Posts

RDP (Remote Desktop Protocol): Pengertian, Fungsi, dan Cara Konfigurasi NSX untuk VDC

Apa Itu RDP (Remote Desktop Protocol)?

Remote Desktop Protocol (RDP) adalah protokol jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft untuk memungkinkan akses dan kontrol jarak jauh ke komputer atau server melalui koneksi internet. Dengan RDP, pengguna dapat melihat dan mengoperasikan desktop dari lokasi yang berbeda, seolah-olah mereka sedang duduk langsung di depan komputer tersebut.

Protokol ini biasanya digunakan oleh administrator sistem, perusahaan, dan individu yang membutuhkan akses jarak jauh ke perangkat untuk mengelola, memperbaiki, atau menjalankan aplikasi yang berjalan di komputer remote.

Fungsi dan Manfaat RDP (Remote Desktop Protocol)

RDP memiliki banyak manfaat yang membuatnya menjadi solusi populer dalam lingkungan bisnis dan teknis. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

1. Akses Jarak Jauh yang Aman

RDP memungkinkan pengguna untuk terhubung ke komputer atau server dari mana saja selama ada koneksi internet. Ini sangat berguna bagi pekerja remote, administrator sistem, dan perusahaan yang memiliki cabang di berbagai lokasi.

2. Manajemen Server dan Komputer

Administrator jaringan menggunakan RDP untuk mengelola server tanpa harus hadir secara fisik di lokasi server. Hal ini menghemat waktu dan biaya operasional.

3. Kolaborasi Tim

Beberapa pengguna dapat mengakses satu komputer yang sama melalui sesi RDP, memungkinkan kolaborasi tim dalam proyek atau troubleshooting perangkat lunak.

4. Keamanan Data yang Lebih Baik

Dibandingkan dengan metode akses jarak jauh lainnya, RDP memiliki enkripsi data yang kuat serta mendukung autentikasi multi-faktor, sehingga lebih aman dalam melindungi informasi sensitif.

5. Akses Aplikasi dan File yang Fleksibel

Pengguna dapat menjalankan aplikasi yang hanya tersedia di komputer remote tanpa perlu menginstalnya di perangkat lokal. Hal ini membantu menghemat sumber daya perangkat dan memastikan kompatibilitas aplikasi.

Persyaratan untuk Menggunakan RDP (Remote Desktop Protocol)

Sebelum menggunakan Remote Desktop Protocol, ada beberapa hal yang perlu dipastikan:

Windows Professional atau Server: RDP hanya tersedia di edisi Windows Professional, Enterprise, dan Server. Jika Anda menggunakan Windows Home, fitur ini tidak tersedia.

Koneksi Internet Stabil: Kualitas koneksi RDP sangat bergantung pada kecepatan dan stabilitas internet.

Port RDP (3389) Dibuka: Pastikan firewall tidak memblokir port TCP 3389, yang digunakan oleh RDP.

Izin Akses RDP: Pengguna harus memiliki hak akses untuk menggunakan RDP pada perangkat yang dituju.

Cara Konfigurasi RDP untuk NSX -Enabled VDC di Zettagrid

Semua item konfigurasi akan diterapkan pada jaringan uplink. Anda harus mengidentifikasi baik alamat IP eksternal dari Edge gateway maupun alamat IP internal dari VM yang ingin Anda berikan akses RDP. Alamat IP internal VM harus termasuk dalam subnet yang sebelumnya telah ditetapkan untuk salah satu VNICS Anda.

1. Identifikasi Alamat IP Edge Gateway
Alamat gateway dapat ditemukan dengan menavigasi ke layanan VDC Anda di MyAccount. IP dapat ditemukan di bawah bagian Networking di bagian atas halaman seperti berikut:

RDP

Untuk mengonfigurasi aturan NAT dan Firewall, Anda perlu masuk ke portal vCloud (Klik “Login into Cloud Director” dari menu dropdown manage), lalu akses Networking – Edge Gateways dari menu atas.

2. Aturan NAT

Kita akan menambahkan 2 aturan DNAT ke jaringan uplink. Klik Services – NAT, lalu klik “New”. Anda akan mengonfigurasi aturan berikut:

DNAT #1 (TCP)

  • Nama: RDP – Inbound
  • Tipe Antarmuka: DNAT (Destination NAT)
  • IP Eksternal: 119.252.X.X
  • Port Eksternal: 3389 (Target port untuk koneksi eksternal)
  • IP Internal: 192.168.2.100
  • Aplikasi (Port Internal): 3389
RDP

3. IP Set

Untuk mengonfigurasi aturan firewall dengan IP dari jaringan uplink, kita perlu membuat IP Set atau Static Group.

  1. Navigasikan ke: Security – IP Sets
  2. Klik: “New”
  3. Konfigurasikan sebagai berikut:
    • Nama: RDP Server
    • IP: 192.168.2.100

Setelah dibuat, IP Set ini akan digunakan dalam aturan firewall untuk mengontrol akses ke RDP Server.

RDP

3. Aturan Firewall

Tambahkan aturan Firewall ke jaringan uplink dengan menavigasi ke Services – Firewall, lalu klik tombol Edit Rules. Aturan yang akan kita konfigurasikan ini memungkinkan lalu lintas TCP dan UDP masuk pada port 3389 dari internet ke jaringan VDC Anda. Aturan NAT yang telah dikonfigurasi pada langkah sebelumnya akan mengarahkan lalu lintas ini ke VM yang diinginkan.

Aturan firewall diterapkan sesuai dengan urutan daftar pada halaman. Setelah lalu lintas cocok dengan satu aturan, paket akan diproses dan aturan lainnya tidak akan diperiksa lebih lanjut. Oleh karena itu, urutan aturan sangat penting—aturan yang lebih spesifik harus ditempatkan terlebih dahulu, sedangkan aturan yang lebih umum ditempatkan di bagian bawah.

Klik “New on Top” untuk mulai mengedit aturan Firewall yang baru.

Aturan

  • Nama: RDP – Inbound
  • Aplikasi: Kosong (Gunakan ini untuk menentukan dari port mana koneksi diharapkan datang.)
  • IP Sumber: Any
  • Port Sumber: Any (Atau Anda dapat membuat IP Set untuk menentukan dari mana koneksi harus datang.)
  • IP Tujuan: RDP Server
  • Protokol IP: IPv4
RDP

4. Selesai

Sekarang Anda seharusnya dapat melakukan RDP ke IP eksternal dari VDC dan mengakses Windows VM Anda.

Untuk mengakses beberapa VM, ada beberapa opsi yang bisa digunakan:

  • Membuat Jumpbox di dalam lingkungan virtual Anda. Jumpbox ini digunakan untuk RDP terlebih dahulu, lalu dari sana Anda bisa RDP ke VM lainnya.
  • Mengaktifkan RDP pada port yang berbeda untuk masing-masing VM di dalam jaringan privat Anda, lalu mengarahkan NAT melalui firewall.

Tips Keamanan dalam Menggunakan RDP (Remote Desktop Protocol)

Gunakan VPN untuk koneksi RDP agar lebih aman.
Gantilah port default 3389 untuk menghindari serangan brute force.
Aktifkan Network Level Authentication (NLA) untuk mencegah akses dari pengguna yang tidak sah.
Perbarui sistem secara berkala agar tetap terlindungi dari kerentanan keamanan terbaru.
Gunakan autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan.

Remote Desktop Protocol (RDP) adalah solusi ideal untuk akses jarak jauh, manajemen sistem, dan kolaborasi tim. Dengan konfigurasi yang tepat di NSX untuk Virtual Data Center (VDC), Anda dapat memastikan akses yang aman dan efisien ke server atau komputer yang dikelola.

Mengikuti langkah-langkah dalam artikel ini akan membantu Anda mengaktifkan dan mengonfigurasi RDP dengan benar, serta meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam pengelolaan infrastruktur IT Anda.

Jika Anda mengalami kendala dalam pengaturan RDP pada NSX, pastikan untuk memeriksa firewall, izin akses, dan konfigurasi jaringan agar koneksi berjalan lancar.

Lindungi Data di Data Center dengan Veeam Backup

Dalam dunia bisnis modern, data menjadi aset yang sangat berharga. Namun, dengan meningkatnya ancaman seperti ransomware, kehilangan data, dan bencana IT, perusahaan perlu memastikan bahwa data mereka tetap aman dan dapat dipulihkan kapan saja.

Salah satu cara terbaik untuk melindungi data di data center adalah dengan menggunakan solusi backup yang andal. Veeam Backup, yang ditawarkan oleh Zettagrid Indonesia, menjadi pilihan terbaik bagi perusahaan yang ingin menjaga keamanan data mereka di cloud maupun on-premise.

Apa Itu Veeam Backup?

Veeam Backup adalah solusi pencadangan dan pemulihan data yang dirancang untuk memastikan data tetap aman, tersedia, dan mudah dipulihkan dalam kondisi darurat. Dengan teknologi canggih, Veeam menawarkan berbagai fitur, termasuk:

  • Backup untuk Microsoft 365 → Melindungi email, file, dan dokumen penting di Microsoft 365.
  • Cloud Connect Backup → Pencadangan data berbasis cloud yang aman dan dapat diakses kapan saja.
  • Cloud Connect Replication → Menyediakan replikasi data yang memungkinkan pemulihan cepat jika terjadi kegagalan sistem.
  • Backup dengan Arupa Object Storage → Menyimpan data dengan efisiensi tinggi di cloud.
  • Backup untuk Zettagrid VDC → Integrasi seamless dengan Virtual Data Center dari Zettagrid.
  • On-Premise License → Opsi lisensi bagi perusahaan yang masih mengandalkan server fisik sendiri.

Virtual Data Center (VDC): Solusi Cloud untuk Bisnis Modern

Virtual Data Center (VDC) dari Zettagrid Indonesia adalah layanan cloud yang memungkinkan perusahaan membangun infrastruktur IT secara virtual, tanpa perlu memiliki atau mengelola perangkat keras fisik sendiri.

Keuntungan utama menggunakan VDC meliputi:

  • Keamanan Data yang Lebih Baik → Infrastruktur yang terenkripsi dan terlindungi dari ancaman siber.
  • Skalabilitas Tinggi → Mudah disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, baik startup maupun enterprise.
  • Efisiensi Biaya → Tidak perlu investasi besar dalam hardware dan maintenance.
  • Ketersediaan Tinggi → Data center yang andal memastikan uptime maksimal.

Teknologi yang Digunakan dalam VDC

Zettagrid Indonesia menggunakan teknologi virtualisasi canggih untuk menyediakan layanan Virtual Data Center (VDC) yang andal. Berikut adalah beberapa teknologi utama yang digunakan:

1. VMware vCloud Director

Zettagrid menggunakan VMware vCloud Director, platform virtualisasi terkemuka yang memungkinkan pelanggan untuk membuat, mengelola, dan mengatur sumber daya cloud mereka dengan fleksibel. Dengan teknologi ini, pengguna dapat dengan mudah mengalokasikan CPU, RAM, dan penyimpanan sesuai kebutuhan.

2. VMware NSX

Untuk keamanan jaringan, Zettagrid menggunakan VMware NSX, solusi software-defined networking (SDN) yang memungkinkan segmentasi jaringan, firewall virtual, dan kontrol akses yang lebih ketat. Teknologi ini memastikan bahwa data pelanggan tetap aman dari ancaman eksternal.

3. Storage Berbasis SSD dan Arupa Object Storage

VDC Zettagrid didukung oleh penyimpanan berbasis SSD, yang menawarkan kecepatan akses tinggi dan performa optimal. Selain itu, integrasi dengan Arupa Object Storage memungkinkan penyimpanan skala besar yang efisien dan hemat biaya, terutama untuk data backup dan arsip.

4. Disaster Recovery dengan Veeam & Zerto

Untuk menjamin business continuity, Zettagrid menyediakan fitur Disaster Recovery as a Service (DRaaS) dengan Veeam Backup & Replication serta Zerto. Teknologi ini memungkinkan pemulihan cepat dalam kasus kegagalan sistem atau bencana IT.

5. Multi-Region Data Center

Zettagrid memiliki beberapa data center di berbagai lokasi di Indonesia, sehingga pelanggan dapat memilih lokasi yang sesuai untuk kebutuhan compliance dan redundancy. Ini memastikan ketersediaan data yang lebih tinggi serta latensi yang lebih rendah.

Mengapa Menggabungkan Veeam Backup dengan VDC?

Menggunakan Veeam Backup bersama VDC dari Zettagrid memberikan perlindungan data yang lebih lengkap dan canggih. Berikut adalah manfaat utama menggabungkan kedua solusi ini:

  1. Proteksi dari Ransomware → Backup terenkripsi mencegah data disandera oleh serangan siber.
  2. Pemulihan Data yang Cepat → Replikasi dan backup cloud memungkinkan recovery instan saat terjadi kegagalan sistem.
  3. Akses Data dari Mana Saja → Infrastruktur cloud memungkinkan akses fleksibel kapan pun dibutuhkan.
  4. Manajemen yang Mudah → Monitoring dan pengelolaan data dilakukan secara efisien melalui platform cloud.
  5. Kombinasi Hemat Biaya → Dengan integrasi Veeam dan VDC, bisnis bisa mendapatkan layanan terbaik dengan harga lebih terjangkau.

Promo Bundling Veeam Backup & VDC di Zettagrid Indonesia

Saat ini, Zettagrid Indonesia menghadirkan promo bundling Veeam dengan Virtual Data Center (VDC). Dengan menggunakan kode promo: VEEAMNOW, Anda bisa menikmati layanan backup terbaik dengan harga lebih hemat. Klaim promonya sekarang juga di halaman ini!

Jangan sampai kehilangan data berharga akibat serangan ransomware atau kegagalan sistem! Segera manfaatkan promo ini dan amankan data bisnis Anda!

Panduan Memilih Data center yang Tepat untuk Keberlanjutan Bisnis

data center indonesia tier 4

Dalam era digital yang semakin maju, data center memiliki peranan yang sangat penting dalam infrastruktur teknologi informasi suatu perusahaan. Dengan pertumbuhan dan perkembangan data center baru yang pesat di Indonesia saat ini, memilih data center yang sesuai sangat penting untuk menjaga keandalan, keamanan, dan kinerja sistem yang terkait dengan data perusahaan. Tidak semua data center dapat diandalkan atau cocok dengan kebutuhan bisnis perusahaan Anda. Oleh karena itu, pemilihan data center yang tepat merupakan langkah strategis yang berpotensi memberikan dampak besar terhadap kesuksesan dan keberlanjutan bisnis perusahaan Anda. Dalam artikel ini, kami akan membahas faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih data center yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan Anda. 

Standar tier yang diterapkan pada data center diperkenalkan oleh Uptime Institute, sebuah lembaga internasional yang memiliki otoritas dalam mengaudit dan memberikan sertifikasi pada data center. Menurut Uptime Institute, data center diklasifikasikan ke dalam empat tingkatan atau Tier, yaitu Tier 1, Tier 2, Tier 3, dan Tier 4. Setiap tingkatan tier memiliki kriteria yang berbeda untuk menentukan tingkat keandalan dan ketersediaan data center tersebut, di antara lain:

1. Tier 1 

Ini merupakan jenis data center yang paling dasar. Hanya memiliki satu jalur distribusi untuk daya dan pendingin serta tidak terdapat atau sedikit sekali redundansi dan backup komponen. Jadi, tier 1 memiliki perlindungan terbatas terhadap risiko kehilangan data yang diakibatkan kejadian seperti pemadaman listrik dan kegagalan sistem. Inilah sebabnya data center tier 1 memiliki tingkat uptime 99.671% dan lama downtime maksimal 28,8 jam setiap tahun. Lama downtime dan tidak adanya redundansi bisa mengakibatkan lebih banyak data yang hilang.  

Data center tier 1 ini cocok untuk bisnis kecil yang tidak terlalu bergantung pada data dan dapat menoleransi downtime seperti bisnis yang tidak harus selalu online dan tidak memerlukan sistem IT yang kompleks. Ini tentu akan memberikan keuntungan bagi usaha kecil karena dapat menghemat anggaran. 

2. Tier 2 

Data center tier 2 memiliki semua fitur yang dimiliki oleh data center tier 1. Data center tier 2 juga telah mencakup komponen redundant parsial untuk daya, pendinginan, dan cadangan listrik. Dengan redundansi ekstra ini, data center tier 2 memiliki tingkat uptime 99,741% dan 22 jam lama downtime setiap tahun sehingga mampu mengurangi kerentanan dan menawarkan perlindungan serta ketersediaan data yang lebih baik. 

Data center tier 2 dapat dimanfaatkan bisnis kecil hingga menengah yang perlu mengandalkan komponen redundansi tetapi masih mencari opsi yang hemat biaya. Misalnya, bisnis yang dijalankan secara online melalui website sederhana dengan lalu lintas rendah, masih mengandalkan email dan telepon dalam pengoperasian bisnis perusahaan. 

3. Tier 3 

Data center tier 3 dapat menjalani pemeliharaan secara bersamaan tanpa gangguan layanan apa pun. Memiliki redundansi N+1 (jumlah komponen yang diperlukan untuk operasional + cadangan) memungkinkan para staf pemeliharaan melakukan peningkatan, perbaikan, dan perubahan tanpa harus mematikan apa pun. Sebagian besar komponen dalam data center tier 3 sudah memiliki cadangan. Dengan demikian, sistem dapat tetap online meskipun terdapat lebih dari satu komponen yang mengalami kegagalan. Data center tier 3 memiliki tingkat uptime 99,982% dan durasi downtime maksimal 1,6 jam setiap tahun. 

Meskipun fitur-fitur yang ditawarkan oleh data center tier 3 masih memiliki beberapa kekurangan jika dibandingkan dengan tier 4, jenis infrastruktur ini sudah dianggap unggul dan mampu memenuhi kebutuhan sebagian besar bisnis skala menengah hingga besar, bisnis yang berbasis online dan memiliki traffic yang cukup pesat. Data center Tier 3 tidak direkomendasikan untuk bisnis kecil karena biayanya yang relatif lebih tinggi. 

4. Tier 4 

Tier 4 adalah infrastruktur yang paling mutakhir dibandingkan dengan tingkatan lainnya. Dengan tujuan menyediakan layanan berkelanjutan dalam situasi apa pun, data center tier 4 memiliki infrastruktur 2N + 1 (dua kali lipat jumlah yang diperlukan untuk operasi + cadangan) redundansi untuk semua komponennya, termasuk sistem untuk pendinginan, daya, aliran jaringan, penyimpanan data, dll. Tak heran jika data center tier 4 memiliki uptime hingga 99,995% dan lama downtime hanya 26,3 menit dalam satu tahun. 

Data center Tier 4 ini dapat sepenuhnya menoleransi kesalahan. Dengan kata lain, tier 4 memungkinkan operasional sehari-hari terus berjalan karena sistem tidak akan mati meskipun mengalami kegagalan atau pemadaman komponen. Infrastruktur ini dapat meminimalkan bahkan menghilangkan risiko kehilangan data. 

Selain pemilihan Tier pada data center. Anda juga perlu mempertimbangkan aspek-aspek lainnya. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih data center

1. Keandalan dan Ketersediaan:  

Keandalan dan ketersediaan data center sangat penting untuk menjaga kesinambungan operasional perusahaan. Pertimbangkan faktor-faktor berikut ini: 

  1. Periksa catatan uptime data center yang akan Anda pilih. Pilihlah yang memiliki tingkat uptime yang tinggi, biasanya diukur dalam persentase, misalnya 99,999%. 
  2. Pastikan data center menyediakan kontrak layanan (SLA) yang jelas tentang tingkat keandalan dan waktu pemulihan dalam situasi bencana. 

2. Keamanan Fisik dan Data:  

Keamanan fisik dan data merupakan aspek penting dalam pemilihan data center. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan: 

  1. Pastikan data center memiliki sistem keamanan fisik yang kokoh, seperti pengawasan 24/7, akses terbatas dengan sistem kartu kunci atau sidik jari, pemantauan CCTV, dan perlindungan terhadap ancaman fisik seperti kebakaran atau bencana alam.  
  2. Pertimbangkan potensi bencana alam di wilayah data center tersebut, seperti gempa bumi, banjir, atau badai. Pilih data center yang berada di lokasi yang relatif aman dari risiko tersebut. 

3. Infrastruktur Teknis: 

Pastikan data center memiliki infrastruktur teknis yang memadai untuk mendukung kebutuhan Anda. Pertimbangkan hal-hal berikut:  

  1. Periksa kapasitas daya yang tersedia di data center dan pastikan cukup untuk menghidupkan dan menjalankan semua perangkat Anda seperti switch, server, storage, dan lain sebagainya. 
  2. Data center harus memiliki sistem pendingin yang handal untuk mencegah overheating dan menjaga suhu yang stabil di dalam ruangan server
  3. Pilih data center yang berlokasi strategis untuk bisnis perusahaan Anda. Pastikan data center berlokasi di area yang memiliki akses ke infrastruktur telekomunikasi yang handal, termasuk redundansi jaringan dan konektivitas internet yang cepat. 

4. Fleksibilitas dan Skalabilitas:  

Pertimbangkan fleksibilitas dan skalabilitas data center untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan Anda di masa depan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah: 

  1. Pastikan data center memiliki ruang yang cukup untuk menampung semua perangkat Anda saat ini dan kemungkinan pertumbuhannya di masa depan.  
  2. Pastikan data center dapat dengan mudah menambah kapasitas daya dan sistem pendingin sesuai kebutuhan bisnis Anda. 

5. Dukungan Teknis: 

Periksa tingkat dukungan teknis yang disediakan oleh data center. Beberapa pertimbangan meliputi:  

  1. Pastikan data center memiliki tim teknis yang terlatih dan tersedia 24/7 untuk membantu dalam situasi darurat atau kegagalan sistem. 
  2. Periksa apakah data center memiliki sistem pemantauan atau monitoring system yang efektif untuk mendeteksi dan mengatasi masalah dengan cepat. 
  3. Pastikan data center memiliki jadwal perawatan yang terencana untuk meminimalkan dampak pada operasional semua perangkat, seperti pengecekan suhu dan sistem kelistrikan secara berkala. 

Memilih data center yang tepat adalah keputusan yang penting untuk menjaga integritas, keandalan, dan keamanan data perusahaan Anda. Dan satu hal penting lainnya, Anda bakal mudah menemukan sertifikasi internasional terkait keamanan dan operasional data center yang  terpercaya seperti, TVRA, ISO9001, ISO27001, PCIDSS, ISO14001, ISO 45001, SOC 1 Type II, dan SOC 2 Type II. 

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, Anda dapat menemukan data center yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan Anda. Ingatlah untuk membandingkan beberapa pilihan, melakukan kunjungan fisik jika memungkinkan, dan mempertimbangkan ulasan serta rekomendasi dari pengguna lain sebelum membuat keputusan akhir. 

Zettagrid Indonesia saat ini menggunakan layanan data center Tier III di Jakarta (IDC 3D) dan data center Tier IV di Cibitung (DCI) sebagai upaya untuk memaksimalkan layanan, mutu, dan keamanan kepada pelanggan. Bila Anda memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi tentang solusi cloud, Anda dapat menghubungi kami melalui form ini atau ke sales@zettagrid.id.

(Artikel ini ditulis oleh: Lehaffry Alqifi – Sr. Cloud Engineer Zettagrid Indonesia)

Boost Workloads Performance With ioSTOR

Featured Image - Promo ioSTOR

Boost Workloads Performance With ioSTOR 2000

Didalam dunia penyimpanan, selain besarnya kapasitas juga perlu memperhatikan kinerja perangkat penyimpanan tersebut. IOPs sendiri merupakan metrik yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perangkat penyimpanan. Setiap aplikasi tentu mempunyai kebutuhan IOPs yang berbeda. Salah satunya Email dan Database server umumnya mempunyai kebutuhan IOPs yang lebih tinggi daripada file maupun web server. Dari permasalahan inilah ioSTOR akan memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan storage sesuai dengan aplikasi yang digunakan.

Zettagrid Indonesia sebagai penyedia layanan cloud memiliki layanan ioSTOR tersebut. Di mana ini merupakan inovasi yang kami kembangkan dalam memberikan layanan penyimpanan sesuai dengan tingkat kebutuhan IOPs untuk produk VDC dan VPS. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk memilih ioSTOR sesuai dengan kebutuhan kinerja storage yang akan digunakan.

Kali ini Zettagrid Indonesia punya promo menarik nih buat Anda pelanggan baru maupun pelanggan setia kita. Nah, bagi Anda yang melakukan upgrade ioSTOR pada VDC, Zettagrid Indonesia akan memberikan Anda emas. Anda hanya perlu mengupgrade storage sebesar 1TB dengan masa langganan 2 bulan, dengan begitu Anda berhak mendapatkan emas hingga 3 gram*!

Tunggu apalagi? Segera hubungi kami ke sales@zettagrid.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang promo ini.

Yuk, tingkatkan performa media penyimpanan Anda sekarang! Buat proses bisnis menjadi lebih optimal dengan cloud storage berkinerja tinggi dari Zettagrid Indonesia.

*Syarat dan Ketentuan berlaku*

MyAccount Release 72 (Leeuwin) Notes

Summary

Release 72 (Leeuwin) and Release 71 (Kalbarri) are combined in this announcement. Veeam Insider Protection can now be purchased from the MyAccount portal and a range of improvements and bug fixes have been introduced.

Features

  • Support automated purchase and management of Veeam Insider Protection options on Veeam Cloud Connect Backup. (71)

Improvements

  • Improve validation of partner code on account creation (r72)
  • Improve tooltips on password change, payments (r72)
  • Password reset notification for parent account included reset link (r72)
  • Improve Direct Debit form field order (r72)
  • Improve display of pending payments (r72)
  • Support migration from VMware NSX-V plans to NSX-T (r71)
  • Improve error messages and display in subscription overview pages (r71)
  • Automatically trim whitespace from usernames when logging in (r71)
  • Improved data loading spinners in overview page, including VPS (r71)

Bug Fixes

  • Restore user and seed password display for firewalls (r72)
  • Fix quote summary display (r72)
  • Fix SGD payment options (r72)
  • Fix display of VCDA (VMware Cloud Availability) dialog (r71)
  • VCCR (Veeam Cloud Connect Replication) cancel button hidden (r71.1)

MyAccount Release 70 (Jurien) Notes

MyAccount Release 70 (Jurien) Notes

MyAccount Release 70 (Jurien) Notes

Summary

Release 70 (Jurien) provides several major enhancements to the Zettagrid MyAccount Portal, specifically the display of Virtual Data Centres. Here is the full list of new features.

Features

  • Service Details Display Refresh – new layout, more relevant information, more info about VMs in VDC display including power, disk allocation, backup & replication status, and VMWare tools.
  • Improved Indonesian Address Handling
  • Allow VDCs to have multiple “Windows VDC Licences”
  • Subscription Contract Display in MyAccount (for Network services)
  • Improved non-cloud service type subscription display (AUS only)
  • Preparation to Support for NSX-T Edges & NSX-V to NSX-T Migration
  • Vendor Upgrades (vCloud, Veeam, VCDA)
    • Support Upgrade to VCloud 10.3.3
    • Support Upgrade to Veeam 11a

Bug Fixes

  • Allow VPS management actions after cancellation is scheduled
  • Fix logic error in SecondSite and VPS disk provisioning
  • Shopping Cart: VDCB & VCC bug: Storage allowed to be set to zero at resize

Zettagrid Promo Spesial Chinese New Year

chinese new year promo

Zettagrid Special Chinese New Year Promo

Sambut tahun baru imlek dengan promo khusus dari Zettagrid Indonesia!

Dapatkan diskon spesial hingga 40% untuk pembelian Virtual Data Center (VDC) dan VDC Backup selama satu tahun. Dengan memanfaatkan VDC dan VDC Backup, tahun baru pasti makin makmur karena bisnis kini sudah bisa jaga data dengan aman, fleksibel, efisien, dan efektif.

Syarat dan ketentuan:

  • Promo berlaku untuk annual payment.
  • Promo hanya berlaku mulai 28 Januari 2022 – 28 Februari 2022.
  • Promo tidak bisa digabungkan dengan produk lainnya.

Buruan order sekarang dan mulai tahun baru Anda dengan promo spesial untuk kelangsungan bisnis yang optimal.

Untuk info lebih lanjut, hubungi kami ke marketing@zettagrid.id.

VMware vSAN untuk Virtualisasi Data Center

virtualisasi data center

VMware vSAN untuk Virtualisasi Data Center

Virtualisasi data center sangat umum untuk dimanfaatkan oleh berbagai bisnis di masa kini. Banyaknya perusahaan yang kian menyadari urgensi akan kebutuhan server penyimpanan data secara digital, menjadikan virtualisasi sebagai solusi bisnis mengingat sistem ini lebih efisien, fleksibel, dan ekonomis untuk alokasi anggaran IT. Tak heran, kini banyak penyedia layanan yang menyediakan solusi Virtual Data Center (VDC) untuk bisnis di masa remote working seperti sekarang.

Namun, memanfaatkan virtualisasi data center ternyata juga bisa mendatangkan tantangan terkait skalabilitas dan kompleksitas operasional. Bila bisnis saja tidak bisa menanganinya, tentu ini akan menjadi masalah bagi manajemen infrastruktur IT Anda. Oleh sebab itu, menggunakan arsitektur cloud yang baik sangat penting untuk mengelola sistem virtual infrastruktur IT Anda. Sehingga, bisnis pun masih dapat mencapai fleksibilitas dan skalabilitas infrastruktur IT sesuai harapan. Salah satunya, dengan memanfaatkan VMware vSAN.

Apa itu VMware vSAN?

virtualisasi data center

(Sumber: VMware)

Salah satu cara untuk memahami vSAN adalah dengan membandingkannya dengan hyperconvergence. Bila melihat sistem IT tradisional, Anda pasti tahu bila arsitekturnya menggunakan komponen terpisah untuk komputasi (CPU dan RAM), penyimpanan dan jaringan. Hal ini kontras dengan hyperconvergence yang mengonsolidasikan komputasi, penyimpanan, dan jaringan ke dalam arsitektur tunggal yang efisien dan dikelola melalui perangkat lunak.

Demikian pula dengan vSAN, yang menggabungkan semua kapasitas penyimpanan yang tidak digunakan ke dalam lingkungan virtual yang Anda kelola. Anda bisa menginstall vSAN di masing-masing virtual machine (VM) atau memasukkannya ke dalam firmware penyimpanan di penyedia layanan. Seperti infrastruktur hyperconverged (HCI), vSAN juga berjalan di server x86. Dengan demikian, vSAN dapat mengurangi kebutuhan infrastruktur IT perusahaan seperti hardware penyimpanan.

Kenapa bisnis perlu mempertimbangkan vSAN?

VMware vSAN memudahkan infrastruktur IT Anda untuk beralih ke sistem cloud hybrid. Dengan infrastruktur dan operasi yang konsisten di seluruh cloud, tim IT dapat mempercepat operasi dan inovasi bisnis Anda. Selain itu, vSAN juga mengintegrasikan VMware Tanzu untuk menyediakan platform penyimpanan tunggal untuk VM dan kontainer. Terintegrasi penuh dengan VMware vSphere dan VMware Cloud Foundation, vSAN dapat memberikan model operasional cloud untuk virtualisasi data center bisnis Anda.

Bila bisnis Anda memanfaatkan Object Storage, vSAN juga mengintegrasikan arsitektur layanan tersebut untuk mendukung aplikasi apapun. Dengan demikian, vSAN dapat memberikan bisnis manfaat berikut terkait penggunaan Object Storage:

  • Lebih mudah menerapkan, mengoperasikan, dan mengelola manajemen IT Anda. Hal ini karena vSAN terintegrasi vSphere dan VMware vCenter.
  • Mendapat dukungan untuk teknologi penyimpanan terbaru, termasuk server semua-NVMe dan vSAN melalui RDMA untuk aplikasi yang sangat penting.
  • Memperluas infrastruktur VMware hyper converged (HCI) secara berbeda ke penyimpanan eksternal melalui VMware vSphere Virtual Volumes.

Tak hanya Object Storage, bisnis juga dapat memanfaatkan VMware vSAN untuk beberapa penggunaan, seperti:

1. Menjalankan sistem mixed workloads

Mengerahkan banyak anggaran dan waktu seringkali dilakukan oleh beberapa bisnis demi mempertahankan berbagai workload di perusahaannya. Alasannya tentu ialah karena hardware khusus yang dimanfaatkan infrastruktur IT tradisional diaplikasikan pada berbagai lingkungan yang mahal dan kompleks untuk pemeliharaan.

Padahal, VMware vSAN dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah manajemen workload tersebut. Dengan mengkonsolidasikan mixed workload seperti aplikasi penting bisnis dan infrastruktur desktop virtual (VDI) ke dalam satu klaster lingkungan HCI, vSAN dapat membantu perusahaan mengefisienkan manajemen dan overhead operasional selama pengembangan dan pemeliharaan workload

2. Pengembangan Remote Office

Dengan memanfaatkan VMware vSAN untuk virtualisasi data center, perusahaan dapat memanfaatkan sistem kerja kolaboratif untuk menurunkan total cost of ownership (TCO) pada sistem remote office. Selain itu, menerapkan vSAN pada dua atau lebih host fisik melalui server x86 standar industri juga dapat membantu perusahaan menghindari investasi hardware yang mahal. Lalu, bagaimana penerapannya dengan sistem remote working?

Tenang! Administrator IT maupun manajemen tidak perlu menginvestasikan alat terpisah untuk penerapan remote working. Dengan kata lain, bisnis dapat dengan mudah mengontrol layanan penting seperti HA, performance, dan konsumsi kapasitas dari vSphere yang terpusat dan ramah pengguna.

3. Disaster Recovery

Tidak memiliki solusi Disaster Recovery bisa membuat bisnis rentan terhadap kerugian yang ditimbulkan setelah bencana. Sekalipun, Anda menggunakan sistem fisik serupa di lokasi pemulihan dan produksi untuk mendukung pemulihan data dan failure pada aplikasi setelah bencana, proses ini tetap akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Memanfaatkan sistem virtual dapat meminimalisir penggunaan hardware dari aplikasi dan infrastruktur IT di lokasi Disaster Recovery dan produksi. Meski demikian, Anda tetap masih membutuhkan manajemen penyimpanan untuk menangani file VM.

Menggunakan VMware vSAN dapat memanfaatkan jalur input/output yang dioptimalkan di hypervisor ESXi untuk menyederhanakan manajemen situs, terutama untuk situs yang memiliki sedikit atau tanpa akses administrator IT seperti lokasi Disaster Recovery. Dengan demikian, virtualisasi data center untuk kebutuhan Disaster Recovery jauh lebih efisien bila dibandingkan dengan penggunaan hardware fisik.

Itulah beberapa hal mengenai VMware vSAN untuk kebutuhan virtualisasi data center. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kebutuhan cloud, Anda dapat mengkonsultasikannya bersama kami di sini atau ke sales@zettagrid.id.

 

Manfaat VDC yang High Availability

VDC yang High AvailabilityManfaat VDC yang High Availability

Saat Anda tengah bekerja, data dan sistem tentu menjadi penunjang utama bagi keberhasilan pekerjaan dan organisasi Anda. Namun, apakah pernah terjadi kepada Anda: saat data dan sistem tengah digunakan untuk keperluan bekerja, perusahaan justru mengalami kendala mati listrik, server ataupun jaringan?

Data-data yang Anda kerjakan mungkin masih bisa terselamatkan jika Data Center anda sudah menerapkan High Availability. Namun, berapakah investasi untuk membuat High Availability pada Data Center? Tentunya akan sangat mahal.

Data Center harus High Availability

Membangun on-premise Data Center dengan memperhatikan High Availability di sisi power supply, jaringan, dan sistem didalamnya tentu sudah menjadi keharusan untuk operasional yang baik dan membutuhkan budget IT yang besar. Misalkan, dibutuhkan budget sebesar N untuk membuat Data Center, maka dengan hitungan kasar setidaknya kita butuh 2N untuk membuat Data Center yang High Availability.

Solusi Virtual Data Center

Mengelola Data Center fisik dengan menambah konsep High Availability tentu akan sangat merepotkan dari sisi kebutuhan sumber daya dan biaya. Anggaran organisasi tentu akan menjadi masalah jika hanya berkutat pada kendala teknis yang sama. Untuk itu, solusi pun diperlukan demi mengatasi hal tersebut. Seperti salah satunya dengan menggunakan Virtual Data Center (VDC).

Menurut hostnic.id, VDC merupakan sebuah teknologi komputasi berbasis cloud yang digunakan untuk menyimpan data secara aman dan dapat dibuat lebih dari satu Virtual Machine (VM). Dari segi infrastruktur, VDC sudah menerapkan High Availability. Dengan konsep ini, organisasi dapat merasakan tiga manfaat utama yang bisa diberikan VDC. Manfaat tersebut di antaranya:

1. Memitigasi Risiko Downtime

Dipercaya atau tidak, server organisasi yang mengalami risiko downtime bisa berpengaruh terhadap reputasi bisnis di mata pelanggan. Hal ini dapat terjadi mengingat di masa kini pelanggan lebih banyak bergantung kepada sistem online seperti aplikasi pelanggan maupun layanan website. Jika server mengalami downtime, kedua sistem tersebut pun tentu akan ikut mengalami kendala yang sama.

Untuk itu, VDC yang High Availability hadir untuk mengatasi hal tersebut. Dengan menggunakan layanan VDC, organisasi bisa meminimalisir terjadinya risiko downtime pada server. Sehingga, produktivitas bisnis dan kepercayaan pelanggan bisa tetap terjaga.

2. Menjaga Anggaran Organisasi

Saat memutuskan untuk beralih ke VDC yang High Availability, pembiayaan CapEx pun akan bergeser dengan investasi OpEx yang lebih dinamis. Hal ini tentu menjadi sebuah keuntungan bagi pengusaha, mengingat akses ke lingkungan infrastruktur tidak lagi memerlukan biaya pembelian atau pemeliharaan perangkat keras.

Selain itu, mengadopsi VDC juga sama dengan memanfaatkan cloud economics. Ini dapat diartikan perusahaan dari sektor manapun bisa menurunkan angka anggaran IT dan mengalokasikan modalnya untuk kepentingan bisnis yang lain. 

3. Meningkatkan Skalabilitas

VDC menawarkan skalabilitas yang dapat dirasakan oleh organisasi. Dengan demikian perusahaan dapat lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan bisnisnya. Misalnya, bisnis organisasi Anda saat ini tengah berkembang dan membutuhkan sistem IT yang sesuai dengan peningkatan kebutuhan bisnis. Lingkungan Virtual Data Center bisa mengatasi hal tersebut dengan menyesuaikan kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan organisasi.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai layanan Virtual Data Center, Anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami ke sales@zettagrid.id.

The Benefits Of Virtual Datacenter

Benefits of Virtual Datacenter

The Benefits Of Virtual Datacenter

During this pandemic, cloud computing became a solution for enterprise in various industries. Besides efficient IT costs and capacity, the cloud also improves business operations even though it is run remotely. This happened without no reason of course, but cloud computing has an IT infrastructure that can support user success. One of them that is quite crucial in cloud infrastructure is a Virtual Datacenter (VDC).

A Virtual Data Center is a collection of cloud infrastructure resources that are used to store data and information securely. These resources can be contained in computation, memory, storage, and bandwidth. Beside that, this system also can support the infrastructure to be more complex with functions, operating systems, and virtual machine (VM) specifications as needed.

According to intervision.com, Virtual Datacenter is hosted on a public cloud and is based on VMware vCloud technology which provides full compatibility with any VMware environment. This solution is builts on open standards with OVF packaging for transport workload and interoperability with additional support for VMware vCloud API. Therefore, Virtual Datacenter resources can be made available for applications, business units, and projects as needed without having to worry about physical capacity.

Not only that, a Virtual Data Center also offers public and private catalogs of Virtual Machine (VM) templates. So, users can build new virtual machines quickly, or upload VMs that are already running in the user’s internal environment. Users can also enable to build virtual applications (vApps) on Virtual Datacenter. So, if you have an application that requires more than one VM also custom security and startup parameters, you could use vApps.

In Zettagrid Indonesia, Virtual Datacenter not only will enable you to control your own virtual server. But, it also will bring you some benefits. Let’s see the Benefits of Virtual Datacenter 

  1. Replicating Data For Backup System

Losing all critical data in VM can be scary. But, if you decide to use Virtual Datacenter from Zettagrid, you don’t have to worry about it anymore. Because it will keep your VM safe by providing a secure cloud backup with a customizable schedule. By replicating your data from a Virtual Datacenter, it will allow you to roll back to the previous VM version.

  1. Intelligent Management

You can set various network settings (local network, NAT, Firewall, Load Balancer, VPN/Metro Ethernet and others). Beside that, you can collaborate your virtual machines into clusters (vApp) according to the purpose or function of your business applications (web servers, databases).

  1. IT Cost-Efficient

When you have more control over the cloud you use, you only have to pay for what you actually need. So, you can decide what scale you want to set up according to your organization’s demands for growth, without investing more on CapEx for hardware. That’s why it is affordable to use for enterprise in improving business continuity.

See for further information about our Virtual Datacenter here. And if you want to feel the benefits of  Virtual Datacenter you could contact us at sales@zettagrid.id, we will be ready 24×7 to simplify your cloud experience.