5 Penyebab Utama Kegagalan Start-up

Kegagalan Start Up

5 Penyebab Utama Kegagalan Start-up

Kemajuan teknologi digital telah mendorong munculnya berbagai bisnis rintisan atau biasa disebut dengan startup. Menurut data dari Bappenas dan Bekraf, Indonesia memiliki 992 startup sejak 2018 lalu. Hal ini terjadi tentu bukan tanpa alasan, melainkan karena teknologi digital yang telah mendukung tatanan bisnis sampai saat ini. Namun, tahukah Anda? Mendirikan startup tidak cukup membawa kesuksesan. Beberapa hal juga perlu diperhatikan demi meraih keberhasilan  usaha yang sedang dirintis. Salah satunya ialah penyebab startup gagal.

Berbeda dengan kesuksesan, gagalnya startup bisa dikatakan sebagai topik yang jarang diperbincangkan. Jika kesuksesan startup dapat mendominasi kabar terkini, maka kegagalan start-up akan lebih mudah tenggelam. Padahal, sebenarnya kegagalan tersebut bisa menjadi dasar bagi para pengusaha untuk menghindari jatuhnya bisnis.

CB Insights telah menganalisa berbagai kegagalan berdasarkan pernyataan post-mortem startup yang gulung tikar. Dalam laporannya, beberapa alasan sering ditemui oleh para analis ketika fenomena berulang terjadi. Berikut 5 Penyebab Utama Kegagalan Start-up berdasarkan laporan CB Insights:

  1.     Masalah Harga

Mematok harga yang tepat untuk sebuah produk menjadi hal yang paling penting dilakukan oleh startup. Namun, hal ini juga tidak bisa dilakukan dengan mudah mengingat sebanyak 18% startup masih gagal dalam menentukan harga. 

Salah satu penyebab startup gagal ini bisa diakibatkan oleh dua hal. Pertama, harga tinggi membuat pelanggan yang tertarik dengan startup lebih sedikit. Kedua, harga rendah yang diberikan kepada pelanggan tidak akan cukup menutup biaya operasional startup. Sehingga, keduanya akan menyebabkan kerugian jika tidak diatasi dengan cepat. 

  1.     Sulit berkompetisi

Meski usaha Anda memiliki produk dan inovasi untuk audiens, kompetitor akan datang dari manapun dengan produk, layanan, dan harga yang tak kalah menarik. Untuk itu, kesuksesan startup juga bergantung kepada bagaimana tim mampu menganalisa kompetitor lainnya. Namun pada kenyataannya, sebanyak 19% startup masih ditemukan gagal karena mengabaikan kompetitor. Terutama di pasar yang penuh persaingan, startup akan mudah kalah bersaing dari startup lain yang memiliki dana lebih besar.

  1.     Tidak Menyusun tim yang tepat

Permasalahan yang juga sering ditemukan dalam kegagalan startup ialah ditemukannya tim yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan. Menurut data CB Insights, 23% startup mengalami kesulitan dalam mempertahankan bisnisnya akibat tim yang tidak tepat. Salah satu contoh yang dapat ditemukan adalah kasus Zirtual. 

Setelah memberhentikan paksa 400 karyawannya dalam semalam, Zirtual menyadari bahwa kegagalan usahanya bukan hanya disebabkan kesalahan keuangan. Startup tersebut mengakui bahwa memperkerjakan orang yang tidak memiliki pengalaman mumpuni pun dapat berakibat fatal terhadap perhitungan keuangan usahanya. 

  1.     Kehabisan dana 

Sebanyak 29% kasus startup gagal disebabkan habisnya dana yang dikelola. Ini bisa terjadi akibat tata kelola uang yang buruk maupun strategi bakar uang yang membahayakan perusahaan. 

Untuk itu, pastikan dana maupun investasi yang dimiliki dapat dialokasikan dengan baik. Hal ini penting untuk diperhatikan mengingat manajemen keuangan juga akan menentukan keberhasilan startup. Selain itu, melakukan investasi teknologi yang efisien demi menunjang operasional juga perlu dilakukan. Sehingga, dana yang keluar dapat diminimalisir dan tidak menghasilkan kegagalan. 

Salah satu solusi untuk meminimalisir dana yang dikeluarkan adalah menggunakan teknologi cloud computing. Misalnya dengan menggunakan Cloud Infrastructure, anda tidak perlu lagi memikirkan biaya investasi awal dan operasional yang sangat besar karena hal tersebut sudah di lakukan oleh clud provider, salah satunya cloud provider di Indonesia yaitu, Zettagrid.

  1.     Tidak ada kebutuhan pasar

Jika Anda berniat untuk membuka usaha, pastikan bisnis yang dijalankan mampu menemui kebutuhan target pasar. Hal ini dikarenakan kebutuhan target pasar akan mendukung keberlangsungan bisnis dalam jangka Panjang.

CB Insights mengemukakan bahwa setidaknya terdapat 42% kasus startup gagal disebabkan oleh tidak adanya kebutuhan pasar. Meskipun didukung dengan reputasi startup yang baik, data konsumsi audiens, keahlian kerja yang baik, hingga advisors yang mumpuni, usaha yang dijalankan belum tentu dapat memecahkan masalah pasar. Sehingga, hal paling penting yang dapat mempertahankan bisnis startup ialah produk yang tepat, teknologi, maupun model bisnis sesuai kebutuhan audiens.

 Zettagrid Indonesia berkomitmen untuk membantu Anda membangun bisnis di era transformasi digital melalui layanan cloud computing. Tidak hanya menyederhanakan pengalaman cloud Anda, Zettagrid Indonesia juga membantu mengurangi biaya IT perusahaan untuk menghindari bill shock. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, Anda dapat meghubungi kami di sini atau melalui email kami di sales@zettagrid.id

Webinar: Elevate Your IT Business Growth with VMware Cloud Verified

VMware Cloud Verified

Zettagrid e-CloudTalk: Elevate Your IT Business Growth With Zettagrid, Indonesian First VMware Cloud Verified

According to Gartner research, Infrastructure As A Service (IaaS) predicted to grow up to 24% this year. This research strengthened by the pandemic COVID-19 situation that forced people to move their activities into more digital, amid the social distancing regulation to reduce the increase of COVID-19 positive cases.

In Indonesia, President Joko Widodo has declared on his independence day speech that digital infrastructure has become critical role and strategic during this pandemic situation. He also said that he will asked the government to spend more budget to strengthen Indonesia’s digital infrastructure.

With this situation, Zettagrid Indonesia collaborated with VMware Indonesia, bringing you to our Virtual Live Talkshow “Zettagrid e-CloudTalk Vol.04: Elevate Your IT Business Growth With Zettagrid, Indonesian First VMware Cloud Verified”. On this opportunity, you could find insight how cloud infrastructure with VMware Cloud Verified based, could helps you to elevate your IT business growth, not only because its efficiency, but the most critical point data security side.

Meet our guest experts from VMware Indonesia: Stephen Tukimin as the VCPP Senior Solution Engineer and Eric Ananda as the VCPP Business Development Manager. We also announced upcoming guest speaker list soon. Please find the details:

Date: Wednesday, 26 August 2020
Time: 14.00 – 16.00 WIB
Where: Zoom Meetings

Register now and get OVO credits at the end of the event**

**Terms and conditions apply

**Zettagrid Teams decision is final

Pssst, it’s not an usual boring presentation, it’s e-Talk show, thus we also have another guest speaker to announce soon!

If you have any questions or having trouble with registration feel free to reach out us at marketing@zettagrid.id or click here

Bagaimana Cara Kerja Ransomware?

Cara Kerja Ransomware

Memahami Cara Kerja Ransomware Yang Dapat Menyerang Sistem IT Perusahaan 

 

Tidak diragukan lagi, bahwa internet memiliki fungsi krusial bagi perusahaan. Mulai dari mengakses informasi hingga mengirim data-data penting, internet bisa digunakan secara fleksibel ketika dibutuhkan. Meskipun demikian, sambungan internet juga membawa berbagai macam virus yang dapat menyerang berbagai device. Salah satu virus yang cukup dikenal baru-baru ini adalah malware berjenis ransomware.

Serangan malware berupa ransomware masih menjadi kasus terpopuler untuk berbagai perusahaan hingga saat ini. Beberapa waktu lalu, ransomware telah menimpa operasional perusahaan kamera Canon di Amerika Serikat. Sejumlah aplikasi operasional seperti email, website, Microsoft Teams, dan layanan dukungan pesan konsumen perusahaan tersebut dikabarkan mengalami gangguan teknis. Sehingga, bantuan dari perusahaan cyber pun dibutuhkan Canon, demi menghindari kebocoran data ke publik.

Apa yang terjadi kepada perusahaan Canon, tentu menjadi perhatian bagaimana serangan tersebut bisa berbahaya bagi sistem IT perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki sistem IT keamanan yang maksimal, maka bersiaplah untuk terkena serangan ransomware. Namun, tahukah Anda apa itu ransomware? Bagaimana cara ransomware bekerja? Baca penjelasan berikut untuk mengetahuinya!

 

Pengertian Malware dan Ransomware 

Malware adalah singkatan dari Malicious software. Perangkat lunak ini dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada suatu komputer, server, atau jaringan komputer dengan menggunakan virus. Efek yang diberikan pun bisa lebih berbahaya bagi perusahaan ketimbang untuk personal user. Jika jaringan perusahaan terserang malware, maka bersiaplah terkena gangguan sistem pada komputer. 

Ransomware adalah salah satu jenis malware yang populer saat ini. Serangan ini dirancang untuk memblokir akses pengguna ke sistem komputer yang digunakan. Selain itu, pelaku biasanya mengancam untuk mempublikasikan maupun menghapus data apabila pengguna tidak membayar uang tebusan (ransom). 

Namun, membayar tebusan kepada pelaku juga tidak menjamin data dan sistem yang diblokir bisa dikembalikan dengan aman oleh pelaku. Setelah mengenkripsi file, biasanya ransomware akan membawa jenis malware lain yang dapat menginfeksi sistem jaringan komputer. Sehingga kerusakan pada sistem jaringan dapat terjadi walaupun uang tebusan telah dibayarkan.

 

Lalu bagaimana Cara Kerja Ransomware?

Pada umumnya, cara kerja ransomware adalah dengan menggunakan trojan yang disamarkan menjadi file atau aplikasi yang dikirimkan oleh penyerang. Jika Anda membuka maupun mengunduh file atau aplikasi tersebut, maka berhati-hatilah sebab perangkat lunak ini akan menemukan dan mengenkripsi semua file pada perangkat komputer Anda. Berikut beberapa media yang paling sering digunakan untuk menyebarkan ransomware:

  • Exploit

Banyak hacker biasanya menggunakan exploit ini untuk mencari kelemahan sistem. Pada dasarnya, alat ini disisipkan pada sebuah situs web yang berisi iklan. Jika salah satu iklan tersebut diklik, maka pengguna akan diarahkan ke halaman yang berisi perintah untuk mengunduh exploit. Sehingga, ini menjadi celah bagi para hacker untuk menginfeksi sistem dan file dengan serangan ransomware.

  • Malicious Email Attachment

Hal kedua yang harus diwaspadai ialah mendownload lampiran email secara sembarang. Hacker biasanya menggunakan email yang terkesan kredibel seperti newsletter tawaran pekerjaan, lembaga sosial, hingga teknisi IT. Selain itu, format file yang dilampirkan pun dapat bervariasi,  seperti .exe, .doc, .js, .msi, .ppt, dan lainnya. Sehingga, tidak terlihat mencurigakan. Namun tanpa disadari, file-file tersebut mengandung ransomware dan mampu menyerang sistem komputer apabila diunduh.

  • Link (tautan) dalam email

Tak hanya lampiran, hacker juga pada umumnya menggunakan tautan dalam email yang dapat menginfeksi sistem komputer. Dengan menggunakan email yang tampak terpercaya, hacker biasanya berhasil menarik perhatian pengguna untuk mengklik tautan tersebut. Sehingga, pengguna selanjutnya diarahkan untuk mendownload file pada situs website yang berisikan serangan ransomware.

Demi menghindari serangan ransomware, Zettagrid Indonesia menghadirkan layanan cloud backup sebagai solusi IT perusahaan. Anda bisa melakukan backup kapanpun saat dibutuhkan. Selain itu, cloud backup memudahkan perusahaan Anda dalam memperpanjang infrastruktur Veeam Backup  ke dalam cloud. Klik disini untuk tahu lebih lanjut mengenai layanan Zettagrid atau hubungi kami di sales@zettagrid.id.

Semangat Diskon 45% HUT RI Ke-75

Diskon HUT RI Ke-75

Semangat Diskon 45% HUT RI Ke-75

Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-75 tahun ini memang berbeda. Bagaimana tidak, saat ini negara kita, bahkan dunia masih diterjang badai pandemi COVID-19 yang telah merubah tatanan gaya hidup masyarakat dan juga berdampak bagi hampir seluruh sektor industri dan ekonomi di Indonesia.

Namun, layaknya pahlawan yang dulu telah berjuang melawan penjajah selama ratusan tahun, kita juga harus tetap Semangat 45 untuk mewujudkan cita-cita para pahlawan untuk memajukan negera ini. Sesuai dengan tema HUT RI tahun ini “Bangga Buatan Indonesia” Zettagrid, sebagai penyedia layanan lokal cloud computing Tier IV di Indonesia yang telah memiliki 2 lokasi data center dan juga telah memiliki kantor cabang di Jawa timur. Mendukung pemerintah untuk menuju Indonesia Maju, dengan selalu memberikan pelayanan terbaik pada sektor infrastruktur cloud yang saat ini memegang peranan besar dalam digitalisasi yang semakin cepat pertumbuhannya ditengah situasi pandemi, yang membatasi kita untuk bertatap muka langsung seperti biasanya.

Untuk itu, Zettagrid Indonesia yang tahun ini berhasil mendapatkan sertifikasi “VMware Cloud Verified Provider” yang pertama di Indonesia, memberikan penawaran spesial bertajuk “Semangat Diskon 45% HUT RI Ke-75”. Diskon ini berlaku untuk seluruh produk yang terdapat dalam katalog Zettagrid dan berlaku dari tanggal 12 Agustus 2020 – 12 September 2020 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku sebagai berikut;

• Promo diskon 45% berlaku untuk semua produk katalog Zettagrid, kecuali katalog lisensi software.
• Promo diskon 45% dapat dinikmati untuk hingga 31 Desember 2020.
• Per tanggal 1 Januari 2021 pelanggan akan dikenakan biaya normal.
• Minimum kontrak berlangganan selama 1 tahun.
• Promo berlaku selama periode 12 Agustus – 12 September 2020.
• Promo tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya.
• Promo hanya berlaku untuk pembelian baru (non-upgrade/resize).
• Promo berlaku metode pembayaran prepay bulanan diawal.

Tunggu apalagi! Jangan sampai kelewatan, ayo tunjukan Semangat 45-mu dan rayakan kemerdekaan bersama Zettagrid dengan penawaran yang kami berikan! Jika anda berminat anda dapat menghubungi kami melalui e-mail di sales@zettagrid.id, layanan live chat di website kami, atau klik disini.

3 Risks That Weighing Your Business After Data Loss in Office 365

3 Risks That Weighing Your Business After Data Loss in Office 365

3 Risks That Weighing Your Business After Data Loss in Office 365

By: Gita Gisela

According to Medcom.id, Microsoft Office 365 now has 258 million users around the world. In additional, this fact showed that people now already using cloud as the solution to enhances their activities in this digital era.

Although Microsoft Office 365 offers features that allowed workforce to move faster, it does not mean disaster could not be found on its system. If you think this cloud has a secure system to protect all the critical data in Office 365 from disaster, then you are wrong. According to Veeam, over 1000 IT Pros surveyed, 81% of users experienced data loss in Office 365. Ranging from simple user error to major data security threats. So, what will happen if the enterprises lost its critical data in office 365?

Of course, there’s consequences that need to be faced. Therefore, enterprises need a back up solutions and Disaster Recovery (DR) that can reduce impact from the accident. These are some risks you need to know when your company experienced data loss in Office 365 without having any back up and DR system:

  1. Losing Data Permanently

Have you ever thought about going to work in the morning, then suddenly you find out that you suddenly lost your critical data in Office 365? Some of those critical data you have lost, might still can be saved if your company has a data back up system. But if it doesn’t, the company has to be prepared for losing data permanently. Which it means, this could impact to your business operations.

  1. Expensive

Not having a data back up system doesn’t mean that there is no other way to get back the data you have lost. Of course, company can still find the alternative ways to restore deleted and corrupted data from system. One of them, by using a premium recovery software that sold on the market. However, this methode has a complex process and spend a lot of money. Plus, not all kind of files can be restored. So, the best way that can be done in preventing data loss in Office 365 is by using a reliable data back up system. Not only to efficient the process, but also to save costs.

  1. Wasting time

Imagine, when the company needs to move forward, suddenly various important data that support its business continuity have lost in Office 365 by a virus. Meanwhile, your company don’t have a data back up system, so it needs to recreate the critical data as same as the first ones. It definitely will take several days even to several months to recreate, depending on how much business the company runs. Therefore, this methodes will obstruct a company development in running its business.

So, could you imagine if you lost your critical documents on Office 365? How to prevent this accident? Stay update with us to find the solution with Veeam Office 365 Backup on Zettagrid.

Contact us to be the first customer who tries Veaam Office 365 Backup on Zettagrid send us e-mail at sales@zettagrid.id.

5 Common Causes of Data Loss in Office 365

data loss in office 365

5 Common Causes of Data Loss in Office 365

 

Nowadays, we could see that lot of companies start moving its IT workload to the cloud. Beside the trusted security system, cloud is more user friendly and easy to set up. Furthermore, it allows workforce to move faster, collaborate across business, and reduce operational costs for the company.

One of the most popular cloud categories that usually use for business is Software as a Service (SaaS), for example Office 365 by Microsoft.  Office 365 offers various features, from e-mail, cloud apps, until file sharing. Even though people think that it is secure enough, do you know that companies could also lost their data on Office 365?

data loss in office 365

This data loss caused by several common reason such as; Human error, Virus or malware, Software Corruption, Overwritten Data, and Hacker attack. Read on the 5 common causes of Data Loss in Office 365:

Human error

Human error that mostly happened is accidental deletion within Office 365. It is almost happened to users unintentionally deleted important e-mails, documents, or any other critical data in Office 365.

A common reason why users inadvertently deletes their data is because they think it is no longer needed. But after sometimes they will need in again suddenly for some reasons.

Or also they forget click the wrong button and could not get the data back before they realized it.

Virus or malware

Veeam stated that Malware and viruses have done serious damage to organizations globally in just the past year alone unexceptionally for Office 365. Even Office 365 has protection against malware, but it does not guarantee that they could detect every infection.

Software corruption

Software Corruption is one of the big cause of data loss. For example, if users want to Install or update the Office 365 and then the system suddenly have problem, and the data lost the second after.

Overwritten data

Office 365 does remind its users when their workload is almost full. But it is not enough protection against the risk of overwritten data. Users could lost their oldest e-mail, data, documents, or any critical data if their data space is not enough anymore.

External attack

It is true that technology growth is faster than we think and bring a lot positive changes in our life. In other hand, it is also bring negativity, one of them is hacker. It is possible for Office 365 to get attacked by hacker. For example, if there is a phishing e-mail and then the user click it and hacker could remove the data easily after.

So, could you imagine if you lost your critical documents on Office 365? How to prevent this accident? Stay update with Zettagrid to find the solution with Veeam Office 365 Backup on Zettagrid.

Contact us for more information aboutt Veaam Office 365 Backup on Zettagrid send us e-mail at sales@zettagrid.id or click here.

7 Alasan Mengapa Arupa Cloud Desktop Menjadi Solusi Tepat Saat WFH

Cloud Desktop

7 Alasan Mengapa Arupa Cloud Desktop Menjadi Solusi Tepat Saat WFH

Melonjaknya jumlah pasien positif COVID-19 masih menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi. Sampai sore ini (04/08/20) Satgas COVID-19 menyatakan angka kasus kematian di Indonesia lebih tinggi dibanding angka kematian global per 3 Agustus. Persentasenya kini di angka 4,86 % sementara global berada di 3,79% (detik.com). Berbagai cara pun dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus, salah satunya dengan mengimbau kebijakan work from home (WFH) yang diperuntukkan bagi beberapa sektor usaha.

Perusahaan yang terbiasa menjalankan operasional bisnis secara konvensional, kini harus beralih kepada sistem digital demi meminimalisir penyebaran virus. Tak hanya itu, memonitor kegiatan user atau karyawan yang bekerja dari rumah juga perlu dilakukan agar produktivitas kerja dapat tetap terjaga. Sehingga, hal tersebut memerlukan sistem IT yang berguna dalam mengefisiensi operasional dan produktivitas perusahaan selama WFH.

Arupa Cloud Desktop (ACD) bisa menjadi solusi Anda dalam menjalankan perusahaan selama WFH. Dengan memberikan akses virtual kepada karyawan ke aplikasi dan data perusahaan, karyawan tetap dapat bekerja dimanapun dan kapanpun di bawah monitor perusahaan. Tak hanya itu, berbagai keuntungan pun bisa didapatkan dalam menggunakan ACD. Berikut keuntungan yang perlu Anda ketahui dalam menggunakan ACD selama menjalankan sistem WFH.

  1. Fleksibel Untuk Digunakan

Jika Anda kesulitan mengatur alih pekerjaan dari device perusahaan ke rumah, ACD bisa menjadi solusinya. ACD memberikan fleksibilitas bagi para pengguna yang dapat mengakses desktopnya kapanpun dan dimanapun. Cukup dengan melalui web browser yang dapat diakses melalui Operating System apapun dari berbagai macam device, Anda sudah bisa memfasilitasi karyawan agar dapat bekerja secara produktif.

  1. Memberikan Akses Perusahaan Dalam Memonitor User

Selama bekerja dari Rumah, Anda pasti berpikir bagaimana caranya agar kinerja user atau karyawan dapat tetap terjaga. ACD memberikan akses kepada pengusaha atau Human Resource (HR) untuk memonitor kinerja user selama bekerja di rumah. Pengusaha dapat mengetahui berapa jam user menggunakan desktopnya, hingga apa yang user kerjakan dalam desktop tersebut. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir lagi jika user tidak bekerja selama WFH.

  1. Dilengkapi Keamanan Berlapis

Dalam menggunakan sistem IT, risiko masih dapat ditemui. Salah satunya ialah kebocoran data. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, ACD dilengkapi dengan keamanan berlapis dan terjamin. Seperti firewall, IDS/IPS, VPN, dan standar SSL Encryption yang umum digunakan dalam memproteksi keamanan sistem online banking dan secure payment.

  1. Tidak Memerlukan Pemindahan Data

Ketika menggunakan ACD, Anda tidak perlu lagi melakukan pemindahan data dari on-premise. Hal ini dikarenakan ACD akan bekerja sama persis dengan desktop atau aplikasi perusahaan. Sehingga, Anda tidak perlu lagi mengubah infrastruktur yang telah digunakan saat ini cukup dengan melakukan pelebaran network dari cloud Zettagrid ke environment on-premise serta melakukan training berkepanjangan untuk membimbing user dalam menggunakan ACD.

  1. Tidak Membutuhkan Waktu Lama Dalam Deployment

Jika Anda baru memutuskan untuk menggunakan ACD pada masa WFH ini, Anda tidak perlu lagi memikirkan berapa banyak waktu yang terbuang untuk deployment. Hanya beberapa jam saja, ACD dapat dideploy untuk digunakan langsung pada perusahaan.

  1. Meningkatkan Efisiensi IT

Anda tidak perlu khawatir mengenai berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan ketika menggunakan ACD, sebab ACD diciptakan untuk meningkatkan efisiensi IT perusahaan Anda. Sehingga, perusahaan tidak perlu lagi melakukan investasi CapEx untuk pembelian hardware, lisensi software, dan implementasi. Anda juga dapat berlangganan tanpa komitmen jangka panjang dan membayar dengan menggunakan mata uang Rupiah. Dengan demikian, ketika US Dollar mengalami kenaikan biaya, berlangganan ACD akan tetap sama.

  1. Harga Kompetitif dan Penambahan user flexible.

Harga menjadi pertimbangan utama perusahaan dalam menentukan system yang akan digunakan untuk keberlangsungan jalannya perusahaan. Arupa Cloud Desktop dipricing berdasarkan tingkatan aplikasi yang dijalankan (lite,medium,Large) serta jumlah user yang menggunakan. Selain itu dalam penambahan dan pengurangan lisence dapat dilakukan dalam waktu yang relative cepat sebagaimana point no 5 mengenai waktu deployment ACD.

 

Masih penasaran dengan keuntungan lainnya yang ditawarkan oleh Arupa Cloud Desktop? Hubungi kami di sales@zettagrid.id atau contact kami disini.

Mengenal Backup Data Sebagai Solusi IT Perusahaan Anda

Backup Data

Mengenal Backup Data Sebagai Solusi IT Perusahaan Anda

Sampai hari ini, perkembangan ekonomi digital telah mengubah sistem berbagai bisnis menjadi lebih mudah, terotomatisasi, fleksibel, dan efisien. Hal ini tentu dapat terjadi dikarenakan kemajuan sistem teknologi digital yang mampu mendukung perjalanan bisnis secara optimal. Salah satunya dengan menggunakan teknologi cloud.

Tidak hanya berperan sebagai solusi infrastruktur digital bagi perusahaan, cloud juga dapat membantu meningkatkan efisiensi bisnis dengan mengurangi investasi CAPEX dan OPEX. Selain itu, cloud dapat dengan cepat dikembangkan dalam beberapa jam saja. Karena kecanggihannya tersebut, cloud bisa menjadi pilihan untuk mengefisiensikan operasional bisnis bahkan di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

Namun, mengoptimalkan operasional bisnis pun tidaklah cukup untuk masa sekarang. Back up data juga diperlukan demi mengembalikan data yang hilang maupun rusak (corrupt). Hal ini juga penting mengingat bencana baik yang berasal dari alam maupun ulah manusia bisa terjadi, sehingga memicu terjadinya kehilangan data.

Dalam talkshow “Zettagrid e-Techday vol.02: Simplify Your Back Up and Disaster Recovery with Veeam Cloud Connect” pada 30 Juli 2020, Daniel Santini, Senior Virtual Engineer Zettagrid Australia, menjelaskan alasan mengapa cloud bisa menjadi pilihan terbaik untuk mendesain strategi dalam melakukan backup data. Lalu, bagaimana cara merancang disaster recovery bagi perusahaan? Apakah penting bagi perusahaan untuk melakukan back up? Berapa kali perusahaan wajib melakukan back up data? Simak pertanyaan-pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut untuk mengetahui gambarannya:

Bagaimana cloud mendukung kebutuhan perusahaan dalam melakukan backup data?

Infrastruktur IT pada dasarnya telah menyediakan berbagai tools untuk mencapai kebutuhan bisnis. Diantaranya adalah layanan berbasis hybrid cloud sebagai solusi backup data perusahaan.

Ketika merancang kebutuhan bakup data untuk perusahaan anda, anda pasti akan mempertimbangkan investasi waktu dan infrastruktur yang diperlukan. Contohnya,be rapa banyak waktu dalam menyiapkan server cadangan baru dan pengelolaan hardware, tempat penyimpanan khusus, biaya daya, penyimpanan di luar tempat, hingga VPN. Jika Anda memutuskan untuk menghilangkan fungsi dari beberapa fitur tersebut, tentu akan menghasilkan waktu dan banyak biaya bagi Anda untuk keperluan lain.

Untuk itu, cloud hadir memudahkan Anda dengan fitur jaringan dan hardware pada pengaturan on premises yang ada. Sehingga, pemasangan cloud tidak memerlukan waktu yang lama, jaringan VPN, atau leased line, dan biaya investasi hardware, karena telah dilengkapi resource yang fleksibel.

Seberapa penting perusahaan melakukan back up data?

Dalam melakukan optimalisasi bisnis, anda mungkin tidak mengingat banyaknya jumlah data yang dimiliki perusahaan, perangkat penyimpanan apa yang biasa digunakan, berapa nilai data, hingga kebutuhan akan keamanan data tersebut. Ketimbang menyalin solusi siap pakai yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, cloud bisa menjadi pilihan yang tepat sebagai pendekatan khusus untuk setiap situasi. Sehingga, jika Anda perlu untuk melakukan backup data atau recovery data akibat bencana atau kehilangan data yang terjadi diluar keinginan anda. Anda bisa menggunakan cloud untuk mem-back up data hingga ke titik awal.

Berapa kali perusahaan wajib melakukan back up data?
Back up data biasanya dilakukan ketika hilangnya backup data yang terakhir dilakukan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan demi mengingat banyaknya jumlah data yang hilang. Dalam beberapa kasus, kehilangan data yang dibiarkan selama berminggu-minggu mungkin akan baik-baik saja. Namun, untuk hilangnya beberapa data penting selama berminggu-minggu, tentu akan sulit untuk di backup atau diselamatkan datanya kembali.

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sesi ini anda bisa menyaksikan tayangannya kembali pada akun Youtube kami disini. Dan jika anda tertarik dengan solusi Backup dan Disaster Recovery yang Zettagrid miliki, anda dapat menghubungi kami di sales@zettagrid.id atau klik disini

Avoid IT Disaster with Veeam Cloud Connect Backup and Replication

Veeam Cloud Connect

Avoid IT Disaster with Veeam Cloud Connect Backup and Replication

A highlight from Zettagrid e-CloudTalk vol.03: The Cloud for Digital Business Era

It is true that technology has change rapidly and move people physical activity to digital. This situation has unconsciously changed people behavior and needs. The shifting of people behavior forced enterprises to follow its customer needs. Thus, an efficient operationalization system and digital infrastructure is required.

However, the company’s operational system efficiency is not enough to follow the consumer needs of today’s digital growth. Various obstacles could also happen in building a digital system, one of them come from the security side. In recent years, ransomware has become a disaster for various digital enterprises. That is the reason why, there is a software that is capable of backing up data by copying or creating archives of computing data, especially on digital infrastructure called cloud.

On July 23rd, 2020, Zettagrid, an Australian based cloud provider company that already has 2 data centers location in Indonesia,  held its online talk show titled “Zettagrid e-CloudTalk Vol. 03: The Cloud For Digital Business Era”, which briefly highlighted the importance of preventing disaster by using Veeam Cloud Connect on Zettagrid as a business solution. Unexceptionally for well-established company that offer one stop IT business solutions in Indonesia, Datascrip. On this event, Purnawan Yunianto, the MIS Manager of Datascrip reveals that its company choose using Veeam Cloud Connect Backup and Replication on Zettagrid is to achieve a stable business transaction even there is an unexpected “disaster” happens.

Datascrip Veeam Zettagrid

Another reason for Datascrip in choosing Veeam Cloud Connect Backup and Replication on Zettagrid as its company Disaster Recovery (DR) solutions, is the proven data security system that Zettagrid offers, from data level, system, to hardware. Thanks to Zettagrid and Veeam Cloud Connect technology for decreasing enterprises investment on CapEx and Opex for its IT business.

According to Datascrip experiences, cloud infrastructure has already equipped by a wide range of security and operational standard. Cloud also provide ease and flexibility in terms of access, operations, and cost. The cloud will also provide accessibility related to resources whenever needed.

In operation, the user will focus on data protection and no longer need to think about infrastructure. Thus, user resources can focus on data development and other operations.

Why choosing Veeam Cloud Connect for Backup and Replication on Zettagrid?

Veeam Cloud Connect technology has the compatibility and support of the existing Datascrip’s environment. By ensuring the selected cloud solution can fit the environment of Datascrip’s.  Cloud connect provides good support if the problem occured while the Disaster Recovery (DR) is being processed. Thus, when a failover occurs during DR process, it would not give user a complication on reproduce the change of a data.

In case you missed the session, watch the live streaming here. Want to have the same experience with Datascrip? please contact us at sales@zettagrid.id

Zettagrid e-TechDay vol.02: Simplify Your Backup and DR With Veeam Cloud Connect

Zettagrid Backup and DR

Zettagrid e-TechDay vol.02: Simplify Your Backup and DR With Veeam Cloud Connect

Pandemic COVID-19 has changed some aspects in human lifestyle. Almost every activities that people do it’s now on digital, from studying, entertain, even business industry. As the new normal life in our society begin, the digital business era now has come to move faster than we think. Thanks to cloud technology that help enterprises to makes their life easier with its automation, flexibility and efficiency.

Not only become a digital infrastructure solution for enterprises, cloud also help increase business efficiency by reducing CAPEX and OPEX  investment. Furthermore, cloud also fast to develop, enterprises only need hours to develop it not like on-premises. By cloud automation, now protecting your company data become more simple.

Learn more about how to simplify your data protection with Veeam Cloud Connect on “Zettagrid e-TechDay Vol.02: Simplify Your Backup and Disaster Recovery With Veeam Cloud Connect”. Directly explain by Zettagrid Australia Senior Virtualization Engineer, Daniel Santini, get insight and live demo of  Veeam Cloud Connect Backup and Replication on Zettagrid.

Date: Thursday, 30 July 2020
Time: 14.00-16.00 WIB
Place: Zoom Video Meeting
Link registration: https://tinyurl.com/etechday02

Register now and save your spot! Watch the live webinar until it’s finish and get a chance to win OVO credits in the end of event. For more information about the event, you could contact us at marketing@zettagrid.id or click here . See you there!