasi Anda.

3. Akses dan Konfigurasi VPS

Setelah menentukan jenis VPS dan spesifikasi apa yang Anda butuhkan, selanjutnya Anda akan diberikan akses ke lingkungan virtual Anda melalui koneksi jaringan yang aman. Segera lakukan konfigurasi sistem operasi, keamanan, serta instalasi perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda.

4. Pemeliharaan dan Update

Lakukan pemeliharaan, pengelolaan, dan update secara rutin untuk menjaga kinerja VPS. Hal ini meliputi pemantauan kesehatan VPS, pembaruan perangkat lunak, dan backup data secara teratur.

Memilih untuk membuat dedicated dan VPS server sama-sama membutuhkan pengetahuan teknis serta biaya yang berbeda. Bagi Anda yang masih memiliki bisnis lanjutan dan memiliki budget tertentu, VPS bisa menjadi jawabannya karena sudah menggunakan virtualisasi dan lebih hemat biaya. Untuk Anda yang membutuhkan konsultasi terkait virtual private server (VPS), Zettagrid Indonesia akan membantu Anda untuk mewujudkan server yang aman, mudah, dan hemat dengan adanya bantuan backup data juga. Segera hubungi sales@zettagrid.id atau melalui form ini.

Cara Upload Website ke Hosting dengan Cepat dan Mudah

Cara Upload Website ke Hosting dengan Cepat dan Mudah

Ketika memiliki sebuah bisnis, ada berbagai cara untuk memasarkan sebuah produk atau agar produk dan jasa yang perusahaan Anda tawarkan bisa dikenal oleh masyarakat luas yaitu dengan cara membuat sebuah situs website, dengan membuat situs website ke hosting akan membuat Anda lebih mudah untuk mengenalkan keunggulan dari produk dan jasa yang ditawarkan. Namun, sebelum meng-upload website ke hosting, kamu perlu tahu dahulu apa itu hosting dan bagaimana cara upload website ke hosting, agar bisa lebih mudah.  

Cara upload website ke hosting juga cukup mudah, apalagi saat ini ada banyak penyedia layanan penyedia hosting yang bisa membantu Anda untuk membuat dan mendistribusikan website tanpa ribet, jadi dengan hal ini cara upload website ke hosting akan lebih cepat dan tidak ribet. Berikut adalah pengertian hosting, apa saja yang dibutuhkan untuk upload website ke hosting, dan bagaimana cara upload website ke hosting dengan mudah, cepat, dan sederhana!  

Apa itu Hosting?  

Hosting adalah layanan yang menyediakan tempat untuk menyimpan dan mengakses berbagai jenis data termasuk situs website, aplikasi, video, atau berkas lainnya melalui jaringan internet. Secara umum, hosting adalah tempat di mana data atau konten Anda akan ditempatkan atau di-host agar dapat diakses secara online oleh pengguna dari seluruh dunia.  

Fungsi Hosting?  

Secara keseluruhan, hosting memiliki fungsi untuk menyimpan semua file dan data yang membentuk situs website Anda. Ketika ada pengguna yang mengakses alamat URL dari situs perusahaan Anda, perangkat lainnya akan terhubung ke server hosting tempat situs Anda ditempatkan dan halaman website yang ditampilkan oleh pengguna.  

Jenis-jenis Hosting  

Ada berbagai jenis hosting yang perlu Anda ketahui dahulu sebelum melihat dan memulai bagaimana cara mengupload website ke hosting, beberapa jenis hosting yang umumnya tersedia adalah:  

1. Shared Hosting  

Jenis hosting ini akan menggunakan sumber daya server dan situs website secara berbagi, jenis hosting ini adalah yang paling cocok jika Anda masih memiliki perusahaan yang belum terlalu besar.  

2. Virtual Private Server  

Virtual Private Server (VPS) adalah sebuah hosting virtual yang terpisah di server fisik yang dibagi dengan pengguna lain, hal ini bisa memberikan lebih banyak kontrol dan sumber daya dibandingkan dengan shared hosting.  

3. Dedicated Hosting  

Ketika menggunakan dedicated hosting, bisa Anda mendapatkan server fisik secara eksklusif untuk situs website Anda tanpa berbagi sumber daya dengan pengguna lain. Solusi ini paling cocok untuk perusahaan yang memiliki lalu lintas cukup tinggi.  

4. Cloud Hosting  

Jenis hosting selanjutnya adalah cloud hosting, dalam jenis ini situs website Anda di-host pada jaringan server terhubung melalui “cloud” yang dapat dengan mudah diatur dan ditingkatkan sesuai kebutuhan.  

5. Managed Hosting  

Sesuai namanya, website Anda akan dikelola dan diurus oleh penyedia hosting seperti pemeliharaan server dan keamanan.  

Penyedia Layanan Hosting  

Untuk meng-upload website ke Hosting dengan mudah sebenarnya Anda visa menyerahkan semua urusan ini ke penyedia layanan hosting. Apa itu penyedia layanan hosting? Penyedia layanan hosting adalah mereka yang menyediakan server yang terhubung ke internet secara terus menerus, sehingga situs website Anda bisa diakses oleh siapa saja dan kapanpun.  

Cara Upload Website ke Hosting  

Untuk melakukan upload website ke hosting sebenarnya cukup mudah apalagi jika Anda memang menggunakan penyedia layanan hosting tentunya hal ini akan membuat Anda tidak perlu repot untuk memelihara dan memantau server yang akan digunakan oleh perusahaan Anda.  

Dalam meng-upload website ke hosting, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan dengan mudah dan cepat!  

1. Memilih Penyedia Hosting  

Langkah yang paling utama untuk meng-upload website ke hosting adalah Anda perlu memilih penyedia hosting yang terpercaya, memiliki pengalaman, dan juga sesuai dengan kebutuhan website perusahaan Anda.  

2. Memilih Akun Hosting  

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, jika Anda bisa memilih berbagai jenis hosting yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda, jadi pilih layanan hosting yang paling sesuai!  

3. Daftar Akun dan Mendapatkan Informasi Akun  

Setelah memilih hosting yng akan digunakan, nantinya Anda akan diarahkan untuk membuat akun hosting dan mendapatkan informasi penting terkait hosting seperti alamat server, username, dan password untuk mengakses akun hosting Anda,  

4. Upload File Website  

Anda juga bisa meng-upload file website melalui berbagai cara seper FTP (File Transfer Protocol) atau menggunakan fitur file manager di panel kontrol hosting Anda.  

5. Konfigurasi DNS  

Pastikan DNS situs website Anda diarahkan ke server hosting. Anda dapat melakukannya dengan mengubah pengaturan DNS pada registrar  website Anda.  

6. Uji Coba Website  

Jangan lupa untuk melakukan uji coba website ketika semua file sudah diunggah dan DNS sudah diatur dan Anda perlu memastikan semua fungsi website bisa berjalan dengan baik.  

7. Periksa Kinerja  

Setelah melakukan uji coba hosting, maka langkah selanjutnya adalah periksa kinerja dari website Anda, apakah semua fitur bisa digunakan dan jangan sampai ada masalah yang terlewat, jadi perbaiki dan periksa secara keseluruhan!  

8. Backup Secara Berkala  

Walaupun, website Anda akan dikelola oleh penyedia layanan hosting, tentunya Anda perlu melakukan backup secara berkala dari website Anda, lakukan backup secara otomatis jika tidak ingin membuang waktu.  

Setelah semuanya selesai, Anda perlu memantau kinerja dan keamanannya, Anda juga perlu melakukan backup secara rutin untuk melindungi data Anda dan memastikan website tetap berjalan dengan baik dan data tetap terlindungi dengan aman, bagi Anda yang ,masih bingung mencari layanan cloud backup, Anda bisa menggunakan Zettagrid Indonesia sebagai solusinya, Anda bisa menggunakan Veeam Backup untuk mendapatkan layanan cloud backup yang terjadi, untuk informasi lebih lanjut perihal solusi kebutuhan IT, Anda juga bisa menghubungi tim Zettagrid Indonesia di +62-811-28-38-78.

Cara Mengelola Komponen Infrastruktur Cloud

cloud infrastructure

Saat ini infrastruktur cloud menjadi sebuah fondasi utama dalam bisnis yang tergabung di era digital, adapun pemilihan infrastruktur cloud dalam sebuah perusahaan adalah karena adanya keuntungan dalam fleksibilitas, skalabilitas, dan efisiensi biaya. Infrastruktur cloud juga bisa membangun, mengelola, dan menyampaikan layanan teknologi informasi dengan mudah.

Namun, bagaimana cara mengelola komponen infrastruktur cloud agar bisa memanfaatkan potensi penuh dari teknologi ini? Yuk, simak pembahasan tentang infrastruktur cloud di bawah ini!

Pengertian Infrastruktur Cloud

Sebelum masuk ke dalam pembahasan cara mengelola komponen infrastruktur cloud, Anda perlu tahu tentang apa itu infrastruktur cloud. Infrastruktur cloud adalah sebuah rangkaian sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan data, jaringan, dan perangkat lunak yang disediakan oleh penyedia layanan cloud dan dapat diakses melalui jaringan internet.

Dengan menggunakan infrastruktur cloud, pengguna bisa menyimpan, mengelola, mengakses data dan aplikasi perusahaan tanpa harus memiliki atau mengelola infrastruktur fisik secara langsung.

Komponen Infrastruktur Cloud

Infrastruktur cloud terdiri dari berbagai komponen utama yang saling bekerja sama untuk menyediakan layanan dan sumber daya komputasi melalui internet. Berikut adalah beberapa komponen penting dalam infrastruktur cloud:

1. Server

Server akan berguna untuk menyimpan dan mengelola data serta menjalankan aplikasi di infrastruktur cloud, server biasanya bisa diakses melalui sebuah jaringan.

2. Jaringan

Komponen jaringan dalam infrastruktur cloud akan menghubungkan ke server, penyimpanan, dan pengguna akhir. Komponen ini memungkinkan transfer data antara sumber daya yang ada di pusat data dan pengguna yang terhubung ke infrastruktur cloud.

3. Penyimpanan Data

Tentunya dalam infrastruktur cloud ada sebuah penyimpanan data yang berbasis blok contohnya hard disk virtual atau penyimpanan data berbasis objek atau object storage.

4. Layanan Cloud

Layanan cloud adalah berbagai layanan yang disediakan oleh penyedia cloud untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti penyimpanan data, basis data, analisis data, keamanan, dan lain-lain.

5. API  

API (Application Programming Interface) adalah interface yang memungkinkan aplikasi saling terhubung, sehingga aplikasi dan pengguna bisa mengakses dan mengelola sumber daya cloud dengan mudah.

6. Data Center

Data center adalah sebuah fasilitas fisik yang berguna untuk menyimpan seluruh infrastruktur cloud termasuk server, penyimpanan, jaringan, dan perangkat lainnya.

Komponen-komponen tersebut akan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan cloud computing yang efisien, fleksibel, dan aman bagi para penggunanya. Lalu bagaimana cara mengelola komponen-komponen infrastruktur cloud agar lebih optimal?

Cara Mengelola Komponen Infrastruktur Cloud

1. Pemantauan Layanan Cloud

Cara mengelola komponen infrastruktur cloud yang pertama adalah dengan melakukan pemantauan sistem, penggunaan sumber daya, dan uptime layanan secara teratur. Pemantauan juga bisa membantu Anda untuk mendeteksi masalah atau perubahan yang bisa mempengaruhi layanan serta aplikasi yang Anda gunakan.

2. Otomatisasi

Otomatisasi atau automation adalah kunci untuk mengelola infrastruktur cloud bisa bekerja secara efisien, dengan cara ini Anda dapat mengatur, mengontrol proses, skalabilitas, serta konfigurasi secara otomatis by sistem. Hal ini bisa mengurangi resiko kesalahan manusia yang berulang.

3. Tata Kelola Akses

Cara mengelola komponen infrastruktur cloud selanjutnya adalah dengan mengelola hak akses pengguna ke sumber daya cloud Anda. Pastikan Anda memberikan akses yang tepat ke setiap individu sesuai dengan tanggung jawab mereka, Anda juga perlu memastikan bahwa akses ini akan diawasi dan dievaluasi secara berkala untuk menjaga keamanan dan mencegah pelanggaran yang bisa mempengaruhi kinerja layanan.

4. Backup and Disaster Recovery

Anda juga perlu memastikan bahwa perusahaan memiliki strategi cadangan dan pemulihan bencana yang tepat. Data perusahaan yang penting harus disimpan secara teratur dalam cadangan eksternal yang aman dan Anda perlu menguji proses pemulihan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem dapat pulih dengan cepat bila terjadi kegagalan.

5. Mengoptimalkan Biaya Cloud Computing

Mengoptimalkan biaya cloud computing juga dapat menawarkan keuntungan biaya yang besar, oleh karena itu Anda perlu mempertimbangkan penggunaan sumber daya sesuai permintaan serta menutup sumber daya yang tidak terpakai. Dengan begitu Anda bisa mengelola komponen infrastruktur cloud dengan mudah dan optimal, tetapi semua hal ini bisa Anda serahkan langsung kepada layanan penyedia cloud computing yang terpercaya seperti halnya Zettagrid Indonesia yang siap memenuhi kebutuhan IT perusahaan Anda dimulai dari backup, replication, disaster recovery, penyedia object storage, dan lain-lain. Untuk memberikan layanan terbaik dan unggul dalam bidang IT, kami juga memiliki aturan kepatuhan ISO 27001, ISO 9001, dan PCI DSS yang dapat melindungi data dan informasi bisnis dengan aman. Hubungi langsung sales@zettagrid.id atau di +62811283878.

Migrasi ke Cloud: Strategi, Manfaat, dan Layanan Cloud Computing

Saat ini dunia IT sudah beralih ke sebuah teknologi yang canggih yaitu adopsi sistem cloud, dengan melakukan migrasi ke cloud akan ada banyak manfaat dan kecanggihan yang bisa perusahaan Anda rasakan. Namun, sebenarnya apa itu migrasi cloud dan bagaimana cara migrasi cloud dan strateginya?

Apa Itu Migrasi Cloud?

Dikutip dari website resmi Microsoft, migrasi cloud adalah sebuah proses pemindahan data dan aplikasi dari sebuah lokasi pribadi seperti server fisik atau pusat data on-premise ke penyedia layanan cloud publik. Umumnya migrasi cloud dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan juga menekan efisiensi biaya pemeliharaan data center on premise.

Persiapan migrasi cloud juga melibatkan berbagai langkah-langkah yang harus Anda ketahui sebelumnya seperti pemetaan aplikasi, pemilihan penyedia layanan cloud yang sesuai, perencanaan migrasi, implementasi, dan validasi data.

Agar Anda tidak bingung, berikut adalah jenis dan strategi cara migrasi cloud yang tepat agar data perusahaan tetap aman dan terkonfigurasi dengan baik.

Manfaat Migrasi Cloud

Setelah mengetahui berbagai tahapan migrasi cloud, Anda juga perlu tahu manfaat migrasi cloud agar pilihan untuk migrasi ke cloud bisa lebih matang. Apa saja manfaat migrasi cloud? Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan!

1. Biaya yang dioptimalkan

Dengan menggunakan layanan cloud, akan ada banyak biaya yang bisa Anda hemat seperti biaya pemeliharaan, infrastruktur, dan juga biaya sumber daya manusia seperti tidak membutuhkan banyak tim IT.

2. Tingkat Keamanan yang Tinggi

Layanan cloud juga bisa membuat perusahaan Anda memiliki tingkat keamanan yang tinggi dalam melindungi data tanpa biaya tambahan karena penyedia cloud akan memberikan penambahan keamanan secara otomatis.

3. Backup Otomatis

Sebagian besar penyedia layanan cloud juga akan memberikan layanan backup atau pemulihan data secara otomatis.

Jenis-Jenis Migrasi Cloud

Sebelum masuk ke tahapan cara migrasi cloud, Anda perlu tahu berbagai jenis-jenis migrasi cloud yang sering digunakan untuk memindahkan data dan aplikasi dari infrastruktur lokal ke layanan cloud!

1. Migrasi Cloud Penuh

Migrasi cloud penuh atau full cloud migration adalah memindahkan semua server berbasis fisik, database, aplikasi, dan sumber daya lainnya ke infrastruktur cloud, sehingga Anda tidak perlu membutuhkan dependensi lagi pada infrastruktur on premise.

2. Migrasi Cloud Parsial

Migrasi cloud parsial adalah memindahkan sebagian aplikasi dan data ke layanan cloud, tetapi sisanya tetap berada di infrastruktur fisik, umumnya jenis migrasi ini dilakukan untuk menjaga beberapa bagian dari sistem di data center dari masalah keamanan atau kinerja.

3. Migrasi Cloud Hybrid

Hybrid cloud migration adalah jenis migrasi cloud yang melibatkan integrasi dari infrastruktur on premise dan juga cloud, artinya beberapa aplikasi dan data akan berjalan di lingkungan cloud dan sisanya berada di infrastruktur on premise. Jenis migrasi ini juga memungkinkan perusahaan Anda untuk memanfaatkan keuntungan cloud tanpa harus sepenuhnya beralih dari infrastruktur on-premise.

Strategi Migrasi Cloud yang Tepat!

1. Perencanaan

Strategi migrasi cloud yang pertama adalah perencanaan, Anda perlu meninjau aplikasi dan infrastruktur yang ada, identifikasi aplikasi dan data apa saja yang akan dimigrasikan ke layanan cloud yang sesuai. Anda juga perlu mengecek terkait keamanan, privasi, dan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengelola data.

2. Memilih Layanan Cloud

Langkah selanjutnya adalah Anda perlu memilih layanan cloud yang sesuai dari segi harga fitur, ketersediaan layanan, dan juga keandalan. Pilih layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

3. Desain Arsitektur

Rancang arsitektur cloud sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan bisnis Anda dan tentukan model layanan cloud yang sesuai seperti IaaS (Infrastructure-as-a-Service), PaaS (Platform-as-a-Service), atau SaaS (Software-as-a-Service).

4. Migrasi Data

Setelah menentukan desain arsitektur, langkah selanjutnya adalah Anda perlu memindahkan data dari sistem lokal ke lingkungan cloud dan pastikan keamanan serta integritas data selama proses migrasi berlangsung.

5. Migrasi Aplikasi

Selain melakukan migrasi data, Anda perlu melakukan migrasi aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh perusahaan ke layanan cloud, jangan lupa untuk pastikan aplikasi-aplikasi tersebut bisa berfungsi dengan baik dalam lingkungan cloud.

6. Pemantauan dan Optimalisasi

Setelah semua migrasi data dan aplikasi selesai, selanjutnya adalah Anda perlu pantau kinerja aplikasi dan infrastruktur cloud serta teratur, optimalisasi juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya berlebih.

Layanan Cloud Computing Indonesia

Migrasi ke cloud server juga menjadi salah satu langkah penting yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi beban administrasi dan tim IT perusahaan, tidak ada banyak tantang dalam migrasi cloud, hanya saja Anda perlu memilih penyedia layanan cloud yang paling terbaik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, salah satunya adalah dengan menggunakan layanan cloud dari Zettagrid Indonesia, dengan menggunakan layanan Zettagrid Indonesia, Anda bisa melindungi data perusahaan dengan aman dan mudah.

Konsultasikan kebutuhan IT dan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim kami melalui sales@zettagrid.id atau dengan mengisi form ini.

Cara Install SQL Server dan Membuat Databasenya

cara install sql server

SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data yang kuat uang umumnya digunakan dalam pengembangan aplikasi atau pengolahan data, sehingga bagi Anda yang bekerja dalam bidang application development atau IT tentunya menginstal SQL Server dan SQL Management Studio di Windows Server sangat penting untuk mengelola database.   

Namun, bagi Anda yang sedang ingin menekuni bidang ini tetapi belum paham tentang bagaimana cara install SQL Server dan bagaimana cara membuat database di dalamnya, berikut adalah panduan mudah yang bisa Anda ikuti!  

Cara Install SQL Server  

Step 1: Download SQL Server  

Langkah pertama yang wajib Anda lakukan adalah mengunduh program SQL Server langsung dari situs resmi Microsoft. Namun, sebelum mengunduh SQL Server, Anda juga perlu memastikan SQL Server yang akan diunduh sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Anda. Jadi, telusuri versi SQL Server yang sesuai, kemudian klik tautan unduh atau download dan tunggu sampai unduhan tersebut selesai.  

Anda juga perlu pastikan bahwa internet atau jaringan stabil agar proses download bisa lebih cepat.  

  
Step 2: Setup Installation  

Setelah selesai mengunduh SQL Server, langkah selanjutnya adalah melakukan setup instalasi SQL Server, caranya adalah dengan membuka file installer SQL Server yang sudah di-download, kemudian Anda bisa memilih opsi “New SQL Server stand-alone installation”.  

Kemudian, ikuti setiap petunjuk yang ada di layar PC Anda dan pilih opsi konfigurasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, pastikan Anda memilih opsi instalasi SQL Server Database Engine.  

Setelah memilih opsi tersebut, Anda bisa langsung menekan opsi “next” dan tunggu sampai setup instalasi selesai.  

  
Step 3: Download SSMS  

Untuk menggunakan SQL Server Database, Anda juga perlu mengunduh SQL Server Management Studio (SSMS). Cara mengunduhnya SSMS juga cukup mudah, Anda hanya perlu mengunjungi situs resmi Microsoft kembali dan cari fitur unduhan SSMS yang sesuai dengan versi SQL Server yang Anda gunakan, kemudian Anda bisa langsung mengunduhnya dan lakukan setup installation sama seperti Anda setup SQL Server.  

  
Step 4: Testing  

Setelah selesai mengunduh kedua program tersebut langkah selanjutnya adalah konfigurasi SSMS dan menghubungkannya dengan SQL Server, caranya dengan membuka aplikasi SSMS yang sudah terinstal kemudian Anda bisa masukkan semua informasi koneksi ke SQL seperti nama server, tipe otentikasi, dan juga kredensial yang sesuai dan valid.  

Setelah itu, Anda bisa menekan tombol “connect” untuk menjalankan SSMSS dan SQL Server, dan Anda sudah bisa menggunakan SSMS yang terhubung ke SQL Server.  

Step 5: Mengelola Database  

Setelah menghubungkan SQL Server dengan SSMS, Anda sudah bisa membuat database, sesuaikan kolom database sesuai kebutuhan Anda. Untuk memasukkan data ke dalam tabel, Anda hanya perlu klik dua kali pada nama tabel di panel objek, kemudian pilih opsi “Edit Top 200 Rows”. Anda sudah bisa mengubah data langsung di tampilan tersebut .  

Anda juga bisa menjalankan berbagai fitur SQL dengan cara mengklik opsi “Query” di SSMS dan tuliskan perintah yang bisa dilakukan oleh SQL seperti menghapus, mengubah, atau mengambil data dari tabel.  

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda sudah bisa meng-instal SQL Server dan SQL Server Management Studio di Windows Server dengn mudah dan efisien. Sebagai sebuah program dari Windows yang bisa mempermudah pekerjaan Anda dan juga untuk menyimpan data perusahaan yang kredensial, SQL Server dan SSMS perlu dilindungi dari berbagai ancaman, salah satunya dengan cara backup dan replication 

Namun, karena kedua aplikasi ini merupakan keluaran Microsoft Windows, untuk itu cara yang tepat untuk melindungi data adalah dengan cara menggunakan Veeam khusus Windows. Sebagai salah satu partner Veeam terbaik di Indonesia, Zettagrid bisa menjadi solusi backup & replication yang sesuai. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait kebutuhan Windows terbaik bagi tim IT atau perusahaan Anda, silakan hubungi ke sales@zettagrid.id atau menghubungi ke sini!  

Acara Zettagrid CloudNect Sukses Berikan Solusi Backup Aman di Era Cloud dengan Veeam

zettagrid indonesia veeam cloudnect event

Jakarta, IndonesiaZettagrid Indonesia dengan sukses menggelar acara Zettagrid CloudNect pada hari Rabu, 12 Juli 2023 di Hotel Ashley Wahid Hasyim Jakarta yang bertemakan “Data Protection in the Cloud Era: Ensuring Secure Backup with Veeam” dan menghadirkan pembicara terkemuka, yaitu Novia Kurniasih, Customer Success Lead, dan Teddi Suryadi, Cloud Consultant dari Zettagrid Indonesia, yang berbagi wawasan terbaru dan pengetahuan teknis terkait cloud.

zettagrid indonesia veeam cloudnect event
zettagrid indonesia veeam cloudnect event

Dalam acara tersebut, Bapak Reza Kertajaja, Country Manager Zettagrid Indonesia, memberikan sambutan hangat, menyoroti keahlian Zettagrid sebagai Platinum Veeam Cloud & Service Provider (VCSP). Zettagrid telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Veeam Innovation, Veeam Launch Partner, dan Veeam Cloud Provider Partner of the Year. Baru-baru ini pada bulan Mei 2023, Zettagrid juga meraih penghargaan sebagai Best Competency Partner of the Year.

zettagrid indonesia veeam cloudnect event

“Kami sangat senang dengan antusiasme dan partisipasi aktif dari para peserta Zettagrid CloudNect,” ujar Pak Reza Kertajaja. “Acara ini sebagai wadah yang baik untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, sehingga dapat membantu seluruh bisnis memperkuat perlindungan data dan menghadapi tantangan yang ada di era cloud.”

Selain sesi sambutan dan pembicara yang menginspirasi, momen yang tak kalah seru adalah kuis dan pengundian doorprize yang membuat acara semakin menyenangkan bagi para peserta yang beruntung. Diharapkan acara ini dapat bermanfaat dan menjadi diskusi interaktif yang memberikan pemahaman mendalam bagi para peserta tentang perlindungan data di era cloud dan memberikan wawasan yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan strategi cloud para peserta.

zettagrid indonesia veeam cloudnect event

Acara Zettagrid CloudNect mencerminkan komitmen Zettagrid Indonesia dalam memberdayakan bisnis dengan solusi cloud backup yang aman dan handal. Bersama Veeam, Zettagrid terus mendorong inovasi dalam perlindungan data dan tetap berada di garis depan dalam menyediakan layanan cloud terdepan. Informasi lebih lanjut tentang solusi cloud backup dari Zettagrid Indonesia dapat diakses melalui kanal Veeam Backup – Zettagrid Indonesia.

6 Perbedaan ERP Cloud dan ERP On-Premise

Perbedaan ERP Cloud dan ERP On-Premise - Zettagrid Indonesia

Dalam dunia bisnis, penggunaan ERP (Enterprise Resources Planning) menjadi sebuah sistem yang sering digunakan karena ERP berfungsi untuk mengelola dan mengintegrasikan sumber daya serta kegiatan bisnis seperti keuangan, produksi, dan lain-lainnya.

Namun, dalam memilih sistem ERP, tentunya ada dua pilihan yang bisa digunakan oleh setiap perusahaan yaitu Cloud ERP dan ERP On-Premise. Umumnya, banyak perusahaan yang memilih menggunakan sistem Cloud ERP dibandingkan dengan ERP On-Premise. Akan tetapi, Anda juga bisa memilih di antara kedua sistem ini sesuai dengan tipe perusahaan dan juga budget operasional perusahaan.

Agar Anda tidak bingung, berikut adalah ringkasan mengenai perbedaan Cloud ERP dan ERP On-Premise, agar Anda bisa menentukan jenis ERP apa yang bisa digunakan untuk kebutuhan perusahaan.

Perbedaan Cloud ERP vs. ERP On-Premise

Umumnya ERP On-Premise akan mengacu pada sistem yang diimplementasikan dan dioperasikan di sebuah infrastruktur fisik perusahaan, sehingga Anda perlu memiliki infrastruktur fisik terlebih dahulu sebelum memilih layanan server yang akan digunakan.

1. Kepemilikan

Dalam menggunakan ERP On-Premise, perusahaan memiliki kepemilikan penuh terhadap hardware, software, dan data terkait, sehingga hal ini memberikan tingkat kontrol yang tinggi untuk menyesuaikan sistem sesuai dengan persyaratan khusus perusahaan.

Untuk infrastruktur Cloud ERP akan dijalankan oleh penyedia layanan cloud, sehingga Anda tidak perlu membeli infrastruktur yang mencakup jaringan, server, penyimpanan, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ERP.

2. Implementasi dan Pengelolaan Internal

Dalam implementasi ERP On-Premise, tentunya Anda akan melibatkan tim internal yang bertanggung jawab terhadap berbagai hal seperti konfigurasi, pemeliharaan, dan pembaruan sistem software. Maka dari itu, perusahaan Anda perlu memiliki sumber daya teknis yang cukup memadai untuk mengelola infrastruktur.

Cloud ERP umumnya diakses melalui internet dan bisa dilakukan di mana saja atau kapan pun, sehingga memungkinkan adanya kolaborasi dari berbagai tim yang berlokasi di berbagai lokasi geografis.

3. Biaya

Dalam memilih layanan ERP On-Premise tentunya Anda membutuhkan investasi awal yang signifikan untuk membeli perangkat keras, perangkat lunak, bahkan lisensi, sehingga perusahaan Anda akan bertanggung jawab atas biaya perawatan, pembaruan, dan juga untuk upgrade infrastruktur. 

Sementara untuk Cloud ERP, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya langganan saja, perusahaan Anda akan membayar biaya bulanan bahkan tahunan sesuai dengan kapasitas dan penggunaan yang digunakan perusahaan. Untuk biaya pemeliharaan infrastruktur akan menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan cloud.

4. Keamanan Data

Keamanan data pada ERP On-Premise umumnya akan diserahkan kepada perusahaan itu sendiri, sehingga perusahaan akan memiliki kontrol penuh atas perlindungan data dan kebijakan keamanan mereka, tidak hanya itu perusahaan juga bertanggung jawab untuk menjalankan cara-cara keamanan yang tepat sesuai dengan kultur perusahaan.

Ketika menggunakan Cloud ERP tentunya penyedia layanan cloud tersebut sudah memiliki tingkat keamanan yang canggih dan juga tinggi untuk melindungi data pelanggan, keamanan data tersebut akan meliputi pengelolaan hak akses, enkripsi data, sampai perlindungan data terhadap serangan siber.

5. Pemeliharaan dan Upgrade

Saat menggunakan layanan Cloud ERP, penyedia layanan cloud akan secara teratur untuk melakukan upgrade dan juga pemeliharaan terhadap infrastruktur dan juga aplikasi ERP yang perusahaan Anda gunakan. Tentunya ketika Anda berlangganan, Anda tidak perlu untuk membayar biaya tambahan lagi untuk hal tersebut. 

Sementara, pemeliharaan dan upgrade dari ERP On-Premise sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab perusahaan, sehingga perusahaan perlu melakukan upgrade, pemeliharaan rutin, dan peningkatan untuk infrastruktur dan aplikasi ERP, sehingga membutuhkan tim IT yang signifikan dalam bidangnya.

Memilih tipe antara ERP On-Premise dan Cloud ERP harus disesuaikan dengan kebutuhan , sumber daya, dan prioritas perusahaan Anda. Namun, sebagai sebuah solusi yang lebih terjangkau dan fleksibel, Cloud ERP bisa menjadi pilihan yang tepat bagi perusahaan yang ingin mencari keunggulan di era digital ini. Sebagai salah satu layanan penyedia cloud terbaik di Indonesia, Zettagrid Indonesia bisa memberikan keamanan data yang maksimal untuk melindungi ERP bisnis perusahaan.

Untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut terkait kebutuhan IT perusahaan Anda, bisa melalui sales@zettagrid.id atau klik di sini.

Manfaat ERP Cloud dan Bagaimana Cara Kerjanya? 

ERP cloud - Zettagrid

Saat ini teknologi semakin berkembang, membuat banyak bisnis lebih seri menggunakan teknologi digital untuk bisa berinov asi dan juga mendorong keajuan bisnis mengunakan ERP Cloud

Sesuai dengan namanya, ERP Cloud merupakan sebuah layanan cloud yang menggunakan sistem ERP (Enterprise Resources Planning) yang merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk mengelola dan mengitegrasikan sumber daya serta kegiatan bisnis perusahaan dalam bidang produksi, keuangan, dan lain-lain. Dengan menggunakan sistem ERP, membuat perusahaan bisa dengan mudah memonitor operasional bisnis dengan cepat, kemudian Anda juga bisa membuat sistem perusahaan lebih tertata rapi dibadingkan dengan sistem manual. 

Maka dari itu, sistem ERP bisa dikolaborasikan dengan layana cloud untuk memaksimalkan dan memudahkan perusahaan untuk terhubung ke sebuah server, sehingga ERP Cloud service adalag sebuah solusi perangkat lunak yang menggabungkan berbagai fungsi bisnis utama dalam sebuah platform ERP terpusat yang dihosting di cloud. 

ERP Cloud jga menyediakan rangkaian aplikasi yang terintegrasi untuk mencakup berbagai fungsi bisnis seperti keuangan, manufaktur, manajamen persediaan, sumber daya manusia, penjualan, dan juga pemasaran. Semua hal in dapat saling terhubung dan bisa berbagi data secara real time, sehingga memungkinkan visibilitas yang menyeluruh terhadap operasi bisnis. Dengan menggunakan Cloud ERP System, perusahaan juga tidak perlu mengelola infrastruktur dan juga perangkat keras yang rumit karena Anda hanya perlu membayar biaya berlangganan berdasarkan penggunaan atau kapasitas yang dibutuhkan. 

Manfaat ERP Cloud 

ERP (Enterprise Resource Planning) Cloud memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaat utama dari ERP Cloud: 

1. Dapat diakses Secara Fleksibel 

ERP berbasis cloud menjadi salah satu solusi cloud computing  yang dapat diakses dan dipantau seluruh operasionalnya di mana pun dan kapanpun. Selain itu, ERP Cloud system juga memudahkan perusahaan untuk bisa menghasilkan laporan bisnis dengan mudah dan tepat di masa-masa saat ini. 

2. Pembaharuan dan Pemeliharaan Otomatis 

ERP Cloud menyediakan pembaruan dan pemeliharaan otomatis seperti perbaikan bug, peningkatn fitur, dan pembaruan keamanan, sehingga hal ini dapat menghilangkan beban perusahaan untuk melakukan pemeliharaan secara manual. 

3. Keamanan Data yang Tinggi 

Sama seperti manfaat layanan cloud lainnya, ERP Cloud juga menyediakan lapisan keamanan yang kuat untuk meindungi data bisnis perusahaan, termasuk enkripsi data, kebijakan akses yang terkontrol, perlindungan terhadap serangan siber, dan pemantaauan keamanan yang terus-menerus. 

Dengan menggunakan sistem ERP Cloud, Anda hanya perlu mempercayakan keamanan data kepada penyedia cloud yang sudah berpengalaman dan ahli.  

4. Biaya yang Lebih Murah 

Dengan menggunakan layanan ERP Cloud, Anda tidak perlu investasi dengan biaya yang besar dan mahakl dana perangkat keras atau pemeliharaan infrastruktur IT, karena Ada hanya perlu membayar berdasarkan penggunaan perusahaan saja. Anda juga bisa mengubah biaya operasional untuk dialokasikan ke sumber daya bisnis lainnya yang lebih membutuhkan, sehingga lebih hemat dan efisien. 

Cara Kerja ERP Cloud 

Setelah megetahui manfaat dari ERP Cloud, mungkin Anda masih bingung bagaimana cara kerja ERP Cloud yang sebenarnya. Umumnya ERP Cloud bekerja dengan menggunakan infrastruktur cloud untuk menghosting dan menjalankan aplikasi ERP yang terhubung dengan basis data pusat. Untuk langkah-langkah kerja ERP Cloud adalah sebagai berikut: 

1. Infrastruktur Cloud 

Umumnya ERP Cloud dijalankan oleh infrastruktur cloud yang sudah disediakan oleh penyedia layanan cloud seperti Zettagrid Indonesia. Infrastruktur ini sudah mencakup server, jaringan, penyimpana, dan juga sumber daya lainnya yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ERP. 

2. Implementasi dan Konfigurasi 

Setelag And memilih penyedia layanan ERP Cloud dan ifrastuktur yag sesuai, kemudian perusaahan sudah bisa mengimplementasikan dan mengkonfigurasi aplikasi ERP sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Cara ini akan melibatkan pengaturan modul aplikasi yang berbeda seperti keuangan, manufaktur, persedian, produksi, dan lain-lain. Tahap ini akan dilakukan oleh konsultan ERP, penyedia layanan cloud ERRP, dan juga tim IT iternal terkait. 

3. Akses dan penggunaan 

Setela aplikasi ERP sudah diimplementasikan, pengguna sudah bisa mengakses ERP Cloud melalui aplikasi khusus atau web browser yang sudah terhubung ke infrastutur cloud. Anda dapat menggunakan kredensial sesuai perusahaan untuk masuk dan mengakses modul yang relevan dan menyesuaikannya dengan peran serta tanggung jawab tim dalam sebuah organisasi perusahaan. 

4. Pengolahan dan Penyimpanan Data 

ERP Cloud akan mengelola dan menyimpan data bisnis dala basis data terpusat. Data yang dikupulkan melalui berbagai modul dan sumber daya akan digunakan untyk menghasilkan laporan, analisis, dan wawasan bisnis yang berguna bagi perusahaan untuk mengambil keputusan. 

Dengan kombinasi infrastruktur cloud, integrasi data, dan pengelolaan sumber daya yang terpusat, ERP Cloud bisa memantu perusahaan lebih baik dalam operasi bisnis karena meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, layana  cloud juga memiliki fitur keamanan firewall yang tinggi sehingga mampu melindungi bisnis Anda dari traffic yang berbahaya. 

Bagi Anda yang ingin mencapai efisiensi IT dengan cara imigrasi sistem ERP ke cloud, Anda bisa menghubungi Zettagrid Indonesia karena kami menyediakan keamanan firewall secara maksimal yang mampu melindungi sistem ERP bisnis Anda. Diskusikan kebutuhan IT perusahaan Anda melalui  sales@zettagrid.id atau klik di sini.