Tips Meningkatkan Keamanan Data Cloud

Meningkatkan Keamanan Data

Tips Meningkatkan Keamanan Data Cloud 

 

Saat mengembangkan bisnis, anda pastinya membutuhkan teknologi yang dapat membantu menciptakan inovasi terbaru bagi pelanggan. Cloud bisa menjadi salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut. Dengan cloud, pengusaha dapat meningkatkan infrastruktur IT secara lebih optimal. Tak hanya itu, cloud juga dapat mengubah investasi anda dari biaya CapEX yang amat besar menjadi OpEx, sehingga anda dapat menghemat biaya investasi infrastruktur IT anda.

Namun, tahukah anda? Meski cloud telah memberikan berbagai kemudahan, bukan berarti data yang tersimpan di dalamnya dapat terjamin dengan aman. Menurut penelitian yang dilakukan oleh 1000 IT di Skotlandia, hampir 60% di antaranya masih belum mempercayai sistem penyimpanan berbasis cloud. Keyakinan ini muncul ketika melihat sistem cloud yang masih terbilang rentan dari serangan hacker

Untuk itu, penyimpanan data di cloud secara cuma-cuma saja tidak akan cukup untuk menjaga data tetap aman. Namun, anda tidak perlu khawatir sebab tips berikut bisa menjadi preferensi anda dalam meningkatkan keamanan data cloud. Simak selengkapnya di bawah ini:

  1. Pastikan data telah terenkripsi ketika disimpan di cloud

Tahukah anda? Ketika pelanggan mengadopsi cloud, kebanyakan cloud service provider tidak meng-enkripsi data pelanggan saat memigrasikan datanya di cloud. Untuk itu, anda perlu memperhatikan bahwa data yang akan disimpan di cloud tidak memuat informasi sensitif dan konfidensial, seperti rekam medis, data keuangan, hingga data rahasia perusahaan demi mencegah terjadinya kebocoran data. 

  1. Enkripsi data secara mandiri

Ketika anda memutuskan untuk memigrasikan data ke cloud, ada baiknya anda tidak hanya mengandalkan layanan enkripsi data dari cloud service provider. Enkripsi data secara mandiri juga perlu dilakukan agar menjaga data tetap aman di cloud. Sehingga, ketika pihak luar mencoba mendownload data bisnis anda, data telah terenkripsi dan tidak mudah diakses. Informasi penting pun tidak akan dengan mudah bocor ke kompetitor.     

  1. Ketahui cara mengoperasikan cloud

Beberapa perusahaan layanan cloud memiliki fasilitas dalam membagikan folder secara online. Anda perlu mengetahui secara detail bagaimana cara mengoperasikan fitur tersebut. Dengan demikian, anda dapat mengetahui siapa yang terakhir mengakses, mengubah, menghapus, menambah, dan membuat perubahan data di cloud.

  1. Pastikan penyedia layanan telah memiliki sertifikasi keamanan 

Ketika akan memigrasikan data ke cloud, ada baiknya bagi anda untuk memastikan apakah penyedia layanan memiliki sertifikasi keamanan seperti ISO 27001 dan Service Level Agreement (SLA). Sebab dengan dua kebijakan tersebut, anda dapat mengetahui jika penyedia layanan dapat menjamin keamanan data pelanggan dan bisnis. Sehingga, jika terjadi kebocoran data dari penyedia layanan, anda bisa melaporkannya ke pihak berwajib dan memprosesnya ke jalur hukum. 

  1. Strategi Backup data

Saat menyimpan data bisnis di cloud, pastinya anda menginginkan jaminan keamanan terbaik untuk menjaga data cloud tetap aman. Untuk itu, anda bisa menggunakan strategi backup data demi mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan data. Dengan strategi Backup, data-data bisnis akan direplikasi sesuai dengan data utama. Sehingga, ketika sewaktu-waktu data utama hilang, anda masih dapat mengembalikan data secara penuh.

Zettagrid Indonesia menyediakan layanan cloud computing berupa Backup as a Service (BaaS), untuk memudahkan anda dalam melakukan pencadangan. Zettagrid Indonesia juga merupakan Cloud Verified Partner dari VMware dan memiliki lokasi data center di Jakarta dan Cibitung. Kami berkomitmen untuk lebih dekat dan siap sedia membantu Anda selama 24/7. 

Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cloud, anda bisa menghubungi kami di sini atau melalui tim kami di sales@zettagrid.id.